PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN DI KELAS IX
SMP NEGERI 2 JETIS, BANTUL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh :
Francisca Romana Mia Hiastuti 081414005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Februari 2013
Penulis,
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Francisca Romana Mia Hiastuti
NIM : 081414005
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN DI KELAS IX
SMP NEGERI 2 JETIS BANTUL
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa meminta izin dari maupun memberikan royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian surat ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 28 Februari 2013
Yang menyatakan,
vii
ABSTRAK
Francisca Romana Mia Hiastuti, 2013. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TIK Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kesebangunan dan Kekongruenan Di Kelas IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa kuat motivasi belajar siswa dan seberapa tinggi hasil belajar siswa pada pelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan yang menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Penelitian ini dilakukan di kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul. Subjek penelitian ini adalah guru matematika dan siswa kelas IX C SMP Negeri 2 Jetis, Bantul.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam pengumpulan data yang berupa data kuantitatif, melakukan skoring tes dan kuisioner. Data yang dikumpulkan adalah data hasil belajar siswa serta data motivasi siswa dalam pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran berbasis TIK. Hasil belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan tes hasil belajar dan motivasi belajar siswa diperoleh dengan cara memberikan kuisioner motivasi. Analisis data dilakukan 1) untuk mengetahui seberapa kuat motivasi belajar siswa dengan menganalisis jawaban siswa pada angket motivasi, melakukan skoring dan melihat kriteria motivasi 2) untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa dengan menganalisis jawaban siswa dari soal tes hasil belajar, melakukan skoring, membandingkan dengan nilai KKM dan melihat kriteria hasil belajar siswa. Kriteria motivasi menggunakan skala Likert. Kriteria hasil belajar menggunakan PAP tipe II.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK rata-rata tingkat motivasi siswa sebesar 3,2 dengan kriteria kuat dimana tingkat hasrat dan keinginan untuk berhasil sebesar 3,67 dengan kriteria sangat kuat. Prosentase siswa yang memiliki motivasi kuat sebesar 70,37%, motivasi sangat kuat 29,63%. Sedangkan hasil belajar diperoleh rata-rata tingkat penguasaan bahan pelajaran 62% dengan kriteria sedang dan siswa yang tuntas sebanyak 25,93%. Prosentase siswa yang memiliki hasil belajar tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut 29,63%, 40,74%, 29,63%. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa pada pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK memberikan motivasi siswa kuat namun masih memberikan hasil belajar sedang.
viii
ABSTRACT
Francisca Romana Mia Hiastuti, 2013. The Use of ICT-Based Media in Learning Similarity and Congruence in Mathematics at Ninth Grades of IX SMP Negeri 2 Jetis Bantul. Thesis. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
This research aims at investigating students’ level of motivation and learning results in learning mathematics, of which the topic is similarity and congruence, by using ICT-based learning media. The study was conducted at SMP Negeri 2 Jetis, Bantul. The research subjects included mathematics teacher and the students from IX C class.
The researcher employed a descriptive study, which adopted a quantitative approach. The quantitative approach was used to gather the quantitative data and
to score the test and questionnaire. The data were students’ learning results and motivation in mathematics learning using ICT-based learning media. The
researcher gave the test to elicit student’s learning results and the questionnaire to elicit students’ motivation. The analysis was conducted to find out the level of
students’ motivation and learning results. Likert scale was used to identify
students’ motivation.PAP type 2 wasused to identify students’ learning results. The results suggested that ICT-based learning media brought about
students’ high level of motivation (3,2), in which students’ willingness to be
successful was very strong (3,67). Percentage about students’ high level of
motivasion were 70,37% (strong) and 29,63% (very strong). Students’ learning
results were 62% (medium) and 25.93% of the students met the learning mastery.
Procentage about students’ learning results were 29,63% (high), 40,74% (medium), 29,63% (low). Therefore, it is concluded that ICT-based learning media to learn similarity and congruence in mathematics brought about students’
high level of motivation but medium learning results.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas berkat Tuhan Yang Maha Esa
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pemanfaatan Media
Pembelajaran Berbasis TIK Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan
Kesebangunan dan Kekongruenan di Kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul
dengan baik.
Proses penulisan dan penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Thomas Sugiarto P., M.T. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan waktu dan memberikan dorongan untuk
menyelesaikan skripsi.
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. dan Ibu V. Fitri
Rianasari,S.Pd.,M.Sc. selaku penguji yang telah memberikan saran
dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Suryono, S.Pd. Selaku kepala sekolah SMP N 2 Jetis, Bantul
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
4. Ibu Eny Rohayatun, M.Pd. selaku guru mata pelajaran matematika
SMP N 2 Jetis, Bantul yang telah memberikan saran dan kritikan.
5. Bapak Yacobus Sumarno dan ibu Christina Umi Listyantini selaku
orang tua penulis yang telah memberikan kasih, bimbingan, arahan dan
perjuangannya untuk membiayai penulis. Gregorius Advian Widiyanto
x
6. Teman-teman Prodi Pendidikan Matematika angkatan 2008 yang telah
berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi. Teman-teman UKM
Seni Karawitan Universitas Sanata Dharma, teman-teman OMK
Wilayah St. Paulus Pasutritis yang telah memberikan semangat dalam
menyelesaikan skripsi.
7. Romo Herman Yosef Singgih Sutoro, Pr yang telah memberikan
memberikan motivasi sehingga penulis terpacu untuk menyelesaikan
skripsi.
8. Pilipus Widayanto yang telah memberikan kasih, semangat, dan
bantuan printer demi kelancaran pembuatan skripsi.
9. Sahabat-sahabatku, Veronica Wiwik Dwi A., Febrianita Nora Indah S.,
Elisabeth Lis, Claudia Dewi P., Advensia Cantika, Paramita Jati, dan
teman-teman kos yang selalu memberikan waktu untuk sharing
mengenai skripsi bersama penulis serta Paulina Hani Rusmawati yang
membantu penelitian.
10. Priyatno Ardi yang telah membantu menerjemahkan abstrak.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya, penulis berharap agar hasil penelitian ini berguna bagi pembaca.
Penulis mengharapkan saran dan kritikan untuk menyempurnakan penelitian yang
akan datang.
Yogyakarta,30 Januari 2013
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA ILMIAH... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ...viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ...xv
DAFTAR TABEL ...xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...xx
BAB 1 PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah...1
B. Identifikasi Masalah ...4
C. Rumusan Masalah ...4
D. Tujuan Penelitian...4
E. Manfaat Penelitian...5
F. Penjelasan Istilah...5
BAB II LANDASAN TEORI ...8
xii
B. Motivasi...9
1. Pengertian Motivasi...9
2. Indikator Motivasi Belajar ...10
C. Hasil Belajar ...12
1. Pengertian Hasil Belajar...12
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...13
D. Media Pembelajaran Berbasis TIK ...14
1. Pengertian Media Pembelajaran...14
2. Manfaat Media Pembelajaran...15
3. Fungsi Media Pembelajaran Berbasis TIK...15
4. Manfaat Media Pembelajaran Berbasis TIK ...15
5. PengenalanLectora...16
E. Materi Kesebangunan dan Kekongruenan ...24
1. Pengertian Kesebangunan dan Kekongruenan ...24
2. Menggunakan Konsep Kesebangunan Dua Bangun ...25
3. Menghitung Panjang Sisi yang Sebangun ...30
F. Kerangka Berfikir...31
BAB III METODE PENELITIAN...33
A. Jenis Penelitian...33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...34
C. Objek dan Subjek Penelitian ...34
D. Variabel Penelitian ...34
xiii
F. Metode Pengumpulan Data ...35
1. Wawancara ...35
2. Tes ...36
3. Kuisioner (Angket)...36
G. Instrumen...37
1. Instrumen Pembelajaran ...37
2. Instrumen Penelitian...38
H. Perencanaan Penelitian...41
I. Teknik Analisis Data ...43
1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Soal Tes ...43
2. Analisis Hasil Wawancara...46
3. Analisis Kuisioner ...46
4. Analisis Hasil Tes...48
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN, TABULASI DATA ANALISIS DATA, HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...51
A. Pelaksanaan Kegiatan di Lapangan...51
1. Wawancara Dengan Guru ...51
2. Uji Validitas Tes di SMP N 2 Jetis, Bantul...52
3. Pembangunan Media Pembelajaran ...53
4. Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis TIK ...53
xiv
6. Pengisian Kuisioner...58
B. Tabulasi Data...58
1. Data Hasil Wawancara Guru...58
2. Data Hasil Validitas Uji Coba Soal Tes ...59
3. Data Hasil Tes ...62
4. Data Hasil Kuisioner ...63
C. Analisis Data ...66
1. Analisis Hasil Wawancara...66
2. Analisis Hasil Validitas ...67
3. Analisis Kuisioner ...69
4. Analisis Tes ...81
D. Pembahasan ...85
1. Motivasi Siswa ...85
2. Hasil Belajar Siswa ...88
E. Keterbatasan Penelitian ...90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...91
A. Kesimpulan...91
B. Saran...92
DAFTAR PUSTAKA ...93
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tampilan AntarmukaLectora...16
Gambar 2.2. Tampilan Menu danToolbar Lectora...17
Gambar 2.3. TampilanTitle Eksplorer...18
Gambar 2.4. TampilanWork Area...19
Gambar 2.5. Mengatur Tampilan danStyle Teks...20
Gambar 2.6. Gambar Asli Sebelum Diperbesar ...24
Gambar 2.7. Gambar Hasil Perbesaran ...24
Gambar 2.8. Bangun Datar Persegi Panjang ABCD dan Bangun Datar Persegi Panjang EFGH ...24
Gambar 2.9. Dua Bangun yang Sebangun...25
Gambar 2.10 Dua Bangun yang Kongruen ...25
Gambar 2.11 Garis yang Sejajar Pada Segitiga...26
Gambar 2.12 Garis yang Sejajar Pada Segitiga...26
Gambar 2.13 Pengubinan Segitiga ...27
Gambar 2.14 Kondisi Dua Segitiga yang Kongruen (Sisi, Sisi, Sisi) ...28
xvi
Gambar 2.16 Kondisi Dua Segitiga (Dua Sudut dan Satu Sisi) ...29
Gambar 2.17 Dua Segitiga yang Kongruen...29
Gambar 2.18 Dua Segitiga Siku-siku yang Kongruen ...30
Gambar 2.19 Trapesium ABCD Sebangun Dengan Trapesium PQRS...30
Gambar 4.1 Gambar pada Soal Uji Coba Tes ...68
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tabel GambarToolbardan Fungsinya ...17
Tabel 2.2. Langkah Membuat KerangkaTitle...19
Tabel 2.3. Langkah Menambahkan Objek Berupa Gambar ...21
Tabel 2.4. Langkah Menambahkan Objek Berupa Tombol...21
Tabel 2.5. Langkah Menambahkan Aksi pada Tombol...23
Tabel 3.1. Pedoman Wawancara...38
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuisioner...39
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal ...40
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar...40
Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi ...44
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Reliabilitas ...45
Tabel 3.7 Tabel Persiapan Tabulasi Data Kusioner Motivasi ...47
Tabel 3.8 Tabel Persiapan Analisis Motivasi pada Setiap Indikator ...47
Tabel 3.9 Skor Pernyataan Positif dan Negatif...45
Tabel 3.10 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Setiap Indikator ...47
xviii
Tabel 3.12 Persiapan Tabulasi Data Tes...48
Tabel 3.13 Kriteria Hasil Belajar Siswa ...50
Tabel 4.1 Pelaksanaan Pembelajaran...53
Tabel 4.2 Data Hasil Wawancara Guru ...58
Tabel 4.3 Skor Hasil Uji Coba Tes ...59
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Validitas Soal ...61
Tabel 4.5 Data Hasil Tes Siswa ...62
Tabel 4.6 Data Hasil Kuisioner...63
Tabel 4.7 Data Hasil Kuisioner...63
Tabel 4.8 Data Hasil Kuisioner pada Pernyataan Positif (PP)...64
Tabel 4.9 Data Hasil Kuisioner pada Pernyataan Negatif (PN) ...65
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Validitas Soal ...67
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Varians Tiap Soal...69
Tabel 4.12 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 1 ...70
Tabel 4.13 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Indikator 1 ...71
Tabel 4.14 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 2 ...72
xix
Tabel 4.16 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 3 ...73
Tabel 4.17 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Indikator 3 ...74
Tabel 4.18 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 4 ...75
Tabel 4.19 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Indikator 4 ...76
Tabel 4.20 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 5 ...77
Tabel 4.21 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Indikator 5 ...78
Tabel 4.22 Analisis Kuisioner Motivasi Siswa pada Indikator 6 ...78
Tabel 4.23 Analisis Interpretasi Motivasi Siswa pada Indikator 6 ...79
Tabel 4.24 Analisis Motivasi Setiap Siswa ...80
Tabel 4.25 Hasil Analisis Tes Berdasarkan Nilai KKM...82
Tabel 4.26 Hasil Analisis Tes Berdasarkan PAP Tipe II...83
Tabel 4.27 Hasil Analisis Motivasi Siswa pada Setiap Indikator...87
Tabel 4.28 Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX SMP N 2 Jetis, Bantul...89
xx
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A.1 Surat Ijin Penelitian...95
LAMPIRAN A.2 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ...98
LAMPIRAN A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...99
LAMPIRAN A.4 Lembar Kerja Siswa ...120
LAMPIRAN A.5 Soal Tes Uji Coba ...131
LAMPIRAN A.6 Kunci Jawaban Soal Uji Coba...135
LAMPIRAN A.7 Lembar Wawancara...137
LAMPIRAN A.8 Soal Tes Hasil Belajar ...138
LAMPIRAN A.9 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar...142
LAMPIRAN A.10 Kuisioner Motivasi Siswa ...144
LAMPIRAN B.1 Perhitungan Validitas Soal ...148
LAMPIRAN B.2 Perhitungan Reliabilitas Soal ...165
LAMPIRAN B.3 Data Tes Uji Coba ...166
LAMPIRAN B.4 Data Wawancara Guru ...167
LAMPIRAN B.5 Data Tes Hasil Belajar...169
xxi
LAMPIRAN B.7 Daftar Hadir Tes...172
LAMPIRAN B.8 Contoh Jawaban Siswa pada Tes Uji Coba Soal...173
LAMPIRAN B.9 Contoh Jawaban Siswa pada Tes Hasil Belajar ...185
LAMPIRAN B.10 Contoh Kuisioner Motivasi Siswa...197
LAMPIRAN B.11 Contoh Jawaban LKS...207
LAMPIRAN B.12 Daftar Nilai Kelas IX Tahun Ajaran 2011/2012 ...227
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang tidak dapat
dipisahkan dalam dunia pendidikan, karena matematika diajarkan dari
tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan yang paling tinggi. Namun
permasalahan yang muncul adalah kurangnya motivasi siswa terhadap
pelajaran matematika. Matematika dianggap menakutkan karena materi
pelajaran matematika dianggap sangat sulit. Selain dianggap sangat sulit,
banyak siswa yang kurang tertarik untuk belajar matematika karena
membosankan, dan materinya yang abstrak. Anggapan-anggapan itulah
yang sering membuat siswa kurang mempunyai motivasi dalam belajar
matematika sehingga nilai siswa yang berada di bawah nilai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) masih banyak ditemukan. Padahal menurut
Hamzah (2007:23) motivasi mempunyai peranan besar dalam keberhasilan
seseorang dalam belajar.
Permasalahan tentang motivasi siswa terhadap pelajaran
matematika juga dialami oleh siswa SMP N 2 Jetis. Berdasarkan hasil
wawancara dengan guru matematika kelas VIII dan kelas IX SMP N 2
Jetis, Bantul, banyak siswa-siswa di SMP N 2 Jetis, kurang tertarik dengan
matematika. Mereka menganggap matematika merupakan pelajaran yang
sulit dan kurang menyenangkan. Permasalahan yang lain di SMP N 2 Jetis,
bilangan bulat, perkalian bilangan bulat (siswa kurang hafal dengan
perkalian bilangan bulat), mengidentifikasi bentuk bangun datar seperti
jajar genjang, belah ketupat dan trapesium (ketika siswa dihadapkan
dengan gambar bangun trapesium, jajar genjang dan belahketupat, siswa
masih bingung untuk menyebutkan nama bangun datar dari gambar
tersebut) dan siswa kurang dapat mengidentifikasi bangun-bangun yang
sebangun dan kongruen (siswa kurang dapat membayangkan
bangun-bangun yang kongruen atau bangun-bangun –bangun yang sebangun dan kurang
dapat menyebutkan apakah bangun-bangun yang terdapat dalam gambar
tersebut adalah sebangun atau kongruen). Selain itu, siswa masih kesulitan
dalam menyelesaikan soal aplikasi tentang mencari panjang salah satu sisi
bangun yang sebangun dan siswa kurang dapat menyelesaikan
persamaan/rumus yang digunakan untuk mencari panjang salah satu sisi
bangun yang sebangun.
Berdasarkan wawancara guru, ketika siswa-siswa kelas IX SMP N
2 Jetis belajar mengenai materi pembelajaran matematika pada pokok
bahasan kebangunan dan kekongrenan, dalam menjelaskan materi tersebut,
guru mengaku masih kesulitan. Guru harus selalu berulang kali
menggambar benda-benda yang sebangun atau kongruen ketika
menjelaskan materi tersebut. Dari keterangan guru yang diberikan nilai
kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMP N 2 Jetis untuk mata pelajaran
matematika adalah 70. Namun, untuk pelajaran matematika, nilai siswa –
minimal tersebut. Dari satu angkatan kelas IX dimana satu angkatan
terdapat empat kelas pararel dan setiap kelasnya berisi 34 siswa, untuk
pelajaran matematika sebelum diadakan remedial siswa yang tuntas
dibawah 50% .
Dalam menyampaikan materi, metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru adalah ceramah, diskusi dan pertanyaan singkat
(tanya jawab). Sedangkan media pembelajaran yang digunakan guru
adalah model bangun ruang dan powerpoint. Menurut guru, pada
pembelajaran yang menggunakan media, siswa menjadi lebih senang dan
siswa menjadi lebih komunikatif dengan guru. Selain itu beberapa guru di
SMP Negeri 2 Jetis, Bantul sudah memanfaatkanSoftware Lectorasebagai media pengajaran. Namun, Software Lectora belum pernah digunakan untuk media pembelajaran matematika.
Dari berbagai persoalan di atas peneliti tertarik untuk merancang
dan membuat sebuah media pembelajaran yang akan digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media pembelajaran ini
diharapkan dapat memberikan motivasi siswa dalam mempelajari materi
pelajaran matematika, membantu guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan dan
B. Identifikasi Masalah
1. Siswa SMP N 2 Jetis, Bantul kurang tertarik terhadap pelajaran
matematika.
2. Siswa-siswa di SMP N 2 Jetis kurang menguasai penjumlahan
bilangan bulat, perkalian, perbandingan, mengidentifikasi bangun datar
dan mengidentifikasi benda-benda yang sebangun dan kongruen.
3. Guru masih kesulitan dalam menyampaikan materi kesebangunan dan
kekongruenan.
4. Ketuntasan siswa kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul dibawah 50%.
C. Rumusan Masalah
1. Seberapa kuat motivasi belajar siswa setelah mempelajari materi
kesebangunan dan kekongruenan pada pembelajaran yang
memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK?
2. Seberapa tinggi hasil belajar siswa setelah mempelajari materi
kesebangunan dan kekongruenan pada pembelajaran yang
memanfaatkan media berbasis TIK?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa kuat motivasi belajar siswa setelah
mempelajari materi kesebangunan dan kekongruenan pada
2. Untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa setelah
mempelajari materi kesebangunan dan kekongruenan yang
memanfaatkan media berbasis TIK.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa:
a) Media pembelajaran berbasis TIK dapat digunakan untuk
memberikan semangat dan motivasi belajar siswa pada
pelajaran matematika.
b) Media pembelajaran berbasis TIK dapat digunakan untuk
belajar materi kesebangunan dan kekongruenan.
2. Bagi guru :
a) Media pembelajaran berbasis TIK mempermudah guru
menyampaikan materi pembelajaran matematika pada pokok
bahasan kesebangunan dan kekongruenan.
b) Guru dituntut untuk menguasai dan mengikuti perkembangan
TIK dalam pembuatan media pembelajaran berbasis TIK.
F. Penjelasan Istilah
Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti
1. Media pembelajaran: alat komunikasi yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke peserta didik
(dalam Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, 2010: 142).
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah teknologi yang mencakup
seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan
informasi (Aresto, 2011: 1).
3. Lectora adalah perangkat lunak Authoring Tool untuk pengembangan konten e-learning yang dikembangkan oleh Trivantis Corporation
yang digunakan untuk membuat website, konten e-learning interaktif, dan presentasi. (Modul PelatihanLectora Authoring Tool “Pengenalan
FiturLectoraI”BTKP DIY–April 2011).
4. Sebangun berarti sama bentuk tetapi ukurannya tidak harus sama. Dua
bangun dikatakan sebangun jika sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar dan sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang
sama.
5. Kongruen berarti bentuk dan ukuran sama. Dua bangun dikatakan
kongruen jika sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi-sisi
yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama.
6. Motivasi adalah dorongan internal pada diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar
dapat tercapai.
7. Hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah mengalami pengalaman
Jadi peneliti membatasi penelitian dengan judul Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis TIK pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Kesebangunan dan Kekongruenan di Kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul dimaksudkan peneliti ingin meneliti seberapa kuat motivasi siswa setelah mengikuti pelajaran
yang memanfaatkan sarana pembelajaran yang menggunakan media
pembelajaran berbasis TIK dalam hal ini menggunakan komputer
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata belajar. Arti dari belajar itu
sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) adalah usaha
untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut
Oemar Hamalik (1994:27) belajar adalah proses perubahan tingkah
laku berkat interaksi dengan lingkungan. Selain itu menurut Gagne
(dalam Ratna Wilis Dahar, 2011 : 2) belajar dapat didefinisikan
sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya
sebagai akibat pengalaman. Pembelajaran dapat diartikan sebagai
proses, cara, pembuatan menjadikan orang atau mahkluk hidup belajar
(Kamus Besar Bahasa Indonesia: tahun 2011).
Matematika Sekolah menurut R. Soedjadi (1999: 37) adalah
unsur-unsur atau bagian-bagian dari matematika yang dipilih
berdasarkan atau berorientasi kepada kepentingan kependidikan dan
perkembangan IPTEK.
Menurut peneliti pembelajaran matematika dimaknai dengan
proses usaha untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan tentang
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Menurut Mc. Donald dalam bukunya Sardiman (2008:73),
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung
tiga elemen penting.
a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada
diri setiap individu manusia. Karena menyangkut perubahan
energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri
manusia) penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik
manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau ”feeling”, afeksi
seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan
persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan
tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Motivasi
memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya
karena terangsang atau terdorong oleh adanya unsur lain, dalam
hal ini tujuan. Tujuan ini akan menyangkut kebutuhan.
Dengan ketiga elemen di atas, motivasi akan menyebabkan
sehingga bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan
juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu
(Sardiman, 2008: 74).
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang
bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal
menumbuhkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.
Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar (Sardiman, 2008:75). Motivasi
selalu terkait dengan kebutuhan. Ada beberapa jenis kebutuhan
misalnya: kebutuhan untuk menyenangkan orang lain, kebutuhan
mencapai hasil, kebutuhan untuk mengatasi kesulitan (Sardiman,
2008:102). Sedangkan menurut Hamzah B. Uno (2007:23) motivasi
adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar
untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan
beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
2. Indikator Motivasi Belajar
Untuk mengetahui motivasi belajar siswa, menurut Angkowo dan
a. Keinginan mencapai hasil yang optimal yaitu: dorongan untuk
selalu maju dalam menekuni pelajaran budi pekerti; dorongan
untuk selalu mendapat nilai baik; dorongan untuk
menyelesaikan tugas-tugas budi pekerti; kesungguhan siswa
dalam merespon pendidikan budi pekerti.
b. Keinginan untuk meningkatkan pengetahuan yaitu: dorongan
untuk membaca hal-hal yang terkait dengan budi pekerti;
dorongan untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang
belum jelas; dorongan untuk membaca buku.
c. Rasa percaya diri dan kepuasan yaitu: dorongan untuk
menguasai materi pembelajaran secara mandiri; memiliki
kepuasan dalam mengikuti proses pembelajaran; adanya
keinginan umpan balik dalam pembelajaran.
Sedangkan indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno
(2007:23) dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil,
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya
harapan dan cita-cita masa depan,
c. Adanya penghargaan dalam belajar,
d. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar serta
e. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
Menurut peneliti motivasi dimaknai dengan dorongan internal pada
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Pada penelitian ini
indikator dari motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
a. Adanya hasrat dan keinginan siswa untuk berhasil
b. Adanya dorongan siswa dalam belajar
c. Adanya kebutuhan siswa dalam belajar
d. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
e. Adanya sikap pantang menyerah dan adanya rasa senang
dengan soal-soal dan tugas.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar atau achievementmenurut Nana Syaodih (2009: 102) merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial
atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Sedangkan menurut Nana Sudjana
(1989:22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Horwart Kingsley dalam bukunya Nana Sudjana (1989 : 22)
membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1) Keterampilan dan
kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-cita.
Klasifikasi hasil belajar Benyamin Bloom dalam bukunya Nana Sudjana
(1989:22) secara garis besar membagi menjadi tiga ranah yakni ranah
dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek yakni penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi dan internalisasi.
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak.
Menurut Nana Syaodih (2009:103) hasil belajar di sekolah dapat
dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.
Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran
tersebut dilambangkan dengan angka-angka atau huruf.
Menurut peneliti hasil belajar dimaknai kemampuan siswa setelah
mengalami pengalaman belajarnya yang dilambangkan dengan angka.
2. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa menurut Angkowo dan Kosasih (2007:50)
dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan
faktor yang datang dari luar diri siswa. Sedangkan Caroll berpendapat
bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yakni (1) faktor
bakat belajar; (2) faktor waktu yang tersedia untuk belajar; (3) faktor
kemampuan individu; (4) faktor kualitas pengajaran; (5) faktor lingkungan
D. Media Pembelajaran Berbasis TIK
1. Pengertian Media Pembelajaran
Association of Education and Comunication Technology
(AECT) Amerika (Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, 2010:121)
mengemukakan media adalah segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Menurut Briggs
(dalam Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, 2010: 122) media
adalah segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan serta
merangsang peserta didik untuk belajar. Sedangkan Angkowo dan
Kosasih (2007:10) media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong
terlibat dalam proses pembelajaran.
Menurut Heinich, et.al, 1996 (dalam Hamzah B. Uno dan Nina
Lamatenggo, 2010: 142) apabila dikaitkan dengan kegiatan
pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa
informasi dari pengajar ke peserta didik. Media pembelajaran
matematika dalam bukunya Hamzah B. Uno dan Nina Lamantenggo
(2010: 142) yaitu alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep
2. Manfaat Media Pembelajaran
Penggunaan media dalam pembelajaran atau disebut
pembelajaran bermedia dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa (Angkowo dan A.
Kosasih, 2007:14).
3. Fungsi Media Pembelajaran Berbasis TIK
Fungsi TIK adalah untuk membantu proses pembelajaran agar
menjadi lebih efektif dan lebih bermakna. Komputer merupakan
perangkat yang baik bagi siswa untuk dapat digunakan untuk
bereksplorasi serta meningkatkan minat belajar mereka (Winastwan
Gora dan Sunarto, 2010; 25).
4. Manfaat Media Pembelajaran Berbasis TIK
Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat
dimanfaatkan lebih jauh untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di
ruang kelas dengan cara mengintegrasinya ke dalam kurikulum yang
ada (Winastwan Gora dan Sunarto, 2010: 23). Menurut Hannafin dan
Peck (1998) dalam buku Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo
(2010: 136) potensi media komputer yang dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan efektifitas proses pembelajaran antara lain:
a. Memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara peserta
b. Proses belajar dapat berlangsung secara individual sesuai
dengan kemampuan belajar peserta didik.
c. Mampu menampilkan unsur audio visual untuk
meningkatkan minat belajar (multimedia).
d. Dapat memberikan umpan balik terhadap respons peserta
didik dengan segera.
e. Mampu menciptakan proses belajar secara
berkesinambungan.
5. PengenalanLectora
Lectora adalah perangkat lunak Authoring Tool untuk pengembangan konten e-learning yang dikembangkan oleh Trivantis Corporation yang digunakan untuk membuat website, konten e-learning interaktif, dan presentasi (BTKP DIY – April 2011). KeunggulanLectorauntuk mengembangkan Multimedia Pembelajaran Interaktif antara lain Lectora sangat mudah digunakan, memiliki banyak fitur yang dapat digunakan untuk pengembangan media sesuai
dengan kebutuhan, dapat membuat kuis dengan mudah.
a. AntarmukaLectora
AntarmukaLectoraterbagi dalam 3 hal utama, yakni; 1. Menu danToolbar
Menu dalamLectoraantara lainFile, Edit, Add, Layout, Tools, Mode, Publish, ViewdanHelp.
Tabel 2.1 Tabel Gambar Toolbar dan Fungsinya
GambarToolbar Fungsi
Untuk membuat file baru
Untuk menyimpan file yang dibuat.
Untuk memotong bagian tertentu
Untuk menampilkan
Mengaturstyleteks
Mengatur ukuran teks
Mengatur tampilan teks
Mengatur tampilan paragraf
2. Title Eksplorer
Title Explorer merupakan pohon direktori yang menampilkan semua objek, chapter, section, danpage yang terdapat dalamwork area Lectora.
3. Work Area
Work Areamerupakan area kerjaLectora,dimana di dalamnya kita dapat melakukaneditingmedia pembelajaran.
Gambar 2.3 Tampilan Title Eksplorer
b. PenggunaanL
1. Klik dua kali padaicon Lectora
Inspire Demoyang ada didesktop.
2. Muncul halamanGetting Started With
Lectora.PilihTitle Wizard. Kemudian klikstart Wizard.
3. Muncul form pemberian nama, beri
nama pada media pembelajaran kita, lalu tentukan dimana media pembelajaran kita disimpan dengan memilih “Choose Folder”. Kemudian klikNext.
4. PilihFixed page size. KlikNext.
nLectora izard
rddigunakan untuk membuat kerangka titlesecar nentukanstylepenampilan, jumlahchapterdanp
l-tombol navigasi standart.
uat kerangkatitle:
Tabel 2.2 Langkah Membuat Kerangka Title.
No Gambar Langkah
1. Klik dua kali padaicon L
Inspire Demoyang ada d
2. Muncul halamanGetting
Lectora.PilihTitle Wiza klikstart Wizard.
3. Muncul form pemberia
nama pada media pemb lalu tentukan dim pembelajaran kita disim memilih “Choose Kemudian klikNext.
4. PilihFixed page size. Kl
cara otomatis
2. ing Started With
No Langkah
5. Atur jumlah chapterdanpage dalam
media pembelajaran. Contreng Include test at end of Title untuk adanya evaluasi di akhir media pembelajaran.
6. Beri nama Chapter kemudian klik
Finish.
2. Text Form Text Formatin
teks. Fasilitas
Gambar 2.5 Mengatur Tampilan dan Style Teks.
No Gambar Langkah
5. Atur jumlah chapterdan
media pembelajaran. Include test at end of adanya evaluasi di pembelajaran.
6. Beri nama Chapter ke
Finish.
rmating
tingdigunakan untuk mengatur tampilan dansty
tas yang digunakan adalahAdd>Objek>Text Bloc
Gambar 2.5 M Tampilan dan S
No Gambar h
5. danpage dalam
an. Contreng of Title untuk i akhir media
6. kemudian klik
stylesuatu
lock.
3. Menambahkan Objek
Objek yang ditambahkan padatitledapat berupa teks, gambar, animasi, suara, video, dan lain sebagainya. Langkah menambahkan objek
berupa gambar sebagai berikut:
Tabel 2.3 Langkah Menambahkan Objek Berupa Gambar
No Gambar Langkah
1. Untuk menambahkan gambar
Sorot Welcome Page, klik Add>Object> Image.
2. Muncul tampilan Image
Properties. Beri nama Image kemudian klik segitiga pada Import pilih Media Library. Setelah gambar terpilih klik Apply.
Langkah ini hampir sama dengan langkah-langkah untuk
menambahkan animasi. Untuk menambahkan objek berupa tombol
sebagai berikut:
Tabel.2.4 Langkah Menambahkan Objek Berupa Tombol
No Gambar Langkah
1. Sorot Welcome Page. Klik
No Langkah
2. PilihCustom color Button with
Text agar kita dapat
mengkustomisasi dan memberi nama pada tombol yang akan kita buat. Selanjutnya klikNext.
3. Muncul tampilan Custom Button
Type, pilih salah satu bentuk tombol, kemudian kliknextt
4. Muncul tampilan Custom Buttons
Type. Pilih Multiple Buttons dan Isikan jumlah tombol yang akan dibuat.
No Gambar Langkah
2. PilihCustom color Butto
Text agar kita dapat mengkustomisasi dan me nama pada tombol yang a buat. Selanjutnya klikNext
3. Muncul tampilan Custo
Type, pilih salah sat tombol, kemudian kliknext
4. Muncul tampilan Custo
Type. Pilih Multiple Bu Isikan jumlah tombol dibuat.
3. ustom Button
satu bentuk nextt
4. stom Buttons
No Gambar Langkah
5. Muncul pengaturan tampilan
tombol. Atur tampilan tombol, seperti teks pada tombol dan warna tombol. Kemudian klik next untuk mengatur tombol yang lain. Jika sudah selesai, klikfinish.
4. MenambahkanAction
Action digunakan untuk membuat tombol atau objek menjadi bermakna dan berfungsi. Berikut langkah membuat objek menjadi
bermakna :
Tabel 2.5. Langkah Menambahkan Aksi Pada Tombol
No Gambar Langkah
1. Klik dua kali pada gambar tombol,
E. Materi Kesebangunan dan Kekongruenan
Akan disampaikan uraian materi menurut Sukino dan Wilson Mangunsong
(2007: 2-54) sebagai berikut:
1. Pengertian Kesebangunan dan Kekongruenan
Perhatikan gambar dibawah ini :
Bangun di atas merupakan bangun asli dan yang merupakan hasil
pembesaran atau pengecilan dari bangun asli.
Secara sederhana, dua bangun disebut sebangun bila kedua bangun
tersebut mempuyai bentuk atau tipe yang sama. Ukuran kedua bangun
tersebut bisa sama ataupun berbeda.
Perhatikan gambar II.3.3, segiempat ABCD dan EFGH sebangun
karena mempunyai bentuk yang sama meskipun ukurannya berbeda.
Berdasarkan pengamatan dari kedua bangun tersebut diperoleh fakta
bahwa:
- Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
- Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding, yaitu:
Gambar 2.6
Gambar Asli Sebelum Diperbesar
Gambar 2.7
= 7
Syarat dua bangun dikatakan sebangun apabila sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian sebanding.
Simbol: “~”.
Contoh :
Syarat dua bangun dikatakan kongruen apabila sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar dan sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai
panjang yang sama. Simbol : “≅”.
Contoh :
Hubungan khusus antara bangun sebangun dan bangun kongruen
adalah bangun kongruen pasti sebangun, tetapi bangun yang sebangun
belum tentu kongruen.
2. Menggunakan Konsep Kesebangunan Dua Bangun
a. Segitiga-segitiga yang sebangun
Sebelumnya telah disebutkan bahwa dua bangun dikatakan
sebangun apabila memenuhi dua syarat yaitu :
1. Semua sudut yang bersesuaian sama besar,
Gambar 2.9 Dua Bangun yang Sebangun
2. Semua sisi yang bersesuaian sebanding.
Pada segitiga, kedua syarat saling mempengaruhi, artinya
apabila sudut-sudut yang bersesuian sama besar, maka secara
otomatis perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar pula,
dan sebaliknya. Dengan demikian dapat disimpulkan :
Dua buah segitiga akan sebangun apabila sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar, atau
Dua buah segitiga akan sebangun apabila sisi-sisi yang
bersesuaian sebanding.
Dalil : Sebuah garis yang dilukis sejajar pada satu sisi sebuah
segitiga maka akan membagi dua sisi lain (bukan sisi sejajar) dalam
perbandingan yang sama.
AX : XB = AY : YC
Kebalikan dari dalil di atas juga berlaku, yaitu :
Jika AX : XB = AY : YC maka XY sejajar BC.
Perhatikan gambar di samping!
Dalam segitiga ABC dari suatu sisi
AB ditarik garis DE sejajar garis
BC. Karena DE sejajar BC maka :
X
B C
Y A
Gambar 2.11 Garis yang Sejajar Pada Segitiga
A
C
B E
∠B = ∠D (sehadap) dan ∠C = ∠ (sehadap). Dengan demikian,
pada Δ ABC dan Δ ADE sudut-sudut yang bersesuaian sama besar,
sehingga:
(i) Δ ABC sebangun dengan Δ ADE
(ii) (AB : AD) = (AC : AE) = (BC : DE)
b. Segitiga-segitiga yang kongruen
Sifat-sifat segitiga kongruen
Gambar di bawah ini menunjukkan pengubinan dengan
segitiga-segitiga kongruen.
Jika segitiga ABC digeser ke kanan tanpa di putar sehingga B→E, di peroleh:
A→B AB→BE ∠BAC→ ∠EBD B→E BC→ED ∠ABC→ ∠BED C→D AC→BD ∠ACB→ ∠BDE Jadi,∆ABC→ ∆BED.
Hal tersebut memberikan kesimpulan sebagai berikut.
AB = BE ∠BAC =∠EBD BC = ED dan ∠ABC =∠BED AC = BD ∠ACB =∠BDE
A B E
C D
Gambar 2.13
Dengan demikian ∆ ABC dan ∆ BED mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Segitiga – segitiga tersebut disebut kongruen.
Tanda kongruen (sama dan sebangun) adalah≅.
Dua segitiga dikatakan kongruen apabila mempunyai sifat sisi –
sisi yang bersesuaian sama panjang.
Syarat-syarat Dua Segitiga Kongruen
Ada beberapa kondisi yang harus ditinjau untuk
menunjukkan bahwa dua bangun segitiga adalah kongruen.
Kondisi tersebut adalah sebagai berikut:
i. Tiga Sisi ( Sisi, sisi, sisi / SSS)
Apabila panjang ketiga sisi dari sebuah segitiga sama
panjang ketiga sisi segitiga lainnya, maka kedua segitiga itu
kongruen.
ii. Dua Sisi dan satu sudut apit (SAS)
Apabila dua sisi dan satu sudut apit dari sebuah segitiga
sama dengan dua sisi dan satu sudut apit dari segitiga
lainnya maka kedua segitiga itu kongruen.
Gambar 2.14
iii. Dua sudut dan sebuah sisi (ASA/AAS/SAA)
Apabila dua sudut dan sebuah sisi dari suatu segitiga sama
dengan dua sudut dan sebuah sisi dari segitiga yang lain
maka segitiga-segitiga itu kongruen.
Dalil: (kondisi ASA)
Dua segitiga akan kongruen, jika satu sisi yang bersesuaian
sama panjang dan dua sudut yang bersesuaian pada sisi
tersebut sama besar.
Dalil : (kondisi AAS atau SAA)
Dua segitiga akan kongruen, bila satu sisi yang bersesuaian
sama panjang dan dua sudut yang bersesuaian sama besar.
Gambar 2.17 Dua Segitiga yang Kongruen Gambar 2.16
Kondisi Dua Segitiga Kongruen (Dua Sudut dan Satu Sisi) Gambar 2.15
iv. Sudut Siku-siku, Hypotenusa, dan Sisi Tegak.
Apabila pada dua segitiga siku-siku, hypotenusa (H) serta
sisi tegak dari segitiga pertama sama dengan hypotenusa
dan sisi tegak dari segitiga kedua, maka kedua segitiga
siku-siku itu kongruen.
3. Menghitung Panjang Sisi yang Sebangun
Kita telah mengetahui bahwa dua bangun dikatakan sebangun
apabila sisi-sisi yang bersesuian sebanding. Dengan pengertian ini, kita
dapat menghitung panjang salah satu sisi yang belum diketahui dari
dua bangun sebangun. Contoh :
Gambar di bawah ini menunjukkan dua bangun yang sebangun.
Hitunglah: a. panjang AB b. panjang BC, c. panjang PS
Jawab :
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah : = 6 12 =
1 2
Gambar 2.18 Dua Segitiga Siku-Siku yang Kongruen
a. AB
Jadi, panjang PS adalah 8 cm.
F. Kerangka Berfikir
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah diuraikan
dapat dirumuskan kerangka berfikir dalam penelitian pemanfaatan media
pembelajaran berbasis TIK pada pokok bahasan kesebangunan dan
kekongruenan.
Pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK dalam belajar
mengajar dapat bermanfaat untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran
antara lain: memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan
siswa, mampu menampilkan unsur audio visual yang dapat memperagakan
atau memberikan gambaran mengenai dua bangun yang sebangun dan
kongruen. Hal ini dapat membuat siswa lebih tertarik sehingga
memberikan motivasi belajar dan dapat memberikan umpan balik
memberikan energi kepada siswa untuk melakukan kegiatan belajar
sehingga memberikan hasil belajar yang tinggi. Setelah menggunakan
media pembelajaran berbasis TIK diharapkan motivasi belajar siswa kuat
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif-kuantitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk
menggambarkan (to describe), menjelaskan, dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini (Zainal
2011:54).Selain itu menurut Best (Sukardi, 2003:157) penelitian deskriptif
merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.
Dalam penelitian ini penelitian pendekatan kualitatif digunakan dalam
mengumpulkan data yang berupa kualitatif yaitu jawaban guru dalam
wawancara. Selain itu pendekatan kualitatif digunakan untuk mengalisis hasil
wawancara dengan guru terkait dengan kebutuhan-kebutuhan dalam menyusun
media serta menggambarkan persoalan-persoalan yang terjadi pada saat
penelitian.Sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan dalam mengumpulkan
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Jetis, Bantul Yogyakarta.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Agustus 2012.
C. Objek dan Subjek Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis TIK dalam
pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan dan
kekongruenan serta efektifitas media pembelajaran berbasis TIK untuk melihat
seberapa kuat motivasi belajar siswa dan untukmengetahui tinggi hasil belajar
siswa.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 34 siswa kelas IX C SMP N 2 Jetis, Bantul.
D. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan
variabel terikat.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang
menggunakan media pembelajaran berbasis TIK sedangkan variabel terikat
E. Bentuk Data
Bentuk data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah jawaban lisan
dari hasil wawancara dengan guru untuk kebutuhan membangun media
pembelajaran, jawaban siswa dari kuisioner motivasi, jawaban siswa dari soal–
soal tes materi kesebangunan dan kekongruenan.
F. Metode Pengumpulan Data
Beberapa metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab sepihak antara
pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee), yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dariinterviewee(Masidjo , 1995: 72). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara
kombinasi yaitu gabungan dari wawancara terstruktur dan wawancara
bebas.Wawancara kombinasi ini mengacu pada pedoman wawancaranamun
dapat dimungkinkan terdapat pertanyaan-pertanyaan yang diberikan diluar
pedoman wawancara guna mendapatkan informasi yang lebih jauh.Dengan
wawancara ini diharapkan peneliti mendapatkan informasi mengenai
kebutuhan guru dan siswa sebagai dasar dalam membangun
2. Tes
Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar. Yang dimaksud tes hasil
belajar adalah suatu tes yang mengukur prestasi seseorang dalam suatu
bidang sebagai hasil proses belajar yang khas, yang dilakukan secara
sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan
nilai (Masijdo , 1995:40). Tes ini diberikan pada akhir program kegiatan
pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran sebagaipost-test.Tes ini ditujukan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran.
3. Kuisioner (Angket)
Kuisioner atau angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang
terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya
atau hal-hal yang diketahuinya (Masidjo, 1995:70). Jenis angket yang
diberikan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dimana responden
tinggal memilih jawaban yang disediakan. Kuisioner ini berisikan
pernyataan-pernyataan positif dan negatif mengenai motivasi siswa sesudah
mengikuti pelajaran yang menggunakan media pembelajaran. Kuisioner ini
digunakan untuk mengetahui seberapa kuat motivasi siswa setelah
mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan
G. Instrumen
Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari dua instrumen
yaitu :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini disusun oleh peneliti.RPP
ini digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pembelajaran agar
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.Peneliti menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran ini agar tujuan-tujuan pembelajaran dapat
tercapai, Rencana pelaksanaan pembelajaran ini berisikan
langkah-langkah pembelajaran, indikator-indikator yang harus dicapai dan
karakter siswa yang harus dibangun.
b. Media Pembelajaran Berbasis TIK.
Media pembelajaran yang digunakan adalah media pembelajaran
yang menggunakan bantuan Software Lectora. Media ini diharapkan dapat melihat seberapa kuatmotivasi siswa serta melihat seberapa tinggi
hasil belajar siswa.Media ini dibangun berdasarkan pada kebutuhan
siswa dan guru.Langkah-langkah penyusunan media adalah analisis
kebutuhan membangun media, perencanaan dan pembangunan media,
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah
sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada guru untuk mendapatkan informasi
mengenai metode-metode guru dalam mengajar, kesulitan yang dialami
siswa dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan
kesebangunan dan kekongruenan, respon siswa dalam pembelajaran
matematika yang menggunakan media pembelajaran.Hasil wawancara
ini digunakan sebagai dasar dalam membangun media.Adapun kisi-kisi
yang disusun sebagai berikut :
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara
No Hal yang Ingin Diketahui Butir Pertanyaan 1. Kesulitan siswa kelas IX pada pelajaran matematika
dan contoh kesulitan
1 2. Kesulitan siswa kelas IX pada pokok bahasan
kesebangunan dan kekongruenan dan contohnya.
2 3. Prosentase ketuntasan siswa kelas IX untuk materi
kesebangunan dan kekongruenan.
3 4. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam
mengajar
4 5. Metode yang digunakan guru dalam mengajar. 5 6. Keadaan/kondisi siswa ketika mengikuti pelajaran
matematika khususnya pada pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan.
6
Pedoman wawancara dapat dilihat dalam lampiran.
b. Kuisioner (Angket)
Kuisioner digunakan untuk mengetahui seberapa kuatmotivasi
siswa dalam pelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan
kuisioner dibagi menjadi dua yaitu pernyataan positif dan pernyataan
negatif.Kuisioner ini memuat 40 soal. Dimana setiap soal memuat
indikator-indikator mengenai motivasi siswa. Kisi-kisi kuisioner dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner
No Indikator Pernyataan Kuisioner Pernyataan
Positif
Pernyataan Negatif 1. Hasrat dan keinginan
siswa untuk berhasil
4. Harapan dan cita-cita masa depan.
9, 10 11, 12 5. Sikap pantang
menyerah.
13, 14 15, 16 6. Senang dengan
soal-soal dan tugas.
17 18
Bentuk kuisioner dapat dilihat dalam lampiran.
c. Tes
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada materi
kesebangunan dan kekongruenan.Tes ini memuat delapan soal yang
terdiri dari satu soal menjodohkan dan 7 soal uraian (esay), dimana setiap soal mewakili indikator yang harus dicapai siswa.Tes diberikan
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal No Kompetensi Dasar Indikator Jmlh
Soal
2. Siswa dapat menyatakan
alasan mengapa kedua yang tidak kongruen dan menyatakan alasannya.
1 3 Pemahaman
4. 1.2. Mengidentifikasi sifat - sifat dua segitiga sebangun dan
5. Siswa dapat memberikan
alasan mengapa dua
Bentuk tes dapat dilihat dalam lampiran.
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar No. Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0
1. b Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun dengan benar.
1 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 1. c Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun
dengan benar.
1 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 1. d Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun
dengan benar.
1 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 1. e Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun
dengan benar.
1 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 1. f Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun
dengan benar.
1 Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 1. g Siswa dapat memasangkan dua bangun yang sebangun
dengan benar.
No.
Soal Penilaian Skor
Skor Total dengan benar.
Siswa salah dalam memasangkan dua bangun. 0 2 Siswa dapat memilih jawaban dengan benar 1
11 Siswa dapat menyatakan sisi-sisi yang bersesuaian
sebanding dan menuliskan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dengan benar
5
Siswa dapat menyatakan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar dan menuliskan sudut-sudut yang bersesuaian dengan benar
5
Siswa menjawab tetapi salah 1
3. Siswa dapat memilih jawaban dengan benar 1
4 Siswa dapat menyatakan alasan dua bangun tidak kongruen
dengan benar
3
Siswa menjawab tetapi salah 1
4. Siswa dapat menuliskan satu pasang segitiga yang kongruen.
1
4 Siswa dapat menuliskan dua pasang segitiga yang
kongruen.
2 Siswa dapat menuliskan dua pasang segitiga yang kongruen.
4
Siswa menjawab tetapi salah 1
5. Siswa dapat menunjukkan dua segitiga yang kongruen dengan benar
5
5 Siswa menunjukkan sampai dua langkah dan benar 2
Siswa menjawab tetapi salah 1
6. Siswa dapat menunjukkan dua segitiga yang kongruen dengan benar
4 Siswa menunjukkan sampai dua langkah dan benar 2
4
Siswa menjawab tetapi salah 1
7. Siswa dapat menunjukkan dua segitiga yang kongruen dengan benar
5
5 Siswa menunjukkan sampai dua langkah dan benar 2
Siswa menjawab tetapi salah 1
8. Siswa dapat menuliskan apa yang diketahui dengan benar dan sifat yang digunakan untuk membuktikan dua segitiga kongruen dengan benar.
4
4 Siswa menuliskan apa yang diketahui dengan benar 3
Siswa menjawab tetapi salah 1
H. Perencanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa langkah. Langkah-langkah
yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Penelitian
a. Meminta ijin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian di
sekolah yang bersangkutan. Sekolah yang dimasud adalah SMP Negeri
2 Jetis, Bantul.
b. Melakukan diskusi dengan guru matematika mengenai
masalah-masalah yang dihadapi guru maupun siswa. Peneliti juga
menyampaikan gagasan penelitian.
c. Menetapkan subjek, objek dan variabel penelitian.
d. Meminta ijin kepada dinas pendidikan provinsi dan kabupaten.
e. Menyusun instrumen wawancara untuk guru dan instrumen tes.
f. Uji coba instrumen
g. Analisis uji coba instrumen
h. Membangun media pembelajaran dengan menggunakan Software Lectora.
i. Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran yang
menggunakanSoftware Lectora. Pembelajaran dilaksanakan di kelas IX C.
b. Melaksanakan tes dan memberikan kuisioner untuk mengetahui
seberapa tinggi hasil belajar siswa dan seberapa kuat motivasi siswa
setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan media
3. Analisis Data dan Penarikan Kesimpulan
Analisis data dan penarikan kesimpulan dilakukan setelah melalui
tahap pengumpulan data dan pelaksanaan penelitian.Data yang dianalisis
adalah data hasil kuisioner dan data hasil tes. Data tes dianalisis
menggunakan analisis kuantitatif untuk mengetahui ketuntasan siswa dan
untuk mengetahui seberapa tinggi hasil belajar siswa. Sedangkan data
kuisioner dianalis untuk mengetahui seberapa kuat motivasi siswa.
I. Teknik Analisis Data
1. Analisis Validitas dan Reliabilitas Soal Tes
Soal tes terlebih dahulu diujicoba untuk melihat kevalidan dan
reliabilitas soal tersebut.Sehingga dari ujicoba tersebut kita dapat
mengetahui layak tidaknya soal-soal yang akan digunakan.
a. Analisis Validitas Tes
Validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo, 1995:242).Sebuah
tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium,
dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan
kriterium (Suharsimi, 2005:69). Teknik yang digunakan untuk
mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment
= (∑ )− ∑ ∑
∑ 2−(∑ )2 ∑ 2−(∑ )2
Dimana :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua
variabel yang dikorelasikan.
N = jumlah sampel
X = skor setiap item tes
Y = skor total tes
∑ = jumlah perkalian antar X dan Y
∑ = jumlah skor setiap item
∑ = jumlah skor total tes
∑ = jumlah kuadrat dari X
∑ = jumlah kuadrat dari Y
Menurut Suharsimi (2005: 75) intrepretasi mengenai besarnya
koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5Interpretasi Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Interpretasi
0,800≤ rxy≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,600<rxy≤ 0,800 Tinggi 0,400<rxy≤ 0,600 Cukup 0,200<rxy≤ 0,400 Rendah
0,00≤ rxy≤ 0,200 Sangat Rendah
Tes akan valid apabila rhitung>rtabel.
b. Analisis Reliabilitas Tes
Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes
mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang
1995:209). Rumus yang digunakan dalam mencari reliabilitas tes
bentuk uraian adalah rumus Alpha. Rumus Alpha adalah sebagai berikut :
r11= ( ) x 1 −
∑ 2
2
dimana :
r11 = reliabilitas yang dicari
Σσi2 = jumlah varians skor tiap-tiap item
σt2 = varians total
n = banyaknya soal
Rumus varians :
σ2 =∑
2−(∑ )2
dimana:
X = skor setiap item tes
∑ = jumlah skor setiap item
N = banyaknya sampel
Menurut Suharsimi (2005: 75) interpretasi mengenai besarnya
koefisien relibilitas adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Interpretasi
0,800≤ rxy≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,600<rxy≤ 0,800 Tinggi 0,400<rxy≤ 0,600 Cukup 0,200<rxy≤ 0,400 Rendah
2. Analisis Hasil Wawancara
Hasil wawancara yang berupa rekaman yang ditranskip menjadi
bentuk tulisan dengan cara memutar kembali rekaman dan menuliskan
pertanyaan yang diberikan peneliti dan jawaban-jawaban pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Jawaban ini kemudian dikelompokkan berdasarkan
kebutuhan atau data yang diperlukan.Wawancara ini digunakan untuk
mengetahui metode pembelajaran guru, media pembelajaran yang
digunakan, respon siswa dalam mengikuti pembelajaran dan
kesulitan-kesulitan siswa.Hasil jawaban ini digunakan membangun media
pembelajaran.
3. Analisis Kuisioner
Kuisioner disusun berdasarkan indikator dari motivasi belajar
siswa. Dalam kuisioner ini peneliti menggunakan skala Likert dimana
setiap pernyataan disediakan empat pilihan jawaban yaitu “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)” dan “Sangat Tidak Setuju (STS)”. Pernyataan dalam kuisioner dibagi menjadi dua pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif dimana banyaknya pernyataan
positif sama dengan banyak pernyataan negatif. Pernyataan negatif ini
disisipkan diantara pernyataan positif guna mengontrol tingkat ketelitian
atau keseriusan responden dalam memberikan respons (Sukardi,
2003;147). Sukardi (2003:146) menyatakan untuk menskor skala kategori
Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif.