Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjP ) DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA TA. 2015
i KATA PENGANTAR
Tersusunnya laporan Kinerja Instansi pemerintah (LKjIP) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar Tahun 2015 ini tidak lepas dari ridho Allah SWT Oleh karena itu rasa syukur tak putus kami panjatkan kehadirat Allah SWT, serta ucapan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya LKjIP Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Tahun 2015 ini.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini disusun serta disesuaikan/ mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sekaligus merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar tahun 2015.
Kami menyadari bahwa LKJIP ini masih jauh dari sempurna, mengingat masih banyak kendala yang dihadapi baik dalam pengumpulan data dari hasil pelaksanaan kegiatan, data kinerja serta cara merumuskan indikator kinerjanya, untuk itu saran perbaikan dan pendampingan dari instansi pembina , yaitu Bagian Organisasi dan Tata Laksana serta Inspektorat sangat kami harapkan untuk penyempurnaan penyusunan LKjIP dimasa - masa mendatang, disertai harapan semoga LKjIP ini bermanfaat untuk pihak pihak yang berkepentingan mengetahui program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Dinas Sosial dan tenaga Kerja Kota Blitar dalam kurun waktu Tahun 2015.
Blitar, 23 Mei 2015
KEPALA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BLITAR
Dra. EKA ATIKAH Pembina Utama Muda NIP. 19680812 198803 2 006
i Review Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP )
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA.2015
RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary)
Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam mencapai visi, misi dan tujuan, serta sasaran dalam rangka perwujudan good and clean governance, berdaya guna dan berhasil guna serta bertanggung jawab dapat digambarkan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). LKjIP Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar Tahun 2015 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan selama satu tahun anggaran (Tahun 2015) sebagaimana tertuang dalam Rencana Kinerja Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar tahun 2015.
Renja Dinas Sosial Dan tenaga Kerja Kota Blitar tahun 2015 merupakan tahun kelima penerapan dan penjabaran program dan kebijakan Dinas Sosial Dan tenaga Kerja Kota Blitar sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial dan tenaga Kerja Kota Blitar Tahun 2011 - 2015.
Adapun pedoman dan pendorong untuk mencapai tujuan organisasi yang merupakan hasil komitmen / kesepakatan semua unsur organisasi di Dinas Sosial Dan tenaga Kerja Kota Kota Blitar di rumuskan dalam visi Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar tahun 2011 – 2015 yaitu “TERWUJUDNYA PENINGKATAN TARAF KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN TENAGA KERJA YANG BERDAYA SAING, PRODUKTIF DAN SEJAHTERA”
Dalam penerapannya, visi selanjutnya dijabarkan lebih kongkrit dalam bentuk misi Dinas Sosial Dan tenaga Kerja Kota Blitar. sebagaimana telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar 2010 – 2015, yaitu :
ii Review Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP )
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA.2015
1. Meningkatkan pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial;
2. Meningkatkan kualitas tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan kerja.
3. Membina hubungan industrial yang harmonis dan perlindungan tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja ;
Berdasarkan uraian Visi dan Misi tersebut, selanjutnya Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar Kota Blitar menetapkan tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan sosial ekonomi, pengetahuan dan keterampilan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk menumbuhkan kemandirian dan keberfungsian sosial PMKS serta Meningkatkan peran dan fungsi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial( PSKS)
2. Tercapainya penurunan angka pengangguran dengan meningkatkan dan mengembangkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
3. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sehingga tercipta ketenangan kerja bagi pekerja dan ketenangan berusaha bagi pengusaha serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja.
Untuk memberikan gambaran komprehensif tentang tingkat capaian kinerja Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar Tahun 2015 sebagaimana dituangkan dalam Renja Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar tahun 2015, dan kontribusinya pada tahapan pencapaian Visi Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar tahun 2015, disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar Tahun 2015.
iii Review Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP )
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA.2015
Laporan ini menyajikan hasil pengukuran kinerja kegiatan-kegiatan yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2015 berdasarkan tolok ukur dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar dan Penetapan Kinerja Tahun 2015, yang kemudian dievaluasi keberhasilan dan kegagalannya dalam Pencapaian Sasaran dengan menyajikan informasi tentang pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian indikator kinerja, penjelasan memadai atas pencapaian kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun 2015.
Adapun gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan, adalah sebagai berikut :
1. Tingkat capaian sasaran pada misi pertama :
Dari 12 ( dua belas ) kegiatan dengan 39 indikator kinerja yang telah menjadi komitmen untuk diwujudkan pada Tahun 2015, rata– rata capaiannya dalam skala 83,47 %, dengan demikian capaian sasaran tersebut memperoleh predikat ” berhasil ”.
2. Tingkat capaian sasaran pada misi kedua :
Dari 6 ( enam ) kegiatan dengan 15 indikator kinerja yang telah menjadi komitmen untuk diwujudkan pada Tahun 2015, rata – rata capaiannya dalam skala 91,87% dengan demikian capaian sasaran tersebut memperoleh predikat ” sangat berhasil ”.
3. Tingkat capaian sasaran pada misi ketiga :
Dari 5 sasaran dengan 12 indikator kinerja yang telah menjadi komitmen untuk diwujudkan pada Tahun 2015, rata – rata
iv Review Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP )
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA.2015
capaiannya dalam skala 88,24 %, dengan demikian capaian sasaran tersebut memperoleh predikat ” sangat berhasil ”.
Secara keseluruhan keterkaitan dalam pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi yang telah di tetapkan dalam Rencana Kerja Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar dapat dikatakan sangat berhasil.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LKJIIP )
DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA TA. 2015 v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i RINGKASAN EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... v BAB I PENDAHULUAN... 1 A Latar Belakang... 1B Struktutr Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi... 3
C Isu Strategis... 6
D Landasan Hukum………. 9
D Sistematika Laporan... 10
BAB II PERENCANAAN KINERJA ……….……… 12
A Rencana Stratejik... 12
B Rencana Kinerja Tahun 2015 ... 18
C Penetapan Kinerja 2014……… 22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ……… 33
A Capaian Kinerja Organisasi ... 33
B Realisasi Anggaran... 67
BAB IV PENUTUP……… 69
LAMPIRAN
I. Rencana Strategis SKPD Tahun 2011 – 2015 II. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015
1
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Peningkatan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan KInerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja.Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.
Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Blitar, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah,melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Propinsi dan Nasional.Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak.
2
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Berkenaan dengan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka diterbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas.Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran.Hal terpenting yang diperluakan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.
Laporan kinerja dipergunakan sebagai :
1. Sarana/instrumen penting untuk melaksanakan reformasi dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat;
2.Cara dan sarana yang efektif untuk mendorong seluruh aparatur pemerintah dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Governance dan fungsi-fungsi manajemen kinerja secara taat asas (konsisten);
3
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
3. Cara dan sarana yang efektif untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah/unit kerja berdasarkan rencana kerja yang jelas dan sistematis dengan sasaran kinerja yang terukur secara berkelanjutan;
4. Alat untuk mengetahui dan mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dari setiap pimpinan instansi/unit kerja dalam menjalankan misi, tugas/jabatan, sehingga dapat dijadikan faktor utama dalam evaluasi kebijakan, program kerja, struktur organisasi, dan penetapan alokasi anggaran setiap tahun bagi setiap instansi/unit kerja; dan
5. Cara dan sarana untuk mendorong usaha penyempurnaan struktur organisasi, kebijakan publik, ketatalaksanaan, mekanisme pelaporan, metode kerja, dan prosedur pelayanan masyarakat berdasarkan permasalahan nyata yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemerintahan secara berkelanjutan.
Penyusunan LKjIP Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar Tahun 2015 dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan, berdasarkan pengukuran kinerja tingkat keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan.
B. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Walikota Blitar Nomor:27 Tahun 2014 tentang tugas Pokok, Fungsi dan Tata KerjaDinas Sosial dan tenaga Kerja Kota Blitar, Struktur Organisasi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja sebagai berikut:
4
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BLITAR
KEPALA DINAS Dra. EKA ATIKAH
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pengawas BINTI SUNDARI, SP,MH RIAKA SEPTAFA, SE SEKRETARIS SAD SASMINTARTI, SH,MM KASUBAG KEUANGAN DAN PROGRAM SUMIATI, A.KS KASUBAG UMUM, KEPEGAWAIAN
DAN KEARSIPAN UMI ISLAMIAH, S.Sos
KEPALA BIDANG SOSIAL NENY FARIDA, SE
KEPALA BIDANG PENEMPATAN DAN PRODUKTIFITAS KERJA
KUSNO, S.Sos
KEPALA BIDANG PENGAWASAN TENAGA KERJA DAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL AGUS SUHERLI, SH
KASI PELAYANAN DAN REHABSOS SRI ROHANA S,A.KS
KASI BANTUAN, JAMSOS & PERLINSOS PROPI IDA K, A.KS
KASI PEMBERDAYAAN PSKS SOEGIJONO, S.Sos KASI HUB. PERSYARATAN KERJA BURHANI KASI PENGAWASAN &PERLIND. TK DWI ANDRI S, SH KASI PENINGKATAN TK & TRANSMIGRASI SUHARNANIK, S.Sos KASI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MASHUDI, S.ST
5
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Sesuai struktur organisasi tersebut di atas, berdasarkan Peraturan Walikota Blitar Nomor 27 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok , Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar, Tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Blitar sebagai berikut :
1.1 Tugas pokok
melaksanakanurusan pemerintahan daerah di bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan
1.2 Fungsi
Dalam menjalankan tugas pokoknya dimaksud, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar mempunyai fungsi:
1. perumusan kebijakan di bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan peraturan perundang-undangan ; 2. pengkoordinasian penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
pelayanan umum dibidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
3. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian serta pelayanan umum di bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
4. pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas di bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
5. penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga Dinas;
6. pelaksanaan pengendalian, pengawasan, dan pembinaan di bidang administrasi kepegawaian, kearsipan, ketetatalaksanaan, ketatausahaan, pengelolaan anggaran, perlengkapan, kehumasan dan pelaksanaan tugas dinas;
7. penyelenggaraan keamanan, kebersihan, dan kenyamanan bekerja di lingkungan kantor;
6
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
8. penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidangsosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian sesuai dengan kewenangan Daerah
9. penyusunan dan pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP);
10. pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
11. pelaksanaan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan/atau pelaksanaan pengumpulan pendapat pelanggan secara periodik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan; 12. pengelolaan pengaduan masyarakat di bidang sosial,
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;
13. penyampaian data hasil pembangunan dan informasi lainnya terkait layanan sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian secara berkala melalui sub domainwebsite Pemerintah Daerah;
14. pelaksanaan koordinasi, monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas bidang sosial, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; dan
15. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
C. Isu Strategis
Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang, Peraturan Daerah Kota Blitar Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Blitar Tahun 2011-2015 menetapkan 7 (tujuh) isu strategis Kota Blitar, sebagai berikut :
1. Bidang Pemerintahan 2. Bidang Pendidikan 3. Bidang Kesehatan 4. Bidang Ekonomi
7
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
5. Bidang Kesejahteraan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan 6. Bidang Lingkungan Hidup
7. Wawasan kebangsaan dan religiusitas
Isu strategis yang terkait tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar adalah isu strategis ke-5 (kelima) yaitu Bidang Kesejahteraan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan.
Permasalahan Utama ( strategic issued )di bidang sosial dan ketenagakerjaan saat ini dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Bidang Sosial
a. Angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih cukup tinggi
b. Kemandirian dan produktifitas penyandang disabilitas masih rendah
c. Aksesibilitas fasilitas umum bagi penyandang disabilitas belum memadai
d. Kualitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS ) belum maksimal
e. Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial belum optimal dan manajemen / pengelola yang belum professional
2. Bidang Ketenagakerjaan
a. Perluasan lapangan kerja belum sebanding dengan pertumbuhan angkatan kerja
b. Kualitas daya saing calon tenaga kerja belum sesuai dengan kebutuhan pasar
c. Sarana prasarana penyelenggara pelatihan kerja belum sesuai dengan perkembangan kebutuhan pasar kerja
d. Sistem informasi ketenagakerjaan belum memadai
e. Perlunya perbaikan sistem hubungan industrial perusahaan yang harmonis
f. Perlindungan Tenaga Kerja belum optimal
8
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Strategi Urusan Sosial dan Ketenagakerjaan disusun untuk mencapai misi 4 RPJMD Kota Blitar 2011-2015 ( Memantapkan pelaksanaan perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan dan penanggulangan kemiskinan) difokuskan pada:
1. Bidang Sosial
a. Peningkatan Pelayanan, perlindungan, pemberian bantuan sosial, jaminan sosial serta rehabilitasi sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
b. Peningkatan kemandirian dan produktifitas penyandang disabilitas melalui pemberian keterampilan sesuai minat dan potensi penyandang disabilitas
c. Bersinergi dengan SKPD terkait agar penyandang disabilitas mendapat kemudahan dalam mengakses fasilitas-fasilitas umum d. Pembinaan dan optimalisasi peran / keterlibatan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial ( PSKS ) dalam upaya kesejahteraan social e. Pembinaan dan monitoring Lembaga Kesejahteraan Sosial
2. Bidang Ketenagakerjaan
a. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan mendorong tumbuh dan berkembangnya wirausaha baru
b. Pembinaan lembaga pelatihan kerja berbasis kompetensi ( SKKNI ) dan penguatan sarana prasarana penyelenggara pelatihan kerja sesuai dengan perkembangan pasar kerja
c. Penyediaan informasi ketenagakerjaan berbasis IT
d. Perbaikan syarat-syarat kerja ( PP,PK,dan PKB) dan sistem pengupahan sesuai perundang-undangan
e. Mendorong pembentukan dan berfungsinya LKS Bipartit serta Serikat Pekerja
f. Mendorong Penerapan Norma K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja ) secara optimal
g. Perlunya Pelayanan Wajib lapor ketenagakerjaan perusahaan berbasis IT
9
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015 D. Landasan Hukum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar ini disusunberdasarkan :
a. Undang–Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan; b. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi pemerintah;
g. Peraturan Walikota Blitar Nomor 27 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar
10
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
E. Sistematika Laporan
Sistematika Penulisan Laporan Kinerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar Tahun 2015 sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif Berisi ringkasan pencapaian kinerja/tujuan dan sasaran Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar Tahun2015
BAB I Pendahuluan Menguraikan tentang Gambaran Umum Dinas Tenaga Kerja Kota Blitar, stuktur organisasi & tugas dan fungsi, Permasalahan Utama ( Strategic issued ), landasan hukum penyusunan, dan sistematika penyusunan LKjIP
BAB II Perencanaan Kinerja
Menguraikan tentang Perencanaan ringkasan / ikhtisar perjanjian kinerja Tahun 2015
BAB III
AkuntabilitasKinerja
Menguraikan tentang pengukuran kinerja, capaian
kinerja, evaluasi dan analisis capaian kinerja, informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian kinerja.
BAB IV Penutup Penutup Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2015
Lampiran Berisi lampiran Renstra Dinas Sosial dan tenaga Kerja Kota Blitar Tahun 2011-2015, Rencana Kinerja tahunan (RKT) 2015 dan pengukuran Kinerja Tahun 2015
11
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
BAB II
PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEJIK
1. Visi
Pada hakekatnya membuat visi organisasi merupakan upaya untuk menggali cita-cita bersama tentang masa depan yang hendak dicapai sebagai wujud komitmen bersama dari pemilik organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, visi harus menjadi milik bersama yang diyakini oleh seluruh elemen organisasi yang mampu menjadi akselerasi kegiatan instansi yang bersangkutan. Dengan kata lain visi merupakan cara pandang jauh kedepan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar dapat eksis, antipatif dan inovatif sehingga memiliki gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan (visioner) yang diinginkan.
Visi yang merupakan komitmen bersama dan hendak dicapai Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Blitar adalah “ TERWUJUDNYA PENINGKATAN TARAF KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN TENAGA KERJA YANG BERDAYA SAING, PRODUKTIF DAN SEJAHTERA ”
Adapun makna dari visi tersebut di atas adalah :
a. Peningkatan taraf kesejahteraan sosial yaitu peningkatan kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga masyarakat kota Blitar agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
b. Tenaga kerja yang berdaya saing, produktif dan sejahtera yaitu kemampuan tenaga kerja yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standard yang ditetapkan untuk meningkatkan produktivitas,
12
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
disiplin dan etos kerja sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
c. Kesejahteraan pekerja adalah pemenuhan kebutuhan dan keperluan yang bersifat jasmaniah dan rohaniah baik di dalam maupun di luar hubungan kerja yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam lingkungan kerja yang aman dan sehat.
2. Misi
Misi merupakan kebijakan yang harus dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan.Visi dapat terwujud apabila mempunyai Misi yang jelas sehingga dapat menyeleraskan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi.
Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar yang menggambarkan amanat yang harus dilaksanakan yaitu :
MISI LAMA MISI HASIL REVIEV
1. Peningkatan taraf kesejahteraan sosial masyarakat melalui upaya pemberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial ( PSKS ). 1. Meningkatkan pelayanan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial 2. Perwujudan optimalisasi pemanfaatan sumber pelayanan kesejahteraan sosial melalui peningkatan profesionalitas pelayanan sosial serta pembentukan perluasan jaringan kerja.
2. Meningkatkan kualitas pelatihan dan
produktifitas tenaga kerja
13
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
3. Perwujudan peningkatan sinkronisasi antara kalangan dunia usaha dengan serikat pekerja dan semua pihak bagi upaya kesejahteraan tenaga kerja.
3. Membina hubungan industrial yang harmonis dan perlindungan tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
4. Penurunan angka pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan dan mengembangkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi
5. Peningkatan pengelolaan dan perawatan terhadap sarana dan prasarana Pemakaman ( Pengelolaan TMP Raden Wijaya )
6. Peningkatan kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja dalam segala aspek serta memfasilitasi terlaksananya hubungan industrial yang dinamis dan dialogis
3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya. Secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi.
14
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Penetapan tujuan didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan Visi dan Misi. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi, menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang.
Tujuan yang ditetapkan dalam Perencanaan Strategis Dinas Sosial Dan tenaga Kerja Kota Blitar untuk masa 5 (lima) tahun ( 2011-2015) meliputi :
TUJUAN LAMA TUJUAN HASIL REVIEV
1. Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat yang terwujud melalui upaya meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sejahtera bagi setiap orang yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku sejahtera dalam lingkungan yang memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesejahteraan yang bermutu, secara adil dan merata serta memiliki derajat sosial yang optimal
1. Meningkatkan
kemampuan sosial ekonomi, pengetahuan dan keterampilan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk menumbuhkan kemandirian dan keberfungsian sosial PMKS serta Meningkatkan peran dan fungsi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial( PSKS)
2. Meningkatkan kualitas
pengelolaan kesejahteraan sosial yang terwujud dalam tata
kehidupan dan penghidupan yang memungkinkan bagi setiap warga masyarakat untuk
mengadakan usaha dan memenuhi kebutuhan
2. Meningkatkan kualitas tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan kerja.
15
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015 hidupnya, baik
perorangan,keluarga, kelompok dan komunitas masyarakat dengan menjunjung tinggi hak azasi manusia serta nilai sosial budaya
3. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan berkeadilan sosial
sehingga tercipta ketenangan kerja bagi pekerja dan ketenangan berusaha bagi pengusaha serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja
4. Kebijakan
Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan dari Kepala Dinas yang akan dijadikan pedoman dan petunjuk bagi setiap kegiatan pada Bidang-Bidang. Setiap tahun dalam Perencanaan Strategis ditetapkan kebijakan Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.Kebijakan untuk mencapai sasaran ditempuh melalui :
a) Membuat regulasi yang mendorong pencapaian upaya kesejahteraan sosial
b) Pemberdayaan PMKS dan perlindungan sosial masyarakat. c) Meningkatkan partisipasi angkatan kerja
16
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015 5.Program
Program merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah ditetapkan. Program ini merupakan dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta kebijakan dengan demikian program disusun secara nyata, sistematis dan terpadu.Program dipilih dari sejumlah program yang telah ditetapkan dalam Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Program-program Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar yang strategis tahun 2015yaitu :
1) Program Pemberdayaan fakir miskin (FM) komunitas adat terpencil (KAT) dan PMKS lainnya
2) Program Pembinaan Lingkungan Sosial 3) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
4) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
5) Program Pembinaan Lingkungan Sosial ( bidang Ketenagakerjaan )
6. Kegiatan
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan setiap unit SKPD sebagai bahan dari pencapaian sasaran terukur pada satu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya untuk menghasilkan keluaran.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar dalam tahun 2015 antara lain :
17
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
b. Perlindungan Dan Pembinaan Sosial Bagi Orang – orang Terlantar dan PMKS Lainnya
c. Fasilitasi Pendamping Keluarga harapan
d. Penguatan dan Pembinaan Ekonomi Masayarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran di Bidang Sosial
e. Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai
f. Pengembangan Kelembagaan Produktivtas dan Pelatihan Kewirausahaan
g. Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Pemberian Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
h. Sosialisasi Berbagai Peraturan Pelaksanaan Tentang Ketenagakerjaan
i. Peningkatan Pengawasan, Perlindungan dan Penegakan Hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
j. Pemantauan Kinerja Lembaga Penyalur Tenaga Kerja
k. Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja dan Pelatihan Manajemen Usaha Kecil
l. Survei Kebutuhan Hidup Layak Pekerja
m. Pembinaan Hubungan Industrial bagi Pengusaha dan Pekerja
n. Pembinaan dan Penguatan Kemampuan dan Keterampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau di Bidang Ketenagakerjaan
18
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
B. RENCANA KINERJA TAHUN 2015
RENSTRA Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar Tahun 2011 – 2015dijabarkan dalam Rencana Kinerja yang disusun setiap tahun. Rencana Kinerja Tahunan(RKT) memuat informasi tentang : (a) Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam Tahun yang bersangkutan; (b) Cara mencapai tujuan dan sasaran berupa : Kebijakan, Program; dan Kegiatan serta indikator kinerja kegiatan dan target capaian.
Tabel 1.3
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN
DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJAKOTA BLITAR TAHUN 2015
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 Meningkatkan kemampuan sosial ekonomi, pengetahuan dan keterampilan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk menumbuhkan kemandirian dan keberfungsian sosial PMKS serta Meningkatkan peran dan fungsi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial( PSKS)
Jumlah PMKS yang terampil
dibidang Membuat Kue 20 Orang Jumlah PMKS yang terampil
dibidang Opak Gambir 20 Orang Jumlah PMKS yang terampil
dibidang Salon 21 Orang
Jumlah PMKS yang terampil
dibidang Sablon 20 Orang
Jumlah PMKS yang terampil dibidang Membuat Terang Bulan dan Martabak
20 Orang
Jumlah PMKS yang terampil
dibidang Menjahit 21 Orang
Jumlah PMKS yang terampil
dibidang Keripik Tempe 20 Orang Prosentase psikotik/eks.psikotik
yang dikirim ke RS Jiwa/ Panti rehabilitasi
10 org
Jumlah pemulangan orang
19
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Jumlah peserta pelatihan
penanganan klien psikotik 48 orang
Jumlah warga miskin yang
menderita sakit atau mendapat musibah lainnya yang terpenuhi kebutuhan pokoknya
70 orang
Jumlah penyandang disabilitas
yang menerima bantuan sarana mobilitas
18 orang
Jumlah/ prosentase verifikasi dan validasi data Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan ( PBI JKN )
9 bulan
Jumlah Peserta Pembinaan PKH 21 Kel
Jumlah peserta Lomba Orsos 50 orang
Jumlah peserta Rakerda PSKS 65 orang Jumlah peserta Temu Karya
Karang Taruna 60 orang
Jumlah peserta Pengukuhan
Karang Taruna 70 Orang
Jumlah LKS anak dan lanjut usia
yang menerima Bantuan Sosial 10 LKS Jumlah Fasilitasi dan Pembinaan
Guru Ngaji, P3N, Guru Sekolah Minggu , Konghucu/klenteng, Budha,Hundu, Pertuni, Pepabri, Anjal, YGA dan Pemulung TPA Ngegong
3.560 orang
Jumlah Lembaga Sosial
Keagamaan yang menerima Bansos/ hibah sarana pembelajaran
40 lembaga
Jumlah Anak Yatim yang
mengikuti Buka Bersama 1450 orang
Jumlah Guru Ngaji yang menerima
seragam batik 1606 orang
Jumlah peserta Peringatan Tahun
20
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Jumlah karyawan dan mitra kerja yang wawasan referensinya meningkat tentang kelembagaan kesejahteraan sosial
90 orang
Jumlah Juru Kunci yang
menerima tambahan
Kesejahteraan dan bantuan peralatan kerja
84 orang
Jumlah masyarakat yang
mengikuti Peringatan HUT PETA 1000 orang
Frekuensi Peringatan Hari
Pahlawan 1 kali
Jumlah perintis/ janda perintis
kemerdekaan yang menerima Pemberian tali asih
65 orang
Jumlah Siswa yang mengikuti
Sarasehan Kepahlawanan 500 orang
Jumlah Anak SD Bermasalah yang
difasilitasi ke Panti Petirahan Anak.
50 orang
Jumlah Orang Tua Calon Peserta Tetirah yang mendapatkan informasi pelaksanaan Tetirah
50 orang
Jumlah Lansia yang mengikuti
Jalan Sehat HUT Lansia
2000 orang
Jumlah karang werdha yang
mengikuti lomba
2 orang
Jumlah Lansia mengikuti
sarasehan lansia 200 orang
Jumlah anggota karang wedha
yang dibina 120 orang
Jumlah Lansia yang mendapatkan
bantuan sepatu olah raga 250 orang
Jumlah peserta Bimtek
Kebencanaan 40 orang
Jumlah peserta Pembinaan Tagana 40 orang
Jumlah anggota Tagana yang
21
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015 Tercapainya penurunan angka pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan dan mengembangkan tenaga kerja yang kompeten dan
berdaya saing tinggi.
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
terampil dibidang menjahit 18 org Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
terampil dibidang Otomotif 15 org Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
terampil dibidang Komputer
24 org Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
terampil dibidang Tata Boga 30 org Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
terampil dibidang Service Elektronik
30 org
Terselenggaranya pembinaan
PPTKIS/ UP3CTKI 10 orang
Terselenggaranya pembinaan
BKK/Siswa SMK
13 orang
Jumlah/Frekuensi
penyelenggaraan bursa kerja
1 kali
Jumlah Karyawan/karyawati yang
wawasan/ referensinya meningkat tentang Kesejahteraan Sosial dan Tenaga Kerja
310rang
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
terampil dibidang laoundry 9 org
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
terampil dibidang sarung bantal pachwork
10 orang 1 kali
kegiatan
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
terampil dibidang Membuat Kue 10 orang 1 kali kegiatan
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang
terampil dibidang potong rambut pria
5 orang 1 kali
kegiatan
Jumlah Tenaga Kerja yang
dibekali motivasi tenaga kerja 1.050 orang Menciptakan
hubungan kerja yang
harmonis dan
berkeadilan sosial sehingga tercipta ketenangan kerja bagi
pekerja dan
ketenangan berusaha bagi pengusaha serta
Jumlah Himpunan Lembaga Latihan Swasta Indonesia (HILLSI) yang dibina
27 lembaga
Terlaksanakannya survey kebutuhan hidup layak (KHL)
4 kali Terselenggaranya pembahasan
usulan UMK Kota Blitar 2015
4 kali Terselenggaranya sosialisasi UMK
22
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015 meningkatkan
kesejahteraan pekerja dan jaminan sosial tenaga kerja Terselenggaranya upacara
keselamatan kesehatan kerja (K3) 1 kali Terselenggaranya pengujian dan
pemeriksaan K3 42 perusahaan
jumlah Peserta sosialisasi sistem management keselamatan dan kesehatan kerja
250 orang
Jumlah peserta Pembinaan Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
75 orang
Jumlah peserta Sosialisasi Norma
Ketenagakerjaan 200 orang
Jumlah peserta Sosialisasi Norma Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja
100 orang
Jumlah fasilitasi penyelesaian
perselisihan HI
40 kasus
Jumlah peserta sosialisasi
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 513 orang Jumlah peserta sosialisasi Mayday 200 orang
C. PENETAPAN KINERJA 2015
Mengacu pada Rencana Kinerja Tahunan ditetapkan perjanjian kerja yang dituangkan dalam bentuk penetapan kinerja.Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar menetapkan Penetapan Kinerja sebagai perjanjian kinerja Kepala Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar dengan Walikota Blitar. Penetapan kinerja merupakan dokumen penting yang berisi kesepakatan/perjanjian kinerja antara atasan dengan bawahan untuk mewujudkan target-target kinerja tetentu dengan sumber daya baik berupa dana , orang, alat yang dimiliki oleh suatu instansi.
Adapun Penetapan Kinerja Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar Tahun 2015 tertuang dalam table 1.4 berikut ini.
23
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Tabel 1.4
FORMULIR PENETAPAN KINERJA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BLITAR TAHUN 2015
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/ KEGIATAN ANGGARAN 2 3 4 5 6 Meningkatkan kemampuan sosial ekonomi, pengetahuan dan keterampilan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk menumbuhkan kemandirian Jumlah PMKS yang terampil dibidang Membuat Kue 20 Orang Pembinaan Lingkungan Sosial 875,381,750 Jumlah PMKS yang terampil dibidang Opak Gambir 20 Orang Pembinaan Kemampuan Dan Keterampilan Masyarakat Di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Di Bidang Sosial Dan Penguatan Ekonomi 401,336,750 Jumlah PMKS yang terampil dibidang Salon 21 Orang Jumlah PMKS yang terampil dibidang Sablon 20 Orang
24
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015 dan keberfungsian sosial PMKS serta Meningkatkan peran dan fungsi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial( PSKS) Jumlah PMKS yang terampil dibidang pembuatan Terang Bulan dan Martabak
20 Orang Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau dalam rangka Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran di Bidang Sosial 474,045,000 Jumlah PMKS yang terampil dibidang Menjahit 21 Orang Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil ( KAT ) dan PMKS Lainnya 372,558,300 Jumlah PMKS yang terampil dibidang pembuatan Keripik Tempe 20 Orang Kegiatan Perlindungan dan Pembinaan Sosial bagi Orang - orang Terlantar dan PMKS Lainnya 72,655,500 Prosentase psikotik/eks.psikotik yang dikirim ke RS Jiwa/ Panti rehabilitasi 10 org Jumlah pemulangan orang terlantar 25 org Jumlah peserta pelatihan penanganan klien psikotik 48 orang
Jumlah warga miskin yang menderita sakit
atau mendapat
musibah lainnya yang terpenuhi kebutuhan pokoknya 70 orang Kegiatan Fasilitasi Warga Miskin 192,789,950 Jumlah penyandang disabilitas yang menerima bantuan sarana mobilitas 18 orang Jumlah/ prosentase
verifikasi dan validasi
data Penerima
Bantuan Iuran
Jaminan Kesehatan ( PBI JKN )
25
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Jumlah Peserta Pembinaan PKH 21 Kel Fasilitasi Pendamping Keluarga Harapan 107,112,850 Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 1,950,343,100 Jumlah peserta
Lomba Orsos 50 orang Kegiatan Peningkatan Jejaring Kerjasama Pelaku - pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial Masyarakat 152,950,500 Jumlah peserta Rakerda PSKS 65 orang Jumlah peserta
Temu Karya Karang Taruna 60 orang Jumlah peserta Pengukuhan Karang Taruna 70 Orang Jumlah LKS anak dan lanjut usia yang menerima Bantuan Sosial
10 LKS
Jumlah Fasilitasi dan
Pembinaan Guru Ngaji, P3N, Guru Sekolah Minggu , Konghucu / klenteng, Budha,Hundu, Pertuni, Pepabri, Anjal, YGA dan
Pemulung TPA
Ngegong
3.560
orang Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat 1,626,048,250 Jumlah Lembaga Sosial Keagamaan yang menerima Bansos/ hibah sarana pembelajaran 40 lembaga
Jumlah Anak Yatim yang mengikuti Buka Bersama
1450 orang
Jumlah Guru Ngaji
yang menerima seragam batik 1606 orang Jumlah peserta Peringatan Tahun Baru Muharam
26
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Jumlah Juru Kunci
yang menerima tambahan Kesejahteraan dan bantuan peralatan kerja 84 orang Kegiatan Pembinaan Juru Kunci Makam 54,650,650 Jumlah masyarakat yang mengikuti Peringatan HUT PETA
1000 orang Kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Perintis Kemerdekaan 116,693,700 Frekuensi Peringatan Hari Pahlawan 1 kali Jumlah perintis/ janda perintis kemerdekaan yang menerima Pemberian tali asih 65 orang
Jumlah Siswa yang mengikuti Sarasehan Kepahlawanan 500 orang Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Daerah 375,181,850 Jumlah Anak SD Bermasalah yang difasilitasi ke Panti Petirahan Anak. 50 orang Kegiatan Fasilitasi Anak Bermasalah Sosial 56,634,050
Jumlah Orang Tua
Calon Peserta Tetirah yang mendapatkan informasi
pelaksanaan Tetirah
50 orang
Jumlah Lansia yang
mengikuti Jalan Sehat HUT Lansia
2000
orang Kegiatan Fasilitasi Kegiatan Kelompok Lansia 206,384,500 Jumlah karang werdha yang mengikuti lomba 2 orang Jumlah Lansia mengikuti sarasehan lansia 200 orang
27
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Jumlah anggota
karang wedha yang dibina
120 orang
Jumlah Lansia yang
mendapatkan
bantuan sepatu olah raga
250
orang
Jumlah peserta
Bimtek Kebencanaan 40 orang Kegiatan Penanganan Masalah-masalah Strategis yang Menyangkut Tanggap Cepat Darurat dan Kejadian Luar Biasa 112,163,300 Jumlah peserta Pembinaan Tagana 40 orang Jumlah anggota Tagana yang menerima tambahan kesejahteraan 40 orang Tercapainya penurunan angka pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan dan mengembangkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi. program Pembinaan Lingkungan Sosial ( Ketenagakerjaan ) 882,310,000
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang terampil dibidang menjahit 18 org Pembinaan Kemampuan Dan Ketrampilan Masyarakat Di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Di Bidang Ketenagakerjaan Dan Penguatan Ekonomi Masyarakat Masyarakat Di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Di Bidang Ketenagakerjaan Jumlah Calon Tenaga
Kerja yang terampil dibidang Otomotif
15 org
541,554,000
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang terampil dibidang Komputer
24 org
Jumlah Calon Tenaga
Kerja yang terampil dibidang Tata Boga
30 org
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang terampil dibidang Service Elektronik 30 org Jumlah peserta pembinaan PPTKIS/ UP3CTKI 10 orang Pemantauan Kinerja lembaga Penyalur Tenaga Kerja 243,478,955 Jumlah peserta pembinaan BKK/Siswa SMK 13 orang
28
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Jumlah lowongan kerja yang disediakan melalui Bursa Kerja
+ 2.500 340,756,000 Jumlah karyawan yang meningkat wawasan tentang kesejahteraan sosial dan Tenaga Kerja
31 orang
Peningkatan
Kesempatan Kerja
426,421,500
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang terampil dibidang laoundry
9 org Penyiapan
Tenaga Kerja Siap Pakai
76,513,000
Jumlah Calon Tenaga Kerja yang terampil dibidang Rias Rambut
8 org
Jumlah Calon Tenaga
Kerja yang terampil dibidang sarung bantal patchwork 10 orang Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan Kewirausahaan : 349,908,500
Jumlah Calon Tenaga
Kerja yang terampil dibidang Membuat Kue
10 orang
Jumlah Calon Tenaga
Kerja yang terampil dibidang potong rambut pria
5 orang
Jumlah Tenaga Kerja yang dibekali motivasi tenaga kerja 1.050 orang Terwujudnya Peningkatan Sinkronisasi antara kalangan dunia usaha dengan Program Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 792,714,295
29
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
serikat pekerja bagi upaya kesejahteraan tenaga kerja Jumlah Himpunan Lembaga Latihan Swasta Indonesia (HILLSI) yang dibina
27 lembaga Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja dan Pelatihan Manajemen Usaha Kecil 13,098,300 Jumlah survey kebutuhan hidup layak (KHL) 4 kali Survey Kebutuhan Hidup Layak Pekerja 106,196,200 Jumlah pembahasan usulan UMK Kota Blitar 2015
4 kali
Jumlah peserta
sosialisasi UMK dan UMSK 100 orang Jumlah upacara keselamatan kesehatan kerja (K3) 1 kali Kegiatan Peningkatan Pengawasan, Perlindungan dan Penegakan Hukum Thd. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 182,937,000 Jumlah pengujian dan pemeriksaan K3 42 prshn Jumlah Peserta sosialisasi sistem management keselamatan dan kesehatan kerja 250 orang Pembinaan Hubungan Industrial bagi Pengusaha dan Pekerja 91,931,940 Jumlah peserta Pembinaan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
75 orang Jumlah peserta Sosialisasi Norma Ketenagakerjaan 200 orang Jumlah peserta Sosialisasi Norma Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja 100 orang Jumlah fasilitasi penyelesaian perselisihan HI 12 kasus Fasilitasi Penyelesaian Prosedur Pemberian 16,511,350
30
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Jumlah peserta sosialisasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 513 orang Sosialisasi Berbagai Peraturan Pelaksanaan Tentang Ketenagakerjaan 138,560,550 Jumlah peserta sosialisasi Mayday 200 orang BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP ) adalah bentuk kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Penyusunan LKJIPtahun 2015ini didasarkan pada pengukuran hasil pelaksanaan perencanaan Strategis dan Rencana Kinerja Tahunan yang telah ditetapkan sebelumnya serta setelah berakhirnya pelaksanaan kegiatan tahun 2015.
31
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Mengukur kinerja pada hakikatnya melakukan pengukuran atau penilaian apakah kerja instansi pemerintah tersebut berhasil atau gagal memenuhi target-target yang direncanakannya. Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung capaian kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan kegiatan dan sasaran dengan cara membandingkan antara rencana dengan realisasi pencapaiannya. Pengukuran terhadap pencapaian komponen kegiatan dan sasaran ini dituangkan dalam formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS).
Alat ukur yang digunakan untuk ukuran keberhasilan atau kegagalan capaian kinerja pada Dinsosnaker Kota Blitar adalah Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2011-2015.Dimana Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan acuan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja prioritas program yang bersifat strategis. Sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan umum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Sedangkan dalam pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan Permendagri 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Permendagri 59 Tahun 2007 menggunakan jenis indikator kinerja mulai dari input hingga outcomes sebagai berikut.
1) Input
Indikator input adalah segala sumber daya, baik dana, orang, alat maupun sistem yang digunakan dalam kegiatan untuk menghasilkan keluaran. Input adalah segala hal yang digunakan untuk menghasilkan
32
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
output dan outcome sedangkan indikator input adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana input tersebut digunakan untuk menghasilkan output dan outcome. Untuk menggambarkan kinerja dalam mengelola input tersebut, indikator kinerja input dapat dikelompokkan menjadi indikator yang menggambarkan mengenai (1) kuantitas input, (2) kualitas input, dan (3) kehematan dalam menggunakan input.
2) Proses
Indikator proses memberikan gambaran mengenai langkah-langkah yang dilaksanakan dalam menghasilkan barang atau jasa. Indikator mengenai proses dapat dikelompokkan menjadi (1) frekuensi proses/kegiatan, (2) ketaatan terhadap jadwal dan (3) ketaatan terhadap standar/ketentuan yang ditentukan dalam melaksanakan proses.
3) Output
Indikator output memberikan gambaran mengenai output dalam bentuk barang atau jasa yang dihasilkan dari suatu aktivitas/kegiatan. Sama halnya dengan indikator input, indikator output sebaiknya juga dibedakan dengan outputnya sendiri. Output adalah segala hal yang dihasilkan oleh suatu aktivitas/kegiatan. Sedangkan indikator output adalah alat untuk menggambarkan bagaimana organisasi mengelola input tersebut digunakan untuk menghasilkan output dan outcome.
4) Outcome
Indikator outcome memberikan gambaran mengenai hasil aktual atau yang diharapkan dari barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu organisasi.Hasil ini kadang-kadang diperoleh langsung setelah barang dan jasa selesai. Dalam banyak kondisi, hasil baru akan diperoleh dalam rentang waktu yang cukup lama. Dalam kondisi yang lain, hubungan sebab akibat antara output dan hasil tidak dikaitkan secara langsung.
33
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Indikator kinerja outcome dapat dikelompokkan menjadi indicator yang menggambarkan (1) peningkatan kuantitas setelah output / kegiatan selesai, (2) perbaikan proses setelah output / kegiatan selesai, (3) peningkatan efisiensi setelah output / kegiatan selesai, (4) peningkatan kualitas setelah output / kegiatan selesai, (5) perubahan perilaku setelah output / kegiatan selesai, (6) peningkatan efektivitas setelah output / kegiatan selesai, dan (7) peningkatan pendapatan setelah output / kegiatan selesai.
Untuk mengetahui capaian kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan asumsi dan rumus sebagai berikut :
a. Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, atau sebaliknya jika realisasi semakin rendah pencapaian kinerja semakin rendah maka digunakan rumus sebagai berikut:
Prosentase Pencapaian Rencana Tingkat
Capaian =
Realisasi
x 100 % Rencana
b. Jika semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin rendah, atau sebaliknya jika realisasi makin rendah pencapaian kinerja semakin baik, maka digunakan rumus sebagai berikut :
Prosentase Pencapaian
Rencana Tingkat Capaian =
Rencana- (Realisasi-Rencana )
x 100% Rencana
Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran dengan cara membandingkan antara rencana pencapaiannya yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dengan realisasi pencapaiannya.
34
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Pengukuran terhadap pencapaian komponen kegiatan dan sasaran ini dituangkan dalam formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK).
Pernyataan keberhasilan atas pencapaian kinerja tersebut diberikan dengan memberikan atribut pada capaian masing-masing indikator kinerja, dengan kriteria :
NO NILAI CAPAIAN KINERJA PEMBERIAN
ATRIBUT
% KETERANGAN PRESENTASE
1. 85% s.d 100% Delapan puluh lima persen sampai dengan seratus persen
Sangat Berhasil 2. 70% s.d < 85% Tujuh puluh persen sampai
kurang dari delapan puluh lima persen
Berhasil
3. 55% s.d < 70% Lima puluh lima persen sampai kurang dari tujuh puluh persen
Cukup Berhasil
4. < 55% Di bawah lima puluh lima persen
Tidak Berhasil
1. Analisis Evaluasi Pencapaian Kinerja
Suatu pelaporan akuntabilitas kinerja tidak hanya berisi tingkat keberhasilan / kegagalan yang dicerminkan oleh hasil evaluasi indikator kinerja sebagaimana yang ditunjukkan oleh pengukuran penilaian kinerja, tetapi juga menyajikan data dan informasi yang relevan dengan kebutuhan bagi pembuatan keputusan agar dapat menginterpretasikan keberhasilan / kegagalan tersebut secara lebih luas dan mendalam. Adapun pencapaian nilai akhir dari kinerja masing-masing sasaran di Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota Blitar adalah sebagai berikut :
Misi1 : Meningkatkan pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS )
35
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Kegiatan yang mendukung misi I :
a. Pembinaan Kemampuan dan keterampilan Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau di Bidang Sosial
b. Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengangguran di bidang Sosial
c. Perlindungan dan pembinaan sosial bagi orang terlantar dan PMKS d. Fasilitasi Warga Miskin
e. Fasilitasi Program keluarga Harapan
f. Peningkatan jejaring kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial
g. Peningkatan kualitas SDM Kesejahteraan sosial masyarakat h. Pembinaan juru kunci makam
i. Pembinaan Kesejahteraan Perintis Kemerdekaan j. Fasilitasi Anak Bermasalah Sosial
k. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar biasa.
l. Fasilitasi Kegiatan Kelompok Lansia
Untuk merealisasi sasaran Kegiatan ini ditetapkan beberapa IKU sebagai berikut :
1) Jumlah PMKS yang terampil dibidang Membuat Kue , membuat Opak Gambir, Salon , Sablon, Membuat Terang Bulan dan martabak Telur, Menjahit, Membuat Keripik tempe.
Untuk merealisasi sasaran Peningkatan keterampilan masyarakat ditetapkan IKU Jumlah PMKS yang terampil dibidang Membuat Kue , membuat Opak Gambir, Salon , Sablon, Membuat Terang Bulan dan martabak Telur, Menjahit, Membuat Keripik tempe. Strategi yang ditempuh melalui kegiatan Pembinaan Kemampuan dan keterampilan Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil Tembakau di Bidang Sosial dan Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Industri Hasil
36
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
Tembakau di bidang Sosial. Keberhasilan kegiatan ini ditunjang oleh komitmen yang kuat dari staf untuk bekerja secara optimal dan tingginya animo masyarakat serta koordinasi antara pihak terkait. Dampak dari berhasilnya kegiatan ini adalah bertambahnya keterampilan pencari kerja dari keluarga miskin dalam bidang : Membuat Kue 20 ( dua puluh ) Orang, membuat Opak Gambirsejumlah 20 ( dua puluh )Orang, Salonsejumlah 21 ( dua puluh satu ) Orang, Sablon sejumlah 20 ( dua puluh ) Orang, Membuat Terang Bulan dan martabak Telur sejumlah 20 ( dua puluh ) Orang, Menjahitsejumlah 21 ( dua puluh satu ) Orang, Membuat Keripik tempe sejumlah 20 ( dua puluh ) Orang.Sehingga pencapaian kinerja melalui kegiatan pelatihan keterampilan kinerja seluruhnya tercapai 100 %, sehingga dapat dikategorikansangat berhasil.
Dokumentasi: Pelaksanaan Pelatihan Menjahit
37
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
38
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
2) Jumlah Pemulangan Orang Terlantar, Razia/ Penjaringan PMKS, Pengiriman Psikotik ke RSJ, Pelatihan Restren.
Untuk merealisasi sasaran Pengurangan Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan sosial ditetapkan IKU Jumlah Pemulangan Orang Terlantar, Razia/ Penjaringan PMKS, Pengiriman Psikotik ke RS Jiwa, Pengiriman Psikotik ke RSJ, Pelatihan Restren.Strategi yang ditempuh adalah melalui kegiatan Perlindungan dan Pembinaan Sosial Bagi Orang – orang Terlantar dan PMKS Lainnya.Selama Tahun 2015Pelayanan Pemulangan Orang Terlantar sejumlah 47 ( empat puluh tujuh ) orang dan semua telah dipulangkan ke Daerah asalnya, Razia/ Penjaringan 2 ( dua ) Kali kegiatan, psikotik/ eks.psikotik yang difasilitasi pengirimannya ke RS Jiwa/ Panti rehabilitasi sebanyak 1 orang, Pelatihan Penanganan klien psikotik dengan peserta 48 orang dari kader Kesehatan Jiwa Kelurahan, PSM, TKSK dan tagana. Jika dilihat dari rata-rata capaian kinerja sasaran 115% yang dapat dikategorikan Sangat Berhasil. Dampak keberhasilan kegiatan ini adalah
39
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
berkurangnya jumlah PMKS serta tersedianya tenaga untuk Penanganan klien psikotik dari setiap kelurahan di Kota Blitar.
Dokumentasi : Pendataa Klien hasil Razia
3) Prosentase Warga Miskin yang menderita sakit atau mendapat musibah lainnyayang mengajukan bantuan pemenuhan kebutuhan pokok, Jumlah penyandang disabilitas yang mendapat sarana mobilitas.
Untuk merealisasikan sasaran terpenuhinya kebutuhan pokok warga miskin yang sakit atau mendapat musibah lainnya / keluarga psikotik dan terpenuhinya sarana mobilitas bagi penyandang disabilitas ditetapkan IKU Prosentase Warga Miskin yang menderita sakit atau mendapat musibah lainnyayang mengajukan bantuan pemenuhan kebutuhan pokok sebanyak 62 orang, Jumlah penyandang disabilitas yang mendapatkan sarana mobilitas sebanyak 18 orang, verifikasi dan Validasi Data penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional( PBI-JKN) di 21 kelurahan. Strategi yang ditempuh adalah melalui kegiatan Fasilitasi Warga Miskin,dari 62 ( enam puluh dua ) proposal Bantuan Sembako dari masyarakat dan 18 ( delapan belas ) proposal bantuan sarana mobilitas bagi penyandang disabilitas, semua telah
40
Review Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP)
Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja TA. 2015
direalisasi dan langsung didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Rata-rata capaian kinerja sasaran 100% sehingga dapat dikatakan Sangat Berhasil. Dampak keberhasilan kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan pokok warga miskin yang menderita sakit atau mendapat musibah lainnya dan terpenuhinya sarana mobilitas bagi 18 orang penyandang disabilitas untuk beraktifitas sehari – hari.
4) Jumlah peserta pembinaan Program Keluarga Harapan ( PKH ).
Untuk merealisasikan sasaran Terpenuhinya Fasilitasi Program Keluarga Harapan( PKH ) ditetapkan IKU Jumlah peserta pembinaan Program Keluarga Harapan ( PKH ) di 21 kelurahan.dengan realisasi peserta pembinaan Program Keluarga Harapansejumlah 21 kelurahan dengan presentasi capaian kinerja 100%.Strategi yang ditempuh adalah dengan kegiatan Fasilitasi Pendamping Program Keluarga Harapan sehingga dapat dikatakan Sangat Berhasil.
5) Fasilitasi Lomba Orsos ( Karang Taruna, LKS, PSM ), Jumlah Peserta Rakerda PSKS , Jumlah Peserta Temu Karya Karang Taruna , Jumlah Peserta Pengukuhan Karang Taruna, bantuan sosial kepada LKSA/LU. Sasaran Peningkatan Sumber Daya PSKS dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial ditetapkan IKU Fasilitasi Lomba Orsos 50 orang, Jumlah Peserta Rakerda PSKS 65 orang, Jumlah Peserta Temu Karya Karang Taruna 60 orang, Jumlah Peserta Pengukuhan Karang Taruna 70 orang, bantuan sosial kepada 10 LKSA/LU. Strategi yang ditempuh melalui kegiatan Peningkatan Jejaring Kerjasama Pelaku – pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial Masyarakat dengan presentase capaian kinerja 72,84% sehingga dapat dikategorikan berhasil.Kebehasilan kegiatan ini ditunjang oleh kerjasama yang baik seluruh staf dan tingginya animo Organisasi Sosial.Pengukuhan Karang taruna belum dapat dilaksanakan mengingat susunan kepengurusan belum fix sampai