• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATUS MUTU AIR SUMUR GALI DI DUSUN DUSUN SEKITAR TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH NGRONGGO SALATIGA DENGAN METODE STORET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STATUS MUTU AIR SUMUR GALI DI DUSUN DUSUN SEKITAR TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH NGRONGGO SALATIGA DENGAN METODE STORET"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STATUS MUTU AIR SUMUR GALI DI DUSUN – DUSUN SEKITAR

TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH NGRONGGO

SALATIGA DENGAN METODE STORET

Niko

1

, A.Ign.Kristijanto

2

,Sri Hartini

3

123Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana,

Salatiga, Indonesia

Telp: 085-713-338-411, email: 652011001@student.uksw.edu

ABSTRAK

Status mutu air sumur gali di dusun – dusun sekitar TPA sampah Ngronggo, telah diteliti antara bulan Juli hingga Desember 2014. Tujuan penelitian adalah menentukan status mutu air sumur gali di dusun – dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga. Cuplikan contoh air sumur gali diambil secara stratifikasi disproporsional, lalu parameter fisiko-kimiawi dan bakteriologis dianalisis menggunakan metode STORET sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115/2003. Kemudian dibandingkan dengan klasifikasi dan kriteria mutu air menggunakan baku mutu kelas satu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 82/2001.Hasil penelitian menunjukkan bahwa status mutu air sumur di 12 dusun sekitar TPA Ngronggo 58 sumur gali di 6 dusun berstatus buruk dan sisanya 30 sumur gali 6 dusun berstatus sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa akses penduduk terhadap air bersih di 12 dusun tersebut masih belum layak.

Kata kunci: Status mutu, Air sumur, STORET, TPA Ngronggo,

PENDAHULUAN

TPA Ngronggo berada di kelurahan Kumpul Rejo, kecamatan Argomulyo kota Salatiga merupakan satu-satunya TPA yang ada di kota Salatiga. TPA berkapasitas seluas 5,3 Ha dan menampung sampah sebanyak 82 ton per hari sehingga pada tahun 2013 luas lahan yang tertimbun sampah mencapai 3,2

Ha [1]. Bertambahnya jumlah sampah di TPA Ngronggo berdampak pada meningkatnya jumlah air lindi. Pada tahun 1994 hingga akhir tahun 2011 TPA Ngronggo menggunakan sistem terbuka (open dumping), yaitu sampah dibuang begitu saja tanpa ada perlakuan apapun. Sehingga air lindi dapat dengan mudah

SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VII

“Penguatan Profesi Bidang Kimia dan Pendidikan Kimia

Melalui Riset dan Evaluasi”

Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan P.MIPA FKIP UNS

Surakarta, 18 April 2015

MAKALAH

PENDAMPING

(2)

merembes ke dalam tanah dan mencemari air tanah dan aliran air tanah di sekitarnya. Salah satu penyusun komposisi air lindi adalah senyawa logam berat [2].

Sampai sejauh ini telah banyak dilakukan penelitian mengenai dampak dari open dumping TPA Ngronggo terhadap kondisi fisik lingkungan dan kandungan logam berat terhadap kualitas air tanah.

Mulai tahun 2012 teknik pengelolaan sampah di TPA Ngronggo menggunakan sistemcontrol landfill [3]. Dengan sistem ini, air lindi yang dihasilkan tidak meresap ke dalam air tanah karena di dasar tempat pembuangan diberi alas untuk menampung air lindi yang kemudian disalurkan ke IPAL [4]. Diterapkannya sistem control landfill diharapkan dapat mengurangi tingkat pencemaran dan meningkatkan kualitas air tanah.

Untuk itu penelitian tentang status mutu air perlu dilakukan untuk mengetahui air sumur gali di sekitar TPA Ngronggo melebihi baku mutu atau tidak. Salah satu cara penentuan status mutu air adalah menggunakan Metode STORET yang menggunakan sistem nilai dari US-EPA (Environmental Protection Agency) [5]. Klasifikasi mutu air yang dihasilkan dikelompokkan dalam empat kelas mulai dari kelas yang memenuhi baku mutu sampai tercemar berat.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini bertujuan :Menentukan

status mutu air sumur gali di dusun – dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga menggunakan metode STORET.

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Lingkungan, Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga antara bulan Juli sampai Desember 2014.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan antara lain : sampel air sumur gali yang diambil dari pemukiman penduduk di dusun - dusun sekitar TPA. Sedangkan bahan kimia yang digunakan antara lain : IKI, MnSO4, H2SO4, HgSO4, Na2S2O3, K2Cr2O7, EDTA, AgSO4, buffer pH 10, indikator ferroin, indikator EBT, dan indikator metil orange. Bahan kimiawi tersebut merupakan bahan kimiawi PA (E-Merck, Germany). Piranti yang digunakan antara lain : pH meter (HANNA Instrument, 9812), peralatan refluks, dan Spektrofotometer HACH DR/EL 2000.

Lokasi Pengambilan Sampel

Sampel air sumur diambil dari 12 dusun di sekitar TPA Ngronggo Salatiga sesuai dengan arah mata angin. Di arah Utara dusun Ngemplak dan Slumut; arah Timur: Salam; arah Timur Laut: Tetep, Tetepwates, Randuacir, dan Promasan; arah Tenggara: Ploso, Sugihwaras dan Kembang; dan arah Barat Laut: Belon dan Ngronggo (Gambar 1).

(3)

Cuplikan sumur di dusun-dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga diambil dengan metode cuplikan contoh stratifikasi disproportional dan jumlah cuplikan sumur masing – masing dusun disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Cuplikan Sumur Dari 12 Dusun di Sekitar TPA Ngronggo Salatiga

Arah dari TPA Dusun Jumlah Cuplikan Sumur Timur Salam 4 Utara Slumut Ngemplak 4 6 Barat Laut Belon Ngronggo 6 10 Timur Laut Tetep Tetepwates Promasan Randuacir 10 10 10 8 Tenggara Ploso Sugihwaras Kembang 10 8 2

Penentuan Parameter Fisiko-Kimiawi dan Bakteriologis

Tabel 2Hasil Pengukuran Parameter Fisiko-Kimiawi dan Bakteriologis Air Sumur Gali di Dusun – Dusun Sekitar TPA Ngronggo

(4)

Parameter fisiko-kimiawi dan bakteriologis serta metode atau piranti disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Parameter Fisiko-Kimiawi dan

Bakteriologis Serta Metode / Piranti

Parameter Metode / Piranti

Fisikawi

Suhu (oC)

DHL (µs/cm)

TDS (mg/L)

Termometer

Conductivity / TDS-meter YK-2001 CT

Conductivity / TDS-meter YK-2001 CT

Kekeruhan (FTU) Spektrofotometer HACH DR/EL 2000

Warna (PtCo) Spektrofotometer HACH DR/EL 2000

Kimiawi

pH Conductivity / TDS-meter

YK-2001 CT

Alkalinitas (mg CaCO3/L)

Digital Titrator (HACH DR/EL 2000) BOD5 (mg/L) Titrasi [6] COD (mg/L) Cl2 (mg/L) SO42- (mg/L) Titrasi [6] Spektrofotometer HACH DR/EL 2000 Spektrofotometer HACH DR/EL 2000 Bakteriologis

Total Koliform MPN (Most Probable Number) [7]

Penentuan Status Mutu Air dengan Metode STORET [5]

Penentuan status mutu badan air dengan metode STORET dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengukuran dengan baku mutu yang sesuai dengan kelas air.Jika hasil pengukuran memenuhi baku mutu air maka diberi skor 0 namun jika hasil pengukuran tidak memenuhi baku mutu air akan diberi skor tertentuTabel 4.

Tabel 4. Skor untuk metode STORET

Analisa Data

Data parameter fisiko-kimiawi dan bakteriologis dianalisis dengan metode STORET [5] kemudian dibandingkan klasifikasi dan kriteria mutu air menggunakan baku mutu kelas

1 3 1 3 ,2 2 5 9 0 1 8 0 4 0 6 ,6 6 2 1 2 ,3 2 5 ,5 8 0 1 7 0 2 1 6 ,4 0 8 1 2 ,5 2 6 9 0 1 8 0 0 0 6 ,3 7 3 1 1 ,3 2 5 1 4 0 2 9 0 1 1 0 6 ,6 2 0 1 2 ,2 2 5 1 5 0 3 1 0 4 0 6 ,4 0 6 1 1 ,3 2 5 1 6 0 3 2 0 0 0 6 ,5 7 7 1 3 ,2 2 5 ,5 9 0 1 8 0 1 0 6 ,7 9 9 1 2 ,3 2 6 8 0 1 7 0 0 0 6 ,7 1 8 1 2 ,5 2 5 6 0 1 3 0 1 5 2 6 ,8 5 0 1 1 ,3 2 5 7 0 1 4 0 5 0 6 ,6 4 7 1 2 ,2 2 5 ,5 1 7 0 3 4 0 0 0 6 ,7 7 0 1 1 ,3 2 6 1 6 0 3 2 0 0 0 6 ,8 7 6 1 0 ,3 2 6 8 0 1 7 0 2 2 6 ,9 6 2 1 0 ,1 2 6 8 0 1 6 0 0 0 6 ,9 4 3 1 2 ,5 2 6 1 7 0 3 4 0 2 1 4 6 ,9 9 9 1 2 ,5 2 6 ,5 1 6 0 3 2 0 1 9 1 7 ,2 0 8 1 2 ,8 2 6 1 7 0 3 5 0 0 0 7 ,1 9 4 1 3 ,7 2 6 1 6 0 3 3 0 0 0 7 6 9 1 4 ,5 2 6 2 1 0 4 2 0 3 8 5 6 ,9 3 7 1 5 ,8 2 7 2 0 0 4 0 0 1 7 7 7 ,1 7 3 1 7 ,2 2 6 ,5 8 0 1 7 0 2 0 7 ,2 5 1 1 7 ,5 2 6 9 0 1 8 0 0 0 7 ,2 Jumlah Percontoh Nilai Parameter Fisika Kimia Biologi

< 10 Maksimum -1 -2 -3 Minimum -1 -2 -3 Rata-rata -3 -6 -9 ≥ 10 Maksimum -2 -4 -6 Minimum -2 -4 -6 Rata-rata -6 -12 -18

(5)

satu sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 82/2001.

Tabel 5 Contoh perhitungan nilai STORET

di dusun Ploso dan Kembang

2a. Nilai Status Mutu Air dengan Metode STORET pada Sampel Air Sumur Gali di Dusun Ploso Sekitar TPA Ngronggo.

Ket: * Baku Mutu PP 82/2001 Kelas Satu; (-) Tidak Ada Baku Mutu

a. Nilai Status Mutu Air dengan Metode STORET pada Sampel Air Sumur Gali di Dusun Kembang Sekitar TPA Ngronggo.

Parame ter Baku Mutu * Hasil Sk or Ma ks Min Rata -rata Fisikaw i DHL (µs/cm) (-) 290 120 181 - Kekeru han (FTU) (-) 4 0 0,8 - Suhu (0C) (-) 29 28 28,2 - TDS (mg/L) 1000 140 60 86 0 Warna (PtCo) (-) 30 0 6 - Kimiaw i pH 6-9 6,4 6,1 6,26 0 Alkalinit as (mg/L) (-) 56, 448 50, 4 54,3 31 - BOD5 (mg/L) 2 1,9 0,2 0,71 0 COD (mg/L) 10 128 8 47,2 -16 Cl2 (mg/L) 600 0,2 1 0,0 3 0,11 6 0 SO4 2-(mg/L) 400 17 0 6,1 0 Bakteri ologis Total Koliform (MPN/m l) 100 280 0 200 980 -30 Total -46 Kelas D (Buruk)

(6)

Ket: * Baku Mutu PP 82/2001 Kelas Satu; (-) Tidak Ada Baku Mutu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Status Mutu Air Sumur Gali di 12 Dusun Sekitar TPA

Hasil pengukuran parameter fisiko-kimiawi air sumur gali diolah dengan menggunakan metode STORET sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.115/2003. Hasil pengukuran air 88 sumur gali di 12 dusun sekitar TPA Ngronggodisajikan pada Tabel 6

Tabel 6. Nilai Status Mutu air di Dusun – Dusun Sekitar TPA

Berdasarkan ketentuan sistem STORET

yang dikeluarkan EPA

(EnvironmentalProtectionAgency) maka mutu air diklasifikasikan ke dalam empat kelas, yaitu: [5]

- Kelas A : Baik Sekali (Skor = 0)

- Kelas B : Baik (Skor = -1 sampai dengan -10)

- Kelas C : Sedang (Skor = -11 sampai dengan -30)

- Kelas D : Buruk (Skor ≥ -31)

Dari Tabel 6terlihat bahwa nilai status mutu air 88 sumur gali yang tersebar di 12 dusun sekitar TPA Ngronggo berdasarkan STORET berkisar antara -23 sampai dengan -66. Hasil

Dusun Status Nilai STORET

Ploso Buruk -46 Kembang Sedang -23 Sugihwaras Sedang -23 Salam Sedang -25 Randuacir Buruk -33 Tetep Buruk -66 Tetepwates Buruk -62 Promasan Buruk -50 Slumut Sedang -25 Ngemplak Sedang -25 Belon Sedang -23 Ngronggo Buruk -54 Parame ter Baku Mutu * Hasil Sk or Maks Min Rat

a-rat a Fisikaw i DHL (µs/cm) (-) 170 150 160 - Kekeru han (FTU) (-) 5 1 3 - Suhu (0C) (-) 29 29 29 - TDS (mg/L) 1000 80 70 75 0 Warna (PtCo) (-) 28 3 15, 5 - Kimiaw i pH 6-9 6,5 6,3 6,4 0 Alkalinit as (mg/L) (-) 57,456 56, 448 56, 952 - BOD5 (mg/L) 2 1,3 0,3 0,8 0 COD (mg/L) 10 40 8 24 -8 Cl2 (mg/L) 600 0,1 0,0 9 0,0 95 0 SO4 2-(mg/L) 400 8 3 5,5 0 Bakteri ologis Total Koliform (MPN/m l) 100 200 200 200 -15 Tot al -23 Kelas C (Sedan g)

(7)

penelitian menunjukkan bahwa status mutu air dari 88 sumur di 12 dusun sekitar TPA Ngronggo 58 sumur gali di 6 dusun berstatus buruk dan sisanya 30 sumur gali 6 dusun berstatus sedang.

Parameter fisiko-kimiawi dan bakteriologis yang berpengaruh terhadap mutu air sumur gali di dusun – dusun tersebut adalah total coliform. Hasil analisis total coliform dalam air ke 88 sumur gali yang tersebar di 12 dusunberkisar antara 200–7.800 MPN/100 ml. Total coliformberada jauh di atas baku mutu yang ditetapkan, yaitu 100 MPN/100ml. Hasil ini menunjukkan bahwa semua air sumur galiyang tersebar di 12 dusun sekitar TPA Ngronggo tercemar bakteri coliform. Bakteri coliform salah satunya E.coli merupakan mikroba penyebab gejala diare, demam, kram perut, dan muntah-muntah [8].

Nilai total coliform tinggi dalam air sumur karena ada beberapa sumur relatif dekat dengan kamar mandi atau wc. Nilai total coliform tinggi juga menunjukkan tingginya tingkat risiko kehadiran bakteri – bakteri patogen lain [9].

Berkaitan dengan total coliform hasil nilai BOD5 (BiologicalOxygenDemand)menunjukkan bahwa 18 air sumur gali di 6 dusun berstatus buruk telah melebihi baku mutu BOD yang ditetapkan yaitu 2 mg/L. Hasil ini menunjukkan kehadiran bakteri coliform (lebih dari 30 %) dalam air 58 sumur gali di 6 dusun yang berstatus buruk di sekitar TPA Ngronggo. Sedangkan persen cemaran bakteri coliform dalam air sumur gali di 6 dusun berstatus buruk berkisar antara 12,5 % - 70 %.

KESIMPULAN

Status mutu air 88 sumur gali di 12 dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga dengan metode STORET menunjukkan 58 sumur gali di 6 dusun berstatus buruk dan hanya30 sumur gali di 6 dusun yang sisanya berstatus sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa akses penduduk terhadap air bersih di 12 dusun tersebut masih belum layak

DAFTAR RUJUKAN

[1] Pramusinta, 2013. Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Kota Salatiga. Pemerintah Kota Salatiga Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang : Salatiga.

[2] Van Harling, V.N., 2008. Kualitas Air Tanah Berdasarkan Kandungan Tembaga [Cu(II)], Mangan [Mn(II)] dan Seng [Zn(II)], di Dusun – Dusun Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Ngronggo, Salatiga. Skripsi. Program Studi Kimia/S1. Universitas Kristen Satya Wacana : Salatiga.

[3] Suara Merdeka, 2012. Sistem Control Landfill TPA Ngronggo dioperasikan. Suara.Merdeka.com(Diunduh tanggal 6 Oktober 2014 jam 17.31 WIB).

[4]Osaki, K., Kashiwada,S., Tatarazako N., & Ono, Y., 2006. Toxicity testing of Leachate From Waste Landfills Using Medaka (Oryzias Latipes) fer Monitoring Environtmental Savety. Enviromental Monitoring and Assessment, 73 – 84. [5] Matahelumual, B.C., 2007. Penentuan

Status Mutu Air Dengan Sistem Storet di Kecamatan Bantar Gebang. Jurnal Geologi Indonesia, Vol 2 No. 2 Juni 2007: 113-118 : Bandung.

(8)

[6]Alaerts, G. dan S.S Santika. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional : Surabaya.

[7]Randa, M.S., 2012. Analisis Bakteri Coliform (Fekal dan Non Fekal) Pada Air Sumur Di Komplek Roudi Manokwari. Universitas Negeri Papua : Papua. [8] Bambang, A.G., Fatimawali., dan Novel,

S.K., 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Isi Ulang dari Depot di Kota Manado.

[9] Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat. Bandung:Citra Adtya Bakti.

TANYA JAWAB

PENANYA : Oktovianus Msiren Pertanyaan :

a) Air sumur tergolong kelas apa ?

b) Ada data awal atau tidak ? bagaimana metode yang digunakan?

Jawaban :

a) metode STORET diklasfikasikan dalm 4 kelas: a. kelas baik sekali (skor=0); b. kelas baik (skor= -1 sampai -10); c. kelas sedang (skor= -10 sampai -20); d. kelas buruk (skor ≥) -31

b) Sebelumnya ada penelitian tentang open dumping, sekarang menggunakan sistem Controlled Landfill yang diteliti.

PENANYA : Listyana Candra Dewi Pertanyaan :

a) bagaimana teknik sampling yang digunakan? Kapan sampling tersebut diambil?

Jawaban :

a) Cuplikan sumur diambil secara Stratifikasi Dispropotional. Sampling tersebut diambil dari bulan Juli - September.

Gambar

Tabel  2Hasil  Pengukuran  Parameter  Fisiko- Fisiko-Kimiawi  dan  Bakteriologis  Air  Sumur  Gali  di  Dusun – Dusun Sekitar TPA Ngronggo
Tabel 4. Skor untuk metode STORET
Tabel  5 Contoh perhitungan  nilai STORET
Tabel  6.  Nilai  Status  Mutu  air  di  Dusun  –  Dusun Sekitar TPA

Referensi

Dokumen terkait

Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor sebanyak 5 perlakuan yaitu tanpa strangulasi, strangulasi tunggal dengan ketinggian 5 cm dari

menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jawaban responden pada penelitian hari pertama dengan jawaban responden pada penelitian hari kedua, dengan

[r]

Orang tua dengan tingkat pendidikan rendah khususnya buta huruf tidak akan dapat memberikan perawatan yang tepat pada anak diare karena kurangnya pengetahuan

kapal yang dapat menyebabkan harga R² rendah dan kemudian mengganti dengan data kapal lain sehingga mendapatkan harga R² yang besar, akan tetapi dalam penentuan jumlah

Jika penyelesaian sengketa melalui arbitrase tidak disepakati, penyelesaian sengketa tersebut akan dilakukan di pengadilan.Dalam hal terjadi sengketa di bidang

Untuk mendiskripsikan data tentang hasil pengembangan buku Daily Plan Reward and Punishment untuk membentuk kedisiplinan pada mahasiswa baru, penulis menggunakan metode

Pada hari Minggu, 06 Agustus 2015, dalam Kebaktian Umum I dan II, akan diadakan Perjamuan Tuhan.. Bagi Saudara/i yang sudah dibaptis/sidi agar