SISTEM PAKAR
Dosen : Dewi Rosita, M.PdARDI INDRA LUKMANA 1505045037
PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MULAWARMAN
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, karunia, serta kasih sayang terbesar-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Laporan Akhir Sistem Pakar Diagnosis Pemyakit Jantung”
Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pakar. Selain itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan memotivasi mahasiswa dalam menyusun karya tulis.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi memperbaikimakalah ini dalam penulisan lain di kemudian hari.
Dan semoga makalah ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua.
Samarinda, 12 November2017
Daftar Isi
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iii
Bab I Pendahuluan ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penulisan ... 2
D. Manfaat Penulisan ... 3
Bab II Landasan Teori ... 4
A. Penyakit Jantung... 4
Bab III Metodelogi ... 7
A. Mesin Inferensi ... 7
B. Tabel dari Gejala Jantung ... 7
C. Tabel dari Penyakit Jantung ... 8
D. Rule ... 8 E. Tabel Checklist ... 9 F. Pohon Keputusan ... 10 Bab IV Analisis ... 11 A. Fuzzy Set ... 11 B. Database ... 11 C. PHP ... 11 D. Flowchart ... 13 E. User Interface ... 14 Bab V Penutup ... 17 Daftar Pustaka ...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasapemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik sedikit rumit ataupun rumit sekalipuntanpabantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman,(Handayani dan Sutikno, 2008).
Sistem pakar dimaksudkan untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata dimana biasanya akan membutuhkan seorang pakar (seperti dokter, teknisi, dan lainnya). Sistem pakar menghasilkan hasil yangkonsisten dan mempunyai kecepatan yang konstan daripada kepakaran seseorang. Ini disebabkan oleh beberapahal yang bersifat manusiawi dimana dapat mempengaruhipengambilan keputusan seorang pakar sepertilingkungan kerja, kondisikesehatan dan masalah pribadi.
Angka kematian para penderita penyakit jantung yang semakin meningkat, dikarenakan kurangnyapengetahuan tentang gejala awal penyakit jantung dan fasilitas kesehatan khususnya jantung di Indonesia masih sangat terbatas. Sehingga dalam bidang kesehatan juga membutuhkan teknologi komputer. Salah satunya adalah digunakan untuk mendiagnosa penyakit jantung. Aplikasi sistem pakar untuk diagnosa penyakit jantung iniadalah suatu sistem yang terkomputerisasi untuk membantu dokter dan masyarakat dalam mendiagnosa penyakit jantung. Pada penelitian ini akan dibuat sistem pakar menggunakan metode Certainty Factor (faktor kepastian) untuk mendiagnosa penyakit jantung pada manusia. Sistem ini dapat memberikan diagnosa awal penyakitjantung yang diderita oleh penderita, dari gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita tanpa harus bertanyalangsung ke pakar (Dokter)
Rancangan aplikasi sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit Jantung dibuat dengan aplikasi berbasis web, sehingga bisa diakses masyarakat secara luas, selain itu aplikasi ini dapat juga membantu paramedis untuk melakukan pengambilan keputusan dalam mendiagnosa penyakit Jantung. Certainty factoradalah suatu metodeuntuk membuktikan apakah suatu fakta itu pasti ataukah tidak pasti yang biasanya digunakan dalam sistem pakar. Metode ini sangat cocok untuk sistem pakar yang mendiagnosis sesuatu yang belum pasti. Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter untuk menunjukkan besarnya kepercayaan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dengan mengandalkan kemajuan di bidang teknologi dan informasi (Komputer), kiranya pengembangan sebuah aplikas i “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jantung dengan menggunakan Metode Fuzzy set” menjadi sangat penting guna memberikan sosialisasi kepada masyarakat menyangkut dunia kesehatan, memberikan bekal pengetahuan dan pembelajaran, serta memberikan motivasi akan pentingnya peningkatan kesehatan bagi masyarakat yang dapat diakses kapan saja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pakar?
2. Bagimana cara membuat Tabel dari gejala penyakit jantung? 3. Bagimana cara membuat Pohon Keputusan?
4. Bagaimana cara mengimplementasikan sistem pakar diagnosa penyakit jantung kedalam Metode Fuzzy set
5. Bagaimana membuat Metode Fuzzy set kedalam bentuk User Interface? C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Sistem Pakar.
2. Untuk dapat membuat Tabel dari gejala penyakit jantung. 3. Untuk dapat membuat Pohon Keputusan.
4. Untuk dapat mengimplementasikan diagnosa penyakit jantung kedalam Metode Fuzzy set.
5. Untuik dapat membuat suatu rancangan Metode Certainty Berbasis Web kedalamn User Interface
D. Manfaat Penulisan
Untuk dapat mengetahui bagimana implementasi Metode Certainty Berbasis Web terhadap Diagnosa Penyakit Jantung
BAB II
LANDASAN TEORIA. Penyakit jantung (kardiovaskular)
Kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu secaraglobal. Setiap tahunnya, lebih banyak orang meninggal karena penyakit kardiovaskular dari pada penyakit lainnya. Diperkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular pada tahun 2008, ini mewakili 30% dari semua kematian secara global. Dari kasus kematian ini, diperkirakan 7,3 juta terjadi karena penyakit jantung koroner dan 6,2 juta karena stroke. Lebih dari 80% kematian akibat penyakit kardiovaskular terjadi di negara berpenghasilan menengah ke bawah dan terjadi seimbang antara laki-laki dan perempuan. Program pencegahan penyakit
kardoivaskular di negara miskin dan berkembang tidak sebanding dengan negara maju, akibatnya angka kematian di negara miskin dan berkembang lebih tinggi dibanding negara maju. Resiko kematian penderita penyakit kardiovaskular dapat menurun dengan kombinasi obat-obatan dan penanganan yang tepat (WHO, 2013).
Penyakit kardiovaskular atau jantung diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, salah satunya yaitu Penyakit Jantung Koroner (PJK) in R, 2011:3). Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit jantung akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh nadi koroner.Penyempitan atau penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke otot yang sering ditandai dengan rasa nyeri. Dalam kondisi lebih parah 2 kemampuan jantung dalam memompa darah dapat hilang (Soehardo K,1982:59).
Gejala yang timbul saat seseorang mengalami penyakit jantung yaitu dispnu (pernafasan yang abnormal), nyeri dada, sinkop (hilang kesadaran), palpitasi (denyut jantung tidak wajar), pembengkakan pergelangan kaki, letih, sianosis (perubahan warna kulit), dan klaudikasio (nyeri pada kaki) (Gray Huon H, dkk, 2002:2).
Faktor resiko penyakit jantung koroner dibagi menjadi 2 yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor yang dapat dimodifikasi. Faktor resiko yang dapat dimodifikasi yaitu: usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga, sedangkan
faktor yang dapat dimodifikasi, seperti : hiperlipidemia hipertensi, merokok, penyakit diabetes mellitus, gaya hidup yang kurang olahraga, stress psikologis, dan obesitas (Bustan M.N., 2000:21). Saat ini, klasifikasi penyakit jantung koroner 3 kategori, yaitu asimtomatik, angina pektoris, dan infark miokard akut (IMA). Pada penderita asimtomatik tidak pernah mengeluh adanya nyeri dada baik saat istirahat maupun beraktivitas, sedangkan pada penderita angina pectoris terdapat nyeri saat melakukan aktivitas, untuk infark miokard akut ditandai dengan nyeri dada seperti tertekan, teremas, tercekik, berat, tajam dan terasa panas. (Gray Huon H, dkk,2002:113).
Setelah mengetahui faktor-faktor dan gejala penyakit jantung koroner, resiko terkena penyakit jantung koroner dapat diminimalisir melalui gaya dan 3 pola hidup sehat. Perlu adanya pendiagnosaan untuk mengetahui penyakit ini.Pendiagnosaan dapat dilakukan dari riwayat hasil pemeriksaan.
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan diantaranya, penelitian oleh Sanjeev Kumar dan Gursimranjeet Kaur (2013) tentang penggunaan logika fuzzy untuk deteksi penyakit jantung, Ali Adeli, Mehdi Nehsat (2010) tentang pendiagnosaan pasien terkena penyakit jantung stadium 0 ( normal ) hingga stadium 4, sistem analisa menggunakan inferensi fuzzy mamdani. Penelitian yang dilakukan oleh Persi Pamela I, Gayathri P, dan N. Jaisankar (2013) tentang tehnik optimasi fuzzy untuk diagnosa penyakit jantung menggunakan algoritma pohon pembangkit keputusan, input yang digunakan sebnayak 14 dan menghasilkan 2 output. Penelitian yang dilakukan oleh Manisha Barman dan J Pal Choudhury (2012) tentang sistem aturan basis fuzzy untuk diagnosa penyakit jantung, input yang digunakan sebanyak 6 dengan menghasilkan 3 output, yaitu status penyakit jantung ringan dan berat, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sistem basis fuzzy.
Logika fuzzy merupakan salah satu komponen pembentuk soft computing. Dasar logika fuzzy yaitu teori himpunan fuzzy, dimana peranan derajat keanggotaanya sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan sangatlah penting. Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika fuzzy, antara lain: konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti, sangat fleksibel, memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat dan logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat komplek (Sri Kusumadewi, 2010:1).
Kedokteran merupakan salah satu bidang aplikasi teori himpunan fuzzy yang telah dipahami sejak awal pada pertengahan tahun 1970-an. Untuk mendiagnosa suatu penyakit diperlukan informasi yang jelas terkait pemeriksaan fisik, hasil laboratorium dan label diagnosa yang diberikan dokter (Setiadji, 2009:227).
Dalam penelitian ini akan dilakukan diagnosa untuk penyakit jantung
koroner (PJK) menggunakan sistem fuzzy Mamdani dengan defuzzifikasi centroid dan Mean of Maximum (MOM). Data pasien yang diperoleh sebanyak 90 data, dimana data tersebut terdiri dari hasil pemeriksaan pasien, gejala dan hasil laboratorium. Berdasarkan data yang diperoleh akan dilakukan diagnosa menggunakan sistem fuzzy untuk mendapatkan hasil diagnosa yaitu Asimtomatik, Angina Pektoris, dan Infark Miokard Akut (IMA). Penderita PJK Asimtomatik tidak pernah mengeluh adanya nyeri dada baik saat istirahat maupun beraktivitas, sedangakan penderita PJK Angina Pectoris sering merasa nyeri saat berlangsungnya aktivitas, dan penderita PJK Infark Miokard Akut mengalami rasa nyeri dada yang lebih berat dibanding jenis PJK lain.
BAB III
METODELOGI
A. Mesin InferensiPada perancangan sistem pakar untuk mendiagnosis suatu penyakit dilakukan dengan menggunakan mesin inferensi. Mesin inferensi forward chaining digunakan dalam sistem ini untuk mendiagnosis suatu penyakit setelah menerima gejala-gejala yang diinput oleh user. Setiap jawaban yang akan diberikan oleh seorang user akan dicari nilai kesesuaian/kesamaanya dengan nilai gejala suatu penyakit tertentu yang ada di dalam knowledge-based tersebut, sehingga diperoleh nilai kesesuaian berdasarkan frekuensi dan intensitas untuk masing-masing data gejala yang telah diinput pada penyakit tertentu.
B. Tabel dari Gejala Jantung
Kode Variabel Gejala Nama Gejala
BB-1 Dispnu (pernapasan yang abnormal)
BB-2 Nyeri dada
BB-3 Sinkop (hilang kesadaran)
BB-4 Palpitasi (denyut nadi tidak wajar) BB-5 Pembengkakan pergelangan kaki
BB-6 Letih
BB-7 Sianosis (Perubahan warna kulit) BB-8 Klaudikasio (nyeri pada kaki)
BB-9 Sakit kepala
BB-10 Tumbuh kembang terhambat BB-11 Adanya kelaianan down syndrome BB-12 Nafsu makan menurun
BB-13 Mengeluarkan keringat berlebih BB-14 Denyut jantung tidak wajar
C. Tabel dari Penyakit Jantung
Kode variabel Penyakit Nama Penyakit
BC-1 Jantung koroner BC-2 Gagal jantung BC-3 Jantung rematik BC4 Jantung bocor BC-5 Katup jantung BC-6 Otot jantung BC-7 Aritmia jantung BC-8 Jantung bawaan BC-9 Angina pectoris BC-10 Jantung bengkak D. Rule 1. Rule 1
IF BB-1 AND BB-2 AND BB-3 THEN BC-1 IF BB-4 AND BB-5 AND BB-6 THEN BC-2
IF BB-1 AND BB-2 AND BB-6 AND BB-9 THEN BC-3 IF BB-10 AND BB-11 AND THEN BC-4
IF BB-1 AND BB-2 AND BNB-3 BB-5 AND BB-6 AND BB-14 THEN BC-5
IF BB-1 AND BB-2 AND BB-3 AND BB-4 AND BB-5 AND BB-6 AND BB-9 AND BB-10AND BB-15 THEN BC-6
IF BB-1 AND BB-2 AND BB-3 AND BB-4 AND BB-6 AND BB-9 THEN BC-7
IF BB-1 AND BB-2 AND BB-6 AND BB-7 AND BB-12 THEN BC-8 IF BB-1 AND BB-6 AND BB-9 AND BB-11 THEN BC-9
E. Tabel Checklist KODE BC-1 BC-2 BC-3 BC-4 BC-5 BC-6 BC-7 BC-8 BC-9 BC-10 BB-1 BB-2 BB-3 BB-4 BB-5 BB-6 BB-7 BB-8 BB-9 BB-10 BB-11 BB-12 BB-13 BB-14 BB-15
F. Pohon Keputusan
BB-1 BB-2 BB-5 BB-13 BB-9 BB-12 BC-1 BB-6 BB-14 BC-10 BB-3 BB-6 BB-10 BB-6 BB-3 BC-2 BC-4 BB-6 BB-6 BB-14 BB-3 BB-10 BB-4 BB-6 BB-3 BB-6 BB-14 BC-5 BB-15 BC-6 BC-10 BB-9 BC-3 BB-7 BB-12 BC-8 BB-3 BB-4 BC-7 BB-6 BB-4 BB-12 BC-9BAB IV
ANALISIS
A. Fuzzy Set
Logika fuzzy merupakan generalisasi dari logika klasik yang hanya memiliki dua nilai keanggotaan, yaitu 0 dan 1.Dalam logika fuzzy nilai kebenaran suatu penyataan berkisar dari sepenuhnya benar sampai sepenuhnya salah. Dengan teori fuzzy set, suatu objek dapat menjadi anggota dari banyak himpunan dengan derajat keanggotaan yang berbeda dalam masing-masing himpunan. Konsep ini berbeda dengan teori himpunan klasik (crisp). Teori himpunan klasik tergantung pada logika dua-nilai (two-valued logic) untuk menentukan apakah sebuah objek merupakan suatu anggota himpunan atau bukan [2] Knowledge-based fuzzy set adalah merupakan suatu logika fuzzy yang digunakan untuk menyatakan suatu ketidakpastian dalam menentukan keanggotaan dari suatu elemen terhadap suatu set dengan memberikan derajat keanggotaan (membership degree) antara 0 sampai dengan 1 yang diberikan kepada beberapa orang (knowledge). Definisi knowledge-based fuzzy set adalah sebagai berikut: Misal U = {u1, ..., un} sebagai set of element dan K = {k1, ..., kn} sebagai set of knowledge, kemudian suatu fuzzy set A, k1(A) didefinisikan sebagai sebuah fuzzy set berdasarkan knowledge k1 terhadap universal set U dengan suatu mapping dari U ke dalam interval yang tertutup [0,1].[2]
B.
DatabaseBasis data (database) adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan-batasan pada data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam sistem informasi karena berfungsi sebagai gudang penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari duplikasi data, menghindari hubungan antar data yang tidak jelas
C. PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk
pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum
PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress, joomla, dll. Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext
Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana
kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor. PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License
E.
User InterfaceGambar 1.1 Rancangan login masuk interface
FUZZYSET
Diagnosa penyakit jantungUsername : Password : Joe ***** LOGIN
BIODATA ANDA
Nama
:
Jenis Kelamin
:
Golongan Darah :
Umur
:
Alamat
:
PROSES BATAL Joe Pria 0 20 tahun Jl. Bendungan BenangaGambar 1.3 Rancangan Input pemilihan gejala-gejala penyakit
Gambar 1.4 Rancangan input nilai frekuensi dan intensitas gejala
Silahakan anda pilih gejala yang ada alami
Judul Jurnal Penyakit Jantung
Jurnal Jantung
cari
BERANDA DIAGNOSA PETUNJUK ABOUT
Dispnu Nyeri dada Sinkop Palpitasi Letih Sianosis Klaudikasio Sakit kepala Batuk
Nafsu makan menurun Tumbuh kembang terhambat
PROSES BATAL
Silahakan anda lengkapi frekuensi dan intensitas gejala anda
Judul Jurnal
cari Penyakit Jantung
Jurnal Jantung
BERANDA DIAGNOSA PETUNJUK ABOUT
PROSES BATAL
Seberapa anda mengalami lelah? Tidak pernah
Kadang-kadang Cukup sering sering
Berapa jam anda bekerjaa sehingga lelah?
0-1jam 1-5 jam 5-16 jam 16-24 jam
Gambar 1.5 Rancangan output hasil diagnose penyakit pasien
Hasil diagnosis penyakit Anda
Judul Jurnal
cari Penyakit Jantung
Jurnal Jantung
BERANDA DIAGNOSA PETUNJUK ABOUT
Nama : Joe
Jenis Kelamin : Pria
Umur : 20 Tahun
Golongan darah : 0
Alamat : Jl. Bendungan Benanga
Gejala yang diderita : - Dispnu - Letih
Prediksi penyakit : Jantung Koroner
CETAK KEMBALI
BAB V
PENUTUP
Dari analisa dan pembahasan yang telah dilakukan bahwa dengan adanya sistem ini user dapat dengan mudah mengetahui penyakit jantung yang diderita penderita dan dengan mudah mendapatkan penjelasan tentang penyakit apa yang dideritanya. Sehingga penggunaan parameter frekuensi dan intensitas gejala sangat bermanfaat untuk proses diagnose penyakit yang lebih spesifik. Dengan penggunaan metode fuzzy set dalam sistem pakar berbasis web ini sangat menentukan hasil akhir diagnosa penyakit jantung yang memiliki tingkat keakuratan yang baik .Sehingga sistem pakar ini diharapkan mengurangi angka kematian.
REFERENCES
Josua Jaya, Frendy dan Saliwijaya Yuki, 2011. Perancangan Sistem Pakar untuk Mendeteksi Penyakit DBD dan Cara Pengobatan dengan Menggunakan Gadge Berbasis Android. Universitas Binus. Hal. 23 – 27.t
Arhami, Muhammad, 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Yogyaarta: CV. ANDI OFFSET.
Tim Penerbit Andi, 2003, Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic, Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Aditya, Alan Nur, 2011, Jago PHP & MySQL, Bekasi: Dunia Komputer.
Zakaria, Teddy Marcus dan Prijono, Agus, 2007, Perancangan Antarmuka untuk Interaksi Manusia dan Komputer, Bandung: Informatika Bandung.
Lisa , 2010. Perancangan Sistem Pakar untuk Diagnosis Kerusakan Hardware Laptop Berbasis Web. Universitas Stikom Dinamika Bangsa Jambi. Hal. 32 - 40.
Kasron, 2012. Buku Ajar Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Yogyakarta: Yulia Medika.
Yahya dan A.Fauzi, FIHA, 2011. Menaklukkan Pembunuh No.1: Mencegah dan Mengatasi Penyakit Jantung Koroner secara Tepat dan Cepat. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Indrasari, ristiana, 2011 Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Autis Berbasis Web, Semarang:fakultas sistem informasi.