35
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
1.1.
Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja perusahaan yang sahamnya tidur di BEI dengan menganalisis keuangan perusahaan yang teridiri dari rasio ROA, ROE, EPS, dan PER. Berdasarkan analisis
combined analysis yaitu penggabungan analisis time series dan cross sectional approach menghasilkan temuan bahwa rata-rata hanya terdapat 12 (18%) saham tidur yang memiliki kinerja baik. Hasil tersebut membuktikan bahwa mayoritas saham tidur cenderung berkinerja buruk yaitu tidak mengalami pertumbuhan kinerja, bahkan beberapa perusahaan diantaranya memiliki nilai rasio negatif dan mengalami penurunan kinerja tiap tahunnya.
1.2.
Implikasi
5.2.1 Impilkasi Teoritis
36
kinerja. Hal ini memberikan implikasi kinerja perusahaan yang dinilai buruk akan membawa pengaruh atas tingkat likuiditas saham, yaitu penurunan likuiditas saham yang tidak menutup kemungkinan saham yang dimiliki perusahaan menjadi saham tidur.
5.2.1 Impilkasi Terapan
a. Bagi Investor, dalam berinvestasi disarankan menghindari saham yang berkinerja buruk karena saham menjadi kurang aktif diperdagangkan yang lama kelamaan akan menjadi saham tidur. Selain itu investor perlu berhati-hati berinvestasi pada perusahaan yang jumlah saham beredar dan nilai kapitalisasinya kecil dipasaran karena berpotensi menjadi saham tidur.
37
1.3.
Keterbatasan Penelitian dan Agenda
Penelitian Mendatang
Penelitian ini hanya menganalisis karakteristik dan kinerja perusahaan yang sahamnya tidur di BEI, namun tidak dilakukan pengujian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi saham pada perusahaan menjadi saham tidur. Faktor-faktor tersebut antara lain kinerja perusahaan, jumlah saham beredar, harga saham, dan kapitalisasi pasar. Selain itu penelitian ini tidak melihat perkembangan transaksi saham tidur, apakah saham tidur tidak mengalami peningkatan transaksi jangka panjang, atau saham tidur hanya berlangsung jangka pendek, yang kemungkinan dapat kembali aktif diperdagangkan.