• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apabila pegawai dapat dipenuhi kebutuhan gizinya dan berbadan. sehat, maka akan lebih kuat bekerja, apalagi bila mempunyai semangat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Apabila pegawai dapat dipenuhi kebutuhan gizinya dan berbadan. sehat, maka akan lebih kuat bekerja, apalagi bila mempunyai semangat"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

7) Gizi dan kesehatan

Apabila pegawai dapat dipenuhi kebutuhan gizinya dan berbadan sehat, maka akan lebih kuat bekerja, apalagi bila mempunyai semangat yang tinggi maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. 8) Jaminan sosial

Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu organisasi kepada pegawainya dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan sosial pegawai mencukupi maka akan dapat menimbulkan ketenangan bekerja, sehingga mendorong pemanfaatan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitas kerja.

9) Lingkungan dan iklim kerja

Lingkungan dan iklim kerja yang baik dan mendorong pegawai agar senang bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik menuju kearah peningkatan produktivitas.

10) Sarana produksi

Mutu sarana produksi berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas, apabila sarana produksi yang digunakan tidak baik, kadang-kadang dapat menimbulkan pemborosan bahan yang dipakai. 11) Teknologi

Apabila teknologi yang dipakai tepat dan lebih maju tingkatannya maka akan memungkinkan :

(2)

a) Tepat waktu dalam penyelesaian proses produksi

b) Jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu c) Memperkecil terjadinya pemborosan

Dengan memperhatikan hal tersebut, maka penerapan teknologi dapat mendukung peningkatan produktivitas

12) Kesempatan berprestasi

Pegawai yang bekerja tentu mengharapkan peningkatan karir atau pengembangan potensi pribadi yang nantinya akan bermanfaat baik bagi dirinya maupun organisasinya.

2.4 Pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah dan semangat kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi.

Motivasi lahir dari adanya kebutuhan, baik kebutuhan individu maupun kelompok. Dari motivasi tersebut apabila salah satu kebutuhan terpenuhi maka akan menentukan produktivitas kerja. Oleh sebab itu dalam memotivasi para pemimpin hendaknya mengetahui kondisi para bawahan baik kondisi fisik maupun kondisi psikologis. Dengan demikian memungkinkan para bawahannya meningkatkan semangat kerja sehingga mampu menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi pula.

(3)

Para pemimpin harus dapat memberikan dotongan dan arahan kepada karyawan atas dasar pemenuhan kebutuhan tersebut, untuk dapat menciptakan situasi yang menjadikan para bawahan merasa puas dengan pekerjaannya.Sehingga akan dapat menciptakan suatu tingkat produktivitas yang dihasilkan bukan hanya berupa benda, akan tetapi dapat berupa kreatifitas, imajinasi, dedikasi, loyalitas, kesungguhan bekerja dan disiplin dan lain-lain. Bila para pemimpin mampu melaksanakannya maka akan tercapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu pemberian motivasi oleh para pemimpin kepada para bawahannya dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan mutlak diperlukan.

(4)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Obyek Penelitian

Penulis mengadakan penelitian pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang pada Divisi SDM yang terletak digedung PLN Lt.9 Jalan M. Ikhwan Ridwan Rais No.1 Jakarta Pusat. Waktu penelitian sejak tanggal 5 Maret 2009 sampai dengan 5 Mei 2009.

3.1.1Sejarah Singkat Perusahaan

PLN didirikan dengan dasar hukum Peraturan Pemerintah RI No 23 tahun 1994. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN No KEP-032/M- PBUMN/1998 Jis Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN No. : KEP-033/M-PBUMN/1998; Keputusan Menteri Keuangan RI No. 108/KMK.05/2001; dan Keputusan Menteri Keuangan RI No 406/KMK.05/2001. Anggaran Dasar PT PLN (Persero).

3.1.2Bidang Usaha

PLN merupakan perusahaan tertutup.PLN yang mempunyai lini bisnis usaha penyediaan tenaga listrik. Penyediaan tenaga listrik meliputi kegiatan pembangkitan, penyaluran dan Distribusi serta melakukan perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik serta pengembangan penyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Manajer SDM dan Organisasi : Iwan Bachtiar Deputi Manajer Pengembangan SDM : Harmen

Ahli Muda Perencanaan Karir : Evie Supriyatni Ahli Muda Evaluasi dan Pengembangan : Hartini Widjaja Deputi Manajer Administrasi SDM : Andri Arman Supervisor Tata Usaha Kepegawaian : Sutji Rahayu Supervisor Kesejahteraan Pegawai : Edman Mara Koordinator Organisasi : Sujatiman Ahli Madya Evaluasi dan Pengembangan : Hermantarso Ahli Madya Perencanaan Organisasi : Usep Syaefudin Koordinator Hubungan Industrial : R Supriyono Pujo Ahli Sistem Pengelolaan SDM : Syukur Effendi

Ahli Pengelolaan SDM : M. Wahyudi

Ahli Madya Sistem Pengelolaan SDM : Chumaidi Z Ahli Muda Hubungan Industrial : Andayani Asisten Ahli Muda Hubungan Industrial : Ira Verawaty

3.2 Desain Penelitian

Dalam penelitian skripsi ini, menggunakan penelitian kausal yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel (independent

variable) terhadap variabel tertentu (dependent variable) yang mana dalam

(6)

karyawan pada divisi SDM PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

3.3 Hipotesis

Diduga ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi karyawan dengan produktivitas kerja karyawan.

3.4 Variabel dan Skala Pengukuran

Pada dasarnya terdapat 2 (dua) variabel dalam judul penelitian ini, yaitu :

a. Variabel bebas (Independen Variabel) tentang motivasi karyawan. b. Variabel terikat (Dependent Variabel) tentang produktivitas kerja

karyawan.

. Hubungan antar variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

X = variabel independen adalah motivasi

Y= variabel dependen produktivitas kerja karyawan

Penulis menggunakan pengukuran skala Likert dengan 5 skala, didalam penelitian ini. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap instrument,berupa kata-kata:

(7)

1. Sangat setuju 2. Setuju 3. Ragu-ragu 4. Tidak setuju 5. Sangat tidak setuju

3.5 Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel merupakan penjelasan dari pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Variabel yang dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

a. Motivasi

Menurut Siagian dalam buku karya Sedarmayanti (2007:233):

Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.

(8)

Tabel 3.1

TABEL INDIKATOR MOTIVASI

Sumber : Sinungan ( 1997: 140 ) Kebijaksanaan

Perusahaan Hubungan

Kerja

Besarnya gaji yang diperoleh sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan

Peraturan yang dikeluarkan perusahaan bersifat fleksible sehingga membuat anda merasa lebih nyaman bekerja

MOTIVASI

Gaji/ Upah Gaji karyawan selalu dibayarkan tepat waktu

VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN

Perhatian dari atasan mampu membangkitkan semangat anda dalam melaksanakan pekerjaan Perusahaan telah menciptakan hubungan kerja yang lebih antar atasan, bawahan dan antara rekan – rekan kerja anda

Pekerjaan itu sendiri

Tugas dan kewajiban yang diberikan perusahaan telah sesuai dengan kemampuan dan keahlian anda sehingga membuat anda mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu

Kondisi Kerja Penghargaan Tanggung Jawab Kesempatan untuk Maju

Kondisi kerja yang ada diperusahaan sudah baik sehingga membuat anda merasa nyaman dalam bekerja

Penghargaan yang diberikan perusahaan atas prestasi kerja karyawan membuat anda lebih meningkatkan kemampuan dan prestasi kerja Tanggungjawab yang diberikan perusahaan kepada anda dapat memacu anda untuk bekerja lebih baik karena anda merasa mempunyai tanggungjawab perusahaan

Perusahaan memberikan kesempatan kepada anda untuk mengembangkan potensi anda dalam bekerja Untuk karyawan berprestasi perusahaan akan memberikan promosi jabatan

(9)

b. Produktivitas

Menurut Sedarmayanti ( 2001:58) menjelaskan pengertian

Produktivitas adalah keluaran yang dihasilkan diperoleh dari keseluruhan masukan yang ada dalam organisasi, masukan tersebut lazim dinamakan faktor produksi, keluaran yang dihasilkan dicapai dari masukan yang melakukan proses kegiatan yang bentuknya dapat berupa produk nyata atau jasa.

Menurut Umar ( 1999: 9) pengertian Produktivitas adalah:

Perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).

Menurut Sedarmayanti ( 2001: 65) pengertian Produktivitas kerja adalah:

Bukan semata - mata ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja sebanyak-banyaknya melainkan kualitas untuk kerja yang penting diperhatikan.

(10)

Tabel 3.2

TABEL INDIKATOR PRODUKTIVITAS KERJA

Sumber : Sedarmayanti ( 2000 : 72 )

VARIABEL INDIKATOR PERNYATAAN

PRODUKTIVITAS KERJA Sikap Mental Sarana & Lingkungan Pendidikan

Memiliki semangat tinggi untuk selalu hadir tepat waktu ke tempat kerja

Berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan memberikan kemampuan yang terbaik bagi perusahaan

Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan saat ini sangaat memadai, sehingga dapat membantu anda dalam menyelesaiakan perkerjaan dengan tepat waktu Keadaan tempat kerja yang baik dapat meningkatkan upaya anda untuk melaksanakan pekerjaan

Tugas dan tanggungjawab yang diberikan sesuai dengan pendidikan dan kemampuan

Keterampilan

Gizi/ Kesehatan

Tingkat Penghasilan

Atasan memberikan pelatihan – pelatihan kepada karyawan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan

Keterampilan/ keahlian yang dimiliki sangat menunjang pekerjaan anda dalam melakukan pekerjaan

Kondisi kesehatan/ gizi yang baik dapat memberi semangat dalam melakukan pekerjaan

Jaminan kesehatan yang diberikan memberi kenyamanan dalam melaksanakan pekerjaan

Penghasilan yang diberikan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan sehari – hari sehingga memacu anda bekerja lebih giat

(11)

3.6 Metode Pengumpulan Data a. Riset lapangan ( Field Research )

Yaitu dengan melakukan riset langsung ke PT. PLN ( persero ) dalam pencarian data informasi tersebut, penulis melakukan :

1). Survey

Penulis melakukan kunjungan langsung atau survey ke perusahaan PT. PLN ( Persero ) untk memperoleh data – data yang ada pada perusahaan dengan mencatat baik dokumen – dokumen atau arsip – arsip yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

2). Kuesioner

Penulis mengajukan sejumlah pertanyaan yang behubungan dengan masalah yang sedang diteliti, pertanyaan tersebut diajukan secara tertulis dalam bentuk angket.

b. Riset Kepustakaan ( Library Research )

Dalam riset kepustakaan mencari literatur yng terkait dengan penelitian.

3.7 Jenis Data

a. Data primer diambil secara langsung dari hasil kuesioner/ angket dari karyawan bagian SDM PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

b. Data sekunder diperoleh dari internet dan dengan cara membaca berbagai macam buku yang berhubungan dengan skripsi ini.

(12)

3.8 Populasi dan Sampel

Dalam penulisan ini, semua anggota populasi dijadikan sampel, maka dalam penarikan sampel digunakan teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (1999:78) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus.

Penulis mengambil jumlah populasi sama dengan jumlah sampel pada divisi SDM PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang yaitu sebanyak 30 orang..

3.9 Metode Analisis Data a. Deskriptif Kuantitatif

Yaitu: analisis data yang berdasarkan angka-angka, presentase, frekuensi, dan rata-tata pengolahannya menggunakan statistik deskriptif. b. Analisa Regresi Linear

Untuk menganalisis data dari dua variabel berbeda fungsi, maka penulis menggunakan analisis statistik, sumber: J.Supranto (2001 : 201)

Rumus : Y = a + bX

Nilai a dihitung dengan rumus :

(13)

Dimana :

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X = Variabel Bebas ( motivasi kerja ) Y = Variabel Terikat ( produktivitas kerja ) c. Koefisien Korelasi

Langkah ini diambil untuk mengetahui hubungan antara motivasi (variabel X) dengan produktivitas kerja (variabel Y). Nilai koefisien paling sedikit adalah -1 dan paling besar adalah 1, sumber: J. Supranto

( 2001:208 ). Rumus :

r = n XY- X Y

{n - ( )2 }{n - ( )2

Dengan demikian apabila r = koefisien korelasi, maka nilai r dinyatakan sebagai berikut : -1 r +1, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jika r = +1 atau mendekati 1 ada hubungan X dabn Y positif sangat

kuat.

2. Jika r = 0 tidak ada hubungan X dan Y.

3. Jika r = -1 atau mendakati -1, ada hubungan antara X dan Y yang sangat kuat tapi negatif.

d. Analisis Koefisien Determinan (Kd):

Langkah ini diambil guna melihat pengaruh motivasi ( variabel X ) terhadap produktivitas kerja ( variabel Y ), sumber J. Supranto (2001: 212).

(14)

Rumus :

Kd = r2 x 100%

Dimana : Kd = koefisien determinan r = koefisien korelasi e. Uji Hipotesis

Dari koefisien korelasi yang terdapat diatas untuk mengetahui apakah pada korelasi ada hubungan antara motivasi dengan produktivatas kerja atau tidak terdapat hubungan, perlu diadakan uji signifikasi dari r (koefisien korelasi) dengan menggunakan hipotesa, sumber: J. Supranto (2001:214 ).

Jika > 0 ada pengaruh positif antara X ( motivasi ) dengan Y (produktivitas kerja) signifikan.

f. Mencari thitung = thit thit = r

Dimana :

r = koefisien korelasi n = jumlah data g. Kesimpulan

Jika thit > ttab maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan Y.

(15)

Secara keseluruhan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan komputerisasi program statistical for social

(16)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Divisi SDM

Produktivitas adalah menyangkut hasil akhir yakni menyangkut seberapa besar akhir yang diperoleh dalam proses produksi yang dihasilkan oleh karyawan. Hasil akhir disini bukan hanya mendapatkan hasil kerja yang sebanyak-banyaknya tetapi lebih kepada kualitas kerja juga penting untuk diperhatikan sehingga pekerjaan itu benar-benar dapat diselesaikan sesuai dengan rencana,

Untuk mendapatkan produktivitas kerja karyawan yang baik dan tinggi, perusahaan harus mempunyai cara tertentu yang efektif dan efisien baginya karena disadari bahwa perusahaan harus mencapai profit atau keuntungan agar dapat bertahan maju dan berkembang.

Salah satu faktor yang penting dan sangat berpengaruh terhadap produktivitas adalah motivasi. Motivasi karyawan tergantung motivatornya, sedangkan disiplin akan ditentukan oleh ada atau tidak adanya motivasi dan ada atau tidaknya motivasi dan disiplin akan berpengaruh pada produktivitas karyawan, dengan demikian untuk mencapai produktivitas yang tinggi diperlukan suatu pendekatan yang dapat meningkatkan motivasi, disiplin kerja dan etos kerja.

(17)

Pemberian motivasi yang dilakukan PT.PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Divisi SDM terhadap karyawannya adalah sebagai berikut:

a. Higiene Faktor

1. Gaji/upah (wages/Salaries)

Perusahaan menberikan gaji atau upah sesuai dengan kemampuan karyawannya

2. Kebijaksanaan perusahaan dalam: 1) Pemberian cuti a. Cuti Tahunan b. Cuti Hamil c. Cuti Pernikahan d. Cuti Sakit 2) Pemberian bonus 3) Absensi,berupa

a. Izin, yaitu karyawan yang tidak masuk kerja dengan izin terlebih dahulu kepada perusahaan dan perusahaan tidak akan memotong gaji karyawan yang bersangkutan.

b. Mangkir, yaitu karyawan yang tidak masuk kerja tanpa izin terlebih dahulu kepada perusahaan.

c. Sakit, yaitu karyawan yang tidak masuk kerja karena alasan sakit tidak akan terkena potongan gaji dengan syarat harus disertai dengan surat keterangan sakit dari dokter.

(18)

3. Kondisi Kerja

PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Divisi SDM berusaha menciptakan kondisi kerja yang nyaman sehingga dapat memberikan ketenangan kepada karyawan dalam menjalankan tugas-tugasnya, dimana perusahaan memberikan beberapa sarana yang diperlukan karyawan berupa:

a. Komputer yang dilengkapi dengan e-mail. b. Telepon

c. Gedung dan ruangan kerja yang cukup besar dan terletak didaerah strategis dan dilengkapi ruangan ber AC

d. Tempat ibadah (mushola untuk karyawan muslim yang akan melaksanakan ibadah)

e. Toilet yang bersih. 4. Jaminan Pekerjaan

PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Divisi SDM memberikan jaminan kepada karyawan bertujuan untuk memberikan ketenangan dan perlindungan dalam melakasanakan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan berupa: a. Tunjangan Transportasi

b. Tunjangan Makan

c. Tunjangan Hari Raya (THR)

(19)

Perusahaan memberikan biaya pengobatan yang besarnya ditentukan untuk setiap karyawan pertahun, tidak hanya berlaku bagi karyawan itu sendiri tapi juga berlaku bagi istri dan dua orang anak dalam setiap keluarga

5. Hubungan kerja

Menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan rekan sekerja dan atasan perlu dan penting sekali dalam usaha memperoleh semangat kerja untuk meningkatkan produktivitas. Hubungan kerja yang ada adalah dalam bentuk silaturahmi dan tolong menolong dalam pekerjaan dan saling membantu.

b. Motivator Faktor

Motivasi atau rangsangan yang diberikan oleh PT. PLN Persero kepada karyawannya berupa :

a. Pengakuan atas prestasi karyawan b. Kemungkianan untuk berkembang

Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk maju sehingga timbul semangat kerja pada hari karyawan yang akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

c. Pekerjaan itu sendiri

Perusahaan berupaya memberikan pekerjaan yang tepat bagi karyawannnya sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimilikinya dengan harapan dapat melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggungjawab atas pekerjaan.

(20)

d. Tanggungjawab

Untuk mengetahui sampai sejauh mana pelaksanaan pemberian motivasi kerja yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Jakarta tahun 2009 dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawannya, maka dilakukan survey dengan membagikan kuesioner kepada 30 orang responden.

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Analisis Distribusi Frekuensi Responden

Penulis memberikan gambaran tentang para responden yang mengisi kuesioner melalui karakteristiknya. Karakteristik para responden akan dilihat dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan masa kerja. Gambaran karakteristik tersebut adalah:

Tabel 4.1

Pendapat Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : Hasil kuesioner

Dari Tabel 4.1 dapat kita lihat bahwa jenis kelamin pria lebih mendominasi dari seluruh pegawai SDM PT PLN (Persero) Distribusi

Frequency Percent

Laki-laki 18 60.0

Perempuan 12 40.0

(21)

Jakarta Raya dan Tangerang,yaitu berjumlah 18 orang (60%) sedangkan perempuan hanya berjumlah 12 orang (40%).

Tabel 4.2

Pendapat Responden berdasarkan Umur Karyawan

Sumber : Hasil kuesioner

Tabel 4.2 ini menunjukkan bahwa umur karyawan rata-rata responden antara 30-35 tahun, yaitu berjumlah 14 orang (46,7%). Usia ini adalah usia produktif intuk

bekerja, umur diatas 35 tahun sebanyak 9 orang (30%), dan umur 25-30 tahun sebanyak 5 orang (16,7%).

Tabel 4.3

Pendapat Responden Berdasarkan PendidikanTerakhir Frequency Percent < 25 Tahun 2 6.7 25 - 30 Tahun 5 16.7 30 - 35 Tahun 14 46.7 > 35 Tahun 9 30.0 Total 30 100.0 Frequency Percent

(22)

Sumber : Hasil kuesioner

Tabel 4.3 ini memperlihatkan bahwa mayoritas pendidikan responden SDM PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang adalah Strata Satu (S1) yaitu berjumlah 19 orang (63,3%), yang berpendidikan terakhir akademi berjumlah 9 orang (30%), dan yang berpendidikan terakhir SLTA sebanyak 2 orang (6,7%).

Tabel 4.4

Pendapat Respoden Berdasarkan Masa Kerja

Frequency Percent

Kurang dari 1 tahun 3 10

1 – 3 tahun 5 16.67

3 – 5 tahun 7 23.33

Lebih dari 5 tahun 15 50

Total 30 100.0

Sumber : Hasil kuesioner

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa masa kerja tertinggi karyawan SDM PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang adalah lebih dari 5 tahun sebanyak 15 orang (50%),meunjukkan bahwa karyawan SDM PT PLN (Persero) sangat berpengalaman, masa kerja 3-5 tahun sebanyak 7 orang (23,33%) dan masa kerja 1-3 tahun sebanyak 5 orang (16,67%).

SMU/Sederajat 2 6.7

Akademi 9 30.0

S1 19 63.3

(23)

4.2.2 Analisis Motivasi ( Variabel X)

Dalam menganalisis pelaksanaan motivasi dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan digunakan suatu metode perhitungan, dimana data-data perhitungan diperoleh dari hasil kuesioner (angket) yang telah disebarkan dan diisi oleh karyawan. Kriteria penilaian terhadap jawaban yang diberikan responden adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Kriteria Penilaian

Jawaban Keterangan Skor

SS S RR TS STS Sangat Setuju Setuju Ragu – Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

5 4 3 2 1 Sumber : Hasil kuesioner

Untuk analisa variabel X yang mana dalam hal ini adalah motivasi, maka diperoleh data melalui kuesioner dibentuk berdasarkan indikator-indikator sebagai berikut:

Hasil dari analisis kuesioner ( angket ) motivasi kerja ( variabel X ) yang telah disebarkan dan diisi adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6

Pendapat Responden Mengenai Gaji atau Upah

(24)

1. Gaji karyawan selalu dibayarkan tepat waktu

a. Sangat Setuju 13 43.3

b. Setuju 17 56.7

c. Ragu – ragu 0 0

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden mengatakan setuju yaitu 17 orang atau sebesar (56,67)%, dan responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang atau sebesar 43,33%.

Tabel 4.7

Pendapat Responden Mengenai Gaji atau Upah

No. Pernyataan Jawaban F %

2. Besarnya gaji yang diperoleh sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan

a. Sangat Setuju 5 16.7

b. Setuju 17 56.7

c. Ragu – ragu 8 26.7

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas dapat dilihat mayoritas responden menyatakan setuju sebanyak 17 orang (56,7%), yang menyatakan ragu-ragu sebanyak 8 orang (26,7%) dan yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5 orang (16,7%).

(25)

Tabel 4.8

Pendapat Responden Mengenai Kebijaksaan Perusahaan

No. Pernyataan Jawaban F %

3. Peraturan yang dikeluarkan perusahaan bersifat

fleksibel Sehingga membuat anda merasa lebih nyaman bekerja

a. Sangat Setuju 6 20.0

b. Setuju 21 70.0

c. Ragu – ragu 3 10.0

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas dapat menunjukkan bahwa mayoritas responden mengatakan setuju, sebanyak 21 orang atau sebesar 70%, dan 6 orang atau sebesar 20% yang menjawab sangat setuju, hanya 3 orang atau 10% yang menyatakan ragu - ragu.

Tabel 4.9

Pendapat Responden Mengenai Hubungan Kerja

No. Pernyataan Jawaban F %

4. Perhatian dari atasan mampu membangkitkan semangat anda dalam melaksanakan pekerjaan

a. Sangat Setuju 6 6.7

b. Setuju 22 73.3

c. Ragu – ragu 2 20. 0

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden mengatakan setuju, sebanyak 22 orang atau sebesar 73,33% yang menjawab

(26)

setuju, yang menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang (20%) dan yang menjawab ragu-ragu sebanyak 2 orang atau sebesar 6,7%.

Tabel 4.10

Pendapat Responden Mengenai Hubungan Kerja

No. Pernyataan Jawaban F %

5. Perusahaan telah menciptakan hubungan kerja yang lebih antara atasan, bawahan, dan antara rekan kerja

a. Sangat Setuju 5 16.7

b. Setuju 21 70.0

c. Ragu – ragu 4 13.3

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden mengatakan setuju, sebanyak 21 orang (70%), yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang (16,7%), dan yang menyatakan ragu-ragu sebanyak 4 orang (13,3%).

.Tabel 4.11

Pendapat Responden Mengenai Pekerjaan Itu Sendiri

No. Pernyataan Jawaban F %

6. Tugas dan kewajiban yang diberikan perusahaan telah sesuai dengan kemampuan dan keahlian anda sehingga membuat anda merasa nyaman dalam bekerja

a. Sangat Setuju 11 36.7

b. Setuju 17 56.7

c. Ragu – ragu 2 6.7

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

(27)

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden mengatakan setuju sebanyak 17 orang (56,7%), yang menyatakan sangat setuju sebanyak 11 orang (36,7%), dan yang menyatakan ragu-ragu hanya 2 orang (6,7%).

Tabel 4.12

Pendapat Responden Mengenai Kondisi Kerja

No. Pernyataan Jawaban F %

7. Kondisi kerja yang ada di perusahaan sudah baik sehingga membuat anda merasa nyaman dalam bekerja

a. Sangat Setuju 5 16.7

b. Setuju 23 76.7

c. Ragu – ragu 2 6.7

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden mengatakan setuju, sebanyak 23 orang (76,7%), yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5 orang (16,7%), dan yang menyatakan ragu-ragu sebanyak 2 orang (6,7%)..

Tabel 4.13

Pendapat Responden Mengenai Penghargaan

No. Pernyataan Jawaban F %

8. Penghargaan yang diberikan perusahaan atas prestasi kerja karyawan membuat anda lebih meningkatkan kemampuan

dan prestasi kerja

a. Sangat Setuju 6 20.0

b. Setuju 21 70.0

c. Ragu – ragu 3 10.0

d. Tidak Setuju 0 0

e. Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 30 100

Gambar

Tabel  4.3  ini  memperlihatkan  bahwa  mayoritas  pendidikan  responden SDM PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang  adalah  Strata  Satu  (S1)  yaitu  berjumlah  19  orang  (63,3%),  yang  berpendidikan  terakhir  akademi  berjumlah  9  or
Tabel 4.5  Kriteria Penilaian

Referensi

Dokumen terkait

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-1/W3, 2013 SMPR 2013, 5 – 8 October 2013, Tehran, Iran.. This contribution

menggunakan persamaan dengan benar, tetapi masih ada siswa yang hasil akhir penghitungannya salah. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan penghitungan hasil

Manifestasi klinis berupa refleks bersin yang tidak terlalu sering tetapi dalam seperti pada penyakit sistem pernapasan seperti bronkitis dan TB paru dapat

Pada diagram arus data level 1 proses 6 admin dapat melakukan penambahan data konsultasi, pengeditan data konsultasi, dan penghapusan data konsultasi. Semua data yang

Setelah dilakukan penelitian keabsahan dokumen, maka ditetapkan bahwa kedua peserta Pembuktian Kualifikasi tersebut dapat membuktikan keabsahan berkas-berkas ASLI

Berdasarkan latar belakang dan penelitian sebelumnya maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh kondisi keuangan ( leverage, likuiditas) dan non keuangan

[r]

Logika sederhana untuk penghematan IP address ialah dengan menggunakan bersama suatu nomor IP address valid ke beberapa client IP lainnya, atau dengan kata lain beberapa komputer