• Tidak ada hasil yang ditemukan

Neurologi PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Neurologi PENDAHULUAN"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Neurologi PENDAHULUAN

Neurologi adalah ilmu pengetahuan masalah syaraf. Didalam mempelajari neurology kita dihadapkan dengan/pada system nervosum.

System ini merupakan system komunikasi yang terdapat didalam tubuh. System nervosum ini berkembang dari ectoderm pars centralisnya berupa otak atau Enchepalon dan medulla spinalis. Pars centralis ini tampak sebagai lamina yang berkembang didalam suatu sulkus selanjutnya menjadi tuba, yang tertutup oleh --- didalam perkembangan embrio. Sedang syaraf (nervus ini keluar dari enchepalon dan medulla spinalis. Medulla spinalis terdapat di canalis vertebrae. Syaraf yang keluar dari enchepalon dan medulla spinalis masing-masing disebut dengan “syaraf oranialis” dan “syaraf spinalis”

Reseptor bertugas jika ada rangsangan yang akan diterima, dan rangsangan ini akan diteruskan melalui benang-benang syaraf menuju ke central. Rangsang ini dikenal sebagai impuls. Syaraf yang membawa impuls menuju ke central akan dianalisa oleh syaraf pars centralis. Sehingga menimbulkan kontraksi otot, dimana reseptor tersebut menerima rangsangan.

Motor end plate yaitu ujung syaraf yang mampu merubah kontraksi otot. Dengan adanya perubahan kontraksi, maka akan terjadi gerakan pada bagian tubuh yang terkena rangsangan tadi.

Syaraf yang membawa impuls ke central disebut syaraf “afferent”. Atau sering juga disebut dengan syaraf sensoris, sebaliknya syaraf yang membawa impuls dari central disebut “efferent atau motorik”

Sel-sel syaraf yang dikenal sebagai sel body/cyton ini terletak dengan beberapa perkecualian didalam atau berdekatan dengan pars centralis dari system nervosum. Salah satu contohnya adalah ganglion.

Ganglion tidak terdapat pada pars centralis tetapi terletak diluar pars centralis .tetapi terletak diluar pars centralis. Oleh karena letaknya di luar asraf pars centralism aka ganglion ini disebut “ganglion vertebralis atau ganglion otonom”

Syaraf yang menginversi otot. Syaraf yang akan menginversi alat-alat visceral harus melalui ganglion, baru nanti langasung menuju alat-alat visceral. System nervosum tersebut dapat kita bagi kedalam 2 bagian :

1. Pars centralis (eucephalon) dan medulla spinalis, selanjutnya disebut syaraf centralis

(2)

2. Syaraf cranialis dan syaraf spnalis, se

Secara fisiologi saraf pars peripher dapat bersifat afferent dan juga dapat juga bersifat efferent.

Syaraf, selain ada yang bersifat motoris murni dan sensoris murni bersifat campuran.

Syaraf motoris dapat dibagi menjadi 2 bagian : 1. Syaraf yang bersifat somatic (voluntara)

Kelompok otonom juga dapat dibagi lagi menjadi : 1. Syaraf simpatico

2. Syaraf parasympatic

Syaraf sympatic dari daerah thorax dan lumbal sehingga syaraf sympatic kita kenal sebagai syaraf “thoraco-lumbal”

Di daerah cervix, syaraf jarang sekali kita jumpai berupa ganglion sehingga syaraf parasympaticpun sedikit.

Parasympatic dilepaskan sebagian. Dilepas dari syaraf cranalis dan dansantralis sehigga parasympatic juga dikenal s

Pars centralis dari system nervosum terdiri atas : - Substansia glisea yang berwarna kelabu

- Substansia alba yang berwarna putih

Substasia glisea yang berwarna kelabu sebagian besar sebagai sel body, sedang substansia alba pada bagian superficial.

Substansia alba membentuk bagian dalam dari otak, tetapi tidak berarti bahwa disini juga dijumpai kebebasan sel body, sel body yang terakhir ini teratur dalam suatu kelompok yang dikenal sebagai

Syaraf cranialis dan syaraf spnalis, selanjutnya disebut syaraf peripher

Secara fisiologi saraf pars peripher dapat bersifat afferent dan juga dapat juga Syaraf, selain ada yang bersifat motoris murni dan sensoris murni ada juga yang Syaraf motoris dapat dibagi menjadi 2 bagian :

Syaraf yang bersifat somatic (voluntara)

Kelompok otonom juga dapat dibagi lagi menjadi :

Syaraf sympatic dari daerah thorax dan lumbal sehingga syaraf sympatic kita kenal lumbal”.

Di daerah cervix, syaraf jarang sekali kita jumpai berupa ganglion sehingga syaraf Parasympatic dilepaskan sebagian. Dilepas dari syaraf cranalis dan dansantralis sehigga parasympatic juga dikenal secagai “cranio-sacral”

Pars centralis dari system nervosum terdiri atas : Substansia glisea yang berwarna kelabu

Substansia alba yang berwarna putih

Substasia glisea yang berwarna kelabu sebagian besar sebagai sel body, sedang superficial.

Substansia alba membentuk bagian dalam dari otak, tetapi tidak berarti bahwa disini juga dijumpai kebebasan sel body, sel body yang terakhir ini teratur dalam suatu kelompok yang dikenal sebagai “NUCLEI/GANGLION”

lanjutnya disebut syaraf peripher

Secara fisiologi saraf pars peripher dapat bersifat afferent dan juga dapat juga ada juga yang

Syaraf sympatic dari daerah thorax dan lumbal sehingga syaraf sympatic kita kenal Di daerah cervix, syaraf jarang sekali kita jumpai berupa ganglion sehingga syaraf Parasympatic dilepaskan sebagian. Dilepas dari syaraf cranalis dan dansantralis

Substasia glisea yang berwarna kelabu sebagian besar sebagai sel body, sedang Substansia alba membentuk bagian dalam dari otak, tetapi tidak berarti bahwa disini juga dijumpai kebebasan sel body, sel body yang terakhir ini teratur dalam suatu

(3)

Substansi alba menutupi substansi grisea didalam medulla spinalis. Substansia alba ini dengan adanya substansia grisea juga septum dorsalis dan fissure ventralis terbagi dalam 6 collumna. Ke 6 collumna tersebut terbagi dalam 3 pasang, dexter dan sinister masing-masing adalah :

- Columna dorsalis - Collumna lateralis - Ventralis (collumna)

Unit struktural dari systema nervorum disebut “NEURON”

Neuron ini terdiri atas “Cyton” atau sel syaraf/sel body dan terdiri atas processus-processus

Sel body (cyton) terdapat didalam encephalon/ otak, didalam medulla spinalis, atau terdapat didalam ganglia. Processus-processus ini merupakan perpanjangan atau exsistensi dari cytoplasma (dendrite & axon). Dendrite ini merupakan processus yang bersifat afferent biasanya pendek dan jumlahnya lebih dari satu (1), sedangkan axon merupakan processus yang bersifat efferent, jumlahnya adalah tunggal, mempunyai panjang bervariasi biasanya lebih panjang dari dendrite. Rangkaian dari bebeereapa neuron ini merupakan syaraf.

Hubungan antara neuron yang satu dengan neuron yanglain disebut : “ SYNAPSIS”. Didalam synapsis ini kontinuitasnya dari serabut saraf atau fibaer terputus, tapi impuls berjalan melalui reaksi Fisiko-kimia.

(4)

Kelompok cyton yang terdapat diluar pars centralis dari istem nervorum disebut “ganglia”. Ganglia ini merupakan corpus grisea dengan bentuk bervariasi. Kebanyakan menyerupai bentuk oval, dan yang lainnya adalah pipih. Ada beberapa yang bentuknya sulit dikenal.

Contoh : ganglia vertebralis yang terdapat diseepanjang collumna vertebralis, ganglion spinal yang terdapat pada radix dorsal dari syaraf spinal. Di daerah cervix hanya dijumpai 3 ganglia yaitu :

1. Ganglia cervicalis anterior 2. Ganglia cervicalis intermedia 3. Ganglia cervicalis posterior

Yang posterior bersatu dengan ganglia thoracalis yang pertama (1) , sehingga membentuk seperti bintang.

Syaraf merupakan komposisi secara paralel dari fiber syaraf/ serabut spinal. Fiber ini diperkuat dan dibungkus oleh jaringan pengikat.

Klasifikasi syaraf secara anatomic, sesuai dengan ikatannya yaitu sebagai berikut : Syaraf cranialis ---> yang berasal dari Encephalon

Syaraf spinalis ---> yang berasal dari medulla spinalis

Perpindahan fiber dari syaraf yang satu ke syaraf yang lain disebut :”ANASTMOSIS”. Kumpulan sejumlah anastomosis disebut, “FLEXUS”. Sedangkan syaraf yang menginversi dari daerah otot dikenal sebagai syaraf “MUSCULARIS”, yang berhubungan dengan kulit disebut syaraf “CUTANEUS” yang berhubungan dengan perseidaan disebut “SYARAF ARTICULARIS”

SELAPUT OTAK

Selaput otak (meningis/pembungkus) merupakan 3 membran yang menutupi pars centralis dari system nervorum.

Dari superficial ke profunda berturut-turut :

1. Durameter (kuat terdiri dari jaringan ikat—proteksi) 2. Arachnidea (kuat, membrane tipis, ada tonjolan/trabecula) 3. Piameter

Meningis ini mempunya beberapa fungsi :

- Sebagai proteksi ---durameter & arachnoidea) - Nutrisi---piameter.

(5)

Durameter dan arachnoidea merupakan membran yang bersifat proteksi, sedangkan piameter merupakan membran yang bersifat proteksi, sedangkan piameter merupakan membrane yang bersifat nutrisi.

Durameter yang merupakan membrane jaringan pengikat yang kuat terdapat pada daereah Enchepalon dikenal sebagai “DURAMETER ENCHEPALII/CEREBRII” sedang di daerah spinalis disebut durameter “SPINALIS”.

Durameter cerebrii ini yang membentang dari cavum crania dengan perkecualian pada fossa hypophyse yang terikat pada tulang cranii sehingga membentuk periosteum, kecuali didaerah basilaris dari os cipitalis. Pada daerah tertentu durameter ini berisi vena yang besar yang disebut “SINUS DURAMETER”

(6)

DURAMETER

Merupakan membrane jaringa pengikat yang kuat, merupakan lapisan yang paling luar dari otak dan medulla pinalis sehingga kita mengenal durameter “cerebralis dan durameter spinalis”.

Durameter cerebralis :

Durameter ini melapisi atau menutupi dan melekat pada cavum cranii kecuali beberapa fossa yaitu fossa “HYPHOPHYSIS” (OES).

Terdiri dari dua lapis (2) lapis :

1. Lapisan luar --- lamina endostialia 2. Lapisan dalam ---- lamina meningialis

Pada daerah tertentu maka terisi oleh vena yang disebut dengan “SINUS” yang dorsal dan ventral dari durameter. Diantara sinus yang dorsal dan ventral seolah-olah ada suatu lipatan/ sekat/septum yang disebut :

- folx cerebri - Tentorium cerebri - Diaphragm sellea

FALX CEREBRI

Adalah lipatan durameter bagian median, dimulai dari bagian dorsal menuju kea rah ventral dan terletak diantara ke-2 Hemisphaerium cerebri. Lipatan ini terikat dibagian dorsal pada os frontale dan crista othmoidalv, kearah caudal akan menghilang dan bersatu dengan “TENTORIUM CEREBELLI” sehingga membentuk “FIBROUS INTERNA OCCIPITALE PROTUBERAN”

(7)

Pada tepi yang bebas berbentuk concave dan tipis. Tepi yang terikat tebal, besar dan kita jumpai adanya “sinus longitudinal dorsal”, sedangkan pada ujung yang bebas kita jumpai adanya “sinus longitudinal ventral.

fissura transversal membagi otak besar dan kecil. fissure ini akan dikenal dengan nama TENTORIUM CEREBELLI (suatu sekat yang masuk ke daerah transversal” Tentorium cerebelli :

Merupakan lipatan yang melintang dari paras posterior dari dinding cavum crania yang lateral. Bagian yang terikat pada crista petrosa dan tepi ventral dari tulang pareietal dan membentuk fibrous interna dengan falx cerebri. Tepi yang bebas adalah concave, tipis. Lipatan ini menempati pada fissura transversal yaitu fissura yang memisahkan antara cerebrum dan cerebellum.

Diaphragm sellea

Mcerupakan lipatan yang tebal dan kuat dari durameter dan ikut membentuk atap-atap dari fossa hyphophyse yang terikat pada corpus tulang pre-sphenoidale dan bawah sulcus opticus kearah margo lateral dari alae temporalis. Diaphragm sellea mempunyai foramen yang disebut “Foramen diaphragmatica” Foramen ini untuk jalan dari infundibulum dari kelenjar pituitaria (hyphophyse)

(8)

Fissura hyphophyse ditempati oleh kelenjar endocrine yang disebut kelenjar hyphophyse. Tangkai pituitaria menerobos penebalan durameter yang merupakan atap dari F. hyphophyse. Foramen diaphragmatica dilalui oleh tangkali pituitaria yang didalamnya terdapat suatu canal yang disebut dengan infundibulum.

Durameter spinalis :

Durameter ini bernbentuk tubuler yang terbentang dari persendian atlanti oecipitalis sampai mendekatu pertengahan dari daerah sacrum. M. Spinalis tidak sampai pada keseluruhan dari sacrum, tetapi kira-kira pertengahan dari os coccygeae. Mempunyai diameter yang bervariasi, yang terbesar adalah pada daereah yang mempunyai gerakan yang terbesar dari columna vertebralis.

Regio ini adalah terdapat daerah cervicalis, cervico-thracalis dan daerah lumbo-sacral. Bagian yang posterior terakhir dari durameter ini berbentuk pipih dan mengikuti sepanjang m. spinalis sebagian tubel/pipa yang sempit sampai ujung posterior dari sacrum. Diantara durameter tersebut dan dinding dari canalis vertebralis diupai adanya ruangan/spatium yang disebut “ SPATIUM EPIDURAL”

Spatium epidural penting untuk penyunitkan-penyuntikan bius yang terdapat dalam daerah lumbal. Epidural anesthesi = obat bius. Spatium epidural ini yang terbesar dijumpai pada daerah yang mempunyai gerakan yang besar. Pada spatium epidural ini kita jumpai sejumlah lemak epidural. Spatium ini juga dibatasi oleh radix darinervus spinalis dan juga oleh arteria spinalis.

Vena longitudinal (vertebralis) dijumpai dibagian ventral dari spatium tersebut. Foramen intervertebralis merupakan persatuan antara

(9)

ARACHNOIDEA

Spatium yang bersifat kapiler, juga dijumpai diantara durameter dan arachnoidea yang disebut “spatium sub-dural”. Spatium subdural ini berisis cairan, yang berfungsi untuk memberikan ke;lembaban permukaan

Cairan ini disebut “Liquor cerebrospinal” cairan ini dihasilkan oleh “Plexus chorioideus”. Arachnoidea merupakan lapisan membrane yang transvaran yang terletak antara durameter dan piamater. Mempunyai lapisan luar yang berdekatan dengan durameter dan membentuk lapisan dinding dalam dari spatium subdural. Dibawahnya dijumpai adanya trabecula/penonjolan yang membentang ke arah dalam piameter. Juga adanya trabecula-trabecula tersebut terbentuk spatium yang disebut “spatium sub-arachnoidea”. Ukuran dari spatium ini bervariasi. Spatium yang terbesat adalah “Cysterna magna”. Ini dijumpai diantara cerebellum dan medulla oblongata. Cysterna magna ini mempunyai hubungan ventrikel quartus (IV) dengan spatium. Bagian yang terdapat di medulla spinalis juga mempunyai variasi terganutng diameter dari durameter. Spatium sub-arachnoidea ini juga dilintasi oleh trabecula, radix, nervus oranialis maupun nervus spinalis. Pada medulla spinalis juga dilintasi oleh “Ligamentum denticulatum”

PIAMETER

Piameter merupakan membrane yang tipis terdiri dari jaringan pengikat dan pembuluh-pembuluh darah. Menutup secara langsung pars centralis dari system nervosum.

Lapisan ini mempunyai processus yang berisi pembuluh darah, masuk kedalam substansia dari enchepalon otak dan medulla spinalis.

(10)

Piameter cerebralis ini melekat erat dan mengikuti permukaan irregular dari encephalon, pembuluh-pembuluh darahnya ini merupakan ujung dari arteria cerebralis yang terletak didalam spatium sub-arachnoidea. Piameter ini juga mempunyai lipatan, lipatan ini disebut “Tela choriodea”

Choriodea yang terdapat di ventrikel tersius ini berjalan dengan melalui “fissure transversal” dari encephalon dan membentuk atap dari ventrikel tersius.

Tela choriodea ini dari ventrikel quartus terletak diantara cerebellum dan ventrikel cerebri (encephali).

Ia menutup perukaan dan melekat erat dipermukaan dari medulla spinalis juga mempunyai penebalan/lipatan ini memasuki fissure ventralis

Pada sacral, keluarnya syaraf spinalis ventralis dengan foramen intervertebrale sehingga akibatnya dia akan kearah caudal dulu untuk mencapai foramen intervertebrale.

Pada lipatan ini, darah ventral kita jumpai adanya penebalan. Penebalan ini disebut “LINEA SPLENDINS”. Atereria spinalis ventralis dijumpai disepanjang tepi ventral dari lines tersebut. Lipatan piameter yang terdapat dibagian lateral disebut “LIGAMENTUM DENTICULATUM”

PARS CENTRALIS SYSTEMA NERVOSUM

Medulla spinalis merupakan salah satu pars centralis dari systema nervosum yang terletak didalam danalis vertebralis dikelilingi oleh meninges spinalis yang membentang dari foramen magnum yang

(11)

Keterangan : 1. Septum dorsal

2. Ligamentum denticulum 3. Linea spinalis

4. Lipatan piamater

5. Arteria spinalis ventralis 6. Fissura ventralis

7. Syaraf spinalis. (pada masing-masing corpus keluar dengan melalui foramen intervertebrale)

8. Linea splendins

Ujung yang terakhir disebut “Conus medullaris”. Piameter dari medulla tak sama yaitu terdapat didalam (daerah) asal flexus brachialis dan flexus lumbosacral yang mempunyai durameter besar didaerah centralis terdapat pembesaran yaitu di daerah cervic ke 4 dan ke 5.

Conus medullaris, filum terminale dan syaraf-syaraf yang keluar membentuk bangunan seperti ekor kuda yang disebut “cauda equina"

Penampang membujur medulla spinalis Secara topografi anatomi dapat kita bagi :

- Pars cervicalis - Pars thoracalis - Pars lumbalis - Pars sacralis

Pada pertengahan sacrum, jadi ini tidak berarti syaraf coceygea tidak ada tetapi syaraf coceygea itu dilepaskan dari daerah sacral mengikuti cullumna vertebralis sampai foramina intervertebrale.

Pars lumbal ini berakhir pada hubungan antara vertebra ke-5 dan ke-6 sedangkan pars sacralis merupakan bentangan dari lumbal ke-5 sampai pada vertebre sacral ke-2 Kedua nervus lumbalis/pars lumbalis yang terakhir, pars sacralis dan pars coceygea, syaraf ini menuju ke daerah caudal sejauh kedudukan foramen invertebrale.

Pars terminalis dari medulla spinalis/conus medullaris, nervus yang keluar dari conus dan filum terminale ini akan membentuk bangunan yang disebut cauda equina. Conus medullaris, filum terminale dan syaraf akan menutup cauda equina

(12)

Karena bentuknya seperti ekor equina sedangkan yang disebut dengan “FILLUM TERMINALE” ini merupakan pembentangan jaringan central yang menuju kea rah belakang dari apex conus.

Ini sebagian besar terdiri atas piameter yang tertutup oleh pembentangan dari durameter dan arachnoidea. Nervus-nervus ini keluar dari conus menuju kearah caudal kearah foramina tempat syaraf itu keluar.

Permukaan dari musculus spinalis kita jumpau adanya sulcus mediana dorsalis dan fissura ventralis yang dalam. Sulcus dan fissura ini akan membagi medulla spinalis kanan dan kiri.

Pada sisi dari sulcus mediana dorsalis, kita jumpai adanya sulcus dorsateral. Sulcus ini akan dilaui oleh : “Fiber radix dorsal” dari nervus spinalis yang masuk atau berhubungan dengan medulla.

Dibagian dorsal juga kita jumpai adanya septum mediana dorsal yang membentang kearah ventral dari sulcus mediana dorsal sampai mendekati central dari medulla spinalis.

Pada potongan lintang maka tampak fissura mediana ventral yang membentang kearah dorsal kurang lebih sampai pertengahan dari ametur medulla. Fissura dan sulcus tersebut akan membagi secara simetris medulla spinalis.

Dalam hubungan dengan kanan dan kiri medulla, kita jumpai adanya comissura alba dan comissura grecia.

s. gricea yang terdiri atas cyton mempunyai bentuk seperti huruf “ H ” irreguler. Pada potongan lintang kita lihat adanya C.gricea dan ditengah-tengah C.gricea kita jumpai adanya suatu canalis yang disebut

(13)

Pada potongan melintang, kita lihat adanya comisura gricea. Ditengah-tengah C.gricea kita jumpai adanya canalis yang disebut “Canalis centralis”. Canalis centralis ini merupakan tuba/pipa NEURALIS. Kearah cranial akan berhubungan dengan vent,. Quartus yang diperkuat oleh yang terdapat didaerah medulla oblongata.

Bagian lateral dari substansia gricea dijumpai adanya cornu dorsalia dan cornu ventralis.

Cornu lateral dan intermedio dijumpai terutama didaerah thorax dan separuh anterior dari daerah lumbal. Substansia alba merupakan modulasi/perpanjangan fiber yang terpisah menjadi columna dorsalis, columna lateralis dan ventralis. Pemisahan ini oleh adanya substansia gricea, septum dorsalis dan fissura ventralis.

Comissura alba merupakan pita yang sempit dari substansia alba yang menghubungkan collumna ventralis kanan dan kiri letaknya diatas fissura ventralis. Conus merupakan ujung akhir collumna.

(14)

OTAK (ENCEPHALON)

Otak merupakan pars centralis dari systema nervosum yang terletak didalam cavum crania.

Pada garis besarnya otak dibagi menjadi 3 bagian :

Tiga bagian tersebut adalah : 1. Batang otak (brain stem) 2. Hemisphaerum

3. Cerebellum I. BATANG OTAK

Merupakan bagian ventral dan bagian posterior yang mana hemisphaerum cerebri dan cerebellum melekat diatasnya. Hemisphaerum cerebri merupakan bagian yang terbesar, sepasang merupakan corpus yang berbentuk oval yang sebagian besar menempati bagian posterior dari cavum crania.

Hemisphaerum cerebri dipisahkan oleh adanya fissura transversal dari cerebellum. Sedangkan cerebellum berbentuk oval, irreguler yang menempati bagian posterior dari cavum crania dan terletak di tas segment posterior dari batang otak.

Batang otak terdiri atas medulla oblongata, pons dan pendenculi cerebri. Pada permukaan dorsal itu kita jumpai adanya : “Corpura quadrigemina”. Selain itu kita jumpai adanya thalamus yang ditutup oleh pars posterior dari hemispherum cerebri.

Batang otak ini terisi oleh nuclei sensoris dan motorik dari semua nervus cranialis kecuali nervus olfactorius dan nervus opticus.

Selain itu juga berisi central regulasi untuk fungsi tubuh yang vital. Pada quadregemina ada 4 corpus yang berpasangan yaitu sepasang di anterior dan sepasang di posterior.

(15)

MEDULLA OBLONGATA

Mempunyai bentuk agak kerucut menempati bagian posterior dari batang otak, membentang dari foramen magnum sampai ke pons yang melanjut kearah posterior sebagai medulla spinalis. Sedangkan kearah anteripor sebagai pons.

Bentuk yang agak convex ini pada permukaan ventral dijumpai adanya sulcus mediana yang merupakan lanjutan dari fissura ventralis, medulla spinalis. Sulcus ini berisi “Arteria bassilaris

Pada kanan kiri dari sulcus kita jumpai adanya corpus yang sempit yang disebut “PYRAMIDUM”. Pada ujung posterior dari pyramidum tersebut adalah pipih dan masuk kedalam medulla.

Didalam substansia medullaris dijumpai adanya fiber (serabut-serabut syaraf) yang crossing atau melintang, bentuk ini disebut “DECCUSATIO PYRAMIDUM”.

Fiber ini merupakan bersifat efferent dari hemisphaerum cerebri akan menimbulkan paralysis pada otot yang berlawanan. N.oculomotoris berasal juga dari margo lateral dari pyramidum.

Disebelah depan dari pons juga nervus hypoglossus, ini berasal dari pars posterior muka ventral. Muka bagian lateral berbentuk convex. Radix dari nervus trigeminus, nervus fascialis dan nervus acusticus ini berasal dari pars dorsal berdekatan dengan pons.

Sedangkan syaraf glossopharyngeus, syarag vagus dan radix medullaris dari syaraf ascesorius keluar secara berurutan/seri pada muka lateral.

Permukaan bagian dorsal sebagian besar tertutup oleh otak kecil, sedangkan pada anterior concave dan membentuk fossa rhomboidea.

Corpus yang membatasi fossa tersebut terutama dibagian posterior disebut “CORPUS RESTIFORMIS”

Fossa ini membentang kearah cranial diatas pons dan merupakan dasar dari ventrikel IV. Sedangkan pons ini merupakan pita transversal/melintang pada permukaan ventral dan muka lateral dari batang otak dan merupakan yang bagian anterior dari medulla oblongata.

Mempunyai bentuk convex pada kedua sisi dan ditengah-tengah dijumpai adanya sulcus mediana.

Pons masuk kedalam hemispherum cerebella sehingga membentuk pedenculi intermedia (brachium fontis) dibagian lateral.

(16)

PEDENCULI CEREBRI

Pedenculi ini merupakan bagian dari batang otak yang terletak di anterior. Membentang kearah cranial dari pons. Selanjutnya berkembang dan membelok kearah dorsal selanjutnya masuk kedalam hemisphaerum cerebri. Stria opticus melintang pada ujung anterior pedenculi dan menghilang diantara pedenculi dan lobus piriformis. Suatu lekukan triangular yang terletak diantara pedenculi pada muka ventral disebut fossa interpedencullaris. Suatu tonjolan yang membentang dari ujung anterior dari fossa disebut tuber cinerum. Dari tuber cinerum, kita jumpai bentukan oval yang sulit dipisahkan disebut corpus mammilaris.

Dibagian dorsal pars posterior dari pedenculu cerebri dijumpai adanya lamina quadregemina. Lamina itu merupakan penebalan dan dibagian anterior berhubungan dengan thalamus, sedangkan dibagian posterior sebagai “VELUM MEDULLARE ANTERIOR”

Dalam pada muka bagian dorsal dijumpai adanya corpora quadrigemina.

Corpora ini merupakan 4 corpus yang berbentuk bulat yang terdiri atas sepasang bagian depan dan sepasang di posterior. Pasangan depan dan belakang (anterior) dipisahkan oleh adanya sulcus.

Hubungan antara ventrikel III dan IV disebut “aquaductus cerebri”.

Suatu corpus yang berbentuk oval yang letaknya pada muka dorsal dari masing-masing pedenculi disebelah anterior dari lamina quadregemina corpus ini disebut Thalamus. Thalamus kanan dan kiri dihubungkan oleh sekelompok fiber yan gpendek. Hubungan ini hamper secara sempurna dikelilingioleh ventrikel III. Muka dorsal tertutup oleh pars posterior hemisphaerum cerebri, sedangkan dibagian posterior dipisahkan dari cerebellum oleh tentorium cerebella.

OTAK BESAR

Hemisphaerum cerebri ini merupakan bagian yang terbesar dari encephalon, berpasangan yang menempati sebagian besar dari cavum crania. Dipisahkan dari otak kecil oleh adanya fissura transversal dan terikat oleh pedenculi cerebri. Hemisphaerum kiri dan kanan dipisahkan oleh fissura longitudinal. Pemisahan ini sempurna dibagian anterior dan dibagian posterior. Akan tetapi dibagian tengah dihubungkan oleh “CORPUS CALLOSUM (ATAP OTAK)” dan dasar dari fissura longitudinalis. Permukaan bagian dorsal adalah convex. Sedangkan permukaan medial adalah permukaan yang bebas adalah pipih/ rata.

(17)

Muka tentorial terdapat dibagian ventral dan sedikit kearah posterior dan dipisahkan dari thalamus, corpura quadrigemina dan cerebellum. Permukaan-permukaan dari otak dijumpai adanya lekukan yang disebut giri dansulci.

Permukaan ventral (muka basalis) ini berhubungan dengan dasar dari cavum crania. Kita jumpai adanya tractus olfactorius terutama terdapat dibagian anterior dari muka ventral. Tractus olfactorius ini kearah caudal bercabang menjadi 2, masing-masing disebut stria olfactorius lateral dan medial. Stria olfactorius yang medial, menuju ke atas/ membelok keatas pada muka medial mendekati ujung posterior dari fissura longitudinal, sedangkan stria yang lateral ini lebih lebih besar dan lebih lebar menuju kearah lateral selanjutnya berhubungan dengan lobus piriformis dan melanjut sepanjang argo lateral.

Daerah triangular/ segitiga yang terletak diantara ke-2 stria tersebut diatas disebut “TRIGONUM OLFACTORIUM”. Perbesaran yang berbentuk oval dibagian posteolateral dari uka ventral disebut lobus piriformis. Lobus ini dipisahkan dari pedenculi cerebri oleh fissura lateral. Lobus ini berisi bagian/ merupakan bagian dari ventrikel lateral. Corpus callosum pada ujungnya akan bertemu dengan ujung-ujung dari fornix.

Fornix membentuk atap dari ventrikel III dan merupakan margo dorsalis dari foramen interventriculare (penghubung antara ventrikel lateral dan ventrikel III). Ditengah-tengah dari ventrikel lateral dijumpai adanya dinding pemisah yang disebut “SEPTUM PELUCIDUM.

Septum pelucidum ini akan berhubungan dengan corpus callosum dibagian dorsal dan fornix dibagian ventral. Ventrikel lateral ini memebentang kearah lateral kemuka medial hemisphaerium sehingga dibagian tengah yang disebut “VENTRIKEL LATERAL” (V I dan II). Pada dasar dari ventrikel ini dijumpai adanya NUCLEUS CAUDATUS dan HIPPOCAMPUS MAJOR.

Nucleus caudatus ; • Berwarna kelabu • Oval

• Menempati anterolateral dari dasar ventrikel

• Axis longusnya mempunyai arah obligue/ miring mengarah ke caudal dan lateral

Hippocampus ; • Berwarna putih

(18)

• Corpus dibagian posterior adalah pipih dan mengelilingi thalamus

Selanjutnya berhubungan dengan muka profunda dari lobus piriformis hippocampus dan nucleus caudatus dipisahkan leh adanya sulcus yang arahnya obligue yang berisi PLEXUSCHORIOIDEUS. Plexus chorioideus merupakan anyaman kapiler dari pembuluh darah yang berwarna kegelap-gelapan yang memproduksi cairan “CEREBRO SPINAL”.

Ventrikel lateral ini mempunyai cornu anterior dan posterior/ ventralis. Cornu anteriopr terdapat dibagian dan dihubungkan dengan cosal/ tuba yang pendek dengan melalui substansia dari cerebri juga.

Tractus olfactorius untuk menuju ke ventrikel dari bulbus olfactoris. Corna posterior mempunyai arah ke lateral dan posterior selanjutnya berbelok kea rah ventral dan berakhir pada lobus piriformis.

Ventrikel lateral berhubungan dengan, - Lobus piriformis

- Ventrikel bulbus olfactrius

- Ventrikel III melaui foramen interventrikulare

Plexus chorioidum didapat juga pada ventrikel IV (kecoklat-coklatan karena anyaman dari pada rete/ pembuluh darah).

OTAK KECIL/ CEREBELUM

Mempunyai bentuk irreguler dan menempati bagian atas m. oblongata dan dibagian belakang dari extremitas posterior dari cerebrum dan dibawah hemispherum cerebri. Dipisahkan oleh otak besar oleh adanya FISSURA TRANSVERSA. Otak kecil merupakan atap bagian tengah dari ventrikel IV dapat dibagi kedalam 3 bagian oleh adanya fissura sagitalis (memotong sejajar dengan bagian tepi / garis tengah).

Menjadi 3 bagian yaitu ; - Bagian tengah ; VERMIS

- Dikanan kiri / lateral HEMISPHAERUM CEREBELLI

Vermis merupakan bentuk yang melingkar dengan ujung bagian anterior disebut LINGUA sedangkan ujung bagian caudal disebut NODULUS.

Daerah diantara kedua ujung tersebut diatas extensi (pembentangan) dari ventrikel IV. Permukaan dari cerebellum juga dijumpai adanya beberapa gyri dan juga dipisahkan oleh sulci.

(19)

Masing-masing hemisphaerum cerebella terbagi kedalam lobus oleh adanya fissura yang sempit dan dalam. Pengaturan lobus ini dapat dilihat kalau H. cerebella dipotong secara sagital ;

- Substantia medullaris (tengah)

Yang berwarna putih, membetang kearah dorsal dan terbagi kedalam cabang-cabang yang tertutup oleh adanya substantia corticalis

- Substantia corticalis (tepi-tepinya) Berwarna kelabu

Pada medulla spinalis, substantia corticalis = substantia alba.

Otak kecil mempunya 3 pedenculi cerebella pada masing-masing HEMISPHAERUM CEREBELLI.

Pedenculli tersebut adalah :

- Pars anterior (brachium fontis)

- Pars intermedis (brachium conjuctivum) - Pars posterior (corpus) restiformis)

Pedenculli ini terdiri atas substantia yang berwarna putih yang berhubungan cerebellum dengan medulla oblongata, pons dan corpora quadrigemina. Pedenculli intermedia ini merupakan lanjutan dari pons dan juga brachium fontis.

Pedenculli yang anterior berjalan ke anterior pada pedenculi cerebelli dan membentuk tepi lateral dari ventrikel IV juga disebut dengan : “BRACHIUM CONJUCTIVUM”.

(20)

VENTRIKEL-VENTRIKEL DALAM ENCEPHALON

Yang dimaksud dengan ventrikel adalah merupakan suatu ruangan yang terdapat didalam encephalon

VENTRIKEL LATERAL

Juga dikenal sebagai ventrikel I dan II, yang terdapat dalam

hemisphaerum cerebri. Ruangan tersebut berbentuk kurve, masing-masing punya pars centralis anterior dan posterior.

Pars centralis berdekatan dengan septum pelucidum. Pars anterior pendek terdapat didalam pars anterior cerebrum, dan berhubungan dengan tuba yang pendek dengan substansia didalam cerebrum yaitu tractus olfactorius menuju bulbus olfactoria. Cornu posterior berjalan kearah lateral, selanjutnya kearah caudal dan membelok ke ventral yang berakhir pada lobus piriformis. Atap dari ventrikel dibentik oleh corpus callosum sedangkan bagian dasar oleh adanya nucleus caudatus yang letaknya antero-lateral dari hippocampus yang terletak di postero-medial.

VENTRIKEL III

Merupakan ruangan yang sirkuler, sempit mengelilingi hubungan antara thalamus kanan dan kiri, punya hubungan dengan ventrikel lateral melalui “foramina interventrikularis”.

Ventrikel III mempunyai hubungan dengan ventrikel IV melalui “aquaductus cerebri”. Pada ventrikel III kita jumpai adanya 2 dipertikuli/resesus.

Resesus yang pertama (I) : resesus postero-dorsal yang terdapat didalam tangkai dari corpus hypophyse (renialis)

Resesus yang kedua (II) : terletak antero-ventral sebagai lanjutan didalam infundibulum dari tangkai pituitaria.

VENTRIKEL IV

Terdapat pada muka dorsal dari batang otak, membetang ke anterior dan posterior. Pada ujung posterior kita jumpai adanya lubang masuk ke dalam canalis centralis dari medulla spinalis.

Sedangkan kearah anterior mengadakan hubungan dengan ventrikel III melalui “aquaductus cerebri”. Ventrikel ini juga punya hubungan dengan spatium subarachnoidea melalui “aperture lateralis”.

Dasar ventrikel IV merupakan bentukan yang disebut dengan “fossa rhomboidea” dinding lateral merupakan pedenculi cerebri posterior dan anterior. Sedan pars centralnya tertutup oleh adanya cerebellum. Substansia yang berwarna putih

(21)

merupakan sutu membrane tipis yang mebentuk atap posterior dan anterior, yang disebut dengan “vellum medullare anterior”. Vellum medullare yang anterior ini terikat pada tepi posterior dari corpura quadrigemina, pedenculi cerebri dan cerebellum. Vellum medullare posterior tertutup oleh piameter dan membentuk pars posterior dari atap ventrikel IV.

Plexus choroideus adaah derivate dari pembuluh darah piameteryang berwarnagelap dan sebagian besar terdiri atas vili-vili yang ventrikel (menutupi) dengan melalui ephitelium. Plexus ini memproduksi cairan cerebrospinal yang selanjutnya ditampung dalam ventrikel. Hypophyse cerebri merupakan kelenjar pituitaria yang terletak didalam fossa hypophyse. Beberapa corpus oval yang dihubungkan oleh ventrikel III dengan melalui tangkai pituitaria. Didalam tangkai ini akan menerobos diaphragm sellae, dengan melalui “foramen diaphragmatica”. Hypophyse ini terdiri atas 2 lobus yaitu :

- Lobus anterior/gladularis/adeno-hypophyse. - Lobus posterior/neuro-hypophyse

Kelenjar hypophyse (endokrin) yang terdapat didalam hypophyse disebut hypophyse cerebri. Juga disebut dengan kelenjar pituitaria. Corpus yang berbentuk oval ini berhubungan dengan ventrikel III melalui tangkai pituitaria.

Corpus pineale juga dikenal sebagai hypophyse cerebri yang terletak dibelakang thalamus dan dibagian dorsal dari corpura quadregemina. Mempunyai hubungan dengan pars postero-dorsal dari ventrikel III dan punya tangkai yang pendek, punya warna terang sampai warna kecoklatan.

(22)

PERKEMBANGAN SISTEMA NERVOSUM

Jika dilihat secara embrional maka systema nervosum ini berasal dari ectoderm, dimana ectoderm ini dimulai dari bangunan yang sangat sederhana yang selanjutnya menjadi lamina neuralis, selanjutnya menjadi “TUBA NEURALIS”.

Tuba neuralis ini dibagian cranial, yang kelak menjadi Enchepalon, mengadakan sekmentasi yaitu :

1. Proencephalon 2. Mesencephalon

3. Rhombencephalon (belakang) Proencephalon terdiri dari : - Telencephalon

- Diencephalon Mesencephalon - Corpora quadrigemina - Pedencullicerebri

Rhombencephalon terdiri dari : - Metencephalon

- Myencephalon

Pars centralis systema nervosum terdiri atas : - Substantia gricea yang berwarna kelabu - Substantia alba yang berwarna putih

Substantia gricea sebagian besar terdiri atas cyton/ sel syaraf/ cell body, Substantia alba terdiri atas :

Modulasi/ perpanjangan dari nervus fiber serabut syaraf.

Substantia gricea ini menempati lapisan superficial dari cerebrum dan cerebellum dan terletak dibagian central/ tengah pada medulla spinalis dan berbentuk huruf “ H “.

(23)

SYARAF CRANIALIS

Syaraf cranialis ialah syaraf yang dilepas dari otak, jumlahnya 12 pasang. Keluar dari batang otak dan muka ventral dari cerebrum. Syaraf cranialis diberi nama dari anterior kea rah distribusinya serta cabang primer atau terhadap otot yang di inervasi, syaraf yang nomer : II, III, dan IV serta VI dan cabang ophtalmicus dari nervus trigeminus mempunya inervasi ke daerah mat, sedangkan nervus nomer : III, VII, IX, dan merupakan syaraf parasympatik dari syaraf cranialis

SYARAF OLFACTORIUS

Syaraf ini bersifat sensoris untuk pembau. Syaraf ini terdiri datas sejumlah fiber yang tidak membentuk truncus.

Fiber ini berasal dari sel yang terletak didalam mucosa region olfactorius dari cafum nasi dan juga dari organ. Vomeronasal.

Fiber-fiber ini tertutup oleh eksistensi dari meninges, syarat selanjutnya masuk kedalam cavum oranii dengan melalui Foramina Cribiformis dan berhubungan dengan muka anterior dari bulbus olfactorius.

SYARAF OPTICUS

Syaraf ini bersifat sensoris untuk penglihatan, Syaraf yang bersifat qfferen ini membawa impuls dari daerah retina. Ia dibentuk pada pappila opticus (tempat receptor) oleh fiber dari muka yang konkap daerah retina selanjutnya meninggalkan daerah mata dengan melalui daerah CRIBOSA SCLERA kearah lateral selanjutnya sedikit kearah ventral keujung posterior dari bola mata. Syaraf selanjutnya menuju kearah medial selanjutnya ke arah caudal dikelilingi oleh m. Retractor oculli menuju kearah foramen optioum. Dari ujung internal dari canalis optioum, syaraf masih tertutup oleh extensi dari meninges. Pada cavum oranii di jumpai adanya CHIASMA OPTICUS. Chiasma ini terdapat pada SULCUS OPTICUS yang mempunyai bentuk “x”, dibentuk oleh nervus opticus dan tractus optius. Didalam chiasma kedudukan fiber dari nervus optious adalah menyilang menuju ke traotus koptious disebelah lain. Tractus optious menuju kearah caudal selanjutnya kearah lateral dari chiasma yang terletak pada muka ventral oerebrum, selanjutnya menyilang ke arah anterior dari pedenculi oerebri selanjutnya membelok ke arah dorsal masuk kedalam fissura lateral. Syaraf ini berakhir pada pars posterior thalamus.

(24)

SYARAF OCCULOMOTORIUS

Syaraf ini bersifat motoris keluar dari muka ventral pendunculi cerebri sedikit dibagian anterior dari PONS selanjutnya syaraf berjalan kearah ventral selanjutnya menuju kearah oranial ke fpramen lateral dari diaphragma sellea dan masuk kedalam fossa hypophyse. Selanjutnya syaraf meninggalkan fossahypophyse tersebut dengan melalui bagian atas dari foramen ORBITORO TUNDUM dan masuk kedalam orbitorotundum dan sampailah pada oavum orbital pada apex bersama sama dengan nervus optalmicus cabang da rinervus trigeminus.

Nervus ini bercabang :

1. Cabang dorsal, yang akan menginervasi pada m rectusdorsalis, m. rectus medialis dan obliguus dorsalis.

2. Cabang ventral, menginneryasi m. rectus ventralis, m. rectus medialis dan m. obliquus ventralis.

SYARAF TROCHLEARIS

Syaraf ini bersifat motoris, merupakan syaraf terkecil dan mempunyai distribusi yang sangat terbatas keluar dari pedunculi cerebelli yang anterior tepat dibelakang corpus quadrigemina yang posterior, selanjutnya syaraf menuju ke lateral kemudian kearah cranioventral pada muka ventral dari Tentorium. Selanjutnya syaraf masuk kedalam fossa hypophyse bersama sama dengan nervus trigeminus, selanjutnya syaraf menunggalkan fossa tersebut melalui foramen orbitale dan masuk kedalam cavum orbitale bersama sama dengan nervus ophthalmicus dan menginnervasi pada m. obliquus oculli yang dorsalis.

SYARAF TRIGEMINUS

Syaraf ini bersifat campuran, keluar dengan melalalui radix yang sangat pendek dan kecil yang dilepaskan dari pars lateral medulla oblongata berdekatan dengan PONS.

Dalam perjalanannya yang pendek, syaraf selanjutnya masuk kedalam bagian lateral fossa hypophyse. Didalam fossa hyphoyse, syaraf ini mempunyai ganglion yang disebut Ganglion SEMILUNARES.

Ganglion ini berwarna kekuning kuningan terkait pada diaphragma sellea. Nervus trigeminus terbagi menjadi 3 bagian :

1. Nervus Opthalmious 2. Nervus Maxillaris

(25)

3. Nervus Mandibularis Ad. 1 . Nervus Ophthalmicus

Nervus ini bersifat sensoris, meninggalkan cavum crani masuk kedalam fossaorbitalis dan memberikan cabang – cabangnya :

a. Nervus cornualis. b. Nervus Laorimalis. c. Nervus Frontalis.

d. Dan melanjutkan diri sebagai nervus Nasociliaris. Ad. 1. a. Nervus Cornualis

Syaraf ini adalah tipis dan lebar, merupakan cabang lateral dari ke – 3 nevus tersebut. Selanjutnya berjalan kearah dorsal pada muka profunda dari periorbitalis selanjutnya menuuju kearah oaundal pada m. temporalis dan collum dari proc. Cornualis. Syaraf selanjutnya kearah cuadal bersama –sama dengan pembuluh darah cornualis dan terbagi kedalam 3 cabang yang mempunyai inervasi pada corium dan kulit kulit yang ada disekitar tanduk.

A.d 1 b. Nervus Lacrimalis

Merupakan cabang yang medial, lebar dan tipis dan menginervasi pada kulit, kel. Lacrimalis dan kelopak mata bagian atas

A.d 1.c. Nervus Frontalis

Syaraf ini berjalan ke dorsal selanjutnya ke medial disebelah medial dari nervus lacrimalis selanjutnya ke foramen orbital dari canalis supraorbitalis, syaraf dengan melalui canalis tersebut bersama-sama dengan vena dan srteria frontalis mempunyai distribusi pada kulit yang terdapat disekitar foramen supraorbitalis.

A.d 1.d. Nervus Nasocilaris

Syaraf ini merupakan lanjutan dari opthalamus yang berjalan diantara m.rectus dorsalis dan m. retractor oculi, selanjutnya berjalan diantara rectus dorsalis dan rectus medialis.

Syaraf melintasi m. rectus medialis dan membelok secara tajam kearah caudeventral dan masuk kedalam foramen ethmoidale. Syaraf selanjutnya mempunyai beberapa cabang yaitu sebagai nervus oiliaris dan nervus infratroclearis.

Nervus infratroclearis ; berjalan kearah cranial dibawah trocle untuk m. obliquus dorsalis, selanjutnya ke canthus medialis dari bola mata.

(26)

Syaraf akan menginversi pada kulit dan conjunctiva (membrane mucosa dari kelopak mata)

Nervus ciiaris : merupakan fiber yang bersifat fiber sensoris untuk bola mata Nervus ethmoidale

Nervus ini bersama-sama dengan anteria ethmoidale masuk kedalam cavum crania dengan melaui foramen ethmoidalis pada tepi cavum crania dengan melalui foramen “CRIBRIFORMIS”

vum nasi dengan cavum cranii) dan menginervasi pada mucosa septumnasi dan turbinata dorsalis.

A.d 2. Nervus maxillaris

Merupakan cabang terbesar dari trigeminus terutama bersifat sensoris. Meninggalkan cavum crania dengan melalui bagian ventral foramen orbitorotundum selanjutnya masuk pada fossa ptaryge palatine. Selanjutnya terbagi dalam nervus infraorbitalis dan nervus sphenoplatina.

Didalam fossa pterygopaltina nervus ini terletak dan tertutup oleh tulang dan dikelilingi oleh arteria maxillaris interna.

Nervus infraorbitalis

Merupakan cabang dorsal yang menuju kearah dan berjalan didalam canalis infraorbitalis bersama-sama dengan arteria dan vena yang senama. Selanjutnya syaraf ini keluar dan meninggalkan canalis dan terbagi kedalam 3 cabang ialah :

1. Nervus Nasalis externa 2. Nervus Nasalis Lateralis 3. Nervus Radialis Dorsalis A.d 1. Nervus Nasalis Externa

Merupakan cabang dorsal yang menuju kearah cranidorsal sampai dibagian dorsal di lubang hidung.

A.d 2. Nervus Nasi Lateralis

Ini akan memberikan cabang-cabangnya ke kulit, bagian lateral dari lubang hidung dan nervus labialis dorsalis, menginervasi pada kulit dan membrane mucosa dari bibir atas.

(27)

Nervus infraorbitalis selama didalam canalis infraorbitalis memberikan cabang dental atau nervus alveolaris maxillaris yang akan menginervasi pada gigi di daerah maxilla. Syaraf ini bercabang menjadi 2 yaiu sebagai nasalis posterior dan nervus palatina mayor. Nervus nasi posterior memasuki cavum nasi dengan melalui foramen sphenopalatina dan mempunyai inervasi pada corpus turbinata yang ventral.

Nervus palatine mayor menginervasi palatum durum)

Syaraf ini berjalan didalam canalais palatine bersama-sama dengan arteri palatina mayor. Selanjutnya syaraf berjalan kearah cranial didalam sulcus palatine dan menginervasi pada m. mucosa palatum durum.

Nervus palatina minor (menginervasi palatum molle)

Merupakan cabang dari palatina mayor, sebelum nervus palatina mayor masuk ke canalis palatina.

Nervus medibularis

Nervus ini merupakan cabang posterior dan cabang ventral dari nervus trigeminus, meninggalkan cavum cranii dan melalui foramen ovale selanjutnya berjalan kearah ventrocranial pada muka medial dari m. pterygoideus yang lateral. Syaraf selanjutnya bercabang menjadi syaraf lingualis dan nervus alveolaris mandibularis. Nervus lingualis merupakan cabang anterior yang berjalan keventrocranial pada muka super ficial dari m. pterygoideus medialis.

Di daerah radix lingua, syaraf berjalan kearah medial dari musculus mylohyoideus dan terdapat disepanjang tepi ventral dari m. styloglossus selanjutnya terbagi dalam cabang superoficial dan profunda.

Cabang superficial

Merupakan cabang dorsal yang berjalan kea rah cranial kelenjar salivarus sublingualis selanjutnya pada dasar dari cavum oris. Cabang ini akan menginervasi pada kelenjar salivarius sublinguais juga mucosa dari corpus madibula Cabang profunda

Merupakan cabang ventral dan lebih besar yang berjalan kearah medial melintasi tepi ventral dari m. styloglossus selanjutnya menuju kearah dorsal masuk kedalam substantia dari lidah yang terdapat pada muka lateral.

(28)

Cabang ini pada secara umum akan menginervasi pada membrane mucosa dan papillae fungiformis.

Cabang alveolaris mandibullae, merupakan cabang yang terbesar dan terpanjang yang berjalan menuju kearah ventrocranial diantara mandibulla dan m. pterygoideus medialis. Selanjutnya syaraf bercabang menjadi nervus mentale dan nervus incisivus, yang sebelumnya syaraf memasuki foramen mandibularis, syaraf melanjut dengan melalui canalis mandibularis dan keluar dengan melalui foramen mentale.

Dalam canalis mandibularis, syaraf ini juga memberikan cabang-cabangnya kearah gigi dyang disebut dengan cabang “DENTAL”. Nervus mylohyoideus, merupakan cabang dari nervus alveolaris mandibulae dibagian posterior sebelum nervus alveolaris mandibulae masuk kedalam foramen.

Syaraf ini berjalan ke ventrocranial diantara mandibula dan m. pterygoideus medialis. Syaraf ini akan terbagi kedalam cabang-cabangnya yang akan menginervasi pada perut posterior dari m. mylohyoideus dan juga m. digastricus. Cabang-cabang lain dari pada n. mandibulae ialah nervus buccinators. Syaraf ini dilepaskan pada tepi anterior dari pada mandibulae berdekatan dengan for. Ovale.

Selanjutnya berjalan kearah cranial, selanjutnya melintasi muka superficial dari m. pterygoideus lateral dan arteri maxillaris interna. Dibagian ventral dari orbita, syaraf menuju kearah ventral sepanjang tepi anterior dan memasuki kedaerah buccae syaraf akan menginervasi pada otot-otot didaerah masetter.

NERVUS TEMPORALIS PROFUNDA

Merupakan truncus yang sangat pendek pada tepi anterior dari mandibula. Selanjutnya berjalan kearah dorsal dan menginervasi pada m. temporalis. NERVUS MESCENTERICA

Nervus ini berjalan kearah lateral sepanjang muka anterior dari articulation temporo-mandibularis. Selanjutnya dengan melalui incisura mandibula, syaraf memasuki m. masetter dan menginervasi pada otot-otot didaerah masetter NERVUS TEMPORALIS SUPERFICIALIS

Syaraf ni meninggalkan tepi posterior dari mandibula sedikit dibawah foramen ovale. Selanjutnya berjalan karah caudal pada tepi posterior dari mandibula sedikit dibawah collum mandibula lalu berjalan kearah lateral dan masuk kedalam lgl. Parutideus dan berhubungan dengan nervus bucalis yang dorsal.

(29)

Syaraf ini akan menginervasi pada kulit, pada muka anterior dari m. masetter SYARAF ABDUCEN (N. VI)

Syaraf ini bersifat motoris yang keluar dari medulla oblongata pada sudut yang dibentuk oleh pons dan pyramid.

Syaraf selanjutnya melintasi pons masuk kedalam fossa hypophyse bersama-sama dengan nervus trigeminus. Selanjutnya syaraf meninggalkan fossa tersebut dengan melalui fossa tersebut engan melaui fossa orbitalis dan akan menginervasi pada m. retractor oculi dan juga pada m. rectus dan tepi atas dari pada orbita.

SYARAF FASCIALIS (N. VII)

Syaraf ini bersifat campuran, yang keluar dari muka lateral medulla oblongata tepat dibelakang pons. Syaraf masuk kedalam meatus acusticus interna bersama-sama dengan nervus acusticus selanjutnya meninggalkan cavum crania dengan melalui canais fascialis. Syaraf selanjutnya menuju ke cranial memasuki substansi dari kelenjar salivales parotideus selanjutnya terbagi kedalam nervus buccais dorsal dan ventral.

Nervus buccalis ventral merupakan cabang ventral yang menuju ke arah distal/ kebawah masuk didalam kelenjar salivarius parotidus, selanjutnya melintasi muka superficial dari vena jugularis externa, syaraf melanjut ke extrimitas ventralis. Extrimitas ventralis pada glandula salivarius menekati ductuaparotideus. Selanjutnya dibagian medial dari insertion sternomandibularis dan memberikan cabang-cabangnya untuk depressor bibir bagian bawah dan pars ventalis dari musculus orbicularis . Cabang nervus buccalis yang dorsal, lebih besar yang berjalan kearah anterior masuk kedalam kelenjar salivarius parotideus, selanjutnya terletak diantara musculus masetter dan lymphoglandula parotideus melanjut pada bagian lateral dari fascia dan akan menginervasi pada musculus malaris, musculus zygomaticus dan musculus lubang hidung dan didaerah muccae.

Selain kedua cabang tersebut diatas, nervus fasialis. Cabang-cabang lain yaitu :

1. CHORDA TYMPANI

Cabang ini dilepaskan dari nervus facialis didalam canalis facialis, selanjutnya melintasi cavum tympanica dan keluar dengan mealui fissura petrotympanica, selanjutnya berjalan kearah anterior dibagian medial arteri maxillaris interna. Musculus ini selanjutnya berhubungan dengan cabang lingualis dari nervus mandibularis.

(30)

2. NERVUS AURICULARIS POSTERIOR

Syaraf ini diepaskan dibagian atas didekat foramen stylomastoideus. Syaraf berjalan menuju kearah atas dan ke dorsa caudal dibawah glandula salivarius parotideus dan menginervasi otot pada auricular posterior

3. N. AURICULARIS PROFUNDA/N. AURICULARIS POSTERIOR

Syaraf ini keluar bersama-sama dan berdekatan dengan auricularis posterior. Syaraf berjalan dengan melalui foramen cartilage ohondalis dan menginervasi pada kulit pada permukaan interna dari telinga luar.

4. N DIGESTRICUS

Syaraf ini dilepaskan dari facialis didekat foramen stylomasoideus, selanjutnya berjalan kearah distal dan menginversi pada perut posterior dari musculus digestricus, musculus occipitohyoideus dan usculus stylohyoideus.

SYARAF ACUSTICUS (N.VIII)

Syaraf ini sifatnya sensoris untuk pendengaran. Syaraf terbagi kedalam 2 cabang yaitu sebagai berikut :

1. Cabang coclea 2. Cabang vestibule

Syaraf keluar dari muka lateral medulla oblongata dibelakang origo dari nervus fasicialis dan masuk kedalam nervus acusticus interna dan terbagi menjadi cabang tersebut diatas. Cabang coclea : berfungsi sebagai pendengaran. Cabang vestibule : punya distribusi pada canalis semisircularis, yang berfungsi sebagai untuk mengetahui posisi dan keseimbangan.

SYARAF GLOSSOPHARINGEUS (NIX)

Syaraf ini sifatnya campuran, keluar dari muka lateral medulla oblongata dibelakang nervus acusticus. Syaraf menerobos arachnoidea dan durameter, selanjutnya meninggalkan rongga otak dengan melalui foramen laserum yang anterior,

Syaraf selanjutnya kearah distal dibagian medial dari cornua mayor daro tulang lidah, selanjutnya terbagi dalam :

1. Cabang pharingea 2. Cabang lingualis

(31)

Ad. 1. Menerima fiber yang berasal dari nervus vagus juga fiber sympaticus yang berasal dari ganglion cervicalis anterior akan membentuk flexus yang disebut flexus pharingeus.

Flexus ini akan enginversi musculus pharingis dan mucosanya

Ad. 2. Cabang ini berjalan disepanjang tepi ventral dari cornua mayor dari os hyoideus, selanjutnya menghilang dibawah musculus hyoglossus. Syaraf ini akan memberikan cabang yang akan menginversi pada pelatu molle, isthmus faucium dan juga pada kelenjar tonsil.

SYARAF VAGUS (N.X)

Sifatnya campuran. Terisi fiber efferent dan afferent dari larynx dan fiber parasympatis untuk jantung, pulmo dan organ didaerah abdominalis.

Syaraf ini terikat pada muka lateral medulla oblongata debelakang musculus pharyngeus, selanjutnya melintasi spatium arachnoidea, selanjutnya menerobos durameter meninggalkan cavum crania dengan melalui foramen lacerum posterior. Dibagi menjadi 3 bagian :

- Cervicalis - Thoracalis - Abdomen

Nervus vagus selanjutnya berjalan kearah distal lalu melintasi muka lateral dari musculus rectus ventralis yang minor dibelakang ganglion cervicalis yang anterior. Syaraf melanjutkan kearaha caudal melintasi lymphoglandula phryneus, disebelah atas dari truncus sympatik cervicalis dan mencapai tepi dorsal dari arteri carotis communis. Di daerah ini syaraf akan berhubungan denga truncus lymphaticus cervicalis terutama di daerah axis.

Ke dua nervus tersebut punya selubung pertama sampai ke daerah posterior dari leher. Gabungan dari ke-2 nervus tersebut disebut truncus vagonympaticus.

Truncus ini berjalan pada tepi dorsal dari arteri carotis communis sampai dibagian posterior dari leher, sedang nervus vagus akan masuk kedalam cavum thorse dibawah arteri brachialis dan melanjut ke caudal sedikit dibagian atas dari spatium mediastinal. Nervus vagus yang kanan akan berhubungan dengan vena cava anterior, selanjutnya melintasi trachea kurang lebih di daerah aorta, nervus ni akan bercabang menjadi cabang dorsal dan ventral.

(32)

Nervus vagus sebelah kiri berhubungan denga truncus brachiochepalicus, selanjutnya melalui muka kiri dari aorta tepat diatas dari arteri pulmonalis.

Selanjutnya syaraf terbagi seperti yang sebelah kanan, perbedaannya syaraf kanan dekat aorta, syaraf dekat truncus brachiosephalicus.

Cabang-cabang yang dorsal ini lebih besar dan bersatu menjadi truncus oesophagus dorsalis, sedangkan cabang-cabang yang ventral menjadi truncus oesophagus ventralis. Truncus-truncus ini akan memasuki rongga abdomen dengan melalui hiatus oesophagus.

Nervus vagus di daerah leher akan memberikan cabang : 1. PHARYNGEUS

Cabang ini dilepaskan dari vagus diatas pharynx dan akan membentuk flexus pharyngeus

Cabang yang membentuk flexus pharyngeus : - Syaraf glossopharyngeus

- Syaraf vagus

- Syaraf sympaticus yang berasal dari ganglion cervicalis anterior - Syaraf pharyngeus (mucosanya)

2. LARYNGEUS ANTERIOR

Nervus ini dilepaskan dari nervus vagus dekat bullatympanica, selanjutnya berjalan kearah distal melewati lymphoglandulla pharyngeus dan pharung menuju foramen thyroideus dari larynx

Syaraf memberikan cabang sxterna ke musculus cricothyroideus.

Seteah cabang internal masuk kedalam larynx dengan melalui foramen thyroideus dan menginervasi pada mucosa dari larynx

3. LARYNGEUS POSTERIOR (N. RECURENT)

Nervus ini dilepaskan dari vagus didalam rongga dada. Laryngeus yang kanan dilepaskan vagus ketika nervus vagus tesebut dibawah arteri brachialis, selanjutnya berjalan menuju ke dorsal di belakang arteri brachialis, selanjutnya kea rah cranial medial dari arteri costo-cervicalis.

Nervus melanjut kearah depan pada muka ventral dari trachea dan mealnjut sampai mendekati daerah laryng.

(33)

Pada nervus laryngeus kiri, nervus ini dilepaskan dari vagus didekat aorta, selanjutnya berjalan dibealkang aorta sebelah kanan kemudian membelokj kearah depan pada muka ventral dari trachea dan sampai di daerah laryng. Cabang berikutnya adalah :

Cabang-cabang cardiac. Cabang ini dilepaskan didekat vagus masuk kedalam thorax dan menginervasi pada jantung.

Cabang pulmonary ini dilepaskan vagus dideakt aorta dan memasuki paru-paru dengan melalui hilus pulmonalis.

SYARAF ASCESORIUS (N. XI)

Syaraf ini bersifat motoris, mempunya radix spinalis dan radix medullaris (medulla oblongata)

Radix spinalis

Radix spinalis ini dibentuk oleh fiber yang berasal dari muka lateral medulla spinalis kira-kira dari vertebrae cervicalis 5 dan 6, radix ini berjalan kearah cranial diantara radix dorsal dan radix ventral nervus spinalis, selanjutnya masuk kedalam cavum cranii dan berhubungan dengan radix medullaris dari medulla oblongata.

Syaraf selanjutnya menerobos durameter dan meninggalkan cavum crania dengan melalui foramen lacerum posterior. Syaraf berjalan kearah caudal dan kearah ventral dibawah allae attlantis selanjutnya terbagi kedalam cabang-cabang dorsal dan cabang ventral.

Cabang dorsal :

Berjalan kearah caudal pada muka profunda dari muscular cleido ocipitalis, musculus trapezius cervicalis dan berakhir pada musculus thoracius pars thoracion.

Cabang ventral

Akan berjalan kearah distal atau ventral melintasi oesophagus dan trachea selanjutnya masuk pada muka profunda musculus sternomastoideus dan musculus sternomandibullaris dan otot disekitarnya.

(34)

SYARAF HYPOGLOSSUS (N.XII)

Syaraf ini bersifat motoris, keluar dari muka ventral medulla oblongata berdekatan dengan foramen hypoglossus, selanjutnya menerobos durameter dan meninggalkan cavum crania melalui foramen hypoglassus.

Syaraf berjalan kearah ventral di muka posterior pada bulla lympanica. Selanjutnya melintasi arteri occipitalis untuk mendekati terminal dari arteri carotis tepi ventral dari arteri lingualis.

Syaraf melintasi musculus hypoglossus untuk mencapai muka ventral dari lidah, selanjutnya menuju kearah dorsal masuk kedalam substansia dari lidah. Syaraf ini akan menginervasi pada otot hypoglossus, genioglossus dan otot-otot pada lidah.

Syaraf spinalis ialah :

Persatuan radix dorsal dan radix ventral yang pertautannya pada medulla spinalis pada substansia gricea.

Syaraf spinalis adalah syaraf yang dilepaskan dari medulla spinalis. Tempat perlepasannya berdekatan dengan kedudukan foramen invertebrale, kecuali pada pars posterior dari medulla spinalis. Syaraf spinalis terbagi menjadi secara regio yaitu : - Regio cervicalis - Regio thoracalis - Regio lumbalis - Regio sacralis - Regio coceygae

Tiap-tiap nervus dihubungkan dengan medulla spinalis dengan melalui radix dorsal dan radix ventral.

Fiber radix dorsal mencapai medulla spinalis dengan melalui sulcus dorso-lateral. Ganglion radix dorsal merupakan pembesaran yang terbentuk oval yang terletak pada radix dorsal berekatan dengan pertemuan denga radix ventral.

(35)

Fiber dari radix dorsale bersifat afferent edengan peocesus sel yang terletak didalam ganglion

Fiber radix ventrale meniggalkan facies ventrolateral medulla spinalis dengan melalui daerah yang sempit dan oval. Mereka dibentuk axon dari cyton yang terletak pada cornu ventrale dari substansia grecia.

Syaraf spinais setelah meninggalkan foramen intervertebrale segera bercabang menjadi cabang dorsal dan cabang ventral.

Cabang dorsale :

Lebih kecil dan secara umum akan menginercasi struktur yang terletak diatas corpus vertebrae

Cabang ventrale

Akan menginervasi pada struktur dibawah vertebrae termasuk extrimitas baik cranialis maupun caudalis.

Radix dorsale akan masuk dalam canal Cabang dorsale setelah meninggalkan canal SYARAF PHRENICUS

Syaraf ini berasal dari syaraf cervicalis ke V, VI, dan VII. Syaraf ini bersifat motoris untuk diaphragm. Syaraf melintasi muka superficial selanjutnya masuk kedalam thorax kearah caudal dalam spatium mediastinal. Kedua nervus (kanan dan kiri) melintasi muka lateral dari pericardium.

Syaraf yang lain (kiri) akan melanjut dalam mediastenum menuju ke diaphragm. Syaraf yang kanan melanjut ke caudal sepanjang muka lateral vena cava posterior untuk mencapai diaphragm. Nervus-nervus tersebut mencapai diaphragm pada hubungan antara sulcus dan tendo dan terbagi-bagi kedalam beberapa cabang.

(36)

PLEXUS BRACHIALIS

Plexus ini dibentuk oleh anastomose dari cabang-cabang ventral 3 atau 4 nervus cervicalis yang teakhir dan nervus thoracalis yang 1.

Nervus thorax yang ke-2 kadang-kadang memberikan cabang kecil ke dalam plexus.

Plexus ini merupakan pita yang lebar yang terdapat pada muka medial daerah scapula. Mempunyai beberapa cabang yang akan menginervasi pada extremitas cranialis dan daerah pectoralis. Syaraf mediana, syaraf ulnaris dan syaraf radialis merupakan cabang yang besar dari plexus yang intervasinya sampai didaerah digiti.

NERVUS SUPRASCAPULARIS

Syaraf ini berasal dari pars anterior plexus yang berjalan kearah cranial pada sisi medial dari extrimitas, selanjutnya menghilang diantara musculus subscapularis dan uskulus supraspinatus. Satu atau dua cabangnya akan masuk kedalam muka profunda dari musculus supraspinatus.

Syaraf selanjutnya melintasi tepi anterior scapula membelok kearah caudal dari collum scapula selanjutnya dibawa spina scapula dan masuk kedalam musculus infraspinatus. Syaraf ini bersifat motoris untuk musxulus supraspinatus dan musculus infraspinatus.

(37)

NERVUS AXILLARIS

Nervus ini bersama-sama dengan nervus thoraco dorsalis dan nervus radialis keluar dari bagian posterior plexus.

Nervus ini juga menerima fiber yang berasal dari bagian anterior plexus, selanjutnya syaraf terbagi dalam dua atau tiga cabang.

Cabang ini menginervasi pada bagian posterior dari musculus subscapularis dan musculus ters mayor. Ini merupakan cabang besar, syaraf melintasi insertio dari musculus subscapularis selanjutnya berjalan kearah lateral diatas musculus subscapularis dan pembuluh darah subscapularis. Syaraf memberikan cabang pada mua profunda ari musculus deltoideus. Cabang ini akan menginervasi pada musculus deltoideus. Cabang ini akan menginervasi pada musculus deltoideus, musculus teres minor dan musculus brachiocephalicus pars humeralis.

NERVUS RADIALIS

Syaraf ini besar, berjalan kearah distral dari pars posterior dari plexus selanjutnya kearah ventrolateral ke 2 arah v. subscapularis dan pembuluh darah thoraco dorsalis. Syaraf ini juga meberikan cabang-cabangnya untuk otot-otot triceps brachii, caput longum selanjutnya kearah ventral atau distal diantara pars dorsalis atas dari crista supra condyloidea lateral. Didaerah ini syaraf syaraf bersama-sama dengan cabang muscularis dari A. subscapularis. Cabang ini berjalan kearah lateral dan caput medial dari m. triceps dan m. brachialis sampai mendekati origo dari m. extensor carpi radialis dibawah dan menutupi caput lateral dari musculus tricops brachii.

Nervus selanjutnya kearah distal dibawh fascia profunda dari muka dorsal. Selanjutnya daereah dari muka dorsal dari corpus dan metacarpus, diatas persendian metacarapa-pharingea.

Syaraf terbagi kedalam nervus digitalsi dorsal, nervus radialis akan menginervasi pada otot-otot extensor dari carpi dan digiti. Nervus metacarpal dorsalis yang merupakan lanjutan dari cabang cutaneus dari nervus radialis berjalan mengikuti tepi medial vena metacarpal sampai kedaerah metacarpo-phlangea.

Ke-3 cabang yang dilepaskan dari radialis tersebut adalah : 1. Nervus digitalis axial dorsalis lateralis

2. Nervus digitalis axial dorsalis medialis 3. Nervus digitalis abaxial dorsalia medialis

(38)

ini merupakan cabang dari metacarpal dorsalis yang dilepaskan didekat/dibawah pertengahan dari tulang eteacarpus. Cabang ini berjalan kearah muka abaxial dari digiti yang medial.

NERVUS MUSCULO CUTANEUS

Nervus ini dilepaskan dibagian anterior plexus, melintasi muka lateral arteri brachialis. Syaraf berjalan kearah distal bersama-sama dengan nervus mediana, syaraf segera menuju kearah anterior/depan bersama-sama dengan pembuluh darah circumplexa humeri anterior. Nervus akan menginervasi pada musculus coracobrachialis

NERVUS ULNARIS

Syaraf ini keluar bersama-sama mengikuti tepi posterior dari nervus mediana. Mempunyai selubung bersama dibawah musculus pectoralis profunda. Didekat pertengahan dari daerah bahu, syaraf ini akan terpisah dari nervus mediana dan berjalan kearah ventrocaudal kearah epicondylus medialis dari humeri.

Syaraf melanjut kearah distal dibawah caput ulnaris dari muscular flexor carpi ulnaris.

NERVUS CUTANEUS POSTERIOR

Merupakan cabang dari ulnaris diatas persendian siku humerus (humerus-antibrachii).

Cabang ini mengikuti syaraf induknya melewati epicondylus medial dan terbagi kedalam beberapa cabang yang akan mengeinervasi kulit dibagian posterior dan bagian-bagian yang berdekatan dari muka medial dan muka lateral dari daereah bahu.

(39)

NERVUS CUTANEUS MEDIAL

Dilepaskan pada tepi distal dari nervus ulnaris yang berjalan dibawah epicondylus dan musculus pectoralis superficialis bersama-sama dengan cabang cutaneus dari arteri ulnaris. Cabang ini akan menginervasi kulit pada muka medial nervus antibrachii ulnaris setelah melepaskan cabang-cabang tersebut diatas melanjut kearah distal.

Pertama-tama didalam sulcus yang dibentuk oleh muscular flexor digitalis superficialis dan caput ulnaris dari musculus flexor digitalis profunda. Syaraf melanjut pada muka posterior dari musculus flexor superficialis sampai daerah digiti

Setelah melepaskan cabang-cabang tersebut diatas, nervus ulnaris melanjut kearah distal pertama-tama dalam sulcus yang dibentuk oleh musculus flexor digitalis superficial dan caput ulnare dari musculus flexor digitalis profunda. Diatas os. Carpi ascesorius nervus ulnaris terbagi kedalam tiga (3) cabang : 1. cabang medial

sebagai nervus cutaneus volaris. Syaraf ini mengadakan ramifikasi pada kulit muka polar dari carpus dan menginervasi didaerah carpus

2. cabang superficial

Cabang ini akan bergerak kearah lateral diantara musculus flexor carpi lateral dan intermedia selanjutnya menuju daerah (kearah) distal pada muka lateral sebagai nervus volaris lateral yang superficial. Nervus ini terdapat pada muka lateral os carpi ascessorius dan mengikuti tepi lateral dari tulang metacarpal 3. cabang profunda

cabang ini berjalan kearah distal pada muka medial os, carpi ascessorius selanjutnya sebagai nervus metacarpal lateral (N. volaris lateral). Cabang yang profunda ini, setelah melewati muka medial os. Carpi accessories didaerah volar dari ligamnetum carpal annularis. Syaraf melanjut sepanjang tepi lateral ligamentum suspensorium tertutup oleh fascia profunda dari metacarpal dan dibagian distal metacarpal syaraf ini akan berhubungan dengan cabagn lateral syaraf ini akan berhubungan dengan cabang lateral dari volaris yang medial sehingga membeuk nervus digitalis abaxial volaris lateral.

(40)

1. Nervus ulnaris 2. Nervus mediana

3. Nervus musculocutaneus 4. Nervus cutaneus posterior 5. Nervus cutaneus medialis 6. Cabang Nervus muscularis 7. Nervus interossus

8. Cabang superficial

9. Cabang midial (Nervus cutaneus carpal volaris) 10. Cabang profunda

(41)

NERVUS MEDIANA

Nervus ini keluar bersama-sama dengan nervus ulnaris dari bagian posterior plexus brachialis. Nervus ini mempunya cabang yang besar sebagai nervus musculocutaneus yang berhubungan dengan mediana sampai didekat pertengahan dari pada humerus.

Selanjutnya syaraf melintasi A. mediana dan berjalan dibawah m.prosterior teres dan melanjut sepanjang tepi posterior dari radius tertutup oleh m. flexor carpi radialis dan melanjut kearah distal sebagai nervus volaris yang medial

Cabang-cabang yang dilepaskan ; 1. Cabang musculocutaneus

Cabang ini dilepaskan ditepi anterior didekat pertengahan humerus selanjutnya menghilang diantara humerus dan m. biceps dan memberikan inervasi pada m. brachialis dan juga dibagian dorsal lenagn atas dan m.coracobrachialis

2. Cabang muscularis

Cabang ini dilepaskan sedikit pada waktu nervus mediana berjalan diantara m.pronator teres dan radius. Syaraf berjalan kearah caudoventral bersama-sama dengan cabang muscularis dari A. median. Syaraf akan menginervasi pada m.flexor carpi intermedia juga caput humeralis dari m.flexor digitaris profunda.

3. Cabang interoseus

Cabang ini dilepaskan sedikit dibawah cabang muscularis.

Syaraf berjalan kearah lateral diantara caput humeri m.flexor digitalis profunda dan radius

Syaraf selanjutnya masuk kedalam sptium interoseum proximalis dan selanjutnya sampai didaerah muka lateral.

1. Medial 2. Lateral

3. Nervus ulnaris 4. Nervus mediana

(42)

1. Medial 2. Lateral 3. Nervus ulnaris 4. Nervus mediana a. Cabang medial b. Cabang lateral c. Cabang intermedius 1. N. gluteus anterior 2. Ligamentum sacro-ischiadeum 3. Foramen ischiadicus 4. Nervus obturator 5. Cabang muscularis 6. Nervus tibialis 7. N. gluteus posterior 8. N. illiopesoas

9. Foramen isohiadicus mayor 10. Nervus femoralis

11. Cabang profunda 12. Cabang superficial

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan karakteristik instrumen tes berbasis APOS pada materi Termodinamika, menguji validitas dan reliabilitas instrumen

Sholehan Guru Madya SMP 02 Islam 45 Ambulu Jember Kab.. Jember

penelitian tentang strategi yang diterapkan oleh collection pada Bank BNI Syariah.. Kantor Cabang Kebon Jeruk dalam menangulangi permbiayaan murabahah konsumtif, yang

Izradom rada u potpunosti su postignuti sljedeći ciljevi: dan je uvid u discipline koje kombiniraju znanje, alate, tehnike i vještine koje su potrebne za

Pilihan kosakata dalam teks ini menunjukkan relasi makna yang sinonim bernuansa marah seperti dalam kalimat ”Peri Kenanga kesal”, ”Burung Kepodang sangat marah” dan

Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan kepada Pasien untuk Observasi, Diagnosis, Pengobatan, Rehabilitasi Medis dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa, Napza dan Umum

Dalam pelaksanaan urusan wajib program-program yang dilaksanakan meliputi Program Pendidikan Dayah, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Dayah, Program

o Setelah kita memilih salah satu bentuk diagram, maka PPT 2007 akan "bekerja sama" dengan EXCEL 2007 untuk memasukkan data yang akan diubah dan ditampilkan menjadi