• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Perspektif:

Sasaran Strategis: Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

IKU C.1 - Indeks Pengaruh Kebijakan Luar Negeri terhadap Kebijakan Stakeholders

Definisi:

Indeks ini menggunakan survei kepada stakeholders terkait (K/L terkait, Lembaga Peneliti, Civitas Akademika, Pelaku usaha, Jurnalis, Masyarakat) sebagai penerima manfaat atas Konten kebijakan, Proses kebijakan, dan Manfaat Kebijakan yang dihasilkan Kementerian Luar Negeri.

Indeks ini menggunakan skala 1-4, yaitu: Skala 1: Tidak Berpengaruh

Skala 2: Kurang Berpengaruh Skala 3: Berpengaruh Skala 4: Sangat Berpengaruh

Berpengaruh adalah kajian kebijakan luar negeri yang mempengaruhi kebijakan luar negeri serta berguna, berfaedah bagi pemangku kepentingan.

Kebijakan Luar Negeri lndonesia adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional di berbagai bidang.

Formula: Hasil Survei Tujuan:

IKU tersebut bertujuan untuk mengukur kinerja Kemenlu dengan menghitung indeks pengaruh kebijakan luar negeri Indonesia terhadap kebijakan stakeholders eksternal Kemenlu

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

Dukungan adalah sokongan/bantuan.

Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu. Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.

Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional.

Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.

Latar belakang:

Pada tingkat bilateral serta forum-forum regional dan multilateral terdapat kesepakatan-kesepakatan yang disetujui bersama oleh Indonesia dan negara-negara lain. Kesepakatan tersebut perlu diimplementasikan agar dapat dirasakan kemanfaatannya oleh rakyat.

Ruang lingkup:

Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency, Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.

Customer Perspective

Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan internasional yang tinggi

(2)

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

2020

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 3 (skala 4)

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 3 (skala 4)

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 3 (skala 4)

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 3 (skala 4)

N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 3 (skala 4)

s.d TRIWULAN IV

Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan

Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan

s.d TRIWULAN III

Periode Pelaporan 2016 2017 2018 2019

TAHUNAN s.d TRIWULAN I s.d TRIWULAN II

( X ) Take Last Known Value Survei

(3)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Definisi:

Formula:

Tujuan:

Satuan Pengukuran :

Jumlah rekomendasi yang diterima

x 100%

Jumlah rekomendasi yang disampaikan

IKU-1 Persentase rekomendasi kebijakan luar negeri yang berkualitas

Rekomendasi adalah : butir-butir saran/pemikiran hasil kajian yang disampaikan kepada Pimpinan Kemenlu sebagai masukan dalam penentuan kebijakan luar

negeri.

Kebijakan Luar Negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi

internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional.

Berkualitas adalah mempunyai mutu/taraf baik dan ditindaklanjuti oleh Pimpinan Kementerian Luar Negeri.

Ruang Lingkup:

Ditindaklanjuti : rekomendasi yang mendapatkan tanggapan/arahan/disposisi dari Pimpinan Kemenlu baik yang ditujukan kepada jajaran di BPPK dan Satker

Eselon 1 lainnya

Untuk mengetahui sejauh mana kualitas rekomendasi yang dihasilkan oleh Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan yang dapat digunakan dalam

perumusan kebijakan luar negeri

Persentase

Kebijakan Luar Negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi

internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional.

Berkualitas adalah mempunyai mutu/taraf baik dan ditindaklanjuti oleh Pimpinan Kementerian Luar Negeri.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

Customer Perspective

Dukungan dan komitmen nasional atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan internasional yang tinggi

(4)

Tingkat Validitas IKU :

( ) Exact

( X ) Proxy

( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:

( ) Cascading Peta

( ) Cascading Non peta

( X ) Non-Cascading

Metode Cascading :

( ) Direct

( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum

( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum

( X ) Average

( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja :

( X ) Maximize

( ) Minimize

( ) Stabilize

Periode Pelaporan :

( ) Bulanan

( ) Triwulanan

( ) Semesteran

( X ) Tahunan

Konversi 120 :

( X ) Ya

( ) Tidak

Tabel Data :

2022

Target

Realisasi

Target

Realisasi

Target

95% N/A N/A N/A N/A

95% N/A N/A N/A N/A

95% N/A N/A N/A N/A

95% N/A N/A N/A N/A

95% N/A N/A N/A N/A

TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

Periode Pelaporan

2020

2021

TAHUNAN

( X ) Take Last Known Value

Semua Eselon II di Lingkungan BPPK

Semua Eselon II di lingkungan BPPK, K/L terkait, Lembaga Think Tanks/Perguruan Tinggi, Media dan pemangku kepentingan dalam negeri dan luar negeri

Matriks Kompilasi Tanggapan Menlu, Wamenlu dan Eselon 1 (persetujuan/implementasi/instruksi lebih lanjut), Disposisi pimpinan terkait rekomendasi yang

disampaikan BPPK, dan berita portal/media yang sesuai dengan rekomendasi, Instruksi Pimpinan Kemenlu via media digital, tanggapan/apresiasi dari K/L,

institusi dan para pemangku kepentingan terkait

(5)

Perspektif: Sasaran Strategis: Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( x ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( x ) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab

Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( x ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading Metode Cascading : ( x ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( x ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Formula:

Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu oleh KeMENPAN dan RB Tujuan:

Laporan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dari Kementerian PAN dan RB

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

Learning and Growth

Tata Kelola Organisasi di Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Definisi:

Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi.

IKU-1 Nilai Reformasi Birokrasi Kemenlu Definisi:

Nilai Reformasi Birokrasi adalah nilai yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas upaya suatu organisasi pemerintah untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mencapai good governance.

Nilai Reformasi Birokrasi mencakup hasil evaluasi capaian 8 program area perubahan RB baik pada komponen proses maupun hasil berdasarkan Lembar Kerja Evaluasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Komponen 8 program area perubahan, yaitu: Perubahan pola pikir dan budaya kerja (Manajemen Perubahan);

Penataan Peraturan Perundang-undangan; Penguatan Organisasi; Penataan Tata Laksana; Manajemen SDM Aparatur; Penguatan Pengawasan; Penguatan Akuntabilitas Kinerja; dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Nilai Reformasi Birokrasi mencakup penilaian terhadap dua komponen: Proses dan Hasil. Proses adalah seluruh upaya yang dilakukan oleh instansi pemerintah dalam menjalankan fungsinya, sedangkan Hasil adalah kinerja yang diperoleh dari komponen proses.

Hubungan sebab-akibat antara komponen proses dan hasil dapat mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui inovasi dan pembelajaran, di mana proses perbaikan ini akan meningkatkan kinerja instansi pemerintah secara berkelanjutan.

Komponen proses sangat menentukan keberhasilan tugas instansi, sedangkan komponen hasil berhubungan dengan kepuasan para pemangku kepentingan.

untuk mengukur sejauh mana Kementerian Luar Negeri telah melakukan perubahan penyelenggaraan pemerintahan yang menciptakan kondisi good governance. Indeks

Seluruh Unit Organisasi Eselon I di Kemenlu Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan

( x ) Take Last Known Value

(6)

Tabel Data :

2020

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 75 74,91 85 77,44 90 76,44 83 76.73 85

Indikator Kinerja Utama: Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( x ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( x ) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab

Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: (X) Cascading Peta ( ) Cascading Non

peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average (X) Take Last Jenis Konsolidasi Lokasi : ( x ) Sum ( ) Average ( ) Raw data Polarisasi Indikator Kinerja : ( x ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( x ) Tahunan Tabel Data :

2020

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

TAHUNAN 70,30 (BB) N/A 70,30 (BB) 70,25 70,30 (BB) 74,84 (BB) 77 (BB) 72,55 (BB) * 78 (BB)

Seluruh Satker Eselon II di Lingkungan BPPK Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal

IKU-2 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Definisi:

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP:

(1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan (2) A (Skor > 80-90); Memuaskan (3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik (4) B (Skor > 60-70); Baik (5) CC (>50-60); Cukup (6) C (>30-50); Kurang (7) D (0-30); Sangat Kurang Periode Pelaporan 2016 2017 2018 2019 Periode Pelaporan 2016 2017 2018 2019 Formula:

Nilai AKIP Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan oleh Inspektorat Jenderal Tujuan:

untuk mengukur sejauh mana Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Nilai (kategori)

(7)

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

IKU-1 Persentase sarana dan prasarana Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan yang dipenuhi sesuai rencana

Definisi:

Sarana dan Prasarana: alat dan juga benda-benda yang bertujuan untuk menunjang kegiatan organisasi agar dapat mencapai maksud dan tujuan dari

organisasi tersebut.

Yang dipenuhi sesuai rencana: Tepat waktu sesuai dengan RKA-K/L yang disahkan menjadi DIPA.

Formula:

Jumlah sarana dan prasarana yang dipenuhi sesuai dengan dokumen

rencana (RKA-K/L)

Total sarana dan prasarana yang direncanakan dalam dokumen

perencanaan pengadaan (RKA-K/L)

Tujuan:

Untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana Kemelu dan Perwakilan yang berjalan sesuai rencana.

Persentase

Definisi :

Sarana dan Prasarana:

arana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Untuk lebih

memudahkan membedakan keduanya, Sarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan prasarana

lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung.

Memadai: kuantitas dan kualitas terpenuhi dengan layak dan berfungsi untuk menunjang kegiatan perkantoran sehari-hari.

Latar Belakang: Sebuah organisasi tentunya memiliki berbagai kebutuhan untuk dapat mendukung maupun membantu agar kegiatan di dalam organisasi

tersebut dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ada. Kebutuhan akan sarana dan prasarana merupakan kebutuhan penting agar terlaksananya setiap

kegiatan yang ada.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

Internal Business Process

Sarana dan Prasarana Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan yang memadai

L2

(8)

Tingkat Validitas IKU :

( ) Exact

( X ) Proxy

( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:

( ) Cascading Peta

( ) Cascading Non peta

(X) Non-Cascading

Metode Cascading :

( ) Direct

( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum

( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi :

( ) Sum

( ) Average

( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja :

( X ) Maximize

( ) Minimize

( ) Stabilize

Periode Pelaporan :

( ) Bulanan

( X ) Triwulanan

( ) Semesteran

( ) Tahunan

Konversi 120 :

( X ) Ya

( ) Tidak

Tabel Data :

2018

Target

Realisasi

Target

Realisasi

Target

N/A N/A 85% 117% 100%

N/A N/A 30% 25% 20%

N/A N/A 45% 42% 30%

N/A N/A 60% 61% 50%

N/A N/A 85% 117% 100%

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan

2016

2017

TAHUNAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

Laporan Pemenuhan sarana dan prasarana

Bagian Umum dan Kepegawaian, Bagian Keuangan

(9)

Perspektif: Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tujuan:

60% Nilai SMART + 40% Nilai IKPA Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Nilai

Definisi:

Penilaian atas kinerja anggaran dilakukan oleh pihak luar di luar Kementerian Luar Negeri yaitu Direktorat Jenderal (Ditjen) Anggaran Kementerian Keuangan. Nilai kinerja anggaran terdiri dari dua perhitungan, yaitu nilai evaluasi kinerja anggaran dan nilai kinerja pelaksanaan anggaran. Bobot untuk variabel tersebut masing-masing sebesar 60% dan 40%.

Nilai evaluasi kinerja anggaran tercantum pada aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) Kementerian Keuangan. Sementara, nilai kinerja pelaksanaan anggaran merupakan nilai indikator kinerja atas pelaksanaan anggaran K/L yang tercantum pada sistem informasi Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan.

Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) terdiri dari 4 aspek pelaksanaan anggaran yaitu: Kesesuaian antara Perencanaan dan Pelaksanaan, Kepatuhan terhadap regulasi, Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan, Efisiensi pelaksanaan Kegiatan. 12 Indikator IKPA diantaranya: Revisi DIPA, Deviasi Halaman III DIPA, Pagu Minus, Retur SP2D, Penyerapan Anggaran, Penyelesaian Tagihan, Penyampaian Data Kontrak, Pengelolaan Uang Persediaan, Penyampaian LPJ Bendahara, Dispensasi SPM, Kesalahan SPM, Perencanaan Kas.

Sedangkan kriteria pada SMART merupakan pencapaian kinerja atas penggunaan anggaran yang tertuang dalam tusi kerja berupa keluaran dari kegiatan atau program, dan hasil dari program dengan kuantitas dan kualitas yang terukur.

Formula:

60% Nilai SMART + 40% Nilai IKPA Badan Pengkajian

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

Learning and Growth

Pengelolaan Anggaran Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan yang Optimal Definisi:

Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang.

Optimal berarti paling baik dan tertinggi

Ruang lingkup: Anggaran yang Optimal dicapai dengan penyerapan anggaran yang maksimal serta terpenuhinya target-target kinerja yang telah ditetapkan.

IKU-1 Nilai Kinerja Anggaran di Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan

(10)

Tingkat Validitas IKU : ( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

:

Unit/Pihak Penyedia Data : Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( X ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : (X) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan (X) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( ) Ya

Tabel Data :

2022

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A 90 N/A N/A N/A N/A

N/A N/A 40 N/A N/A N/A N/A

N/A N/A 60 N/A N/A N/A N/A

N/A N/A 75 N/A N/A N/A N/A

N/A N/A 90 N/A N/A N/A N/A

TAHUNAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

Aplikasi SMART Kemenkeu dan Aplikasi SPAN Kemenkeu

( X ) Take Last Known Value

(X) Tidak

Periode Pelaporan

2019 2020 2021

Bagian Keuangan Sekretariat BPPK

Gambar

Tabel Data :
Tabel Data :
Tabel Data :
Tabel Data :

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian terhadap hipotesis ini dilakukan menggunakan teknik Analisa Regresi Dua Prediktor dengan bantuan program Statistical Packages for Social Sciences (SPSS)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE (TPS) TERHADAP MOTIVASI. DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA (Materi : Suhu

gerak lurus, momentum dan impuls. Jadi, kemampuan dasar mekanika セ@ siswa memiliki kontri busi yang cukup signifikan bagi keterampilan セ@ menembak: stswa Diktuk

Dengan demikian, intensi berwirausaha merupakan keinginan atau niat di dalam diri yang terdiri dari keyakinan pada perilaku, norma dan kontrol perilaku untuk melakukan

Maka membaca al-Qur’an juga mempunyai seninya tersendiri, tentunya seni baca al-Qur’an tidak lepas dari rasa keindahan, yaitu keindahan suara (bunyi lafal-lafal

Penulis melakukan penelitian psikologi terhadap tokoh Kakek dalam cerpen Akai Rousoku To Ningyo, tujuannya adalah untuk memahami lingkungan kehidupan yang dapat

Setiap kata dalam keterangan tabel menggunakan huruf kapital, kecuali untuk kata-kata pendek seperti yang tercantum pada bagian III-B.. Keterangan angka tabel

Demikian juga dengan Zuhair Ibn Mu’a>wiyah yang merupakan guru dari Ahmad Ibn Yunus, para ulama tanpa terkecuali menyatakan bahwa ia adalah seorang yang