• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Aritmetika Sosial untuk Siswa Kelas VII A di SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul Tahun Ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Aritmetika Sosial untuk Siswa Kelas VII A di SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul Tahun Ajaran 2014/2015."

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Anatasia Yulianti, 111414034. 2015. Efektivitas Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Materi Aritmetika Sosial Untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis proyek ditinjau dari: (1) aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta (2) minat belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul pada topik aritmetika sosial.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A di SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif-kualitatif. Instrumen yang digunakan terdiri dari: (1) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), (2) Tugas proyek, (3) Tes lisan, (4) Angket minat belajar siswa, dan (5) Penilaian teman sejawat. Pemungutan data berlangsung pada tanggal 8 Mei 2015 sampai tanggal 18 Mei 2015. Data yang diperoleh dari penelitian ini ada dua macam, yaitu data hasil belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial. Data hasil belajar berupa nilai total dari nilai tugas proyek dan nilai tes lisan, sedangkan data minat belajar siswa berupa angket minat belajar yang telah diisi oleh siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek pada topik aritmetika sosial di kelas VII A SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul menunjukkan hasil belajar yang belum efektif pada aspek pengetahuan dan keterampilan, tetapi sudah efektif pada aspek sikap, sedangkan minat belajar siswa dalam pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial dapat dikatakan berminat. Dari 32 siswa terdapat 18 siswa atau sekitar 56,25% siswa yang belum memenuhi KKM pada aspek pengetahuan, 9 siswa atau sekitar 28,125% siswa mendapatkan nilai C pada aspek keterampilan, sedangkan pada aspek sikap sudah terdapat 10 siswa yang mendapatkan nilai A dan 21 siswa yang mendapatkan nilai B, dengan jumlah persentase 96,875%. Minat belajar siswa dapat dikatakan berminat karena enam dari tujuh karakteristik dalam pernyataan angket berada pada kriteria berminat, sedangkan karakteristik yang lain berada pada kriteria sangat berminat.

(2)

ABSTRACT

Anatasia Yulianti, 111414034. 2015. The effectivity of project-based learning on social aritmathic material for class VII Junior High School 2 Gedangsari, Gunungkidul academic year 2014/2015. Math Education Program, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aimed to know the effectivity of project-based learning seen from: (1) knowledge, skill, and attitude aspects, and (2) students’ learning interest class VII at Junior High School 2 Gedangsari, Gunungkidul on social aritmathic topic.

The subject of this research was students in class VII A at Junior High Schhol 2 Gedangsari, Gunungkidul. This research used quantitative-qualitative research. The instruments used were: (1) lesson plan, (2) project assignment, (3) oral test, (4) students’ learning interest questionnaire, and (5) peer assessment. Data collection was conducted on May 8, 2015 until May 18, 2015. There are two kinds of data obtained in this research, they are learning result data and students’ learning interest on project-based learning on social aritmathic material. Learning result data was in the form of project assignment grade and oral test, while students’ learning interest was in the form of students learning interest questionnaire which had been filled by the students.

The result of this research showed that project-based learning on social aritmathic topic in class VII A at Junior High School 2 Gedangsari, Gunungkidul showed ineffective learning result on knowledge and skill aspects, but it was effective on attitude aspect, while students’ learning interest on project-based learning on social aritmathic could be considered that the students were interested. From 32 students, there were 18 students or about 56,25% students who have not fulfilled the minimum standard grade on knowledge aspect, 9 students or about 28,125% students got grade C on skill aspect, while in attitude aspect, there have been 10 students who reached A and 21 students reached B, with the persentage 96,875%. Students could be considered interested because 6 from 7 characteristics in the questionnaire were on “interested” criteria, while other characteristics were on “very interested” criteria.

(3)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII A DI SMP NEGERI 2

GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 2014/2015 Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh: Anatasia Yulianti

NIM: 111414034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII A DI SMP NEGERI 2

GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 2014/2015 Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh: Anatasia Yulianti

NIM: 111414034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2015

(5)
(6)
(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

“aku akan terus mencoba menjadi wanita yang tangguh meskipun banyak rintangan yang menghadang, karena aku percaya Tuhan

besertaku”

(Anatasia Yulianti)

Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus Bunda Maria Orangtuaku Mathias Parmono dan Margaretha Sukinah Kedua adikku Grispiana Yuni Haryani dan Yakobus Yuli A. S. Orangtua keduaku Sahabatku Andreas Sulistyo Nugroho Teman-temanku satu prodi maupun dari prodi lain Dan almamaterku Universitas Sanata Dharma

(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kesuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Agustus 2015 Penulis,

Anatasia Yulianti

(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Anatasia Yulianti

NIM : 111414034

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI ARITMETIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 GEDANGSARI, GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 14 Agustus 2015 Yang menyatakan,

Anatasia Yulianti

(10)

ABSTRAK

Anatasia Yulianti, 111414034. 2015. Efektivitas Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Materi Aritmetika Sosial Untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis proyek ditinjau dari: (1) aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta (2) minat belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul pada topik aritmetika sosial.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A di SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif-kualitatif. Instrumen yang digunakan terdiri dari: (1) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), (2) Tugas proyek, (3) Tes lisan, (4) Angket minat belajar siswa, dan (5) Penilaian teman sejawat. Pemungutan data berlangsung pada tanggal 8 Mei 2015 sampai tanggal 18 Mei 2015. Data yang diperoleh dari penelitian ini ada dua macam, yaitu data hasil belajar dan minat belajar siswa dalam pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial. Data hasil belajar berupa nilai total dari nilai tugas proyek dan nilai tes lisan, sedangkan data minat belajar siswa berupa angket minat belajar yang telah diisi oleh siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis proyek pada topik aritmetika sosial di kelas VII A SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul menunjukkan hasil belajar yang belum efektif pada aspek pengetahuan dan keterampilan, tetapi sudah efektif pada aspek sikap, sedangkan minat belajar siswa dalam pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial dapat dikatakan berminat. Dari 32 siswa terdapat 18 siswa atau sekitar 56,25% siswa yang belum memenuhi KKM pada aspek pengetahuan, 9 siswa atau sekitar 28,125% siswa mendapatkan nilai C pada aspek keterampilan, sedangkan pada aspek sikap sudah terdapat 10 siswa yang mendapatkan nilai A dan 21 siswa yang mendapatkan nilai B, dengan jumlah persentase 96,875%. Minat belajar siswa dapat dikatakan berminat karena enam dari tujuh karakteristik dalam pernyataan angket berada pada kriteria berminat, sedangkan karakteristik yang lain berada pada kriteria sangat berminat.

Kata kunci: aritmetika sosial, efektivitas, hasil belajar, minat belajar, pembelajaran berbasis proyek.

(11)

ABSTRACT

Anatasia Yulianti, 111414034. 2015. The effectivity of project-based learning on social aritmathic material for class VII Junior High School 2 Gedangsari, Gunungkidul academic year 2014/2015. Math Education Program, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aimed to know the effectivity of project-based learning seen from: (1) knowledge, skill, and attitude aspects, and (2) students’ learning interest class VII at Junior High School 2 Gedangsari, Gunungkidul on social aritmathic topic.

The subject of this research was students in class VII A at Junior High Schhol 2 Gedangsari, Gunungkidul. This research used quantitative-qualitative research. The instruments used were: (1) lesson plan, (2) project assignment, (3) oral test, (4) students’ learning interest questionnaire, and (5) peer assessment. Data collection was conducted on May 8, 2015 until May 18, 2015. There are two kinds of data obtained in this research, they are learning result data and students’ learning interest on project-based learning on social aritmathic material. Learning result data was in the form of project assignment grade and oral test, while students’ learning interest was in the form of students learning interest questionnaire which had been filled by the students.

The result of this research showed that project-based learning on social aritmathic topic in class VII A at Junior High School 2 Gedangsari, Gunungkidul showed ineffective learning result on knowledge and skill aspects, but it was

effective on attitude aspect, while students’ learning interest on project-based

learning on social aritmathic could be considered that the students were interested. From 32 students, there were 18 students or about 56,25% students who have not fulfilled the minimum standard grade on knowledge aspect, 9 students or about 28,125% students got grade C on skill aspect, while in attitude aspect, there have been 10 students who reached A and 21 students reached B, with the persentage 96,875%. Students could be considered interested because 6 from 7 characteristics in the questionnaire were on “interested” criteria, while other characteristics were on “very interested” criteria.

Keywords: effectivity, learning result, learning interest, project-based learning, social aritmathic.

(12)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Aritmetika Sosial untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul Tahun Ajaran 2014/2015 ini dengan baik.

Skripsi ini tersusun berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd. selaku ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan.

3. Bapak Dr. Hongki Julie, M. Si. selaku ketua Program Studi Pendidikan Matematika.

4. Bapak Drs. Thomas Sugiarto Pudjohartono, M. T. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada penulis. Terima kasih atas motivasi, saran, dan kritik selama penyusunan skripsi ini.

5. Segenap dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

6. Bapak Drs. Tugiman selaku kepala sekolah di SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul yang telah memberikan ijin penelitian.

7. Bapak YB Susanto selaku guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VII A di SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul Tahun Ajaran 2014/2015 yang telah membimbing dan membantu penulis selama penelitian.

8. Siswa-siswa kelas VII A SMP negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul Tahun Ajaran 2014/2015 yang telah membantu penulis dalam pengambilan data penelitian.

(13)

9. Bapak Mathias Parmono, Ibu Margaretha Sukinah, Bapak Florentinus Heriana Sukardi, Ibu Yohana Elisa Suryanti Purwaningsih, Grispiana Yuni Haryani, Yakobus Yuli Adi Santoso, Andreas Sulistyo Nugroho, selaku orangtua, adik dan sahabat yang telah memberikan dukungan berupa doa dan biaya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.Teman-teman Program Studi Pendidikan Matematika yang telah berjuang bersama dalam menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

11.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan untuk generasi selanjutnya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mengharapkan agar skripsi ini berguna bagi banyak pihak.

Penulis

Anatasia Yulianti

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Pembatasan Masalah ... 5

E. Penjelasan Istilah ... 5

F. Tujuan Penelitian ... 6

G. Manfaat Penelitian ... 7

H. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Efektivitas ... 9

B. Pembelajaran Berbasis Proyek ... 9

(15)

1. Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek ... 9

2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek ... 10

3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek ... 11

4. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek ... 13

5. Penilaian pada Pembelajaran Berbasis Proyek ... 14

C. Materi Aritmetika Sosial ... 15

D. Pembelajaran Berbasis Proyek pada Aritmetika Sosial ... 21

E. Pengertian Belajar ... 22

F. Hasil Belajar Peserta Didik ... 23

G. Minat Belajar Peserta Didik ... 26

1. Pengertian Minat Belajar Peserta Didik ... 26

2. Fungsi Minat dalam Belajar ... 28

3. Faktor-faktor yang Dapat Menumbuhkan Minat dalam Belajar ... 30

H. Kerangka Berfikir ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Jenis Penelitian ... 35

B. Subjek Penelitian ... 35

C. Objek Penelitian ... 36

D. Perumusan Variabel-Variabel ... 36

E. Bentuk Data ... 36

F. Metode Pengumpulan Data ... 37

1. Data Hasil Belajar Siswa ... 37

2. Data Minat Belajar Siswa ... 37

G. Instrumen Pengumpulan Data... 38

1. Instrumen Pembelajaran ... 38

2. Instrumen Penilaian ... 39

(16)

H. Metode/Teknik Analisis Data ... 43

1. Analisis Validitas Soal Tes Hasil Belajar ... 43

2. Analisis Kegiatan Pembelajaran ... 43

3. Analisis Logbook Siswa ... 44

4. Analisis Hasil Belajar ... 44

5. Analisis Angket Minat Belajar ... 48

I. Rencana Pelaksanaan Penelitian secara Keseluruhan ... 52

BAB IV PERSIAPAN PENELITIAN, PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Persiapan Penelitian ... 55

B. Pelaksanaan Penelitian ... 56

C. Tabulasi Data ... 61

1. Data Minat Belajar Siswa ... 61

2. Data Hasil Belajar Siswa ... 64

D. Analisis Data ... 71

1. Analisis Kegiatan Pembelajaran ... 71

2. Analisis Logbook Siswa ... 72

3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa ... 75

4. Analisis Data Minat Belajar Siswa ... 80

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 82

1. Hasil Belajar Siswa ... 84

2. Minat Belajar Siswa ... 91

F. Kelemahan Penelitian ... 93

BAB V PENUTUP ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 97

(17)

DAFTAR PUSTAKA ... 99 LAMPIRAN ... 101

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pedoman Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Angket Minat

Belajar Siswa ... 32

Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Tugas Proyek ... 40

Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Tes Lisan ... 41

Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian Sikap ... 42

Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Minat Belajar Siswa ... 42

Tabel 3.5 Persiapan Analisis Logbook Siswa ... 44

Tabel 3.6 Hasil Belajar Dari Aspek Pengetahuan ... 45

Tabel 3.7 Hasil Belajar Dari Aspek Keterampilan... 46

Tabel 3.8 Hasil Belajar Dari Aspek Sikap ... 47

Tabel 3.9 Skor Pilihan Jawaban Angket Menurut Skala Likert ... 49

Tabel 3.10 Kriteria Tingkat Minat Belajar Siswa pada Karakteristik Perhatian terhadap Pelajaran Matematika ... 50

Tabel 3.11 Kriteria Tingkat Minat Belajar Siswa pada Karakteristik Bersemangat ... 52

Tabel 3.12 Penjadwalan Waktu Pelaksanaan Penelitian ... 53

Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Pembelajaran ... 56

Tabel 4.2 Angket Minat Belajar Siswa ... 62

Tabel 4.3 Skor Tiap Butir Penilaian Proyek Aspek Pengetahuan ... 65

Tabel 4.4 Skor Tes Lisan Tiap Nomor Aspek Pengetahuan ... 66

Tabel 4.5 Skor Tiap Butir Penilaian Proyek Aspek Keterampilan ... 67

Tabel 4.6 Skor Tes Lisan Tiap Nomor Aspek Keterampilan ... 68

Tabel 4.7 Skor Tiap Butir Penilaian Proyek Aspek Sikap ... 70

Tabel 4.8 Analisis Logbook Siswa ... 73

Tabel 4.4 Analisis Data Hasil Belajar Siswa Aspek Pengetahuan ... 75

(19)

Tabel 4.5 Analisis Data Hasil Belajar Siswa Aspek Keterampilan ... 77

Tabel 4.6 Analisis Data Hasil Belajar Siswa Aspek Sikap ... 78

Tabel 4.12 Pernyataan Angket Minat Belajar Siswa ... 80

Tabel 4.13 Jumlah Skor Pernyataan Angket Minat Belajar Siswa ... 81

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

Lampiran A.1 Surat Ijin Melaksanakan Penelitian ... 101

Lampiran A.2 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ... 102

Lampiran B Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 103

Lampiran B.2 Tugas Proyek ... 113

Lampiran B.3 Rubrik Penilaian Tugas Proyek ... 118

Lampiran B.4 Logbook Siswa ... 123

Lampiran B.5 Tes Lisan ... 124

Lampiran B.6 Rubik Penilaian Tes Lisan ... 125

Lampiran B.7 Penilaian Teman Sejawat ... 127

Lampiran B.8 Angket Minat Belajar ... 129

Lampiran C Lampiran C.1 Tugas Proyek – Hasil ... 133

Lampiran C.2 Logbook Siswa – Hasil... 143

Lampiran C.3 Tes Lisan – Hasil ... 159

Lampiran C.4 Penilaian Teman Sejawat – Hasil ... 163

Lampiran C.5 Angket Minat Belajar – Hasil ... 167

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aritmetika sosial merupakan salah satu materi yang dipelajari oleh siswa kelas VII SMP. Aritmetika sosial merupakan materi yang mempelajari kegiatan ekonomi, khususnya dalam kegiatan jual-beli. Aritmetika sosial memiliki sub-sub materi mengenai harga jual, harga beli, keuntungan, kerugian, serta persentase untung dan rugi yang merupakan masalah-masalah yang sering muncul dalam kegiatan ekonomi.

(22)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Y. B. Susanto, siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul terbiasa mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah. Metode yang bepusat pada guru ini membentuk siswa menjadi seorang pendengar, karena guru lebih aktif berbicara dan memberikan informasi kepada siswa. Khususnya pada materi aritmetika sosial ini, siswa terbiasa belajar dengan mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Siswa jarang diberi kesempatan untuk memperdalam ilmu pengetahuannya. Siswa juga belum pernah belajar secara langsung mengenai aritmetika sosial dalam kehidupan di masyarakat. Hal tersebut menyebabkan siswa belum dapat mempraktikan ilmu pengetahuan yang telah diterima, khususnya pada materi aritmetika sosial secara langsung di lapangan atau kehidupan di masyarakat. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk menerapkan model pembelajaran berbasis proyek yang belum pernah diterapkan sebelumnya. Model pembelajaran ini akan diterapkan untuk siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul agar mereka mampu belajar secara kontekstual.

(23)

berbasis proyek pada materi aritmetika sosial, khususnya dalam memahami konsep untung atau rugi serta persentase untung atau rugi. Melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa akan melihat permasalahan aritmetika sosial secara kontekstual. Siswa juga dapat mengetahui penyebab-penyebab terjadinya keuntungan atau kerugian, serta strategi-strategi yang dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek akan menuntut siswa aktif dalam berproses dan berdinamika di kelompoknya. Dari keaktifan siswa ini, peneliti dapat melihat sejauh mana minat siswa setelah mengikuti proses pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, peneliti juga dapat melihat hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran berbasis proyek.

Dari uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Efektivitas Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Aritmetika Sosial untuk Siswa Kelas VII A di SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul Tahun Ajaran 2014/2015.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini yaitu:

(24)

2. Siswa jarang diberi kesempatan untuk memperdalam ilmu pengetahuannya, sehingga siswa belum dapat mempelajari aritmetika sosial secara nyata dalam kehidupan di masyarakat.

3. Penggunaan pembelajaran berbasis proyek belum pernah digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika, sehingga peneliti mencoba melakukan penelitian untuk menerapkan pembelajaran berbasis proyek khususnya pada materi aritmetika sosial.

4. Peneliti ingin melihat sejauh mana pembelajaran berbasis proyek dapat menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran, serta melihat hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran berbasis proyek.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas pembelajaran berbasis proyek ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Gedangsari pada topik aritmetika sosial?

(25)

D. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah efektivitas pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial untuk siswa kelas VII SMP N 2 Gedangsari.

E. Batasan Istilah

Penelitian ini menggunakan beberapa istilah. Penjelasan istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas

Metode pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila mampu membantu siswa untuk mencapai tujuan yang ditinjau dari hasil belajar dan minat belajar siswa sesuai dengan standar yang digunakan oleh peneliti.

2. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan nilai akhir siswa yang ditinjau dari aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hasil belajar siswa akan diukur sesuai standar penilaian yang telah ditentukan oleh peneliti.

3. Minat belajar

(26)

4. Pembelajaran berbasis proyek

Pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks (CORD, 2001; Thomas, Mergendoller, & Michaelson, 1999; Moss, Van-Duzer, Carol, 1998)

5. Aritmetika sosial

Aritmetika sosial merupakan salah satu materi kelas VII yang mempelajari aktifitas matematika dalam kehidupan sehari, seperti transaksi jual beli, adanya keuntungan dan kerugian, potongan harga, bruto, tara, neto, dan sebagainya.

Penelitian yang berjudul efektivitas pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gedangsari, Gunungkidul tahun ajaran 2014/2015 merupakan upaya untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran yang ditinjau dari hasil belajar dan minat belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dengan metode berbasis proyek.

F. Tujuan Penelitian

(27)

1. Mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis proyek ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Gedangsari pada topik aritmetika sosial.

2. Mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis proyek ditinjau dari minat belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Gedangsari pada topik aritmetika sosial.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Aritmetika Sosial untuk Siswa Kelas VII di SMP Negeri 2 Gedangsari diharapkan memberikan manfaat:

1. Bagi Siswa

Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat mempelajari aritmetika secara kontekstual dan semakin aktif dalam mengikuti pembelajaran. 2. Bagi Guru

Melalui penelitian ini diharapkan guru mengetahui efektivitas pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial.

3. Bagi Peneliti

(28)

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan terdiri dari lima bab, yaitu:

1. BAB I : pada bab I dipaparkan mengenai latar belakang yang memuat alasan dilakukannya penelitian ini, rumusan masalah, pembatasan masalah, penjelasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. 2. BAB II : pada bab II dipaparkan mengenai landasan teori dan

kerangka berfikir yang menjadi acuan selama penelitian. 3. BAB III : pada bab III dipaparkan mengenai jenis penelitian, subjek

penelitian, objek penelitian, perumusan variabel-variabel, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, dan metode/teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian, serta rencana pelaksanaan penelitian.

4. BAB IV : pada bab IV dipaparkan mengenai persiapan dan

pelaksanaan penelitian, tabulasi data, analisis data, pembahasan, dan kelemahan penelitian.

(29)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Efektivitas

Menurut Popham dan Baker (dalam Suyanto dan Asep Djihad, 2012:115), pada hakekatnya proses pembelajaran yang efektif terjadi jika guru dapat mengubah kemampuan dan persepsi siswa dari yang sulit mempelajari sesuatu menjadi mudah mempelajarinya. Lebih jauh mereka menjelaskan bahwa proses belajar dan mengajar yang efektif sangat tergantung pada pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran.

Menurut Ridwan Abdullah Sani (2013:41), pembelajaran yang efektif tidak terlepas dari peran guru yang efektif, kondisi pembelajaran yang efektif, keterlibatan peserta didik, dan sumber belajar/lingkungan belajar yang mendukung. Ridwan Abdullah Sani (2013:43) menambahkan bahwa efektivitas pembelajaran tidak terlepas dari aktivitas yang berkualitas dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh guru.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan secara optimal.

B. Pembelajaran Berbasis Proyek

1. Model pembelajaran berbasis proyek

(30)

memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Blumenfeld et.al. (dalam Ngalimun, 2012:183) mendiskripsikan model belajar berbasis proyek (project-based learning) berpusat pada proses relatif berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit pembelajaran bermakna dengan mengintegrasikan konsep-konsep dari sejumlah komponen pengetahuan, atau disiplin, atau lapangan studi.

Menurut Clegg & Berch (dalam Made Wena, 2009:144), melalui pembelajaran kerja proyek, kreativitas dan motivasi siswa akan meningkat. Kerja proyek memuat tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri (Thomas, dkk, 1999 dalam Made Wena, 2009:144).

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang berfokus pada masalah kompleks dan kontekstual yang akan meningkatkan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah tersebut.

2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

(31)

ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan siswa bekerja secara otonom dalam mengonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya untuk menghasilkan produk nyata. Menurut Gaer (dalam Made Wena, 2009:145), pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk memberi pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.

Berdasarkan paparan di atas, pembelajaran berbasis proyek memiliki karakteristik sebagai pembelajaran kontekstual yang berfokus pada prinsip dan konsep, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dalam menyelesaikan proyek tertentu.

3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek

Sebagai sebuah model pembelajaran, menurut Thomas (dalam Made Wena, 2009:145) pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip, yaitu:

a. Prinsip sentralistis (centrality) berarti kerja proyek merupakan pusat dari kegiatan pembelajaran.

(32)

dalam bentuk definisi yang lemah (Stepien & Gallagher, dalam Made Wena, 2009:146).

c. Prinsip investigasi konstruktif (constructive investigation) merupakan proses yang mengarah kepada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi. d. Prinsip otonomi (autonomy) berarti kemandiriran siswa dalam

melaksanakan proses pembelajaran, yaitu bebas menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi, dan bertanggungjawab, sehingga guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk mendorong tumbuhnya kemandirian siswa. e. Prinsip realistis (realism) berarti tugas proyek merupakan proses

pembelajaran yang mampu mengajak siswa belajar pada dunia kerja yang sesungguhnya. Jadi, guru harus mampu menggunakan dunia nyata sebagai sumber belajar bagi siswa.

(33)

mengembangkan kemandiriannya dalam proses pembelajaran; serta (e) prinsip realistis, proyek harus berdasarkan permasalahan yang nyata (tidak dibuat-buat) yang dapat membantu siswa belajar pada dunia kerja.

4. Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Moursund (dalam Made Wena, 2009:147) beberapa keuntungan dari pembelajaran berbasis proyek antara lain sebagai berikut.

a. Meningkatkan motivasi (increased motivation). Hal ini terlihat dari respon siswa yang sangat tekun, berusaha keras untuk menyelesaikan proyek, dan merasa lebih bergairah dalam pembelajaran, serta keterlambatan dalam kehadiran sangat berkurang.

b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah (increased problem-solving ability). Lingkungan belajar dalam pembelajaran berbasis

proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

(34)

d. Meningkatkan keterampilan mengola sumber (increassed resource-management skills). Pembelajaran berbasis proyek dapat membantu

siswa dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

5. Penilaian pada Pembelajaran Berbasis Proyek

Proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Tugas proyek berupa investigasi yang dimulai dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Proyek akan memberikan informasi tentang pemahamanan dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan tersebut, serta kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan informasi.

(35)

dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek siswa.

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek, sedangkan tahapan yang perlu dinilai adalah seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis.

C. Materi Aritmetika Sosial

Pada materi aritmetika sosial kelas VII SMP terdapat beberapa hal yang akan dipelajari, seperti nilai keseluruhan dan nilai per unit, istilah-istilah dalam perdagangan, harga beli, harga jual, laba, rugi, persentase laba, persentase rugi, rabat, bruto, tara, netto, dan lain sebagainya.

1. Nilai Keseluruhan dan Nilai per Unit

Hubungan antara nilai keseluruhan, nilai per unit, dan banyak unit adalah nilai keseluruhan sama dengan banyaknya unit dikalikan nilai per unit, sedangkan nilai per unit sama dengan nilai keseluruhan dibagi dengan banyak unit.

Contoh 1. 1.

Andre membeli 15 pulpen seharga Rp 22.500,00. Berapa banyak Andre harus membayar untuk 1 pulpen?

(36)

Jika banyak unit pulpen adalah 15 pulpen dan nilai keseluruhan (nilai 15 pulpen) sebesar Rp 22.500,00, maka nilai per unit (nilai 1 pulpen) sama dengan Rp 22.500,00 dibagi 15 sama dengan Rp 1.500,00.

Jadi, Andre harus membayar Rp 1.500,00 untuk satu buah pulpen.

2. Pengertian Istilah-istilah Perdagangan

Dalam suatu perdagangan, uang merupakan alat tukar atau pembayaran yang sah. Jumlah uang yang diperoleh pedagang dari hasil penjualan barang dinamakan harga jual, sedangkan jumlah yang harus dibelanjakan atau dibayarkan (dikeluarkan) oleh pedagang untuk pengadaan barang dinamakan harga beli. Seorang pedagang dikatakan memiliki laba (untung) jika harga jualnya lebih besar daripada harga belinya, sedangkan rugi jika harga jualnya lebih rendah daripada harga belinya. Jika harga jual sama dengan harga beli, maka dinamakan pulang pokok atau impas (rugi tidak, untung pun tidak). Penentuan besar keuntungan dalam perdagangan dapat ditentukan dengan cara mengurangi hasil jual dengan hasil beli, sedangkan besar kerugian dapat ditentukan dengan cara mengurangi hasil beli dengan hasil jual.

(37)

potongan berat suatu barang berupa pelapisnya (kemasannya atau pembungkusnya). Netto adalah berat bersih (berat sebenarnya atau berat persis) suatu barang.

3. Persentase laba dan rugi

Persentase laba dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut. % 100   B L PL % 100    B B J

PL , dengan J > B

Keterangan:

PL : persentase laba L : laba

J : harga jual B : harga beli

Contoh 3.1.

Yuda membeli sebuah laptop dengan harga Rp 3.200.000,00. Laptop tersebut dijual kembali seharga Rp 4.000.000,00. Berapakah persentase laba atau rugi terhadap harga belinya?

Jawab:

Karena harga jual lebih besar dari harga beli maka Yudi mengalami keuntungan. Besar laba atau keuntungannya adalah

B J L 

= 4.000.000,00 – 3.200.000,00 = 800.000,00

(38)

% 25 % 100 00 , 000 . 200 . 3 00 , 000 .

800

PL

Persentase rugi dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut. % 100   B R PR % 100    B J B

PR , dengan B > J

Keterangan:

PR : persentase rugi R : rugi

J : harga jual B : harga beli

Contoh 3.2.

Seseorang membeli barang seharga Rp 50.000,00. Barang itu dijual dengan harga Rp. 45.000,00. Hitunglah persentase laba atau rugi terhadap harga beli!

Jawab:

Karena harga beli lebih besar dari harga jual maka ia mengalami kerugian. Besar kerugiannya adalah

J B R 

= 50.000,00 – 45.000,00 = 5.000,00

Persentase rugi terhadap harga beli:

% 10 % 100 00 , 000 . 50 00 , 000 .

5

(39)

4. Menghitung harga penjualan

Jika diketahui harga beli dan persentase keuntungan atau kerugian, maka harga penjualan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.

a. Pedagang dalam kondisi untung

% 100    B B J

PL , dengan J > B

% 100 ) (    

B PL J B

% 100

% )

(JBBPL  100 100 100 ) ( PL B B J     100 )

(JBBPL            100 PL B B J Keterangan:

PL : persentase laba J : harga jual B : harga beli

b. Pedagang dalam kondisi rugi

% 100    B J B

PR , dengan B > J

% 100 ) (    

(40)

% 100

% )

(BJBPR  100 100 100 ) ( PR B J B     100 )

(BJBPR            100 PR B B J Keterangan:

PR : persentase rugi J : harga jual B : harga beli

5. Menghitung harga pembelian

Berikut ini cara menghitung harga pembelian. a. Pedagang dalam kondisi untung

         100 PL B B J

B

 

B PL

J    

100 100

PL

B

J  

100 100

PL J B     100 100 Keterangan:

(41)

b. Pedagang dalam kondisi rugi          100 PR B B J

B

 

B PR

J    

100 100

PR

B

J  

100 100

PR J B     100 100 Keterangan:

PR : persentase rugi J : harga jual B : harga beli

D. Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Aritmetika Sosial

(42)

E. Pengertian Belajar

Berikut ini merupakan pemaparan dari beberapa perspektif para ahli tentang pengertian belajar:

1. Menurut Syah (dalam Asep Jihad & Abdul Haris, 2013:1), pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relative positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

2. Menurut Sudjana (dalam Asep Jihad & Abdul Haris, 2013:2), belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar.

3. Menurut W. H. Burton (dalam Eveline Siregar & Hartini Nara, 2011:4), belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

(43)

5. Menurut Slameto (dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2011:13), belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya

Berdasarkan beberapa perspektif di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan interaksi menuju perubahan yang positif, baik perubahan dalam hal pengetahuan, keterampilan, maupun sikap.

F. Hasil Belajar Peserta Didik

Hasil belajar merupakan tujuan pembelajaran yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Menurut Subino (dalam Purwanto, 2009:43), pada umumnya tujuan pendidikan dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Winkel (dalam Purwanto, 2009:39), belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Menurut Abdurrahman (dalam Asep Jihad & Abdul Haris, 2013:14), hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.

(44)

1. Ranah kognitif

Ranah kognitif yaitu ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom (dalam Anas Sudijono, 2006:49), segala upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk dalam ranah kognitif.

2. Ranah afektif

Ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada tingkah laku dalam diri siswa.

3. Ranah psikomotorik.

Ranah psikomotorik merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (dalam Anas Sudijono, 2006:57-58) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif. Hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila siswa telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektifnya.

(45)

bermacam-macam informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance) (Abdurrahman dalam Asep Jihad & Abdul Haris, 2013:14).

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tujuan suatu pembelajaran dalam bentuk perubahan perilaku dalam ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan) dari suatu proses belajar.

Hasil belajar dapat ditentukan melalui sebuah penilaian. Penilaian tersebut dapat diukur melalui tes dan non tes. Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites (Asep Jihad & Abdul Haris, 2013:67). Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. Teknik penilaian berupa tes digunakan untuk mengukur aspek pengetahuan dan keterampilan. Alat penilaian teknik tes yaitu: (a) tes tertulis, merupakan sekumpulan pertanyaan atau tugas yang harus diselesaikan siswa secara tertulis; (b) tes lisan, merupakan sekumpulan pertanyan yang diberikan kepada siswa dan dilaksanakan dengan cara tanya jawab; (c) tes perbuatan, merupakan tugas berupa kegiatan praktek atau melakukan kegiatan yang mengukur keterampilan.

(46)

minat, sifat, dan kepribadian melalui pengamatan, skala sikap, angket, dan catatan harian. Teknik penilaian non tes dapat dilakukan melalui: (a) pengamatan, yakni alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas dasar pengamatan terhadap perilaku siswa , baik secara perorang maupun kelompok, di kelas maupun di luar kelas; (b) skala sikap, yaitu alat penilaian yang digunakan untuk mengungkap sikap siswa melalui pengerjaan tugas tertulis dengan soal-soal yang lebih mengukur daya nalar atau pendapat siswa; (c) angket, yaitu alat penilaian yang menyajikan tugas-tugas atau mengerjakan dengan cara tertulis; (d) catatan harian, yaitu suatu catatan mengenai perilaku siswa yang dipandang mempunyai kaitan dengan perkembangan pribadinya; (e) daftar cek, yaitu suatu daftar yang dipergunakan untuk mengecek perilaku siswa telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

G. Minat Belajar Peserta Didik

1. Pengertian Minat Belajar Peserta Didik

Beberapa ahli, mengartikan minat belajar secara beragam sesuai dengan sudut pandang masing-masing. Berikut ini beberapa sudut pandang para ahli mengenai pengertian minat belajar peserta didik:

(47)

sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Karena itu minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman.

b. Menurut Lockmono (dalam H. Makmun Khairani, 2014:142), minat dapat diartikan kecenderungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan seseorang, sesuatu barang, atau kegiatan dalam bidang-bidang tertentu.

c. Menurut Gie (dalam H. Makmun Khairani, 2014:142), minat berarti sibuk, tertarik, atau terlihat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat belajar adalah keterlibatan sepenuhnya seseorang siswa dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman tentang pengetahuan ilmiah yang dituntutnya di sekolah.

d. Menurut John Holland (dalam H. Makmun Khairani, 2014:137), minat diartikan sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi.

(48)

untuk ikut terlibat dalam memperoleh pengetahuan karena menyadari pentingnya pengetahuan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa kurangnya minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan terhadap guru (Slameto dalam H. Makmun Khairani, 2014:142).

2. Fungsi Minat dalam Belajar

Menurut Gie (dalam H. Makmun Khairani, 2014:143), arti penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah minat melahirkan perhatian yang serta merta, minat memudahkan terciptanya konsentrasi, minat mencegah gangguan dari luar, minat memperkuat adanya bahan pelajaran dalam ingatan, dan minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri.

a. Minat melahirkan perhatian yang serta merta

Minat melahirkan perhatian spontan yang memungkinkan terciptanya konsentrasi untuk waktu yang lama.

b. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi

(49)

sesuatu pelajaran. Jadi, tanpa minat konsentrasi terhadap pelajaran sulit diperhatikan.

c. Minat memecahkan gangguan perhatian di luar

Minat belajar mencegah terjadinya gangguan perhatian dari sumber luar, misalnya orang berbicara. Seseorang mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajaran kepada sesuatu hal yang lain, itu disebabkan karena minat belajarnya kecil.

d. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan

Daya mengingat bahan pelajaran hanya mungkin terlaksana kalau seseorang berminat terhadap pelajarannya. Misalnya, jika kita membaca suatu bacaan dan didukung oleh minat yang kuat maka kita pasti akan bisa mengingatnya dengan baik walaupun hanya dibaca atau disimak sekali, sebaliknya suatu bahan bacaan yang berulang-ulang dihafal mudah terlupakan, apabila tanpa minat.

e. Minat memperkecil kebosanan belajar dalam diri sendiri

(50)

3. Faktor-faktor yang Dapat Menumbuhkan Minat dalam Belajar Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat dalam belajar adalah sebagai berikut.

a. Faktor kebutuhan dari dalam

Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan (psikologis).

b. Faktor motif sosial

Timbulnya minat dari dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan ia berada.

c. Faktor emosional

Faktor emosional merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap suatu kegiatan / objek tertentu.

(51)

suatu obyek serta latar belakang sosial budaya (Slameto dalam H. Makmun Khairani, 2014:145)

Menurut Slameto (dalam H. Makmun Khairani, 2014:145), faktor-faktor yang berpengaruh pada minat belajar siswa dapat di atasi oleh guru di sekolah dengan cara:

a. Penyajian materi dirancang sistematis, lebih praktis, dan lebih berseni.

b. Memberikan rangsangan kepada siswa agar menaruh perhatian yang tinggi terhadap bidang studi yang sedang diajarkan.

c. Mengembangkan kebiasaan yang teratur. d. Meningkatkan kondisi fisik siswa.

e. Mempertahankan cita-cita dan aspirasi siswa. f. Menyediakan sarana penunjang yang memadai.

Loekmono (dalam H. Makmun Khairani, 2014:146), mengemukakan 5 butir motif yang penting yang dapat dijadikan alasan untuk mendorong tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang siswa, yaitu:

a. Suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua mata pelajaran.

(52)

c. Hasrat siswa untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi.

d. Gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus tertentu.

[image:52.595.102.520.186.655.2]

Berdasarkan paparan tentang minat belajar, penyusunan kisi-kisi instrumen angket minat belajar siswa dibuat berdasarkan pedoman berikut:

Tabel 2.1 Pedoman Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Angket Minat Belajar Siswa

Aspek Indikator Pedoman

Perhatian siswa

Perhatian siswa pada mata pelajaran matematika.

Fungsi minat dalam belajar pada poin minat melahirkan perhatian yang serta merta menurut Gie.

Perhatian siswa terhadap proses pembelajaran.

Fungsi minat dalam belajar pada poin minat memudahkan terciptanya konsentrasi menurut Gie.

Perasaan siswa

Merasa senang dalam mengikuti

pembelajaran.

Pengertian minat menurut John Holland yang mengatakan bahwa minat diartikan sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan.

Merasa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

Pengertian minat menurut Hardjana yang mengatakan bahwa minat dapat menjadi sebab sesuatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan.

Merasa puas terhadap pembelajaran.

Motif tumbuhnya minat belajar dalam diri seorang siswa menurut Loekmono pada poin suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam satu atau lain bidang studi.

Faktor minat belajar

Tumbuhnya minat belajar siswa dilihat dari faktor internal.

Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat dalam belajar, yaitu faktor emosional dan faktor intern menurut H.C Wetherrington.

Tumbuhnya minat belajar siswa dilihat dari faktor eksternal.

(53)

H. Kerangka Berfikir

Pada penelitian ini, efektivitas pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial dilihat dari sejauh mana pembelajaran berbasis proyek tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dan minat siswa pada materi aritmetika sosial. Hasil belajar berkaitan dengan minat belajar siswa. Jika siswa sudah memiliki minat terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan, maka siswa akan memperoleh hasil belajar yang lebih maksimal. Minat belajar siswa dipicu dari kegiatan pembelajaran yang diterapkan. Jika proses pembelajaran membosankan, maka siswa cenderung tidak berminta untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, guru belum pernah memberikan pembelajaran berbasis proyek kepada siswa kelass VII di SMP Negeri 2 Gedangsari, sehingga siswa belum pernah belajar langsung dengan masalah yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, peneliti akan mencoba menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Gedangsari pada materi aritmetika sosial.

Pada pembelajaran berbasis proyek ini, siswa akan diberikan proyek yang harus dikerjakan secara berkelompok. Dalam proyek tersebut, siswa akan melakukan wawancara untuk menemukan informasi yang dibutuhkan, kemudian menganalisis informasi tersebut, dan dipresentasikan sebagai bentuk pertanggungjawaban dari proyek yang telah dikerjakan berkaitan dengan materi aritmetika sosial.

(54)
(55)

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian mengenai efektivitas pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial untuk siswa kelas VII di SMP N 2 Gedangsari merupakan penelitian deskriptif yang akan mengukur efektivitas pembelajaran berbasis proyek ditinjau dari hasil dan minat belajar siswa. Data hasil belajar siswa dinyatakan dalam bentuk angka dan dianalisis dengan teknik statistik, sedangkan data minat belajar siswa dinyatakan dalam bentuk hasil analisis dari angket minat. Menurut jenis data dan analisisnya, penelitian mengenai efektivitas pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial untuk siswa kelas VII di SMP N 2 Gedangsari merupakan jenis penelitian dekriptif kuantitatif-kualitatif.

B. Subjek Penelitian

(56)

C. Objek Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pembelajaran berbasis proyek dan mengambil materi tentang aritmetika sosial, sehingga objek dalam penelitian ini adalah penerapan pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial.

D. Perumusan Variabel-variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hasil belajar dan minat siswa kelas VII SMP N 2 Gedangsari pada materi aritmetika sosial. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial.

E. Bentuk Data

(57)

F. Metode Pengumpulan Data

Berikut ini metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur data hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial.

1. Data Hasil Belajar Siswa

Metode pengumpulan data hasil belajar siswa yang digunakan adalah melalui pemberian tugas proyek kepada siswa. Proyek tersebut akan digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Proyek akan dinilai berdasarkan proses dan hasil proyek. Proses pembuatan proyek akan dilihat dari buku harian siswa dan penilaian teman sejawat. Hasil proyek akan diujikan melalui laporan akhir proyek dan presentasi untuk melihat sejauh mana keberhasilan belajar siswa dalam proses pembelajaran berbasis proyek.

2. Data Minat Belajar Siswa

(58)

G. Instrumen Pengumpulan Data 1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Beberapa hal yang terdapat dalam RPP adalah sebagai berikut.

Materi Pembelajaran : Aritmetika Sosial

Standar Kompetensi : 3 Menggunakan bentuk aljabar, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, dan perbandingan dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 3.3 Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmetika sosial yang sederhana.

Indikator : 3.3.1 Menentukan keuntungan atau kerugian. 3.3.2 Menentukan persentase keuntungan atau

kerugian.

3.3.3 Menjelaskan langkah-langkah untuk menentukan keuntungan atau kerugian. 3.3.4 Menjelaskan langkah-langkah untuk

menentukan persentase keuntungan atau kerugian.

(59)

3.3.6 Menunjukkan sikap disiplin dalam mematuhi aturan tugas proyek.

3.3.7 Menunjukkan sikap kerjasama yang baik dalam menyelesaikan tugas proyek.

3.3.8 Menunjukkan sikap menghargai satu sama lain saat presentasi laporan proyek.

Alokasi waktu yang digunakan peneliti adalah sebanyak empat kali pertemuan. Uraian kegiatan pembelajaran akan dipaparkan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang terlampir pada lampiran B.1.

2. Instrumen Penilaian

a. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa

Instrumen penilaian ini berupa pemberian tugas proyek dengan rancangan sebagai berikut.

1) Mencari penduduk yang bekerja sebagai petani sesuai dengan deskripsi singkat dalam proyek.

2) Memilih seorang petani yang akan diwawancarai.

3) Mendiskusikan pembuatan daftar pertanyaan yang sesuai sebagai panduan wawancara untuk mengetahui:

a) Luas lahan yang dimiliki petani untuk menanam satu jenis tanaman.

(60)

c) Masa tanam (misalnya saat musim penghujan atau setiap bulan Januari).

d) Biaya yang dikeluarkan dari awal sampai akhir (dari masa pembelian benih sampai masa panen).

e) Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan. 4) Mendiskusikan langkah-langkah penyelesaian proyek.

5) Menuliskan kembali pertanyaan-pertanyaan wawancara dan hasil wawancara sebagai laporan akhir proyek, serta menuliskan jawaban diskusi.

6) Mempresentasikan hasil laporan proyek.

[image:60.595.101.519.117.757.2]

Hasil belajar siswa yang diukur melalui pemberian tugas proyek dinilai dari tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Berikut ini kisi-kisi instrumen penilaian hasil belajar siswa.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Tugas Proyek

Aspek Indikator Butir Penilaian Proyek Pengetahuan 1) Menentukan

keuntungan/kerugian.

2) Menentukan persentase keuntungan/kerugian.

1) Menentukan keuntungan atau kerugian yang dialami petani. 2) Menentukan persentase

keuntungan atau kerugian yang dialami petani.

Keterampilan 1) Merancang langkah-langkah penyelesaian tugas proyek. 2) Menjelaskan langkah-langkah

untuk menentukan keuntungan atau kerugian. 3) Menjelaskan langkah-langkah

untuk menentukan persentase keuntungan atau kerugian.

1) Pembuatan daftar pertanyaan untuk wawancara.

2) Kerapian dalam penyusunan laporan proyek.

3) Menuliskan langkah-langkah menentukan keuntungan atau kerugian yang dialami petani. 4) Menuliskan langkah-langkah

(61)

Sikap 1) Menunjukkan sikap disiplin dalam mematuhi aturan tugas proyek.

2) Menunjukkan sikap kerjasama yang baik dalam menyelesaikan tugas proyek. 3) Menunjukkan sikap

menghargai satu sama lain saat presentasi laporan proyek.

1) Ketepatan waktu pengumpulan laporan proyek.

2) Bekerjasama dengan baik dalam menyelesaikan proyek.

3) Menghargai dengan memperhatikan teman satu kelompok ataupun teman kelompok lain pada saat presentasi laporan proyek.

Tugas proyek dan rubik penilaian tugas proyek terlampir pada lampiran B.2 dan lampiran B.3. Selain diukur melalui pemberian

[image:61.595.100.520.113.608.2]

proyek, hasil belajar siswa juga akan diukur melalui tes lisan yang terlampir pada lampiran B.5, sedangkan rubik penilaian tes lisan terlampir pada lampiran B.6. Berikut ini kisi-kisi instrumen penilaian tes lisan.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Tes Lisan

Aspek Indikator Nomor Soal

Pengetahuan 1) Menentukan keuntungan/kerugian.

2) Menentukan persentase keuntungan/kerugian.

3 dan 4

Keterampilan 1) Merancang langkah-langkah penyelesaian tugas proyek.

1 dan 2

(62)
[image:62.595.98.519.180.753.2]

penilaian proyek yang telah dipaparkan sebelumnya. Berikut ini kisi-kisi penilaian proyek pada aspek sikap.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian Sikap

Sikap Karakteristik

No Item Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Disiplin

Ketepatan waktu dalam mematuhi aturan proyek.

2 dan 5 8 dan 11

Kerjasama Bekerjasama untuk menyelesaikan proyek.

1 dan 4 7 dan 10

Menghargai Memperhatikan pendapat dan presentasi laporan proyek.

3 dan 6 9 dan 12

b. Instrumen Penilaian Minat Belajar Siswa

Instrumen untuk mengukur minat belajar siswa berupa angket minat yang terlampir pada lampiran B.8. Angket ini berisi pernyataan-pernyataan dengan tanggapan berupa persetujuan atau pertidaksetujuan. Pernyataan-pernyataan yang diberikan berkaitan dengan pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial. Penyusunan instrumen penilaian minat belajar siswa mengacu pada Tabel 2.1. Berikut ini kisi-kisi penilaian minat belajar siswa.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Penilaian Minat Belajar Siswa

Aspek Karakteristik

No Item Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Perhatian siswa

Perhatian pada mata pelajaran matematika, khususnya pada materi aritmetika sosial.

1, 2, 4 7, 8, 10

Perhatian terhadap proses pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial.

14, 15, 20 26, 27, 32

(63)

siswa pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial.

Merasa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial.

17, 19 29, 31

Merasa puas terhadap pembelajaran berbasis proyek pada materi aritmetika sosial.

18, 21 30, 33

Faktor minat belajar siswa

Tumbuhnya minat belajar siswa dilihat dari faktor internal.

5, 6 11, 12

Tumbuhnya minat belajar siswa dilihat dari faktor eksternal.

3, 16, 23 9, 28, 35

H. Metode/Teknik Analisis Data

Metode atau teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Analisis Validitas Soal Tes Hasil Belajar

Analisis validitas soal tes hasil belajar dilakukan untuk melihat kesesuaian soal tes dengan materi ajar yang diberikan. Soal tes tersebut meliputi tugas proyek dan tes lisan yang dilakukan saat presentasi proyek. Cara yang dilakukan peneliti untuk menganalisis kevaliditasan soal tes adalah dengan meminta pertimbangan para ahli yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan, yaitu dosen pembimbing dan guru matematika kelas VII SMP N 2 Gedangsari.

2. Analisis Kegiatan Pembelajaran

(64)

3. Analisis Logbook Siswa

[image:64.595.105.514.272.651.2]

Logbook siswa digunakan untuk mengetahui setiap kegiatan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan tugas proyek. Logbook siswa tersebut akan dianalisis untuk mengetahui kesesuaian pengerjaan dengan hasil proyek, sehingga dapat dilihat kesesuaian proses pengerjaaan dan keterlibatan anggota kelompok dalam proses pengerjaan laporan proyek. Analisis logbook siswa akan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.5 Persiapan Analisis Logbook Siswa

Perencanaan Penyelesaian Laporan Proyek Nama Kelompok A B C D E F G Membuat daftar pertanyaan untuk wawancara

Melakukan wawancara dengan petani Menjawab pertanyaan diskusi

Membuat laporan proyek

Mengumpulkan laporan proyek dan logbook siswa Presentasi

4. Analisis Hasil Belajar

Hasil belajar berupa nilai siswa yang ditinjau dari tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hasil belajar dari ketiga aspek tersebut dianalisis dengan cara sebagai berikut.

a. Analisis hasil belajar ditinjau dari aspek pengetahuan

Hasil belajar dari aspek pengetahuan diperoleh dari penjumlahan nilai proyek dan nilai tes lisan dari proyek tersebut. Berikut ini cara untuk menghitung hasil belajar dari aspek pengetahuan.

(65)

100 6  TS NL NL NP

NF 70% 30%

Keterangan:

NP : nilai proyek

TN : jumlah total nilai yang diperoleh siswa NL : nilai tes lisan

TS : total skor NF : nilai final

[image:65.595.97.518.103.639.2]

Setelah melakukan perhitungan nilai dari aspek pengetahuan, hasilnya akan dicantumkan dalam sebuah tabel sebagai berikut.

Tabel 3.6 Hasil Belajar Dari Aspek Pengetahuan

No. Kelompok Identitas Siswa Nilai Proyek Nilai Tes Lisan Nilai

Final Keterangan 1

2 ... Dst

b. Analisis hasil belajar ditinjau dari aspek keterampilan

Nilai hasil belajar dari aspek keterampilan diperoleh melalui cara yang sama dengan hasil belajar dari aspek pengetahuan, tetapi ada sedikit perbedaaan dibagian perhitungannya. Berikut ini cara untuk menghitung hasil belajar dari aspek keterampilan.

(66)

NL NP

NF 70% 30%

Keterangan:

NP : nilai proyek NL : nilai tes lisan NF : nilai final

TN : jumlah total nilai yang diperoleh siswa TS : total skor

Nilai total dalam bentuk angka diubah menjadi bentuk huruf yaitu dengan cara sebagai berikut.

2 50 

NF

KN

Keterangan:

KN : kualifikasi nilai NF : nilai final

A : amat baik, dengan ketentuan 3 < KN ≤ 4 B : baik, dengan ketentuan 2 < KN ≤ 3 C : cukup, dengan ketentuan 1 < KN ≤ 2 D : kurang, dengan ketentuan KN ≤ 1

[image:66.595.100.515.245.639.2]

Setelah melakukan perhitungan nilai dari aspek keterampilan, hasilnya akan dicantumkan dalam sebuah tabel sebagai berikut.

Ta

Gambar

Tabel 4.12  Pernyataan Angket Minat Belajar Siswa .....................................
Tabel 2.1 Pedoman Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Angket
Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Tugas Proyek
Tabel 3.2 Kisi-kisi Penilaian Tes Lisan
+7

Referensi

Dokumen terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA PENCAHARIAN PENDUDUK MATA PELAJARAN IPS KELAS.. VII SMP NEGERI 1 KLEGO TAHUN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI MATA PENCAHARIAN PENDUDUK MATA PELAJARAN IPS KELAS.. VII SMP NEGERI 1 KLEGO TAHUN

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran matematika realistik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi

Peningkatan Interaksi Sosial Peserta Didik Melalui Teknik Problem Solving (Penelitian Deskriptif Terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 43 Bandung Tahun

Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Pokok Bahasan Aritmetika Sosial Berdasarkan Taksonomi Solo Di Kelas VII SMP Negeri 7 Jember

pembelajaran berbasis masalah materi aritmatika sosial pada siswa kelas. VII SMP Islam Al-Azhaar Tulungagung tahun ajaran 2015/2016

Dari pernyataan-pernyataan di atas penting bagi peneliti untuk menganalisis kesulitan yang di hadapi siswa SMP dalam menyelesaikan soal materi Aritmetika Sosial karena

Skripsi yang berjudul :Pengembangan E-Modul Matematika Berbasis Model Pembelajaran Jucama pada Materi Aritmatika Sosial Kelas VII SMP Islam Sabilal