• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

134 HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI

KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL

Erick Wibowo

Fakultas Psikologi Universitas Semarang

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan regulasi emosi karyawan di PT Inax International. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara dukungan sosial dengan regulasi emosi karyawan. Penelitian ini menggunakan skala regulasi emosi karyawan dan skala dukungan sosial yang disebarkan kepada 55 karyawan yang berkerja di PT Inax International. Analisis data menggunakan Teknik Analisis Korelasi Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan regulasi emosi karyawan di PT Inax International, yang ditunjukkan dengan nilai rxy = 0,637 dan p= 0,000, dengan p < 0,05 yang berarti hipotesis penelitian ini diterima. Berdasar hasil penelitian didapat simpulan ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan regulasi emosi karyawan PT Inax International.

Kata kunci : Regulasi emosi karyawan, dukungan sosial.

CORRELATION BETWEEN SOCIAL SUPPORT WITH EMPLOYEE’S EMOTION REGULATION PT INAX INTERNATIONAL

ABSTRACT

The purpose from this research is to know the correlation between social support with employee’s emotion regulation at PT Inax International. Hypothesis from this research there is a correlation between social support with employee’s emotion regulation. Employee’s emotion regulation scale and social support scale are used in this research and spread it to 55 employees who work at PT Inax International, and analyzed use Product Moment Correlation technique. Result from this research there is a correlation between social support with employee’s emotion regulation, it’s proved with rxy score= 0,637 and p= 0,000, with p < 0,05

that indicate hypothesis are accepted. Conclusion from this research is a positive connection between social support and employee’s emotion regulation at PT Inax International.

(2)

135 PENDAHULUAN

Setiap manusia memiliki kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya, baik kebutuhan primer, sekunder maupun tersier. Dalam usaha memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus melakukan suatu usaha, salah satu usaha tersebut adalah dengan bekerja. Menurut Hasibuan, karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian (dalam Waskita, 2012).

Dalam interaksi antar individu didalam lingkungan kerja sering timbul berbagai macam emosi. Menurut Sartre (dalam Strongman, 2003: 24), emosi adalah suatu cara untuk memandang dunia, yang dimana menggabungkan subjek dan objek dari emosi. Keberadaan emosi dalam lingkungan kerja adalah suatu hal yang wajar, emosi akan mampu membangun kerjasama yang baik dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan, namun sebaliknya juga emosi bisa menyebabkan hancurnya suatu pekerjaan.

PT Inax International adalah perusahaan industri keramik sanitary dengan merk INA yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Scheiberg (dalam Strongman, 2003: 242) menempatkan emosi, bahwa ada hubungan positif antara emosi positif berkenaan dengan tempat kerja, kepuasan kerja, dan meningkatkan hasil kerja. Mengekspresikan emosi di tempat kerja adalah proses vital bagi karyawan.

Emosi yang muncul

sebaiknya bisa diatur oleh setiap individu. Vingerhoets dkk., (2008: 4) mengungkap dua aspek penting emosi yang perlu dilibatkan: (i) pengalaman subjektif seseorang dan (ii) regulasi emosi. Menurut Gross (dalam Strongman, 2003: 171), regulasi emosi adalah proses saat individu terpengaruh oleh emosi yang mereka miliki, saat mereka memiliki emosi dan bagaimana

mereka mengalami dan

mengekspresikan emosi.

Pengungkapan emosi adalah suatu cara yang paling sering dilakukan untuk memberitahukan keadaan emosi individu terhadap dirinya sendiri dan lingkungan

(3)

136 disekitarnya. Semakin sering

mengungkapkan emosi menunjukkan individu tersebut kurang mampu meregulasi emosi. Emosi timbul karena adanya persaingan kerja antar individu untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Selain timbul karena persaingan kerja, emosi juga bisa timbul dari faktor kelelahan fisik, keadaan emosi dari lingkungan dan dukungan sosial dari orang disekitarnya.

Salah satu faktor yang mendukung individu mampu mengatur emosinya adalah kelekatan dengan orang tua atau caregiver. Suatu kelekatan yang baik akan menimbulkan dorongan positif bagi individu tersebut dalam kehidupan sehari – harinya, terutama dalam hal mengatur emosi. Kelekatan yang baik dengan orang tua akan menimbulkan dukungan sosial yang positif kepada diri individu.

Dukungan sosial dari orang tua adalah dukungan sosial yang paling mudah didapatkan tiap individu, karena merupakan lingkup terkecil dalam lingkungan sosial individu. Dalam wawancara terhadap lima subyek di PT Inax International,

terungkap bahwa subyek menerima dukungan sosial yang baik dari orang tuanya tetapi tidak mampu mengontrol emosinya.

Vingerhoets dkk (2008: 111) berpendapat, seseorang yang baik dalam menerima dan mengatur emosi dengan orang lain cenderung memiliki dukungan sosial yang lebih dan cenderung senang dengan dukungan tersebut. Regulasi emosi merupakan hal yang penting dimiliki setiap individu dalam kehidupan sosialnya, dalam penelitian ini yaitu lingkungan kerja. Hal yang terjadi di PT Inax International adalah individu mendapatkan dukungan sosial yang baik dari keluarga dan rekan kerja, tetapi memiliki kemampuan regulasi emosi yang kurang. Adapun dukungan sosial yang diterima baik dari keluarga dan rekan kerja masih belum bisa membuat individu mampu meregulasi emosinya dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui dan meneliti apakah ada hubungan antara dukungan sosial dengan regulasi emosi karyawan PT Inax International?

(4)

137 Definisi Operasional Variabel

Penelitian

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut (Nazir, 2003: 126). Penelitian ini menggunakan batasan sebagai berikut :

1. Regulasi Emosi Karyawan Regulasi emosi karyawan adalah kemampuan karyawan dalam mengontrol, membentuk, mengevaluasi dan mengatur emosi yang timbul dalam dirinya sebagai karyawan, dimana dipengaruhi oleh proses kognitif individu sendiri dan individu lain.

2. Dukungan Sosial

Dukungan sosial adalah kesediaan dan kepedulian yang bersumber dari orang lain berupa informasi verbal atau non-verbal, dan umpan balik yang membuat individu memiliki kenyamanan, harga diri dan cinta.

Populasi dan Sampel Penelitian Karakteristik subyek dalam penelitian ini adalah :

a. Karyawan PT Inax International Semarang. b. Masih aktif bekerja di PT

Inax International.

c. Masa kerja minimal 1 tahun.

Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara dukungan sosial dengan regulasi emosi karyawan. Semakin positif dukungan sosial maka semakin baik regulasi emosi karyawan, demikian pula sebaliknya.

(5)

138 Alat Ukur Penelitian

Skala Regulasi Emosi Karyawan disusun berdasarkan dimensi-dimensi regulasi emosi yaitu penerimaan, memusatkan kembali hal yang positif, penilaian kembali yang positif. Skala Dukungan Sosial disusun berdasarkan jenis – jenis dukungan sosial yaitu dukungan emosional, dukungan instrumen, dukungan informasi dan dukungan keluarga.

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik studi populasi, yaitu seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki (dalam Hadi, 2004: 182). Dalam penelitian ini menggunakan metode Try out terpakai, karena keterbatasan subyek yang berjumlah 55 orang. Try out dan penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Desember 2013 di PT Inax International.

Uji Coba Alat Ukur

Pengujian validitas dan reliabilitas item dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social

Science) versi 16. Azwar (2011: 43), validitas ditentukan oleh ketepatan dan kecermatan hasil pengukuran. Pengujian validitas item menggunakan teknik Product Moment. Hasil uji Skala Regulasi Emosi Karyawan dari 18 item diperoleh 17 item valid dan dari Skala Dukungan Sosial dari 40 item diperoleh 35 item valid. Menurut Azwar (2011:29), reliabilitas dapat pula ditafsirkan sebagai seberapa tingginya korelasi antara skor tampak pada dua tes yang paralel. Uji reliabilitas dilakukan dengan teknik Aplha. Hasil uji Skala Regulasi Emosi Karyawan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,871 dan Skala Dukungan Sosial diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,923.

Analisis Data dan Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas

Variabel regulasi emosi karyawan berdistribusi tidak normal dengan nilai Kolmogorov-Smirnov Z = 0,139 p = 0,010 maka p < 0,05. Variabel dukungan sosial berdistribusi tidak normal dengan

(6)

139 nilai Kolmogorov-Smirnov Z = 0,230

p = 0,000 maka p < 0,05.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan pada variabel regulasi emosi karyawan dan variabel dukungan sosial untuk mengetahui hubungan antara keduanya dengan Flinier sebesar

110.401 dengan p = 0,000 dimana p < 0,05 yang menyatakan ada hubungan yang bersifat linier antara data variabel regulasi emosi karyawan dan variabel dukungan sosial.

3. Uji Hipotesis

Setelah uji asumsi dilakukan dengan hasil data Regulasi Emosi Karyawan tidak normal dan data Dukungan Sosial tidak normal. Kedua variabel memiliki hubungan yang linier sehingga bisa dilakukan uji korelasi dengan menggunakan teknik korelasi Spearman rho dengan bantuan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16. Berdasarkan hasil analisi data diperoleh hasil bahwa rxy = 0,637 dan p = 0,000 dimana p < 0,05. Hal ini menunjukkan ada hubungan positif

yang signifikan antara dukungan sosial dengan regulasi emosi karyawan, sehingga hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.

Pembahasan

Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial dengan regulasi emosi karyawan PT Inax International. Semakin positif dukungan sosial maka semakin baik regulasi emosi karyawan, demikian pula sebaliknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Thompson bahwa, pendewasan yang sukses bergantung pada dukungan sosial, dengan regulasi emosi menjadi pusat dalam pemeliharaan resiliensi yang harus selalu diatas dalam hubungannya dengan stress dikemudiannya (dalam Strongman, 2003: 170). Semakin dewasa seseorang senantiasa diiringi dengan

kematangan emosi dan

kebijaksanaan dalam memutuskan dan melakukan sesuatu. Kematangan emosi yang dimiliki orang dewasa sewajarnya mampu untuk meregulasi emosinya dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini sesuai dengan

(7)

140 kesimpulan dari Prastiti (2012: 126),

kondisi individu dapat dilihat melalui kemampuan untuk meregulasi emosinya, sedangkan lingkungan sosial dapat dilihat melalui keluarga maupun budaya. Kemampuan meregulasi emosi tiap individu bisa menggambarkan sejauhmana individu tersebut menerima dukungan dari masyarakat sosial dalam kehidupan sehari-harinya. Kurangnya dukungan sosial yang diterima bisa disebabkan karena individu tersebut kurang akrab dalam pergaulan sehari-harinya dengan orang disekitarnya. Hal ini sesuai dengan konsep dukungan sosial menurut Rook (dalam Smet, 1993: 134), yang menganggap dukungan sosial sebagai satu di antara fungsi pertalian atau ikatan sosial.

Menurut Smet (1993: 134), ikatan-ikatan sosial menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari hubungan interpersonal. Dengan demikian, semakin baik hubungan antara individu dengan individu lain di sekitarnya akan memberikan suatu timbal balik berupa dukungan sosial yang baik pula. Semakin individu mampu berelasi baik dengan

keluarga, rekan kerja ataupun masyrakat, maka akan semakin positif dan semakin banyak dukungan yang diperolehnya.

Rime (dalam Gross, 2007: 467) berpendapat, regulasi emosi mengarah pada perubahan emosi itu sendiri melalui proses psikologis, seperti ingatan atau interaksi sosial. Interaksi individu dengan lingkungannya akan membuat individu mengalami berbagai macam peristiwa dalam kehidupan sehari-harinya, dimana dari peristiwa-peristiwa itu individu tersebut bisa belajar untuk meregulasi emosinya. Individu yang memiliki pengalaman emosional yang banyak dan interaksi sosial yang luas cenderung lebih mampu meregulasi emosinya.

Kesimpulan

Berdasar hasil penelitian didapat simpulan ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan regulasi emosi karyawan PT Inax International. Semakin positif dukungan sosial maka semakin baik regulasi emosi karyawan, demikian pula sebaliknya.

(8)

141 Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian,

pembahasan dan kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pimpinan PT Inax International

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa karyawan PT Inax International memiliki sikap sosial yang baik terhadap sesama karyawan terutama dengan adanya dukungan sosial antar karyawan. Hal ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar dapat pula meningkatkan kemampuan regulasi emosi pada tiap individu karyawan di PT Inax International.

2. Bagi karyawan PT Inax International

Kemampuan meregulasi emosi tiap individu harus ditingkatkan agar mampu memberikan kinerja yang bagus bagi perusahaan dan menciptakan sitiasi kerja yang nyaman dalam kantor. 3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain yang tertarik dan berminat untuk melanjutkan penelitian diharapkan mengembangkan alat ukur yang lebih baik sesuai dengan situasi penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dysregulation: Development, Factor Structure, and Initial Validation of the Difficulties in Emotion Regulation Scale. Journal of Psychopathology and Behavioral Assessment, Vol. 26, No. 1, March 2004. Gross, 2007. Handbook of Emotion

Regulation. New york : Guilford press.

Ghorbani, E., Issazadegan, A., & Saffarinia, M. 2012. The Relationship between Cognitive Emotion Regulation Strategies and Perceived Social Support among Individuals with Multiple Sclerosis. International Research Journal of Applied nand Basic Science, Vol. 3.

Hadi, S. 2004. Statistik: Jilid 2. Yogyakarta: Andi.

Prastiti, W. D. 2012. Peran Kehidupan Emosional Ibu, Budaya dan Karakteristik Remaja pada Regulasi Emosi Remaja. ProsidingSeminar Nasional Psikologi Islam. Strongman, K.T. 2003. The

(9)

142 Zealand: John Wiley & Sons,

Inc.

Vingerhoets, A. J. J. M., Nyklicek, I., & Denollet, J (Eds). 2008. Emotion Regulation: Conceptual and Clinical Issues. USA: Springer.

Waskita, D. 2012. Pengertian Karyawan. Diunduh dari http://serviceprima.blogspot.c om/2012/06/pengertian-karyawan.html pada tanggal 26 Juni 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara regulasi emosi dengan kecenderungan perilaku bullying pada remaja..

Kesimpulan hasil analisis data penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara interaksi sosial dengan disiplin kerja, tingkat interaksi sosial pada

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang sangat signifikan antara efikasi diri dan regulasi emosi dengan prokrastinasi akademik siswa SMA. Kesimpulan hubungan efikasi diri

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN BURNOUT PADA

Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan bahwa ada hubungan antara regulasi emosi dengan subjective well-being dengan koefisien korelasi parsial sebesar 0,540,

Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara variabel dukungan sosial keluarga dengan variabel motivasi belajar, dimana semakin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri masa persiapan pensiun pada karyawan PT Pupuk

Hasil uji hipotesis menunjukkan, bahwa hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu terdapat hubungan antara regulasi emosi dan