• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Berikut sejarah singkat PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Berikut sejarah singkat PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk:"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat

Berikut sejarah singkat PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk:

1. Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi ini kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor. Di tahun 2009, momen bersejarah tersebut dijadikan sebagai hari didirikannya Telkom.

2. Pada tahun 1906, pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/ PTT).

3. Kemudian di tahun 1961, setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

4. Pada tahun 1965, PN Postel dibagi menjadi 2 yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

(2)

33 5. Tahun 1974, PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.

6. Pada tahun 1991, Perumtel berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.

7. Pada tanggal 14 November 1995, dilakukan Penawaran Umum perdana saham Telkom (Initial Public Offering/ IPO). Sejak saat itu, saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, New York Stock Exchange dan London Stock Exchange. Selain itu, saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan(Public Offering Without Listing/ POWL) di Tokyo Stock Exchange.

8. Pada tanggal 1 Januari 1996, Kerja Sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan di wilayah Divisi Regional I Sumatera – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara; Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International; Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia; Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.

9. Di tahun 2001, Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT indosat sebagai bagian dari implementasi rekstrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Dengan transaksi ini, saham Telkomsel yang dimiliki Telkom menjadi 72,72%. Kemudian Telkom membeli 90,32% saham

(3)

34 Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan Telkom.

10. Pada tahun 2002, seluruh saham Pramindo dibeli oleh Telkom dengan melalui 3 tahap, yakni 30% saham pada saat perjanjian jual beli ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. Telkom kemudian menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom sehingga hanya 65% saham Telkomsel yang dimiliki oleh Telkom. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal, Telkom Flexi terbentuk dan berada di bawah divisi fixed wireless network.

11. Tanggal 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan “New Telkom” yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan. Setelah itu, Telkom flexi dikelola oleh divisi baru yaitu divisi telkom flexi.

III.1.2. Produk dan Layanan Perusahaan

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk mengelompokkan produk dan layanan ke dalam sejumlah kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Telekomunikasi, terbagi atas:

1. Sambungan Telepon Kabel Tidak Bergerak

Produk: Plain Old Telephone Services (POTS), Layanan Telepon Tetap Bernilai Tambah (VAS Fixed Wireline), Layanan Intelligent Network (IN), Layanan Session Initiation Protocol (SIP).

2. Sambungan Telepon Nirkabel Tidak Bergerak

(4)

35 3. Seluler

Produk: kartuHALO, simPATI dan Kartu AS. 4. Jasa Layanan Internet (Narrowband & Broadband)

Produk: Layanan Dial-Up, Flexi Net, Jasa Penyewaan Port (Port Wholesale), Metro i-net, Astinet, Broadband Internet, Hotspot/ Wi-Fi, IP Transit.

5. Layanan jaringan

Produk: Sirkit Langganan, IPLC (International Private Leased Channel), VPN Backhaul, ADSL Link/EBIS ESP dan Jasa Satelit.

6. Jasa Komunikasi Data

Produk: ISDN PRA, DINA Access, VPN, Global Datacom, Metro Link dan VAS Datacom

7. Layanan interkoneksi dan Intercarrier

Produk: Interkoneksi Transit, Interkoneksi Terminasi, Layanan berbasis Signalling, Interkoneksi Originating, Akses Jasa Telkom, Terminasi Internasional dan VAS Interkoneksi.

8. Sarana Penunjang

Produk: Layanan mekanikal dan elektrikal (ME), Layanan Non ME dan CPE.

9. Layanan Teknologi Informasi (TI)

1. Managed Application & Performance/ ITO

Produk: Cloud Based Managed Services, Server Based Managed Services dan IT Consulting.

(5)

36 Produk: Billing Payment, Remittance, E-Money dan E-Voucher.

3. IT enabler Services (ITeS)

Produk: Business Process Outsourcing (BPO) dan Knowledge Process Outsourcing (KPO).

4. Network Centric VAS

Produk: Data & Telephony, Security serta Server & Storage. 5. Jasa Integrasi

Produk: Jasa Integrasi Jaringan & Piranti Keras, Jasa Integrasi Aplikasi dan Piranti Lunak serta Jasa Integrasi Computing Hardware.

6. Media & Edutainment 1. Konten

Produk: musik, berita, sport, edukasi, permainan dan anti virus. 2. Portal

Produk: E-Commerce, E-Store, Community dan On Device Portal. 3. Media

Produk: Pay TV, Over the Top TV (OTT TV) dan Advertisement.

III.1.3. Visi dan Misi Perusahaan

Dalam pengembangan operasionalnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk berpedoman pada visi dan misi yang akan membantu perusahaan untuk tetap fokus dan terarah dalam mencapai keberhasilan.

Visi

Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional.

(6)

37 Misi

1. Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.

2. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

III.1.4. Tujuan dan Inisiatif Strategi Perusahaan

Berikut merupakan tujuan dan inisiatif strategi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero): 1. Tujuan Perusahaan

Menjadi posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legacy dan meningkatkan bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

2. Inisiatif Strategi Perusahaan

1. Mengoptimalkan layanan POTS dan memperkuat infrastruktur broadband. 2. Mengkonsolidasikan dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel

tidak bergerak / Fixed Wireless Access (FWA) serta mengelola portofolio nirkabel.

3. Mengintegrasikan Solusi Ekosistem Telkom Group. 4. Berinvestasi di layanan Teknologi Informasi (TI) 5. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.

6. Berinvestasi pada peluang bisnis wholesale dan internasional yang strategis. 7. Berinvestasi pada peluang domestic yang strategis dengan mengoptimalkan

(7)

38 8. Mengintegrasikan Next Generation network (NGN) dan Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management (OBCE).

9. Menyelaraskan struktur bisnis dengan pengelolaan portofolio. 10. Melakukan transformasi budaya perusahaan.

III.1.5. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar III.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber: Annual Report 2011 PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

Adapun susunan pengurus Perseroan berdasarkan laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Dewan Direksi:

(8)

39 2. Sudiro Asno Direktur Keuangan / CFO

3. Faisal Syam Direktur Human Capital & GA 4. Ermady Dahlan Direktur Network & Solution / COO 5. I Nyoman G. Wiryanata Direktur Konsumer

6. Arief Yahya Direktur Enterprise & Wholesale

7. Prasetio Direktur Compliance & Risk Management 8. Indra Utoyo Direktur IT, Solution & Supply / CIO Jajaran Manajemen Senior:

1. Eddy Kurnia Head of Corporate Communication & Affair 2. Ahmad Kordinal VP Corporate Office Support

3. Budhi Santoso VP Business Performance Evaluation 4. Herdy Rosadi Harman VP Regulatory Management

5. Agina Siti Fatimah OVP Public Relation 6. Tjatur Purwadi Head of Internal Audit

7. Mohammad Nuhin VP Marketing & Service Audit IA

8. Harry Suseno Hadisoebroto VP Infrastructure & Supply Management Audit IA

9. Purwoto VP Enterprise Management Audit IA

III.1.6. Gambaran Umum Perusahaan Pesaing 1. PT Indosat Tbk.

1. merupakan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi yang lengkap dan terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler (Matrix, Mentari dan IM3).

(9)

40 2. PT Indosat Tbk. dahulu bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk, didirikan sebagai perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia pada tanggal 10 November 1967 dan mulai beroperasi sejak tahun 1969.

3. Produk perusahaan meliputi Jasa Selular dan Broadband 3.5G yang terdiri dari produk prabayar (IM3 dan Mentari), produk pascabayar (Matrix, Matrix Auto, Indosat BlackBerry), Indosat 3.5G (i-Games, i-Ring, i-Go dan i-Menu), jasa Komunikasi Tetap (Indosat FlatCall 01016, Indosat SLI, Star one dan Indosat Phone) dan Jasa Multimedia, Komunikasi Data dan Internet (MIDI)

4. Berdomisili di Jalan Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta – 10110 Telepon : (021) 3000-3001, 386-9614, 386-9166

5. XL Axiata Tbk.

1. Merupakan perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesiadan beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996. Serta merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia.

2. PT XL Axiata Tbk. ("Perusahaan") dahulu bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk.). Berdiri pada tanggal 06 Oktober 1989 dengan nama PT Graha metropolitan Lestari yang berkonsentrasi pada perdagangan dan jasa umum. 1. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar.

Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP. Sedangkan Produk lainnya antara lain Telepon Seluler, Aplikasi, Content dan Datacom.

2. Perusahaan berdomisili di Graha XL

(10)

41 Kawasan Mega Kuningan, Jakarta 12950

Telepon : (021) 576-1881 3. PT Bakrie Telecom Tbk.

1. merupakan perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA dan menjadi operator nirkabel ke-4 terbesar di Indonesia. Menyediakan layanan jaringan tetap nirkabel (“FWA”) dengan merek “Esia“ dan layanan Broadband Wireless Access (BWA) berteknologi CDMA EVDO Rev A.

2. Didirikan pada tanggal 13 Agustus 1993.

3. Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT Radio Telepon Indonesia (Ratelindo), yang didirikan pada bulan Agustus 1993, sebagai anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat berbasis Extended Time Division Multiple Access (ETDMA). Pada bulan September 2003, PT Ratelindo berganti nama menjadi PT Bakrie Telecom, yang kemudian berpindah ke CDMA2000-1x, dan mulai meluncurkan produk Esia. Pada awalnya jaringan Esia hanya dapat dinikmati di Jakarta, Banten dan Jawa Barat, namun sampai akhir 2007 telah menjangkau 26 kota di seluruh Indonesia dan terus berkembang ke kota-kota lainnya.

4. Perusahaan memiliki produk layanan dengan nama produk Esia, Wifone, Wimode, dan BConnect. Produk Esia meliputi Hape Esia Starlight, Hape Esia Hidayah, Hape Esia Ngoceh Slim dan Hape Esia Music Chat. Produk Wifone terdiri dari Wifone ETS 2228, Wifone ETS 2258, Wifone LG LSP 350 dan Wifone LG LSI 120. Sedangkan yang termasuk produk Wimode antara lain

(11)

42 Wimode Bridge U100, Wimode EC 325, Wimode SXC 1080 dan Wimode EC 121.

5. Kantor pusat berada di Wisma Bakrie, 2nd Fl.

Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B-1, Jakarta 12920 Telepon : (021) 9110-1112.

III.2. Desain Penelitian III.2.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia, yang selanjutnya dilakukan proses analisis dan interpretasi terhadap data-data tersebut sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data penelitian ini berupa laporan keuangan dan perusahaan pesaingnya sebagai pembanding yang diperoleh dari situs BEI yaitu www.idx.co.id, dan website resmi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

III.2.2. Penentuan Jumlah Sampel Pembanding

Sampel pembanding dalam analisis yang akan digunakan ialah sebanyak 3 perusahaan pembanding dengan rentang waktu laporan keuangan selama empat tahun yaitu tahun 2008-2011. Perusahaan pembanding yang diambil sebagai sampel adalah perusahaan yang termasuk dalam kategori 5 perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia menurut majalah Forbes. Sampel pembanding ini digunakan untuk melihat rasio rata-rata dari industri sejenis sebagai acuan untuk menilai rasio keuangan berkaitan dengan tingkat likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk jika dibandingkan dengan industri sejenis. Hal ini bertujuan agar dapat

(12)

43 menarik kesimpulan mengenai kinerja keuangan yang dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

III.2.3. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu analisis yang didasarkan pada kondisi objek yang akan diteliti. Analisis yang digunakan terhadap objek adalah analisis keuangan yaitu berupa analisis vertikal dan horizontal dan analisis rasio keuangan yaitu Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas.

Gambar

Gambar III.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Referensi

Dokumen terkait

Belanja Barang dan Jasa Tahun 2009 sampai dengan Tahun Anggaran 2010 mencapai 1,5% dikarenakan Badan Pemberdayaan Perempuan baru berdiri dan membutuhkan masukan dari Kabupaten /

Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana diuji secara langsung ke lapangan, dengan menggunakan wawancara mengenai kepuasan user

menghiasi gumbe atau balai-balai, (3) Obab atau rebab adalah sejenis alat musik tradisional dengan cara memainkannya digesek seperti biola digunakan untuk mengiringi

Semakin berat aktivitas tubuh , semakin cepat curah jantung karena adanya vasodilatasi di otot rangka dan jantung serta vasokontriksi di arteriol pada organ-organ tersebut

Defisit neurologis diperiksa dengan pemeriksaan fisik dan menggunakan skala NIHSS (National Institute of Health Stroke Scale) sejumlah 13 item pertanyaan, untuk

Salah satu kelemahan dari metode Kjeldahl adalah metode ini mengukur bukan hanya nitrogen pada protein, tetapi juga nitrogen dalam protein menjadi sangat penting

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering mendasari terjadinya Carpal Tunnel Syndrome seperti: trauma akut maupun kronik pada