• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahapan Pembuatan simplisia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tahapan Pembuatan simplisia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Tahapan Pembuatan simplisia :

Tahapan Pembuatan simplisia :

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang

belum

belum

mengalami perubahan apapun dan kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang

mengalami perubahan apapun dan kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang

dikeringkan.

dikeringkan.

^Pengumpulan bahan baku

^Pengumpulan bahan baku

Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia

Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia

tergantung pada bagian tanaman

tergantung pada bagian tanaman

yang digunakan, umur tanaman atau bagian tanaman saat panen, waktu panen,

yang digunakan, umur tanaman atau bagian tanaman saat panen, waktu panen,

dan lingkungan tempat tumbuh. Jika

dan lingkungan tempat tumbuh. Jika

penanganan ataupun pengolahan simplisia

penanganan ataupun pengolahan simplisia

tidak benar maka mutu produk yang dihasilkan kurang berkhasiat atau

tidak benar maka mutu produk yang dihasilkan kurang berkhasiat atau

kemungkinan dapat menimbulkan toksik apabila dikonsumsi.

kemungkinan dapat menimbulkan toksik apabila dikonsumsi.

^Sortasi basah

^Sortasi basah

Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan bahan-bahan asing yang tidak

Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan bahan-bahan asing yang tidak

berguna atau berbahaya dalam pembuatan simplisia Penyortiran segera

berguna atau berbahaya dalam pembuatan simplisia Penyortiran segera

dilakukan setelah bahan selesai dipanen, bahan yang mati, tumbuh lumut

dilakukan setelah bahan selesai dipanen, bahan yang mati, tumbuh lumut

ataupun tumbuh jamur segera dipisahkan yang dimungkinkan

ataupun tumbuh jamur segera dipisahkan yang dimungkinkan

mencemari bahan

mencemari bahan

hasil panen.

hasil panen.

^Pencucian

^Pencucian

Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan mengurangi

Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan mengurangi

mikroba-mikroba yang menempel pada bahan. Pencucian harus dilakukan dalam waktu

mikroba yang menempel pada bahan. Pencucian harus dilakukan dalam waktu

yang sesingkat mungkin untuk

yang sesingkat mungkin untuk

menghindari larut dan terbuangnya zat yang

menghindari larut dan terbuangnya zat yang

terkandung dalam simplisia. Pencucian harus menggunakan air bersih, seperti air 

terkandung dalam simplisia. Pencucian harus menggunakan air bersih, seperti air 

dari mata air, sumur atau PAM.

dari mata air, sumur atau PAM.

^Pengubahan bentuk

^Pengubahan bentuk

Pengubahan bentuk dilakukan bertujuan untuk memperluas

Pengubahan bentuk dilakukan bertujuan untuk memperluas

permukaan sehingga

permukaan sehingga

lebih cepat kering tanpa pemanasan yang

lebih cepat kering tanpa pemanasan yang

berlebih. Pengubahan bentuk

berlebih. Pengubahan bentuk

dilakukan dengan menggunakan pisau tajam yang terbuat dari

dilakukan dengan menggunakan pisau tajam yang terbuat dari

bahan steinles.

bahan steinles.

^Pengeringan

^Pengeringan

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suhu pengeringan, kele

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suhu pengeringan, kele

mbaban udara,

mbaban udara,

aliran udara, waktu pengeringan (cepat), dan luas

(2)

pengeringan bergantung pada simplisia dan cara pengeringan. Pengeringan

dapat dilakukan antara suhu 30o-90o C.

Pengeringan dilakukan untuk mengeluarkan atau menghilangkan air dari suatu

bahan dengan menggunakan sinar matahari. Cara ini sederhana dan hanya

memerlukan lantai jemur. Simplisia yang akan dijemur disebar secara merata

dan pada saat tertentu dibalik agar panas merata. Cara penjemuran semacam ini

selain murah juga praktis, namun juga ada kelemahan yaitu suhu dan

kelembaban tidak dapat terkontrol, memerlukan area penjemuran yang luas, saat

pengeringan tergantung cuaca, mudah terkontaminasi dan waktu pengeringan

yang lama. Dengan menurunkan kadar air dapat mencegah tumbuhnya kapang

dan menurunkan reaksi enzimatik sehingga dapat dicegah terjadinya penurunan

mutu atau pengrusakan simplisia. Secara umum kadar air simplisia tanaman obat

maksimal 10%.

Pengeringan dapat memberikan keuntungan antara lain memperpanjang masa

simpan, mengurangi penurunan mutu sebelum diolah lebih lanjut, memudahkan

dalam pengangkutan, menimbulkan aroma khas pada bahan serta memiliki nilai

ekonomi lebih tinggi.

^Sortasi kering

Sortasi setelah pengeringan merupakan tahap akhir pembuatan simplisia. Tujuan

sortasi adalah untuk memisahkan benda asing, seperti bagian-bagian yang tidak

diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masih ada dan tertinggal.

^Pengemasan dan Penyimpanan

Setelah bersih, simplisia dikemas dengan menggunakan bahan yang tidak

berracun/tidak bereaksi dengan bahan yang disimpan. Pada kemasan diberi

dicantumkan nama bahan dan bagian tanaman yang digunakan. Tujuan

pengepakan dan penyimpanan adalah untuk melindungi agar simplisia tidak

rusak atau berubah mutunya karena beberapa faktor, baik dari dalam maupun

dari luar. Simplisia disimpan di tempat yang kering, tidak lembab, dan terhindar 

dari sinar matahari langsung.

(3)

Adapun tahapan – tahapan pembuatan simplisia secara garis besar adalah:

1. Pengumpulan bahan baku

Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda-beda antara lain tergantung

pada:

Bagian tanaman yang digunakan

Umur tanaman atau bagian tanaman pada saat panen

Waktu panen

Lingkungan tempat tumbuh

2. Sortasi basah

Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan

asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar

suatu tanaman obat, bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang,

daun, akar yang telah rusak serta pengotor-pengotor lainnya harus dibuang

3. Pencucian

Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya

yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih

yang mengali

4. Perajangan

Beberapa jenis bahna simplisia tertentu ada yang memerlukan proses

perajangan. Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses

pengeringan, pengepakan dan penggilingan.

5. Pengeringan

Tujuan pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah

rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu lama

6. Sortasi kering

Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing dan pengotor-pengotor

lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering.

7. Pengepakan dan penyimpanan

Simplisia dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena faktor luar dan

dalam, antara lain cahaya, oksigen, reaksi kimia intern, dehidrasi, penyerapan

air, pengotoran, serangga dan kapang

(4)

Cara Pembuatan Simplisia

Pembuatan simplisia merupakan proses memperoleh simplisia dari alam yang baik dan memenuhi syarat-syarat mutu yang dikehendaki.

1. Pengumpulan bahan/panen a. Teknik pengumpulan

Pengumpulan atau panen dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat (mesin). Apabila pengambilan dilakukan secara langsung (pemetikan) maka harus memperhatikan keterampilan si pemetik, agar diperoleh tanaman/bagian tanaman yang dikehendaki, misalnya dikehendaki daun yang muda, maka daun yang tua jangan dipetik dan jangan merusak bagian tanaman lainnya. Kalau menggunakan alat, harus disesuaikan dengan kandungan kimianya agar tidak merusak zat aktif yang dikandungnya, misalnya jangan menggunakan alat yang terbuat dari logam untuk simplisia yang mengandung senyawa fenol dan glikosa.

b. Waktu pengumpulan atau panen

Kadar kandungan zat aktif suatu simplisia ditentukan oleh waktu panen, umur  tanaman, bagian tanaman yang diambil dan lingkungan tempat tumbuhnya, sehingga diperlukan satu waktu pengumpulan yang tepat yaitu pada saat kandungan zat aktifnya mencapai jumlah maksimal tanaman yang diambil harus sehat, tidak berpenyakit atau terjangkit jamur, bakteri dan virus karena dapat menyebabkan berkurangnya kandungan zat aktif dan terganggunya proses metabolisme serta terbentuknya produk metabolit yang tidak diharapkan.

Pada umumnya waktu pengumpulan sebagai berikut :

1. Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak, contohnya, daun Athropa belladonna mencapai kadar alkaloid tertinggi pada pucuk tanaman saat mulai berbunga. Tanaman yang berfotosintesis diambil daunnya saat reaksi fotosintesis sempurna yaitu pukul 09.00-12.00.

2. Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.

(5)

4. Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.

5.  Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber) dan umbi lapis (bulbus), dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya berhenti.

c. Bagian Tanaman

 Adapun cara pengambilan simplisia/bagian tanaman adalah:

1. Klika batang/klika/korteks

Klika diambil dari batang utama dan cabang, dikelupas dengan ukuran panjang dan lebar tertentu, sebaliknya dengan cara berselang-seling dan sebelum jaringan kambiumnya, untuk klika yang mengandung minyak atsiri atau senyawa fenol gunakan alat pengelupas yang bukan terbuat dari logam.

2. Batang (caulis)

Batang diambil dari cabang utama sampai leher akar, dipotong-potong dengan panjang dan diameter tertentu.

3. Kayu (Lignum)

Kayu diambil dari batang atau cabang, kelupas kuliltnya dan potong-potong kecil. 4. Daun (Folium)

Daun tua atau muda (daun kelima dari pucuk) dipetik satu persatu secara m anual. 5. Bunga (Flos)

Tergantung yang dimaksud, dapat berupa kuncup atau bunga mekar atau mahkota bunga atau daun bunga, dapat dipetik langsung dengan tangan.

6. Akar (Radix)

Bagian yang digunakan adalah bagian yang berada di bawah permukaan tanah, dipotong-potong dengan ukuran tertentu.

7. Rimpang (Rhizoma)

Tanaman dicabut, rimpang diambil dan dibersihkan dari akar, dipotong melintang dengan ketebalan tertentu. Pengambilan sebaiknya pada musim kering dan bagian atas tanaman mengering (layu).

(6)

Dapat berupa buah yang masak, matang atau buah muda, dipetik dengan tangan 9. Biji (Semen)

Buah yang dikupas kulit buahnya menggunakan tangan atau alat, biji dikumpulkan dan dicuci.

10. Bulbus

Tanaman dicabut, bulbus dipisahkan dari daun dan akar dengan memotongnya. 2. Pencucian dan Sortasi Basah

Pencucian dan sortasi basah dimaksudkan untuk membersihkan simplisia dari benda-benda asing dari luar (tanah, batu dan sebagainya), dan memisahkan bagian tanaman yang tidak dikehendaki. Pencucian terutama dilakukan bagi simplisia utamanya bagian tanaman yang berada di bawah tanah (akar, rimpang, bulbus), untuk membersihkan simplisia dari sisa-sisa tanah yang melekat.

3. Perajangan

Perajangan dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan dan pewadahan setelah dicuci dan dibersihkan dari kotoran atau benda asing, materi/sampel dijemur  dulu +- 1 hari kemudian dipotong-potong kecil dengan ukuran antara 0,25-0,06 cm yang setara dengan ayakan 4/18 (tergantung jenis simplisia). Pembuatan serbuk simplisia kecuali dinyatakan lain, seluruh simplisia harus dihaluskan menjadi serbuk (4/18). Semakin tipis perajangan maka semakin cepat proses pengeringan kecuali tanaman yang mengandung minyak menguap perajangan tidak boleh terlalu tipis karena menyebabkan berkurangnya atau hilangnya zat aktif. Sebaliknya bila perajangan terlalu tebal pengeringannya lama dan mudah berjamur.

4. Pengeringan

Tujuan pengeringan pada tanaman atau bagian tanaman adalah :

1. Untuk mendapatkan simplisia yang awet, tidak rusak dan dapat digunakan dalam  jangka yang relative lama.

2. Mengurangi kadar air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan oleh jamur atau bakteri karena terhentinya proses enzimatik dalam jaringan tumbuhan yang selnya telah

(7)

mati. Agar reaksi enzimatik tidak dapat berlangsung, kadar air yang dainjurkan adalah kurang dari 10 %.

3. Mudah dalam penyimpanan dan mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk. Cara pengeringan dapat dilakukan secara alamiah dan secara buatan. a. Pengeringan alamiah

Tergantung dari kandungan zat aktif simplisia, pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Sinar matahari langsung, terutama pada bagian tanaman yang keras (kayu, kulit biji, biji dan sebagainya) dan mengandung zat aktif yang relative stabil oleh panas)

2. Diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari secara langsung, umumnya untuk simplisia bertekstur lunak (bunga, daun dan lain-lain) dan zat aktif yang dikandungnya tidak stabil oleh panas (minyak atsiri).

b. Pengeringan buatan

Cara pengeringan dengan ,menggunakan alat yang dapat diatur suhu, kelembaban, tekanan atau sirkulasi udaranya.

5. Pengawetan simplisia

Cara pengawetan untuk tanaman atau bagian tanaman sebelum dikeringkan direndam dahulu dalam alcohol 70 % atau dialiri uap panas, sedangkan cara pengawetan untuk hewan-hewan laut terutama yang mudah berubah bentuknya setelah mati seperti bintang laut (Asteroida), bulu babi (Echinoidea), jenis hewan berongga (Coelenterata) dan hewan berduri (Echinodermata) terdiri dari zat kapur maka binatang ini diawetkan dengan alcohol 70 % agar zat kapurnya tidak larut.

6. Pewadahan dan penyimpanan simplisia

Sortasi kering dilakukan sebelum pewadahan simplisia bertujuan memisahkan sisa-sisa benda asing atau bagian tanaman yang tidak dikehendaki yang tidak tersortir  pada saat sortasi basah.

Simplisia yang diperoleh diberi wadah yang baik dan disimpan pada tempat yang dapat menjamin terpeliharanya mutu dari simplisia. Wadah terbuat dari plastic tebal atau gelas yang berwarna gelap dan tertutup kedap memberikan suatu jaminan yang

(8)

memadai terhadap isinya, wadah dari logam tidak dianjurkan agar tidak berpengaruh terhadap simplisia. Ruangan penyimpanan simplisia harus diperhatikan suhu, kelembaban udara dan sirkulasi udara ruangannya.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Semakin rendah kandungan kadar air pada simplisia semakin tinggi rendemen minyak atsirinya (Ketaren 1986), hal tersebut juga terjadi pada penelitian ini pada

Penetapan kadar sari terhadap serbuk daun hantap dilakukan dengan tujuan untuk menentukan besarnya kandungan bahan organik yang terdapat dalam simplisia tersebut..

Tanaman krisan dengan cahaya tambahan warna merah dan putih memiliki umur panen yang paling lama karena pada penambahan cahaya lampu merah, batang tanaman

Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) memiliki koleksi plasma nutfah lempuyang yang belum diketahui potensi, sifat- sifatnya, dan kandungan zat aktif

Pada umumnya, jika jumlah zat aktif per tablet yang diperlukan lebih kecil dan rasa zat aktif tidak terlalu pahit, tugas formulator untuk mencapai formulasi

Semakin rendah kandungan kadar air pada simplisia semakin tinggi rendemen minyak atsirinya (Ketaren 1986), hal tersebut juga terjadi pada penelitian ini pada

Kadar sari air dan alko- hol cukup tinggi ini menunjukkan bahan aktif yang terkandung dalam simplisia tidak banyak yang hilang selama proses pengeringan matahari selama

Pengaruh Umur Panen Terhadap Kandungan Zat Gizi Biji Dua Varietas Kacang Tanah Arachis Hypogeae Analisis kimia berupa analisis kadar air, lemak, protein, dan karbohidrat.. Data yang