• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING PERTEMUAN DAN PRESENTASI KARYA ILMIAH BALI, 28 JULI 2017 PEMBICARA UTAMA SEMINAR PARALEL DENGAN TEMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING PERTEMUAN DAN PRESENTASI KARYA ILMIAH BALI, 28 JULI 2017 PEMBICARA UTAMA SEMINAR PARALEL DENGAN TEMA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ISSN : 2302-450X

PROSIDING

PERTEMUAN DAN PRESENTASI KARYA ILMIAH

BALI, 28 JULI 2017

PEMBICARA UTAMA SEMINAR PARALEL DENGAN TEMA

“Internet of Think (IoT) & Big Data : Teknologi, Tantangan dan

Pelu-ang”

Dr. Nyoman Putra Sastra, ST.,MT.

Irsan Suryadi Saputra

PENYUNTING AHLI

Dr. Anak Agung Istri Ngurah Eka Karyawati, S.Si,M.Eng.

Dr. H. Agus Zainal Arifin,S.Kom.,M.Kom.

Dr. I Ketut Gede Suhartana,S.Kom.,M.Kom

Dr.techn. Ahmad Ashari,M.Kom.

(3)

PELAKSANA SEMINAR

PELINDUNG

Rektor Universitas Udayana, Bali

PENANGGUNG JAWAB

Dekan Fakultas MIPA Universitas Udayana

Ketua Program Studi Teknik Informatika, FMIPA Universitas Udayana

PANITIA

I Gede Oka Gartria Atitama, S.Kom., M.Kom.

Gst. Ayu Vida Mastrika Giri,S.Kom., M.Cs.

Luh Arida Ayu Rahning Putri, S.Kom.,M.Cs.

Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan, S.Kom., M.Cs.

I Putu Gede Hendra Suputra, S.Kom., M.Kom.

I Gede Arta Wibawa,S.T., M.Cs.

I Made Widiartha, S.Si., M.Kom.

I Gusti Agung Gede Arya Kadnyanan, S.Kom., M.Kom.

I Gst. Ngurah Anom Cahyadi Putra, S.T., M.Cs.

I Wayan Supriana, S.Si.,M.Cs.

Dra. Luh Gede Astuti, M.Kom

Dr. I Ketut Gede Suhartana, S.Kom.M.Kom

Dr. A.A. I. N. Eka Karyawati, S.Si.,M.Eng.

I Gede Santi Astawa, S.T., M.Cs.

Made Agung Raharja, S.Si., M.Cs.

Ida Bagus Gede Dwidasmara, S.Kom.,M.Cs.

I Komang Ari Mogi, S.Kom., M.Kom.

Ida Bagus Made Mahendra, S.Kom., M.Kom.

(4)
(5)
(6)

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier

Barang Menggunakan Metode Simple Additive

Weighting (Studi Kasus PT. Berliando Mitra Abadi)

I Putu Septian Arya Candra

1

, I Made Widiartha

2

1,2 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

Bukit Jimbaran

1septianarya@gmail.com 2madewidiartha@gmail.com

Abstrak—

PT. Berliando Mitra Abadi merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bisnis distributor alat-alat kesehatan, perusahaan ini telah menjalin kerja sama dengan beberapa supplier guna mensupply barang-barang yang akan dijual kembali oleh perusahaan. Supplier adalah hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam bisnis perusahaan distributor barang, dikarenakan perusahaan distributor mendapatkan produk dari para supplier dan kualitas dari suatu perusahaan distributor sangat bergantung pada kualitas dari supplier itu sendiri, oleh karena itu suatu perusahaan harus sangat berhati-hati dalam memilih dan melakukan kerja sama dengan para pensupply barang. Manajemen PT. Berliando Mitra Abadi memiliki beberapa acuan atau kriteria yang digunakan dalam memilih supplier barang, sebelumnya pihak manajemen melakukan perhitungan manual dalam melakukan pemilihan supplier dan terkesan subjektif, sehingga diperlukan peran Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW), dimana konsep dasar metode Simple Additive Weighting adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh adalah perangkingan nilai preferensi dari setiap alternatif berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dari perangkingan tersebut akan diketahui supplier mana yang memiliki nilai preferensi tertinggi, sehingga diharapkan dapat membantu dalam pemilihan supplier baru.

Kata kunci— Sistem Pendukung Keputusan, Metode SAW, Distributor, Supplier. Abstract—

PT. Berliando Mitra Abadi is a company engaged in the business of health equipment distributor, this company has established cooperation with several suppliers to supply goods to be resold by the company. Supplier is very important and can not be separated in the business of goods distributor companies, because the distributors get products from suppliers and the quality of a distributor company is very dependent on the quality of the supplier itself, therefore a company must be very careful in choosing and cooperate with the suppliers of goods. Management PT. Berliando Mitra Abadi has some references or criteria used in choosing the supplier of goods, the management perform manual calculations in choosing suppliers so it seems like subjective impression, the role of Decision Support System (SPK) with Simple Additive Weighting (SAW) method is necessary, where the basic concept The Simple Additive Weighting method is to find a weighted sum of performance ratings on each alternative on all attributes. The calculation will be in accordance with this method if the selected alternative meets the specified criteria. The results obtained are the ranking preference value of each alternative based on the results of calculations that have been done, from the ranking will be known which supplier has the highest preference value, so it is expected to assist in the selection of new suppliers.

Keywords— Decision Support System, SAW method, Distributor, Supplier.

I. PENDAHULUAN

Persaingan dagang di era sekarang ini semakin lama semakin ketat, hal ini ditandai dengan banyaknya muncul perusahaan-perusahaan distributor penyalur barang dan jasa ke sub-distributor atau pengecer langsung. Kepuasan konsumen menjadi kunci utama dalam persaingan bisnis ini, perusahaan dituntut untuk dapat menjaga kualitas dan kuantitas barang yang akan didistribusikan serta aftersales yang dapat diberikan oleh perusahaan, tentunya aspek ini tidak hanya bergantung dari perusahaan itu sendiri namun juga pada kualitas supplier sebagai penyedia barang yang memiliki peran penting dalam menjaga persaingan bisnis perusahaan. Suatu perusahaan harus mampu menyeleksi

dengan baik supplier dari barang-barang yang akan dijual atau didistribusikan oleh perusahaan.

PT. Berliando Mitra Abadi adalah salah satu perusahaan distributor alat-alat kesehatan yang sedang berkembang, tentunya perusahaan harus sangat berhati-hati dalam memilih supplier serta melakukan kerja sama dengan supplier barang

tersebut, dengan banyaknya aspek yang harus

dipertimbangkan, selama ini PT. Berliando Mitra Abadi hanya melakukan pemilihan supplier secara subyektif sehingga akurasinya dirasakan kurang. Disinilah peran teknologi informasi diperlukan untuk membantu dalam pemilihan alternatif terbaik supplier barang perusahaan, dengan menggunakan sistem DSS (Decision Support System) atau Sistem Pendukung Keputusan maka perhitungan suatu nilai-nilai supplier dapat dilakukan dengan lebih mudah dan akurat,

(7)

salah satu metode dari sistem pendukung keputusan adalah metode SAW (Simple Additive Weighting) yang melakukan perhitungan dengan menentukan bobot dari tiap kriteria supplier dan menentukan nilai kriteria dari masing-masing supplier setelah itu sistem akan dapat memilih alternatif supplier terbaik yang dapat digunakan perusahaan sebagai acuan dalam mempermudah dan mempercepat keputusan pemilihan supplier. Berdasarkan latar belakang masalah itulah penulis mengembangkan suatu sistem yaitu ”Sistem

Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Barang Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus PT. Berliando Mitra Abadi)”

II. METODOLOGI PENELITIAN

A. Landasan Teori

1) Supplier : Supplier adalah penyedia produk yang secara kontinu menyalurkan produknya kepada perusahaan atau perseorangan yang biasanya akan dijual kembali atau digunakan dalam kegiatan usaha.

2) Distributor : Distributor adalah orang atau suatu perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis dengan membeli suatu produk dengan jumlah banyak dari supplier/produsen yang selanjutnya akan disalurkan dan dijual kembali kepada retailer atau kepada konsumen langsung.

3) Sistem Pendukung Keputusan : SPK (Sistem Pendukung Keputusan) adalah suatu sistem berbasis komputer yang mampu digunakan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai masalah baik yang terstruktur ataupun yang tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model-model keputusan. 4) Metode SAW : Metode SAW (Simple Additive

Weighting) adalah salah satu metode dari SPK yang lebih dikenal dengan istilah penjumlahan berbobot, dengan menggunakan konsep mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut, yang akan menghasilkan alternatif dengan nilai terbesar yang menurut sistem adalah alternatif dengan nilai terbaik. Metode SAW menggunakan proses normalisasi dimana nilai diubah ke dalam skala yang dapat dibandingkan dengan alternatif yang ada. Adapun rumus dari normalisasi tersebut adalah sebagai berikut.

=

= =

(1)

Dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari

alternatif Ai pada atribut Cj : i = 1, 2, …, m dan j = 1,

2, …, n

Keterangan:

• Max Xij = Nilai terbesar dari setiap kriteria i.

• Min Xij = Nilai terkecil dari setiap kriteria i. • Xij = Nilai atribut yang dimiliki dari setiap

kriteria.

Nilai preferensi untuk setiap alternatif ( ) diberikan rumus sebagai berikut:

= (2)

Keterangan:

• = Rangking untuk setiap alternatif

• = Nilai bobot rangking (dari setiap kriteria) • rij = Nilai rating kinerja ternomalisasi

Nilai yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

B. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan menggambarkan apa saja kebutuhan dari sistem yang akan dibuat agar sistem dapat berjalan sesuai dengan tujuan dibentuknya sistem. Pada penelitian ini terdapat data yang dijadikan acuan pertimbangan dalam penentuan keputusan dalam sistem adalah data kriteria yang ditunjukkan pada tabel 1.

TABEL I

Kriteria Acuan Penentuan Supplier

No Kriteria

1 Faktor Kualitas 2 Faktor Kuantitas 3 Faktor Konsistensi 4 Faktor Harga

Kriteria tersebut lalu ditentukan menjadi acuan dalam menentukan keputusan (Ci). Pada kriteria nomer 1, 2 dan 3 merupakan kriteria keuntungan sedangkan kriteria nomer 4 adalah kriteria biaya.

TABEL II

Kriteria Penentuan Keputusan

Kriteria Kriteria

C1 Faktor Kualitas C2 Faktor Kuantitas C3 Faktor Konsistensi C4 Faktor Harga

Kemudian, tiap kriteria ditentukan bobot atau nilainya berdasarkan keputusan dari manajemen.

TABEL III Bobot Kriteria Krite ria Kriteria Bobot C1 Faktor Kualitas 30% C2 Faktor Kuantitas 15% C3 Faktor Konsistensi 20% C4 Faktor Harga 25% C. Perancangan Sistem 183

(8)

1) Use Case Diagram : Use case diagram adalah diagram yang menjelaskan tentang interaksi pada sistem serta pelaku dalam sistem itu sendiri. Gambar 1 dibawah adalah gambaran use case diagram sistem SPK penentuan supplier

Gbr. 1 Use Case Diagram Sistem SPK Penentuan Supplier

2) Flowchart : Gambar 2 dibawah adalah alur kerja atau proses sistem pendukung keputusan pemilihan supplier, proses tersebut diawali dengan menginputkan alternatif beserta nilai masing-masing alternatif terhadap kriteria hingga semua alternatif telah diinputkan. Lalu sistem akan melakukan perhitungan SPK yang diawali dengan menormalisasi nilai-nilai lalu mengkalikannya dengan masing-masing bobot kriteria, setelah itu akan didapatkan hasil dan ditampilkan oleh sistem dengan alternatif tertinggi berada di urutan teratas.

Gbr. 2 Flowchart Kerja Sistem SPK Penentuan Supplier

D. Implementasi Metode

Berdasarkan dari acuan tabel bobot kriteria di subbab sebelumnya, tiap alternatif supplier diberikan nilai atau rating kecocokan dari kriteria-kriteria yang ada yaitu seperti yang ada pada tabel berikut ini.

TABEL IV Rating Kecocokan C1 C2 C3 C4 A1 6 10 7 4 A2 5 8 7 5 A3 6 8 10 5 A4 8 7 7 6 A5 7 5 6 4 A6 7 6 7 4 A7 9 8 10 3 A8 8 10 9 4 A9 7 6 6 5

Tahap selanjutnya adalah perhitungan normalisasi menggunakan rumus. Seperti yang telah dijelaskan di subbab sebelumnya kriteria nomer 1, 2 dan 3 merupakan kriteria keuntungan sedangkan kriteria nomer 4 adalah kriteria biaya. Adapun rumus yang digunakan dalam perhitungan ini adalah seperti berikut.

Benefit : =

(3)

Cost : = (4)

Berikut adalah tabel hasil dari normalisasi yang telah dilakukan dimana pada kriteria C1, C2, C3 menggunakan rumus 1 yaitu benefit dan untuk C4 menggunakan rumus 2 yaitu cost.

TABEL V

Hasil Hasil Nilai dan Ranking

C1 C2 C3 C4 A1 0.67 1.00 0.70 0.75 A2 0.56 0.80 0.70 0.60 A3 0.67 0.80 1.00 0.60 A4 0.89 0.70 0.70 0.50 A5 0.78 0.50 0.60 0.75 A6 0.78 0.60 0.70 0.75 A7 1.00 0.80 1.00 1.00 A8 0.89 1.00 0.90 0.75 A9 0.78 0.60 0.60 0.60

Selanjutnya masing-masing nilai dari alternatif dikalikan dengan nilai bobot dari masing-masing kritera lalu dilakukan penjumlahan nilai dari masing-masing alternatif. Adapun bobot dari masing-masing kriteria yang ada adalah sebagai berikut.

[0.3 0.15 0.2 0.25]

Setelah dilakukan perhitungan maka didapat hasil dari tiap tiap alternatif dimana hasil tersebut diurutkan dari yang terbesar hingga terkecil dengan alternatif terbesar adalah alternatif supplier terbaik. Adapun hasil dari perhitungan dan perangkingan yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut.

(9)

TABEL VI Hasil Perhitungan SPK C1 C2 C3 C4 Hasil A7 0.30 0.12 0.20 0.25 0.87 A8 0.27 0.15 0.18 0.19 0.78 A1 0.20 0.15 0.14 0.19 0.68 A3 0.20 0.12 0.20 0.15 0.67 A5 0.23 0.08 0.12 0.19 0.62 A4 0.27 0.11 0.14 0.13 0.64 A6 0.23 0.09 0.14 0.19 0.65 A9 0.23 0.09 0.12 0.15 0.59 A2 0.17 0.12 0.14 0.15 0.58

III. SKENARIO UJI COBA

Skenario uji coba sistem SPK dilakukan dengan menggunakan metode Black Box, dimana pengujian Black Box dilakukan setelah sistem selesai dibuat dengan cara membandingkan hasil dari perhitungan sistem dan perhitungan manual yang telah dibuat sebelumnya, apakah sudah sesuai keluaran dari sistem dengan yang diharapkan atau tidak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi Sistem

1) Gambar 3 dibawah merupakan halaman login sistem.

Gbr. 3 Halaman Login

2) Gambar 4 dibawah merupakan halaman home sistem dimana terdapat deskripsi sistem dan kriteria yang digunakan pada sistem SPK pemilihan supplier barang.

Gbr. 4 Halaman Home

3) Gambar 5 dibawah merupakan halaman tambah supplier, dimana pada halaman ini user menambahkan ID supplier, Nama Supplier, Nilai Faktor Kualitas,

Nilai Faktor Kuantitas, Nilai Faktor Konsistensi dan Nilai Faktor Harga.

Gbr. 5 Halaman Tambah Supplier

4) Gambar 6 dibawah merupakan halaman lihat supplier dimana user dapat melihat data supplier yang telah diinputkan serta dapat pula menghapus data supplier baik satu persatu ataupun menghapus semua data sekaligus.

Gbr. 6 Halaman Lihat Supplier

5) Gambar 7 dibawah merupakan halaman hasil SPK dimana ditampilkan hasil dari perhitungan SPK yang telah dilakukan oleh sistem.

Gbr. 7 Halaman Hasil SPK

B. Hasil Uji Coba

Tabel VII dibawah adalah hasil dari perhitungan manual yang telah dilakukan pada subbab implementasi metode sebelumnya dan dibandingkan dengan hasil perhitungan SPK yang telah diimplementasikan ke dalam bentuk software pada gambar 8, dan kedua implementasi tersebut menunjukkan hasil yang sama.

(10)

TABEL VII Hasil Perhitungan Manual

C1 C2 C3 C4 Hasil A7 0.30 0.12 0.20 0.25 0.87 A8 0.27 0.15 0.18 0.19 0.78 A1 0.20 0.15 0.14 0.19 0.68 A3 0.20 0.12 0.20 0.15 0.67 A5 0.23 0.08 0.12 0.19 0.62 A4 0.27 0.11 0.14 0.13 0.64 A6 0.23 0.09 0.14 0.19 0.65 A9 0.23 0.09 0.12 0.15 0.59 A2 0.17 0.12 0.14 0.15 0.58

Gbr. 8 Hasil Perhitungan SPK Oleh Sistem

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa ”Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Barang Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (Studi Kasus PT. Berliando Mitra Abadi)” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1) Penerapan sistem tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dan membantu memberikan masukan dan acuan dalam mengambil keputusan pemilihan pemilihan supplier.

2) Membantu perusahaan dalam mengambil keputusan sehingga tidak akan memunculkan keputusan yang kontroversial dan subjektif.

3) Penelitian dilakukan dengan melakukan perbandingan pada hasil dari perhitungan manual dengan perhitungan yang dilakukan sistem, dan menghasilkan nilai yang sama.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terimakasih disampaikan kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Barang baik itu membantu dalam pembuatan aplikasi, pengumpulan data, memberikan saran maupun doa sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

REFERENSI

[1] Bonczek, dkk. 1980. Decision Support Systems And Intelligent

Systems. USA: Academic Press.

[2] Hermawan, Julius. 2005. Membangun Decision Support System.

Yogyakarta. Andi Offset.

[3] K. Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan,

Yogyakarta: Penerbit Andi, 2007.

[4] Rao, Venkata R. 2007. Decision Making in the Manufacturing

Environment. USA: Springer.

Gambar

TABEL II
TABEL IV  Rating Kecocokan     C1  C2  C3  C4  A1  6  10  7  4  A2  5  8  7  5  A3  6  8  10  5  A4  8  7  7  6  A5  7  5  6  4  A6  7  6  7  4  A7  9  8  10  3  A8  8  10  9  4  A9  7  6  6  5
Tabel  VII  dibawah  adalah  hasil  dari  perhitungan  manual  yang  telah  dilakukan  pada  subbab  implementasi  metode  sebelumnya dan dibandingkan dengan hasil perhitungan SPK  yang telah diimplementasikan ke dalam bentuk software pada  gambar  8,  dan
TABEL VII  Hasil Perhitungan Manual

Referensi

Dokumen terkait

KPKNL Setempat paling lama 1 ( satu ) bulan se j ak Keputusan Penghapusan SMN ditandatangani dengan melampirkan Naskah Hibah, Serita Acara Serah Terima dan

(Sy) Kendaraan dalam akuntansi pemerintahan dikelompokkan sebagai peralatan dan mesin (par 8 PSAP 07) (Sy) Untuk rehabilitasi sebagian, untuk bagian yang diganti ditaksir

Gaya kepemimpinan merupakan cara pemimpin mempengaruhi pegawai untuk dapat bekerja lebih baik lagi dalam rangka mencapai tujuan organisasi karena pada hakikatnya

Terdapat 9 parameter fisika yang terdapat pada film mammografi yang dapat mengklasifikasi jenis C1, C2, C3, C4 dan C5 tumor payudara antara lain :entropy, kontras, momen angguler

Proses mutasi adalah suatu proses kemungkinan memodifikasi informasi gen- gen pada suatu kromosom Perubahan ini dapat membuat solusi duplikasi menjadi memiliki nilai fitness yang

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya memiliki distribusi data yang normal

Pendekatan individual yang mudah untuk dilakukan adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat, dengan berolahraga secara rutin maka individu memiliki ketahanan fisik dan

Jumlah payung daun bibit karet yang ditanam di lahan dengan kelas kesesuaian lahan S2 (sesuai) untuk tanaman karet berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan lilit