• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOAL UTS Landasan Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOAL UTS Landasan Pendidikan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SOAL UTS

1. Konsep dasar pendidikan bahwa manusia perlu dididik hingga mencapai dewasa: a. Apa maksudnya konsep pendidikan tersebut?

Jawab:

Ada beberapa konsepsi dasar tentang pendidikan yang akan dilaksanakan, yaitu: 1. Bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup (life long education). Dalam

hal ini berarti bahwa usaha pendidikan sudah dimulai sejak manusia itu lahir dari kandungan ibunya sampai ia tutup usia, sepanjang ia mampu untuk menerima pengaruh dan dapat mengembangkan dirinya.

2. Bahwa tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Pemerintah tidak boleh

memonopoli segalany, melainkan bersama dengan keluarga dan masyarakat, berusaha agar pendidikan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

3. Bagi manusia pendidikan itu merupakan suatu keharusan karena pendidikan, manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang.

b. Jelaskan mengapa manusia perlu dididik, mencapai dewasa yang seimbang? Jawab:

1. Manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya. Manusia begitu lahir ke dunia, perlu mendapatkan uluran orang lain untuk melangsungkan kehidupannya. 2. Manusia lahir tidak langsung dewasa.

3. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Artinya makhluk yang

membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bisa disebut juga manusia yang tidak bisa hidup sendiri

c. Pendidikan sebagai transformasi nilai dan budaya? Jelaskan Jawab:

Pendidikan sebagai sebuah proses transformasi budaya, berarti suatu bentuk kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain.nilai- nilai tersebut

mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Pewarisan kebudayaan ini dilakukan dalam tiga benutk yaitu :

(2)

1. Nilai-nilai kebudayaan yang sesuai akan diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan lain-lain.

2. Nilai-nilai kebudayaan yang kurang sesuai akan dilakukan perbaikan dan penyesuaian yang akanmelahirkan bentuk kebudayaan baru

3. Nilai-nilai kebudayaan yang tidak sesuai akan diganti dengan bentuk kebudayaan baru.

2. Hakekat manusia dan Perkembangannya: Hidup tumbuh dan berkembang a. Manusia Indonesia seutuhnya yang bagaimana, jelaskan!

Jawab:

Manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

b. Jelaskan pula teori perkembangan manusia: Piget, Ki Hajar dewantoro, dan John Locke?

Jawab:

Menurut piget:

Menurut Piaget seperti yang dikutipWoolfolk (2009) perkembangan kognitif

dipengaruhi oleh maturasi (kematangan), aktivitas dan transmisi sosial. Maturasi atau kematangan berkaitan dengan perubahan biologis yang terprogram secara genetik. Aktivitas berkaitan dengan kemampuan untuk menangani lingkungan dan belajar darinya. Transmisi social berkaitan dengan interaksi dengan orang-orang di sekitar dan belajar darinya.

Piaget membagi perkembangan kognitif anak kedalam 4 periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambah manusia :

1Periode sensori motor (usia 0–2 tahun) 2.Periode pra operasional (usia 2–7 tahun) 3.Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)

(3)

Menurut Ki Hajar dewantoro:

Menurutnya bahwa pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta fisik seseorang. Ki Hajar Dewantara beranggapan bahwa pendidikan harus dilakukan melalui lingkungan keluarga, sekolah dan sosial atau masyarakat (Sujiono, 2009). Konsep Pendidikan Anak Usia Dini menurut Ki Hajar Dewantara ialah Budi Pekerti dan Sistem Among (Sujiono, 2009) :

a. Budi Pekerti b. Sistem Among Menurut John Locke:

John Locke : John Locke adalah pencetus teori “Tabula Rasa” yang menganggap bahwa anak sebagai kertas putih atau tablet yang kosong (Modul 1 Nest, 2007). Anak hidup di dalam lingkungannya yang sangat berpengaruh dalam proses pembentukan seorang anak. Melalui pengalaman-pengalaman yang dilalui anak bersama

lingkungannya, akan menentukan karakter anak. Dia sangat mempercayai bahwa untuk mendapatkan pembelajaran dari lingkungannya, maka satu-satunya cara bagi anak adalah mendapatkan pelatihan-pelatihan sensoris.

c. Demensi-demensi pendidikan, apa yang anda ketahui sesuai teori? Jawab:

1. Dimensi keindividualan, Manusia sebagai makhluk individu mempunyai jiwa dan raga yang dalam perkembangannya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kedua unsur itu merupakan monodualis, yang selalu berkembang kearah yang lebih baik dan lebih sempurna.

2. Dimensi kesosialan, Sebagai makhluk social, mereka saling membutuhkan, saling membantu, dan saling melengkapi. Manusia akan selalu berinteraksi dengan manusia lain untukmencapai tujuan hidupny, dan interaksi tersebut merupakan wadah untuk pertumbuhan dan peerkembangan kepribadiannya.

3. Dimensi kesusilaan, Pada hakikatnya manusia memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila, serta melaksanakannya sehingga dikatakan manusia itu adalah makhluk social.

4. Dimensi keagamaan, Orang yang berbuat jahat berarti melanggar hak orang lain dan dikatakan tidak bermoral. Sedangkan tidak sopan diartikan sebagai tidak

(4)

beretiket. Jika etika dilanggar ada orang lain yang merasa dirugikan, sedangkan pelanggaran etiket hanya mengakibatkan ketidak senangan orang lain.

3. Hakekat Perndidikan adalah memanusiawikan manusia

a. Jelaskan konsep pendidikan lagevend, dan Ki Hajar Dewantoro? Jawab:

 Menurut Lagevend pendidikan adalah suatu bimbingan yang diberikan oleh orang dewaskepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan, yaitu kedewasaan.  Menurut Ki Hajar Dewantoro pendidikan adalah “menuntun segala kekuatan

kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mendapat keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya” ( Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1962). Dilihat dari aspek-aspeknya maka pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan

perkembangan budi pekerti (kekuatan batin) pikiran (intelek) dan jasmani ank-anak” ( Majelis Luhur Taman Siswa, 1957).

b. Bagaimana proses- proses pendidikan ABK? Jawab:

Tidak membedakan antara anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan anak awas serta menghargai dan menerima keterbatasan dan cara pandang mereka dengan cara meberikan kesempatan pada mereka untuk memperoleh pendidikan.

c. Apa tutujan- pendidikan dan fungsinya bagi manusia Indonesia? Jawab:

1. Tujuan pendidikan bagi manusia adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, keratif, terampil, beridsiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, dan sehat jasmani-rohani.

2. Fungsi pendidikan bagi manusia Indonesia : a. Penegak nilai

b. Sarana pengembang masyarakat c. Upaya pengembangan potensi manusia

(5)

4. Pendidikan sebagai sistem yang mana setiap komponen harus bekerja seoptimal mungkin sesuai fungsinya.

a. Apa maksudnya pernyataan tersebut, jelaskan. Jawab:

Pendidikan memang seharusnya mampu kita kerjakan seoptimal mungkin disetiap kompenan pembelajaran yang sudah disediakan oleh lembaga pembelajaran, dan proses pembelajaran tersebut harus sesuai dengan fungsi serta penerapannya dalam masyarakat.

b.Apa komponen-konponen dari sistem pendidikan tersebut? Jawab: 1. tujuan pendidikan 2. peserta didik 3. pendidikan 4. orang tua 5. guru/pendidik di sekolah

6. pemimpin masyarakat dan pemimpin keagamaan 7.interaksi edukatif pendidik dan anak didik

8. isi pendidikan

9. lingkungan pendidikan

c. Jelaskan 3 pusat pendidikan yang ada di Indonesia dan 4 pilar pendidikan dari Unesco/PBB).

Jawab:

4 pilarpendidikandariUnesco/PBB). : (1) learning to Know

Untuk mengimplementasikan “learning to know” (belajar untuk mengetahui), Guru harus mampu menempatkan dirinya sebagai fasilitator.

(2) learning to do

Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar seyogjanya memfasilitasi siswanya untuk mengaktualisasikan keterampilan yang dimiliki, serta bakat dan minatnya agar

(6)

“Learning to do” (belajar untuk melakukan sesuatu) dapat terrealisasi. Walau

sesungguhnya bakat dan minat anak dipengaruhi faktor keturunan namun tumbuh dan berkembangnya bakat dan minat juga bergantung pada lingkungan.

(3) learning to be

Pilar ketiga yang dicanangkan Unesco adalah “learning to be” (belajar untuk menjadi seseorang). Hali ini erat sekali kaitannya dengan bakat, minat, perkembangan fisik, kejiwaan, tipologi pribadi anak serta kondisi lingkungannya.

(4)learning to live together.

Terjadinya proses “learning to live together” (belajar untuk menjalani kehidupan bersama), pada pilar keempat ini, kebiasaan hidup bersama, saling menghargai,

terbuka, memberi dan menerima perlu dikembangkan disekolah. Kondisi seperti inilah yang memungkinkan tumbuhnya sikap saling pengertian antar ras, suku, dan agama.

5. Sistem pendidikan nasional sebagaimana yang tercantum dalam UU 20 tahun 2003. a. Apa maksud dari pernyataan tersebut di atas?

Jawab:

Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

b. Jelaskan landasan yuridis dan operasional pendidikan? Jawab:

 Landasan Yuridis pendidikan, merupakan landasan hukum yang mengatur tentang jalannya suatu pendidikan yang dibuat oleh pemerintahan.

 Landasan Operasional pendidikan merupakan landasan pendidikan yang didalamnya mencakup tentang tujuan dari pendidikan sesuai dengan cita-cita pendidik.

c. Tujuan pendidikan ada beberapa tingkatan: 1) Nasioan, 2) Kurikuler, 3) institusional dan 4) intruksional, jelaskan!

(7)

Jawab:

Undang- Undang No.20. Tahun 2003.Pasal 3 menyebutkan ,”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ,bertujuan untuk berkembangknya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat,berilmu,

cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

2.)Tujuan Kurikuler adalah tujuan kurikulum sekolah yang telah diperinci oleh bidang studi atau pelajaran atau kelompok mata pelajaran. 3.)Tujuan institusional adalah tujuan pendidikan yang akan dicapai menurut jenis dan

tingkatan sekolah atau lembaga pendidikan masing- masing,biasanya tercantum dalam kurikulum sekolah atau lembaga pendidikan yang harus dicapai setelah selesai belajar.Tujuan institusional ini berbentuk Standar Kompetensi Lulusan.Standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.

4.)Tujuan intruksional adalah tujuan pokok bahasan atau tujuan sub pokok bahasan yang diajarkan oleh oleh guru.

Referensi

Dokumen terkait

10) pelaksanaan koordinasi pengawasan dan penyidikan dokumen pendaftaran penduduk dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. 2.3.4 Bidang Pencatatan Sipil dipimpin

Perbandingan Health Related Physical Fitness Antara Lansia Yang Mengikuti Senam Dengan Lansia Yang Tidak Mengikuti Senam (Studi Ex Post Facto Pada Lansia Di

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul Implementasi Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini di Kelompok Bermain Islam Terpadu Buah Hati Kita

rakyat terhadap pemimpin dalam politik Islam. b) Untuk mengetahui dan menjelaskan pendapat al-Mawardi tentang loyalitas.. rakyat terhadap pemimpin. c) Untuk mengetahui dan

adalah benar-benar hasil karya saya. Di dalam kertas kerja ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Quick Ratio, Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Assets dari analisis laporan keuangan Debitur

Pada hari ini rabu tanggal delapan belas bulan april tahun dua ribu duabelas bertempat di kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Jalan Percetakan Negara Nomor 23 Jakarta

[r]