• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR TRIWULAN IMPLEMENTASI OUTSOURCING SI PADA PERUSAHAAN. Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR TRIWULAN IMPLEMENTASI OUTSOURCING SI PADA PERUSAHAAN. Oleh:"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Mata Kuliah :Sistem Informasi Manajemen Dosen : Arif Imam Suroso, Ir, Msc, CS, DR

TUGAS AKHIR TRIWULAN

IMPLEMENTASI OUTSOURCING SI PADA PERUSAHAAN

Oleh:

`

Marza Riyandika Nugraha P056132311.51

MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

DAFTAR GAMBAR ... 3

BAB I ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2. Tujuan ... 4

BAB 2 ... 5

2.1. Sistem Informasi ... 5

2.2. Implementasi Sistem Informasi dalam Bisnis ... 7

2.3. Outsourcing ... 11

BAB 3 ... 13

3.1. Implementasi Outsourcing Sistem Informasi di Perusahaan. ... 13

3.1.1. Accenture on BRE Bank ... 13

3.1.2. Accenture on Procter and Gamble ... 15

BAB 4 ... 18

4.1. Kesimpulan ... 18

DAFTAR PUSTAKA ... 19

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

2

(3)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 1 Komponen Sistem Informasi 6

Gambar 2 Komponen Sistem Informasi 6

Gambar 3 Information System 7

Gambar 4 Pembagian Sistem Informasi 8

Gambar 5 Logo Accenture 13

Gambar 6 Logo BRE Bank 13

Gambar 7 Tampilan mBank 1 14

Gambar 8 Tampilan mBank 2 14

Gambar 9 Tampilan mBank 3 15

Gambar 10 Logo Procter and Gamble 15

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

3

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Teknologi merupakan salah satu pendorong dalam sebuah perusahaan untuk dapat melakukan operasi bisnis secara efektif dan efisien saat ini . dengan kemajuan teknologi dapat menunjang alur informasi, perencanaan strategis, kegiatan operasional yang rutin, kolaborasi antar user hingga department dan juga memberikan bantuan dalam pembuatan keputusan bagi setiap lini perusahaan sehingga perusahaan dapat secara responsif menjawab permintaan pasar dan melawan strategi pesaing dengan cepat dan meningkatkan keunggulan kompetitif dalam dunia persaingan yang dinamis. Namun penerapan IT dan IS dalam perusahaan bukan persoalan yang mudah, karena dibutuhkan perhitungan yang tepat dan investasi sumber daya yang tidak sedikit untuk dapat menerapkan IT dan IS yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pasar. Untuk menjawab dilema ini kebanyakan perusahaan menggunakan jasa eksternal atau lebih sering dikenal dengan outsourcing untuk meminimalisir dampak resiko ketika melakukan investasi pada IT dan IS. Outsourcing saat ini mengalami perkembangan dengan cepat. Banyak perusahaan dengan alasan penghematan biaya, peningkatan kualitas dalam pelayanan IS dan alasan-alasan operasional lainnya akhirnya mengambil keputusan untuk bekerjasama dengan para provider sebagai outsourcing dalam mengatasi permasalahan IT dan IS untuk menunjang core business dari perusahaan tersebut. Salah satu provider ternama dunia dalam dunia outsourcing IT dan IS adalah Accenture, Accenture adalah perusahan konsultan manajemen global dan perusahaan penyedia outsourcing dan pelaynan IT yang telah memiliki 281.000 pegawai dan melayanai client di lebih dari 56 negara. Dalam paper ini akan dijelaskan bagaimana Implementasi Outsourcing IT dan IS yang dilakukan Accenture kepada para clientnya untuk dapat mengatasi permasalahan dan memberikan solusi agar dapat meningkatkan operasional dan service excellence 1.2. Tujuan

Adapun tujuan dilakukannya penulisan paper ini adalah selain sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen, juga dilakukan untuk :

1. Mengetahui bagaimana implementasi outsourcing IS pada perusahaan perusahaan oleh Accenture

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

4

(5)

BAB 2

LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi

Sistem sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan karena sangat menunjang terhadap kinerja perusahaan, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Menurut Jogiyanto (2005:1), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya.Sumber dari informasi adalah Data, sedangkan Data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu. Dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan.Informasi juga berarti kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Kristanto, 2007:7).

Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen (Webopedia, 2014). Menurut Alter (1992) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (1993), sistem informasi adalah kmpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Sedangkan Hall (2001) berpendapat sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut O’Brien (2004) dikatakan bahwa SIM adalah suatu sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Dalam pengertian ini, istilah sistem informasi ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan pemrosesan data dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O’brien (2004) SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources (kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi) yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi seperti pada Gambar 2. Berikut penjelasan komponen-komponen Sistem Informasi yang terdapat pada Gambar 2:

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

5

(6)

Perangkat keras komputer : CPU, storage, perangkat input/output, terminal untuk interaksi, media komunikasi data.

1. Perangkat lunak komputer : perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dan lain-lain).

2. Basis data : penyimpanan data pada media penyimpan komputer.

3. Prosedur : langkah-langkah penggunaan sistem.

4. Personil : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem.

Gambar 1. Komponen Sistem Informasi

Sumber:(O’Brien, 2004).

Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu

• Mendukung proses bisnis dan operasional

• Mendukung pengambilan keputusan

• Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

Gambar 2. Tiga Peran Utama Sistem Informasi

Sumber: (O’Brien, 2004).

Fungsi dari sebuah sistem informasi menurut O’Brien (2004) adalah:

a. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

6

(7)

b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan

c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis

d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global

e. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita

f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yangmembentuk jaringan

2.2. Implementasi Sistem Informasi dalam Bisnis

Menurut Obrien (2005) tipe sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan Management Support Sistem (MSS). OSS sendiri terbagi lagi ke dalam tiga model, yaitu TPS (Transaction Processing Sistem), PCS (Process Control Sistem), ECS (Enterprise Collaboration Sistem). MSS juga terbagi dalam tiga model, yaitu MIS (Management Information Sistem), DSS (Decision Support Sistem) dan EIS (Executive Information Sistem). Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Berdasarkan Gambar 3, dapat dilihat bahwa O’Brien (2005) mengklasifikasikan sistem informasi ke dalam dua kelompok besar, yaitu :

Gambar 3. Information Sytem Sumber: (O’Brien, 2004).

1. Sistem Pendukung Operasi (Operations Support System)

Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

7

(8)

semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan,serta memperbarui database perusahaan. sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

• Transaction Processing Sistems Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sistems) Merupakan bagian yang penting dari sistem pendukung operasi yang bertugas mengolah dan merekam data laporan dari transaksi bisnis, dengan dua prinsip dasar, yakni in batch processing dan in real-time (or online) processing. Transaction Processing System(TPS) berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer.

Gambar 4. Pembagian Sistem Informasi Sumber: (O’Brien, 2004).

Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan. Sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh Transaction Processing System(TPS) untuk memperbaharui informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat penting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem- sistem ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali. Transaction Processing System(TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). Transaction Processing System(TPS) mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Transaction

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

8

(9)

Processing System(TPS) menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal.

• Sistem Pengendalian Proses (Process Control Sistems) Merupakan sistem yang bertugas mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial. Process Control System (PCS) adalah sistem yang digunakan untuk memonitor dan mengkontrol proses industri (Budiarto, 2008). Process Control System (PCS) merupakan bagian dari Operation Support System. Contoh pada penyulingan minyak bumi, pembangkit listrik, dan sistem produksi baja.

• Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration Sistems) Sistem kerjasama perusahaan (Enterprise Collaboration Sistem-ECS) adalah sistem informasi lintas fungsi yang mendukung dan meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama antara kelompok kerja/bisnis dalam sebuah perusahaan. Misalnya dalam hal ini antara induk dan anak perusahaan. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mempermudah proses kerjasama, sehingga menjadi lebih efektif.

Peralatan yang digunakan untuk mendukung sistem ini berupa alat komunikasi dan konferensi elektronik, serta alat manajemen kegiatan kerjasama. Alat komunikasi elektronik antara lain Electronic Mail (e- mail), pesan suara (voice mail), faks, publikasi Web dan sistem telepon internet. Alat-alat ini berfungsi untuk mengirimkan berbagai pesan, dokumen dan file dalam bentuk data, teks dan suara, bahkan multimedia, secara elektronik dan melalui jaringan komputer.

Sedangkan alat konferensi elektronik berupa konferensi data (data conference), suara dan video (video conference), serta sistem perbincangan dan pertemuan elektronik (electronic meeting sistem).

Alat manajemen kegiatan kerjasama berfungsi untuk membantu dalam pengelolaan kegiatan kelompok kerja.Software ini meliputi alat pembuatan kalender dan jadwal, manajemen tugas dan proyek, sistem aliran kerja, serta manajemen pengetahuan. Organisasi-organisasi saat ini telahbertransformasi menjadi internetworked interprises yang menggunakan intranet, ekstranet dan internet untuk mendukung e- business operasional dan kolaborasi di dalam perusahaan, antar perusahaan dengan konsumen, supplier dan business partners lainnya (O’Brian, 2005).

2. Sistem Pendukung Operasi (Operations Support System)

Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem Pendukung Manajemen dibagi empat bagian yaitu:

- Sistem Informasi Manajemen (Management Information Systems) Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

9

(10)

kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan

- Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)

Decision Support System (DSS) merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan (Indrajit 2001, p.179).Sistem ini digunakan dengan tujuan sebagai “information source” yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan sebelum seorang manajer memutuskan kebijakan tertentu. Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan sebuah DSS adalah dengan menggunakan teknik simulasi yang interaktif, sehingga selain dapat menarik minat manajer untuk menggunakannya, diharapkan system ini dapat merepresentasikan keadaaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya.

Decision Support System (DSS) sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science.

Perbedaannya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalahan dan manajemen yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika).

Decision Support System (DSS) merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan system pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar.

Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik (Sprague et.al., 1993), yaitu : sistem yang berbasis komputer yang dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil”

dilakukan dengan kalkulasi manual dengan cara melalui simulasi yang interaktif dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

- Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems) Merupakan suatu sistem informasi yang menyediakan informasi penting dari berbagai sumber internal dan eksternal yang mudah

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

10

(11)

digunakan oleh para eksekutif dan manajer. Contohnya eksekutif puncak dapat menggunakan terminal layar sentuh untuk segera melihat dan atau menampilkan teks dan grafik yang mencakupbidang- bidang utama dari suatu organisasi dan daya saing kinerjanya.

Contohnya eksekutif puncak dapat menggunakan terminal layar sentuh untuk segera melihat dan atau menampilkan teks dan grafik yang mencakup bidang-bidang utama dari suatu organisasi dan daya saing kinerjanya.

- Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Sistems.

Menurut O’Brien (2005), selain jenis sistem informasi di atas, terdapat beberapa jenis sistem informasi lainnya, yaitu sebagai berikut:

1. Sistem Pakar

Sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan saran pakar dan bertindak sebagai konsultan pakar bagi para pemakai. Contoh:

penasihat aplikasi kredit, pengawasan proses, dan sistem pemeliharaan diagnosis.

2. Sistem Manajemen Pengetahuan

Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan, pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan. contoh: akses intranet ke praktik-praktik bisnis terbaik, strategi proposal penjualan, dan system pemecah masalah pelanggan.

3. Sistem Informasi Strategis

Mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif. Contoh : perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem web e-commerce.

4. Sistem Bisnis Fungsional

Mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh: sistem informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen operasi, dan manajemen sumber daya manusia.

2.3. Outsourcing

Menurut O’Brien dan Marakas (2010) dalam bukunya “Introduction to Information Systems”, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga.

Dalam kaitannya dengan TI, outsourcing digunakan untuk menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal. Outsourcing atau alih daya juga bisa diartikan sebagai proses pemindahan tanggung jawab tenaga kerja dari perusahaan induk ke perusahaan lain diluar perusahaan induk.

Perusahaandiluar perusahaan induk bisa berupa vendor, koperasi ataupun instansi lain yang diatur dalam suatu kesepakatan tertentu.

Ada beberapa alasan mengapa IS Outsourcing dilakukan :

1. Perusahaan dapat fokus pada masalah strategis dimana perusahaan dapat men-outsourcing segalanya kecuali bisnis utama perusahaan tersebut.

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

11

(12)

2. Dengan Outsourcing dibidang IS atau IT dapat meningkatkan fleksibilitas dimana perusahaan tidak perlu melakukan investasi yang besar dalam teknologi.

3. Outsourcing dapat meningkatkan kualitas yang diberikan oleh IS.

4. Outsourcing menghilangkan tugas rutin dimana sangat memakan waktu dalam management IT.

5. Outsourcing memfailitasi akses ke teknologi yang baru.

6. Mengurangi resiko keusangan, dimana perusahaan mengalami dilema dalam membuat investasi pada teknologi baru atau teknologi yang telah dewasa.

7. Menghemat biaya staff, dan teknologi.

8. Mengikuti trend, dimana perusahaan mengadopsi outsourcing untuk dapat mengikuti kesuksesan organisasi lain yang telah menggunakan outsourcing.

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

12

(13)

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1. Implementasi Outsourcing Sistem Informasi di Perusahaan.

Gambar 5. Logo Accenture

Accenture merupakan perusahaan global dalam jasa konsultasi management, teknologi dan outsourcing dengan pegawai lebih dari 281.000 dan beroperasi di lebih dari 200 kota di 56 negara. Accenture berhasil membukukan pendapatan bersih pada tahun 2013 sebesar 28,6 miliar dollar. Accenture saat ini berada di posisi pertama menurut International Asscociation of Outsourcing Professional (IAOP) sebagai Penyedia jasa outsourcing terbaik, dan prestasi ini berhasil dipertahankan oleh Accenture selama 5 tahun berturut-turut.Accenture memiliki platforms utama mereka yaitu Accenture Strategy, Accenture Digital, Accenture Teknology dan Accenture Business Pricess outsourcing. Dimana platform-platform ini adalah mesin inovasi mereka untuk dapat membangun kemampuan berkelas dunia untuk dapat mengembangkan pengetahuan untuk menciptakan, mendapatkan dan mengelola aset penting untuk pengembangan pelaynan yang terintegeasi dan solusi pada klien klien mereka. Dan dalam paper ini akan dijabarkan beberapa studi kasus mengenai implementasi Accenture pada perusahaan-perusahaan klien sehingga mereka dapat mewujudkan operasional &

service excellence pada perusahaan mereka.

3.1.1. Accenture on BRE Bank

Gambar 6. Logo BRE Bank

BRE Bank mengeluarkan mBank, yaitu bank online pertama dari polandia, dan sekarang menjadi bank terbesar ke 3 di polandia dan memiliki 4 juta klien di 3 negara.

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

13

(14)

mBank menghadapi permasalahan dimana banyaknya pesaing yang menawarkanfitur onlineyang lebih baik dan kemampuan mBank pada memperkenalkan produk baru, meningkatkan pengalaman konsumen dan cross-selling yang efektif terbatas dikarenakan sistem yang sudah menua. mBank tidak hanya menginginkan platform online yang baru, tapi menginginkan online platform yang next-generation yang merevolusi konsumen dalam pengalamannya melakukan kegiatan online banking.

Accenture lalu menjawab tantangan ini dengan menciptakan large-scale project unified global team terdiri dari 130 orang dan 4 vendor penting.Accenture membantu mBank dengan riset yang ektensif, menganalisa proyek dan mengidentifikasi teknologi dan vendor yang tepat. Para arsitek teknologi, ahli funcsional, manajer proyek, pemimpin tim dan para developer Accenture bekerjasama dengan department IT dan bisnis mBank selama fase pengembangan. Accenture membantu mBank mengelola vendor dan menggunakan keahlian teknis dan prosesnya untuk menjaga proyek tetap keep-on-track dan sesuai dengan jadwal pengembangannya. Ketika waktunya untuk mengeluarkan solusi, Accenture membantu coordinate roolout, membangtu organisasi IT dan mentracking kesiapan kerjanya.

Gambar 7. Tampilan mBank 1

Gambar 8. Tampilan mBank 2

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

14

(15)

Gambar 9. Tampilan mBank 3

Dan pada akhirnya mBank launching pada juni 2013 sebagai salah satu online bank paling mutqakhir dan user-centric. Dengan desain yang responsive menciptakan pengalaman pengguna yang unik, mBank yang baru sangat ergonomic, mobile-ready dan user interface yang modern. Integrasi yang mendalam dari fungsi-fungsi banking dengan advanced personal financial management, real-time customer relationship management, merchant-funded offers, social media integration, “P2P” payment, full-text search, gamification dan video banking yang mampu menciptakan benchmark baru dalam dunia retail bank digital. mBank yang batu sangat diterima oleh klien, dan implementasi telah melebih target BRE Bank. Para analis mengatakan bahwa mBank menjadi salah satu bentuk step forward dalam retail banking moden. Dengan kesuksesan outsourcing yang dilakukan BRE bank membauat BRE Bank melanjutkan kerjasamanya dengan Accenture untuk dapat terus menciptakan inovasi dalam online banking

3.1.2. Accenture on Procter and Gamble

Gambar 10. Logo Procter and Gamble

Procter and Gamble adalah salah satu perusahaan Fortune 500 dalam industri consumer goods dan telah memenagin penghargaan yang begitu banyak untuk program talentam kepemimpinan dan retensi. P&G dikenal dalam merekrut pekerja berkualitas tinggi dan menempatkan mereka pada posisi yang tepat dan mengembangkannya. Salah satu komponen penting dalam retensi talenta ini

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

15

(16)

adalah suksesi, karir dan perencanaan tenaga kerja. P&G menyadari bahwa dengan teknologi dapat memberikan visibilitas yang lebih baik pada keputusan perencanaan karir bagi tim sumber daya manusia (HR) dan pegawai secara global.

Dimana akan membantu individu mendapatkan performa terbaik dan membuat keputusan tenaga kerja. P & G telah merancang proses perekrutan bakat, pelatihan dan pengembangan bakat secara global untuk memungkinkannya mendapatkan orang yang tepat pada peran yang tepat. Untuk melakukan hal ini, P & G berfokus pada pengembangan keterampilan karyawan, membimbing mereka pada karir yang sesuai dan membantu mereka ke peran berikutnya dalam waktu tiga sampai lima tahun dan juga mengembangkan sumber daya berpotensial tinggi untuk peran kepemimpinan. Pengembangan bakat yang sangat baik telah menjadi bagian dari DNA P&G selama puluhan tahun dan ini merupakan kunci kesuksesan mereka.

Digitalisasi perencanaan tenaga kerja dan manajemen bakat akan memberikan P&G kemampuan untuk melakukan praktek bisnis secara konsisten di seluruh organisasi dengan peningkatan visibilitas perencanaan bakat untuk HR maupun karyawan tersebut. Secara khusus, solusi digital akan menawarkan akses real-time ke analisis HR, desain organisasi, talent pipeline dan perencanaan tenaga kerja.

Hal ini akan memungkinkan visi P & G yaitu sistem talent management HR yang terintegrasi dan user-friendly yang dapat meningkatkan produktivitas secara real- time dan keputusan pengembangan kepemimpinan. Dan para pemimpin P&G HR Solutions and Service (HRSS) menyadari bahwa mereka perlu pihak eksternal untuk dapat mengembangkan dan mengelola aplikasi untuk mendukung visi P&G dan Accenture merupakan pilihan P&G dikarenakan pengalaman dan kemampuan dibidang IT dan IS.

Accenture mewujudkan visi tersebut dengan program yang bernama

“Talent by Design Solutions” dimana ini adalah buah kerja dari Accenture dan P&G top leadership dan tim HRSS dimana mereka mendefinisikan data, proses dan sistem yang dibutuhkan untuk memungkinkan perencanaan tenaga kerja dan proses pengelolaan talenta.

Accentur mengembangkan 3 aplikasi penting pada program Talent by Design Solutions yaitu :

1. My Career, dimana pekerja dapat mengupdate data karirnya, dengan user interface yang intuitif, kemampuan, review kinerja dan preferensi karir.

2. Career by Design, adalah homepage HR untuk mengelola talenta perencanaan suksesi yang terintegrasi pada karyawan, manager dan data HR.

3. Workforce by Design, adalah otomatisasi perencaan headcount dan perbandingan dengan data actual secara real time.

Secara keseluruhan program manajemen talenta ini memberikan : 1. Menyederhanakan karir pegawai dan manajemen kinerja.

2. Memberikan budaya produktivitas dan akuntabilitas yang disediakan oleh HR dengan :

- Informasi pegawai yang lebih lengkap dan berkualitas.

- Visibilitas yang lebih baik terhadap talent pipeline dan masalah potensial talenta.

- Pengambilan keputusan yang lebih cepat dan lebih baik mengenai talenta dengan usaha manual yang lebih sedikit.

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

16

(17)

Accenture memanfaatkan aliansi dengan SAP dan pengalaman implementasi SAP yang luas untuk mengembangkan aplikasi , mengintegrasikan mereka dengan inti gunakan untuk pengelolaan data SDM perusahaan baik orang , gaji dan tunjangan selama lebih dari 15 tahun . Tim Accenture telah menulis dan menerapkan coding program yang memungkinkan komunikasi antara aplikasi baru dengan SAP HCM . Coding ini memungkinkan aplikasi untuk menarik data dari SAP HCM , mendorong data baru kembali ke SAP HCM , dan memulai aliran otomatis secara bolak-balik antara SAP HCM dan aplikasi untuk mengkonfirmasi ini P&G memiliki satu versi real-time dari data . Aplikasi ini memberikan landasan bagi kemampuan analisis ,dimana hal ini telah meningkatkan kemampuan P & G untuk membuat keputusan perencanaan terinformasi yang suksesSampai saat ini , Accenture telah memberikan P&G serangkaian alat-alat perencanaan dan analisis yang lengkap yang memfasilitasi untuk dapat memiliki orang yang tepat , di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat . P & G telah memperoleh data bakat dan posisi yang terintegrasi secara real time melalui aplikasi SAP Business Warehouse HR yang diimplementasikan oleh Accenture . Dengan memberikan P&G kemampuan untuk meningkatkan proses pengembangan kepemimpinan dan perencanaan suksesi di seluruh organisasi , perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas tenaga kerjanya untuk jangka panjang untuk dapat memberikan produk dan jasa yang lebih baik sesuai harapan konsumen.

P&G sekarang memiliki kemampuan manajemen kinerja secara end-to-end dimana diperlukan di empat kunci pilar proses yaitu : perencanaan tenaga kerja , model organisasi , manajemen bakat dan pengembangan karir . Kemampuan ini berfungsi sebagai landasan penting bagi bisnis P&G yang berkinerja tinggi dengan memungkinkan mereka berbudaya "membangun dari dalam "dan membangun talent pipeline yang akurat dan terukur untuk memenuhi tujuan bisnis saat ini dan masa depan .

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

17

(18)

BAB 4 KESIMPULAN

4.1. Kesimpulan

Dengan penjabaran beberapa studi kasus diatas terlihat bahwa saat ini perusahaan selalu berusaha secara berkelanjutan mencapai tingakatan inovasi yang baru dan keunggulan operasional sehingga mereka lebih kompetitif ketimbang pesaing. Salah satu caranya adalah dengan pemanfaatan teknologi baru sebagai strategi kunci mencapai performa yang tinggi. Pengimplementasian ini pun harus tepat guna, dibuat oleh orang yang tepat dan dikelola dengan baik agar terus dapat mengelola maintainability sistem informasi tersebut sesuai perkembangan teknologi yang begitu cepat, dan bagi sebuah organisasi atau perusahaan memerlukan bantuan eksternal dalam hal ini outsourcing agar sistem informasi dan teknologi diberikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut Dan accenture sebagai perusahaan dibidang outsourcing sistem teknologi dan informasi telah dipercaya bagi perusahaan-perusahaan besar sebagai sebuah solusi memecahkan masalah mereka dimana mereka menginginkan sebuah efektifitas yang efisiensi biaya dan memberika mereka kelincahan bermanuver dalam pasar yang kompetitif dan dinamis, dan meningkatkan kemampuan untuk terus fokus sejalan dengan pertumbuhan dan tujuan organisasi.

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

18

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Accenture.2013. Case Studies :Delivering Value to Our Customer. [Internet]

http://www.accenture.com/SiteCollectionDocuments/PDF/Accenture-FS- Credential-mBank.pdf . Diakses pada tanggal 18 Maret 2014.

Accenture.2012. Case Studies :Delivering Value to Our Customer [Internet]

http://www.accenture.com/SiteCollectionDocuments/PDF/Accenture- Procter-Gamble-Digitizes-Talent-Management-Processes-Design- Solutions.pdf Diakses pada tanggal 18 Maret 2014.

Inansyah. 2013. Peranan sistem informasi manajemen dalam organisasi.

[Internet]. [diunduh 2014 Maret 07]. Tersedia pada:

http://bdkpadang.kemenag.go.id/index.php?option=com_content&view=arti cle&id=485:etika-dan-kerangka-hukum-bidang-teknologi-

informasi&catid=41:top-headlines

Indrajit, Richardus Eko. (2001). Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

IT. 2014. Process Control System. [serial online]. http://itlaw.wikia.

com/wiki/Process_control_system. Diakses pada tanggal 3 Maret 2014.

Kustono SA FA. 2011. Pengaruh keahlian pengguna terhadap kinerja sistem informasi dengan variabel intervening partisipasi, kecemasan,kepuasan, derajat penerimaan, dan ketidakpastian kerja. Jurnal Ilmiah Ekonomi Manajemen dan Kewirausahaan Optimal.

O’Brien, James A. 2004. Management Information System : Managing Information Technology in the Business Enterprise. Sixth Edition. Mc.

Graw-Hill. New York, USA.

O’Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sandi. 2011. Tipe-tipe Sistem Informasi. [serial online]. http://hvsuperman.

blogspot.com/2011/10/tipe-tipe-sistem-informasi.html. Diakses pada tanggal 3 Maret 2014.

Satzinger, John W, Jackson, Robert B, Burd, Stephen D. (2005). Object-Oriented Analysis and Design With The Unified Process. Thomson Course Technology.

Sprague, Ralph H and Watson, Hugh J., 1993, Decision Support System, Putting Theory into Practice, Prentice Hall, Inc. 3rd –ed.

Webopedia. 2014. Enterprise Collaboration System. [serial online].

http://www.webopedia.com/TERM/E/Enterprise_Collaboration_Systems_E CS.html. Diaksespadatanggal 3 Maret 2014.

Winarno, Wing Wahyu. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

AriF Imam Suroso Ir. MSc, CS, DR

R-51

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

19

Gambar

Gambar 1. Komponen Sistem Informasi
Gambar 3. Information Sytem  Sumber: (O’Brien, 2004).
Gambar 4. Pembagian Sistem Informasi  Sumber: (O’Brien, 2004).
Gambar 8. Tampilan mBank 2
+2

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, peneliti ingin mengetahui apakah pelatihan goal setting dapat meningkatkan motivasi belajar bahasa Arab pada siswa kelas XI di SMA “X” Yogyakarta,

Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Jambi harus mengembangkan kurikulum sekolah yang sesuai dengan kompetensi masing-masing daerah sehingga setiap lulusan pada jenjang

Peningkatan nilai swelling power dan tingkat pengembangan dari tepung ubi kayu dapat dilakukan dengan proses fermentasi menggunakan starter bakteri asam laktat Lactobacillus

Oleh karena itu dalam Proyek Akhir ini, dibuat suatu Sistem Informasi yang dapat mengelola data dalam Home Industri Sepatu Caroline yang sebelumnya masih dikelola secara

Hubungan ini penting karena sperma yang tidak mendapatkan kromosom X yang mengandung gen untuk produk-produk seluler yang penting untuk perkembangan sperma (kromosom X yang

Perlu dilakukan pemetaan ancaman dan resiko, kerentanan dan kapasitas menghadapi bencana yang sensitif gender (Gender-Sensitive Risk Mapping). Melalui pemetaan resiko

Dalam hal ini Madrasah Ibtidaiyah Walisongo Ambokembang 01 Kedungwuni pada saat penelitian berlangsung telah memiliki beberapa fasilitas yang cukup memadai, baik

Pengujian dilakukan dengan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengetahui kebenaran konsep teori mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e- learning