HASIL DISKUSI KELOMPOK 2
MISI PROFETIK ILMU DAN TANGGUNG JAWAB ILMUAN
Dosen Pengampu : Amirullah S.Pd.I., MA
Disusun oleh Kelompok 2 : 1. Anis Wahyuningsih 1901025057 2. Dara Dwi Khalifatullah 1901025047 3. Nesya Yumna Rizkiana 1801025271 4. Nur Fatin Ibtisam 1901025249 5. Riska Mawarni 1901025165 6. Salsabila Eka Putri 1901025069
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2022
Mahasiswa yang Meresume Materi dan Bertanya Kelompok 2 : 1. Fenny Azizi Lubis
Istilah Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab yaitu 'alama yang berarti pengetahuan. Dalam bahasa Indonesia, ilmu sering disamakan dengan sains yang berasal dari bahasa Inggris "science".
Kata "Science" itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “scio”, “scire” yang artinya pengetahuan. “Science” dari bahasa Latin “scientia”, yang berarti “pengetahuan” adalah aktivitas yang sistematis yang membangun dan mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi tentang alam semesta.
Pertanyaan :
Contoh contoh tanggung jawab keilmuan di dunia nyata di lingkungan sekolah itu seperti apa ya? terima kasih
Jawaban :
Saya Salsabila Eka Putri, anggota kelompok 2. Izin menjawab pertanyaan dari Fenny Azizi Lubis yaitu contoh tanggung jawab keilmuan di Dunia nyata disekolah ; Di kehidupan sekolah, seorang siswa memiliki sikap tanggung jawab agar dapat menjaga lingkungan sekolah tetap kondusif sebagai tempat mengemban ilmu. Sebagai siswa yang sedang menuntut ilmu disekolah siswa juga bertanggung jawab harus Patuh terhadap aturan atau tata tertib sekolah, lalu Masuk dan mengikuti pembelajaran tepat waktu.
Selain itu, dengan terlaksananya tanggung jawab seorang siswa, maka siswa tersebut akan mendapatkan haknya sebagai seorang siswa. Misalnya, apabila seseorang siswa ingin mendapatkan nilai yang baik, itu adalah haknya. Tanggung jawab dan kewajibannya kemudian adalah belajar dengan giat dalam menuntut ilmu agar bisa memenuhi haknya tersebut.
2. Maulidiya Nabila
Resume kelompok 2 : Tanggung jawab keilmuan, adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang; mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan. Gerakan Profetik merupakan gerakan moral menuju pencerahan umat manusia, sebagaimana dapat kita saksikan dalam sejarah peradaban manusia. Allah akan mengutus para Nabinya untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.`
3. Novi Indriani -Resume-
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Yaitu sifat nabi yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spiritual-individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan. Ilmu profetik dapat diartikan sebagai ilmu yang mengikuti perkataan nabi dan dijadikan landasan untuk melakukan sesuatu.
Ilmu adalah hasil dari karya seorang ilmuwan yang dibicarakan dan dikaji secara luas. Dalam hal ini, jika hasil karya tersebut dapat memnuhi syarat yang ada dan sesuai dengan keilmuan maka karya tersebut baru dapat menjadi ilmu pengetahuan yang digunakan oleh masyarakat.
Ilmuwan juga memiliki fungsi lain tidak hanya sebatas penelitian bidang keilmuan, tetapi juga bertanggung jawab atas hasil penelitiannya agar tidak disalahgunakan.
Tanggung jawab menurut KBBI adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya jika terjadi sesuatu. Dalam hal ini, ilmuwan akan diminta pertanggungjawabannya jika terjadi suatu permasalahan walaupun penyebabnya bukanlah ilmuwan itu sendiri. Tanggung jawab keilmuan menyangkut dengan masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Etika Profesi Seorang Ilmuwan
Etika keilmuwan merupakan etika normatif yang merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan.
Tujuan etika keilmuan dapat menerapkan prinsip-prinsip moral, yaitu yang baik dan menghindarkan dari yang buruk ke dalam perilaku keilmuannya, sehingga ia dapat menjadi ilmuwan yang mempertanggungjawabkan perilaku ilmuahnya.
Etika normatif menetapkan kaidah-kaidah yang mendasari pemberian penilaian terhadap perbuatan-perbuatan apa yang seharusnya dikerjakan dan apa yang seharusnya terjadi serta menetapkan apa yang bertentangan dengan yang seharusnya terjadi. Pokok persoalan dalam etika keilmuan selalu mengacu kepada elemen-elemen kaidah moral, yaitu hati nurani, kebebasan dan tanggung jawab, nilai dan norma yang bersifat utilitaristik (kegunaan). Hati nurani di sini adalah penghayatan tentang yang baik dan yang buruk yang dihubungkan dengan perilaku manusia.
Nilai dan norma yang harus berada pada etika keilmuan adalah nilai dan norma moral. Lalu apa yang menjadi kriteria pada nilai dan norma moral itu? Nilai moral tidak berdiri sendiri, tetapi ketika ia berada pada atau menjadi milik seseorang, ia akan bergabung dengan nilai yang ada seperti nilai agama, hukum, budaya, dan sebagainya. Yang paling utama dalam nilai moral adalah yang terkait dengan tanggung jawab seseorang. Norma moral menentukan apakah seseorang berlaku baik ataukah buruk dari sudut etis. Bagi seorang ilmuwan, nilai dan
norma moral yang dimilikinya akan menjadi penentu, apakah ia sudah menjadi ilmuwan yang baik atau belum.
Penerapan ilmu pengetahuan yang telah dihasilkan oleh para ilmuwan, apakah itu berupa teknologi, maupun teori-teori emansipasi masyarakat dan sebagainya itu, mestilah memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, nilai agama, nilai adat, dan sebagainya. Ini berarti ilmu pengetahuan tersebut sudah tidak bebas nilai. Karena ilmu sudah berada di tengah- tengah masyarakat luas dan masyarakat akan mengujinya.
Profesionalisme dan Tanggung Jawab Ilmuwan
Profesionalisme dalam keilmuan bukan sekedar ketrampilan yang dapat dipelajari secara terpisah dari kepribadian sang ilmuwab. Bahkan, profesionalisme dalam keilmuan meliputi seluruh struktur kepribadian sang ilmuwan. Tentu saja diperlukan keahlian (spesialisasi) dalam mengembangkan profesionalisme keilmuan. Meskipun keahlian dapat dipelajari dan dilatih, tetapi seorang belum tentu disebuah professional dalam keilmuannya. Artinya, profesionalisme keilmuan menunjuk pada kualitas pengetahuan dan kualitas kerja sebagai ilmuwan.
Beberapa bentuk tanggung jawab ilmuwan, antara lain : Tanggung jawab sosial
Tanggung jawab sosial ilmuwan adalah suatu kewajiban seorang ilmuwan untuk mengetahui masalah sosial dan cara penyelesaian permasalahan sosial. Ilmuwan mempunyai kewajiban sosial untuk menyampaikan kepada masyarakat dalam bahasa yang mudah dicerna.
Tanggung jawab sosial seorang ilmuwan adalah memberi perspektif yang benar, untung dan rugi, baik dan buruknya, sehingga penyelesaian yang objektif dapat dimungkinkan.
Tanggung jawab moral
Tanggung jawab moral tidak dapat dilepaskan dari karakter internal dari ilmuwan itu sendiri sebagi seorang manusia, ilmuwan hendaknya memiliki moral yang baik sehingga pilihannya ketika memilih pengembangan dan pemilihan alternatif, mengimplementasikan keputusan serta pengawasan dan evaluasi dilakukan atas kepentingan orang banyak, bukan untuk kepentingan pribadinya atau kepentingan sesaat. para ilmuwan sebagai orang yang profesional dalam bidang keilmuan tentu perlu memiliki visi moral khusus sebagai ilmuwan.
Tanggung jawab etika
Kemudian tanggung jawab yang berkaitan dengan etika meliputi etika kerja seorang ilmuwan yang berkaitan dengan nilai-nilai dan norma-norma moral (pedoman, aturan, standar atau ukuran, baik yang tertulis maupun tidak tertulis) yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya; kumpulan asas atau nilai moral (Kode Etik) dan ilmu tentang perihal yang baik dan yang buruk.
Pertanyaan : Apakah profesionalisme dalam keilmuan dan tanggung jwab dapat dipisahkan?
Berikan contohnya dan jelaskan?
Jawaban :
Saya Nur Fatin Ibtisam, anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Novi Indriani yaitu Tanggung jawab keilmuan, tidak dapat dipisahkan dari perkembangan pengetahuan maupun waktu ke waktu.
Tanggung jawab professional menunjuk pada penghasilan atau upah yang diperoleh berdasarkan tingkat kepakaran (pengetahaun dan ketrampilan) yang dimiliki dalam bidang keilmuannya. Profesional merupakan kata atau istilah yang umumnya diliputi sebuah citra diri yang berbauh sukses,penuh percaya diri, berkompeten, bekerja keras, efisien, dan produktif. Tanggung jawab profesional keilmuan menunjuk pada gambaran diri seseorang berdisiplin, kerasan, dan sibuk dalam pekerjaan keilmuannya. Disiplin dan kerasan merupakan sebuah paham yang membedakan secara radikal seorang ilmuwan sejati dengan orang yang suka malas, santai, dan seenaknya dalam sebuah tugas keilmuan.
Contohnya yaitu :
suatu pekerja atau murid yg menjalankan komitmen mengerjakan tugasnya dengan disiplin dan tidak menunda nunda semua pekerjaannnya dan jujur.
karyawan yang digaji dan melaksanakan tugas sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang dibebankan kepadanya.
4. Alya Hafizh Khoirunnisa Resume kelompok 2
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Sifat nabi yaitu yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spritual individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan. Jadi sudah sepatutnya seorang ilmuan harus mampu bersikap profesionalisme serta bisa bertanggung jawab terhadap apa yang diciptakannya. Karena pada dasarnya didalam agama islam selalu mengajarkan kepada manusia untuk selalu bertanggungjawab terhadap setiap hal yang telah dilakukannya, sebuah rasa tanggung jawab ini memiliki makna yang dalam jika dikaitkan dengan keimanan seseorang.
5. Nurazizah
Resume Misi Profetik Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuan (Kelompok 2)
Profesionalisme adalah sebagai sebuah kemampuan ataupun kemahiran yang dimiliki oleh seseorang. Dengan demikian pada dasarnya seorang ilmuan memiliki sebuah tanggung jawab
yang sifatnya sosial, hal ini dikarenakan memiliki peran tertentu didalam kehidupan masyarakat.
Pada dasarnya teknologi yang berkembang dengan cepat yang kemudian memudahkan aktivitas kehidupan manusia atau dengan kata lain ada juga yang merasa dirugikan oleh adanya teknologi tersebut. Sehingga dalam hal ini seorang ilmuan tidak berhenti pada sebatas meneliti keilmuan saja, melainkan ikut bertanggungjawab mengenai produk ataupun hasil penelitian tersebut sehingga mafaat tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat.
Pada dasarnya didalam agama islam selalu mengajarkan kepada manusia untuk selalu bertanggungjawab terhadap setiap hal yang telah dilakukannya, sebuah rasa tanggungjawab ini memiliki makna yang dalam jika dikaitkan dengan keimanan seseorang.
6. Vella Lutfiah Resume kelompok 2:
Ilmu adalah hasil dari karya seorang ilmuwan yang dibicarakan dan dikaji secara luas. Dalam hal ini, jika hasil karya tersebut dapat memenuhi syarat yang ada dan sesuai dengan keilmuan maka karya tersebut baru dapat menjadi ilmu pengetahuan yang digunakan oleh masyarakat.
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Sifat nabi yaitu yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spritual individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan.
Pertanyaan :
bagaimana cara kita menanamkan kepada diri sendiri tentang tanggung jawab yang profesional?
Jawaban :
Saya Riska Mawarni, anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Vella Lutfiah yaitu salah satu contoh tanggung jawab kepada diri sendiri yaitu apabila kita menginginkan agar bisa lulus kuliah secara tepat waktu dan memiliki ipk sesuai yang kita inginkan.
Maka kita wajib untuk belajar secara giat dengan tanggung jawab terhadap waktu yang kita miliki. Kita juga wajib mengetahui kapan waktu untuk bermain dan belajar. Hal itu perlu di ketahui agar kita dapat mencapai keinginan dan dapat bertanggung jawab terhadap waktu yang di miliki. Maka diwajibkannya bertanggung jawab kepada diri sendiri sebab dengan kita tidak memiliki semangat belajar. Hal yang terjadi yaitu nilai ipk untuk kuliah akan tidak bisa maksimal atau kurang memuaskan hasilnya.
7. Endah Permatasari
Resume Materi Kel. 2 – Misi Profetik Ilmu dan Tanggungjawab Ilmuan
Gerakan Profetik merupakan gerakan moral menuju pencerahan umat manusia, sebagaimana dapat kita saksikan dalam sejarah peradaban manusia. Islam membawa misi perubahan sosial yang bersumber dari pencipta langit dan bumi yang kemudian diajarkan oleh Rasulnya dan diwariskan kepada umatnya. Istilah tanggung jawab, secara etimologis menunjuk pada dua sikap dasar ilmu dan ilmuwan, yaitu; tanggung dan jawab. Beberapa bentuk tanggung jawab, yaitu :
1.Tanggung jawab sosial 2.Tanggung jawab keteladanan 3.Tanggung jawab pamrih 4.Tanggung jawab profesional
Etika keilmuan merupakan etika normative yang merumuskan prinsip-prrinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan. Pada dasarnya seorang ilmuan memiliki sebuah tanggung jawab yang sifatnya sosial, hal ini dikarenakan memiliki peran tertentu didalam kehidupan masyarakat.
Pertanyaan :
Bagaimana contoh dari bentuk tanggung jawab keteladanan?
Jawaban :
Saya Dara Dwi Khalifatullah dari kelompok 2 ingin menjawab pertanyaan dari Endah Permatasari
Tanggung jawab merupakan kesadaran seseorang terhadap pekerjaannya baik di lingkungan keluarga, masyarakat, ataupun sekolah. Sekolah menjadi wadah peserta didik untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Keberhasilan pendidikan akan tercapai jika ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu contoh sikap tanggung jawab siswa di sekolah adalah belajar. Siswa yang sadar pada tugasnya merupakan siswa yang mandiri, disiplin, dan tanggung jawab.
8. Febiyanti Tiara Suci
Profestik mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. sifat nabi yaitu yang mempunyai ciri sebagia manusia yang ideal secara spiritual-individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing msayrakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan.
Istilah Ilmu berasal dari bahasa latin scienti (pengetahuan), kata tabu (oengetahuan) secara umum menandakan suatu pengetahuan yang tertentu. dalam kata adti sempit, pengetahuan bersifat pasti. berbeda dengan iman, pengetahuan didasarkan atas pengalaman dan pemahaman sendiri. dan ilmu sering di umpamakan sebagai cahaym pelita, atau lentera yang dapat menerangi perjalanan hidup seseorang.
Mempraktikasikan Misi Profestik
1. Nabi selalu mengabarkan tujuan hidup menuju Tuhan, sehingga dengan mendekatkan diri kepada Tuhan kehidupan manusia itu menjadu lebih manusiawi.
2. Cara Nabi menyadarkan manusiua agar menuasia bisa mengatur perilaku mereka adalah dengan memberikan alternative-alternative dengan konsekuensinya masing-masing, dengan itu manusia bisa menentuakn pilihan berdasarkan kesadaran dan kebebasan mereka sendiri.
3. Nabi memilki hati njurani rakyat banyak dan melakukan protes terhadap tindakan-tindakan manusia yang salah.
4. Nabi tidak hanya mengajarkan keselamtan oribadi, tetapi juga keselamatan masyarakat.
5. Nabi mengilhami kebenaran.
Pengertian dan Tanggung jawab keilmuan
Tanggung jawab dalam arti demikian berarti apa yang harus dutanggung. subjek yang menyebabkan dapat diminta pertanggung jawabannya, meskipun permasalahn-permasalahan tersebut tidak disesbabkan oleh ilmu atau ilmuwan itu sendiri. aspek tanggung jawab sebagai sekap dasar keilmuan, dengan ini telah menjadi satu dlam kehidupan keilmuan itu sendiri dan sulit dioisahkan. tanggung jawab keilmuan, tidak dapat dilepaspisahkan dan perkembamgan pengetahuan maupun keilmuan dari abad ke abad.
Tanggung jawab keilmuan adalah suatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini keilmuan yang mencari, mempraktiakn, dan menerapkan atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan.
Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Keilmuan 1. Tanggung Jawab Sosial.
2. Tanggung Jawab Keteladanan 3. Sikap tanpa pamrih
4. Tanggung Jawab Profesional
Etika profesi seorang ilmuwan 1. tidak ada rasa pamrih 2. bersikap selektif
3. adanya rasa percaya yang layak baik terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat ondra serta budi (mind).
4. adanya sikap yang mendasar pada suatu kepercayaan
5. harus memilki sikap etis (akhlak) yang selalu berkehendak untuk mengembangkan ilmu.
Profesinalisme dan Tanggung jawab ilmu
sebagai sebuah kemampuan ataupun kemahiran yang dimilki oleh seseorang. jiak menurut De Geoge mengemukakan bahwa profesionak merupakan seseorang yang memiliki sebuah profesi maupun pekrjaan dan hdup dari pekerjaan tersebut dan mengandalkan sbuha keahlian yang tinggi yang dimilkinya.
Pertanyaan:
1. pada etika keilmuan, apa yang membuat seseorang akan merepakan etika keilmuan ini dengan moral yang terbatas?
Jawaban :
Saya Nur Fatin Ibtisam, anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Febriyanti Tiara Suci,
Secara metodologi, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif, yaitu melihat perbuatan manusia dari sudut baik dan buruk .
Persoalan baru yang muncul saat menerapkan nilai moral ialah konflik yang menimbulkan dilema nurani mana yang baik, benar, yang mana yang tidak dan mana yang selayaknya.
Disinilah, etika memainkan peranannya, etika berkaitan dengan “apa yang seharusnya” atau terkait dengan apa yang baik dan tidak baik untuk kita lakukan serta apa yang salah dan apa yang benar.
9. Inesha Audia Putri
Resume kelompok 2 (Misi Profetik Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuan):
Kata "profetik" berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. kedudukan ilmu dan teknologi akan makin penting. Itulah sebabnya karena ilmu yang kita kembangkan adalah cangkokan, tidak berakar pada masyarakat.Ilmu-ilmu itu juga menganut di kotomi yang jelas antara fakta dan nilai, mempunyai bias positivis seperti ilmu alam, dan seolah-olah ilmu sosial itu bebas nilai, objektif, dan murni empiris. Dalam ilmu dan agama, kiranya konsep mengenai arah tujuan kehidupan manusia menempati posisi sentral dalam mempertimbangkan budaya dan sosial Karena dengan mengganti istilah "teologi" ke "ilmu sosial", kita ingin menegaskan sifat dan maksud dari gagasan tersebut dan yang paling fundamental adalah bagaimana menyebarkan keyakinan atau iman kepada Allah SWT. Intinya adalah Islam membawa misi perubahan sosial yang bersumber dari pencipta langit dan bumi yang kemudian diajarkan oleh Rasulnya dan pada akhirnya diwariskan kepada umatnya. Islam bukanlah agama personalitas/individualistic dengan mengutamakan kesalehan pribadi tetapi Islam pun juga sebagai agama sosial dengan kesalehan sosialnya. Bentuk bentuk tanggung jawab keilmuan meliputi tanggung jawab sosial, tanggung jawab keteladanan, sikap tanpa pamrih, dan tanggung jawab professional.
Pertanyaan :
Menurut kelompok kalian, bagaimana cara yang tepat ketika kita melihat seorang pendidik yang memiliki rasa pamrih yang tinggi ?
Jawaban :
Saya Anis Wahyuningsih, perwakilan anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Inesha Audia Putri yaitu pertanyaannya "Menurut kelompok kalian, bagaimana cara yang tepat ketika kita melihat seorang pendidik yang memiliki rasa pamrih yang tinggi?"
Menurut kelompok kami yaitu sebagai berikut :
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata pamrih memiliki arti yaitu maksud yang tersembunyi dalam memenuhi keinginan untuk memperoleh keuntungan.
Seorang pendidik merupakan contoh teladan yang akan ditiru oleh para peserta didiknya.
Maka dari itu jika kita melihat guru dengan rasa pamrih yang tinggi kita harus segera menyadarkan dengan cara :
1. Mengajak pendidik tersebut untuk berbicara 4 mata.
2. Mendengarkan alasannya melakukan hal tersebut.
3. Melakukan diskusi lanjutkan dengan komite sekolah
4. Menengurnya agar tidak melakukan hal tersebut lagi dikarenakan tidak baik dan akan menyebabkan kabar miring beredar di kalangan wali murid.
5. Mensosialisasikan serta mengimplementasikan pendidikan anti korupsi (PAK) dalam setiap sekolah.
10. Mohammad Maulana Sifat Rofid Resume Materi Kelompok 2 :
“Science” dari bahasa Latin “scientia”, yang berarti “pengetahuan” adalah aktivitas yang sistematis yang membangun dan mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi tentang alam semesta.
Etika keilmuan merupakan etika normative yang merumuskan prinsip-prrinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan.
Tujuan etika keilmuan adalah agar seorang ilmuwan dapat menerapkan prinsip-prinsip moral, yaitu yang baik dan menghindarkan dari yang buruk ke dalam perilaku keilmuannya, sehingga dapat menjadi ilmuwan yang mempertanggungjawabkan perilaku ilmiahnya.
Sedangkan menurut De Geoge mengemukakan bahwa professioanl merupakan seseorang yang memiliki sebuah profesi maupun pekerjaan dan hidup dari pekerjaan tersebut dan mengandalkan sebuah keahlian yang tinggi yang dimilikinya.
Bentuk-bentuk Tanggung jawab Keilmuan 1. Tanggung jawab sosial
2. Tanggung jawab keteladanan 3. Sikap tanpa pamrih
4. Tanggung jawab profesional
Lima sikap ilmiah yang perlu dimiliki oleh para ilmuwan yaitu:
1. Tidak ada rasa pamrih (disinterstedness) 2. Bersikap selektif
3. Adanya rasa percaya yang layak baik terhadap kenyataan maupun terhadap alatalat indra serta budi (mind).
4. Adanya sikap yang mendasar pada suatu kepercayaan (belief) dan dengan merasa pasti (conviction) bahwa setiap pendapat atau teori yang terdahulu telah mencapai kepastian.
5. Harus memiliki sikap etis (akhlak) yang selalu berkehendak untuk mengembangkan ilmu untuk kemajuan ilmu dan untuk kebahagiaan manusia, lebih khusus untuk pembangunan bangsa dan negara.
11. Azzahra Hafjuwika Istiqomah
Resume istilah profetik : gerakan profetik merupakan gerakan moral menuju pencerahan umat manusia, sebagaimana dapat kita saksikan dalam sejarah peradaban manusia. Allah akan mengutus para Nabi-Nya untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
istilah ilmu : aktivitas yang sistematis yang membangun dan mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi tentang alam semesta.
memprektisiskan Misi profetik tanggung jawab keilmuan
bentuk - bentuk tanggung jawab keilmuan : 1. Tanggung jawab sosial, 2. Tanggung jawabn keteladanan, 3. sikap tanpa pamrih, 4. tanggung jawab profesional
etika profesi seorang ilmuan : etika keilmuan mengadaikan adanya tatanan nilai-nilai kebaikan (etis) dalam keilmuan baik dalam mengusahakan ilmu maupun dalam menerapkan ilmu bagi kepentingan manusia. tujuan etika keilmuan adalah agar seorang ilmuan dapat menerapkan prinsip-prinsip moral, yaitu yang baik dan menghindarkan dari yang buruk ke dalam perilaku keilmuannya, sehingga dapat menjadi ilmuan yang mempertanggung jawabkan perilaku ilmiahnya.
lima sikap ilmuan yang perlu dimiliki oleh para ilmuwan yaitu : 1. tidak ada rasa pamrih
2. bersikap selektif
3. adanya rasa percaya yang layak baik
4. adanya sikap yang mendasar pada suatu kepercayaan 5. harus memiliki sipa etis (akhlak)
Profesionalisme dan tanggung jawab ilmu : sebuah kemampuan ataupun kemahiran yang dimiliki oleh seseorang. dengan demikian pada dasarnya seorang ilmuan memiliki sebuah tanggung jawab yang bersifat sosial, hal ini dikarenakan mrmiliki peran tertentu didalam kehidupan masyarakat.
12. Fitria Nurul Istianah Resume :
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Ilmu berasal dari bahasa latin scienti (pengetahuan), kata tabu (pengetahuan) secara umum menandakan suatu pengetahuan yang tertentu. Proses pembumisasian misi profetik ini pada hakekatnya tergantung dari kesadaran dari umat Nabi sebagai pewaris. Tanggung jawab keilmuan adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang; mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan
tersebut dalam kehidupan. Bentuk-bentuk tanggung jawab keilmuan: tanggung jawab sosial, tanggung jawab keteladanan, sikap tanpa pamrih, dan tanggung jawab profesional. Etika keilmuan merupakan etika normative yang merumuskan prinsip-
prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan. Profesional menurut De Geoge merupakan seseorang yang memiliki sebuah profesi maupun pekerjaan dan hidup dari pekerjaan tersebut dan mengandalkan sebuah keahlian yang tinggi yang dimilikinya.
Pertanyaan :
Bagaimanakah tanggung jawab keilmuan menurut Islam itu sendiri? Lalu, apakah ada cara- cara tertentu dalam mempertanggungjawabkan ilmu yang diperoleh/dimiliki seorang ilmuwan tersebut?
Jawaban :
Saya Riska Mawarni, anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Fitria Nurul Istianah yaitu tentang tanggung jawab keilmuan menurut Islam itu sendiri : Rasulullah SAW menjelaskan bahwa seorang ilmuwan muslim mempunyai tanggung jawab, yang akan dimintai pertanggung jawaban atas ilmu yang dimilikinya. Rasulullah SAW bersabda
Dari Abu Barzah Al-Aslami, ia berkata Rasulullah SAW bersabda :
" Tidak bergeser kedua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga ia ditanya tentang umurnya, dalam hal apa ia menghabiskannya, tentang ilmunya, dalam hal apa ia berbuat, tentang hartanya, dari mana ia mendapatkannya dan dalam hal apa ia membelanjakannya, dan tentang pisiknya, dalam hal apa ia mempergunakannya."
Adapun cara - cara mempertanggungjawabkan ilmuwan :
1. Bertanggung jawab dalam hal memelihara dan menjaga ilmu, agar ilmu tetap ada (tidak hilang)
2. Bertanggung jawab dalam hal memperdalam ilmunya agar ilmu itu menjadi meningkat.
3. Bertanggung jawab dalam mengamalkannya agar ilmu itu berubah.
4.Bertangung jawab dalam mengajarkannya kepada orang yang mencarinya.
5.Bertanggung jawab dalam mengikhlaskan ilmunya untuk Allah SWT semata, agar ilmu itu diterima oleh Allah SWT.
13. Nindy Rizka Setyaris Putri
Resume Misi Profetik Ilmu dam Tanggung Jawab Ilmuan
• Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi.
• Ilmu berasal dari bahasa latin scienti (pengetahun), kata tabu(pengetahuan) secara umum menandakan suatu pengetahuan yang tertentu. Ilmu sering di umpamakan sebagai cahaya, pelita, atau lentera yang dapat menerangi perjalanan hidup sesesorang.
• Tanggung jawab keilmuan, adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang; mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan.
Bentuk-bentuk tanggung jawab keilmuan : tanggung jawab sosial, tanggung jawab keteladanan, sikap tanpa pamrih dan tanggung jawab profesional.
• Etika keilmuan merupakan etika normative yang merumuskan prinsip-prrinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan.
Pada dasarnya seorang ilmuan memiliki sebuah tanggung jawab yang sifatnya sosial, hal ini dikarenakan memiliki peran tertentu didalam kehidupan masyarakat.
Tanggapan video kelompok 2 :
Video pembelajaran yang ditampilkan sangat menarik, suara terdengar jelas dan materi yang disampaikan dapat mudah dipahami.
14. Alfiah Aulia Putri
Resume 2 Misi Profetik Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuan
Ilmu sering di umpamakan sebagai cahaya, pelita, atau lentera yang dapat menerangi perjalanan hidup sesesorang. Dengan demikian mutu dan besarnya cahaya yang dicerminkan oleh kedalaman dan keluasan ilmu akan sangat menentukan luasnya jangkauan seseorang dalam menjalani hidup dan menguasai hidupnya. Dalam ilmu dan agama, kiranya konsep mengenai arah tujuan kehidupan manusia menempati posisi sentral dalam
mempertimbangkan budaya dan sosial. Adapun dalam surat Ali Imran ayat 110 yang memiliki dasar ketiga pilar nilai ilmu sosial profetik yang digunakan oleh Kuntowijoyo yaitu : 1) Amar Ma’ruf (Humanisasi) mengandung pengertian memanusiakan manusia. 2) Nahi Munkar (liberasi) mengandung pengertian pembebasan. 3) Tu’minuna Billah (transendensi) dimensi keimanan manusia.
Tanggung jawab keilmuan, adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang; mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan. Ilmu dan ilmuwan juga wajib menjawab dalam arti merespons dan memecahkan setiap masalah yang diakibatkan oleh ilmu maupun yang tidak disebabkan oleh ilmu itu sendiri. Tanggung jawab keilmuan, dalam ini, bukan merupakan beban atau kuk, tetapi merupakan ciri martabat keilmuan dan ilmuwan. Berikut bentuk-bentuk tanggung jawab keilmuan yaitu : Tanggung jawab sosial, Tanggung jawab keteladanan, Sikap tanpa pamrih, dan Tanggung jawab profesiona.
Etika keilmuan merupakan etika normative yang merumuskan prinsipprrinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan.
Tujuan etika keilmuan adalah agar seorang ilmuwan dapat menerapkan prinsip-prinsip moral, yaitu yang baik dan menghindarkan dari yang buruk ke dalam perilaku keilmuannya, sehingga dapat menjadi ilmuwan yang mempertanggung jawabkan perilaku ilmiahnya.
Pertanyaan :
Mengapa seorang ilmuan harus memiliki etika dan tanggung jawab ? Jawaban :
Saya Nur Fatin Ibtisam, anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Alfiah Aulia Putri, jawabannya yaitu : Karna Tujuan etika keilmuan adalah agar seorang ilmuwan dapat menerapkan prinsip-prinsip moral, yaitu yang baik dan menghindarkan dari yang buruk ke dalam perilaku keilmuannya, sehingga dapat menjadi ilmuwan yang mempertanggungjawabkan perilaku ilmiahnya. Dan Seorang ilmuwan mempunyai tanggung jawab, bukan saja karena dia adalah warga masyarakat yang kepentingannya terlibat secara langsung di masyarakat namun yang lebih penting adalah karena dia mempunyai fungsi tertentu dalam kelangsungan hidup bermasyarakat.
15. Nadia Apriliana Resume Materi Kelompok 2
Profetik memiliki makna yaitu sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Sifat nabi yaitu mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spritual-individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan.
Ilmu sering di umpamakan sebagai cahaya, pelita, atau lentera yang dapat menerangi perjalanan hidup seseorang. Maka mutu dan besarnya cahaya yang dicerminkan oleh kedalaman dan keluasan ilmu akan sangat menentukan luasnya jangkauan seseorang dalam menjalani hidup dan menguasai hidupnya. Dalam kehidupan ini, ilmu-ilmu Islam sebagai sarana memperbaiki kondisi umat serta terdapat bentuk – bentuk tanggung jawab keilmuan yaitu tanggung jawab sosial, tanggung jawab keteladanan, sikap tanpa pamrih, tanggung jawab profesional.
Etika keilmuan yakni berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari etos yang berati baik, berbudaya, atau beradat. Jadi, etika keilmuan mengandaikan adanya tatanan nilai-nilai kebaikan (etis) dalam keilmuan baik dalam mengusahakan ilmu maupun dalam menerapkan ilmu bagi kepentingan manusia. Tujuan etika keilmuan adalah agar seorang ilmuwan dapat menerapkan prinsip-prinsip moral, yaitu yang baik dan menghindarkan dari yang buruk ke dalam perilaku keilmuannya, sehingga dapat menjadi ilmuwan yang mempertanggungjawabkan perilaku ilmiahnya.
Tanggapan untuk kelompok 2 :
Materi yang disampaikan dalam vidio dan makalah sangat menarik dan mudah dipahami materinya. Terima kasih kelompok 2
16. Ananda Kurnia Cipta
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Sifat nabi yaitu yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spritualindividual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan dan membimbing. Pendasaran Ontologis disini dimaksudkan bahwa gerakan profetik yang dilandasi iman merupakan hakikat perjuangan para Nabi sebagaimana dijelaskan al- Qur’an.Sementara pendasaran epistemologisnya bahwa gerakan profetik merupakan panggilan iman yang bersumberkan pada perintah Allah yang tidak terbatas pada Nabi-Nabi yang diturunkan Allah semata, tetapi juga harus diteruskan sampai saat ini.
ciri misi kenabian prophency, nubuah. (Dawam Raharjo; 1999, 121)
1. nabi selalu mengabarkan tujuan hidup menuju Tuhan, sehingga dengan mendekatkan diri kepada Tuhan kehidupan manusia itu menjadi lebih manusiawi.
2. cara Nabi menyadarkan manusia agar manusia bisa mengatur perilaku mereka adalah dengan memberikan alternativealternative dengan konsekuensinya masing-masing. Dengan itu manusia bisa menentukan pilihan berdasarkan kesadaran dan kebebasan mereka sendiri, fujur atau takwa
3. nabi memiliki hati nurani rakyat banyak dan melakukan protes terhadap tindakan-tindakan manusia yang salah
4. nabi tidak hanya mengajarkan keselamatan pribadi (personal salvation),tetapi juga keselamatan masyarakat (social salvation)
5. nabi mengilhami kebenaran. Dari semua misi ini merupakan suatu kesatuan profetik
Tanggung jawab keilmuan, adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang; mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan.
Bentuk-bentuk Tanggung jawab Keilmuan.
- Tanggung jawab sosial - Tanggung jawab keteladanan.
- Sikap tanpa pamrih
- Tanggung jawab profesional.
ada lima sikap ilmiah yang perlu dimiliki oleh para ilmuwan yaitu:
1. Tidak ada rasa pamrih 2. Bersikap selektif
3. Adanya rasa percaya yang layak baik terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat indra serta budi (mind).
4. Adanya sikap yang mendasar pada suatu kepercayaan 5. Harus memiliki sikap etis
Pertanyaannya :
Bagaimana mengajarkan peserta didik nanti untuk sikap tanggung jawab tanpa pamrih ? Jawaban :
Saya Riska Mawarni, anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Ananda Kurnia Cipta yaitu cara mengajarkan sikap tanggung jawab tanpa pamrih kepada peserta didik. Contoh jiwa tanpa pamrih : guru dapat menjelaskan perilaku para pahlawan yang membela bangsa Indonesia secara ikhlas pada masa penjajahan. Karena mereka berjuang bukan untuk keselamatan sendiri, melainkan untuk kemerdekaan negara Indonesia.
17. Sekar Reviyana Larasati
Resume kelompok 2 (Misi Profetik Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuan) Profetik mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Sifat nabi yang dimaksud yaitu yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spritual-individual, juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan, dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan. Prinsip dasar dalam hal memahami tanggungjawab pengetahuan dan keilmuan. Istilah tanggung jawab, secara etimologis menunjuk pada dua sikap dasar ilmu dan ilmuwan, yaitu; tanggung dan jawab.
Berikut diantaranya merupakan bentuk-bentuk dari tanggung jawab keilmuan yaitu:
1. Tanggung jawab sosial
2. Tanggung Jawab Keteladanan 3. Sikap tanpa pamrih
4. Tanggung Jawab Profesional
Etika keilmuan itu sendiri merupakan etika normative yang merumuskan prinsip-prrinsip etis yang dapat dipertanggung jawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan.
18. Najwa Rachmani Qouri
Resume Kelompok 2 (Misi Profetik Ilmu dan Tanggubg Jawab Ilmuan)
Profetik berasal dari bahasa Inggris yaitu Prophetical yang artinya kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. sifat nabi yaitu bukan hanya mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spritual-individual saja, tetapi juga dapat menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan.
Beberapa ciri misi kenabian prophency, nubuah. Yaitu :
1. Nabi selalu mengabarkan tujuan hidup menuju Tuhan, sehingga dengan mendekatkan diri kepada Tuhan kehidupan manusia menjadi lebih manusiawi
2. Cara Nabi menyadarkan manusia agar manusia bisa mengatur perilaku mereka adalah dengan memberikan alternative-alternative dengan konsekuensinya masing-masing.
3. Nabi memiliki hati nurani rakyat banyak dan melakukan protes terhadap tindakan-tindakan manusia yang salah
4. Nabi tidak hanya mengajarkan keselamatan pribadi, tetapi juga keselamatan masyarakat 5. Nabi mengilhami kebenaran.
Tanggung jawab keilmuan adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuan yang mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan. Semakin tinggi ilmu maka semakin tinggi dan besar tanggung jawab yang diemban oleh ilmu, ilmuwan dan lembaga keilmuan itu sendiri.
19. Rahma Aulia Azzahra Resume kelompok 2
(Misi Profetik Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuan)
Pendasaran Ontologis disini dimaksudkan bahwa gerakan profetik yang dilandasi iman merupakan hakikat perjuangan para Nabi sebagaimana dijelaskan al- Qur’an.Sementara pendasaran epistemologisnya bahwa gerakan profetik merupakan panggilan iman yang bersumberkan pada perintah Allah yang tidak terbatas pada Nabi-Nabi yang diturunkan Allah semata, tetapi juga harus diteruskan sampai saat ini. Sedangkan penekanan axiologis didasarkan atas bahwa misi gerakan profetik adalah mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan dari segala bentuk penindasan, diskrimasi dan memperjuangkan keadilan menuju egalitarianisme sebagaimana yang dilakukan oleh para Nabi.
Tanggung jawab keilmuan, adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang; mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan. Adapun bentuk bentuk tanggung jawab keilmuan yakni tanggung jawab sosial, tanggung jawab keteladanan, sikap tanpa pamrih dan tanggung jawab profesional.
Pertanyaan :
Mengapa seorang ilmuan diharuskan memiliki sikap tanggung jawab sosial yang lebih tinggi?
Jawaban :
Saya Riska Mawarni, anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Rahma Aulia Azzahra yaitu karena tanggung jawab ilmuwan di masyarakat adalah suatu kewajiban seorang ilmuwan untuk mengetahui masalah sosial dan cara penyelesaian permasalahan sosial tersebut. Seorang ilmuwan mempunyai tanggung jawab sosial, bukan saja karena dia adalah warga masyarakat yang kepentingannya terlibat secara langsung dimasyarakat namun yang lebih penting adalah karena dia mempunyai fungsi tertentu dalam kelangsungan hidup bermasyarakat. Fungsinya selaku ilmuwan tidak berhenti pada penelaahan dan keilmuan secara individual namun juga ikut bertanggung jawab agar keilmuan sampai dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
20. Maya Lutfatul Maulida Resume Kelompok 2
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Gerakan Profetik merupakan gerakan moral menuju pencerahan umat manusia, sebagaimana dapat kita saksikan dalam sejarah peradaban manusia. Allah akan mengutus para Nabinya untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Ilmu berasal dari bahasa latin scienti (pengetahun), kata tabu (pengetahuan) secara umum menandakan suatu pengetahuan yang tertentu. Ilmu sering di umpamakan sebagai cahaya, pelita, atau lentera yang dapat menerangi perjalanan hidup sesesorang. Ilmu merupakan hasil karya perseorangan yang dikomunikasikan dan dikaji secara terbuka oleh lapisan masyarakat. Penciptaan ilmu bersifat individual namun komunikasi dan penggunaan ilmu adalah bersifat sosial.
Bentuk-bentuk Tanggung jawab Keilmuan : 1. Tanggung jawab sosial.
2. Tanggung jawab keteladanan.
3. Sikap tanpa pamrih.
4. Tanggung jawab profesional
Etika keilmuan merupakan etika normative yang merumuskan prinsipprrinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan.
Tujuan etika keilmuan adalah agar seorang ilmuwan dapat menerapkan prinsip-prinsip moral, yaitu yang baik dan menghindarkan dari yang buruk ke dalam perilaku keilmuannya, sehingga dapat menjadi ilmuwan yang mempertanggungjawabkan perilaku ilmiahnya. Istilah profesionalisme adalah sebagai sebuah kemampuan ataupun kemahiran yang dimiliki oleh seseorang.
Tanggapan video kelompok 2 : video materi kelompok 2 sudah baik dan jelas sehingga mudah dipahami dan dimengerti dengan baik
21. Novi Oktaviani
Resume Misi Profetik Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuan
Kata profetik berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Ilmu berasal dari bahasa latin scienti (pengetahun), kata tabu (pengetahuan) secara umum menandakan suatu pengetahuan yang tertentu.
Dalam membumikan misi profetik ilmu ini diperlukan sebuah jamaah dalam hal ini umat islam itu sendiri sebagai pengaku umatnya Rasul SAW. Dan yang paling fundamental adalah bagaimana menyebarkan keyakinan atau iman kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa (tauhid).
Tanggung jawab ilmuan, yaitu ilmu sebagai bagian dari kebijaksanaan manusia dengan segala usaha sadar yang dilakukan untuk memanusiakan diri dan lingkungannya, tidak dapat dipisahkan dari aspek tanggung jawab dimaksud. Bentuk tanggung jawab ilmuan, yaitu tanggung jawab sosial, keteladanan, sikap tanpa pamrih dan profesional.
Pertanyaan :
Didalam bentuk tanggung jawab ilmuan terdapat 4 tanggung jawab, bagaimana jika salah satu ilmuan hanya memiliki 3 tanggung jawab saja?
Jawaban :
Saya Riska Mawarni, anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Novi Oktaviani yaitu yang pertanyaannya didalam bentuk tanggung jawab ilmuan terdapat 4 tanggung jawab, bagaimana jika salah satu ilmuan hanya memiliki 3 tanggung jawab saja?
Menurut kelompok kami tidak ada seorang ilmuwan yang hanya memiliki 3 tanggung jawab saja. Jika seorang ilmuwan hanya memiliki 3 tanggung jawab saja maka seorang ilmuwan tersebut dapat dikatakan tidak bertanggung jawab.
22. Afifah Handiar
Resume Metari kelompok 2 – Misi Profektik Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuan
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Ilmu berasal dari bahasa latin scienti (pengetahun). Islam membawa misi perubahan sosial yang bersumber dari pencipta langit dan bumi yang kemudian diajarkan oleh Rasulnya dan pada akhirnyadiwariskan kepada umatnya.
tanggung jawab, secara etimologis menunjuk pada dua sikap dasar ilmu dan ilmuwan, yaitu;
tanggung dan jawab. Tanggung jawab keilmuan, adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang; mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan.
ilmuan harus mampu bersikap profesionalisme serta bisa bertanggungjawab terhadap apa yang diciptakannya. Karena pada dasarnya didalam agama islam selalu mengajarkan kepada manusia untuk selalu bertanggungjawab terhadap setiap hal yang telah dilakukannya.
Pertanyaan :
Mengapa nilai dan norma moral menjadi penentu apakah akan menjadi ilmuan yang baik atau belum, lalu apakah ada tolak ukur lain untuk penilian selain nilai dan norma moral untuk menjadi ilmuan yang baik ?
Jawaban :
Saya Anis Wahyuningsih, perwakilan anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Afifah Handiar yaitu "Mengapa nilai dan norma moral menjadi penentu apakah akan menjadi ilmuan yang baik atau belum, lalu apakah ada tolak ukur lain untuk penilaian selain nilai dan norma moral untuk menjadi ilmuwan yang baik?"
Jawabannya yaitu, Para ilmuwan khususnya di Indonesia sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPR RI Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, khususnya etika keilmuan dijelaskan bahwa etika keilmuan dimaksudkan untuk menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan, ilmu pengetahuan dan teknologi agar warga bangsa mampu menjaga harkat dan martabatnya, berpihak kepada kebenaran untuk mencapai kemaslahatan dan kemajuan sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya.
Taat asas dan kepatuhan terhadap norma-norma etis yang berlaku bagi
para ilmuwan diharapkan akan menghilangkan kegelisahan serta ketakutan manusia terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Bahkan diharapkan manusia akan semakin percaya pada ilmu yang membawanya pada suatu keadaan yang membahagiakan dirinya sebagai manusia.
Hal ini sudah barang tentu jika pada diri para ilmuwan tidak ada sikap lain kecuali pencapaian obyektivitas dan demi kemajuan ilmu untuk kemanusiaan.
Di dalam perkembangan pembangunan bangsa Indonesia, moral Pancasila seyogyanya dipertimbangkan sebagai landasan moral bagi para ilmuwan yang ada di Indonesia.
Nilai moral tidak berdiri sendiri, tetapi ketika ia berada pada atau menjadi milik seseorang, ia akan bergabung dengan nilai yang ada seperti nilai agama, hukum, budaya, dan sebagainya.
Yang paling utama dalam nilai moral adalah yang terkait dengan tanggung jawab seseorang.
Norma moral menentukan apakah seseorang berlaku baik ataukah buruk dari sudut etis. Bagi seorang ilmuwan, nilai dan norma moral yang dimilikinya akan menjadi penentu, apakah ia sudah menjadi ilmuwan yang baik atau belum.
Agama mengarahkan ilmu pengetahuan pada tujuan hakikinya, yakni memahami realitas alam dan memahami eksistensi Allah, agar manusia menjadi sadar akan hakikat penciptaan dirinya, dan tidak mengarahkan ilmu pengetahuan melulu pada praxis, pada kemudahan- kemudahan material duniawi. Solusi yang diberikan oleh al-Qur’an terhadap ilmu pengetahuan yang terikat dengan nilai adalah dengan cara mengembalikan ilmu pengetahuan pada jalur semestinya, sehingga ia menjadi berkah dan rahmat kepada manusia dan alam
bukan sebaliknya membawa mudharat. Jadi tolak ukur lain untuk penilaiannya yaitu terdapat pada Al-Quran
23. Maria Indriastuti Resume kelompok 2:
Dalam membumikan misi ini tentunya diperlukan sebuah jamaah dalam hal ini umat islam itu sendiri sebagai pengaku umatnya Rasul SAW . Dan yang paling fundamental adalah bagaimana menyebarkan keyakinan atau iman kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa (tauhid). Sekalipun ajaran tauhid senantiasa ditekankan, namun seiring dengan itu wahyu juga mengajarkan gagasan-gagasan sosial, ekonomi, kemasyarakatan dan kebudayaan.
Intinya adalah Islam membawa misi perubahan sosial yang bersumber dari pencipta langit dan bumi yang kemudian diajarkan oleh Rasulnya dan pada akhirnyadiwariskan kepada umatnya.
Tanggung jawab keilmuan, adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang; mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan. Bentuk – bentuk tanggung jawab keilmuan ;
1. Tanggung jawab sosial 2. Tanggung jawab keteladanan 3. Sikap tanpa pamrih
4. Tanggung jawab professional
Etika keilmuan merupakan etika normative yang merumuskan prinsip prrinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan. Jadi sudah sepatutnya seorang ilmuan harus mampu bersikap profesionalisme serta bisa bertanggungjawab terhadap apa yang diciptakannya.
Pertanyaan :
Apabila ada salah satu dari bentuk - bentuk tanggung jawab keilmuan yang tidak di terapkan dan di praktikkan, hal apa yang akan terjadi kepada ilmuan itu ? dan bagaimana solusinya ? Jawaban :
Saya Anis Wahyuningsih, perwakilan anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Maria Indriastuti yaitu pertanyaannya "Apabila ada salah satu dari bentuk - bentuk tanggung jawab keilmuan yang tidak di terapkan dan di praktikkan, hal apa yang akan terjadi kepada ilmuan itu ? Dan bagaimana solusinya ?"
Manusia tidak bertanggung jawab pada tanggung jawab, tetapi ia menerima tanggung jawab itu sebagaimana adanya, dan menjalaninya dengan segala keterbatasannnya. Ilmuwan sebagai manusia, menjalani tanggung jawab keilmuannya dengan segala keterbatasannya, baik secara natural, kodrati, maupun dari keterbatasan keilmuannya sendiri. Pandangan tersebut hendak menegaskan, betapa pentingnya bagi seorang ilmuwan memiliki suatu "kepekaan besar"
untuk membaca dan menjalankan tanggung jawab keilmuannya itu secara baik, dan tidak boleh memandang dirinya serba bisa, serba oke, dan serba benar.
Namun apabila seorang ilmuwan tidak memiliki salah satu bentuk dari 4 tanggung jawab tersebut. Misalnya ilmuwan tersebut tidak memiliki tanggung jawab sosial. Sebagaimana yang kita ketahui ilmuwan mempunyai kewajiban sosial untuk menyampaikan kepada masyarakat dalam bahasa yang mudah dicerna. Tanggung jawab sosial seorang ilmuwan adalah memberikan perspektif yang benar: untung dan rugi, baik dan buruknya, sehingga penyelesaian yang objektif dapat dimungkinkan.
Nah, apabila ilmuan tersebut tidak memiliki tanggung jawab sosial maka masyarakat luas akan saling menyalahkan satu sama lain dan menganggap kelompok nya jauh lebih benar dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya. Serta tidak akan membenarkan penelitian ilmuwan tersebut dikarenakan hasilnya tidak objektif.
Solusinya yaitu seorang ilmuwan harus menjelaskan hasil penelitiannya sejernih mungkin atas dasar rasionalitas dan metodologis yang tepat. Dia harus tampil didepan bagaimana caranya bersifat obyektif, terbuka, menerima kritikan, menerima pendapat orang lain, kukuh dalam pendirian yang dianggap benar dan berani mengakui kesalahan. Semua sifat ini beserta sifat-sifat lainnya, merupakan implikasi etis dari berbagai proses penemuan ilmiah.
24. Nuril Millah Karimah
Resume misi profetik ilmu dan tanggung jawab ilmuwan-
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Sifat nabi yaitu yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spritual individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan. Sementara pendasaran epistemologisnya bahwa gerakan profetik merupakan panggilan iman yang bersumberkan pada perintah Allah yang tidak terbatas pada Nabi-Nabi yang diturunkan Allah semata, tetapi juga harus diteruskan sampai saat ini. Sedangkan penekanan axiologis didasarkan atas bahwa misi gerakan profetik adalah mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan dari segala bentuk penindasan, diskrimasi dan memperjuangkan keadilan menuju egalitarianisme sebagaimana yang dilakukan oleh para Nabi.
Ilmu berasal dari bahasa latin scienti (pengetahun), kata tabu (pengetahuan) secara umum menandakan suatu pengetahuan yang tertentu. Dalam arti sempit, pengetahuan bersifat pasti.
Berbeda dengan iman, pengetahuan didasarkan atas pengalaman dan pemahaman sendiri.
Etika keilmuan merupakan etika normative yang merumuskan prinsipprrinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan.
Tujuan etika keilmuan adalah agar seorang ilmuwan dapat menerapkan prinsip-prinsip moral, yaitu yang baik dan menghindarkan dari yang buruk ke dalam perilaku keilmuannya, sehingga dapat menjadi ilmuwan yang mempertanggungjawabkan perilaku ilmiahnya. Etika normative menetapkan kaidah-kaidah yang mendasari pemberian penilaian terhadap perbuatanperbuatan apa yang seharusnya dikerjakan dan apa yang seharusnya terjadi serta menetapkan apa yang bertentangan dengan yang seharusnya terjadi. Etika keilmuan selalu mengacu kepada “elemen-elemen” kaidah moral, yaitu hati nurani, kebebasan dan tanggungjawab, nilai dan norma yang bersifat utilitaristik (kegunaan). Maka, bagi seorang ilmuwan, nilai dan norma moral yang dimilikinya akan menjadin penentu,apakah ia sudah menjadi ilmuwan yang baik atau belum.
Seorang ilmuwan yang menciptakan sebuah teknologi yang kemudian digunakan didalam kehidupan bermasyarakat. Akan tetapi di dalam kenyataannya keberadaan teknologi ini kemudian bisa menjadi sebuah manfaat bahkan bisa menjadi bencana khususnya bagi keberlangsungan hidup manusia. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya teknologi yang berkembang dengan cepat yang kemudian memudahkan aktivitas kehidupan manusia atau dengan kata lain ada juga yang merasa dirugikan oleh adanya teknologi tersebut. Sehingga dalam hal ini seorang ilmuwan tidak berhenti pada sebatas meneliti keilmuan saja, melainkan ikut bertanggung jawab mengenai produk ataupun hasil penelitian tersebut sehingga manfaat tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat.
25. Aulia Syafa'ah
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Sifat nabi yaitu yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spritual individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan. Ada tiga unsur yang dikemukakan oleh Al-Farabi mengenai wahyu kenabian pada level intelektual. 1. Nabi berbeda dengan manusia yang berpikir biasa di anugrahi bakat intelektual yang luar biasa. 2. Bahwa akal nabi berbeda dengan pikiran filosofis dan mistis biasa, tidak membutuhkan pengajar eksternal, tetapi berkembang dengan sendirinya dengan bantuan kekuatan ilahi, termasuk dalam melewati tahap-tahap aktualisasi yang dilalui oleh akal biasa. 3. pada akhir perkembangan ini, akal kenabian mencapai kontak dengan akal aktif, yang dirinya ia menerima fakultas spesifik kenabian.
Ilmu berasal dari bahasa latin scienti (pengetahun), kata tabu (pengetahuan) secara umum menandakan suatu pengetahuan yang tertentu. Dalam kehidupan ini, ilmu-ilmu Islam sebagai sarana memperbaiki kondisi umat. Dalam ilmu dan agama, kiranya konsep mengenai arah
tujuan kehidupan manusia menempati posisi sentral dalam mempertimbangkan budaya dan sosial. Karena dengan mengganti istilah “teologi” ke “ilmu sosial”, kita ingin menegaskan sifat dan maksud dari gagasan tersebut. Jika gagasan pembaharuan teologi adalah agar agama diberi tafsir baru dalam rangka memahami realitas, maka metode yang efektif untuk maksud tersebut adalah mengelaborasikan ajaran-ajaran agama ke dalam bentuk suatu teori tranformasi sosial.
Mempraktisiskan Misi Profetik :
Proses pembumisasian misi profetik ini pada hakekatnya tergantung dari kesadaran dari umat Nabi sebagai pewaris sebab ketika telah mampu mencandra teks normative dan nonnormative yang tersebar di jagad raya (makrokosmos & mikrokosmos) berarti kita tinggal melakukan agenda aksi seraya melakukan penelaan terhadap realitas social. Berbagai strategi telah diuraikan oleh Sang Pemilik jagad dalam lembaran shuf Al Qur’an.
Tanggungjawab keilmuan :
Tanggung jawab keilmuan, adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang; mencari,
mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan. Maksudnya, ilmu sebagai bagian dari kebijaksanaan manusia dengan segala usaha sadar yang dilakukan untuk memanusiakan diri dan lingkungannya, tidak dapat dipisahkan dari aspek tanggung jawab dimaksud.
Etika keilmuan merupakan etika normative yang merumuskan prinsip-prrinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional dan dapat diterapkan dalam ilmu pengetahuan.
Menurut Abbas Hama (dikutip Surajiyo, 2008:153) Para ilmuwan sebagai orang yang professional dalam bidang keilmuwan sudah barang tentu mereka juga memiliki visi moral, yaitu moral khusus sebagai ilmuwan.
Pertanyaan :
Apa akibatnya jika seorang ilmuan tidak memiliki etika dan tanggung jawab keilmuan?
Jawaban :
Saya Anis Wahyuningsih, perwakilan anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Aulia Syafa'ah yaitu
"Apa akibatnya jika seorang ilmuwan tidak memiliki etika dan tanggung jawab keilmuan"
Jawabannya yaitu :
secara ontologis dan aksiologis, ilmuwan harus mampu menilai mana yang baik dan mana yang buruk, yang pada hakikatnya mengharuskan seorang ilmuwan mempunyai landasan
moral atau landasan etika dan estetika yang kuat sebagai penuntun dalam berkarya dan berinovasi.
Ilmu merupakan hasil karya seorang ilmuwan yang dikomunikasikan dan dikaji secara luas.
Jika hasil karyanya itu memenuhi syarat-syarat keilmuan, maka karya ilmiah itu akan menjadi ilmu pengetahuan dan digunakan oleh masyarakat luas. Maka jelaslah, jika ilmuwan memiliki tanggung jawab yang besar bukan saja karena ia merupakan warga masyarakat, melainkan karena ia juga memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat. Fungsinya selaku ilmuwan tidak hanya sebatas penelitian bidang keilmuan, tetapi juga bertanggung jawab atas hasil penelitiannya agar dapat digunakan oleh masyarakat, serta bertanggung jawab dalam mengawal hasil penelitiannya agar tidak disalahgunakan.
Tanpa ini seorang ilmuwan akan lebih merupakan seorang momok yang paling menakutkan yang dapat membuat dunia semakin berantakan. Serta masyarakat luas tidak akan percaya mengenai adanya ilmu itu sendiri.
26. Syafira Rahmawati Resume
Materi: Misi Profetik Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuan
Profetik berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi.
Menurut pendasaran Ontologis gerakan profetik adalah gerakan yang dilandasi iman merupakan hakikat perjuangan para Nabi sebagaimana dijelaskan al- Qur’an. Dan menurut pendasaran epistemologis gerakan profetik merupakan panggilan iman yang bersumberkan pada perintah Allah yang tidak terbatas pada Nabi-Nabi yang diturunkan Allah semata, tetapi juga harus diteruskan sampai saat ini.
Ilmu sosial profetik yang digunakan oleh Kuntowijoyo yaitu;
1 Amar Ma’ruf (Humanisasi); mengandung pengertian memanusiakan manusia 2 Nahi Munkar (liberasi); mengandung pengertian pembebasan
3 Tu’minuna Billah (transendensi); dimensi keimanan manusia.
Tanggung jawab keilmuan adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan.
Bentuk tanggung jawab keilmuan diantaranya tanggung jawab sosial, keteladanan, profesional dan sikap tanpa pamrih.
Tanggapan
Materi dari makalah dan video sangat jelas dan rinci sehingga mudah untuk dipahami. Terima kasih kelompok 2.
27. Siti Farida Handani Resume ~
Misi Profetik Ilmu
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi. Sifat nabi yaitu yang mempunyai ciri sebagai manusia yang ideal secara spritual- individual, tetapi juga menjadi pelopor perubahan, membimbing masyarakat ke arah perbaikan dan melakukan perjuangan tanpa henti melawan penindasan. Dalam sejarah, Nabi Ibrahim melawan Raja Namrud, Nabi Musa melawan Fir’aun, Nabi Muhammad yang membimbing kaum miskin dan budak belia melawan setiap penindasan dan ketidakadilan, mepunyai tujuan untuk menuju kearah pembebasan.
Ada tiga unsur yang dikemukakan oleh Al-Farabi mengenai wahyu kenabian pada level intelektual.
1. Nabi berbeda dengan manusia yang berpikir biasa di anugrahi bakat intelektual yang luar biasa.
2. Bahwa akal nabi berbeda dengan pikiran filosofis dan mistis biasa, tidak membutuhkan pengajar eksternal, tetapi berkembang dengan sendirinya dengan bantuan kekuatan ilahi, termasuk dalam melewati tahap-tahap aktualisasi yang dilalui oleh akal biasa.
3. pada akhir perkembangan ini, akal kenabian mencapai kontak dengan akal aktif, yang dirinya ia menerima fakultas spesifik kenabian.
Tanggung jawab keilmuan :
Tanggung jawab keilmuan, adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang; mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan. Maksudnya, ilmu sebagai bagian dari kebijaksanaan manusia dengan segala usaha sadar yang dilakukan untuk memanusiakan diri dan lingkungannya, tidak dapat dipisahkan dari aspek tanggung jawab yang dimaksud. Ilmu dan ilmuwan, sebagai seorang anak manusia, karenanya, wajib menanggung setiap akibat apa pun yang disebabkan oleh ilmu itu sendiri, baik dari sisi teoretisnya maupun sisi praktiknya. Ilmu dan ilmuwan juga wajib menjawab dalam arti merespons dan memecahkan setiap masalah yang diakibatkan oleh ilmu maupun yang tidak disebabkan oleh ilmu itu sendiri. Tanggung jawab keilmuan, dalam ini, bukan merupakan beban atau kuk, tetapi merupakan ciri martabat keilmuan dan ilmuwan itu sendiri.
Konsekuensinya, semakin tinggi ilmu maka semakin tinggi dan besar tanggung jawab yang diemban oleh ilmu, ilmuwan dan lembaga keilmuan itu sendiri.
Tanggapan vidio kelompok 2 :
Vidio sangat menarik dan materi yang di paparkan mudah di pahami. Terimakasih
28. Ayu Putri Alzahra
• Gerakan profetik merupakan Gerakan moral menuju pencerahan umat manusia, sebagaimana dapat kita saksikan dalam sejarah peradaban manusia.Allah akan mengutus para Nabinya untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
• Tanggung jawab keilmuan adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan.
• Bentuk-bentuk tanggungjawab keilmuan
1. Tanggungjawab sosial, melalui suasana sosial ilmu dapat bertumbuh subur secara efektif dan bertambah luas.
2. Tangunggjawab keteladanan, ilmudan ilmuwan bertanggungjawab menunjukkan atau mempraktikkan kebenaran keilmuannya di dalam kehidupan sosialnya yang luas dan mendalam.
3. Sikap tanpa pamrih, berhubungan dengan kepentingan hati Nurani manusia dalam tugas keilmuan.
4. Tanggungjawab professional keilmuan mengandaikan bahwa seorang ilmuwan harus menjadi ahli dan terampil dalam bidangnya, jadi bukan sekedar hobi.
• Etika keilmuan yakni berasal dari Bahasa Yunani, yang teridiri dari etos yang berarti baik, berbudaya atau beradat.
• Tujuan etika keilmuan adalah agar seorang ilmuwaan dapat menerapkan prinsip-prinsip moral yaitu yang baik dan menghindarkan dari yang buruk ke dalam perilaku keilmuannya, sehingga dapat menjadi ilmuwan yang mempertanggungjawabkan perilaku ilmiahnya.
• 5 sikap ilmiah yang perlu dimiliki oleh para ilmuwan yaitu:
1. Tidak ada rasa pamrih 2. Bersikap selektif
3. Adanya rasa percaya yang layak baik terhadap kenyataan maupun terhadap alat-alat indra sertabudi (mind).
4. Adanya sikap yang mendasar pada suatu kepercayaan 5. Harus memiliki sikap etis (akhlak).
Tanggapan video kelompok 2:
Pada penjelasan materi dari makalah dan video sangat jelas sehingga mudah untuk dipahami materinya. Terima kasih kelompok 2 atas penjelasan materinya. Sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan saya mengenai Misi Profetik Ilmu dan Tanggungjawab Ilmuan.
29. Tasya Humaira Azzahra
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi.
Ada tiga unsur yang dikemukakan oleh Al-Farabi mengenai wahyukenabian pada level intelektual.
1. Nabi berbeda dengan manusia yang berpikirbiasa di anugrahi bakat intelektual yang luar biasa.
2. Bahwa akal nabi berbedadengan pikiran filosofis dan mistis biasa, tidak membutuhkan pengajar eksternal,tetapi berkembang dengan sendirinya dengan bantuan kekuatan ilahi Ilmu berasal dari bahasa latin scienti (pengetahun), kata tabu(pengetahuan) secara umum menandakan suatu pengetahuan yang tertentu.
Dalam kehidupan ini, ilmu-ilmu Islam sebagai sarana memperbaikikondisi umat. Kita hanya menyerahkan perkembangan sejarah umat pada ilmuilmu normatif. Ilmuilmu sosial yang kita kembangkan hanya membuat orang terasing dengan dirinya sendiri, atau menjadikan orang asing dengan Islam.
ilmu sebagai bagian dari kebijaksanaan manusia dengan segala usaha sadar yang dilakukan untuk memanusiakan diri dan lingkungannya, tidak dapat dipisahkan dari aspek tanggung jawab dimaksud. Ilmu dan ilmuwan, sebagai seorang anak manusia, karenanya, wajib menanggung setiap akibat apa pun yang disebabkan oleh ilmu itu sendiri, baik dari sisiteoretisnya maupun sisi praktiknya.
Bentuk bentuk tanggung jawab Keilmuwan : 1. Tanggung jawab sosial.
2. Tanggung jawab keteladanan.
3. Sikap tanpa pamrih.
4. Tanggung jawab profesional.
Pertanyaan :
Menurut teman teman, bagaimanakah dengan keilmuwan islam pada saat ini? apakah bisa dikatakan para ilmuwan sekarang dapat bertanggung jawab dan juga profesional?
Jawaban :
Saya nesya yumna rizkiana izin menjawab pertanyaan. Jadi untuk saat ini sudah banyak ilmuwan2 yang dapat dikatakan bertanggung jawab dan profesional, namun disisi lain ada juga yang belum sepenuhnya dapat memenuhi tanggung jawab nya sebagai seorang ilmuwan.
Terimakasih
30. Sahla Weny Triannisa rangkuman
"Misi Profetik Ilmu dan Tanggung jawab Ilmu"
Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi.
bentuk-bentuk tanggung jawab keilmuan adalah : 1. tanggung jawab sosial
2. tanggung jawab keteladanan 3. sikap tanpa pamrih
4. tanggung jawab profesional
sengangkan5 sikap ilmiah yang perlu dimiliki para ilmuan:
1. Tidak ada rasa pamrih (Disinterstendness) 2. berseikap selektif
3. adanya rasa percaya yang layak
4. adanya sikap mendasar pada suatu kepercayaan (belief) 5. harus memiliki sikap etis (akhlak)
tanggapan:
Untuk video sudah bagus, penjelasannya juga jelas.
Pertanyaan:
Bagaimana jika seorang ilmuan tidak memiliki 5 sikap tersebut?
Jawaban :
Saya Nur Fatin Ibtisam, anggota dari kelompok 2 izin menjawab pertanyaan dari Sahla weny triannisa
Jawabannya yaitu :
Menurut kelompok kami, yang terjadi jika seorang ilmuwan tidak memiliki sikap ilmiah adalah akan memberikan hasil penelitian yang tidak akurat dan tidak mendasar. Sikap ilmiah maknanya yaitu harus berdasarkan pada fakta dan tidak mengedepankan opini atau hanya sekedar pendapat tanpa bukti.
31. Azrina Permata Kuncono
RESUME “MATERI MISI PROFETIK ILMU DAN TANGGUNG JAWAB ILMUWAN”
• Kata “profetik” berasal dari bahasa inggris yaitu prophetical yang mempunyai makna kenabian atau sifat yang ada dalam diri seorang nabi
• Ilmu berasal dari bahasa latin scienti (pengetahun), kata tabu (pengetahuan) secara umum menandakan suatu pengetahuan yang tertentu
• Dalam ilmu dan agama, kiranya konsep mengenai arah tujuan kehidupan manusia menempati posisi sentral dalam mempertimbangkan budaya dan sosial.
• Islam bukanlah agama personalitas/ individualistic dengan mengutamakan kesalehan pribadi tetapi Islam pun juga sebagai agama sosial dengan kesalehan sosialnya.
• Tanggung jawab keilmuan, tidak dapat dilepaspisahkan dari perkembangan pengetahuan maupun keilmuan dari abad ke abad
• Tanggung jawab keilmuan, adalah sesuatu hal yang secara tidak langsung mengenai tanggung jawab manusia, dalam hal ini, ilmuwan yang; mencari, mempraktikkan, dan menerapkan, atau menggunakan ilmu atau pengetahuan tersebut dalam kehidupan.
• Ilmu merupakan hasil karya perseorangan yang dikomunikasikan dan dikaji secara terbuka oleh lapisan masyarakat
• Bentuk-bentuk tanggung jawab keilmuwan, yaitu: tanggung jawab sosial, tanggung jawab keteladanan, sikap tanpa pamrih, tanggung jawab professional.