• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 292008150 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 292008150 BAB III"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

17

true. Dikatakan true experimental ( eksperimen yang betul- betul) karena dalam design ini

peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Penelitian eksperimen dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang akibat dari adanya suatu treatment atau perlakuan. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Percobaan-percobaan dilakukan untuk menguji hipotesis serta untuk menemukan hubungan-hubungan kausal yang baru. Eksperimentasi atau percobaan hanya merupakan penemuan suatu akhir atau tujuan yang diinginkan dalam penelitian.

Untuk memperjelas teknik penelitian yang digunakan, maka dapat digambarkan rancangan penelitian sebagai berikut :

Desain eksperimen dalam penelitian ini digunakan bentuk design Pretest- Posttest Control Group design. (Sugiyono,2010)

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random (R). kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen (O1) dan kelompok kontrol (O4). Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan.

Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

R = Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol siswa yang diambil secara random.

R X � �

(2)

O1&O4 = Kedua kelompok tersebut diberi pre tes untuk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

O2 = Hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan

model pembelajaran Numbered Head Together.

�5 = Hasil belajar dari tes kelompok kontrol yang tidak diberi pembelajaran dengan model pembelajaran Numbered Head Together.

�3 = Hasil Keaktifan Kelas Eksperimen �6 = Hasil Keaktifan Kelas kontrol

X = Perlakuan kelompok atas sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan, yaitu pembelajaran dengan model pembelajaran Numbered Head Together, sedangkan kelompok bawah yang merupakan kelompok kontrol, pembelajaran tidak dengan model pembelajaran Numbered Head Together.

Tahap- tahap penelitian eksperimen yaitu: 1. Menentukan subyek penelitian.

2. Menentukan kelompok eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together dan kelompok kontrol dengan menerapkan metode

ceramah.

3. Menyusun Kisi- kisi yang dikembangkan dalam instrumen pretest dan posttest. 4. Mengujicobakan instrumen dan tindakan pada kelas uji coba yaitu menganalisis data

hasil pretest dan post tets untuk menguji apakah instrumen valid dan reliabel.

5. Memberikan pretest pada kelompok eksperimen di SD Negeri 2 Wonoroto dan kelompok kontrol di SD Negeri 1 Wonoroto.

6. Menganalisis hasil pretest yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri 2 Wonoroto dan kelas IV SD Negeri 1 Wonoroto untuk mengetahui apakah kedua kelompok tidak ada perbedaan yang signifikan atau homogen.

7. Menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together untuk kelas eksperimen dan menerapkan metode ceramah pada kelas kontrol.

8. Memberikan posttest yang sama pada kelompok kontrol dan eksperimen di akhir pembelajaran.

(3)

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di dua SD yaitu SD Negeri 1 Wonoroto dan SD Negeri 2 Wonoroto, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo pada semester II tahun pelajaran 2011/2012.

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2012 dan

dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya meliputi : a. Tahap persiapan

Tahap ini mencakup temuan masalah, pemilihan judul, pembuatan proposal, pembuatan instrument, permohonan izin serta survey disekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengambilan data.

c. Tahap penyusunan

Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta persiapan ujian.

Prosedur rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :  Membuat kisi-kisi tes.

 Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang ada.

 Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang yang berbentuk pilihan ganda.

 Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal.

 Memberikan pre tes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam ekperimen ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonoroto dengan jumlah siswa 21 dan siswa kelas IV SD Negeri 1 Wonoroto dengan jumlah siswa 22.

(4)

3.4 Variabel Penelitian

Berdasarkan judul yang dibuat oleh peneliti serta rumusan masalah , maka peneliti merumuskan variabel penelitiannya adalah :

Variabel Independen / bebas ( X ) : Model pembelajaran Numbered Head Together Variabel Dependen / terikat ( Y ) : Y1= keaktifan siswa

Y2= Hasil belajar siswa 3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subyek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 1 dan 2 Wonoroto Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2011/ 2012.

3.5.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti (Duwi Priyatno, 2010). Sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan dengan populasi. Sampel yang digunakan adalah 2 kelas, yaitu yaitu kelas IV SD Negeri 2 Wonoroto sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SD Negeri 1 Wonoroto sebagai kelas kontrol.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti menggunakan teknik observasi, tes dan sampel.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data 3.6.2.1 Observasi

(5)

1. Kisi- kisi lembar observasi guru

Tabel 3.2

Kisi- Kisi Observasi Model Pembelajaran Numbered Head Together

No Aspek Indikator Nomor

I Pra Pembelajaran 1. Kesiapan guru dalam menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran 2. Mengatur tempat duduk

siswa

1

2

II Kegiatan Awal 1. Guru membuka pelajaran

dan memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa

1

2. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

2

3. Menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran menggunakan Model

Pembelajaran Numbered Head Together.

3

III Kegiatan Inti 1. Membagi siswa kedalam beberapa kelompok

1

2. Jumlah anggota kelompok

3 orang

2

3. Membagikan topi

bernomor kepada setiap

siswa

3

4. Membagikan nama pada

setiap kelompok.

4

(6)

setiap kelompok

6. Pertanyaan yang

diberikan sesuai dengan

nomor kepala siswa

6

7. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

berdiskusi

7

8. Mengawasi dan

memonitor proses

pembelajaran

8

9. Membahas hasil diskusi

dengan menunjuk satu

nomor kepala untuk

mempresentasikan hasil

diskusi secara acak

hingga semua nomor

terpanggil

9

10. Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan.

10

11. Bertanya jawab tentang

materi yang belum

dipahami siswa.

11

IV Kegiatan Akhir 1. Guru meminta siswa

(7)

dan memberi pekerjaan rumah

2. Menutup pelajaran 2

Skoring

Skor tertinggi : 5 x 18 = 90 Skor terendah : 1x 18 = 18 Interval

= jumlah skor max - jumlah skor min Jumlah kriteria

= 90-18 5 = 14,4 Rentang Nilai:

75,6 ≤ x ≤ 90 = A (Sangat Baik) 61,2 ≤ x≤ 75,6 = B (Baik)

46,8 ≤ x ≤ 61,2 = C (Cukup)

32,4 ≤ x ≤ 46,8 = D (Kurang) 18 ≤ x≤ 32,4 = E (Sangat Kurang)

Pengisian lembar observasi mengajar guru diisi oleh teman sejawat selama guru kelas IV melakukan proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together.

2. Kisi- kisi lembar observasi keaktifan siswa

Untuk mengetahui keaktifan siswa selama proses pembelajaran matematika materi sifat- sifat bangun ruang sederhana aspek yang digunakan dalam lembar observasi keaktifan siswa adalah aspek menurut Dierich dalam (Sardiman, 2011), yang terdiri dari :

a. Kegiatan visual : seperti membaca , melihat gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi

b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.

(8)

d. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti menulis cerita, menulis laporan, menulis karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket

e. Kegiatan-kegiatan mengambar : seperti menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta dan pola.

f. Kegiatan mental : seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. g. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti minat, membedakan, berani, tenang, dan

lain-lain.

Sistem skoring dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari empat jawaban alternatif . Empat jawaban itu yaitu Sangat sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai (TS), dan Sangat tidak sesuai (STS). Untuk pernyataan positif skala yang digunakan adalah 4, 3, 2, dan 1 sedangkan untuk penyataan negatif 1, 2, 3, dan 4.

Tabel 3.3

Kisi- Kisi Keaktifan Siswa

Aspek Keaktifan No Item

1. Kegiatan visual : seperti membaca, melihat, mengamati eksperimen, demonstrasi.

1*, 9, 17, 25,

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.

2, 10, 13, 18*, 32, 33, 36.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : seperti mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok.

(9)

4. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti menulis cerita, menulis laporan, menulis karangan, membuat rangkuman,

mengerjakan tes dan mengisi angket.

4*, 12*, 20*, 35*.

5. Kegiatan-kegiatan mengambar : seperti menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta dan pola.

5*, 21*, 29,

6. Kegiatan-kegiatan metrik : seperti menyiapkan alat-alat percobaan, melakukan percobaan.

6*, 14, 22*, 30, 37.

7. Kegiatan mental : seperti merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

7*, 15, 23*, 31,

8. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti

minat, membedakan, berani, tenang, dan

lain-lain.

8*, 24*, 26, 27, 28, 38*.

Ket:

*= item yang gugur

Tabel 3.4

Kisi- kisi lembar observasi keaktifan siswa setelah disaring item yang gugur

Aspek Keaktifan Pernyataan Positif No Item Pernyataan Negatif Jumlah 1. Kegiatan visual : seperti

membaca, melihat, mengamati eksperimen, demonstrasi.

2, 9 2

2. Kegiatan-kegiatan lisan (oral) : seperti

mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu

(10)

tujuan, mengajukan

pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.

3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan : seperti mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan dan diskusi kelompok.

15 4, 11, 3

4. Kegiatan-kegiatan menulis : seperti menulis cerita, menulis laporan, menulis karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes dan mengisi angket.

12 1

5. Kegiatan-kegiatan mengambar : seperti menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta dan pola.

13 1

6. Kegiatan mental : seperti merenungkan,

mengingatkan,

memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat

hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

7 1

7. Kegiatan-kegiatan emosional : seperti minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain.

17 8, 10, 18 4

Skoring:

(11)

Skor terendah = 1 X jumlah soal Interval:

= nilai max – nilai min Banyaknya kriteria

= 72−18 5

= 10,8

Rentang Nilai:

61,2 ≤ x ≤ 72 : Sangat Tinggi

50,4 ≤ x < 61,2 : Tinggi 39,6 ≤ x < 50,4 :Sedang 28,8 ≤ x < 39,6 :Rendah 18 ≤ x < 28,8 : Sangat rendah 3.6.2.2 Tes

Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pre test untuk mengetahui keadaan awal siswa kelas IV sebelum diberi perlakuan. Selanjutnya diadakan post test untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah diberi perlakuan.

Tabel 3.5

Kisi-kisi soal pre test Matematika kelas IV Tahun 2011/2012 Standar Komptensi Kompetensi Dasar Materi Ajar Indikator Jenis Soal Nomor Soal 5. Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah. 5.1 Menyederhanakan dan mengurutkan pecahan Operasi Hitung Bilangan Pecahan oMengenal berbagai bentuk pecahan Pilihan Ganda 1, 11, 19, 26 oMenyeder hanakan pecahan

4*, 14*, 16,

(12)

oMengurutk

an pecahan

2*, 3, 5*, 6*, 7*, 8, 9,10*, 13*, 15, 17, 18* 20, 22 23*,24* 30

Ket:

*= item yang gugur

Tabel 3.6

Kisi- Kisi Soal Post Test Matematika Tahun Pelajaran 2011/2012 Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Nomor Soal

8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar.

8.1 Menentukan sifat- sifat bangun ruang sederhana

1. Menyebutkan sifat- sifat bangun ruang balok.

1, 2, 4*, 5*, 9, 12*, 16*, 31*, 42.

2. Menyebutkan

sifat- sifat bangun

ruang kubus.

2, 3, 6, 21*, 22*,

24, 32*, 37, 43,

44*.

3. Menyebutkan

sifat- sifat bangun

ruang tabung.

8, 10, 11*, 14, 17*,

19*, 23*, 33*, 34,

(13)

4. Menyebutkan

sifat- sifat bangun

ruang kerucut.

7, 15, 20, 25, 28,

30*. 36, 38, 40, 41

5. Menyebutkan sifat- sifat bangun ruang bola

13*, 18*, 26, 27, 29, 39, 45

Jumlah Soal 45

Ket:

*= item yang gugur

3.7 Instrument Penelitian 3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunujukkan tingkat- tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Cara pengolahan data uji validitas dan reliabilitas dari SPSS yaitu: Analyze- scale- Reliability Analysis

Kriteria untuk menentukan validitas dengan menggunakan pedoman dari Ali (pedoman skripsi S1 PGSD UKSW, 2009) dengan koefisien kelas sebagai berikut:

0,00- 0,20: dianggap tidak ada validitas 0,21- 0,40: validitas rendah

0,41- 0,60: validitas sedang 0,81- 1,00: validitas sempurna

Untuk menguji kevalidan soal tersebut, maka peneliti mengujicobakan soal tersebut di SD Negeri 1 Banyukembar kelas IV. Uji validitas soal tersebut dibantu dengan SPSS 16 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada corrected item total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total

item nilai.

(14)

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator- indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing- masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen. Uji reliabilitas dilakukan oleh SPPs 16, 0.

Tingkat reliabilitas instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh George dan Mallery, (pedoman skripsi S1 PGSD UKSW, 2009) sebagai berikut:

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Uji reliabilitas ditentukan oleh besarnya Cronbranch’s Alpha. 3.7.3 Taraf Kesukaran

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana):

I = B N

I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal.

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal.

N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban soal yang dimaksudkan.

Kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut:

0 - 0,30 = soal kategori sukar 0,31 – 0,70 = soal kategori sedang 0,71 – 1,00 = soal kategori mudah

Berikut tabel tingkat kesukaran soal pre test dan post test Tabel 3.7

Tingkat Kesukaran Soal Pre Test Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Tingkat Kesukaran

Nomor Soal

(15)

Melakukan operasi hitung pecahan dalam pemecahan masalah. Menyederhanakan dan mengurutkan pecahan

berbagai bentuk

pecahan 0,71- 1,00 Sedang= 0,31- 0,70 5,9, 13 2. Menyederhana-kan pecahan Sedang= 0,31- 0,70 12, 14

Sulit= 0- 0,30 7

3.Mengurutkan pecahan Mudah= 0,71- 1,00 15 Sedang= 0,31- 0,70

2, 4, 6, 8,10,

11

Sulit= 0-0,30 3

Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa dari 15 soal pre test terdapat 2 soal pada kategori mudah, 11 soal pada kategori sedang, 2 soal pada kategori sukar.

Tabel 3.8

Tingkat Kesukaran Soal Post Test

Standar Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Tingkat

Kesukaran Nomor Soal

8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar. 8.1 Menentukan sifat- sifat bangun ruang sederhana. 1. Menyebut-kan sifat- sifat bangun ruang balok. Mudah= 0,71- 1,00 23 Sedang= 0,31- 0,70

1, 6, 18, 24

Sukar= 0- 30 13

2. Menyebut-kan

sifat- sifat bangun

ruang kubus.

Sedang= 0,31- 0,70

2, 4, 11, 17, 20

(16)

3. Menyebutkan

sifat- sifat bangun

ruang tabung.

Mudah= 0,71-

1,00

25

Sedang= 0,31- 0,70

5, 7, 8, 21

4. Menyebutkan

sifat- sifat bangun

ruang kerucut

Mudah= 0,71- 1,00

15

Sedang= 0,31- 0,70

9, 10, 12, 19

5. Menyebutkan

sifat- sifat bangun

ruang bola.

Sedang= 0,31- 0,70

14, 16, 22

Berdasarkan tabel 3.6 dapat dilihat bahwa dari 15 soal pre test terdapat 2 soal pada kategori mudah, 11 soal pada kategori sedang, 2 soal pada kategori sukar.

3.8 Teknik Analisis data 3.8.1 Statistik Deskriptif

Data yang terkumpul dari hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pengujian deskriptif untuk mengetahui nilai minimum, nilai maksimum dan rata- rata nilai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pengujian deskriptif dilakukan dengan bantuan SPPS versi 16,0.

3.8.2 Uji Prasyarat Analisis 3.8.2.1 Uji Normalitas

Untuk menguji apakah data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak ( Duwi Priyatno ). Data normal jika harga signifikasi lebih besar dari 0,05 Masukkan data- klik analyze- Nonparametric Test- 1-Semple K-S- masukkan variabel ke test variabel list- ok.

3.8.2.2 Uji Homogenitas

(17)

Data yang digunakan untuk menguji homogenitas subyek penelitian ini dengan cara melakukan pre tes kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pre tes dilakukan untuk mengukur homogenitas kemampuan awal yang harus seimbang antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji Homogenitas dilakukan menggunakan SPPs versi 16,0.

3.8.2.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan dua kelompok atau lebih.

Penghitungan data nilai akhir yang digabungkan menjadi 1 dan diberi kode 1 dan 2, dimana 1 sebagai data kelas kontrol dan 2 sebagai data kelas eksperimen. Pilih analyze- pilih compare means- pilih independent sample t test- masukkan nilai akhir kekontak t test variabel dan kode di kotak Grouping variable- klik define groups dan masukkan group 1 dengan kode 1 dan group 2 dengan kode 2- continue- OK.

Hipotesis:

Kriteria pengujian berdasarkan probabilitas atau signifikan sebagai berikut:

Jika signifikasi < 0,05 maka terjadi hubungan yang signifikan, sedangkan jika signifikasi > 0,05 maka tidak ada hubungan yang signifikan.

3.9 Indikator Kinerja

Indikator kinerja untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. 80% siswa di kelas eksperimen mendapatkan nilai ≥ 65.

Gambar

Tabel  3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Kisi- Kisi Keaktifan Siswa
Tabel 3.4 Kisi- kisi lembar observasi keaktifan siswa setelah disaring item yang gugur
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Skripsi ini berisi deskripsi upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar matematika pada materi sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun

a) Telaah kompetensi pembelajaran matematika materi bangun ruang kelas V MI Darut Taqwa Banjarmasin. b) Observasi awal, meliputi pengamatan langsung pembelajaran matematika

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penerapa Pendekatan Pendidikan MAtematika Realistik pada AMteri Sifat-sifat Bangun Ruang Sederhana untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Siswa.. Universitas Pendidikan Indonesia

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG.. Universitas Pendidikan Indonesia

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG.. Universitas Pendidikan Indonesia

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG.. Universitas Pendidikan Indonesia

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG.. Universitas Pendidikan Indonesia