BASALAMAH M.A TERHADAP PEMAHAMAN KEAGAMAAN JAMAAH MASJID NURUL IMAN
BLOK M SQUARE SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Nurul Amalia 11150510000170
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1441 H/2020 M
TERHADAP PEMAHAMAN KEAGAMAAN JAMAAH MASJID NURUL IMAN BLOK M SQUARE
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Nurul Amalia NIM: 11150510000170
Pembimbing
Ir. Noor Bekti Negoro, S.E., M.Si NIP. 196503011999031001
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440 H/ 2020 M
Nama : Nurul Amalia NIM : 11150510000170
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH MATERI DAKWAH ISLAM USTADZ Dr.
KHALID BASALAMAH, MA TERHADAP PEMAHAMAN KEAGAMAAN JAMAAH MASJID NURUL IMAN BLOK M SQUARE adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam menyusunnya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebahgian atau keseluruhan merupakan plagiat dari skripsi orang.
Demikian penyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebelumnya.
Jakarta, 20 Maret 2020
Nurul Amalia
i
Nurul Amalia, 11150510000170, Pengaruh Materi Dakwah Islam Ustadz Dr. Khalid Basalamah, MA Terhadap Pemahaman keagamaan Jamaah Masjid Nurul Iman Blok M Square, di bawah bimbingan Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si
Di era milenial ini, semakin banyak kajian yang bisa didatangi dengan bertemu langsung dengan dai. Untuk kebutuhan kajian dan dakwah tersebut maka ustadz Dr. Khalid Basalamah, MA menjadi pembicara. Dengan menyampaikan materi dakwah, beliau mampu menarik para perhatian jamaah untuk terus datang pada tiap minggunya. Cara penyampaiannya efektif dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan.
Berdasarkan latar belakang di atas, timbul beberapa pertanyaan. Adakah pengaruh materi dakwah islam Ustadz Dr.
Khalid Basalamah, MA terhadap pemahaman keagamaan jamaah Masjid Nurul Iman Blok M Square? Dan Seberapa besar pengaruhnya?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stimulus Respons- Theory (S-R Theory) yang menjelaskan bahwa sikap dapat berubah karena adanya rangsangan atau daya tarik yang disebut stimulus dari subjek yang diterima oleh objek.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling dengan batas error 10% yang menghasilkan 89,9 yang dibulatkan menjadi 100 responden dari populasi.
ii
regresi linier sederhana menunjukkan nilai konsistensi variabel materi dakwah 0.426 dan koefisien regresi variabel X sebesar 1.246 yang menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai materi dakwah islam. Berdasarkan pada uji F, nilai yang didapat dari uji F sebesar 701.692, berdasarkan uji T dengan hasil t- hitung sebesar 26.489 > t-tabel 1.984 maka dinyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua valiabel. Pada uji koefisien determinas menunjukan nilai sebesar 0.877 yang artinya materi dakwah islam memiliki pengaruh sebesar 87% terhadap pemahaman keagamaan. sedangkan sisanya 13% dipengaruhi oleh hal lain diluar dari penelitian ini.
Kata kunci: Pengaruh, Materi Dakwah, Peningkatan pemahaman, Pemahaman Keagamaan,
v
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya untuk-Mu Maha Kuasa Pemilik alam semesta Maha Berkehendak atas segala kehidupan di muka bumi ini. Shalawat dan salam semoga selalu Allah curahkan kepada junjunganku pembawa berkah rahmatan lil „alamin Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi, penulis manyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasa ilmu pengetahuan. Namun, berkat adanya masukan, bimbingan , arahan, bantuan, dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan guna mendapatkan gelar Strata Satu (S1) dan mendapat gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucap syukur dan banyak terima kasih kepada:
1. Suparto M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, BSW. MSW selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag, selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, dan Drs. Cecep Castrawijaya, M.A selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
2. Dr. Armawati, M.Si selaku Ketua Jurusan dan Dr. H. Edi
vi
3. Drs. Sunandar, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan kepada penulis tentang kegiatan akademik.
4. Ir. Noor Bekti Negoro, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, memberikan arahan dan memberikan masukan dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepada segenap dosen dan staff pengajar di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan wawasan yang baru kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
6. Kepada pemimpin dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas keramahannya, buku dan bahan bacaan lainnya.
7. Teruntuk orang tua penulis, Ayah H. Hudayah dan Mamah Hj. Rahmawati yang tidak pernah berhenti memberikan do‟a dan dukungan secara moril dan materil untuk penulisan penelitian ini.
8. Teruntuk saudara/I penulis yaitu Abang Riyan, Nina, Tasya dan kaka ipar Kak Umay yang selalu support dan mendoakan yang terbaik untuk penulis.
9. Teruntuk sepupuku Kak Rizkon dan lainnya. Terima kasih selalu mendoakan yang terbaik untuk saya.
10. Teruntuk sahabat saya yang telah menemani drama perkuliahan saya yaitu Kamila Humairoh dan Wihda Fauziah.
vii
memberikan semangat, dan menjadi tempat yang berkeluh kesah selama di perkuliahan serta kasih sayang yang tiada henti.
11. Teruntuk teman sedariku kecil Nur Wahida, Nurul Qothifah dan Rani Maranita terima kasih sudah menjadi teman yang sangat baik dan sudah mengingatkan terus akan skripsi ini.
Terima kasih sudah menemani sejak kecil hingga saat ini, tempat berkeluh kesah dan memberikan solusi disetiap masalah.
12. Teruntuk sahabat kelompok KKN 26: Puspa Mujriastika dan Ana Wilda Fajriati yang selalu menghibur penulis, terimakasih.
13. KPI 2015, khususnya KPI D. terimakasih sudah menjadi keluarga yang baik.
14. Untuk jajaran pengurus dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Iman Blok M Square yang telah membantu dan memberikan izin penelitian.
15. Kepada seluruh responden yang telah membantu penelitian penulis. Serta semua pihak yang terlibat memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per-satu, namun tidak mengurangi rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Demikian sebagai pengantar dalam penelitian ini, mohon
viii pembaca pada umumnya. Amiin
Jakarta, 4 April 2020
Nurul Amalia
ix
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 5
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 6
1. Tujuan Penelitian ... 6
2. Manfaat Penelitian ... 6
E. Tinjauan Kajian Terdahulu ... 7
F. Sistematika Penulisan ... 14
BAB II KAJIAN TEORI ... 17
A. Ruang Lingkup Respon... 17
1. Pengertian Respon ... 17
2. Teori S-O-R ... 19
B. Tinjauan Tentang Dakwah ... 23
1. Pengertian Dakwah ... 23
2. Bentuk-Bentuk Dakwah ... 24
3. Pengertian Materi Dakwah ... 30
4. Unsur-unsur Materi Dakwah ... 33
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 45
A. Paradigma Penelitian ... 45
B. Pendekatan Penelitian ... 45
C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 46
D. Populasi dan Sampel ... 46
E. Teknik Pengumpulan Data ... 49
F. Variabel Penelitian ... 50
G. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 51
H. Sumber Data... 54
I. Instrument Penelitian ... 54
J. Teknik Pengolahan Data ... 58
K. Uji Instrumen ... 60
1. Uji Validitas ... 60
2. Uji Reabilitas ... 61
L. Uji Analisis Data ... 62
1. Uji Normalitas ... 62
2. Uji koefisien Korelasi ... 63
3. Uji Koefisien Determinasi ... 64
4. Regresi Linier Sederhana... 65
5. Uji F ... 67
6. Uji T ... 68
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69
A. Temuan Hasil Penelitian ... 69
a. Uji Validitas ... 71
xi
c. Uji Normalitas ... 74
d. Koefisien Korelasi ... 75
e. Regresi Linier Sederhana... 77
f. Koefisien Determinasi ... 79
g. Uji F ... 81
h. Uji T ... 82
B. Pembahasan ... 83
BAB V PENUTUP ... 90
A. Kesimpulan ... 90
B. Saran ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 93
BUKU ... 93
JURNAL dan SKRIPSI ... 96
WEBSITE ... 96
LAMPIRAN ... 98
xii Huruf
Arab
Huruf
Latin Keterangan
ﺍ
Tidak dilambangkanﺏ
B Beﺕ
T Teﺙ
Ts Te dan esﺝ
J Jeﺡ
H H dengan garis bawahﺥ
Kh Ka dan haﺩ
D Deﺫ
Dz De dan zetﺭ
R Erﺯ
Z Zetﺱ
S Esﺵ
Sy Es dan yeﺹ
S Es dengan garis di bawahxiii
ﺽ
D De dengan garis di bawahﻁ
T Te dengan garis di bawahﻅ
Z Zet dengan garis di bawahﻉ
„ Koma terbalik di atas hadap kananﻍ
Gh Ge dan haﻑ
F Efﻕ
Q Kiﻙ
K Kaﻝ
L Elﻡ
M Emﻥ
N Enﻭ
W Weﻫ
H Haﺀ
` Apostrofﻱ
Y Yeix Tanda Vokal
Arab
Tanda Vokal Latin
Keterangan
ﹷ A Fathah
ﹻ I Kasrah
ﹹ U Dammah
2. Vokal Rangkap Tanda Vokal
Arab
Tanda Vokal Latin
Keterangan
ﻱﹷ Ai a dan i
ﻭﹷ Au a dan u
3. Vokal Panjang Tanda Vokal
Arab
Tanda Vokal Latin
Keterangan
ﺍﺴ Â a dengan topi di
atas
ﻲﺴ Î i dengan topi di
atas
ﻭﺴ Û u dengan topi di
atas
x
Gambar 2.1 Teori Stimulus Organism Response (S-O-R) ... 20 Gambar 4.1 Data Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 69 Gambar 4.2 Data Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan .. 70 Gambar 4.3 Data Responden berdasarkan Profesi ... 70
xi
Tabel 3.3 Blue Print Pengaruh Materi Dakwah Islam Terhadap Pemahaman Keagamaan Jamaah Di Masjid Nurul Iman
Blok M Square, Jakarta Selatan (sebelum validitas) .. 57
Table 3.4 Blue Print (Pengaruh Kajian Dakwah Islam Terhadap Peningkatan Pengetahuan Agama Jamaah Di Masjid Nurul Iman Blok M Square, Jakarta Selatan ... 58
(sesudah validitas) ... 58
Tabel 3.5 Tingkat Korelasi dan kekuatan Pengaruh ... 64
Tabel 4.3 Uji Normalitas ... 74
Tabel 4.4 Koefisien Korelasi... 75
Tabel 4.5 Uji Regresi Linier Sederhana ... 78
Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi ... 80
Tabel 4.7 Uji F ... 81
Tabel 4.8 Uji T ... 82
Tabel 4.10 Data Skor Variabel Pemahaman keagamaan (Y) ... 85
Tabel 4.11 Analisa Temuan Variabel Materi Dakwah (X) ... 86
Tabel 4.11 Analisa Temuan Variabel Materi Dakwah (X) ... 88
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan suatu aktifitas penyampaian nilai- nilai ajaran islam yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Sebab dakwah merupakan suatu bentuk ajakan kepada manusia untuk selalu berada dijalan Allah SWT.1 Setiap muslim memegang peranan dalam menyampaikan agama islam kepada umat muslim lainnya yang tentunya menggunakan cara dan metode yang benar dan dengan materi yang mengacu kepada al-qur‟an dan hadts. Awal munculnya dakwah islam tidak terlepas dari perjuangan Rasulullah SAW.
ketika Allah SWT memerintahkan nabi Muhammad SAW untuk berdakwah secara terang-terangan. Seperti yang telah dijelaskan dalam al-Qur‟an surat Al-Hijr ayat: 94.
Artinya:
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (QS. Al-Hijr: 94)2
Manusia zaman dahulu dengan manusia zaman sekarang memang berbeda. Zaman sekarang, manusia disuguhi dengan kenikmatan, kemudahan dan kebebasan,
1 Prof. Dr. Moh. Ali Aziz M.Ag, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Pedoman Jaya, 2004),cet. 1 hlm.3
2 Diambil dari al-Qur‟an Pro https://alquran.pro/terjemahan-makna- surat-al-hijr-15-ayat-94 pada tanggal 4 Agustus 2019 pukul 08.54 WIB
sehingga hanya terdidik untuk hidup mewah. Hal tersebut menjadi sebab para remaja hidup konsumtif dan berkembang pada kemalasan. Mereka dapat menjalani keseharian dengan semua hal yang serba instan dan terbiasa untuk tidak berjuang meraih apa yang menjadi keinginannya. Perilaku-perilaku manusia yang menyimpang tersebut membuat tujuan dan cita- cita kehidupan yang seharusnya menjadi motivasi setiap keputusan yang diambil.
Dalam hal ini, bimbingan dan pembinaan sangat penting khususnya bimbingan mengenai agama. Dengan menanamkan ajaran agama diharapkan dapat mencegah remaja melakukan hal-hal yang melanggar aturan, baik aturan agama, aturan hokum dan aturan masyarakat. Jika yang telah terlanjur hidup jauh dari ajaran agama, harus dibimbing dan disadarkan secara berangsur-angsur kepada ajaran agama.
Dakwah dalam arti amar ma‟ruf nahi munkar merupakan syarat mutlak bagi kesempurnaan dan keselamatan hidup manusia, ini adalah kewajiban manusia yang memiliki pembawaan fitrah sebagai mahluk sosial. Di samping itu, dakwah merupakan komunikasi antar umat manusia yang berisi pesanpesan ajaran Islam yang berisi ajakan, seruan, dan nasehat kepada yang ma‟ruf dan menjauhi yang munkar, sehingga seorang da‟i atau komunikator untuk mencapai hasil yang sesuai dengan apa yang direncanakan perlu dilandasi pengetahuan komunikasi. Sebagai kegiatan komunikasi, dakwah tidak lepas dari unsur-unsur yang mendukung keberhasilan dakwah, yaitu da‟i, materi yang disampaikan,
metode yang dipakai, mad‟u sebagai obyek dakwah, dan media yang digunakan.
Usaha lainya yang dapat dilakukan dalam membimbing dan membina jama‟ah adalah dengan dakwah.
Dalam hal ini alah satu yang mempunyai peran adalah da‟I.
aktivitas da‟I dalam berdakwah merupakan kesempatan untuk membantu mad‟u (jama‟ah) mengetahui dan melaksanakan ibadah yang benar sesuai dengan syariat islam. Selain itu membantu jama‟ah bergaul dengan orang lain, baik yang berlawanan jenis ataupun sesama jenis sesuai dengan hokum islam, adab dan akhlaknya. Kondisi mad‟u disesuaikan dengan materi dakwah yang diberikan oleh da‟i.
Penelitian ini mengkaji tentang materi dakwah.
Materi dakwah merupakan pesan-pesan dakwah islam atau segala sesuatu yang haru disampaikan dari subjek dakwah kepada objek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran islam yang ada di al-qur‟an maupun sunnah rasul.
Hal ini juga diterapkan dalam diri ustadz Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah, MA, da‟I yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. beliau menumpuh pendidikan S1 di Universitas Islam Madinah kemudian melanjutkan S2 di Universitas Mulim Indonesia dan S3 di Tun Abdul Razzak Malaysia. Saat ini beliau banyak mengisi waktunya untuk mengisi kajian islam dari masjid ke masjid.
Adapun materi dakwah yang disampaikan mengacu kepada kitab Bulughul Marom yang berisikan kumpulan hadist mengenai masalah fiqih (hukum) serta kitab Minhajul
Muslim yang berisikan penggambaran mengenai ajaran islam secara menyeluruh. Tetapi, pada saat ini kitab yang digunakan oleh ustadzz dalam kajiannya di Masjid Nurul Iman adalah 76 Dosa Besar dan Dosa-dosa Besar Yang Dianggap Biasa. Cara penyampaian dakwahnya pun mudah untuk dimengerti sehingga tidak heran bila jamaah yang hadir selalu ramai.
Kajian merupakan salah satu bentuk dakwah yang sangat kompleks dan penting, dengan kata lain bila dilihat dari segi metodenya yang efektif guna menyebarkan agama islam. Hal ini juga dilakukan oleh ustadz. Dr. Khalid Basalamah, M.A. untuk mencapai tujuan dakwah, maka da‟I harus memperhatikan kondisi jama‟ah agar materi dakwah yang disampaikan diterima oleh masyarakat.
Ustadz Dr. Khalid Basalamah, MA dalam menyampaikan materi dakwahnya kepada mad‟u membutuhkan tempat sebagai pengembangan dakwah, seperti masjid atau majelis taklim yang mempunyai fungsi dan peranan tertentu dan utama. Fungsi masjid dan majelis taklim adalah membina dan mengembangkan hubungan manusia dengan Allah SWT, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Selain itu, masjid dan majelis taklim juga mempunyai fungsi yang lebih luas sebagai lembaga risalah tempat untuk mencetak umat yang beriman, beribadah menghubungkan jiwa dengan Allah SWT, dan umat yang berakhlak mulia dalam kehidupan masyarakat. Metode yang digunakan harus tepat dan sesuai dengan keadaan jama‟ahnya,
guna untuk mencapai sasaran kepada mad‟u, keefektifan dan etika dakwah harus diperhatikan dengan sebaik-baiknya.
Keagamaan merupakan suatu dorongan dalam jiwa yang membentuk rasa percaya kepada suatu Dzat Pencipta manusia, rasa tunduk, serta dorongan taat atas aturan-Nya.
Perkembangan rasa keagamaan yang mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab serta menjadikan agama sebagai falsafah hidup.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH MATERI DAKWAH ISLAM USTADZ Dr. KHALID BASALAMAH, MA TERHADAP PEMAHAMAN KEAGAMAAN JAMA’AH DI MASJID NURUL IMAN BLOK M SQUARE”
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dan untuk membatasi masalah agar lebih mudah, penyusunan ini penulis memfokuskan penelitiannya, yaitu:
1. Pada kajian yang bertema dosa besar “gembira dalam kemaksiatan”.
2. Responden merupakan jamaah pada kajian ustadz Khalid Basalamah di setiap hari senin dan rabu.
C. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang penelitian ini, peneliti menemukan hal yang menarik untuk dijadikan sebagai acuan
penelitian. Oleh karena itu didapatkan perumusan masalah yang akan diteliti, sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh materi dakwah islam Ustadz Dr. Khalid Basalamah, MA terhadap pemahaman keagamaan jama‟ah di Masjid Nurul Iman Blok M Square?
2. Seberapa besar pengaruh materi dakwah islam Ustadz Dr.
Khalid Basalamah, MA terhadap pemahaman keagamaan jama‟ah di Masjid Nurul Iman Blok M Square?
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengatahui adakah pengaruh materi dakwah islam Ustadz Dr. Khalid Basalamah, MA terhadap pemahaman keagamaan jama‟ah di Masjid Nurul Iman Blok M Square, Jakarta Selatan.
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh materi dakwah islam Ustadz Dr. Khalid Basalamah, MA terhadap pemahaman keagamaan jama‟ah di Masjid Nurul Iman Blok M Square, Jakarta Selatan.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pelengkap data dan informasi dalam bidang studi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terutama pada bidang dakwah.
b. Manfaat Praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan jama‟ah dalam mendalami ilmu agama dan meningkatkan pengetahuan islam.
E. Tinjauan Kajian Terdahulu
Tinjauan kajian terdahulu adalah melihat dan membandingkan pembahasan dari teori penelitian ini dengan penelitian lain, adapun tinjauan pustaka yang peneliti gunakan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Tinjauan Perbandingan Penelitian Sejenis Terdahulu dengan Penelitian yang Dilakukan
Judul Penelitian
Pengaruh Menonton Acara
„Mamah dan
Aa‟ di
Indosiar Terhadap Pemahaman Keagamaan Masyarakat Kecamatan Wedung Kabupaten Demak
Pengaruh
Materi Dakwah Nyai
Muzayyanah Terhadap Pemahaman Keagamaan Remaja
Pengaruh Intensitas Menonton Ceramah Ustadz Adi Hiidayat Melalui YouTube Terhadap
Pemahaman Keagamaan Penonton (Viewers) Pada Channel YouTube
“ Adi Hidayat Official” (survey
pada penonton (Viewers)
Channel YouTube Adi Hidayat Official) Peneliti Lismaiyah Safrina Tsani
Akmala
Ida Kurnia Dewi
Lembaga dan Tahun
Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Tahun 2009
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Tahun 2015
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2019
Masalah Penelitian
Adakah pengaruh menonton acara
Mamah dan
Aa di
Indosiar terhadap pemahaman keagamaan masyarakat Kecamatan Wedung
Adakah
pengaruh materi dakwah yang disampaikan Nyai
Muzayyanah terhadap pemahaman keagamaan remaja?
Bagaimana pengaruh intensitas menonton ceramah Ustadz Adi Hidayat melalui YouTube terhadap
pemahaman keagamaanpenont on (Viewers) pada channel “Adi Hidayat
Kabupaten Demak?
Official”?
Seberapa besar intensitas menonton ceramah Ustadz Adi Hidayat melalui YouTube terhadap
pemahaman keagamaan penonton (Viewers) pada channel “Adi Hidayat Official”?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidak
pengaruh menonton acara
Mamah dan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh materi yang
disampaikan oleh Nyai Muzayyanah terhadap
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang ditimbulkan dari intensitas
menonton ceramah Ustadz Adi Hidayat
Aa di Indosiar terhadap pemahaman keagamaan masyarakat Kecamatan Wedung Kabupaten Demak.
pemahaman keagamaan remaja yang ada
di Desa
Kebondalem, Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang
melalui YouTube terhadap
pemahaman keagamaan penonton (Viewers) pada channnel YouTube “Adi Hidayat Official”.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan dari intensitas
menonton ceramah Ustadz Adi Hidayat melalui YouTube terhadap
pemahaman keagamaan penonton (Viewers) pada channnel YouTube “Adi
Hidayat Official”.
Teori Formulasi Laswell
Teori Uses and Effect
Metode Penelitian
Metode Survei
Metode Survei Metode Survei
Hasil Penelitian
Ada pengaruh positif antara menonton acara
Mamah dan Aa di Indosiar terhadap pemahaman keagamaan masyarakat Kecamatan Wedung Kabupaten Demak.
Masyarakat yang menonton
Pengaruh antara materi dakwah Nyai
Muzayyanah terhadap pemahaman keagamaan remaja di desa Kebondalem Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang yaitu sebesar 79,1%.
Adapun sisanya yaitu sebesar 20,9%
dijelaskan oleh prediktor lain.
pengaruh intensitas menonton terhadap pemahaman keagamaan penonton (Viewers) ceramah Ustadz Adi Hidayat melalui Channel YouTube Adi Hidayat Official sebesar 31,2%, sedangkan 68,8%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
acara
Mamah dan
Aa di
Indosiar dengan rajin akan diikuti pemahaman keagamaan yang tinggi pula. Hal ini terbukti dengan diperolehnya harga Freg (20,596) >
Ftabel (4,538)
a. Skripsi mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, yang ditulis oleh Lismaiyah 2009 dengan judul “Pengaruh Menonton Acara „Mamah dan Aa‟ di Indosiar Terhadap Pemahaman Keagamaan Masyarakat Kecamatan Wedung Kabupaten Demak”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh menonton acara „Mamah dan Aa‟ di Indosiar terhadap pemahaman keagamaan masyarakat di kecamatan Wedung kabupaten
Demak. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh positif antara menonton acara „Mamah dan Aa‟
di Indosiar terhadap tingkat pemahaman keagamaan masyarakat kecamatan Wedung kabupaten Demak.
Dengan hasil frekuensi (20,596) masyarakat yang rajin menonton acara mamah dan Aa‟ akan memiliki pemahaman yan tinggi juga >ftabel (4,538).
b. Skripsi Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang ditulis oleh Fiqih Dwi Adam tahun 2018 dengan judul: Respons Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Angkatan 2014 Terhadap Retorika Dakwah Dr. Zakir Naik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama meneliti pengaruh atau respons terhadap da‟I dengan teori yang sama yaitu Stimulus Respons Theory atau S-R Theory, ia meneliti pengaruh atau respons terhadap da‟I pada media sosial Youtube sedangkan penelitian ini meneliti langsung pada kajian dakwah secara tatap muka.
Meskipun sama-sama menggunakan teori Stimulus Respons Theory atau S-R Theory tetapi tetap ada perbedaan lainnya, yakni dalam penelitiannya Fiqih Dwi Adam menggunakan teknik proporsional sampling dimana pengambilan sample dengan cara memperhatikan unsur-unsur dalam populasi. Sedangkan peneliti sendiri menggunakan teknik incidental dimana penentuan sample
berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti pada kajian tersebut.3 c. Skripsi Mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang ditulis oleh Humairoh tahun 2018 dengan judul “Respon Remaja Terhadap Video Dakwah Source Of Happiness Pada Akun Instagram Ustadzzah Haneen Akira”. Dalam penelitian tersebut Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama meneliti pengaruh atau respons terhadap da‟I dengan teori yang sama yaitu Stimulus Respons Theory atau S-R Theory, ia meneliti pengaruh atau respons terhadap da‟I pada new media yaitu Instagram sedangkan penelitian ini meneliti langsung pada kajian dakwah secara tatap muka. Meskipun sama- sama menggunakan teori Stimulus Respons Theory atau S-R Theory.4
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini mengacu pada Surat Keputusan Rektor Nomor: 507 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) UIN
3 Fiqih Dwi Adam, Skrpsi: “Respons Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Angkatan 2014 Terhadap Retorika Dakwah Dr. Zakir Naik”, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017
4 Humairoh, Skripsi: Respon Remaja Terhadap Video Dakwah Source Of Happiness Pada Akun Instagram Ustadzzah Haneen Akira”, Jakarta:
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018
Syarif Hidayatullah Jakarta. Sistematika penulisannya sebagai berikut:
BAB I: PENDHULUAN
Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB I: KAJIAN TEORI
Pada bab ini akan menjelaskan teori yang terkait dengan variebel penelitian yang akan dilakukan, kerangka pemikiran dan hipotesis jika ada.
BAB III: METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan tentang populasi dan sampel penelitian, tempat dan waktu penelitian sumber data yang didapat, instrument penelitian terkait, teknik pengumpulan dan mengolahan data penelitian.
BAB IV: TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menampilkan data-data dan temuan penelitian yang ditemukan oleh peneliti selama proses pencarian data. Data tersebut guna menjadi acuan untuk pembahasan selanjutnya. Bab ini juga membahas dan menganalisis hasil temuan sesuai dengan teori yang sudah ada. Kemudian akan mengupas mengenai latar belakang dari permasalahan yang ada dalam penelitian ini.
BAB V: PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan serta saran yang dapat dijadikan referensi untuk penelitian untuk penelitian selanjutnya.
17
KAJIAN TEORI
A. Ruang Lingkup Respon 1. Pengertian Respon
Dalam kamus besar ilmu pengetahuan disebutkan bahwa respon adalah reaksi psikologis metabolis terhadap tibanya suatu rangsangan yang ada, bersifat otomatis seperti reflex dan reaksi emosional langsung ada pula yang bersifat terkendali.5 Menurut Poerwadinata respon dapat diartikan sebagai tanggapan, reaksi, dan jawaban.6 Respon akan muncul dari penerimaan pesan setelah sebelumnya terjadi serangkaian komunikasi.
Menurut Ahmad Soebandi mengatakan respon dengan istilah umpan balik (feed back) yang memiliki peranan atau pengaruh yang besar dalam menentukan baik tidaknya suatu komunikasi. Dengan adanya respon yang disampaikan oleh objek dakwah kepada subjek dakwah atau dari komunikan kepada komunikator, anak meminimalisir kesalahan penafsiran dalam sebuah proses dakwah dan komunikasi.7
Sedangkan menurut jalaludin Rakhmat dalam bukunya psikologi komunikasi respon adalah suatu
5 Save D. Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, (Jakarta: Lembaga Pengkajian dan Kebudayaan Nusantara, 1997), h. 964
6 Poerwadinata, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: UT, 1997), h. 43 7 Ahmad Subandi, Psikologi Sosial (Jakarta: Bulan Bintang, 1982), cet. ke-2, h. 50
kegiatan dari organisme itu, bukanlah suatu gerakan yang positif, setiap jenis kegiatan yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat disebut juga respon. Respon secara umum atau tanggapan dapat diartikan sebagai hasil atau kesan yang didapat dari pengamatan. Adapun hal ini yang dimasksud dengan tanggapan adalah pengalaman tentang subjek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi yang menafsirkan pesan, lalu respon terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Penjelasannya adalah sebagai berikut:8
a. Respon kognitif berkaitan dengan pengetahuan, kecerdasan dan informasi seorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami dan dipersiapkan oleh khalayak.
b. Respon afektif berhubungan dangan emosi, sikap dan nilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu.
c. Respon konatif berhubungan dengan perilaku nyata meliputi tindakan, kegiatan atau kebiasaan berprilaku.
Dapat diambil kesimpulan bahwa respon ini terbentuk dari proses rangsangan atau pemberian aksi atau
8 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1991), h. 128
sebab yang berujung pada hasil reaksi dan akibat dari proses rangsangan tersebut. Mengenai bentuk respon, dapat dilihat dari dalam kamus besar ilmu pengetahuan menyebutkan bahwa respon adalah reaksi psikologis metabolik terhadap tibanya suatu rangsang, ada yang bersifat refleksi dan reaksi emosional langsung, ada pula yang bersifat terkendali.
Dalam proses dakwah, respon akan terjadi pada para mad‟u (objek dakwah). Dakwah yang disampaikan oleh pada da‟i dengan metode ceramah tertentu akan menimbulkan reaksi bermacam-macam pada mad‟u.
reaksi yang terjadi pada mad‟u ini disebut respon.9 2. Teori S-O-R
Stimulus Respons Theory atau S-R theory merupakan salah satu aliran yang mewarnai teori-teori yang terdapat dalam komunikasi massa. Aliran ini beranggapan bahwa media massa memiliki efek langsung yang dapat mempengaruhi individu sebagai audience.10 Dalam ilmu komunikasi tentu kita sudah mengenal adanya teori S-O-R, dimana teori S-O-R ini merupakan singkatan dari Stimulus- Organism- Respon. Mengenai ruang lingkup respon yang menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat memperkirakan dan
9 Bimo Walgito, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 6 10 S. Djuarsa Sendjaya, Teori Komunikasi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), h. 520
mengharapkan kesekuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Model teori ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1
Teori Stimulus Organism Response (S-O-R) Gambar di atas menunjukan bahwa pesan yang di sampaikan kepada komunikan dapat diterima dan tentunya juga dapat ditolak, komunikasi akan berlangsung jika komunikan akan menaruh perhatian, lalu kemampuan komunikan menerima dan mengolah inilah yang akhirnya melanjutkan ke proses berikutnya yang kemudian melahirkan respon.11
Teori ini beranggapan bahwa sikap dapat berubah karena adanya rangsangan atau daya tarik yang disebut stimulus dari subjek yang diterima oleh objek.
Kuatlemahnya rangsangan anak menemukan mutu atau
11 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003), h. 254-255
kualitas responden yaitu, reaksi, tanggapan, dan balasan dari objek yang menerima stimulus. Di dalam proses dakwah seorang da‟i harus mampu memberikan stimulus dan penguaran atau reinforment objek dakwah secara positif.12 Model teori ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses aksi-reaksi. Artinya model teori ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non- verbal, symbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respons dengan cara tertentu.
Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah pesan (Stimulus, S), komunikan (Organism, O), dan efek (Response, R).
Subjektifitas manusia berada secara bebas dalam bidang stimulus yang mereka terima maupun yang mereka hasilkan. Titik berat perspektif ini pada teori belajar memandang bahwa perilaku manusia seperti suatu rangkaian Stimulus-Respon (S-R). setiap orang dapat memodifikasikan stimulus yang mereka terima (pesan dimodifikasi oleh stimulus yang diterimanya). Perilaku manusia pertama-tama dilukiskan sebagai sesuatu yang sederhana ini segera dimodifikasikan dengan memperbesar tekanan pada organisme (O), perilaku
12 Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung: CV Pustaka Setia, 1997), h. 9
manusia dari notasi itu ditulis dalam S-O-R. ketika ilmuan menjelaskan bahwa organisme sangat aktif sebagai penangkap stimulus yang dalam hal ini (O) menunjukkan adanya pemprosesan mental penyaringan konsep yang terjadi dalam organisme manusia.13
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus- Organism-Response ini semula berasal dari psikologi, kalau kemudian menjadi teori komunikasi, tidak mengherankan karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen, sikap, opini, perilaki, kognisi, afeksi, dan konasi. Dalam proses komunikasi yang berkenaan dengan sikap adalah aspek
“how” bukan “what” atau “why”. Dalam hal ini How Change the Attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak, komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.
Proses berikutnya komunikan mengerti kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengelola dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah
13 Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, h. 13
sikap.14 Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi, unsur-unsur dalam model ini adalah pesan (stimulus, S), komunikan (organism, O), dan efek (respon, R). dalam bentuk eksperimen, penelitian model ini dilakukan Holand, model ini juga sering disebut dengan “Bullet Theory” (teori peluru), karena komunikasi dianggap secara pasif menerima pesan-pesan komunikasi, bila kita menggunakan komunikator yang tepat, pesan yang baik, atau media yang benar. Komunikasi dapat diarahkan dengan kehendak kita, karena behaviorisme amat mempengaruhi model ini, efluer menyebutnya sebagai “The Mechanistic” S-R Theory”.15
B. Tinjauan Tentang Dakwah 1. Pengertian Dakwah
Menurut bahasa, secara etimologi dakwah berasal dari bahasa arab, yaitu دع yang artinya memanggil (to call), mengajak (to Summon) atau menyeru (to purpose).
Secara terminologi kata dakwah mengandung arti merangkul atau mengajak manusia dengan cara yang bijaksana untuk menuju djalan yang benar sesuai dengan petunjuk Allah SWT agar mendapatkan kesenangan,
14 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, h.
254-256
15 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya, 2002), h. 62
ketenangan, kenyamanan, keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.16
Menurut Dr. Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas.17 Dan dapat disimpulkan bahwa dahwah adalah sebuah ajakan untuk melaksanakan agama islam sesuai dengan syari‟at yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan dibebankan untuk semua muslim. Tentunya dakwah yang dilakukan tidak ada sifat paksaan dan kekerasan, sebagaimana yang dijelaskan bahwa berdakwah dengan menggunakan kata-kata yang baik dan manusia bertugas untuk berdakwah hanya untuk mengajak tanpa paksaan agar ajakan itu dapat diterima di hati mad‟u (audience).
2. Bentuk-Bentuk Dakwah a. Dakwah Nafsiyah
Dakwah Nafsiyah secara sederhana dapat diartikan dakwah kepada diri sendiri atau (intra personal), sebagai upaya untuk memperbaiki diri atau
16 Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah (Jakarta: Wijaya, 1998). Cet. Ke-3, h. 1
17 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 2001), h. 194
membangun kualitas dan kepribadian diri yang islami. Menjaga diri sendiri merupakan sesuatu yang harus diprioritaskan sebagaimana petunjuk surat al-Tahrim ayat 6, dan merupakan bentuk perwujudan yang tanggung jawab terhadap dirinya.
Dakwah Nafsiyah dapat dilakukan dengan cara menuntut ilmu, membaca, muhasabah alnafs (instropeksi diri), taqarub melalui dzikir allah mengingat allah, du‟a (berdoa), hikayah al nafs atau (memelihara pencerahan), tazkiiyyah al-nafs (membersihkan jiwa), taubat, shalat, dan shaum (berpuasa), mengingat kematian dan kehidupan sesudahnya, mengingatkan ibadah, dan lain-lain.
Kepekaan seorang da‟i terhadap pemahaman ini dalam jiwa dan hatinya sebagai bentuk ibda binafsi (berawal dari diri sendiri) membuat selalu berssama manhaj rabbani (jalan tuhan) baik secara fikrah maupun aplikasi.
Dengan kata lain dalam dakwah nafsiyah terjadi proses internalisasi ajaran islam yaitru proses mengamalkan ajaran islam pada tingkat intra individu muslim. Dai dan mad‟u pada proses internalisasi ajaran islam adalah diri sendiri sebagai individu muslim yang ada dalam dirinya memiliki ilham dan taqwa. Dengan demikian internalisasi ajaran islam adalah proses peningkatan potenti ilham dan taqwa
yang disebut innani min al muslimin mukhbithin wa min amrina rasyada.18
b. Dakwah Fardiyah
Dakwah Fardiyah adalah proses ajakanatau seruan kepada jalan allah yang dilakukan oleh seorang da‟i kepada perorangan (intra personal) yang dilakukan secara langsung tatap muka (face to face).
Tetapi tidak tatap muka (bermedia) yang bertujuan memindahkan mad‟u pada keadaan yang lebih baik dan diridhai Allah. Selain itu Shaqr mengemukaan definisi dakwah fardiyah ialah penyampaian ajaran islam yang ditujukan kepada seseorang secara berhadapan dan bisa terjadi dengan tidak dirancang terlebih dahulu (Al–da‟watu al-fardiyatu hiya makana khotobu fiha maujuba ila syahsyin wahidin wa ghaliban ma taqa‟u an ghairi tartibin masbuqin).
Dengan definisi dakwah fardiyah berarti interaksi seorang da‟i dengan seorang mad‟u yang berlangsung secara tatap muka dan dialogis sehingga respon mad‟u terhadap pesan dan diri da‟i dapat diketahui seketika baik secara positif maupun negatif.19
Tahapan dakwah fardiyah diantaranya pertama, mafhum fakwah yaitu usaha seorang da‟i mengenal ciri haraki (gerakan): menjalin hubungan dengan
18 Aep Kusnawan, Ilmu Dakwah (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), 135
19 Drs. Enjang AS, M.Ag., M.Si dan Aliyudin, S.Ag., M.Ag, Dasar- Dasar Ilmu Dakwah. (Jakarta: Widya Adjajaran, 2009) 67
masyarakat umum, kemudian memilih salah seorang untuk membina hubungan lebih dekat, menampakkan kecintaan dan perhatian. Kedua, mafhum tanzimi meliputi: pengarahan (tanzib) berupa bimbingan seorang da‟i kepada mad‟u dalam rangka berdakwah kepada Allah untuk membantu memahami keadaan dirinya, memahami persoalan-persoalan dan hambatan-hambatan yang dihadapinya, menunjukkan dengan cara halus tentang kemampuan dan kelebihan yang ia miliki. Penegasan (tanzif) dalam hal ini da‟i membantu penerima dakwah untuk menentukan tempatnyadalam alam islami serta menunjukkan kepadanya kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi posisi ini. Penggolongan pengelompokan sesuatu agar muda membedakannya antara yang satu dengan yang lainnya.20
c. Dakwah Fi‟ah Qalilah
Dakwah fi‟ah qalilah adalah dakwah yang dilakukan seorang da‟I terhadap kelompok kecil dalam suasana tatap muka dan dapat mengetahui respon mad‟u terhadap da‟I. dan yang termasuk dakwah fi‟ah yaitu, dakwah dalam lingkungan keluarga (usrah), sekolah (madrasah) majelis ta‟lim dan lain sebagainya.
20 Drs. Enjang AS, M.Ag., M.Si dan Aliyudin, S.Ag., M.Ag, Dasar- Dasar Ilmu Dakwah. 68
Dengan demikian terdapat ciri-cici dakwah fi‟ah, diantaranya21:
1) Sekelompok atau organisasi kecil
2) Berlangsung secara tatap muka dan komunikatif.
d. Dakwah Hizbiyah
Dakwah hizbiyah adalah proses dakwah yang dilakukan oleh da‟I yang mengidentifikasikan dirinya dengan atribut suatu lembaga atau organisasi dakwah tertentu dan mendakwahi anggotanya atau orang lain di luar anggotanya. Dakwah hisbiyah dipahami juga sebagai upaya dakwah melalui organisasi atau lembaga keislaman. Dalam pemahaman ini, dakwah hizbiyah merupakan upaya yang dilakukan oleh sekelompok orang dlam mengarahkan mad‟u pada perubahan kondisi yang lebih baik sesuai dengan syari‟at islam.22
e. Dakwah Ummah
Dakwah ummah adalah proses dakwah yang dilaksanakan pada mad‟u yang bersifat massa.
Dakwah ini dapat berlangsung secara tatap muka maupun tidak tatap muka.23 Dengan adanya kemajuan
21 Drs. Enjang AS, M.Ag., M.Si dan Aliyudin, S.Ag., M.Ag, Dasar- Dasar Ilmu Dakwah. 68
22 Drs. Enjang AS, M.Ag., M.Si dan Aliyudin, S.Ag., M.Ag, Dasar- Dasar Ilmu Dakwah. 68-69
23 Drs. Enjang AS, M.Ag., M.Si dan Aliyudin, S.Ag., M.Ag, Dasar- Dasar Ilmu Dakwah. 69
teknologi telah membawa perubahan bagi kehidupan manusia. Dimana masyarakat sekarang dan yang akan datang tidak akan terlepas oleh teknologi.
f. Dakwah Syu‟ubiyyah Qabailiyyah (Dakwah Antar Suku, Budaya dan Bangsa)
Dakwah Syu‟ubiyyah Qabailiyyah adalah proses dakwah yang berlangsung dalam konteks antar suku, budaya dan bangsa. Berdasarkan pada asumsi- samusi upaya-upaya membangun strategi dakwah yang lebih ramah dan damai. Merupakan ijtihad yang sangat signifikan dengan tuntukan zaman. Meskipun dalam prekteknya, pelaksanaan dakwah yang lebih sntun dan damai merupakan senjata ampuh yang terdepan seperti dilakukan Rasulallah SAW. Suatu upaya renungan (contemplation) dan apresiasi terhadap perkembangan budaya pada satu sisi dan perkembangan ilmu dakwah pada sisi lain, sekecil apapun mesti dilakukan. Karena dalam telaahantar budaya tidak hanya dipahami sebagai as the transfer of islamic values (transfer nilai-nilai islam) yang luhur kepada masyarakat (low values) di bumi. Namun, hendaknya mengupayakan kesadaran nurani agar mengusung setiap budaya positif secara kritis tanpa terbelenggu oleh latar belakang budaya formal suatu masyarakat.
Dalam tradisi saling menghormati dan menghargai dalam masyarakat sunda atau jawa misalnya, ucapan salam, permisi, punten, merendahkan badan terkadang dipraktikkan silih berganti dan saling mengisi satu sama lain. Hal ini serupa terjadi pada masyarakat Belanda “mencium”
tangan bagi orang yang dianggap mulia bahkan orang- orang Jepang dengan cara membungkukkan badan.
Karena sikap-sikap serupa tak dapat menghapus makna dibaliknya yakni pernghormatan atau perhargaan. Karena, usaha-usaha mengetahui karakter budaya suatu masyarakat merupakan kunci utama dalam memahami dan mengembangkan dakwah antar budaya. Dakwah ini dapat terjadi dalam konteks 2,3,4,dan 5.24
3. Pengertian Materi Dakwah
Dasar-dasar materi dakwah islam itu adalah kembali memikirkan apa tujuan untuk berdakwah, karena yang disampaikan dalam materi dakwah bergantung kepada apa tujuan dakwah yang ingin dicapai.
Dalam berdakwah seorang da‟I harusnya memahami tujuan-tujuan yang telah dijelaskan oleh syari‟at islam. Dimana tujuan tersebut untuk menciptakan kemashlahatan umat dan menghindari segala kemudharatan dan bahaya dari mereka, baik dalam jangka
24 Dr. Acep Aripudin, Dakwah Antar Budaya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2012), 18
pendek maupun jangka panjang. Seorang da‟I dalam menyampaikan proses dakwah untuk mengajak umat manusia kepada jalan yang diridhai Allah, serta mengubah perilaku mad‟u agar manusia menerima ajaran-ajaran islam serta memanifestasikannya, agar mendapat kebaikan dunia akhirat, itulah yang disebut materi dakwah. Allah SWT telah memberi petunjuk tentang materi dakwah yang harus disampaikan. Seperti yang dijelaskan dalam QS. Ali Imran: 104
“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”.
Materi dakwah adalah pesan (massage) yang dibawakan oleh subyek dakwah untuk diberikan atau disampaikan kepada objek dakwah, yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada di dalam Kitabullah maupun Sunah Rasul-Nya.25
Dari penjelasan diatas, maka da‟I sebagai subjek (pelaku) dakwah yang harus mempersiapkan materi dakwahnya yang sesuai dengan isi kangdungan al-Qur‟an dan hadits yang mencakup akhlah, aqidah, syari‟ah dan muamalah yang menyangkut pada aspek kehidupan dunia
25 Enjang, dan Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, (Bandung:
Widya Padjajaran, 2009), 89
dan akhirat. Dengan luasnya ajaran agama islam maka setiap da‟I harus selalu mempelajari, mendalami serta mencermati tentang situasi dan kondisi masyarakat sehingga materi dakwah dapat diterima oleh mad‟u (objek) dakwah. Dalam menyampaikan dakwahnya da‟I perlu mengemas dakwahnya dengan kreatifitas sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan agama islam agar tersampaikan kepada masyarakat.
Tujuan dakwah membawa dan mengajak manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat sebagaimana tujuan agama Islam itu sendiri. Objek sosial dan budaya selalu mengalami perkembangan, maka dengan sendirinya penyampaian da‟i akan mengalami perubahan juga. Oleh karena itu, diperlukan kajian yang mendalam tentang materi yang akan disampaikan disesuaikan dengan mad‟u dan mana yang tidak sesuai dengan kondisi sosial objek dakwah.
Proses komunikasi, ada istilah umpan balik. Tujuan umpan balik adalah guna menilai pengaruh pesannya, atau untuk melihat sampai seberapa jauhkah penerima memahami makna yang ada pada diri sumber mengenai pesan yang digunakan bersama.26
Materi dakwah pada dasarnya bersumber dari Al- qur‟an, hadits. Al-qur‟an dan hadits menjadi sumber utama ajaran-ajaran islam. Seiring berjalannya waktu
26 Wahyu Illahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), 124
muncul pemikiran-pemikiran yang kritis dari para ulama dalam menanggapi suatu hal. Karena didalam islam telah diajarkan untuk berfikir, berijtihad dalam menemukan hukum-hukum. Maka hasil dari pemkiran tersebut dapat dijadikan sumber kedua setelah Al-qur‟an dan hadits.
Dengan kata lain, penemuan baru yang tidak bertentangan dengan kedua sumber utama dan dapat dijadikan sebagai sumber materi dakwah.27
4. Unsur-unsur Materi Dakwah
Da‟I menyampaikan dakwah untuk mengajak umat manusia kepada jalan yang diridhai Allah serta mengubah perilaku mad‟u agar menerima ajaran-ajaran islam. Secara umum, materi dakwah diklasifikasikan menjadi empat masalah pokok, yaitu:
a. Akidah (Keimanan)
Aspek akidah adalah yang akan membentuk morak (akhlak) manusia. Oleh karena itu, yang pertama kalidijadikan materi dalam dakwah islam adalah masalah akidah atau keimanan.
Ciri-ciri yang membedakan akidah dengan kepercayaan agama lain, yaitu:
1) Keterbukaan melalui persaksian (syahadat).
2) Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalkan bahwa allah adalah tuhan seluruh alam.
27 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. (Surabaya:
Al-Ikhlas, 1983), 63-64
3) Ketahanan antara iman dan islam atau antara iman dan mal perbuatan.
Orang yang memiliki iman yang besar akan cenderung untuk berbuat baik dan akan menjauhi perbuatan jahat, karena perbuatan jahat akan berkonsekuensipada hal-hal yang buruk. Iman inilah yang berkaitan dengan dakwah islam dimana amar ma‟ruf nahi munkar dikembangkan yang kemudian menjadi tujuan utama dari suatu proses dakwah.
Pembahasan tentang akidah mencakup tentang permasalahan-permasalahan mengenai rukun iman, yang meliputi:
1) Iman kepada Allah SWT 2) Iman kepada Malaikat-Nya 3) Iman kepada Kitab-Nya 4) Iman kepada Rasul-Nya 5) Iman kepada Hari Akhir 6) Iman kepada Qadha dan Qadar
Pada bidang ini bukan saja pembahasannya tertuju pada masalah-masalah yang wajib di imani, akan tetapi materi dakwah meliputi juga masalah hyang dilarang sebagai lawannya, seperti: Syirik
(menyekutukan Allah) dan ingkar dengan adanya Allah.28
b. Syariah
Syariah dalam islam berhubungan erat dengan amal lahir (nyata) dalam rangka menaati semua peraturan atau hokum Allah untuk mengatur hubungan antara manusia dengan tuhan dan mengatur pergaulan hidup antara manusia. Syariah dalam hal materi dakwah mencakup tentang ibadah.
Materi dakwah yang bersifat syari‟ah ini sangat luas dan mengikat seluruh umat Islam.
Disamping mengandung dan mencakup permasalahan sosial dan moral, materi dakwah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang benar dan kejadian secara cermat terhadap hujjah atau dalil-dalil dalam melihat persoalan pembaruan, sehingga umat tidak terperosok kedalam kejelekan, karena yang diinginkan dalam dakwah adalah kebaikan.
c. Muamalah
Islam merupakan agama yang menekankan urusan muamalah lebih besar porsinya dari pada urusan ibadah. Ibadah dalam muamalah disini diartikan sebagai ibadah yang mencakup
28 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. 61
hubungan dengan Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT.
Cakupan aspek mu‟amalah jauh lebih luas daripada ibadah. Pendapat ini dapat dipahami dengan alasan:
1) Dalam al-Qur‟an dan al-Hadits mencakup proporsi terbesar sumber hukum yang berkaitan dengan urusan muamalah.
2) Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran lebih besar daripada ibadah yang bersifat perorangan.
3) Melakukan amal baik dalam bidang kemasyarakatan mendapatkan ganjaran lebih besar dari pada ibadah sunnah.
Lingkup materi dakwah tentang muamalah merupakan segala peraturan yang mengatur hubungan antara sesama manusia, baik yang seagama maupun tidak seagama, antara manusia dengan kehidupannya, dan antara manusia dengan alam sekitarnya.
d. Akhlak
Akhlak secara etimologis berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata “khalaqa”, kata asalnya adalah “khuliqun”, berarti adat, perangai, atau tabiat. Secara terminologis, dapat dikatakan bahwa akhlaq merupakan pranata perilaku manusia dalam segala aspek
kehidupan. Dalam pengertian umum, akhlak dapat dipadankan dengan etika atau nilai moral.29
Berdasarkan pengertian ini, maka ajaran akhlaq dalam Islam pada dasarnya meliputi kualitas perbuatan manusia yang merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaannya. Islam mengajarkan kepada manusia agar berbuat baik dengan ukuran yang bersumber dari Allah SWT. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa apa yang menjadi sifat Allah SWT, pasti dinilai baik oleh manusia sehingga harus dipraktikkan dalam perilaku sehari-hari.30
Masalah akhlak dalam aktivitas dakwah (sebagai materi dakwah) merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak adalah sebagai penyempurna keimanan dan keislaman.31
29 Ahmad Saebani Beni dan Abdul Hamid, Ilmu Akhlak (Bandung:
Pustaka Setia, 2010), 14
30 Muhammad Munir, dan Wahyu ilaihi, Manajemen Dakwah.
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006), 24-31
31 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. 34
Materi dakwah tentang akhlak meliputi tentang;
1) Akhlak terhadap Khaliq
2) Akhlak terhadap makhluk, yang meliputi:
a) Akhlak terhadap manusia; diri sendiri, tetangga dan masyarakat.
b) Akhlak terhadap bukan manusia; flora dan fauna.32
C. Pengertian Pemahaman Kagamaan
Pemahaman adalah mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, mengeneralisir, memberikan contoh, menulis kembali dan memperkirakan.33 Sedangkan Pemahaman agama mengandung pengertian bahwa sampai dimana kemampuan seseorang untuk mengenali atau memahami nilai agama yang mengandung nilai-nilai luhurnya serta mempratikkan nilai- nilai tersebut dalam bersifat dan bertingkah laku.34
Pemahaman individu pada dasarnya merupakan pemahaman keseluruhan kepribadian dengan segala latar belakang dari interaksi dengan lingkungannya. Atas dasar bahwa setiap individu memiliki pemahaman keagamaan yang
32 RB. Kahatib Pahlawan Kayo, Manajemen Dakwah: Dari Dakwah Konvensional Menuju Dakwah Kontemporer, (Jakarta: Amzah, 2007), h. 34
33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 135
34 Saerozi, Pemahaman Agama dan Perilaku Ekonomi Nelayan, (Semarang: IAIN Walisongo, 2012), h. 34
tidak sama, maka menemukan hikmah, manfaat dari setiap ketentuan islam, diperlukan oleh setiap individu agar benar- benar memahami dan menghayati ajaran islam dalam arti yang sesungguhnya. Agama islam dapat dipahami, diresapi dan dirasakan manfaatnya.35
Pemahaman merupakan proses perbuatan terhadap sesuatu. Kata keagamaan berasal dari kata agama dengan mendapat awalan ke- dan akhiran -an sehingga membentuk kata baru yaitu keagamaan. Kata agama itu sendiri berarti ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.36
Struktur keagamaan mliputi sktuktur aktif, konotif, dan motorik. Fungsi aktif dan konotif terlihat dari pengalaman ketuhanan, rasa keagamaan dan kerinduan terhadap tuhan. Fungsi motorik tampak dalam perbuatan dan gerak tingkah laku keagamaan. Sedangkan fungsi kognitifnya tercermin dalam sistem kepercayaan ketuhanannya dalam kehidupan sehari-sehari.37
Sedangkan agama adalah ajaran yang mengatur peribadahan kepada Tuhan. Agama yaitu ketetapan-ketetapan Illahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
35 Zakiah Daradjat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung, 1996), h. 83
36 Kemdikbud 2013
37 Ahyadi, Psikologi Agama: Implementasi Psikologi untuk Memahami Perilaku Agama, (Jakarta: Kencana, 2001), h. 57
pedoman hidup manusia. Syaikh Muhammad Abdul Badran berupaya menjelaskan arti agama dengan menunjukkan kepada Al-Qur‟an. Bahwa agama adalah hubungan antara mahkluk dengan Khaliknya. Hubungan ini di wujudkan dalam sikap batinnnya serta tampak dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap kesehariannya.38
Jadi pemahaman keagamaan adalah proses belajar dimana seseorang mampu memahami nilai agama yang dianutnya sehingga dapat mempraktikan nilai-nilai tersebut dalam bersikap dan bertingkah laku.39 Kemampuan seseorang untuk mampu mengartikan sesuatu yang berisi pedoman atau pokok-pokok yang mengatur kehidupan manusia, baik hubungan dengan tuhan, sesama manusia, mahkluk hidup, benda mati maupun alam sekitar, yang diyakini di dalam hati dan harus dijalankan sesuai norma yang berlaku. Konsep- konsep dalam ajaran Islam memang harus diketahui dan dipahami, karena pemahaman yang benar tentang konsep itu dapat membantu benarnya pengamalan ajaran Islam.
Berdasarkan sabda dari Rasulullah ﷺ :40
نَم ِدِرُي َُاللّ ِهِب اًر يَخ ُه هِّقَفُي يِف ِنيِّدلا
38M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, h. 209-210
39Nurani, Pengaruh Konformitas dan Pemahaman Agama Terhadap Perilaku Seksual Pada Siswa MAN 2 Samarinda, Ejournal Psikologi, Vol.2, No.2, 2014.
40Muatiara_Sunnah, MAKNA HADIS: SIAPA YANG ALLAH KEHENDAKI KEBAIKAN BAGINYA, MAKA ALLAH AKAN
MEMAHAMKANNYA DENGAN AGAMA. Diakses dari
https://nasihatsahabat.com/makna-hadis-siapa-yang-allah-kehendaki-kebaikan- baginya-maka-allah-akan-memahamkannya-dengan-agama/, diakses pada Senin, 07 Oktober 2019 pukul. 23.18 WIB.
Artinya : “Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan memahamkannya dengan agama.”
[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Mu‟awiyah radhiyallahu‟anhu.
Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqoloni Asy-Syafi‟i rahimahullah berkata: “Mafhum hadis ini adalah, siapa yang tidak melakukan Tafaqquh Fid Diin (Berusaha memahami agama), yaitu tidak memelajari kaidah-kaidah Islam dan cabang-cabangnya, maka sungguh ia telah diharamkan untuk meraih kebaikan.” [Fathul Baari, 1/165]
Materi dalam pemahaman keagamaan adalah bersumber dari Al Qur‟an dan hadist Nabi yang di dalamnya terdapat aturan hidup yang menyangkut hablun minallah dan hablun minannas yang penjabarannya terutang dalam 3 pokok bahasan yaitu:41
1) Akidah
Akidah menurut bahasa, artinya simpulan/ ikatan sedangkan menurut terminologi diartikan sebagai keyakinan dan kepercayaan. Akidah dalam Islam adalah bersifat itiqad bathiniyah yang mencakup masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman dan kepercayaan terhadap ghaib.
2) Syariah
Menurut bahasa syari‟ah berarti jalan lurus, jalan menuju air, jalan yang dilalui air terjun. Syariah dalam
41Hamzah Yakub, Pemurnian Aqidah dan Syari‟ah Islam (Jakarta:
Radar Jaya off-set), h. 56