• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM TEKS PROSEDUR TABLOID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM TEKS PROSEDUR TABLOID"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM TEKS PROSEDUR TABLOID NOVA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI DI TINGKAT MADRASAH ALIAH

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Bahasa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NABILA SYIFA ANGGRAINI NIM: 173151063

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA FAKULTAS ADAB DAN BAHASA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA SURAKARTA

2022

(2)

ii

NOTA PEMBIMBING Hal : Skripsi Nabila Syifa Anggraini

NIM : 173151063

Yth. Dekan Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta

Setelah memberikan arahan dan perbaikan seperlunya, maka saya selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi dari Saudara.

Nama : Nabila Syifa Anggraini NIM : 173151063

Judul : “Analisis Kesalahan Kebahasaan Dalam Teks Prosedur Tabloid Nova Dan Relevansinya Dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Xi Di Tingkat Madrasah Aliah”

Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada sidang munaqosah skripsi, guna untuk memperoleh gelar Sarjana dalam bidang pendidikan.

Demikian, atas perhatianya saya ucapkan terima kasih.

Surakarta, 17 Desember 2022 Pembimbing,

Elen Inderasari, S.Pd., M.Pd.

NIP 198504242015032005

(3)

iii

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti dipersembahkan kepada.

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

2. Kedua orang tua saya, Bapak Margono dan Ibu Ratna Wahyuningsih yang telah membesarkan, mendidik, mendukung, mendoakan dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

3. Elen Inderasari, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak perhatian dan membantu selama proses menyelesaikan skripsi ini.

4. Adik saya Helmi Syafirino dan Azka Annisa yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada kakaknya dalam mengerjakan skripsi.

5. Mochammad Rosyid Ridho yang telah membersamai saya selama proses pengerjaan skripsi dan memarahi saya ketika malas mengerjakan skripsi.

6. Teman-teman seperjuangan saya Siti Nur Fa’izah, Desanti Riski Hudayani, Muhammad Rizkhy Hidayanto, Fernanda Yudhit Aditama yang telah mendengarkan keluh kesah bersama, serta tetap memberikan saya motivasi agar tetap semangat dalam mengerjakan skripsi.

7. Seluruh teman-teman yang berkontribusi dalam penyelesaian skripsi.

(5)

v MOTTO

“90% dari kekhawatiran adalah imajinasi yang kita buat sendiri. Jalanilah daripada khawatir ”

(BTS: So What)

“Jika kau tidak berjalan hari ini, kau tidak akan bisa berlari esok hari”

(Nabila)

(6)

vi

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Kesalahan Kebahasaan dalam Teks Prosedur Tabloid Nova dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI di Tingkat Madrasah Aliah. Selawat dan salam semoga tetap senantiasa dilimpahkan kepada junjungan dan uswatun hasanah kita, Rasulullah Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari adanya bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu saya haturkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Mudhofir Abdullah, S.Ag., M Pd., selaku Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta.

2. Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta.

3. Dian Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Tadris Bahasa Indonesia UIN Raden Mas Said Surakarta.

4. Elen Inderasari, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Surakarta, 17 Desember 2022 Penulis,

Nabila Syifa Anggraini

(8)

viii ABSTRAK

Anggraini N.S. 2022. ANALISIS KESALAHAN KEBAHASAAN DALAM TEKS

PROSEDUR TABLOID NOVA DAN RELEVANSINYA DENGAN

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI DI TINGKAT MADRASAH ALIAH. Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta.

Pembimbing: Elen Inderasari, S.Pd., M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk kesalahan kebahasaan pada teks prosedur rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova edisi 26 Mei-22 Juni 2022 dan menjelaskan relevansinya dengan pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI di tingkat Madrasah Aliah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik membaca berulang. Keabsahan data menggunakan triangulasi teori yang dilakukan dengan cara mengumpulkan teori-teori yang diperlukan. Teknik analisis data yang digunakan ialah milik Miles dan Huberman. Hasil penelitian dan analisis data pada penelitian ini ditemukan 226 kesalahan kebahasaan. Kesalahan tersebut meliputi:

(1) Kesalahan penggunaan kalimat imperatif berjumlah 65 kesalahan, (2) Kesalahan penggunaan konjungsi temporal berjumlah 121 kesalahan, (3) Kesalahan penggunaan konjungsi final berjumlah 21 kesalahan, (4) Kesalahan konjungsi pembatasan berjumlah 1 kesalahan, (5) Kesalahan penggunaan verba material berjumlah 7 kesalahan, (6) Kesalahan penggunaan diksi berjumlah 11 kesalahan. Penelitian ini juga relevan dengan pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI MA materi teks prosedur pada KD 3.2, yakni menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur serta KD 4.2 memproduksi teks prosedur secara lisan atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

Kata kunci: Kesalahan kebahasaan, teks prosedur rubrik “Sedap Sekejap”, tabloid

(9)

ix ABSTRACT

Anggraini N.S. 2022. ANALYSIS OF LANGUAGE MISTAKES IN THE TABLOID NOVA PROCEDURE TEXT AND ITS RELEVANCE TO THE LEARNING OF INDONESIAN CLASS XI AT THE MADRASAH ALIAH LEVEL. Faculty of Adab and Language UIN Raden Mas Said Surakarta.

Advisor: Elen Inderasari, S.Pd., M.Pd.

This study aims to explain the form of language errors in the procedural text of the Nova tabloid "Sedap Sekejap" rubric, May 26-June 22 2022 edition and explain its relevance to learning Indonesian for class XI at the Madrasah Aliah level. This study used a qualitative descriptive method with a type of literature study. Data collection techniques in this study were carried out using repeated reading techniques. The validity of the data uses theoretical triangulation which is carried out by collecting the necessary theories. The data analysis technique used is that of Miles and Huberman.

The results of research and data analysis in this study found 226 language errors.

These errors include: (1) Mistakes in using imperative sentences totaling 65 errors, (2) Mistakes in using temporal conjunctions totaling 121 errors, (3) Mistakes in using final conjunctions totaling 21 errors, (4) Errors in limiting conjunctions totaling 1 error, (5) Errors in the use of material verbs totaled 7 errors, (6) Errors in the use of diction totaled 11 errors. This research is also relevant to learning Indonesian for class XI MA procedural text material in KD 3.2, namely analyzing the structure and language features of procedural texts and KD 4.2 producing procedural texts orally or in writing taking into account structure and language.

Keywords: Language errors, procedural text of the “Sedap Sekejap” rubric, tabloid

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

NOTA PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

1. Manfaat Teoretis………6

2. Manfaat Praktis………..6

BAB II LANDASAN TEORI, KAJIAN PUSTAKA, DAN KERANGKA BERPIKIR ... 8

A. Landasan Teori ... 8

1. Hakikat Kesalahan Kebahasaan ... 8

2. Hakikat Analisis Kesalahan Kebahasaan ... 10

3. Pengertian Teks Prosedur ... 13

4. Struktur Teks Prosedur ... 15

(11)

xi

5. Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur ... 16

6. Pengertian Tabloid ... 25

7. Teks Prosedur dalam pembelajaran bahasa Indonesia ... 25

B. Tinjauan Pustaka ... 28

C. Kerangka Berpikir ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 34

B. Metode Penelitian ... 35

C. Sumber Data ... 36

D. Teknik Pengumpulan Data ... 37

E. Teknik Cuplikan ... 38

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 38

G. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Deskripsi Data ... 43

1. Bentuk Kesalahan Kebahasaan...44

2. Relevansi dengan pembelajaran di MA...55

B. Analisis Data ... 59

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 78

A. Simpulan ... 78

B. Implikasi ... 79

C. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 84

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rincian Waktu Penelitian ... 35 Tabel 3.2 Jumlah hasil temuan data ... 45 Tabel 3.3 Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap”

Tabloid Nova ... 46 Tabel 3.4 Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap”

Tabloid Nova ... 47 Tabel 3.5 Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap”

Tabloid Nova ... 47 Tabel 3.6 Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap”

Tabloid Nova ... 48 Tabel 3.7 Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap”

Tabloid Nova ... 49 Tabel 3.8 Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap”

Tabloid Nova ... 50 Tabel 3.9 Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap”

Tabloid Nova ... 51 Tabel 3.10 Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap” Tabloid Nova ... 52 Tabel 3.11 Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap” Tabloid Nova ... 53 Tabel 3.12 Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap” Tabloid Nova ... 54 Tabel 3.13 Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap” Tabloid Nova ... 55

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 33 Gambar 2.2 Analisis Data Miles dan Huberman ... 42

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Teks Prosedur Rubrik “Sedap Sekejap” Tabloid Nova ... 84 Lampiran 2 Sampel Wujud Kesalahan Kebahasaan pada Teks Prosedur Rubrik

“Sedap Sekejap” Tabloid Nova ... 98 Lampiran 3 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Teks Prosedur ... 101

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap teks mempunyai kaidah kebahasaanya masing-masing.

Kemampuan menyusun teks sesuai kaidah kebahasaan merupakan syarat utama dalam bahasa tulis. Kemampuan ini sangat diperlukan dalam menuangkan ide di berbagai jenis teks, misalnya pada teks prosedur, teks eksplanasi, teks eksposisi, teks negosiasi, teks deskripsi serta lain sebagainya. Namun, penulisan teks yang tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan seringkali tidak bisa dihindari. Kesalahan kebahasaan sendiri ialah pengunaan bahasa yang melanggar norma, sistem, aturan sebuah teks yang berlaku.

Media cetak khususnya tabloid memegang peranan penting di masyarakat. Fenomena kesalahan kebahasaan masih ditemukan pada beberapa tabloid, salah satunya ialah tabloid Nova. Sebagai tabloid yang banyak beredar dan dibaca oleh semua kalangan masyarakat, sudah selayaknya tabloid Nova mensosialisasikan penggunaan bahasa sesuai kaidah. Pada realitanya tidak semua tulisan di dalam tabloid Nova sesuai dengan kaidah kebahasaan, baik dari segi bahasa maupun cara penulisannya. Masih banyak ditemukan kesalahan kebahasaan pada teks yang disajikan terlebih dibagian rubrik “Sedap Sekejap”.

(16)

2

Pada rubrik “Sedap Sekejap” di dalam tabloid Nova terdapat teks prosedur yang menyajikan informasi mengenai berbagai jenis resep masakan bagi perempuan untuk memasak di rumah, mulai dari makanan pembuka, makanan penutup hingga makanan pencuci mulut. Rubrik “Sedap Sekejap”

juga memaparkan rincian bahan masakan resep tersebut dan cara pembuatannya lengkap dengan foto yang memudahkan pembaca dapat memasak dengan mudah. Rubrik ini bertujuan untuk memberikan referensi dalam menyajikan hidangan di rumah setiap harinya. Rubrik “Sedap Sejekap” ini merupakan teks prosedur tentang pembuatan makanan melalui resep-resep kuliner inovatif.

Resep masakan yang disajikan berupa resep membuat kue, resep masakan ringan, resep masakan sayur dan daging serta lain sebagainya.

Kaidah kebahasaan teks prosedur meliputi berbagai hal yakni menggunakan kalimat imperatif (perintah), deklaratif (pernyataan), interogatif (pertanyaan), konjungsi (kata hubung), numeralia (kata bilangan), verba (kata kerja), pronomina (kata ganti) dan diksi (pilihan kata) (Kosasih, 2014: 71).

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova masih ditemukan kesalahan kaidah kebahasaan yang berupa ketidaktepatan dari bentuk kalimat imperatif, seperti pada kata “tuang” yang seharusnya diubah menjadi kata “tuangkanlah”. Hal ini karena kalimat imperatif merupakan kalimat yang maknanya memberikan perintah dengan ditandai oleh artikel –lah atau –kan.

(17)

3

Pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova juga ditemukan kesalahan kebahasaan dalam penggunaan konjungsi. Teks prosedur memiliki berbagai ragam konjungsi, salah satunya ialah konjungsi temporal. Kesalahan kebahasaan penggunaan konjungsi temporal ini misalnya ditemukan pada kalimat “Aduk rata hingga matang. Sisihkan” yang seharusnya dapat ditambahkan konjungsi temporal lalu untuk melengkapi pernyataan tersebut.

Perbaikan yang benar menjadi “Aduk rata hingga matang lalu sisihkan”.

Ditemukan pula ketidaktepatan penggunaan konjungsi pada rubrik

“Sedap Sekejap” tabloid Nova pada kalimat ”Untuk karamel: Masak gula pasir dengan api kecil sampai kecoklatan”. Pernyataan pada kalimat tersebut tidak tepat karena kalimat tersebut dimulai dengan kata depan untuk. Pada kaidah kebahasaan teks prosedur, ada beberapa konjungsi yang tidak boleh diletakkan di awal kalimat salah satunya ialah kata untuk karena menimbulkan ketidakserasian dalam pernyataan tersebut.

Penggunaan diksi atau pemilihan kata juga termasuk ke dalam kaidah kebahasaan penulisan teks prosedur. Pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova masih ditemukan kesalahan kebahasaan yang ditemukan pada kalimat “Masak sampai hingga mendidih dan kental” karena memakai pilihan kata yang tidak efektif. Kata sampai hingga mempunyai makna yang sama sehingga cukup memakai salah satu kata saja yang seharusnya menjadi “Masak sampai mendidih dan kental”. Selain itu, gabungan kata dan pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova juga tidak tepat, di mana ditulis menggunakan simbol

(18)

4

seperti “air & gula pasir”. Penulisan gabungan kata yang tepat sebaiknya tidak menggunakan simbol melainkan menggunakan huruf.

Berdasarkan kesalahan-kesalahan itulah kaidah kebahasaan diperlukan agar teks prosedur dapat disusun dengan tepat sesuai fungsi dan aturan yang berlaku. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, penyusunan teks prosedur selaras dengan materi kajian teks prosedur kelas XI pada KD 3.2, yakni menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur serta KD 4.2 memproduksi teks prosedur secara lisan atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan. Pada KD ini siswa dituntut untuk bisa memahami informasi mengenai struktur dan kebahasaan agar nantinya siswa dapat menyusun teks prosedur sesuai dengan kaidah yang berlaku. Oleh karena itu, para pelajar khususnya di tingkat Madrasah Aliah membutuhkan pengetahuan tentang penyusunan teks prosedur yang baik.

Adanya penelitian analisis kesalahan kebahasaan teks prosedur pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova ini dapat membantu siswa maupun pengajar dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia, mengingat tabloid ini bisa dibaca oleh semua kalangan termasuk para pelajar MA. Bagi pengajar penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran untuk membantu mengembangkan kemampuan siswa menyajikan atau menulis teks prosedur. Pemahaman mengenai teks prosedur bisa memperbaiki dan mengurangi kesalahan kebahasaan bagi para siswa. Pengetahuan ini dapat membuat siswa mampu memperhatikan keseluruhan struktur, isi, serta kaidah

(19)

5

kebahasaan teks prosedur agar nantinya meminimalisasi adanya kesalahan dalam penyusunan teks prosedur (Maulidiah, 2017: 97).

Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian tentang unsur kebahasaan dalam teks prosedur pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova perlu dilakukan. Atas dasar itulah peneliti memberi judul penelitian ini

“Analisis Kesalahan Kebahasaan dalam Teks Prosedur Tabloid Nova dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI di Tingkat Madrasah Aliah”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana bentuk kesalahan kebahasaan pada teks prosedur rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova edisi 26 Mei-22 Juni 2022?

2. Bagaimanakah relevansi teks prosedur pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova edisi 26 Mei-22 Juni 2022 dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI di tingkat Madrasah Aliah?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut.

1. Menjelaskan bentuk kesalahan kebahasaan pada teks prosedur rubrik

“Sedap Sekejap” tabloid Nova edisi 26 Mei-22 Juni 2022.

(20)

6

2. Menjelaskan relevansi teks prosedur rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova edisi 26 Mei-22 Juni 2022 dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI di tingkat Madrasah Aliah.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari sudut pandang teoretis maupun praktis.

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah ilmu dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada bidang penulisan teks prosedur berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan yang benar.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Pembaca

Penelitian ini mengenalkan, memberikan wawasan dan pemahaman terhadap pembaca mengenai penyusunan teks prosedur sesuai kaidah yang tepat.

b. Bagi Guru

Penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan ajar dan menambah pengetahuan tentang cara mengembangkan kemampuan siswa menyajikan atau menulis teks prosedur.

(21)

7 c. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan mampu memotivasi dan menambah pengetahuan siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran menulis teks prosedur diharapkan semakin meningkat.

d. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan, sumber rujukan atau referensi ketika hendak melakukan penelitian terkait teks prosedur.

e. Bagi Jurnalis

Hasil penelitian ini diharapkan bisa meningkatkan dan perbaikan kualitas pada penyusunan rubrik “Sedap Sekejap” di tabloid Nova.

(22)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Hakikat Kesalahan Kebahasaan

Kaidah kebahasaan merupakan aturan yang dipakai untuk membentuk kalimat sebagai pembeda teks satu dengan yang lainnya karena setiap teks memiliki kaidah kebahasaan masing-masing. Kaidah kebahasaan ialah pedoman yang menjadi unsur pembangun di dalam teks. Kesalahan kebahasaan sendiri merupakan bentuk pelanggaran dalam bidang bahasa baik dalam etika, norma, maupun kaidah dalam sebuah teks. Kesalahan kebahasaan dapat diartikan juga sebagai suatu wujud penyimpangan terhadap suatu kaidah kebahasaan dalam sebuah teks. Kesalahan kebahasaan dianggap menggangu tujuan dalam pelaksanaan pengajaran berbahasa.

Sejalan dengan itu Manaf (2009: 1) mengemukakan bahwa kesalahan kebahasaan ialah pemakaian bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku pada sebuah teks. Kesalahan kebahasaan ini berkenaan dengan penggunaan kata atau kalimat yang tidak sesuai dengan kebahasaan pada teksnya. Begitupula menurut Ghufron (2015: 2) yang mengemukakan bahwa kesalahan kebahasaan merupakan pelanggaran yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya, sebab adanya pelanggaran kebahasaan inilah

(23)

9

yang dapat dijadikan bahan pembelajaran sebagai evaluasi kedepannya.

Menurut Markhamah dan Sabardila (2010: 4) kesalahan kebahasaan adalah kekeliruan yang bersifat tidak sistematis yang dapat menggambarkan seberapa jauh pemahaman peserta didik terhadap suatu teks dalam pembelajaran berbahasa.

Tarigan (2011: 126) juga berpendapat bahwa kesalahan kebahasaan ialah kecacatan dalam penulisan yang dilakukan oleh siswa, sehingga ada bagian yang menyimpang dari kaidah teks yang ada. Pendapat lain dari Suyatno (2004: 8) juga mengemukakan bahwa kesalahan kebahasaan ialah penggunaan bentuk-bentuk kebahasaan yang berupa kata, kalimat, paragraf, wacana yang bertentangan dari aturan yang telah ditetapkan dalam kaidah teksnya.

Tujuan kaidah kebahasaan ini ialah menjadi pedoman agar tidak terjadi adanya kesalahan kebahasaan dalam menulis dan menyusun sebuah teks, baik teks prosedur maupun teks yang lainnya. Setiap teks mempunyai pedoman atau kaidah tersendiri, begitu pula dengan teks prosedur. Kaidah kebahasaan teks prosedur meliputi berbagai hal yakni menggunakan kalimat imperatif (perintah), deklaratif (pernyataan), interogatif (pertanyaan), konjungsi (kata hubung), numeralia (kata bilangan), verba (kata kerja), pronomina (kata ganti) dan diksi (pilihan kata) (Kosasih, 2014:

71).

(24)

10

Teks prosedur juga memiliki struktur yang terdiri dari tujuan, langkah- langkah dan penegasan ulang. Pada pembelajaran teks prosedur ini siswa dituntut untuk memahami strutur dan kaidah kebahasaan dari teks tersebut.

Setiap siswa harus memahami apa saja kaidah kebahasaan yang ada dalam teks prosedur agar dapat menyusun teks prosedur secara tepat.

Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesalahan kebahasaan adalah pelanggaran terhadap kaidah yang berlaku pada sebuah teks di mana kesalahan ini bisa dijadikan pembelajaran untuk evaluasi siswa dengan tujuan agar dapat menyusun sebuah teks dengan benar sesuai dengan kaidah yang ada.

2. Hakikat Analisis Kesalahan Kebahasaan

Analisis kesalahan kebahasaan merupakan suatu proses yang dilakukan peneliti untuk mengidentifikasi pelanggaran-pelanggaran apa saja yang ada pada suatu bahasa. Sejalan dengan Tarigan (2011: 60) analisis kesalahan kebahasaan merupakan kegiatan yang berupa mengumpulkan data kesalahan, menganalisis kesalahan yang telah diperoleh, mengemukakan kesalahan, mengelompokkan kesalahan serta adanya evaluasi pada kesalahan tersebut.

Analisis kesalahan kebahasaan bisa juga berarti meneliti kesalahan kaidah kebahasaan yang dilakukan oleh suatu penulis dan menunjukkan seberapa baik pengetahuannya dalam menulis sebuah teks. Menurut Noer (2013: 4) analisis kesalahan kebahasaan ialah proses yang dilakukan untuk

(25)

11

mengkaji suatu kata atau kalimat agar terhindar dari kesalahan-kesalahan di bidang kaidah kebahasaan suatu teks. Analisis kesalahan kebahasaan juga bisa diartikan sebagai salah satu bentuk pembelajaran bahasa antar pembelajar bahasa dengan tujuan untuk mencegah dan memperbaiki pelanggaran kaidah kebahasaan dalam penggunaan bahasa di sebuah teks (Widjono, 2005: 20).

Analisis kesalahan kebahasaan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan mengumpulkan, menganalisis, mengelompokkan, menelaah, dan mengevaluasi kesalahan kebahasaan pada sebuah teks (Johan, 2017: 15).

Sependapat dengan Tarigan dan Sulistiyaningsih (dalam Setyawati, 2010:

18) yang menyampaikan bahwa analisis kesalahan kebahasaan adalah tata cara yang digunakan untuk meneliti sebuah kajian kaidah kebahasaan suatu teks, seperti: kegiatan mencari beberapa data kesalahan, mengupas kesalahan yang ada, mengungkapkan kesalahan, memilah berdasarkan kategorinya serta menilai kesalahan yang telah ditemukan yang didasarkan pada kaidah yang berlaku pada suatu teks.

Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, kesalahan kebahasaan yang dilakukan siswa selama proses menulis merupakan hal yang wajar mengigat siswa masih dalam tahap belajar. Oleh karenanya analisis kesalahan kebahasaan lazim dilakukan, seperti yang dikemukakan oleh menurut Ellis dalam (Tarigan, 2011: 68) analisis kesalahan kebahasaan adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti dan guru

(26)

12

bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan agar nantinya dapat mencegah terjadinya kesalahan kebahasaan.

Kesalahan kebahasaan yang dilakukan siswa disebabkan oleh faktor kompetensi, artinya siswa belum memahami kaidah kebahasaan pada sebuah teks-teks yang dipelajarinya. Kesalahan biasanya terjadi secara konsisten dan sistematis. Apabila kesalahan tersebut tetap dibiarkan tanpa adanya upaya perbaikan, kondisi inilah yang akan menjadi penghambat peningkatan pengetahuan siswa terhadap sistem atau kaidah bahasa yang dipelajarinya. Sering dikatakan bahwa kesalahan merupakan gambaran terhadap pemahaman siswa akan sistem bahasa yang sedang dipelajari olehnya. Namun, kesalahan kebahasaan akan berkurang apabila tahap pemahaman semakin meningkat.

Oleh karena itu, analisis kesalahan kebahasaan ini perlu dilakukan agar dapat meminimalisasi adanya kesalahan pada penulisan teks-teks yang disusun. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi dan mengevaluasi sebuah teks, salah satunya teks prosedur. Perbaikan biasanya dilakukan oleh guru, misalnya melalui pendalaman materi, evaluasi, latihan, praktik dan lain sebagainya. Latihan dan upaya perbaikan terus- menerus diperlukan selama proses pembelajaran. Selain itu beberapa upaya

(27)

13

juga dapat dilakukan untuk mengatasi adanya kesalahan kebahasaan dengan cara, (1) guru segera mengklarifikasi kesalahan kebahasaan siswa yang ditemukan dalam pembelajaran, (2) antarsiswa melakukan aktivitas saling baca teks atau karangan sebelum dikumpulkan kepada guru, (3) penambahan alokasi waktu untuk aktivitas menulis di kelas.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis kesalahan kebahasaan merupakan proses dalam mengkaji, mengupas dan mengidentifikasi suatu kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam sebuah teks. Kesalahan kebahasaan tesebut dapat diatasi dengan cara latihan dan upaya perbaikan terus-menerus diperlukan selama proses pembelajaran bahasa.

3. Pengertian Teks Prosedur

Teks prosedur ialah teks yang menjelaskan mengenai tahap-tahap dalam membuat atau menyusun suatu hal. Sejalan dengan Kosasih (2014: 67) yang berpendapat bahwa teks prosedur adalah teks yang mengandung tata cara tentang melakukan sesuatu. Menurut Suherli (2017: 9) teks prosedur biasanya terdiri dari tujuan, alat-alat, bahan dan cara pembuatan. Pendapat lain dari As’adah (2016: 3) teks prosedur merupakan suatu teks yang memaparkan langkah-langkah dan tujuan yang harus dilakukan agar suatu pekerjaan dapat diselesaikan. Priyatni (2014: 87) juga menyampaikan bahwa teks prosedur mempunyai tujuan untuk melakukan atau membuat suatu objek dengan tahapan-tahapan yang sistematis.

(28)

14

Teks prosedur bisa juga diartikan sebagai tahapan-tahapan untuk menyelesaikan suatu kegiatan dengan langkah-langkah yang jelas (Depdiknas, 2008:106). Teks prosedur sendiri terbagi menjadi tiga jenis yakni teks prosedur sederhana, teks prosedur kompleks dan teks prosedur protokol (Widaningsih 2019: 77). Teks prosedur sederhana ialah teks yang dapat disajikan dengan dua atau tiga langkah saja sehingga setiap tahapan ini sangat singkat dan hanya menyajikan bagian yang dianggap penting.

Widaningsih (2019: 76) menyatakan bahwa teks prosedur sederhana ialah teks yang langkah-langkahnya hanya berisi tiga sampai empat langkah saja.

Teks prosedur kompleks ialah teks prosedur yang terdiri dari banyak langkah dan penjelasan yang lebih rinci pada setiap langkah-langkahnya.

Sejalan dengan pendapat Rahman (2018: 22) yang menyebutkan bahwa teks prosedur kompleks ialah teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan daan memiliki penjelasan atau keterangan dalam langkah tersebut. Teks ini lebih panjang dibandingkan dengan teks prosedur sederhana tadi, sebab setiap tahapan biasanya berjenjang dan dilengkapi dengan sub-langkah.

Sedangkan teks prosedur protokol merupakan teks prosedur yang langkah-langkahnya tidak harus sesuai urutan dan dapat dikerjakan pada bagian manapun terlebih dahulu namun tujuannya tetap bisa tercapai.

Seperti yang dikemukakan oleh Widaningsih (2019:75) bahwa teks

(29)

15

prosedur protokol merupakan teks yang memuat cara dan langka yang ringan sehingga bersifat mudah untuk dipahami.

Dari beberapa pendapat-pendapat yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa teks prosedur berisi tentang suatu langkah-langkah, tata cara melakukan atau membuat sesuatu untuk mencapai tujuan akhir.

Perbedaan teks prosedur sederhana, kompleks dan protokol terletak pada urutan-urutan dalam penyusunan sebuah langkah-langkah atau tahapan yang berbeda-beda.

4. Struktur Teks Prosedur

Setiap teks memiliki strukturnya masing-masing agar penyusunan teks tersebut dapat tertata dengan baik, begitu pula dengan teks prosedur. Suherli (2017: 17) mengemukakan bahwa struktur teks prosedur terbagi menjadi tiga yakni bagian tujuan, langkah-langkah dan penegasan ulang atau lebih jelasnya sebagai berikut.

a. Tujuan

Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dibedakan pada teks. Tujuan bisa juga berisi alasan tentang mengapa teks prosedur itu dibuat atau yang berarti hasil akhir yang didapat jika mengikuti langkah-langkah dalam teks prosedur ini. Yang artinya, tujuan ini merupakan hasil akhir jika kita melakukan suatu hal yang mengikuti langkah-langkah yang ada di dalam teks prosedur tersebut.

(30)

16 b. Langkah-langkah

Langkah-langkah ialah tata cara atau perincian petunjuk terkait topik yang ditentukan. Pada bagian ini menerangkan proses dari tahapan maupun langkah untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan dari pembuatan teks prosedur itu sendiri. Langkah-langkah wajib disusun secara berurutan, sebab akan dibahas tahapan dari pertama sampai hasil akhirnya.

c. Penegasan ulang atau penutup

Penegasan ulang ialah simpulan dari prosedur yang telah dilakukan. Penegasan ulang/ kesimpulan menejelaskan tentang simpulan dari teks presedur yang telah ditulis. Bagian ini bersifat opsional atau bukan suatu keharusan, yang berarti bagian ini boleh ada atau tidak, tidak wajib untuk ditulis. Penegasan ulang bisa juga berisi tentang manfaat atau harapan apabila tahapan-tahapan pada langkah tadi dijalankan dengan baik.

5. Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur

Selain struktur teks, kaidah kebahasaan juga penting sebagai unsur pembentuk kalimat dalam penulisan teks prosedur. Penyusunan teks prosedur perlu memperhatikan beberapa kaidah kebahasaan agar menghasilkan teks yang sesuai dengan ketentuan, sehingga terbentuklah sebuah teks prosedur. Menurut Kosasih (2014: 71) kaidah kebahasaan dalam penulisan teks prosedur dijelaskan sebagai berikut.

(31)

17 a. Kalimat

Berdasakan bentuk atau kategori sintaksisnya kalimat yang digunakan pada teks prosedur terbagi menjadi tiga bagian, yaitu.

1) Kalimat imperatif

Ciri yang pertama ialah menggunakan kalimat imperatif atau kalimat yang memuat perintah. Kalimat imperatif bisa juga diartikan sebagai teks yang menggunakan kalimat anjuran dan larangan. Kalimat imperatif bisa berupa kalimat yang bersifat memerintah, mengharuskan, melarangan dan memberi saran, misalnya “Masukkan ayam dan udang ke dalam wajan” atau berarti dalam teks tersebut diinstruksikan untuk mengikuti pernyataan yang diberikan. Kalimat imperatif biasanya ditandai dengan adanya tanda seru (!) yang menjadi ciri khas kalimat perintah. Penggunaan kata perintah ini akan membuat pembaca seakan-akan diperintah untuk melaksanakan apa yang ada didalam teks agar dapat mencapai tujuan dari teksnya. Kata kerja imperatif biasanya berupa akhiran – kan, –i dan partikel –lah.

2) Kalimat deklaratif

Ciri yang selanjutnya ialah kalimat deklaratif atau kalimat yang berisi pernyataan. Kalimat ini berfungsi sebagai kalimat yang memberikan pernyatan atau kalimat yang menambahkan informasi lebih lanjut. Tanda baca titik (.) biasanya digunakan dalam kalimat

(32)

18

ini untuk mengakhiri sebuah kalimat tersebut. Umumnya, kalimat deklaratif diterapkan pada kalimat pernyataan awal sebelum teks prosedur membahas tentang langkah-langkah melakukan sesuatu.

Kalimat ini berisi informasi satu arah yang bertujuan untuk memberi tahu tentang sesuatu hal kepada pembacanya. Meskipun demikian, informasi yang ditulis dalam kalimat ini juga bisa disampaikan oleh pihak kedua, ketiga dan selanjutnya.

3) Kalimat interogatif

Kalimat interogatif adalah kalimat yang mengandung pertanyaan. Kalimat interogatif digunakan untuk mencari informasi dengan mengajukan pertanyaan. Jika dilihat dari jenis respon yang diharapkan, kalimat interogatif didefinisikan sebagai kalimat yang dibuat untuk menghasilkan respon berupa jawaban. Kalimat interogatif merupakan kalimat yang umumnya kata tanya dengan ditandai adanya tanda tanya (?). Kata tanya ini didasarkan pada 5W+1H misalnya pada kalimat “Bagaimana cara membuat nastar tanpa menggunakan telur?”. Sedangkan teks prosedur sendiri merupakan teks yang menguraikan tahapan dalam membuat atau melakukan sesuatu. Jadi contoh kalimat interogatif dalam teks prosedur bisa memakai how (bagaimana) atau berarti digunakan untuk menanyakan langkah-langkah pembuatan atau tata cara membuat nastar tersebut.

(33)

19 b. Konjungsi

Kaidah penyusunan teks prosedur selanjutnya ialah menggunakan kata konjungsi atau penghubung. Menurut Chaer (2011: 5)istilah yang menghubungkan satu kata dengan kata lain disebut konjungsi. Frasa dengan frasa, klausa dengan klausa dan paragraf dengan paragraf.

Konjungsi yang digunakan dalam teks prosedur terbagi menjadi empat diantaranya sebagai berikut.

1) Konjungsi persyaratan

Konjungsi persyaratan ialah kata penghubung yang menyatakan kondisi. Artinya konjungsi persyaratan ini digunakan untuk menghubungkan atau menjelaskan jika suatu hal terjadi karena adanya syarat yang dipenuhi. Contohnya seperti jika, andai bila, kalau, asalkan.

2) Konjungsi temporal

Kata penghubung yang menggambarkan keterangan waktu disebut sebagai konjungsi temporal. Konjungsi temporal ini berfungsi sebagai alat urutan waktu sekaligus sebagai acuan urutan sebuah kronologis. Dengan kata lain, konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menjelaskan urutan secara bertahap (Widaningsih, 2019: 76). Hartono (2012: 131) juga mengemukakan bahwa konjungsi temporal berarti konjungsi berurutan yang menggambarkan urutan suatu tindakan atau kegiatan. Misalnya

(34)

20

seperti, kemudian, lalu, setelah itu, selanjutnya. Melalui kalimat ini pembaca akan mengetahui hubungan yang berurutan dan bisa mengikuti langkah-langkahnya sesuai urutan tesebut.

3) Konjungsi final (tujuan)

Konjungsi final, yaitu konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua unsur yang memiliki kandungan. Hubungan tujuan terdapat dalam kalimat yang klausa subordinatifnya menyatakan sesuatu tujuan atau harapan dari apa yang disebut dalam klausa utama. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini adalah supaya, untuk, dan agar (Sukarto, 2017: 6).

4) Konjungsi pembatasan

Konjungsi pembatasan yakni konjungsi yang menghubungkan antarklausa dengan membatasi keterangan pada klausa pertama dan pada klausa kedua. konjungsi pembatasan adalah kata hubung untuk menyatakan pembatasan. Kata hubung ini digunakan untuk menjelaskan pembatasan suatu hal, atau dalam batas manakah sebuah perbuatan boleh dilakukan (Yoana, 2021: 8). Konjungsi ini meliputi kecuali, asal dan selain.

c. Numeralia

Numeralia merupakan kata bilangan yang digunakan untuk mengurutkan langkah-langkah dalam teks prosedur. Numeralia bisa menyatakan jumlah, bilangan, nomor maupun himpunan. Sejalan

(35)

21

dengan pendapat Baru (2016: 2) yang menyatakan bahwa numeralia adalah kata yang menyatakan suatu benda, jumlah, kumpulan, atau menyatakan urutan benda dalam deretan nama-nama benda yang lain.

Numeralia dalam teks prosedur terbagi menjadi dua, diantaranya.

1) Numeralia urutan

Numeria urutan merupakan pilihan yang bisa digunakan selain menggunakan konjungsi temporal. Misalkan untuk menunjukkan urutan bilangan dapat menggunakan kata seperti: pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Urutan bilangan dapat pula dijelaskan per point denga angka seperti (1), (2), (3) dan seterusnya.

2) Numeralia kuantitas

Numeralia kuantitas adalah kata yang berfungsi sebagai petunjuk jumlah atau durasi dalam teks prosedur. Contohnya:

“Masukkan 2 butir telur”, “diamkan selama 30 menit di kulkas” dan lain sebagainya.

d. Pronomina

Pronomina ialah kata ganti dipakai untuk menggantikan orang atau benda. Berdasarkan fungsinya, pronomina dalam teks prosedur terbagi menjadi dua yang terdiri dari.

1) Pronomina penunjuk

Pronomina penunjuk adalah kata ganti untuk menggantikan benda. Pronomina penunjuk ini ialah kata ganti yang digunakan

(36)

22

sebagai pengarah pada suatu objek atau hal yang dituju. Pronomina penunjuk biasanya mengandung kata ini, itu atau tersebut.

2) Pronomina persona

Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mewakili orang. Kata ganti orang ialah pronomina yang fungsinya untuk menggantikan kata benda yang merujuk pada seseorang, baik berupa nama pribadi atau bukan (Chaer, 2003: 87). Orang yang dimaksud di sini bisa berarti diri sendiri, orang yang diajak bicara, atau orang yang dibicarakan. Pronomina persona bagi kata ganti untuk orang tunggal pada teks prosedur biasanya ditandai dengan kata anda, saya, kamu. Sedangkan untuk orang jamak biasanya ditandai dengan kata kita, kami, kalian.

e. Verba

Verba adalah kata kerja. Menurut Finoza (2004: 65-66) verba adalah kata kerja yang menyamapikan aktivitas atau proses, situasi dan tindakan yang bukan berupa kata sifat. Kata kerja biasanya digunakan sebagai predikat di dalam suatu kalimat. Kridalaksana (2011: 254) menambahkan bahwa verba adalah kelas kata yang umumnya berfungsi sebagai predikat, tetapi dalam beberapa aspek lain kata kerja ini juga mengandung sifat morfologis sebagai orang, aspek dan angka. Verba dalam teks prosedur sendiri terdiri dari dua macam, meliputi.

1) Verba material

(37)

23

Kata kerja yang memiliki imbuhan dengan menunjukkan suatu kegiatan atau tindakan yang dilakukan secara fisik disebut verba material. Contohnya mengupas, memotong, mengaduk, mengiris, memotong dan lain sebagainya.

2) Verba tingkah laku

Verba tingkah laku ialah kata kerja yang dipaparkan melalui ungkapan atau ekspresi. Verba tingkah laku juga diartikan sebagai pekerjaan yang tidak yang dapat dilihat dengan mata telanjang.

Contohnya menyetujui, menyukai, berpikir, memahami.

f. Diksi

Diksi ialah pemilihan kata. Kata yang tepat ialah kata yang mengungkapkan pengertian suatu objek secara tepat dan sesuai dengan kaidah. Pemilihan kata yang tepat juga bisa diartikan sebagai kata yang dapat memunculkan ide yang tepat di benak pendengar atau pembaca seperti yang dimaksudkan oleh pembicara atau penulis. Seperti yang dikemukakan oleh Mansurudin (2010: 73) diksi adalah pilihan kata yang tepat dan akurat yang bisa memberikan nilai kata bagi pembacanya. Ketepatan penggunaan diksi bisa dilihat dari segi kebakuan dan ketidakbakuan dari sebuah kata. Sejalan dengan Chaer (2011: 131) yang menyatakan bahwa bahasa baku adalah bahasa yang umumnya digunakan dalam konteks formal atau resmi. Hal ini harus

(38)

24

dilakukan agar pemakaian bahasa sesuai kaidah dan situasi pemakaiannya.

Menurut Manaf (dalam Ngusman, 2010: 119) ada tiga faktor dapat digunakan untuk mengukur ketepatan pilihan kata yakni, konsep yang tepat, nilai rasa yang tepat dan konteks penggunaan yang tepat.

Sebuah konsep yang dianggap tepat berarti mengacu pada ketepatan pada saat menggunakan kata untuk mendefinisikan objek tertentu.

Contohnya pada kalimat “diamkan selama 15 menit agar supaya matang dengan sempurna”. Kalimat tersebut tidak termasuk tepat konsep karena memakai pilihan kata yang tidak efektif. Kata “agar supaya” mempunyai makna yang sama sehingga cukup memakai salah satu kata saja agar dapat dikatakan sebagai tepat konsep. Perbaikan kalimat tersebut menjadi “diamkan selama 15 menit agar matang dengan sempurna”.

Kata-kata dengan nilai rasa yang tepat adalah kata-kata yang secara efektif dapat menyampaikan perasaan penulis. Nilai rasa yang tepat ini berhubungan dengan sopan santun seperti terhormat, jorok, kurang ajar, bersih dan lain sebagainya. Misalnya pada pemilihan kata

“bekas presiden” yang tidak termasuk kata dengan nilai rasa karena kata

“bekas” ditunjukkan untuk sebuah benda bukan orang. Hal ini berkaitan dengan kalimat yang terkesan tidak menunjukkan sopan santun. Kata

(39)

25

“bekas presiden” ini bisa diperbaiki dengan mengganti kata “bekas”

menjadi kata “mantan”.

Kemudian konteks penggunaan yang tepat ialah kata-kata yang dipilih sesuai dengan konteks penggunaannya tergantung situasi dan konsidi pada siapa mereka berbicara, di mana mereka berbicara, seperti apa lingkungannya, pukul berapa serta apa topiknya. Contohnya pada kalimat “tambahkan smoked beef dan kacang polong” kurang tepat karena konteks tuturan yang dituju tidak hanya anak muda tetapi juga semua kalangan dari remaja sampai lanjut usia. Orang awam umumnya sulit memahami makna kata dalam bahasa asing sehingga bisa diubah dengan menentukan kata yang cocok, seperti “tambahkan daging asap dan kacang polong”.

6. Pengertian Tabloid

Tabloid adalah surat kabar yang cenderung membahas mengenai sesuatu yang non formal. Tabloid lebih bersifat santai, tidak faktual dan tidak serius. Tabloid biasanya berisi mengenai seputar olahraga, selebritas atau para pesohor, tips-tips dan isu-isu yang lainnya. Menurut (Fabriar, 2016) tabloid merupakan surat kabar berukuran kecil yang menampilkan informasi dan gambar-gambar yang biasanya beredar setiap minggu sekali atau setiap bulan sekali. Wasserman (dalam Rahmitasari, 2017: 1) juga mengungkapkan bahwa tabloid adalah objek yang bisa mencakup beberapa hal, seperti terbentuk dengan format surat kabar, periode penerbitan serta

(40)

26

tampilan yang menarik. Berdasarkan ulasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tabloid ialah kumpulan artikel yang mempunyai ukuran lebih kecil dari surat kabar, biasanya terbit sekitar setiap minggu sekali, setiap dua minggu atau sebulan sekali tergantung perusahaan yag menaunginya.

Nova merupakan salah satu contoh media cetak yang membahas mengenai berbagai informasi seputar gaya hidup dan lifestyle wanita.

Melalui format tabloid, Nova pertama kali terbit pada tanggal 25 Februari 1986 di bawah naungan PT Samindara Utama. Namun saat ini tabloid Nova bergabung dalam Kompas Gramedia dengan penerbitan setiap satu minggu sekali. Berfokus pada kepentingan dan keinginan perempuan Indonesia, tabloid Nova menekankan pemberitaan perempuan yang bersifat faktual.

Isu yang diperbincangkan dalam tabloid Nova juga mencakup hal-hal yang khusus bagi perempuan, seperti yang berkaitan dengan keluarga, karier, pendapatan, keterampilan kuliner, dan kesehatan bagi perempuan. Tabloid Nova pun turut menyajikan berita tentang kabar berupa selebriti, figur perempuan inspiratif, kejadian teraktual, hingga tips dan trik yang bisa dilakukan perempuan Indonesia di rumah.

Tabloid Nova memiliki tagline “Sahabat Wanita Inspirasi Keluarga”.

Melalui tagline ini tabloid Nova membuktikan dengan beragram rubrik yang dapat memberikan wawasan tentang kehidupan peremupuan. Tabloid Nova memiliki 14 rubrik, salah satunya ialah “Sedap Sekejap”. Rubrik

“Sedap Sekejap” merupakan teks prosedur yang membahas mengenai resep

(41)

27

kuliner berupa makanan pembuka, makanan penutup dan pencuci mulut.

Rubrik “Sedap Sekejap” memberikan rincian bahan-bahan masakan dan cara pembuatannya dengan disertai foto masing-masing menu yang disajikan. Rubrik ini selalu mengikuti tren dan sesuai tema dengan memberikan resep mulai dari masakan dalam negeri hingga luar negeri yang bisa dijadikan referensi bagi perempuan untuk memasak di rumah.

7. Teks Prosedur dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Aliah

Peneliti memilih teks prosedur sebagai objek studi penelitian ini karena teks prosedur merupakan bagian dari teks yang dipelajari siswa kelas XI pada semester pertama. Teks prosedur yang ditemukan pada tabloid Nova adalah teks prosedur cara membuat makanan. Hal ini selaras dengan materi pelajaran bahasa Indonesia yang harus dikuasai siswa kelas XI di tingkat Madrasah Aliah salah satunya pada KD 3.2, yakni menganalisis struktur dan ciri kebahasaan teks prosedur serta KD 4.2 memproduksi teks prosedur secara lisan atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan. Pada KD ini siswa mempelajari tentang tata cara mengonstruksi informasi dalam teks prosedur, merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan, menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur. Melalui KD tersebut siswa dituntut mampu memproduksi dan menulis teks prosedur dengan benar. Hal ini karena sebagian besar siswa masih bermasalah dalam menulis teks prosedur yang tepat. Sejalan dengan pendapat Ulfa (2019: 470) yang

(42)

28

menyatakan bahwa sebagian siswa belum terampil menulis teks prosedur dikarenakan siswa belum memahami teks prosedur secara menyeluruh.

Oleh karena itu, penelitian dan pembelajaran tentang teks prosedur diperlukan agar penguasaan siswa terhadap teks prosedur akan menghasilkan kemampuan menulis sesuai dengan struktur dan kaidah teks yang dikuasai. Seperti pendapat Esti (2012: 20) yang menyebutkan bahwa melalui pembelajaran bahasa siswa mampu menyusun teks dengan benar sesuai fungsi dan tujuannya. Teks ini bisa dijadikan sebagai materi pembelajaran bagi guru. Dengan adanya teks tersebut, pembaca dapat mengetahui cara membuat suatu makanan dan siswa dapat belajar mengenai penyusunan teks prosedur yang benar.

B. Tinjauan Pustaka

Hasil penelitian terdahulu yang paling relevan dan dapat dijadikan acuan yaitu penelitian skripsi yang dilakukan oleh Rizka Cindy Hazizah (2020) dengan judul skripsinya Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur Karya Siswa Kelas VII MTS Negeri 5 Jember. Hasil penelitiannya ditemukan tiga bentuk kesalahan pada konjungsi. (1) Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif yang berupa kesalahan struktur kalimat terletak pada penempatan yang tidak sesuai, (2) Kesalahan penggunaan konjungsi Subordinatif berupa kesalahan struktur kalimat yang terletak setelah konjungsi tidak dilanjutkan keterangan, tidak dilanjutkan tanda koma, (3) Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif antarkalimat yang terletak pada penempatan yang tidak sesuai, yang

(43)

29

seharusnya ditengah kalimat berada di awal kalimat. Persamaan penelitian ini terletak pada data yang digunakan yakni sama sama meneliti tentang kesalahan pada teks prosedur. Perbedaannya terlihat pada objek yang dikaji yakni bukan mengkaji tentang tabloid, melainkan kesalahan pada karya siswa kelas VII MTS Al-Huda Tulungagung.

Penelitian kedua yang relevan yaitu penelitian jurnal bahasa dan sastra Indonesia yang dilakukan oleh Anesha Alvidril Vol 10, No 2 (2021) dengan judul Struktur, Isi dan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur Karya Siswa Kelas XI MIPA SMA Negeri 5 Padang. Hasil penelitiannya ditunjukkan bahwa siswa telah mampu menggunakan ketiga bagian struktur teks prosedur. Dilihat dari segi isi, sebagaian besar siswa sudah mampu menuliskan isi teks prosedur dengan tepat dan siswa juga sudah mampu menyusun teks prosedur sesuai unsur kebahasaan yang ada. Persamaan penelitian ini yakni sama-sama mengkaji mengenai kebahasaan pada teks prosedur. Kemudian perbedaanya terletak pada objek yang diteliti, penelitian ini mengkaji mengenai kesalahan teks prosedur pada tabloid.

Penelitian ketiga yang senada yaitu penelitian skripsi oleh Welia Permata Sari (2021) dengan judul skripsinya Analisis Struktur dan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur Siswa Kelas XI SMA PGRI 2 Padang. Hasil penelitiannya ditunjukkan bahwa siswa masih mempunyai kendala dalam menuliskan teks prosedur berdasarkan aturan teks prosedur yang ada, seperti belum memenuhi ketentuan pada bagian tujuan dan penegasan ulang. Pada

(44)

30

bagian langkah-langkah siswa sudah terampil menuliskan urutan langkah dengan penomoran berurut, namun masih sulit merincikan bagian dari isi langkah kegiatan. Selanjutnya penggunaan unsur kebahasaan kalimat perintah dan konjungsi temporal siswa sudah terampil menuliskan unsur tersebut ke dalam teks prosedur. Kesamaan dari kedua penelitian ini yakni sama-sama mengkaji mengenai analisis kebahasaan pada teks prosedur, namun objek yang dikaji berbeda dengan penelitian ini.

Penelitian yang relevan selanjutnya yaitu penelitian jurnal oleh I Wayan Sudirta Vol 5, No 2 (2021) yang berjudul Meningkatkan Hasil Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menganalisis Kebahasaan Teks Prosedur melalui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa menerapkan model pembelajaran cooperative learning pada materi mengenai kebahasaan teks prosedur dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Negara, siswa menjadi lebih aktif, lebih semangat dalam belajar serta keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar lebih tinggi dan siswa lebih memahami materi pembelajaran yang diajarkan. Persamaan penelitian ini yakni sama-sama mengkaji mengenai kebahasaan teks prosedur, sedangkan perbedaanya terletak pada penelitian ini tidak meneliti mengenai kesalahan kebahasaan pada tabloid melainkan pada teks prosedur siswa .

Ada pula penelitian lain yang selaras dengan penelitian ini yakni dilakukan oleh Gema Rifa Cahyaningrum (2020) dengan judul skripsinya

(45)

31

Analisis Struktur dan Kebahasaan dalam Penulisan Teks Negosiasi Siswa di MAN 2 Boyolali. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa sebagian besar siswa kelas X MAN 2 Boyolali telah memahami struktur dan kaidah teks negosiasi.

Terdapat 39 siswa yang mencantumkan struktur dengan baik dan benar sedangkan 4 siswa tidak mencantumkan struktur orientasi. Penulisan aspek kebahasaan dalam teks negosiasi ditemukan sebanyak 89 data dan penggunaan kalimat interogatif sebanyak 74 data. Persamaan penelitian ini terletak pada penelitian ini yang sama-sama membahas mengenai kaidah kebahasaan teks, sedangkan perbedaanya terlihat dari objek yang dikaji penelitian ini mengkaji tentang teks negosiasi pada siswa kelas X MAN 2 Boyolali, sedangkan peneliti mengkaji tentang kesalahan kebahasaan teks prosedur pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova.

Kelima penelitian di atas membahas mengenai analisis kebahasaan teks, namun dari penelitian tersebut masih bersifat intens dan belum ada yang meneliti objek pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova. Oleh karena itu penelitian ini layak diteliti karena mampu memaparkan bentuk kesalahan kebahasaan teks prosedur pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova.

(46)

32 C. Kerangka Berpikir

Objek dalam penelitian ini berupa tabloid Nova yang dirilis pada 26 Mei-22 Juni tahun 2022. Penelitian ini mengkaji mengenai kesalahan kebahasaan dalam rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova. Rubrik “Sedap Sekejap” sendiri memaparkan mengenai resep-resep masakan nusantara maupun mancanegara. Resep masakannya beragam, mulai dari resep membuat kue, memasak sayur, ikan dan daging hingga membuat cemilan sebagai hidangan pencuci mulut. Rubrik ini disajikan dalam bentuk teks prosedur dengan menjabarkan bahan dan tata cara pembuatannya.

Pada penelitian ini, peneliti akan membahas mengenai wujud-wujud kesalahan kebahasaan dalam penyusunan teks prosedur pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova. Kebahasaan teks prosedur yang dikaji meliputi penggunaan kalimat imperatif, deklaratif, interogatif, konjungsi, numeralia, verba, pronomina dan diksi. Kemudian ada pula stuktur teks prosedur yang terdiri dari tujuan, langkah-langkah dan penegasan ulang.

Selanjutnya penelitian terhadap tabloid Nova ini akan direlevansikan dengan pembelajaran bahasa Indonesia kelas XI di tingkat Madrasah Aliah.

Bahasa dan kesalahan kebahasaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, pelanggaran kebahasaan inilah yang akan dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Penelitian ini akan diteliti melalui beberapa tahapan-tahapan seperti yang telah dikemukakan. Lebih jelasnya, rincian kerangka berpikir dapat dilihat pada gambar berikut.

(47)

33

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Analisis Kesalahan Kebahasaan dalam Teks Prosedur Tabloid Nova dan Relevansinya dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI di Tingkat Madrasah Aliah

Rubrik “Sedap Sekejap” Tabloid Nova

Relevansi terhadap pembelajaran kelas XI Selaras dengan KD 3.2, yakni menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur serta KD 4.2 memproduksi teks prosedur secara

lisan atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan Kaidah kebahasaan

(Kosasih, 2014: 71) kalimat imperatif, deklaratif, interogatif, konjungsi, numeralia, verba, pronomina, diksi

Stuktur (Suherli, 2017:70) tujuan, langkah-langkah dan penegasan ulang Resep Masakan

Teks Prosedur

Analisis Data

Simpulan

(48)

34 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian yakni dapat dilakukan di mana pun atau dilakukan secara fleksibilitas baik di rumah, di perpustakaan maupun di kampus, karena penelitian ini menggunakan jenis studi pustaka pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova. Studi pustaka sendiri adalah penelitian mengenai suatu buku atau suatu karya dalam bentuk tulisan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil penelitian dari masalah yang dikaji (Sarwono dalam Sari, 2020: 25).

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan objek tabloid Nova sebagai bahan penelitian, sehingga tidak terikat oleh tempat manapun. Adapun waktu yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu dilakukan mulai dari bulan Juli- Desember 2022. Pada Juli sampai dengan bulan Agustus, peneliti melakukan kegiatan pengajuan judul sampai dengan penyusunan laporan dan pengumpulan data. Pada bulan September sampai dengan November, peneliti melakukan analisis data dan penyusunan laporan. Rincian waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

(49)

35

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan

Tahun 2022

Juli Agustus September Oktober November Desember

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan Judul 2. Penyusunan

Proposal 3. Revisi

Proposal 4. Pelaksanaan

Semprop

5.

Penggalian dan Analisis Data

6. Penulisan Laporan 7. Munaqosah

8. Revisi Munaqosah

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut moleong (2016: 6) penelitian kualitatif ialah penelitian yang menjabarkan tentang subjek yang diteliti seperti tindakan, perilaku, sikap, persepsi, dan deskripsi dalam bentuk kata-kata atau kalimat dalam suatu konteks. Penelitian ini bisa juga diartikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk memaparkan secara mendalam mengenai suatu objek yang terjadi di lapangan studi.

Sugiyono (2019: 18) juga mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dengan kegunaan tertentu. Pada penelitian ini penulis menggunakan

(50)

36

metode kualitatif karena hasil yang diperolah berupa kata-kata dan deskripsi berupa kalimat bukan berupa angka.

Jenis penelitian yang mengkaji kesalahan kebahasaan pada rubrik

“Sedap Sekejap” tabloid Nova ini merupakan penelitian studi pustaka.

Penelitian studi pustaka sendiri adalah penelitian mengenai suatu buku atau suatu karya dalam bentuk tulisan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil penelitian dari masalah yang dikaji (Sarwono dalam Sari, 2020: 21). Objek dalam penelitian studi pustaka tidak hanya sekadar mengkaji buku, namun bisa juga mengkaji kamus, majalah, koran, jurnal, artikel, tabloid dan dokumen yang lainnya. Objek yang diambil peneliti berupa tabloid yang dideskripsikan dengan jelas. Data yang akan diteliti berasal dari tabloid Nova dengan memaparkan kesalahan kebahasaan teks posedur pada rubrik “Sedap Sekejap”.

C. Sumber Data

Sumber data ialah data yang diambil atau objek yang digunakan dalam sebuah penelitian. Penelitian kualitatif memiliki sumber data berbentuk kata- kata dan perbuatan, sisanya adalah data tambahan berupa dokumen atau yang lainnya, (Moleong, 2016: 157). Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari tabloid. Objek penelitian yang diambil adalah teks prosedur pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova edisi 26 Mei-22 Juni tahun 2022 yang diterbitkan oleh Kompas Gramedia dengan jumlah teks prosedur sebanyak 36 teks dan ISBN 977-085-30300-2-8 serta diterbitkan setiap hari Sabtu.

(51)

37 D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik membaca berulang merupakan hal yang penting karena data tidak dapat diperoleh tanpa pembacaan. Teknik membaca berulang mempunyai tujuan untuk menemukan data-data dalam sebuah objek yang menjadi penelitian. Teknik ini digunakan untuk menemukan data-data kesalahan kebahasaan teks prosedur yang terdapat dalam rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova. Menurut (Ratna, 2010: 245) teknik membaca berulang dalam penelitian dilakukan dengan.

1) Peneliti membaca teks prosedur pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova secara keseluruhan dengan berulang-ulang.

2) Peneliti mencari kemudian memberikan tanda garis bawah pada kesalahan kebahasaan yang ditemukan.

3) Peneliti mengumpulkan kesalahan-kesalahan kebahasaan yang telah ditemukan kemudian diklasifikasikan ke dalam bentuk-bentuk kesalahan kebahasaan.

4) Peneliti menganalisis dan mendeskripsikan data yang telah ditemukan.

Setelah langkah-langkah tersebut selesai dilakukan langkah terakhir yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan pembenaran pada kesalahan- kesalahan yang telah ditemukan. Lalu data ini dideskripsikan dan ditulis dalam bentuk tabel.

(52)

38 E. Teknik Cuplikan

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling menurut Sugiyono (2018: 138) adalah pengambilan sampel dengan menggunakan beberapa pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria yang diinginkan untuk dapat menentukan jumlah sampel yang akan diteliti. Teknik ini dilakukan dengan cara peneliti memilih secara acak dengan mengambil beberapa sampel dari objek yang diteliti (Moleong, 2016: 223). Pada metode ini peneliti bisa menentukan sampel mana yang akan digunakan.

Pada penelitian ini, sampling yang disajikan ialah berupa teks prosedur pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova yang terbit setiap satu minggu sekali kemudian diambil sampel pada edisi 26 Mei-22 Juni tahun 2022. Jumlah teks prosedur yang diambil sebagai sampel yakni sebanyak 36 teks prosedur selama satu bulan penuh. Teknik cuplikan teks yang dipaparkan merupakan kata atau kalimat yang mengandung kesalahan kebahasaan teks prosedur pada rubrik

“Sedap Sekejap” tabloid Nova. Kesalahan kebahasaan teks prosedur yang dikaji meliputi penggunaan kalimat imperatif, konjungsi, numeralia, verba, pronomina dan diksi. Dari beberapa teks prosedur yang sudah terpilih sebagai sampel merupakan teks yang mengandung kesalahan.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Suatu penelitian yang telah diselesaikan wajib diuji kelayakan dan kebenaran melalui data yang disajikan. Keabsahan data diperlukan untuk menguji seberapa akurat data yang telah dianalisis. Peningkatan validitas data

(53)

39

yang digunakan pada penelitian ini ialah teknik triangulasi. Triangulasi merupakan metode gabungan yang digunakan untuk mengkaji penelitian kualitatif dari berbagai sudut pandang. Triangulasi juga bisa diartikan sebagai teknik yang mengombinasikan sumber serta pengumpulan data yang telah ditemukan (Sugiyono, 2018: 125).

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi teori. Triangulasi teori sendiri ialah proses untuk menguji validitas data dengan menggunakan berbagai teori yang dikemukakan oleh pakar yang bertujuan untuk menyusun kerangka teori yang kemudian dijadikan dasar dalam pengumpulan dan pemaparan data.

Triangulasi teori adalah penggunaan sudut pandang teoritis yang berbeda untuk menentukan hipotesis dan menguraikan satu data. Proses berikutnya yaitu mengtriangulasi teori tentang kesalahan kebahasaan milik Tarigan. Sedangkan kaitannya dengan kaidah kebahasaan teks prosedur menggunakan teori milik Kosasih.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data terkait tahap-tahap dalam analisis kesalahan kebahasaaan pada penelitian ini dikemukakan oleh Miles dan Huberman.

Analisis ini mengacu pada pengumpulan data pada saat proses dan setelah selesai. Menurut Tarigan dalam (Mantasiah, 2022: 8) analisis kesalahan berbahasa mencakup lima komponen, yaitu mengumpulkan data, mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan kesalahan, mengklasifikan dan merangking kesalahan serta mengevaluasi kesalahan. Teknik analisis data

(54)

40

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan interaktif model, yang meliputi tiga komponen, yaitu 1) pengumpulan data, 2) reduksi data, 3) penyajian data dan 4) penarikan simpulan. Berikut uraian langkah analisis data sesuai bagan di bawah.

1) Pengumpulan Data

Pengumpulan data ialah mencari dan mengumpulkan data-data terkait kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara membaca seluruh teks prosedur pada rubrik “Sedap Sekejap” tabloid Nova.

Kemudian memberikan tanda garis bawah pada kesalahan kebahasaan yang ditemukan pada teks prosedur tersebut. Data yang telah diperoleh tersebut kemudian dicatat. Melalui hal tersebut peneliti akan menemukan data yang berbagai variasi.

2) Reduksi Data

Pada tahap reduksi data pemilahan dan pencatatan dapat membantu dalam proses penelitian agar tersusun lebih sistematis. Data penelitian berupa kesalahan kebahasaan. Kemudian dilakukan reduksi data dengan tujuan agar lebih fokus, jelas, serta membuang bagian data jika kurang sesuai dengan tujuan penelitian. Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi dan mengelompokkan kesalahan berdasarkan tataran kebahasaan. Kebahasaan di sini mengacu pada kaidah teks prosedur.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Karangan Argumentasi Siswa Kelas X SMA N Gondangrejo ” ini ditulis untuk m emenuhi sebagian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif.. dalam karangan narasi

Melalui analisis secara kualitatif, dapat disimpulkan bahwa penggunaan Berdasarkan hasil analisis kesalahan penggunaan konjungsi dalam karangan argumentasi siswa

Kedua, kesalahan penggunaan konjungsi subordinatif disebabkan karena berbagai hal, yaitu: (1) kurangnya tanda baca koma (,) setelah klausa pertama karena penempatan

Adapun bentuk- bentuk penggunaan unsur kebahasaan yang ditemukan, yakni penggunaan serapan pancaindra dan penggunaan kata berimbuhan meN- dengan kata dasar (k, t,

Berdasarkan hasil penelitian diketahui siswa menuliskan 3 bentuk kesalahan dalam penggunaan konjungsi bahasa Jerman, pertama siswa salah dalam meletakkan posisi kata kerja pada kalimat

Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat dikembangkan pengertian kesalahan berbahasa sebagai suatu fenomena pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai unit kebahasaan yang meliptuti, kata,

Kartu Data Analisis Kebahasaan Cerpen No Kebahasaan Cerpen Hasil Analisis Bukti Kalimat 1 Menggunakan kalimat bermakna lampau 2 Menggunakan diksi yang menyatakan urutan waktu 3