• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETENAGALISTRIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RISALAH RAPAT PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETENAGALISTRIKAN"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

Hli:LUM DIKOREKSI

RISALAH RAPAT PEMBAHASAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

KETENAGALISTRIKAN

Tahun Sidang Masa Persidangan Jenis ~apat

Rapatke Hari,tanggal Pukul iempat Acara Ketua rapat Sekretaris Rapat Hadir Anggota Petnerintah

ANGGOtA KOMISI Vlll:

Dr. Itwan Prayitno, MSc Ir. Emir Moeis, MSc Ir. Agusman Effendi Ors. AI'lthonius Ra.ha.ii

En.dang

Kattnan

S P

.M.

Saul

de Omay

1 Zainal Arifin · Muhammad Yamirt, SH Yoseph Umar Hadi Julius :Bobo, SE Mudahir

Suwignyo

:f>dt. Lukas Sabarofek Paul S Baut

2001-2002 III

Rapat Kerja 6

Selasa, 5 Februari 2002 09.00 - 17.00 WIB

Ruang Rapat Kornisi VIII DPR RI

Pembahasan DIM Sandingan RUU tentang Ketenagalistrikan.

Dr. Itwan Prayitno, MSc Drs. Muhono Basuki

45 dari 55 Anggota Komisi VIII

Menteri Energi dart Sumber Daya Mineral beserta jajarannya

I

23. Prof. Dr. H. Rustarn E Tarnburaka,

MA .

Prof. Dr. Syahruddin Kaseng Drs. Simon Patrice Morin Ors. Priyo Sudi Santoso Ors. Cornelis Tapatab Ors. Djamalud~in Sahidu H. Achmad Fartal

Drs. Rusli Ibrahim · Ors. H. Maksum Zailadry Ors. K.H. Ahmad Bahri B.

H.M. Mudjib Musta'in H. Aris Azhari Siagian Drs. Nur Hasan

I.

2.

3.

4. 5.

6.

7.

9. 8.

10.

11.

12. 13.

14.

15. 16.

17.

18.

19.

20.

21. 22.

Or. A.W. Batara Goa, MA, MSc Ors. Oarwis Rida Z

25. 24.

26. 27.

28. 29.

30.

31. 32.

33.

34.

35.

37. 36.

38. 39.

40.

41. 42.

43.

44.

H. Agus Suflihat Mahmud Prof. DR. Moh. Askin , SH Ir. Cecep Rukmana, MM Hj. Evita Astnalda

Ir.

Husni

Thamrin

Tubagus H~ono

Hatti Salman Farizi Sohar

Ors.

Satw6k0 Soerjohoedojo Syamsul Sachri, MSc

· H. Noor Adenan Razak, SE Drs. Zulkifli Halim, MSc Soetadji

BambangAS Harinmlyo Rukmim, SIP

Prof. DR. Ing. K. iunggul Sirait

(2)

PEMERINTAH :

l. DR. Pumomo Yusgiantoro 2.

Oft

Ir. Luluk Sumiarso , MSc

J.

Ir. Endro

Utomo N.

4. · Ir. Yogo Pratomo, MSc.,Ph.D 5. Ir. Soemarjanto, MM

6. DR.

Ir. Hardi Prasetyo 7.

DR.

Ir Kardaya Wamika

8. Ors. T.A Nurwinakum, SH, MH 9. Ir. Tunggono

10. L>arwijanto S

11. Ir. Suharto Satibi, SE 12. Suhariyono Ar 13. Matitje Hutapea

(3)

RAP.AT KERJA RUU KETENAGALlSTIUKAN TGL 5-2-2002 KETUA :RAPAT (Ir. AGUSMAN EFFENDI):

.:Bapak lbu sekalian Anggota Komisi VIII dan Pemerintah skors saya cabut.

Yang terhormat Pemerintah, Saudara Menteri dan jajarannya.

Anggota Komisi VIII yang saya hortnati.

Catatan kami hari ini, rapat sudah mencapai quorum, oleh sebab itu kita bisa memulai pembahasan DIM selanjutnya. Kita akan memulai DIM 172, saya akan membacakan OIM 172.

Bab

x

Pembinaan dan Pengawasan

Saya membaca di OIM ini, hampir semuanya permasalahannya adalah berupa usul!fl.

Kami mulai dari

F.

:R.eformasi.

ANGGOt A

F.

REFORMASI (Ir. CECJ!:P RUKMANA, MM) :

Fraksi Reformasi inengusulkan, bahwa nomor bab disesua\kan menjadi :BAB IX.

Terima kasih.

ANGGO't A F.TNI/POLRI (BAM:8ANG AS) : F.tNl/POLRI mengusulkan menjadi SAS XI isi tetap.

KfttUA IUPAT :

Kami tnelihat f.PDU dan F.PDK.B juga mengadakan perubahan BAB. Untuk itu kita minta persetujuan, bahwa DIM 172 ini masuk dalarrt Timsin dapat disetujui?

Selanjutnya DIM 173 Pasal

29

Ayat (1)

(RAJ:'>

AT

SETUJU) :

Petnerintah, Pemerintah Daerah dan Badan Pen.gatur tnelakukail pembinaan dan pengawasan umum terhadap usaha ketenagalistrikan sesuai dengan kewenangannya masing-masing.

Kami persilakan F.PDIP.

ANGGOTA F.PDIP (ENDANG KARMAN SASTRAPRAWJlRA):

tetima kasih Saudara Pimpinan. .

Praksi kami ada usul perubahan, setelah kata "masing-masing" ditambah kalit11at

"yang dilakukan secara terbuka, demokratis, profesional, dan akuntabel serta proporsional".

fa.di setelah perubahan "Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan

Badan

Pengatur melakukan pembinaan dan pengawasan umum terhadap usaha ketenagalistrikan sesuai dengan kewenangannya masing-masing yang dilakukan secara terbuka, demokratis, profesional, dan akuntabel serta proporsional".

KEtUA RAP AT : Silakan F.:PG.

ANGCOt

At.PC

(Hj. EVITA ASMALDA) :

t

erhna kasih

Ketua.

Assalamu alaikum Wr. Wb.

(4)

Puk

Edi yang karni hormati. Usul perubahan dari F.PG adalah istilah Badan Pengatur diganti menjadi Badari Listrik Nasional, sehingga setelah perubahan "Pemerintah, Pct'ncrintAh Daerah,

:Sadan

Listrik Nasional rnelakukan pembinaan dan pengawasan urnum terhtldap usa.ha ketenagalistrikan sesuai dengan kewenangatmya masing-masing".

Terima kasih.

KETUA llAPAT:

Silakan

F.PKB.

ANGGOTA F.PKB (H. AGUS SUFLIHAT MAHMUD):

Teritna kasih.

Kami mengusulkan perubahan karena pasal ini mengatur pembin.aan dan pcngawasart bukan pe11gaturan, maka kata "dan Badan Pengatur" dihapus. Selengkapnya bunyi f>asal

29

"Petnerintah dan Petnerintah Daerah melakukan petnbinaan dan pengawasan umurn. terhadap usaha ketenagalistrikan sesuai dengan kewenangannya masing-masing".

ierima kasih.

KETUA RAPA T : F. ~eformasi.

ANGGOTA

F.

REFO:RMASI (Ir. CECEP n.UKMANA, MM) :

Fraksi Reformasi hanya mengusulkan perubahan nomor pasal dari Pasal

29

menjadi

· f>asal

28.

terima kasih.

KETUA RAPAT:

f'.TNI/POLIU.

ANGGOi A F.tNI/POLRI (nAMBANG AS) : ierima kasih.

:Pertibahan yang pusat dibatalkan, tidak jadi, sehingga setelah perubahan menjadi

"Pemerintah, :Pemerintah Daerah, dan Badan Pengatur rnelakukan pembinaatt dan pengawasan umum terhadap usaha ketenagalistrikan sesuai dengan keadaan penyediaan tenaga listrik kewenangannya masing-masing".

KETUA R.APAT:

Silakan Pemerintah.

PEMltlUNTAH :

Selatnat pagi bapak-bapak sekalian. Kami melihat ada

dua

hal yang prinsip sebetulnya, yaitu dari Frak.si PKB dan Fraksi GOLK.AR, di

mana

F.PKB mengusulkan agar

"Badan :Pengatur" dihapus dan f;PG mengusulkan agar

"Badan

Pengatur" diganti menjadi

"Sadan Listrik Nasional" dan selebihnya saya kira seperti penggantian f>emerintah Pusat ··

tnettjadi Pemerintah, rnemang itu yang seharusnya dilakukan. Jadi ~ami usulkan ini agar dibahaS di Panja.

2

(5)

KETVA RAPAT:

Teritna kasih fraksi-fraksi, apakah setuju dibawa ke Panja ?

Selru1jutnya DIM 174 Ayat 2

(RAP AT SETU.JU) :

f>embinaan dan pengawasan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terutama meliputi :

Kami persilakan F.PDIP.

ANG GOT A F.PDIP (EN DANG KARMAN SASTRAPR.A "'IRA) :

Dari fniksi kami mengusulkan perubahan. Ini stressing saja, setelah kata "umutfl"

dita.mbah kalimat "dalam rangka optimalisasi dan maksimalisasi". Setelah perubahan,

"Pembinaan dan Pengawasan Umum · dalam ratigka optimalis&si dan maksimalisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tetutama ~eliputi: "

KJ!:TUA RAP AT : T erima kasih

Kami membaca dari seluruh fraksi yang lain tetap, tetapi kami persilakan mungkin ada perubahan, silakan.

P£MERINT AH :

Usulan dari F.PDIP secara eksplisit itu sudah dibahas di dalam DlM 175, yaitu dalatn rangka optimalisasi dan rnaksimalisasi, jadi rohnya itu sudah ada dan disahkan dala DIM 175.

Jadi

ada

dua

pilihan

di sini, kalau tetap ingil"fdibahas di sini, kami mengusulkan untu~ dibahas di Titnus, tetapi kalau

F.PDIP

sudah dapat mencrima penjelasan kami, yaitu dalam rangka · optimalisasi dan maksimalisasi, itu sudah secara jelas diterangkan dalarn DIM 175, maka kami mengusulkan ini dibahas dalam Timsin.

KEiUA RAPAT:

DIM 115:

a. Keselamatan p~da keseluruhan Sistim Penyediaan Tenaga Listrik.

b. Pengembangan Usaha. .

c.

Optitnasi Pemanfaatan Sumber Energi Domestik termasuk penempatan energi tetbarukatt

d. Aspek lindungan Lingkungan. .

e. Pemanfaatan proses teknologi yang bersih, ram.ah lingkungan dan berefisiensi tinggi pada pem.bangkit tenaga listrik.

f.

Petnanfaatan barang dan jasa dalam negeri, termasuk kor.npetisi enjiniring dail

tenaga teknik. ·

g.

Keandalan dan kecukupan penyediaan tenaga listrik, dan

h. Tercapainya standardisasi dalam hal ketenagalistrikan. . · Kami persilakan, kalau tidak ada komentar silakan

F.PDIP

tetap,

GOLK.AR

tetap, F.1teformasi tetap, P.KKI, F.PDU tidak ada perubahan.

DIM Nomor 175 dapat disetujui?

(RAP AT Sli:TUJU) : DIM 176:

Ada penambahan butir, kami persilakan F.PDIP.

(6)

ANGCOt A F.PDIP (END ANG KARMAN SASTRAPRA WIRA) :

Notnor butir, yaitu butir i Perlindungan kepada Konsumen, yang jelas konsekuen dari katri.i, perlindungan kepada konsumen dan daerah yang belum .tnainpu bersaing. Setelah penambahan : i. Perlindungan kepada konsumen dan daerah yang belum mampu bersaing.

Atitiya kita memang harus ada perhatian kepada tnereka. Kalau tiap-tiap daerah sudah bisa bersaing, tetapi daerah tertentu belum bisa bersaing karena berbagai masalah perlu kita proteksi di sini.

ierima kasih.

P.EM£RINt AH :

1

erima kasih.

Sebenarnya apa yang diusulkan oleh

F'.PDIP

ini baik sekali, tetapi sebenarnya ini sudah ada dalam Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen. Jadi kalau pun tidak dimasukkan, saya kira sudah otomatis ini ada di dalam payung Undang-undang tcntang Perlindutigan Kotisumen.. Jadi pada prinsipnya, kalau ini akan dimasukkan, ini hanya untuk mempertegas saja di dalam pembinaan dan pengawasan butir-butimya. Katni tnengusulkan agar ini dibahas di iimus, tetapi kalau F.PDIP sudah dapat menerima pertjelasan kami, bahwa sebetulnya itu tidak perlu masuk karena sudah masuk di Undang-undang tentang Perlindungan Konsumeh, maka ini langsung saja bisa diterima.

ANCGOt A

F.PDIP

(END ANG KARMAN SASTRAPRA WIRA) : Baik, kami mengusulkan dibahas di Timus.

KETUA RA:PAt:

Kalau di Timus, maka artinya. ini diterima.

:PEMtRlNTAH :

Dan ini artinya dirumuskan kembali, karena ini sebetulnya kalau ini diterima, itu juga tidak .apa-apa karefla ini hanya untuk memperkuat dan memberikart tekanan, bahwa . pembinaan dan pengawasan itu juga tneliputi perlindungan kepada konsumen dan daerah yang belum mampu bersaing. Kami bisa menerima tetapj memang kemudian harus dibahas di dalam Timus, walaupun sebetulnya usulan kami juga sudah ada di tJndang-undang tentang Perlindungan Konsumen. Ini secara otomatis sebetulnya tidak perlu ditnasukkan di sini karena sudah ada. tetapi kalau F.PDIP tetap ingin memasukkan ini, kami juga tidak keberatan dan untuk itu akan dibahas di Timus.

KETUA RAPAi:

terima kasih.

Sebelum kita minta persetujuan, kami mohon kepada fraksi-fraksi, karena ini adalah bagian dari Tim Petumus. Artinya rumusan ini sudah dapat disetuj~i dengan catatan akan ada perbaikan-perbaikan redaksional. Kami persilakah pada awalnya F.PG.

ANGGOTA P.PG (Hj. EVITA ASMALDA):

t

eriina kasih Ketua. · Kami setuju untuk iimus.

(7)

Kl:TUA RA.PAT:

Baik, F.PKB Timus, F. Reformasi Timus, F.TNl/POLRI Timus, F.PBB, P.KKI Timus, F.:Pf>U, F.PDKB tidakada. Jadi semuanya sama dengan boarding yang ada rwnusa.t1 yang ada tetapi akan dibahas di Timus.

DIM 177 Ayat3

(RAP AT SETUJU) :

Tata cara Pembina.an dan pengawasan um.um sebagaima.na dimaksud dalam ayat (I) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Langsung saja kalau ini ingin dirubah, duanya ditambah de~1gan ayat (2) seperti undang-undang yang dulu juga. Tidak hanya dua saja. Kata "ayat (I) dan ayat (2)" kalau disetujui nanti. "diatur dengan Peraturan Petnerintah"

Kami persilakan F.PDIP.

ANGGOTA

FPl>IP

(SUWIGNYO) :

Perubahan setelah kata "Pemerintah" ditan1bah kalimat "dengan kewajiban mempertitnbangkat'l masukan dari pihak masyarakat, kalangan profesional dan perguruan tinggi". Jadi setelah petubahan, selengkapnya berbunyi, Ayat (3) "Tata tara perrtbinaan dan pen~awasan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) dan (2) d!atur dengan Peraturan f>ettterintah dengatl kewajiban mempertimbangkan masukan dari pihak masyarakat, ka.langan profesiortal

dan

perguruan tinggi".

KEtUA RAPA t :

Terima kasih. -

Frak.si lairt untuk sementara t~tap, kami persilakan lagi ke Pemerintah dulu.

PtMERINT AH :

Karena ini setara rinci ak:an dibahas lebih lanjut di dalam Peraturan Pemerintah yang sudah tertuang di daJam DIM 177. Jadi menurut karni tidak perlu dimasukkan di dalam batang tubuh dari undang-undang itu sendiri. Jadi nanti cukup dituangkan <la.lam PP. Jadi kami usulkan ini tetap.

K£tUA IUPAT:

Kami persilakan frak.si-fraksi untuk mengomentari ini dahulu. Kami persilakan F.PG.

ANGGOt A

F.PG

(Hj. EVITA ASMALDA) : Terima kasih Ketua.

Usulan ini metnang kami Iihat baik juga dan mungkin dapat diakomodir di Penjelasan Ayat. Itu ditnungkinkart atau tidak. Tapi saya melihat dari penjelasan ini, karena meinang

1>P

ini akan mengatur pelalcsanaan ketentuan mengenai substansi pokok, organisasi, dan fungsi, saya pikir inengenai peranserta ini pun dilibatka,n, saya

rasa

bisa menjadi salah satu pasal da.latn PP itu sen.diri, kami menyetujui itu. Jadi di dalam PP bisa diformulasikan itu, tapi

metnang

tidak seluruhnya hanya bagian-bagian tertentu yang mana memang perlu adanya perahserta ini.

Terima

kasih.

(8)

ANGGOTA F.TNl/POLRJ (SOETADJI):

Teritna kasih.

Barangkali kalau masih bisa dicantumka11 di dala.m penjelasan itu baik, tetapi

kalau ·

tidak memungkiflkan, barangkali di dalam Peraturan Petnerintah ad.a bagian yang tertuang yang menyangkut usulan dari F.PDIP.

Terin1a kasih.

KEiUA IUPAT:

Kami kembalikan kepada Pemerintah.

PRMERINT AH :

Karena ini menyangkut hierarki perundang-undangan, apakah itu di

PP,

apakah itu di penjelasan, apakah itu nanti masuk di bafang tubuh seperti usulan

F.PDIP,

kami mengusulkan karena dari Tim kami juga ad~ dari Dep~rtemen Kehakiman untuk bisa menyampaikM

pendapatnya. · . .

l>EMERJNTAH (DEP ARTEMEN KEHAKIMAN) : 1erima kasih Bapak Pimpinan.

Jadi sebetulnya pembentukan PP itu sendiri pada dasamya Pemerintah sudah pasti melibatkati departemen terkait, termasuk stake holder dan kadang·-kadang juga melibatkan LSM. Jadi ini mettlang ditentukan dalam Keppres Nomor 188 Tahun 1998. Jadi tidak perlu disebutkan di dalam ha.tang tubuh, hal ini akan dilakukan oleh Petnerintah, bahwa setiap kali hletnbentuk

PP

itu akan selalu melibatkan instansi terkait termasuk stake holder.

Dernikian terihla kasih.

KETUA RA.PAT : Terima kasih.

ianggapan Pemerintah, kanli kembali lagi kepada F.PDIP yang telah mendapat m ukan dari

F.PG,

tentang tanggapan Pemerintah ini apakah bisa diterima?

ANGG()t A

F.PG

(Qj. EVITA ASMALDA) :

Bisa tttinta ijin dulu sebelum F.POIP. Sedikit tambahan.

Jadi saya berkeyakinan, alangkah tepatnya ini di dalam penjelasan, katefla ini akan me ~adi suatu .cantolan, bahwa hal itu memang nanti dirumuskan di dalam

PP,

atau :f>P-nya me 11ang akan tnerumuskan ha! sedemikian. Jadi memang pas sekali dan tidak perlu di batang tub h. Tadi kan usulan rekan dari F.PDIP untuk dimasukdkan di batang tubuh, tetapi di

· pe · elasan ayat ini. Jadi tatnbahan saja, tambahan penjelasan, kalau tadi sudah ditayatigkan ya g penjelasan ayat (3) itu kan men.ycbutkciil "Peraturan Petnerintah se~agai peraturan pel sanaan ketentuan ini fuemuat substansi pokok, organisasi, tugas, drui fungsi dan tata

car ,

dan syarat-syarat pelaks~naarmya". Ini bisa dimasukkan mengenai yang usulan F.PDIP itu.

T eritl'la kasih.

KtTUA AAPAT:

Terima kasih.

Apakah F.POI:f> dapat menerima tambahan ini sebagai bagirui dari penambahan di dal penjelasan pasal, karena penjelasan pasal ini sudah ada, tetapi ditatnbahkat1 lagi tatn ahan dari masukan dari F.PDIP. Dapat disetujui?

6 -

(9)

Saik, tcritna kasih untuk itu. lni tetap, tctapi di dalam penjclasan ayat (3) ini ditatnbahkan tnasukan dari F.PDIP. Ini masuk dalatn Tim Perumus yang aka.ti tnendalami hal ini di penjelasan. bapat diterima ?

(RAPA T SltTUJU) : DIM 178

Dim ini adalah DIM judul.

BAB XI

SADAN PEN GA TUR Kami persilakan F.PG.

ANCGOt A F.PG (Hj. EV Ii A ASMALDA) :

Usu} kami sepetti DIM terdahulu, istilah Badan Pengatur diganti menjadi Sadan Listrik Nasional.

T erima kasih.

KE'l'UA RA.PAT:

F. Reformasi.

ANGGOTA F. REFORMASI (Drs. ZULKIFLI HALIM, M.Sc):

Terima kasih.

Di samping perubahan pasal ini sebenarnya ada usul yang tidak terketik di sini, mohon ditambahkan. Jadi setelah "dibentuk.Badan Pengatur" itu ada kata "dibentuk Badan Pengatur Nasional dan ~egional"

KEtUA RAPAT:

Silakan pemerintah.

l>£M:£RINT AH :

f)i sini ada dua hal yang substansial, yaitu dari F.PG dan F.:Reformasi. Yang dari F.PG ini sa.tigat substansial sekali, karena memang di Undang-undang Migas yang mempunyai fungsi dan lingkup seperti ini juga disebut Badan Pengatur. Jadi ada suatu konsistensi yang mefl.1atig kita pegang teguh. Pertama itu da.n ini juga sifatnya universal. Universal tidak hanya

ju~a di dalam khusus undang-undang ini, tetapi universal juga terjadi di te1npat-tempat lain di dunia ini, itu namanya Sadan Pengatur, kecuali F.PG memang berpikir, bahwa Sadan Listrik Nasional ini liflgkup dan tugasnya tidak seperti Badan Pengatur, ada tambahan-tambahan _lain seperti dia adalah badan untYk policy making process.

Mengenai ini kami belum bisa menambahkan lebih lanjut rnengenai :Sadan Listrik NasiOhal itu. Ini yang melatarbelakangi usulan dari F.PG. Mernang ini ada beberapa pilihaft.

Kalau akan dibahas di Panja, ini bisa, tetapi kami juga nantirtya kalau memang ada usulaft- usulan yang lebih jauh atau lingkupnya lebih luas dari Badan Pengatur maka nantinya juga akan dibahas kembali di flapat Kerja.

Jadi justru kami ifigin dalam kesempatan yang baik ini kami ingin rnenanyakan kepada f'.f>O, apakall :Sadan Listtik Nasional itu adalah sekedar nama baru dari Badan Pengatur atau apakah ada suhstansi-substansi ya.tl.g lebih dalam yang akan dikembangkati di sini, karena sejauh ini kami masih helum trtendapatkan itu. Kalau niernang itu hanya nama di ttl~a

lingkup dan tugasnya seperti juga Badan Pengatur di dalam Undang-undang Migas, seperti

(10)

juga di tempat-tempat lain yang sifatnya universal, maka ini bisa dibahas di Tim Perumus. ·

Tetapi kalau memang ini

ada lingkup

baru yang

akan berketnbang, maka tempatnya di Panja dati l'lanti di Panja kita harapkan bisa diselesaikan yang kalau pun tidak toh nanti akM dibahas kembaJi.di Raker.

Mengenai usulan ada juga .Sadan Pengatur Daerah dati Reformasi, tnemang jauh ke depan nanti baraf'lgkati idealismenya seperti itu, tetapi sejauh irti tnetnang Sadan Pengatur itli . kita tetapkan di fingkat Pusat lebih dahulu. Walaupun 1'1anti tetap akai1 diadakan konsultasi dehgatt daerah dan sebagairtya. Tetapi kami tnelihat Bada11 Pengatur Daerah kami khawatir nanti akan fi1embuat suatu bitokrasi yang lebih, sehingga untuk ini usulan kami .Sadan Pengaturini hanya untuk Tingkat Pusat, sehingga usulan kami kalau tadi bisa diterima di Tirn Peturtrns, tetapi kalau

P.PG

ingin menjelaskan lebih jauh tnengenai lingkup ini, maka kami usulkan dibahas di tingkat Panja.

K£tUA :RAPAt:

Terima kasih Pemerintah, kami persilakan.

ANGGOTA F.PG (Drs. CORNELIS TAPATAB):

Interupsi Pitnpinatt. .

Kami dari P.PG mempertimbangkan kondisi Itlasyatakat sekarang ini dalam bidahg ketetlagalistrikan, kita belum dalam taraf full competitive, karena itu kami tidak berani untuk

· memakai Sadatl Pengatur seperti halnya Migas, tetapi kami tetap pada Sadan Listrik Nasional, oleh karena di daerah-daerah di luar Pulau Jawa masih tneinerlukan mohopoli.

Teritna kasih Piinpinab., karena itu kami tninta dibahas di Panja.

KlttUA RAPAT :

Silakan pemerintah.

:PEM£1UNTAH :

Kalau tnemang itu yang dimaksudkan, · sebetulnya usulan kmni tidak perlu di Panja tetapi bisa diselesaikan sekarang, karena mernang roh daripada undang-·undang ini sebetulnya kita juga meyakini bahwa tidak mungkin dilakukan full competitive market, sehingga metnang ada daerah-daerah, seperti tadi yang disebutkan oleh

F.PG,

di luat Jawa pun akan tatnpaknya tidak akan terjadi kompetitif itu secara cepat. Barangkali jauh ke depan, misalnya pada generasi tnefidatang itu mungkin terjadi dan ka.Iau itu tidak terjadi kompetitif, itu sebetul:hya tidak diatur 61eh Badan Pengatur, itu diatur oleh Pemerintah. Sadan Pengatut di dalAfn undang-un.dang ini sudah dijelaskan secara jelas, bahwa Badan Pengatur hanya mengatur daerah-daerah yang kompetitif, tnisalkan daerah-daerah. yang sudah siap untuk pasar kom.petitif' itu terbuka. Kalau tidak terbuka, dia diatur oleh Pemerintah tetap seperti sekarang ini dan itu akan ditangani oleh Pemerintah Iangsung dengan dukungan dari OPKS (Dana untuk Penyelenggaraan Ketenagalistrikan).

Jadi itu berarti, bahwa sebetulnya GOLKAR tidak mes;obah lingkup, tidak merobah scope, tetapi hanya merubah nama dari Badan Pengatur menjadi Badan Listrik Nasional.

Kalau memang detnikian sebetulnya cukup dibahas di Timus, kecuali ada perubahan substansi.

ANGGOTA F.PDIP (ZAINAL ARIFIN) : Pimpina11, rnohon tninta waktu.

J?ada waktu pernbahasan Undang-undang Migas, pada waktu itu kami mengusulkan Badafl Migas, pengertian saya memang beda dengan Badan Pengatur. Jadi pada waktu itu kedudukarinya Badan Migas itu sebagai policy maker, jadi mendampingi Pemerintah, karena

8

(11)

pada waktu itu saya masih meragukan. Bahwa Undang-undnng Dasttr kita liclak mcmbcrikan peluang untuk kompetisi bebas, oleh karena itu perantaranya itu adalah Sadan Migas. Kalau menurut saya, itu adalah suatu hal yang sangat substansial sehingga saya usulkan agar usul f'.PG dipanjakan.

Kemudian saya juga akan menanggapi usul Reformasi. Memang di dalart1 partai kami ada keragu-raguan mengenai perlunya Badan Pengatur Daerah. Kalau kita lihat kompetisinya dimungkinkan dengan dikatakan, apabila keadaan dimungkinkan, maka kompetisi itu diperlakukan. Itu kan Sadan Pengatur tentunya bisa juga Badan Pengatur Daerah kalau bisa kita berikan syarat-syarat, kalau dirasakan memenuhi syarat-syarat itu maka Badan Pengatur Tingkat Oaerah bisa kita cantumkan Badan Pengatur. Ini sesuai dengan semangat otonomi.

Jadi saya usulkan ini dipanjakan sekaiigus saya ingin tanya kepada Pimpinan. Kalau misalnya, ada a.tau tidak prosedurnya, misalnya kalau kita setujui bahwa pada prinsipnya kita setuju ini Panja, maka sefnua yang menyangkut Badan Pengatur ini dibahas dalam Panja. Jadi tidak perlu Iagi kita Iakukan satu per satu. ierima kasih.

ANGGOT A F.PG (Drs. SIMON PA TRICE MORIN) :

Mohon waktu. Jadi saya kira sebelumnya· kan kita sudah usulkan, bahwa ini bukan Badan Pengatut tetapi

13adan

Listrik Nasional, karena kita mernpunyai pandangan bahwa fungsinya lebih luas daripada sekedar Badart f>engatur. Oleh karena itu irti membutuhkan suatu diskusi

yang

lebih mendalam rnengenai badan ini. Jadi tidak sekedar rubah nama dari .Sadan Pengatur menjadi Badan Listrik Nasional, tetapi ada sesuatu pemikiran dibalik itu, bahwa ini suatu ba.dan yafig kita harapkan, kalau dilihat dari beberapa fungsi yAng dirumuskan sebelumnya sebenamya bukan sekedar suatu Badan f>engatur~ tetapi juga terlibat dalaln soal-soal menggariskan policy tertentu tnengenai masalah ketenag~listrikan. Oleh katena itu saya usulkan Pak Ketua, saya kira hal ini akan kita diskusikan lebih mendalam apabila kita bawa ke Panja.

ieritna kasih.

ANGCOTA F. n.EFORiVIASI (Drs. ZULKIFLI HALIM, M,Sc):

Ada klarifikasi sedikit.

Jadi barangkali idenya sama, kita tidak ingin menambah birokrasi, makanya tadi kami . tnetnakai istilah f{egional, bukan Propinsi, karena transmisi ini kan banyak lintas propii1si.

Jadi dalam bayangannya itu bisa saja nanti Regional Kalimantan, Regional Sulawesi. Itu 1nemang me11arik untuk didiskusikan di Panja apa pun nanti nama dart fungsinya, Sadan Kelistrikan, Sadan f>engatur. Bisa saja nanti di Regiona.l itu menjadi subsistem dari yang nasional itu. Maksudnya kalau ada keluhan tentang listrik jadi tidak selalu proses- penyelesaiannya di Jakarta. Jadi toh juga ada arah untuk tarifrcgional. ·

Jadi sebagian persoalan-persoalan itu kita bawa ke tingkat regional sesuai dengan trend tarif regional tadi. Jadi tidak mesti itu suatu lembaga yang sama sekali terpisah, bisa saja itu menjadi suatu subsistem. ltu suatu klarifikasi saja, maka ini memang menarik untuk dipanjakan saja.

KltTUA AAPAT:

Saya pikir sudah mendengar semua dari semua fraksi, bahwa Badan Pen.gatur, Judul 'Bab XI ini, DIM 178 dimasukkan di Panja.

Setuju 7 Pernerintah ? .PtMltRINt AH :

Kalau begitu, kami menyetujui usul F.POIP, karena ini substansia.1 m.aka semua yan~

berkaitan dengan :Sadan Pengatur dibahas dalam Panja, karena ini menyangkut tugas, fungs1,

(12)

KltTUA llA:PAT:

1'eritna kasih Pak.

fetapi sebelumnya mungkin saja ada beberapa hal yang a.kart dita~nbahkan. Menurut saya polanya satna, tetapi ada hal yang mungkin perlu ditambahkan pada saat menjelaskan.

DIM 178 Panja, setuju ?

(RAP AT SETUJU) :

Kami langsung ke DIM 179 Pasal 30 bukan hanya masalah Badat1 Pengatur yang tnenjadi Sadan Usaha tetapi mungkin ada tambahan-tambahan lain.

Pasal

30

Ayat 1

Untuk mengatut dan mengawasi terselenggaranya kompetisi penyediaan tenaga listrik, dibentuk badan pengatur.

Sebelumnya saya hanya ingin mengatakan kalau misalnya seperti Dim Nomot 177 ada ayat (1) langsung saja ditambah ayat (2) supaya tidak perlu lagi nanti kita terlupakan. Tadi Dim Nomor 177 ayat (I) dan langsung (2) seharusnya di tam bah ayat (2).

Kami persilakan

F.POIP.

ANGGOT A

F.l>DIP

(ZAINAL AlUFIN) : Terima kasih.

Setelah kata "pengatur" ditambah kalirnat "yang personalianya terdiri· dari kalangan :Pemerintah, perguruati tinggi, profesional serta masyarakat di pusat dan daerah". Perlu juga ada penjelasan tentang jumlah personalianya sebanyak-banyaknya

9

(sembilan) orang untuk disetujui

DPR.

sebelum ditetapkan dengan.,.Keppres.

Setelah perubahan selengkapnya berbunyi "untuk mengatur dan me.ngawasi terselenggara.nya · kompetisi persediaan tenaga listrik dibentuk badail. pengatur dewan personalianya terdiri dati kalangan Pemerintah, perguruan tinggi, profesional serta masyarakat di pusat dab di daerah".

Terima kasih . .KlTVA RAPAt:

Kami persilakan

F .PG.

ANGGO"tA F.PG (Prof. Dr. H. MOH. RUSTAM

:E.

'l'AMBUilAKA, MA):

Terima kasih.

Kami ditugaskatl untuk rnembacakan Pasal 30 ada usul perubahan dari F-PG yaitu istilah "badafi pengatur" diganti menjadi "badart listrik rtasional".

Setelah perubahan ayat ( 1) "untuk mengatur dan mengawasi terselenggaranya kompetisi penyediaan tenaga listrik dibentuk badan listrik .nasional", ini sekaligus kami mengusulkan untuk di f>anja.

Terima kasih.

KttUA RAPAT:

i'erirna kasih.

r-Reformasi silakafi.

JO

(13)

ANGGOTA J?.REJ?ORMASI (Drs. ZULKIFLI HALIM, M.Sc) :

Jadi usul perubahan itu selengkapnya berbunyi pada Pasal 30 ayat (1) "unt1lk mengatur .do.n .tnengawasi terse1enggaranya kompetisi penyediaan tenaga Iistrik dibentuk badan pengatur nasional dan badan pengatur regional". Selanjutnya kami berkait dengan itu juga mengusulkan ada Pasal 2 atau 3 yaitu Keanggotaan badan pengatur sepcrti yang terscbut dalam Pasal 30 ayat (1) terdiri dari wakil Pemerintah dan Pemerintah Daerah maupun · perguruan tinggi, organisasi profesi dan masyarakat.

KETUA RAPAT : Terima kasih.

F.PDKS silakan.

ANGGOt A F.PDK.ll (Prof. Dr. ING. K. TUNGGUL SIRAI1') ~

!erima kasih.

!etap Pak.

KEtUA RAPAT:

Jadi Oim No. I 79 sesuai dengan usulan F-Reformasi tergabung dengan Dim Nomor 1 79 kami persilakan Pemerintah.

l>EMEIUNTAH :

Dari

F.PDIP sebetulnya ingin kami kaitkan usulannya dengan

F-PB13

dimana kalau dari F-PBB diusulkati untuk dikonsutasikan dan disetujui oleh

DPR,

tapi kalau F-PDIP sudah sesuai dengan penjelasan dengan Pasal 34 ar.tinya ini sesuai dengan Undang-undang Migas bahwa memang ini petlu mendapatkan persetujuan dari DPR dan itu mernang ada di dalam Pasal 34 J)itn. No.192 dan Oim No.193. Jadi di Pasal 34 Dim No.192 dan Dim No.193 itu sudah menjawab

apa

yang tadi disampaikan oleh F-PDIP dan F-PBB.

Kemudian dari

F-PG

ini karena hanya istilah badan pengatur dan badan Iistrik nasi6nal dimana substansinya akan dibahas di dalam Dim No.178. Jadi kalau nanti akan dibahas secara konsisten sebetulnya ini kita · langsung ke Panja saja, sehingga kalau nanti pembahasan mengenai badan Iistrik nasional di Oim No.178 selesai otomatis Dim

No.179

akan tnengikuti sehingga bisa di Panja. Tetapi kalau memang ini ha.nya permasalahan merubah badan pengatur datl badan listrik nasional ini bisa di Timus, tapi barangkali memang sudah konsistensi lebih baik di Panja saja Pak.

Terima kasih.

KETUA AAPAT : ierima kasih.

Usulan dari :Pemerintah adalah Dim No. 179 juga dengan Dim No. I

79 a

dari

F.

Refortnasi kedua Dim irti kita bahas di Panja, dapat disetujui ? (RAPAT SETUJU) : Dim

No.

180

Ayat (2)

Sadan pengatur sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1) metnpunyai tugas pokok dalatn pengaturan dan pengawasan usaha penyedia.afi tena~a listrik di seluruh wilayah Indonesia, terutama dalam. hal mengawasi terselenggaranya kompetisi yang adil, mendorong terciptanya penyediaan tena~a listrik yang

(14)

keuntungan yang wajar bagi para pelaku pasar dan mclindungi kcpcntingan masyarakat.

Kami persilakan F.PDIP.

ANGGOTA F.PDIP (SUWIGNYO):

Setelah kata "masyarakaf' ditambah kalimat " .. dan daerah yang belum matnpu bersaing serta melakukan tindakan penyelamatan untuk melindungi konsumen bilamana terjadi keadaan da.rurat yang tnengancarn ketiadaan layanan listrik".

Setelah perubahan berbunyi "Badan pengatur sebagaimana dimaksud dalam ayat (I) mempunyai tugas pokok dalam pengaturan dan pengawasan usaha penyediaan tenaga Iistrik di seluruh wilayah Indonesia terutarna dalatn ha! mengawasi terselenggaranya kompetisi yang adil, .mendorong terciptanya penyediaan tenaga listrik yang efisien, mernpromosikan investasi baru secara berkelanjutan dan menetapkan keuntungan yang wajar bagi para pelaku pasar

dan

rnelindungi kepentingan masyarak.at dan daerah yang belum mampu bersaing serta mela.kukal'l tindakap penyelamatan untuk melindungi k_onsumen bilamana tetjadi keadaan damrat yang tnengat1cam ketiadaan layanan listrik".

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Kami

persilakan

F.PG.

ANGGOT A F.PG (Prof. Dr. H. RUST AM

E.

TAMBURAKA, MA) : Terima kasih.

Fraksi kami ada usul perubahan yaitu_.,setelah kata "kompetisi yang adil'' ditatnbah kata "menjatnin ketersediaan tenaga listrik". Kemudian istilah "badan pengatur" diganti . menjadi badan listrik nasional".

Setelah perubahan ayat (2) "Badan listrik nasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (I) mempunyai tugas pokok dalam pengaturan dan pengawasan usaha penyediaan tenaga listrik di seluruh wilayah · Indonesia terutama dalam hal mengawasi terselenggaranya kompetisi. yang adil, mendorong terciptanya penyediaan tenaga listrik yang efisien, mempromosikan investasi baru secara berkelanjutan dan menetapkan keuntungan yang wajar bagi para pelaku pasar dan melindungi kepentingan masyarakat".

Terima kasih.

KETUA RAP AT :

1

etima kasih.

F.KB silakan.

ANGGOTA F.lffi (H. AGUS SUFLIHAT MAHMUD):

Ayat (2) ini kami usulkan dirinci supaya lebih sistematis. Seteiah perubahan kaini usulkan "Sadan pengattir sebagaimana dimaksud dalam ayat (I) mempunyai tugas pokok a, b, c, d dan e".

1

erima

kasih.

Terirna kasih.

F.tNl/Polri silakan.

1 ')

(15)

ANCGOTA F.TNl/POLIU (HARIMUL YO) :

Fraksi kami rnengusulkan ada penambahan kalimat, yaitu .setelah perubahan "Badati pengatur scbn~aimana dimaksud dalam ayat ( 1) mempunyai tu gas pokok dalatn pc11gaturan . dan pe11gawasan usaha penyediaan tenaga listrik di seluruh wilayah Indonesia terutam.a

men~awasi dan mengendalikan terselenggaranya kompetisi yang adil, mendorong terciptanya penycdiaan tenaga listrik yang efisien, mempromosikan investasi baru secara berkelanjutah dan menetapkan kcuntungan yang wajar bagi para pclaku pasar dan mclindungi kcpcntingan masyarakat dalam hal kepentingan masyarakat yang terancam karena kelangkaan tena~a

listrik, maka badan pengatur wajib melaporkan kepada Pemerintah dan Pemerintah mengambil langkah-langkah penyelamatan".

Teritna kasih.

K1!:TUA nAPAT : Terirna kasih.

F.PDKB silakan.

ANGGOTA F.PDKB (Prof. Dr. ING. K. TUNGGUL SIRAIT) : T erima kasih.

Kan'li ada usul perubahan berdasarkan catatati berikut bahwa tugas pokbk dari badan pengatur itu adalah sebagai berikut "Badan pengatur pertama mengawasi terselenggaranya kOttlpetisi petnbangkit yang adil" karena kami rnengusulkan supaya kompetisi itu hanya divisi pernbangkitan. Kedua, tnendorong terciptanya penyediaan tenaga listrik yang efisien. Ketiga, memprotnosikan investasi baru secara berkelanjutan. Keem.pat, tnenetapkan keuntungan yang wajar bagi para pelaku pasar dan melindungi kepentingan tnasyarakat.

Jadi setelah perubahan berbunyi "Bac4m pengatur sebagaimana diinaksud dalam ayat ( 1) tnempunyai tugas pokok dalam perigaturan dan pengawasan usaha penyediaan tenaga listrik di seluruh wilayah Indonesia terutama dalam .hat mengawasi tetselenggaranya k6mpetisi yang adil, mendorong terciptanya penyediaan tenaga listrik yang efisieil, thempr6mosikan investasi baru secara berkelanjutan dan menetapkan keuntungan yang wajar bagi para pelaku pasar dan melindungi kepentingan masyarakat".

T erima kasih.

KETUA RAPAT :

Kalau boleh F.PDKB karena Dim No. 181, Dim No. 182, Dim No. 183 ini bagian daripada tatnbahan maka langsung saja.

ANGG()t A F.l>D:K.B (Prof. Dr. ING. K. TUNGGUL SIRAIT) :

Mengusulkab adanya usul tambahan pada ayat (3) yang diam.bi! dari Pasal 33 sehingga bisa kita lihat di dalam kolom Iajur Pasal 33. Setelah perubahan ditatnbah lagi ayat (3) "badan pengatur mengambil keputusan secara independen dan tnenjelaskan se1~ara transparan segala pertimbangati dalam pengambilan keputusannya". Kemudian tarnbahan lagi pada ayat (4) diambil dari Pasal 34 sehingga berbunyi demikian "Ketentuan mengenai organisasi, tata kerja, uraian. tugas, wewenang, keanggotaan, kode etik dan sistem penggajian badan pengatur diatur

· dalatti Peraturan Pemerintah".

Kemudian ayat (5) diambil dari Pasal 74 ayat (2) bunyinya sudah ada hatiya dipindahkM1 saja sehingga betbunyi sebagai berikut "Pengangkatan badan pengatur dilakukan dengan Keputusan Presiden setelah di konsultasikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat", jadi disifii ada men~enai susunannya yang harus dikonsultasikan dengan

OPR.

(16)

Ketnudian ada_lagi ayat (6) yang diarnbil dari Pasal 35 yaitu kita lihat

pada kolom

lajur Pasal 35 itu. Setelah perubahan ayat (6) nya berbunyi "biaya untuk pelaksanaan tugas badan pengatur diperoleh dari Pemerintah". Jadi ada perpindahan-perpindahan supaya disatukan segala komposisi dan pembiayaannya.

Terima kasih.

KETUA RAPA. T : terima kasih.

Dari Pemerintah mohon untuk mengomentari Dim No. 180 juga ditambah 4 (Dim) yang dimasukkan usulan perubahan, dua Oim dari F-PDKB.

Kami persilakan.

l>EMEIUNt AH :

Kami langsung saja usu! ini ke Panja katena ini sangat substansial sekali.

Kl!:TUA RAPAT:

ierima kasih.

Jadi Dim No. 180, Ditn No. 181, Dim No. 182,jadi sampai halaman 164 masuk Panja setnuanya.

Setuju?

Kita lanjut ke Dim No. 182 Pasal 31

(RAP AT SETUJU) :

Untuk melaksanakan -tugas $~bagaimana dimaksud dalam Pasal 30, badan pengatur memiliki fungsi :

Kami persilakan

F.PG.

ANGGOTA F.PG (Prof. Dr. H. RUSTAM :€. TAMBURAK.A, MA):

Fraksi kami ada usu! perubahan "badan pengatur" diganti menjadi "badan listrik nasional". Setelah perubahan berbunyi Pasal 31 "Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 badan listrik nasional memiliki fungsi".

Te ima kasih.

K. lau kami membaca yang lainnya hanya perubahan-perubahan pasal. Kami persilakan Pernerintah (Panja).

t>a at disetujui Panja

?

(RAPAT SETUJU) : Di No. 183

a. menjabarkan dan menerapkan kebijakan umum Pemerintah d.alam pengaturan usaha penyediaan tenaga listrik.

i persilakan

F.f'DIP.

GGOTA :f'.PDI:l> (SUWIGNYO):

Tet tna kasih.

Us I petubahan setelah kata "listrik" ditambah kalimat "menurut peraturan per'W'ldang·

undangan

yang

berlaku". Setelah perubahan berbunyi "menjabarkan dan tnenerapka;..t

14

(17)

kebijakan umum Petncrintah dalam pcngaturan usaha pcnycdiaan tcnaga listrik mcnurut peraturan perundang-undangan".

Terima kasih.

KETUA lliPAT : 't erima kasih. ·

Yang lain tetap, kami persilakan Pemerintah.

PEMERINTAH :

Sebetulnya ini sudah jelas kalau memiliki fungsi seperti ini artinya harus juga menutut

~eraturan perundang-undangan yang berlaku. Jadi ini menurut kami hanya menegaskati saja.

Jadi usulan kami sebetulnya tetap saja, kalau

F-PDIP

bisa inenerima ini.

KETUA RAPA T :

Kami persilakan F-PDIP. Fraksi Iain setuju ini ? (RAP AT SETUJU) : Dim No.184

b. mengawasi kompetisi, terutama mencegah upaya pelaku usaha dalam I'nerekayasa kekuatan monopoli.

Kami persilakan F.f'DIP.

ANCCOTA F.PDIP (SUWIGNYO) :

i erima kasih.

Setelah kata "monopoli" ditambah kaliruat "dan persaingan usaha tidak sehat".

Selengkapnya berbunyi "mengawasi. kompetisi terutama mencegah upaya pelaku usaha dalam merekayasa kekuatan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat".

· Terima kasih.

KETUA

RAJ'>

AT :

Kami persilakan F.fNI/POLRI.

ANGGOTA F'.TNI/POLRI (HARIMULYO):

Kami mengusulkan ada penambahan kata "dan mengendalikan" setclah kata

"mengawasi". Setelah perubahan "mengawasi dan mengendalikan kompetisi terutama mencegah upaya pelaku usaha dalam merekayasa kekuatan monopoli".

i erima kasih.

KtTVA

RAPAT :

F.PDKB silakan.

ANGG()t A F.:PDKB (Prof. Dr. ING. K. TUNGGUL SIRAIT) :

t eritna kasih.

Kami ada usul petUbahan dengan pernikitan supaya mencegali pelaku usaha dahun merekayasa kekuatan monopoli ini yang dapat mengakibatkan harga jual listrik menjadi tinggi. Setelah perubahan berbunyi sebagai berikut ""mengawasI kompetisi terutatna mencegah upaya pelaku usaha dalam tnerekayasa kekuatan rnonopoli yang dapat tnen.gakibatka.n hargajual Iistrik menjadi tinggi".

Teritrta kasih.

(18)

KETUA RAPAT : Kami persilakan F.POU.

ANGGOTA F.PDU (Drs. H. ASNAWI LA'tIEF):

Jadi sekali Iagi bahwa butir b itu ditambahkan kata-kata "yang dapat tnengakibatkan harga jual listrik mcnjadi tinggi'', itu saja tambahannya.

T

erima kasih.

KETUA RAP AT : Terima kasih.

Kami atas nama Pimpinan dan Anggota Komisi VIII turut belasungkawa atas meninggalnya ayah tnertua.

Kami persilakan Pemerintah.

PEMERINTAH:

Terima kasih.

Pertama menanggapi usul F.PDIP bahwa terutama disini ditekankan penambahan kuat setelah kata "monopoli" dan kemudian " .. dan persaingan usaha tidak sehat". · Jadi kalau kita lillat definisi monopoli itu memang persairtgan usaha yang tidak sehat, jadi kalau ini ditambahkan nanti akan di redunden karena kekuatan monopoli persaingan.

· usaha tidak sehat, sehingga kami mengusulkan ini redunden harus ditambahk:an.

Kernudian usulan dari F.TNI/POLR-J. ditambahkan kata-kata "mengendalikan".

Sebetulnya tugas badan per'lgatur tidak mengendalika11 tidak ikut catnpur tapi hanya mengawasi saja.

Kemudian usulan dari F.PDKB yang dapat mengakibatkan harga jual Iistrik ru.enjadi tinggi. Karena ini harga jual listrik tentunya persepsi tinggi itu setinggi apa mesti cukup jelas, sehingga kalau dikatak.an yang dapat mengakibatkan harga jual listtik menjadi tinggi tentunya harus M~ pettjelasan lebih lanjut nanti tinggi itu seberapa tinggi dan ukurannya

apa.

Jadi kami sendiri mengusulkan ini agar tetap saja seperti ini.

ferima kasih.

K.lttUA lUPAt:

Terima kasih.

Kepada rraksi-fraksi yang ingin triengoru.entari kami persilakan. F. Reformasi silakan.

ANGGOt A F. REFORMASI (H. NOOR Al>ENAN RAZAK, SE) : Kami sepertdapat untuk tetap dan disetujui bersama.

KETUA RAPAT:

F.tNIIPOLRI,

silakan.

ANG GOT A F.TNI/POLRI (HAJUMUL YO) : Tetap Pak.

16

(19)

KETUA HA.PAT : F.PDKB, silakan.

ANGGOTA F.PDKB (Prof. Dr. ING. K. TUNGGUL SIRAit) :

Kami tnengusulkan di Timus saja Pak karena mungkin ada kali.tnat-kalimat atau bis~

nanti ada di dalam petljelasan karena maksudnya bahwa kekuatan monopoli ini-kan jangan sampai hlerugikan masyarakat artinya diukur daripada harga jual listrik. Makanya mungkit'l.

ada kalimat nanti yang bisa ditan1bah atau di dalam penjelasan. Sekariing saya belurn bisa tnemberikan kalimatnya yang baik ·apakah itu di dalam penjelasan atau disini.

KETUA RA.PAT:

Terima kasih.

F .PDU

silakan.

ANGGOTA F.PDU (Drs. H. ASNAWI LATIEF):

Sama dengan F.PDKB.

KETUA RAPAT : Terima kasih.

Kalau kita baca disini memang belum ada penjelasan. Kami persilakan F-PDIP.

ANCGOTA

F.PDIP

(ZAINAL ARIFIN):

Seperti pasal-pasal yang laip.nya memang banyak sekali penambahan-penambahan kata-kata ya.n~ sepertinya tidak perlu, tapi sebenarnya kalau kita amati sebenarnya ada banyak hal-hal yang diantara kita masih ragu-ragu sehingga kita ingin banyak sekali memberikan batasan-batasan yang kadang-kadang batasan itu di redunden itu tapi saya kira itu tidak

apa-

apa. Kalau kita melihat Unda11g-undang Dasat kitaputi yang demikian itu bisa dilanggar apalagi Undang-undang seperti ini. Jadi kalau lebih detil itu sebenarnya lebih Mgus. Jadi sayti usulkan jangan di sederhanakan bahwa kalau tiap kali ada penambahan itu dianggap bahwa itu sesuatu yang sudah ada di pasal lain atau ada di Undang-undang lain.

Teriina kasih.

KE'fUA RA.PAT:

Terima kasih.

Kotlkretnya ini masih tetap seperti usulan F-PDIP, kami persilakan Pemerintah.

P:EMltRINT AH : I)i Panja-kan saja Pak.

KEtUA RA.PAT:

ierima kasih.

Untuk itu Din1 No.184 ayat (b) Panja, setuju?

(RA.PAT SETUJU) : Dim No. 185

c. memastikan bahwa ketentuan peraturan perund;ing-undangan dan ketenturu1 ijin dipatuhi oleh pemegang IUK.

(20)

Kami persilakan F.PDU dan F.PDKB.

ANGGOTA F.PDKB (Prof. Dr. ING. K. TUNGGUL SIRAIT):

Karni mengusulkan "IUK" itu diganti dengan "IUK dan PKUK".

KETUA RAPAT:

Seperti Dim - Dim sebelumnya kalau tidak salah pernah juga hal yang sama ini masuk kepada Timsin setelah Panjanya nanti.

Setuju?

(RAP AT SETUJU) : Ditn No. 186

c. Menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul dalam kompetisi dan pelayanan.

Kami persilakan F.PDIP

.,

ANGCOTA F.Pl>IP (ENDANG KARMAN SASTRAPRA WIRA) :

Usul perubahan dari kami setelah kata pelayanan ditambah kalimat rhenurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Setelah perubahan menjadi menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul didalam kotnpetisi, sedang pelayanan menurut Peraturan Perundnag-undangan yang berJaku.

Keterangannya diperlukan penjelasan tentang penyelesaian pe.rselisihan secara kastuitis, artinya legitasi atau non le.gitasi harus7 berlttndaskan ketentuan hakutn yang berlaku secara irnperaktif agar Badan ini tidak rnenjadi Hakim sekaligus menjadi Jaksa polisi dan pengacara sendiri.

Terima kasih .

.KETUA RAP AT (Dr. IRW AN PRA YITNO, M.Sc) : terima kasih pak Endang. .

:Berikutnya Fraksi Partai Golkar · tetap tidak ada yang menambahkan, F

.PPP

juga detnikian,

r.PKB,

F. Reforrnasi, F.TNI/POLRI,

F.PBB,

F.KKI, FPOU

dan

PDKB tetap ya.

Jadi dengan detnikian hanya dari F.PDIP kita minta :f>emerintah mengotnentari terlebih dahulu.

· Pf;M£lUNT AH :

Sebetulnya dengan penambahan ini akan merubah pengertian, karena F.PDIP mengusulkan setelah kata pelayanan itu ditambah menurut Peraturan Petundang-undnagan yang berlaku. Sebetulnya karena ini tnenyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul itu dalam banyak hal tidak harus mengikuti Peraturan Perundnag-undangan yang berlaku, karena penyelesaian perselisihan itu dapat melalui sesuai dengan kontrak juga dapat melalui negOisasi dapat juga apa yang disebut ajudikasi yaitu konseling yang sekarang ini memang dalan1 trend-trend ke depan ini akan dikembangkan lebih lanjut.

Jadi tidak harus ·penyelesaian ini · mengikuti Peraturan Perundang-undangan yang

bcrlaku, karcna memang terkadang dan banyak ha! tidak ada di dalam Pcraturtln Perundang- undanga11nya dalarn menyelesaikan persoalan ini. Jadi karni mohon ini untuk bisa di usulan P.PDIP ini untuk di iliminasi.

18

(21)

KETUA RAPAT:

Baik kita jelas mendengar inforrnasi dari

pak.

Menteri, kita kernbali kcpada FPbIP apakah memang bersedia kalau usulan perubahan ini tidak kita masukan den.gan pertirn.bangan tadi, bahwa akan merubah substansi.

Kami persilahkan.

ANGGOTA F.PDIP (ZAINAL AlUFIN):

Pimpinan sebelum ini memang tadi kami menjelaskan kenapa kadang-kadang kita cantumkan ini. Menurut saya kalau apa yang diberikan keterangan pak Ment.eri mengenai soal pcrselisihan itu diselesaikan dengan negoisiasi ataupun dcngan cara lain, itu mcnurut saya bagian daripada tidak melanggar peraturan. Tetapi apapun juga tidak boJeh melanggar peratural'1. Jadi saya kira kalau dicantumkan ini tidak apa-apa begitu. Karena seperti kasus yang disusulkan oleh pak Menteri tadi itu semuanya tidak melanggar peraturan.

KETVA IlAPAT:

Kita minta dulu dari fraksi Iain kalau ada yang tnau mengomentari tentang usulan dari F.PDIP kami persilakan dari fraksi lain.

Silahkan pak Syamsul.

ANGGOTA :F.PG (SYAMSUL BAHRI, M.Sc):

1

erima kasih.

Jadi sebenarnya apa yang diinginkan oleh teman-teman FPDIP itu betul. Cuman disinikan disebutkan penyelesaian perselisihan. Dalam penyelesaian perselisihan sebenarnya yang penting adalah kedua belah pjhak atau pibak-pihak yang terlibat it:u dapat meneritna secara baik hasil bagi penyelesaian persoalan itu atau basil penyelesaian persoalan itu. Kalau ditambahkan kata menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, itu sebenarnya sudah inhearen dengan langkah-Iangkah penyelesaian perselisihan. 1idak perlu dipertegas seperti itu. Sebab apapun yang dilakukan berkaitan dengan Undang-Undnag ini tentu saja harus dengan .f>eraturan .f>etundang-undangan, tidak boleh ada sistim penye:Jesaian diluar itu.

Oleh karean itu menurut saya kalau itu ditambahkan kepada ayat itu berlebihan, sebab tidak m.ustahil ada seperti inipun nanti harus pula ditambahkan kalimat itu. Oleh karena itu Saudara ketua saya kira penjelasan dari Pemerintah tadi dapat kami pahami tan.pa mengurangi makna apa yang diinginkan oleh teman-temart dari F.PDIP.

t erima kasih.

KETUA RA.PAT:

Saik terima kasih pak Syamsul dari Golkar.

Dari fraksi yang lain ada yang ingin mengomentari usulan dari Fraksi :PDIP atau komentar dari Pemerintah. Dari fraksi lain silahkan pak Noor Adenan.

ANGGOtA Ii'. RtFORMASI (H. NOOR ADENAN IlAZAK, SE):

Sebetulnya kamipun sangat sependapat dengan Pemetintah bahwa karena ini merupa~an Undang-Undang yan.g sudah normatif. Kalau ditambahkan kalimat-kalimat itu tadi, sehingga seolah-olah Undang-Undnag .yang akati dibuat ini kalau ditambahkan lagi seolah-olah masih belum cukup untuk menjelaskan karena ada hal-hal menurut kami ini tadi cukup jelas sekali. Jadi seperti pendapat dari yang terhormat Saudara Syamsul Bahri tadi, itu adalah risteningnya yang paling pas.

t

erima kasih.

(22)

KE'tUA RA.PAT:

Baik dari Fraksi Reformasi Pak Noor terima kasih . . Dari fraksi lain ada silakan pak Maksum.

ANGGOTA F.PPP (l)rs. H. MAKSUM ZAILARDY) : terima kasih pak Ketua.

Saya sedikit tnengotnentari mengenai DIM 186 ini. Kita disini membahas masalah penyeleaian perselisihan dalatn kompetisi. Jadi masih dalam konteks Perundang-undangan ini, tidak dalatn konteks misalnya hams diselesaikan sebagai pelanggaran atau sebagai tindakan- tindakafl yang melangga.r hukum dan sebagainya.

Dalam konteks Undang-Undang ini yaitu perselisihan dalatn kompetisi, oleh karena itu saya beranggapan tampaknya bahwa cukup tertampung oleh Undang-Udang ini sebagai pedoman karena dalam Undang-Undang ini nanti tentu ditindak Ianjuti oleh aturan-aturru'l :?emerintah tnengenai tekhnis pelaksanaan. datipada kompetisi ini. Oleh karena itu saya melihat bAhwa, penegasan. mengenai menurut Peraturan :Petundang-undangan yang berlaku ini mungkin bisa rekan dari Fraksi PDIP ·untuk mempettimbangkan kembali, dalarn dicantutnkan disini karena asosiasi nanti ke arah mengenai Pelanggaran Pak.disini. Ini penyelesaian petselisihan yang hanya mencakup dalam Perundangan ini.

Teritna kasih pak ketua.

K.£'tUA RAP AT :

.Saik cukup dari fraksi-fraski yang lain ada lagi tambahan, dengan detnikian k.ita minta apakah Pemerintah ada tambahan informasi kalau tidak ada kita minta ke F.PDIP kembali.

Silakan mu~gkin F.PDIP setelah mendengar beberapa masukan silakan.

ANGGOT A F.PDIP (ZAIN AL ARIFIN) :

. Saya kalau mendengar dari keterangan rekan-rekan sepertinya penatnbahan ada satu kesan bahwa, seca.ra substansiaJ itu akan berbeda . .Padahal sebenarnya apa yang kami usulkan itu suatu pe.nekartan. ierus terang dari awal saya katakan bahwa sebenarnya kita roasih ragu- ragu .tneneritna seluruh sistim ini. Oleh sebab itu saya sendiri cenderung untuk secara detail bahwa semua bagian itu kita tutup. ·

Perselisihan tnungkin banyak dalam soal ini, didalam soal hal-hal yang banyak.

Misalnya soal blackout saja ada perselisihan begitu nantinya kalau misalnya ada satu perusahaan listrik swasta yang matikan perselisihan. Tapi kita dimana persoalaan kita bisa menelusuri sen'l.uanya itu. Kalau semuanya persoalan bisa diselesaikau dengan dibawah artirtya perselisihan-petselisihan antara mereka saja begitu, kita juga tidak akan dan saya tnasih mera~ukafl hal-hal seperti itu begitu. Jadi saya kecenderungannya semuanya selalu masih dibuka itu penjelasan dari kami pak.

t

erima kasih.

K£TUA RA.PAT:

Baik telah jelas bagi kita semua bahwa fraksi-fraski kecuali F.PDIP itu melihat bahwa cukup de.m.ikian usulan dari Pemerintah, namun dari F.PDIP menginginkan juga untuk menarnbahka.n kalitnat ini. Padahal tadi mungkin pak Zainal tadi k~lau saya -tidak salah · tangkap tapi ini mungkin bisa dikomentari oleh Pemerintah bahwa dari fraksi-fraksi yang ada selain P.PDIP ttienyatakan bahwa draft 186. c ini juga sudah term.asuk didalamnya menurut Pertturan f>erundang·undangan yang berlaku. Jadi semangat itu tetap ada dalam DIM 186 ini, hanya bagi pihak F.:PDIP ingin dipertegas dalam tertulis lebih langsung begitu. Jadi itu permasalahan yang Ma di DIM 186.

(23)

Terakhir rnungkin saya

akan n1enawarkan

kalau mema11g ini tctap dijadikntl.

pc11'1bahasa1'l )'IU'lS cukup mendalam ya terpaksa kita bawa ke

Pa.nja.

Tetapi kalau misalnya tuntas disii1i ya mungkin tetap seperti sediakala, walaupun kita dengar dari FPDIP tetap ingin memasukan ini kedalarn Batang Tubuh khususnya 186.

Bagaimana kita bawa ke Panja saja. Bagaimana setuju.

(RAPAT SETUJU) : Terima kasih.

Kita lanjutkan ke OIM 187

d. menerapkan sanksi secara seksama bagi pelanggaran :(etentuan Peraturan Pcrundang-undangan dan perijinan.

Kami persilakan F.PDIP.

ANGGOTA F.PDIP (ENDANG KARMAN SASTRAPRA WJRA) :

Usul perubahan setelah kata perijinan ditambah kalimat menurut hukum yang berlaku

dan seterusnya. ·

Setelah perubahan e. menerapkan sanksi secara seksama bagi pelanggaran ketentuan f>eraturan Perundang-undangan dan perijinan menurut hukum yang berlaku .

.Kl!:TUA RAPAt:

ieritna kasih.

Kami membaca semua fraksi lain tetap, kalau nanti ada peruba11an kami dahului .

1

dengan Pemerintah.

PEMtRINTAH :

Kami fu.inta ijin untuk dari Kehakiman untuk tnenyampaikan, karena ini ada kaitannya' de11gan hukum yang berlaku silakan.

PAKAR HUKUM :

ierih1a kasih Bapak Pimpinan, Bapak Menteri yang terhormat.

Memang ini apabila ditambah mneurut hukum yang berla1<u maka sebetulnya ketentµan Perundang-undangan yang berlaku. Jadi ini ·ada sern.acam tumpang tindih aturan yang sama kira-kira detnikian pale

KETU A :tlAP AT : Teritna kasih.

Ini tnungkin sama dengan 186, jadi apakah F.PDIP masih minta Panja.

ANGGOTA F.PDIP (ZAINAL ARIFIN):

Saya kira Panja tetapi kalau misalnya sesudah kami pelajari lebih jauh bahwa ini tidak perlu, tnakA

dengan

mudah kita hapus.

K£1'UA 'RAPA

1' ;

Baik, sebeltim kita kembali kepada Pemerintah yang Iain karena ini tninta Panja ya setuju saja. Silakan pak.

(24)

ANGGOTA F.TNI/POLRl (BAMBANG AS):

DuJu sudah di terobos oleh pak Lulu itu bagus sekali kalau rn.i:.mlnya ini hampir satna dengan yang dulu-dulu ini Timus saja, sehingga nanti kalau yang diatas itu iui menyesuaikan.

Terima kasih.

KETVA RAPAT:

Menurut saya bukan Timus mungkin Tim Sinkronisasi, kalau yang diat~s itu selesai ya.

ini selesai semua. Timsin dengan catatan mengikuti basil Panja. Setuju.

(RAPAT SETUJU) : DIM 188

f. tnenetapkan kebutuhan subsidi bagi kelompok Konsumen Tenaga Listrik tidak rnampu.

Kami persilakan dari F.PDIP.

ANGGOTA F.l>DIP (ENDANG KARMAN SASTRAPRA WlRA):

Usul perubahan setelah kata marnpu ditambah kalimat menurut prinsip subsidiaritas berdasarkan substansi Undnag-undang ini.

Setelah petubahan f. menetapkan kebutuhan subsidi bagi kelompok konsumen. Tenaga Listrik tidak tnampu menurut prinsip subsidiaritas berdasarkan substansi Undnag-undang ini.

KETVA RA.PAT :

Saya tnernbaca yang Iain tetap, kami p.ersilahkan Pemerintah.

i>ltMERINT AH :

Saya kira itii keputusannya akan baik kaalu mengikuti seperti DIM 187, jadi timsitl tetapi .mengikuti hasiJ Panja. Karena ini menurut kami counter eek dengan Oepartemen Kehakiman mcmang ada juga redandensi.

K~TVA Ml> AT : Terima kasih.

Apakah disetujui Timsin mengikuti hasil Panja sesuai juga dengah DIM sebelumnya.

Silakan pak .

ANGGOT A .F.PPP (Drs. H. MAKSUM ZAILARDY) :

Mohon maaf

pak Ketua sebetulnya antara d, f ini hampir sama pak:, tetapi justtu saya Iihat bahwa agak substansial karena perbedaan visi mengenai DIM-DIM ini tampaktlya karena perbedaan visi, saya kira memang mungkin tingkatnya bukari Timsin, saya kira Panja karena ada perbedaa.n visi. Mungkin sebelum-sebelwrtnya ada yang bukan perbedaatt visi, tetapi ada yang hanya karena tambah atau tidak saja. Jadi ada perbedaan visi antara pemerit'.ltah saya kira detigan rekan-rekart dari FPDIP.

Terima kasih pak.

KETUA AAJ'>At:

$aya pikir juga ini ada menurut prinsip subsidiaritas seperti apa, kami persilakan Pert1eritttah untuk tnenanggapirtya murtgkin tidak sama.

22

(25)

ANGGOTA t.PG (Prof. Dr. RUSTAM E. TAMBURAKA, MA):

Menurut hefnat kami dfoini perlu di Panja, karena a.kan dibuat ratnbu-rambunya. Pcrlu

dibua~ tolok ukumya batas mana yang perlu disubsidi, ketnudian pemisahan yang jelas antara fungsi bisnis dan sosial. Apakah Badan Pengatur juga atau yang kami usulkat'l dengan Badan Listrik Nasional itu juga mengurus masalah sosial semacam ini.

KETUA RAPAT:

r

erima kasih.

K.alau masih ada fraksi yang mau mengomentari mungkin ada yang lain, tetapi ini sangat prinsip menurut kami karena ada prinsip subsidiaritas yang perlu diterjemahkan lebih bahyaK.

Oleh scbab itu sesuai dengan usulan dari FPDIP clan sesuai dengan usulan FPPP, ini dibutuhkan pendalatnan lanjut. Jadi masuknya tidak. di Timsin tetapi tnasuk f>anja. Dap<lt

disetujui. ·

(RAP AT Sl!:TUJU) : DIM 189, yang ada dari F.PDIP kami persilakan.

ANGGOtA

J:?.PDIP

(SUWIGNYO):

Terima kasih Pimpinan.

Ada penambahan butir baru yaitu butir g. menjaga harga kcckonomian Jistrik terjangkau daya beli konsumen.

Terima kasih.

KETUARAPAT:

Terima kasih.

Sebelum fraksi mungkin Pemerintah <lulu.

PEMltRIN1' AH :

Ini sebetulnya tambahan dari DIM baru DIM 189 ini menjaga harga keekonomian listrik terjangkau daya publik konsumen. Sebetulnya ini secara implisit sudah dibahas di DIM 183 dan 184. Menjaga harga keekonomian listrik yang terjangkau daya beli konsumen metupakan salah satu fungsi Sadan Pengatur. Jadi kami usulkan ini dibahas di Timus saja pak.

KETUA RAP At : Kami baca DIM 183.

a. menjabarkan dan menerapkan kebijakan unmm Pemerintah dalam pengaturan usaha penyediaan tenaga listrik.

DIM 184

b. mengawasi kompetisi, terutama mencegah upaya pelaku usaha dalatn tnerekayasa kekuatan monopoli.

Dan 189 .

g. menjaga harga keekonomian Iistrik terjangkau daya beli konsumcn.

Usulan Petnerintah masuk kepada Timus, kalau Timus tumusannya bisa disetujui pale

(26)

PEMERINTAH :

Setuju tetapi mesti kita buat lagi wordingnya, kalimatnya agar ini se$uai dengan .DIM 183 dan 184. Karena sebetulnya kalau kita il'l.gin menjaga supaya monopoli tidak terjadi, sebetulnya itu sudah mencakup memperhatikan tnengenai daya beli konsumen .

Ki!:TUA RAPAT:

T erima kasih.

Ini usulan dari Pemerintah adalah Tim Perumus dengan merubah redaksi dengan melihat DIM 183 dan 184. Kami persilakan beberapa fraksi untuk mengorn.entari.

Silakan terlebih dahulu F.PPP.

ANG GOT A

F.PPP

(Drs. H. MAKSUM ZAILARDY) : Terima kasih Ketua.

Kami melihat bahwasanya usu! dari rekan FPDIP hurup g DIM 189 ini secara inplisit sudah tercakup dengah .DIM 188, dimana disini dijarnin adanya kebutuhan subsidi ba~i

konsumen listrik yang tidak mampu. Sedangkan inti pokok masalah

yang

dihatapkan ini adalah terjangkau daya beli konsumen. Tadi sebelumnya diungkap oleh pak Menteri ju~a mem~ng sudah tercaver. Seandainya memang dalam DIM-DIM sebeh.unnya ini ada tercaver mengenai masalah harga yang wajar ini tercaver disini, diinana tetjangkau har~a. beli kohsumen itu saya kira rnetunang perlu kita pertirnbangkan mengenai adanya tambahan ini.

Terutatna sekali dengan rekan dari fraksi FPDIP.

Teritna kasih pak.

K£TUA RAl>AT:

Terima kasih. .... ·::-

Kami persiiakan F. Reformasi pas,

F.PKB

pas, Fraksi Partai Golkar.

ANGGOT A

F.:PG

(Prof. Dr. H. RUST AM E. T AMBURAKA, MA) :

Saya

kira di DIM yang kami usulkan tadi' pada saat dibicarakan itu subsidi bagaimana rambu-rambunya, sebenamya sudah tercaver disitu. Jadi kami juga mirip sependapat dengan rekan dari · Pf>P tadi tidak perlu diakomodir. disini yang sudah kita bicatakan diatas. Tidak sendirinya akan pada saat kita akan di Panjakan itu akan terakornodir.

t erima kasih.

KEtUA RAPAT : Teritnakasih.

F.iNI/POLtti pas, F.PDU pas, F.PDKB pas, karoi kembali kepada Pernerintah.

Usulan.nya di Titnus, kembali kepada F.PDIP tidak perlu lagi karena ini :trtas9k Timus artinya . \ rumusannya akan kita lihat dengan DIM sebelutnnya. Setuju ini di Timus.

(RAPAT SETUJU) : OIM 190

:f>a5al 32

Untu.k wilayah yang tidak dapat menerapkan kompetisi, fungsi pengaturan sebagaim.ana dimak.sud pada Pasal 31 dilaksanakan · oleh Pemerintah atau Pemerintah daerah . ·

Kaini petsilak.an dari F.PDIP.

24

(27)

ANGGOtA F.PDIP (SUWIGNYO):

Ada penambahan setelah kata daerah ditambah dengan kalimat "dengan rnempertimbangkan sungguh-sungguh masukan dari masyarakat dan dengan cara yang tidak.

bertentangan dengan substansi Undang-Undang ini.

Lengkapnya berbunyi "untuk wilayah yang tidak dapat menerapkan kotnpetisi, fungsi pengaturan sebagaimana dimaksud pada Pasal 31 dilaksanakan oleh Pemerintah atau t>emerintah Oaerah dengan mempertimbangkan sungguh-sungguh masukru.1 da.ri pihak masyarakat dan dengan cara yang tidakbertentangan dengan substansi Undang-undang ini.

Terima kasih.

KltTUA RAPAT:

terima kasih.

F. Reforinasi berubah pasal, F.1NI-POLRI juga.

Karhi' persilakan FPDU.

ANGGO'tA F.PDU (Ors. H. ASNAWI LATiltF):

Saudara Pimpinan.

F.PDU mengusulkan agar urutan pasal 32 ini menjadi 34, anak kalimat "untuk wilayah yang tidak dapat menerapkan kompetisi" dihapus. Kata "Peme:rintah" menjadi "pemerintah pusat" dan ditambahkan kata-kata "sesuai kewenangannya.".

sehingga dengan demikian setelah perubahan pasal 32 mefljadi pasal 34 blltlyinya adalah sebagai berikut "fungsi pengaturan sebagaimana dimaksud pada. pasal 31 dilaksanakan oleh Petr1.erintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya.

teriina kasih.

KETUA RAPAT :

Kami persilakafi F.PDKB.

ANGGOTA F.PDKB (Prof. Dr. ING. K. TUNGGUL SIRAI1'):

Terima kasih.

Kami tnengusulkan ada perubahan pasal karena ada yang tadi kami usulkan itu di drop, jadi pasal ini tnenjadi pasal 28.

Kemudiafl sama seperti usulan dari

F.:PDU

yaitu, wilayah yang tidak dapat

men~adakan kompetisi dan kata Pemerintah diganti m1~njadi Pemerintah Pusat tambahk~n

kata-kata sesuai kewenangannya.

Sehingga setelah perubahan berbunyi sebagai berikut, fungsi pengaturan sebagaimana

· ~imaksud pada pasal 27, dilaksanakan oleh Pemerintah Puat atau Pernerintah Daerah sesuai kewenangannya.

terima kasih.

K£TUA RAPAT : 1'eritna kasih.

Kembali kepada Pemerintah.

(28)

J'>EMERINT AH :

Mena.1'1ggapi F.PDIP kami ingin kembali ke DIM 177 tadi, di DIM 177 katni tadi kami usulkan.untuk ini ditampung saja di penjelasan. Kkarena kalau ditampung di batang tubuh ini

akan

flantiJ~ya memberikan suatu regadensi, jadi kami usul ini masuk saja dipenjelasan kami bisa terirna.

Kemudian u11tuk usulan Fraksi PDU dan PDKB sebetulnya ini sangat prinsipil justru kami tnernandang ini tidak bisa dihapuskan karena justru untuk wilayah-wilayah yang tidak.

dapat menerapk:an kornpetisi itu fungsi pengaturanilya diatur oleh pemerintah. Untuk wilayah- wilayah yang sudah dapat bisa dila.kukan atau diterapkan kompetisi itu; memiliki fungsi menjabarkAn dan menerapkan kcbijakan unrnm pcmerintah dalam usaha pcngaturan penyediaan tenaga listrik. Jadi tetap dia hatus menjabarkan kebijakan umum itu, makanya kami mengusulkan ini dihilangkan jadi walaupun itu nanti untuk wilayah-wilayah yang tidak mampu berkompetisi. Oia tetap, dia harus menyesuaikan dengan kebijakan · umum pemetintah.

Sekian, teritna kasih.

Kl!:TUA RAPAT:

T eritna kasih.

Kalau

F.PDIP

nanti kala.u ini Panja artinya akan dibahas lebih rnendalam tarnbaha.n

di

dalam penjelasal'l maupul'l di batang tubuh tetapi ada kaitan yang sa.ngat substansi dari F.f>DU dan F.f>OKB menawarkan ini Panja, katni persilakan kepada Pemerintah, Pa.nja?

PEMERINTAH :

Ya, kalau yang prinsip bagi kami adalah di FPDU da.n FPDKB tadi, kalau itu memang tidak bisa dicari titik temunya perlu dibahas di Panja Pak.

KETUA RAPAT :

Setuju ini dibahas, DIM I 90.

ANGGOTA F.PG (SYAMSUL BACHRI, M.~c):

Interupsi.

Saudara Ketua, sedikit pertanyaan saja.

Kami dari Fraksi Pattai Golkar soal Pasal 32 ini tidak ada persoalan sebenamya, cutna kami ingin tnenanyaka.n kepada Pemeril'ltah soal posisi Pemerintah Daerah pada wilayah- wilayah yang tidak menerapkan kompetisi disini diberi kewenangan kepada dua instansi petnerintah atau petnerintah daerah seandainya terjadi hal-hal atau kasus-kasus tertentu yang sama pada daerah yang berbeda apakah dimungkinkan p~merintah daerah itu tnenerapkan kebijakan yang berbeda pula sesuai dengan kondisi dacrahnya masing-masing, apakah iidak perlu ada sernacam kebijakan yang seragatn terhadap daerah-daerah yang belum mencrapkan apa itu kompetisi sehingga fungsi pengaturan disil'li sebenamya seyogyMya pernerintah pusat sehingga tidak terjadi perbedaan-perbedaan yang mungkin

apa

1tu membingungkan tnasyarakat, ini sekedar pertanyaan Pak Menteri mungkin st!belum kita lemparkan ke Panja mungkin mohon inforruasi.

Terima kasih.

KETUA RAJ:> AT : Kami persilakan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa materi ada 3 materi sampai dengan tadi pukul 18.30 Panja menyelesaikan rapatnya belum tertuntaskan di tingkat Panja yakni yang berkaitan dengan posisi atau

Yang kedua, yang ingin kami beri catatan. Ada kesan seolah-olah sekretariat di KPU pun sebagian kawan-kawan yang termasuk cendekiawan mempersyaratkan keuangan yang cukup berat

Berdasarkan uji daya hambat 12 isolat bakteri endofit kulit batang tanaman terap memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri isolat klinik S.aureus

Karena kita harus menghormati kedaulatan pemerintah daerah di dalam hal- hal yang bukan listrik ya, dan listrik ini harus mengacu atau mematuhi peraturan- peraturan

Yang pertama saya ingin menyampaikan bahwa RUU Tentang Veteran ini sejak awal kami mengikuti jadi kami masuk dalam Anggota team yang menyiapkan RUU ini dan membahas dan pada saat

Terima kasih pada. Beberapa perternuan terakhir kelihatan sudah banyak argumen sudah dibicarakan, saya ngajak untuk bagaimana kita melal&lt;ukan kesepakatan

Pasal 12 Ayat (2), yang kemarin sore juga kita bicarakan, kita kaitkan dengan Pasal 14 Ayat (2), yaitu yang mengandung usulan mengenai tambahan kata-kata yang

Jadi saya kira kalau saya Pimpinan meminta supaya kita meng adopt saja penuh dari Nanggroe karena dan nanti yang kita diskusikan sedikit adalah soal Pasal 46 ayat (4),