i
MODUL CETAK PRAKTIKUM
ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Tim Penyusun:
Yeyi Gusla Nengsih, S.Kom., M.Kom
PROGRAM STUDI D-III PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
TAHUN 2020/2021
Program studi
D-III PEREKAM DAN INFORMASI KESEHATAN
ii
VISI DAN MISI UNIVERSITAS IMELDA MEDAN (UIM)
VISI
Menjadi pusat ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan karakter kewirausahaan sehingga mampu menghasilkan produk-produk yang dapat bersaing di tingkat nasional pada tahun 2024
MISI
1. Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif sesuai Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) dan KKNI, terintegrasi dengan hasil-hasil penelitian dan pengabdian masyarakat terkini untuk menghasilkan lulusan sesuai profil yang diharapkan
2. Melaksanakan penelitian ilmiah dan dipublikasikan secara nasional dan internasional.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang terstruktur dan mengacu pada hasil penelitian.
4. Membangun kerjasama produktif dengan berbagai institusi pendidikan dan industri di Kota Medan, Sumatera Utara dan provinsi lainnya dalam pelaksanaan praktek, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat
iii
VISI DAN MISI
PRODI D-III PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
VISI
Menjadi prodi yang unggul dalam bidang manajemen rekam medis dan informasi kesehatan (RMIK) berbasis teknologi infomasi yang mengedepankan karakter kewirausahaan sehingga mampu bersaing di tingkat nasional pada tahun 2024
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan RMIK berbasis teknologi informasi sesuai dengan standar nasional dan kompentensi yang dikeluarkan oleh organisasi profesi.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi RMIK melalui penelitian ilmiah yang dapat memberikan solusi dalam pelayanan rekam medik di insitusi pelayanan kesehatan.
3. Memanfaatkan ilmu RMIK melalui pelaksanaan pengabdian masyarakat untuk menjawab tantangan persoalan di berbagai insitusi pelayanan kesehatan.
4. Memperkuat peran sebagai penyelenggara pendidikan tinggi RMIK melalui kerja sama dengan asosiasi profesi, lembaga pendidikan dan institusi lainnya di dalam negeri.
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur tim penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan anugerah-Nya sehingga penulis dan tim dapat menyelesaikan penyusunan Modul Cetak Praktikum Analisa Perancangan Sistem Informasi Kesehatan dengan baik. Modul ini disusun sebagai salah satu bahan ajar praktikum yang diperuntukkan kepada mahasiswa program studi D-III Perekam dan Informasi Kesehatan UIM khususnya pada semester V. Dengan adanya modul ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari dan memahami materi-materi praktikum perancangan sistem kesehatan.
Penulis dan tim dosen APSI Kesehatan telah berusaha dalam menyusun modul ini sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan mahasiswa dengan sebaik mungkin. Namun, penulis dan tim menyadari bahwa modul ini mungkin masih memiliki kekurangan. Sehingga penulis dan tim mengharapkan adanya saran atau masukan positif agar menjadi bahan pertimbangan untuk menyempurnakan modul praktikum ini. Akhirnya, penulis dan tim berharap modul ini dapat digunakan oleh mahasiswa dengan baik dan aktif sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang perancangan sistem kesehatan dalam Rekam Medis.
Medan, Agustus 2020
Yeyi Gusla Nengsih, S.Kom., M.Kom
v
KONTRAK BELAJAR
PRAKTIKUM ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
A. Penjelasan Umum
Pembelajaran praktikum Analisa Perancangan Sistem Informasi Kesehatan memiliki beban 2 sks. 1 sks teori dan 1 sks praktikum. Praktikum Analisa Perancangan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan di dalam ruang kelas Universitas Imelda Medan (UIM) sesuai pada jadwal yang telah ditentukan.
Mahasiswa dituntut untuk berperan aktif dalam proses diskusi dan diharapkan semua mahasiswa mampu mendemonstrasikan skill yang sedang di praktikumkan.
Selain kegiatan praktikum dibawah bimbingan instruktur, mahasiswa juga mempunyai kesempatan untuk belajar mandiri sesuai jadwal yang telah ditentukan maupun belajar mandiri diluar jadwal yang telah ditentukan dengan dosen pengampu mata kuliah. Diakhir kegiatan praktikum, mahasiswa wajib untuk mengikuti ujian.
B. Ujian Skills
Ujian praktikum Analisa Perancangan Sistem Informasi Kesehatan dilakukan pada akhir masa praktikum. Ujian ini untuk mengetahui penyerapan mahasiswa tentang praktikum yang telah dijalankan dan mengetahui kemampuan mahasiswa dalam melakukan praktikum. Bahan–bahan ujian terutama dari bahan praktikum dan teori.
C. Sistem Penilaian
Penilaian praktikum meliputi sebesar 20 % yang meliputi : 1. Pretest
2. Proses Praktikum 3. Postest
vi
D. Tata Tertib Praktikum Analisa Perancangan Sistem Informasi Kesehatan Adapun tata tertib selama praktikum berlangsung adalah sebagai berikut :
1. Datang 15 menit sebelum pratikum dimulai 2. Memakai seragam kampus
3. Memakai name tag
4. Baju atasan menutupi pantat dan tidak ketat 5. Bagi mahasiswa putri/putra:
a) Baju bawahan longgar dan menutupi mata kaki b) Memakai jilbab hitam polos, tanpa poni dan buntut
c) Memakai sepatu tertutup dan berhak rendah bukan sepatu karet, warna sepatu hitam, memakai kaos kaki.
d) Tidak berkuku panjang dan tidak menggunakan pewarna kuku e) Celana longga bukan celana sempit
f) Memakai seragam akademik g) Tidak beranting dan bertato
6. Mahasiswa sudah siap didalam ruangan maksimal 15 menit sebelum pratikum dimulai
7. Apabila alat, bahan belum disiapkan mahasiswa sebelum 15 menit setelah jam pratikum berjalan, maka mahasiswa tidak diizinkan untuk mengikuti pratikum.
E. Deskripsi Materi
Pembelajaran pada panduan praktikum ini mempelajari tentang :
BAB 1 Kegiatan Praktikum 1 Praktikum simulasi keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis BAB 2 Kegiatan Praktikum 2 Praktikum simulasi tahapan proses
pengembangan sistem informasi kesehatan BAB 3 Kegiatan Praktikum
3 dan 4
Praktikum simulasi model perancangan sistem
BAB 4 Kegiatan Praktikum 5, 6 dan 7
Praktikum simulasi cara tahapan kerja analisis PIECES
BAB 5 Kegiatan Praktikum 8, 9 dan 10
Praktikum simulasi tahapan normalisasi pada SIK
vii BAB 6 Kegiatan Praktikum
11 dan 12
Praktikum simulasi model-model relational database management system
BAB 7 Kegiatan Praktikum 13
Praktikum simulasi perancangan antarmuka pada SIK
BAB 8 Kegiatan Praktikum 14
Praktikum simulasi tentang cara pemeliharaan sistem
F. Kemampuan/Tujuan Akhir Yang Diharapkan
Pada akhir modul praktikum ini, diharapkan mahasiswa mampu melakukan : BAB 1 Mampu mempraktekkan konsep sistem informasi kesehatan
BAB 2 Mampu mempraktekkan tahap pengembangan sistem informasi kesehatan
BAB 3 Mampu mempraktekkan jenis dan model perancangan sistem BAB 4 Mampu mempraktekkan analisis kebutuhan sistem pada SIK BAB 5 Mampu mempraktekkan proses desain sistem pada SIK
BAB 6 Mampu mempraktekkan basis data sistem informasi kesehatan
BAB 7 Mampu mempraktekkan desain antarmuka sistem informasi kesehatan BAB 8 Mampu mempraktekkan serta uji coba sistem informasi kesehatan
viii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL PRAKTIKUM
ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Petunjuk Praktikum
1. Fasilitator (Dosen) menentukan topik pembelajaran praktikum yang akan dilakukan.
2. Fasilitator (Dosen) menentukan pasangan dari masing-masing kelompok / teman sejawat.
3. Setelah fasilitator (Dosen) membentuk pasangan-pasangan, fasilitator meminta kepada demonstrator untuk mendemostrasikan cara mengerjakan keterampilan yang telah ditentukan
4. Fasilitator (Dosen) meminta kepada kedua pasangan untuk bertukar peran yaitu demonstrator kedua diberi keterampilan yang berbeda.
5. Fasilitator (Dosen) meminta kepada mahasiswa untuk melakukan keterampilan atau prosedur tersebut dilakukan sampai selesai dan dapat dikuasai oleh mahasiswa.
6. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktikum (100% kehadiran) sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh fasilitator.
7. Setiap mahasiswa wajib mengikuti tata tertib praktikum.
ix
GLOSARIUM
Sistem Informasi : Suatu sistem informasi terdiri dari data, manusia, dan proses serta kombinasi dari perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi komunikasi atau yang dikenal dengan teknolgi informasi
Sistem Informasi Kesehatan
: Subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan informasi untuk pengambilan keputusan di setiap jenjang adminisratif kesehatan baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti Rumah Sakit ataupun Puskesmas
Kualitas Informasi : Tingkat dimana informasi memiliki karakteristik isi, bentuk, dan waktu, yang memberikannya nilai buat para pemakai akhir tertentu
Informasi Akurat : Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya
Informasi Tepat Waktu : Informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi, karena infromasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi
Informasi Relevan : Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda. Menyampaikan informasi tentang penyebab kerusakan mesin produksi
x
kepada akuntan perusahaan tentunya kurang relevan. Akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan., begitu pula sebaliknya.
Model Rapid Application Development
: Penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasi selain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen Model Spiral : Model proses perangkat lunak evolusioner
yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.
Model Object Oriented Technology
: Cara pengembangan perangkat lunak berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata. Filosofi Object Oriented sangat luar biasa sepanjang siklus pengenbangan perangkat lunak (perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi) sehingga dapat diterapkan pada perancangan sistem secara umum: menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan system secara keseluruhan.
Model Waterfall : Metode pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan pembuatan sistem dilakukan secara terstuktur dan sistematis (berurutan) sesuai dengan siklus pengembangan yang ada.
xi
Kamus Data : Kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (Output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara penulisan) Use Case Diagram : Pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem
informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Dengan kata lain, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi- fungsi itu
Class Diagram : Menggambarkan struktur sistem dari segi pendefenisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem
Sequency Diagram : Kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sequence maka harus diketahui objek- objek yang terlibat dalam sebuah use case.
Membuat diagram sequence juga dibutuhkan untuk melihatkan skenario yang ada pada use case.
Activity Diagram : Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas sebuah sistem atau proses bisnis pada perangkat lunak seperti aktor, jadi activity juga dapat dilakukan oleh sistem .
Data Flow Diagram : Suatu cara atau metode untuk membuat rancangan sebuah sistem yang mana berorientasi pada alur data yang bergerak pada
xii
sebuah sistem nantinya. Dalam pembuatan Sistem Informasi, DFD sering digunakan. DFD dibuat oleh para analis untuk membuat sebuah sistem yang baik. Dimana DFD ini nantinya diberikan kepada para programmer untuk melakukan proses coding
Entity Relationship Diagram
: Teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system State Transition Diagram
Analisis Sistem
:
:
Suatu diagram yang menggambarkan bagaimana suatu proses dihubungkan satu sama lain dalam waktu bersamaan Pengetahuan tidak lain merupakan gambaran subyektif tentang suatu kenyataan
Penjabaran dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam berbagai macam bagian komponennya dengan maksud agar kita dapat mengidentifikasi atau mengevaluasi berbagai macam masalah maupun hambatan yang akan timbul pada sistem sehingga nantinya dapat dilakukan penanggulangan, perbaikan atau juga pengembangan.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL Halaman
VISI DAN MISI UIM ii
VISI DAN MISI PRODI D-III RMIK iii KATA PENGANTAR iv KONTRAK PRAKTIKUM v PETUNJUK MODUL PRAKTIKUM viii GLOSARIUM ix DAFTAR ISI xi BAB I : PRAKTIKUM KONSEP SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) Kegiatan Praktikum 1 Praktikum Simulasi Keterkaitan Sistem Informasi Kesehatan Dengen Rahasia Medis ... 1
I. Praktikum Simulasi Informasi Kesehatan Yang Mengandung Nilai Rahasia Medis ... 1
Ringkasan ... 4
Latihan Test 1 ... 5
Format Prosedur ... 6
Format Penilaian ... 8
Tugas Mandiri ... 9
II. Praktikum Simulasi Informasi Kesehatan Yang Tidak Mengandung Nilai Rahasia Medis.. ... 10
Ringkasan ... 14
Latihan Test 1 ... 15
Format Prosedur ... 17
Format Penilaian ... 18
Tugas Mandiri ... 19
Daftar Pustaka ... 20
xiv
BAB II : PRAKTIKUM CARA KERJA TAHAPAN PROSES PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN Kegiatan Praktikum 2
Praktikum Simulasi Cara Kerja Tahapan Proses
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan ... 21
Ringkasan ... 24
Latihan Test 1 ... 25
Format Prosedur ... 28
Format Penilaian ... 29
Tugas Mandiri ... 30
Daftar Pustaka ... 31
BAB III : PRAKTIKUM TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN Kegiatan Praktikum 3 dan 4 Praktikum Simulasi Model Perancangan Sistem ... 32
I. Praktikum Simulasi Model Waterfall... 32
Ringkasan ... 36
Latihan Test 1 ... 37
Format Prosedur ... 39
Format Penilaian ... 40
Tugas Mandiri ... 41
II. Praktikum Simulasi Model Prototyping ... 42
Ringkasan ... 45
Latihan Test 1 ... 46
Format Prosedur ... 48
Format Penilaian ... 49
Tugas Mandiri ... 50
xv
III. Praktikum Simulasi Model Rapid Application Development .. 51
Ringkasan ... 54
Latihan Test 1 ... 54
Format Prosedur ... 55
Format Penilaian ... 59
Tugas Mandiri ... 60
IV. Praktikum Simulasi Model Spiral ... 61
Ringkasan ... 63
Latihan Test 1 ... 63
Format Prosedur ... 64
Format Penilaian ... 67
Tugas Mandiri ... 68
Daftar Pustaka ... 69
BAB IV : PRAKTIKUM CARA TAHAPAN KERJA ANALISIS PIECES PADA SISTEM INFORMASI KESEHATAN Kegiatan Praktikum 5, 6 dan 7 Pratikum Simulasi Cara Tahapan Kerja Analisis PIECES Pada Sistem Informasi Kesehatan ... 70
Ringkasan ... 72
Latihan Test 1 ... 73
Format Prosedur ... 74
Format Penilaian ... 75
Tugas Mandiri ... 76
Daftar Pustaka ... 77
xvi
BAB V : PRAKTIKUM PROSES DESAIN SISTEM PADA SIK Kegiatan Praktikum 8, 9 dan 10
Praktikum Simulasi Tahapan Normalisasi Pada Sistem
Informasi Kesehatan 1NF, 2NF, 3NF, 4NF, 5NF ... 78
Ringkasan ... 82
Latihan Test 1 ... 83
Format Prosedur ... 84
Format Penilaian ... 85
Tugas Mandiri ... 86
Daftar Pustaka ... 87
BAB VI : PRAKTIKUM BASIS DATA SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) Kegiatan Praktikum 11 dan 12 Praktikum Simulasi Model Relational Database Management System ... 89
I. Praktikum Simulasi Model Hirarki ... 89
Ringkasan ... 92
Latihan Test 1 ... 93
Format Prosedur ... 94
Format Penilaian ... 95
Tugas Mandiri ... 96
II. Praktikum Simulasi Model Pohon ... 97
Ringkasan ... 99
Latihan Test 1 ... 100
Format Prosedur ... 101
Format Penilaian ... 102
Tugas Mandiri ... 103
xvii
III. Praktikum Simulasi Model Jaringan ... 104
Ringkasan ... 105
Latihan Test 1 ... 106
Format Prosedur ... 107
Format Penilaian ... 108
Tugas Mandiri ... 109
IV. Praktikum Simulasi Model Relasi ... 110
Ringkasan ... 110
Latihan Test 1 ... 111
Format Prosedur ... 112
Format Penilaian ... 113
Tugas Mandiri ... 114
Daftar Pustaka ... 115
BAB VII : PRAKTIKUM DESAIN ANTARMUKA SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) Kegiatan Praktikum 13 Praktikum Simulasi Perancangan Desain Antarmuka Sistem Pada Sistem Informasi Kesehatan (SIK) ... 116
Ringkasan ... 117
Latihan Test 1 ... 118
Format Prosedur ... 119
Format Penilaian ... 120
Tugas Mandiri ... 121
Daftar Pustaka ... 122
xviii
BAB VIII : PRAKTIKUM UJI COBA SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)
Kegiatan Praktikum 14
Praktikum Simulasi Pemeliharaan Sistem Pada Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) ... 123
Ringkasan ... 125
Latihan Test 1 ... 126
Format Prosedur ... 126
Format Penilaian ... 127
Tugas Mandiri ... 128
Daftar Pustaka ... 129
1 BAB 1
PRAKTIKUM KONSEP SISTEM INFORMASI KESEHATAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 1
PRAKTIKUM SIMULASI KETERKAITAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DENGAN RAHASIA MEDIS
Yeyi Gusla Nengsih, S.Kom., M.Kom
Selamat anda sudah masuk pada tahap pembelajaran praktikum yaitu konsep sistem informasi kesehatan. Disini anda akan mempelajari tentang simulasi keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis. Selamat belajar!!!!!
I. Praktikum Simulasi Informasi Kesehatan Mengandung Nilai Rahasia A. Pengertian
Menurut Hatta. Gemala R. (2009; 104) Suatu sistem informasi terdiri dari data, manusia, dan proses serta kombinasi dari perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi komunikasi atau yang dikenal dengan teknolgi informasi. Pengguna sistem informasi terlibat dalam 3 tahap yaitu pemasukan data pemrosesan dan pengeluaran informan. Tahap pemasukan data menggunakan formulir data atau lembar data yang bisa jadi belum memiliki arti. Sistem kemudian akan mengolah data ini menjadi informasi yang lebih berarti.
Para pengguna akan memanfaatkan sistem untuk berbagai kebutuhan. Dalam pelayanan kesehatan, para pengguna ini bisa meliputi memberi pelayanan (provider) kesehatan, manajer data kesehatan, teknisi, petugas register kanker, uni keskretariatan, manajer kasus, dan unit lain yang ikut memasukan data kedalam rekam kesehatan pasien. Karena sistem informasi harus bisa memenuhi
2
berbagai kebutuhan ini, makan para pengguna seharusnya ikut terlibat dalam perencanaan sistem tersebut.
Terhadap system-sistem informasi lainnya, pengintegrasian lebih berupa pengembangan pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas serta mekanisme saling-hubung. Pembagian tugas dan tanggung jawab akan memungkinkan data yang dikumpulkan memiliki kualitas dan validitas yang baik. Otoritas akan menyebabkan tidak adanya duplikasi dalam pengumpulan data, sehingga tidak akan terdapat informasi yang berbeda beda mengenai suatu hal. Mekanisme-saling hubung, khususnya dengan Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan akan menjamin dapat dilakukannya pengolahan data dan analisis data secara komperhensif.
B. Tujuan
Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan mampu memahami keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis.
C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain : 1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis) 3. Komputer / Laptop
4. Handphone (alat komunikasi) 5. Meja, kursi
6. Formulir-formulir
3 D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis, sebagai berikut :
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP), Rencana Pembelajaran (RP), dan keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis.
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan perundang- undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan secara mandiri (e-Learning).
E. Langkah-Langkah
No Langkah-Langkah Simulasi Sistem Informasi Kesehatan Yang Mengandung Nilai Rahasia
1 Petugas rekam medis mendapatkan informasi
2 Kemudian petugas rekam medis memastikan secara pasti informasi yang didapat dapat memenuhi kebutuhan sipenanya
3 Selanjutnya petugas rekam medis menvalidasi kebenaran dan kelengkapan syah atau tidaknya tanda tangan surat kuasa pasien yang ada didalam surat izin 4 Kemudian petugas rekam medis melakukan pengecekan serta membubuhkan tanda tangan pada saat pasien dirawat dan surat izin lainnya yang ada dalam dokumen rekam medis
4
5 Bila tidak ada tanda tangan sebagai pembanding atau ada keraguan tentang syah tidaknya pemberkasan, maka petugas rekam medis harus mengsyahkan tanda tangannya di notaris terlebih dahulu
6 Selanjutnya resume pasien digunakan sebagai penjelas informasi yang diinginkan kecuali bila ditentukan lebih dari pada itu (misal seluruh berkas) 7 Dan selanjutnya petugas rekam medis menangani kasus adopsi untuk
dijadikan sebagai pedoman
F. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Penampilan saat mensimulasikan
2. Keaktifan saat praktikum
3. Pemahaman saat melakukan mata pelatihan 4. Mampu membangkitkan minat/motivasi 5. Pemilihan metode dan media yang tepat 6. Alokasi waktu yang tepat
7. Menggunakan bahasa yang dapat dipahami sesuai tingkat pendidikan 8. Melakukan pendekatan yang tepat
Ringkasan
Menurut Hatta. Gemala R. (2009; 104) Suatu sistem informasi terdiri dari data, manusia, dan proses serta kombinasi dari perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi komunikasi atau yang dikenal dengan teknolgi informasi. Pengguna sistem informasi terlibat dalam 3 tahap yaitu pemasukan data pemrosesan dan pengeluaran informan. Tahap pemasukan data menggunakan formulir data atau lembar data yang bisa jadi belum memiliki arti. Sistem kemudian akan mengolah data ini menjadi informasi yang lebih berarti.
Para pengguna akan memanfaatkan sistem untuk berbagai kebutuhan. Dalam pelayanan kesehatan, para pengguna ini bisa meliputi memberi pelayanan kesehatan,
5
manajer data kesehatan, teknisi, petugas register kanker, uni keskretariatan, manajer kasus, dan unit lain yang ikut memasukan data kedalam rekam kesehatan pasien.
Karena sistem informasi harus bisa memenuhi berbagai kebutuhan ini, makan para pengguna seharusnya ikut terlibat dalam perencanaan sistem tersebut.
Latihan Test 1
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan dalam pengerjaan praktikum
2. Peragakan bagaimana mensimulasikan keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana kompetensi saudara dalam mensimulasikan keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis
6 TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:
FORMAT PROSEDUR
SIMULASI SISTEM INFORMASI KESEHATAN YANG MENGANDUNG NILAI RAHASIA MEDIS
Nama Mahasiswa : ...
NIM : ...
Tingkat / Program : ...
Tanggal : ...
Fasilitator : ...
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
Persiapan Alat 1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis) 3 Komputer / Laptop
4 Handphone (alat komunikasi) 5 Meja, kursi
6 Formulir-formulir 7 Software pendukung
Tahap Kerja
1 Petugas rekam medis mendapatkan informasi
7
2 Kemudian petugas rekam medis memastikan secara pasti informasi yang didapat dapat memenuhi kebutuhan sipenanya
3 Selanjutnya petugas rekam medis menvalidasi kebenaran dan kelengkapan syah atau tidaknya tanda tangan surat kuasa pasien yang ada didalam surat izin 4 Kemudian petugas rekam medis melakukan
pengecekan serta membubuhkan tanda tangan pada saat pasien dirawat dan surat izin lainnya yang ada dalam dokumen rekam medis
5 Bila tidak ada tanda tangan sebagai pembanding atau ada keraguan tentang syah tidaknya pemberkasan, maka petugas rekam medis harus mengsyahkan tanda 6 Selanjutnya resume pasien digunakan sebagai penjelas 7 Dan selanjutnya petugas rekam medis menangani kasus
adopsi untuk dijadikan sebagai pedoman Sikap
1 Teliti 2 Empati
3 Memperhatikan keamanan
8
FORMAT PENILAIAN PEMERIKSAAN
Skala Penilaian
0 1 2 3 Nilai
Persiapan Alat
Tidak menyiap
kan alat Bila alat yang disiapkan 75% sesuai standart pratikum
Bila alat yang disiapkan sudah sesuai standart pratikum namun penggunaan alat kurang paham
Bila alat yang disiapkan lengkap sesuai standart pratikum dan penggunaan alat sudah paham
Tahap Kerja Tidak melakukan semua tahap kerja
Hanya melakukan 1-4 tahap kerja dari 7 tahap yang harus dilakukan
Hanya melakukan 1-6 tahap kerja dari 7 tahap yang harus dilakukan
Melakukan seluruh tahap 7 tahap) kerja dengan baik
Sikap Tidak menunjukan sikap yang baik selama pratikum berlangsung
Hanya menunju kan 1 sikap dari 3 sikap interaksi yang baik
Hanya menunjukan 2 sikap dari 3 sikap interaksi yang baik
Menunjukan seluruh sikap (3 sikap) dengan baik saat pratikum berlangsung
9 Nilai Akhir = Jumlah total skore x 100 = …...
17
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum
Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji
(...) (...)
Tugas Mandiri
Membuat laporan evaluasi dari hasil praktikum simulasi tentang keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis kemudian selanjutnya membuat draf SOP tentang pengamanan catatan medik dalam bentuk ketikkan times new roman font 12 spasi 1,5 ukuran kertas A4 rata kiri kanan.
1
II. Praktikum Simulasi Informasi Kesehatan Tidak Mengandung Nilai Rahasia
A. Pengertian
Menurut Hatta. Gemala R. (2009; 104) Suatu sistem informasi terdiri dari data, manusia, dan proses serta kombinasi dari perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi komunikasi atau yang dikenal dengan teknolgi informasi. Pengguna sistem informasi terlibat dalam 3 tahap yaitu pemasukan data pemrosesan dan pengeluaran informan. Tahap pemasukan data menggunakan formulir data atau lembar data yang bisa jadi belum memiliki arti. Sistem kemudian akan mengolah data ini menjadi informasi yang lebih berarti.
Para pengguna akan memanfaatkan sistem untuk berbagai kebutuhan. Dalam pelayanan kesehatan, para pengguna ini bisa meliputi memberi pelayanan (provider) kesehatan, manajer data kesehatan, teknisi, petugas register kanker, uni keskretariatan, manajer kasus, dan unit lain yang ikut memasukan data kedalam rekam kesehatan pasien. Karena sistem informasi harus bisa memenuhi berbagai kebutuhan ini, makan para pengguna seharusnya ikut terlibat dalam perencanaan sistem tersebut.
Terhadap system-sistem informasi lainnya, pengintegrasian lebih berupa pengembangan pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas serta mekanisme saling-hubung. Pembagian tugas dan tanggung jawab akan memungkinkan data yang dikumpulkan memiliki kualitas dan validitas yang baik. Otoritas akan menyebabkan tidak adanya duplikasi dalam pengumpulan data, sehingga tidak akan terdapat informasi yang berbeda beda mengenai suatu hal. Mekanisme-saling hubung, khususnya dengan Pusat Data dan Informasi Departemen Kesehatan akan menjamin dapat dilakukannya pengolahan data dan analisis data secara komperhensif.
B. Tujuan
Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan mampu memahami keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis.
2 C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain : 1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis) 3. Komputer / Laptop
4. Handphone (alat komunikasi) 5. Meja, kursi
6. Formulir-formulir
D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis, sebagai berikut :
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP), Rencana Pembelajaran (RP), dan keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis.
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan perundang- undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan secara mandiri (e-Learning).
3 E. Langkah-Langkah
No Langkah-Langkah Simulasi Sistem Informasi Kesehatan Yang Tidak Mengandung Nilai Rahasia Medis
1 Petugas rekam medis mendapatkan informasi
2 Kemudian petugas rekam medis memastikan secara pasti informasi yang didapat dapat memenuhi kebutuhan sipenanya
3 Selanjutnya petugas rekam medis menvalidasi kebenaran dan kelengkapan syah atau tidaknya tanda tangan surat kuasa pasien yang ada didalam surat izin 4 Kemudian petugas rekam medis melakukan pengecekan serta membubuhkan tanda tangan pada saat pasien dirawat dan surat izin lainnya yang ada dalam dokumen rekam medis
5 Bila tidak ada tanda tangan sebagai pembanding atau ada keraguan tentang syah tidaknya pemberkasan, maka petugas rekam medis harus mengsyahkan tanda tangannya di notaris terlebih dahulu
6 Selanjutnya resume pasien digunakan sebagai penjelas informasi yang diinginkan kecuali bila ditentukan lebih dari pada itu (misal seluruh berkas) 7 Dan selanjutnya petugas rekam medis menangani kasus untuk dijadikan
sebagai pedoman
F. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Penampilan saat mensimulasikan
2. Keaktifan saat praktikum
3. Pemahaman saat melakukan mata pelatihan 4. Mampu membangkitkan minat/motivasi 5. Pemilihan metode dan media yang tepat 6. Alokasi waktu yang tepat
7. Menggunakan bahasa yang dapat dipahami sesuai tingkat pendidikan 8. Melakukan pendekatan yang tepat
4 Ringkasan
Menurut Hatta. Gemala R. (2009; 104) Suatu sistem informasi terdiri dari data, manusia, dan proses serta kombinasi dari perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi komunikasi atau yang dikenal dengan teknolgi informasi. Pengguna sistem informasi terlibat dalam 3 tahap yaitu pemasukan data pemrosesan dan pengeluaran informan. Tahap pemasukan data menggunakan formulir data atau lembar data yang bisa jadi belum memiliki arti. Sistem kemudian akan mengolah data ini menjadi informasi yang lebih berarti.
Para pengguna akan memanfaatkan sistem untuk berbagai kebutuhan. Dalam pelayanan kesehatan, para pengguna ini bisa meliputi memberi pelayanan kesehatan, manajer data kesehatan, teknisi, petugas register kanker, uni keskretariatan, manajer kasus, dan unit lain yang ikut memasukan data kedalam rekam kesehatan pasien.
Karena sistem informasi harus bisa memenuhi berbagai kebutuhan ini, makan para pengguna seharusnya ikut terlibat dalam perencanaan sistem tersebut.
Latihan Test 1
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan dalam pengerjaan praktikum
2. Peragakan bagaimana mensimulasikan keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana kompetensi saudara dalam mensimulasikan keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis
5 TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:
FORMAT PROSEDUR
SIMULASI SISTEM INFORMASI KESEHATAN YANG TIDAK MENGANDUNG NILAI RAHASIA MEDIS
Nama Mahasiswa : ...
NIM : ...
Tingkat / Program : ...
Tanggal : ...
Fasilitator : ...
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
Persiapan Alat 1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis) 3 Komputer / Laptop
4 Handphone (alat komunikasi) 5 Meja, kursi
6 Formulir-formulir 7 Software pendukung
Tahap Kerja
1 Petugas rekam medis mendapatkan informasi
6
2 Kemudian petugas rekam medis memastikan secara pasti informasi yang didapat dapat memenuhi kebutuhan sipenanya
3 Selanjutnya petugas rekam medis menvalidasi kebenaran dan kelengkapan syah atau tidaknya tanda tangan surat kuasa pasien yang ada didalam surat izin 4 Kemudian petugas rekam medis melakukan
pengecekan serta membubuhkan tanda tangan pada saat pasien dirawat dan surat izin lainnya yang ada dalam dokumen rekam medis
5 Bila tidak ada tanda tangan sebagai pembanding atau ada keraguan tentang syah tidaknya pemberkasan, maka petugas rekam medis harus mengsyahkan tanda 6 Selanjutnya resume pasien digunakan sebagai penjelas 7 Dan selanjutnya petugas rekam medis menangani kasus
untuk dijadikan sebagai pedoman Sikap
1 Teliti 2 Empati
3 Memperhatikan keamanan
7
FORMAT PENILAIAN PEMERIKSAAN
Skala Penilaian
0 1 2 3 Nilai
Persiapan Alat
Tidak menyiap
kan alat Bila alat yang disiapkan 75% sesuai standart pratikum
Bila alat yang disiapkan sudah sesuai standart pratikum namun penggunaan alat kurang paham
Bila alat yang disiapkan lengkap sesuai standart pratikum dan penggunaan alat sudah paham
Tahap Kerja Tidak melakukan semua tahap kerja
Hanya melakukan 1-4 tahap kerja dari 7 tahap yang harus dilakukan
Hanya melakukan 1-6 tahap kerja dari 7 tahap yang harus dilakukan
Melakukan seluruh tahap 7 tahap) kerja dengan baik
Sikap Tidak menunjukan sikap yang baik selama pratikum berlangsung
Hanya menunju kan 1 sikap dari 3 sikap interaksi yang baik
Hanya menunjukan 2 sikap dari 3 sikap interaksi yang baik
Menunjukan seluruh sikap (3 sikap) dengan baik saat pratikum berlangsung
8 Nilai Akhir = Jumlah total skore x 100 = …...
17
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum
Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji
(...) (...)
Tugas Mandiri
Membuat laporan evaluasi dari hasil praktikum simulasi tentang keterkaitan sistem informasi kesehatan dengan rahasia medis kemudian selanjutnya membuat draf SOP tentang pengamanan catatan medik dalam bentuk ketikkan times new roman font 12 spasi 1,5 ukuran kertas A4 rata kiri kanan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Santy Irene Putri (2019). Sistem Informasi Kesehatan, Jogjakarta : PPM
Prima Soultoni Akbar (2000). Perancangan Sistem Informasi. Jogjakarta : LIPPI UMY
Al Fatta and Hanif (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Kesehatan.
Penerbit : ANDI
R Sanjoyo (2003). Analisis Situasi Sistem Informasi Kesehatan. Penerbit : ANDI Muhammad Muslihuddin (2007). Analisi dan Perancangan Sistem Informasi.
Penerbit : ANDI
Oktafianto (2012). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Jakarta : Bumi Aksara
10 BAB II
PRAKTIKUM TAHAP PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PRAKTIKUM SIMULASI CARA KERJA TAHAPAN PROSES PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Yeyi Gusla Nengsih, S.Kom., M.Kom
Selamat anda sudah masuk pada tahap pembelajaran praktikum yaitu tahapan proses pengembangan sistem informasi kesehatan. Disini anda akan mempelajari tentang cara kerja tahapan proses pengembangan sistem informasi kesehatan. Selamat belajar!!!!!
A. Pengertian
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal- hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.
B. Tujuan
Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan mampu memahami cara kerja tahapan proses pengembangan sistem informasi kesehatan.
11 C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain : 1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis) 3. Komputer / Laptop
4. Handphone (alat komunikasi) 5. Meja, kursi
6. Formulir-formulir
D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul cara kerja tahapan proses pengembangan sistem informasi kesehatan sebagai berikut :
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP), Rencana Pembelajaran (RP), dan cara kerja tahapan proses pengembangan sistem informasi kesehatan
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan perundang- undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan secara mandiri (e-Learning)
12 E. Langkah-Langkah
No Langkah-Langkah Simulasi Cara Kerja Tahapan Proses Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
1 Tahap awal yaitu membuat inventarisasi dalam bentuk format-format dan buku register yang gunanya untuk mencatat data pada setiap tingkat
2 Selanjutnya menyelidiki kualitas data yang telah dikumpulkan seperti keakuratan, kelengkapan dan ketepatan data
3 Selanjutnya tentukan masalah yang dihadapi dengan menggunakan sistem pengumpulan data
4 Kemudian tentukan keadaan komponen sistem yang ada sekarang atau sistem yang berjalan saat ini seperti : desiminasi data, persediaan logistic, pengembangan petugas dll
5 Selanjutnya dilakukan identifikasi aspek-aspek sistem yang dibutuhkan seperti : ubah, update, hapus dan tambah
6 Kemudian membuat ringkasan hasil dari pengkajian laporan resmi yang telah dirancang
7 Kemudian menetapkan kebutuhan data dari unit sesuai dengan sistem yang diperlukan
8 Kemudian menentukan alur data yang paling tepat, cepat dan efektif
9 Selanjutnya merancang alat pengumpulan dan pelaporan data sesederhana mungkin tetapi tetap akurat dan efektif
10 Selanjutnya mengembangkan dan melaksanakan program pelatihan penyedia data dan pengguna data
11 Kemudian lakukan uji coba terhadap sistem
12 Terakhir yaitu mengawasi dan menilai sistem yang telah dirancang
13 F. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Penampilan saat mensimulasikan
2. Keaktifan saat pratikum berlangsung 3. Mampu membangkitkan minat/motivasi 4. Pemilihan metode dan media yang tepat 5. Alokasi waktu yang tepat
6. Menggunakan bahasa yang dapat dipahami sesuai tingkat pendidikan 7. Kerjasama yang baik antar sesama mahasiswa dalam melakukan simulasi 8. Melakukan pendekatan yang tepat
Ringkasan
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem Informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal- hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.
Latihan Test 1
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan dalam pengerjaan pratikum
2. Peragakan bagaimana mensimulasikan cara kerja tahapan proses pengembangan sistem informasi kesehatan
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana kompetensi saudara dalam mensimulasikan cara kerja tahapan proses pengembangan sistem informasi kesehatan
14 TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:
FORMAT PROSEDUR
SIMULASI CARA KERJA TAHAPAN PROSES PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Nama Mahasiswa : ...
NIM : ...
Tingkat / Program : ...
Tanggal : ...
Fasilitator : ...
NO ASPEK YANG DINILAI
Persiapan Alat 1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis) 3 Komputer / Laptop
4 Handphone (alat komunikasi) 5 Meja, kursi
6 Formulir-formulir 7 Software pendukung
Tahap Kerja
1 Tahap awal yaitu membuat inventarisasi dalam bentuk format-format dan buku register yang gunanya untuk
YA TIDAK
15
2 Selanjutnya menyelidiki kualitas data yang telah dikumpulkan seperti keakuratan, kelengkapan dan ketepatan data
3 Selanjutnya tentukan masalah yang dihadapi dengan menggunakan sistem pengumpulan data
4 Kemudian tentukan keadaan komponen sistem yang ada sekarang atau sistem yang berjalan saat ini seperti : desiminasi data, persediaan logistic, pengembangan petugas dll
5 Selanjutnya dilakukan identifikasi aspek-aspek sistem yang dibutuhkan seperti : ubah, update, hapus dan tambah
6 Kemudian membuat ringkasan hasil dari pengkajian laporan resmi yang telah dirancang
7 Kemudian menetapkan kebutuhan data dari unit sesuai dengan sistem yang diperlukan
8 Kemudian menentukan alur data yang paling tepat, cepat dan efektif
9 Selanjutnya merancang alat pengumpulan dan pelaporan data sesederhana mungkin tetapi tetap akurat dan efektif
10 Selanjutnya mengembangkan dan melaksanakan program pelatihan penyedia data dan pengguna data 11 Kemudian lakukan uji coba terhadap sistem
12 Terakhir yaitu mengawasi dan menilai sistem yang telah dirancang
Sikap 1 Teliti 2 Empati
3 Memperhatikan keamanan
16
FORMAT PENILAIAN PEMERIKSAAN
Skala
Penilaian 0 1 2 3 Nilai
Persiapan Alat
Tidak menyiap kan alat Bila alat yang disiapkan 75%
sesuai standart pratikum
Bila alat yang disiapkan sudah sesuai standart
pratikum namun
penggunaan alat kurang paham
Bila alat yang disiapkan lengkap sesuai standart pratikum dan penggunaan alat sudah paham
Tahap Kerja Tidak melakukan semua tahap kerja
Hanya melakukan 1-5 tahap kerja dari 12 tahap yang harus dilakukan
Hanya melakukan 1-9 tahap kerja dari 12 tahap yang harus dilakukan
Melakukan seluruh tahap (12 tahap) kerja dengan baik
Sikap Tidak menunjukan sikap yang baik selama pratikum berlangsung
Hanya menunju kan 1 sikap dari 3 sikap interaksi yang baik
Hanya menunjukan 2 sikap dari 3 sikap interaksi yang baik
Menunjukan seluruh sikap (3 sikap) dengan baik saat pratikum berlangsung
17 Nilai Akhir = Jumlah total skore x 100 = …...
24
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum
Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji
(...) (...)
Tugas Mandiri
Membuat laporan evaluasi dari hasil praktikum simulasi tentang cara kerja tahapan proses pengembangan sistem informasi kesehatan yang telah dilakukan kemudian dikerjakan dalam bentuk ketikkan times new roman font 12 spasi 1,5 ukuran kertas A4 rata kiri kanan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Santy Irene Putri (2019). Sistem Informasi Kesehatan, Jogjakarta : PPM
Prima Soultoni Akbar (2000). Perancangan Sistem Informasi. Jogjakarta : LIPPI UMY
Al Fatta and Hanif (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Kesehatan.
Penerbit : ANDI
R Sanjoyo (2003). Analisis Situasi Sistem Informasi Kesehatan. Penerbit : ANDI Muhammad Muslihuddin (2007). Analisi dan Perancangan Sistem Informasi.
Penerbit : ANDI
Oktafianto (2012). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur dan UML. Jakarta : Bumi Aksara
19 BAB III
PRAKTIKUM JENIS DAN MODEL PERANCANGAN SISTEM
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 DAN 4
PRAKTIKUM SIMULASI MODEL PERANCANGAN SISTEM Yeyi Gusla Nengsih, S.Kom., M.Kom
Selamat anda sudah masuk pada tahap pembelajaran praktikum yaitu jenis dan model perancangan sistem. Disini anda akan mempelajari tentang simulasi cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan. Selamat belajar!!!!!
I. Praktikum Simulasi Model Waterfall A. Pengertian
System Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu pendekatan yang memiliki tahap atau bertahap untuk melakukan analisa dan membangun suatu rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang lebih spesifik terhadap kegiatan pengguna (Kendall & Kendall, 2006). Metode SDLC adalah metode yang menggunakan pendekatan sistem yang disebut pendekatan air terjun ( waterfall approach ) dimana setiap tahapan sistem akan dikerjakan secara berurut menurun dari perencanaan, analisa, desain, implementasi, dan perawatan.
Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk proses pengembangannya. Siklus hidup pengembangan system merupakan proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informal berbasis computer.
B. Tujuan
Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan mampu memahami tentang cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan.
20 C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain : 1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis) 3. Komputer / Laptop
4. Handphone (alat komunikasi) 5. Meja, kursi
6. Formulir-formulir
D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul tentang cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan model waterfall sebagai berikut :
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP), Rencana Pembelajaran (RP), dan cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan model waterfall
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan perundang- undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan secara mandiri (e-Learning)
21 E. Langkah-Langkah
No Langkah-Langkah Simulasi Cara Kerja Perancangan Sistem Informasi Kesehatan Model Waterfall
1 Pertama sekali seorang analis harus mencari informasi secara keseluruhan dari klien terkait software yang mereka inginkan
2 Kemudian selanjutnya seorang analis berfokus kepada pembangunan struktur data, arsitektur perangkat lunak, perancangan interface dll
3 Selanjutnya masuk ke tahap pembuatan aplikasi oleh seorang programmer atau seorang analis dengan menggunakan kode-kode bahasa pemrograman tertentu
4 Setelah tahap pembuatan aplikasi sudah dirancang maka selanjutnya masuk ke tahap verifikasi atau pengintegrasian sistem, apakah sistem yang dirancang sudah sesuai dengan target
5 Masuk ke tahap selanjutnya yaitu melakukan penginstalasian perangkat lunak dan pengujian aplikasi
6 Tahap terakhir maintenance yaitu pemeliharaan terhadap sistem dan tim pengembang sistem juga menanggungjawapi atau memastikan aplikasi dapat berjalan dengan lancar setelah serah terima kan pada klien
F. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Penampilan saat mensimulasikan
2. Keaktifan saat pratikum berlangsung 3. Pemahaman saat melakukan mata pelatihan 4. Mampu membangkitkan minat/motivasi 5. Pemilihan metode dan media yang tepat
6. Menggunakan bahasa yang dapat dipahami sesuai tingkat pendidikan 7. Kerjasama yang baik antar sesama mahasiswa dalam melakukan simulasi 8. Melakukan pendekatan yang tepat
22 Ringkasan
System Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu pendekatan yang memiliki tahap atau bertahap untuk melakukan analisa dan membangun suatu rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang lebih spesifik terhadap kegiatan pengguna (Kendall & Kendall, 2006). Metode SDLC adalah metode yang menggunakan pendekatan sistem yang disebut pendekatan air terjun (waterfall approach) dimana setiap tahapan sistem akan dikerjakan secara berurut menurun dari perencanaan, analisa, desain, implementasi, dan perawatan.
Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk proses pengembangannya. Siklus hidup pengembangan system merupakan proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informal berbasis computer.
Latihan Test 1
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan dalam pengerjaan praktikum
2. Peragakan bagaimana mensimulasikan cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan model waterfall
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana kompetensi saudara dalam mensimulasikan cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan model waterfall
23 TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:
FORMAT PROSEDUR
SIMULASI CARA KERJA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN MODEL WATERFALL
Nama Mahasiswa : ...
NIM : ...
Tingkat / Program : ...
Tanggal : ...
Fasilitator : ...
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
Persiapan Alat 1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis) 3 Komputer / Laptop
4 Handphone (alat komunikasi) 5 Meja, kursi
6 Formulir-formulir 7 Software pendukung
24 Tahap Kerja
1 Pertama sekali seorang analis harus mencari informasi secara keseluruhan dari klien terkait software yang mereka inginkan
2 Kemudian selanjutnya seorang analis berfokus kepada pembangunan struktur data, arsitektur perangkat lunak, perancangan interface dll
3 Selanjutnya masuk ke tahap pembuatan aplikasi oleh seorang programmer atau seorang analis dengan menggunakan kode-kode bahasa pemrograman tertentu 4 Setelah tahap pembuatan aplikasi sudah dirancang
maka selanjutnya masuk ke tahap verifikasi atau pengintegrasian sistem, apakah sistem yang dirancang sudah sesuai dengan target
5 Masuk ke tahap selanjutnya yaitu melakukan penginstalasian perangkat lunak dan pengujian aplikasi 6 Tahap terakhir maintenance yaitu pemeliharaan
terhadap sistem dan tim pengembang sistem juga menanggungjawapi atau memastikan aplikasi dapat berjalan dengan lancar setelah serah terima kan pada klien
Sikap 1 Teliti 2 Empati
3 Memperhatikan keamanan
25
FORMAT PENILAIAN PEMERIKSAAN
Skala
Penilaian 0 1 2 3 Nilai
Persiapan Alat
Tidak menyiap kan alat
Bila alat yang disiapkan 75% sesuai standart pratikum
Bila alat yang disiapkan sudah sesuai standart
pratikum namun
penggunaan alat kurang paham
Bila alat yang disiapkan lengkap sesuai standart pratikum dan penggunaan alat sudah paham
Tahap Kerja Tidak melakukan semua tahap kerja
Hanya melakukan 1-4 tahap kerja dari 6 tahap yang harus dilakukan
Hanya melakukan 1-5 tahap kerja dari 6 tahap yang harus dilakukan
Melakukan seluruh tahap (6 tahap) kerja dengan baik
Sikap Tidak menunjukan sikap yang baik selama pratikum berlangsung
Hanya menunju kan 1 sikap dari 3 sikap interaksi yang baik
Hanya menunjukan 2 sikap dari 3 sikap interaksi yang baik
Menunjukan seluruh sikap (3 sikap) dengan baik saat pratikum berlangsung
26 Nilai Akhir = Jumlah total skore x 100 = …...
16
Nilai ≥ 75 : Selamat Buat Anda
Nilai < 75 : Ulangi materi dan latihan praktikum
Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji
(...) (...)
Tugas Mandiri
Membuat laporan evaluasi dari hasil praktikum simulasi tentang cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan model waterfall serta membuat bagan/gambarnya, tugas dibuat dalam bentuk ketikkan times new roman font 12 spasi 1,5 ukuran kertas A4 rata kiri kanan.
27 II. Praktikum Simulasi Model Prototyping A. Pengertian
Sebuah prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Konsumen potensial menggunakan prototipe dan menyediakan masukan untuk tim pengembang sebelum pengembangan skal besar dimulai. Melihat dan mempercayai menjadi hal yang diharapkan untuk dicapai dalam prototipe. Dengan menggunakan pendekatan ini, konsumen dan tim pengembang dapat mengklarifikasi kebutuhan dan interpretasi mereka.
Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping) adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model).
Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat dari pada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula dengan penggunaannya.
Ciri khas dari metodologi ini adalah pengembang sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses pengembangan.
B. Tujuan
Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan mampu memahami tentang cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan model prototying.
28 C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain : 1. Modul Perkuliahan
2. Alat untuk mencatat (alat tulis) 3. Komputer / Laptop
4. Handphone (alat komunikasi) 5. Meja, kursi
6. Formulir-formulir
D. Persiapan
Fasilitator diharapkan mengikuti petunjuk penggunaan modul tentang cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan model prototypng sebagai berikut :
1. Mempelajari dan memahami Rencana Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP), Rencana Pembelajaran (RP), dan cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan model prototyping
2. Harus konsisten menjelaskan Mata Pelatihan ini sesuai urutan penyajian dalam RP dan substansi yang tercantum dalam Modul.
3. Menguasai atau memahami buku/bahan referensi termasuk peraturan perundang- undangan yang terkait.
4. Diperbolehkan memberikan pengayaan dari bahan tayangan standar yang ada dalam modul, sepanjang untuk menambah wawasan peserta dan mengikuti perkembangan peraturan, referensi, data/informasi yang relevan.
5. Sedapat mungkin untuk mengupload peraturan, buku-buku landasan teori yang dapat memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaikan secara mandiri (e-Learning)
29 E. Langkah-Langkah
No Langkah-Langkah Simulasi Cara Kerja Perancangan Sistem Informasi Kesehatan Model Prototyping
1 Pada tahap awal pengembang menentukan format software dan kebutuhan sistem yang akan dibuat
2 Selanjutnya pengembang membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus terhadap penyajian pelanggan (contoh membuat input dan format output)
3 Selanjutnya tahap ketiga dilakukan sendiri oleh klien (pelanggan), apakah prototyping yang akan dibangun sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
4 Jika tidak sesuai maka prototyping akan direvisi kembali dengan mengulangi langkah-langkah sebelumnya
5 Jika sudah sesuai maka lanjut ke langkah selanjutnya
6 Kemudian jika prototypingnya sudah disepakati maka selanjutnya lakukan penerjemahan kedalam bahasa pemrograman yang sesuai
7 Setelah sistem sudah menjadi suatu software yang siap pakai, maka software harus di tes dahulu sebelum digunakan.
8 Selanjutnya klien mengevaluasi sistem yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan
9 Tahap akhir yaitu software yang telah di uji sama klien siap digunakan
30 F. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Penampilan saat mensimulasikan
2. Keaktifan saat pratikum berlangsung 3. Pemahaman saat melakukan mata pelatihan 4. Mampu membangkitkan minat/motivasi 5. Pemilihan metode dan media yang tepat
6. Menggunakan bahasa yang dapat dipahami sesuai tingkat pendidikan 7. Kerjasama yang baik antar sesama mahasiswa dalam melakukan simulasi 8. Melakukan pendekatan yang tepat
Ringkasan
Sebuah prototipe adalah bagian dari produk yang mengekspresikan logika maupun fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan. Konsumen potensial menggunakan prototipe dan menyediakan masukan untuk tim pengembang sebelum pengembangan skal besar dimulai. Melihat dan mempercayai menjadi hal yang diharapkan untuk dicapai dalam prototipe. Dengan menggunakan pendekatan ini, konsumen dan tim pengembang dapat mengklarifikasi kebutuhan dan interpretasi mereka.
Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping) adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model).
Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat dari pada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah. Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula dengan penggunaannya.
Ciri khas dari metodologi ini adalah pengembang sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses pengembangan.
31 Latihan Test 1
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan dalam pengerjaan praktikum
2. Peragakan bagaimana mensimulasikan cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan model prototyping
3. Gunakan Tool Penilaian Praktikum untuk mengetahui sejauh mana kompetensi saudara dalam mensimulasikan cara kerja perancangan sistem informasi kesehatan model prototyping
32 TEST 1
Gunakan format penilaian penampilan / checklist
SILAKAN ANDA MENGHUBUNGI FASILITATOR
Berikan tanda √ pada kolom ya jika melakukan dengan benar dan pada kolom tidak jika tidak melakukan/salah. Format penilaian sebagai berikut:
FORMAT PROSEDUR
SIMULASI CARA KERJA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN MODEL PROTOTYPING
Nama Mahasiswa : ...
NIM : ...
Tingkat / Program : ...
Tanggal : ...
Fasilitator : ...
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
Persiapan Alat 1 Modul Perkuliahan
2 Alat untuk mencatat (alat tulis) 3 Komputer / Laptop
4 Handphone (alat komunikasi) 5 Meja, kursi
6 Formulir-formulir 7 Software pendukung
33 Tahap Kerja
1 Pada tahap awal pengembang menentukan format software dan kebutuhan sistem yang akan dibuat 2 Selanjutnya pengembang membangun prototyping
dengan membuat perancangan sementara yang berfokus terhadap penyajian pelanggan (contoh membuat input dan format output)
3 Selanjutnya tahap ketiga dilakukan sendiri oleh klien (pelanggan), apakah prototyping yang akan dibangun sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
4 Jika tidak sesuai maka prototyping akan direvisi kembali dengan mengulangi langkah-langkah sebelumnya
5 Jika sudah sesuai maka lanjut ke langkah selanjutnya 6 Kemudian jika prototypingnya sudah disepakati maka selanjutnya lakukan penerjemahan kedalam bahasa pemrograman yang sesuai
7 Setelah sistem sudah menjadi suatu software yang siap pakai, maka software harus di tes dahulu sebelum digunakan.
8 Selanjutnya klien mengevaluasi sistem yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan
9 Tahap akhir yaitu software yang telah di uji sama klien siap digunakan
Sikap 1 Teliti 2 Empati
3 Memperhatikan keamanan