• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA DISEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA DISEKOLAH "

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA LABORATORIUM IPA DISEKOLAH

MENENGAH ATAS NEGERI 3 TANJUNG JABUNG TIMUR

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam

JUMARDI NIM. TK151146

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN TAHAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2020

(2)

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl.

Revisi Halaman In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-

03

- R-0 - 1 dari 2

Hal : Nota Dinas Lamp. : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di Jambi

Asssalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan serperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara:

Nama : Jumardi

NIM : TK.151146

Judul Skripsi : Pengelolaan Sarana dan Prasarana Laboratorium IPA di Sekolah Menegah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai syarat untuk memeperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu Manajemen Pendidikan Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas segera di munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jambi, 6 November 2019 Pembimbing II

Bawaihi, S.Ag, M.Pd.I NIP. 195812281989021002

ii

(3)

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No. Revisi Tgl.

Revisi Halaman In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-

03

- R-0 - 1 dari 2

Hal : Nota Dinas Lamp. : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

di Jambi

Asssalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi Saudara:

Nama : Jumardi

NIM : TK.151146

Judul Skripsi : Pengelolaan Sarana dan Prasarana Laboratoium IPA di Sekolah Menegah Atas Negegri 3 Tanjung Jabung Timur

Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program Studi Manajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai syarat untuk memeperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu Manajemen Pendidikan Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas segera di munaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jambi, 6 November 2019 Pembimbing I

Drs. H. M. Amin Jamaluddin, MM NIP: 197806062005012008

(4)

iii

(5)
(6)

Jumardi

NIM. TK.151146

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil karya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian- bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jambi, 06 November 2019

iv

(7)

PERSEMBAHAN

Alhamdullilahirobbil’alamin satu langkah usai sudah ku lewati, satu cita telahku gapainamunitu bukan akhir dari perjalananku, melainkan awal dari sebuah perjuangan untuk menuju kehidupan di kemudian hari.Rasa syukur ku ucapkan sedalam-dalamnya kepada Allah SWT serta Shalawat dan salam kepada idolaku baginda Rasulallah SAW dan para keluarga, sahabat yang mulia semoga sebuah karya mungil dan sederhana ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi kebanggaan bagi keluargaku tercinta.

Ku persembahkan karya sederhana ini Untuk malaikatku yang selalu memberi semangat dan memberikan kasih sayang yang tak terhingga ibundaku tersayang (Intan) Serta seorang pahlawan yang tak pernah menampakkan keluh kesahnya ayahandaku tercinta (Azis) dan Kepada Adikku (M. Zaki dan M. Maulis astian) Terima kasih tiada tara atas segala support yang telah diberikan selama ini.Penulis persembahkan skripsi ini kepada orang-orang tercinta yang telah banyak membantu penulis selama ini Kepada sahabatku (Sri, Tira, Mira, Zakaria,Topik, Ridho, Mawar,devia, neli) terima kasih telah menjadi sahabat terbaikku.

Kepada teman-teman seperjuangan khususnya rekan-rekan MPI Angakatan 2015 yang tak bisa ku sebutkan namanya satu persatu terima kasih yang tiada tara ku ucapkan yang selalu memberikan nasehat, motivasi, yang selalu membuatku semangat menyelesaikan skripsi ini.

v

(8)

MOTTO

Artinya: Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Anonim, Al-Quran dan Terjemahannya, Departemen Agama Republik Indonesia Qs. Al-Ahzab 21 )

vi

(9)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja-puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan dan kekuatan lahir dan bathin kepada diri penulis sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan sebagaimana mestinya. Shalawat beriring salam senantiasa kita hadiahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, beserta para sahabat dan pengikutnya yang istiqamah sepanjang zaman, Amin.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Manajemen Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. dengan judul“Pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur”

Selama penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak menemukan kesulitan-kesulitan, namun atas bantuan, bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing skripsi, maka skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., PhD. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

2. Dr. Hj. Fadhila Jamil,M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negegri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Bapak Dr. Mahmud, My.M.Pd dan Ibu Uyun Nafi’ah, M.Pd.I selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Drs. H. M. Amin Jamaluddin, MM selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Bawaihi, S.Ag, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan

(10)

vii

(11)

waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi

5. Kepada bapak Muhammad Tahang S.Pd.I.,M.Pd selaku Kepala Sekolah. SMA Negeri 3 Tanjung Jabung Timur yang telah memberikan kemudahan untuk penulis memperoleh data di lapangan.

Atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga, semoga amal baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapat balasan yaitu rahmat dan hidayat dari Allah SWT. Amin.

Wassalamualikum,Wr. Wb

Jambi, November 2019 Penulis,

Jumardi

NIM.TK.151146

viii

(12)

ABSTRAK

Fokus penelitian ini adalah pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium Ipa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) perencanaan sarana dan prasarana laboratorium Ipa 2) pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium Ipa 3) pemeliharaan sarana laboratorium Ipa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini adalah mereduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian ini adalah perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan, trianggulasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium Ipa di SMAN 3 Tanjung Jabung Timur adalah sebagai upaya dalam menigkatkan kualitas pendidikan secara berkesinambungan yaitu: 1) sekolah melakukan perencanaan sekaligus pengadaan sarana dan prasarana berdasarkan analisis kebutuhan. 2) pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium ipa juga melakukan program pemeliharaan setiap setahun sekali, yang bersifat pengecekan, pencegahan sampai bersifat perbaikan. 3) penghapusan sarana dan prasarana sudah dilaksanakan belum dilaksanakan secara optimal.

Dari penenelitian ini dapat disimpulkan bahwa keberadaan sarana dan prasarana yang ada di laboratorium sekolah merupakan salah satu faktor pendukung belajar siswa. Dan laboratorium yang ada disekolah harus dikelola dengan baik agar laboratorium dapat selalu di gunakan.

Kata Kunci: pengelolaan sarana dan prasarana, laboratorium IPA

ix

(13)

ABSTRACT

The focus of this research is the management of laboratory facilities and infrastructure of IPA this research aims to describe: 1) planning of laboratory facilities and infrastructure of IPA 2) maintenance of laboratory facilities and infrastructure of IPA 3) maintenance of laboratory facilities of IPA. This type of research is a qualitative descriptive study. Data obtained from observations, interviews, documentation. Analysis of the data in this study is to reduce data, present data, and make conclusions. The validity test of this research data is lengthening of observation, increasing perseverance, triangulation.

The results showed that: the management of Ipa laboratory facilities and infrastructure at SMAN 3 Tanjung Jabung Timur was an effort to improve the quality of education on an ongoing basis, namely: 1) the school did the planning and procurement of facilities and infrastructure based on an analysis of needs. 2) maintenance of laboratory facilities and infrastructure IPA also conducts maintenance programs once a year, which are checking, prevention to repair. 3) the elimination of facilities and infrastructure has been carried out in an optimal manner.

From this research it can be concluded that the existence of facilities and infrastructure in school laboratories is one of the supporting factors of student learning. And laboratories in schools must be managed properly so that the laboratory can always be used.

Keywords: management facilities and infrastructure, laboratory IPA.

x

(14)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

NOTA DINAS ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan dan kegunaan Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoretik... 7

1. Pengertian Pengelolaan ... 7

2. Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 10

3. Pengertian Sarana dan Prasarana ... 10

4. Kebijakan Pengelolaan Sarana dan Prasarana ... 13

5. Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan Sarana PrasranaPendidikan... 13

6. Manajemen Sarana dan Prasarana ... 15

7. Pengelolaan Sarana dan Prasarana pendidikan di Sekolah ... 24

(15)

8. Tujuan dan fungsi Laboratorium Sekolah ... 28

9. Standar Ruang Laboratorium Sekolah ... 29

10. Ruang Laboratorium IPA SMA ... 29

11. Tata Tertib Laboratorium IPA... 39

B. Studi Relevan ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 41

B. Setting dan Subjek Penelitian ... 41

C. Jenis dan Sumber Data ... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ... 43

E. Teknik Analisis Data ... 44

F. Teknik pemeriksaan Keabsahan Data ... 44

G. Jadwal Penelitian ... 47

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Umum ... 48

1. Sejarah/Historis SMA N 3 Tanjung Jabung Timur ... 48

2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur ... 49

3. Geografis ... 50

4. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur ... 52

5. Keadaan Guru dan Siswa ... 53

6. Keadaan Sarana dan Prasarana ... 56

B. Temuan Khusus dan Pembahasan ... 59

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 69

B. Rekomendasi ... 69 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(16)

xii

(17)

Tabel 2.1. Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA N 3

Tanjung Jabung Timur ... 53

Tabel 3.1. Jumlah Peserta didik berdasarkan Usia ... 56

Tabel 4.1. Daftar Jumlah Siswa ... 56

Tabel 5.1. Keadaan Sarana dan Prasarana ... 57

xiii

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pengurus Sekolah Menengah

Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur ... 52

xiv

(19)

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 3. Instrumen Pengumpulan Data Lampiran 6. Dokumentasi

Lampiran 7. Akreditasi Sekolah

xv

(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai bagian penting bagi kehidupan manusia karena sekaligus membedakan manusia dengan makhluk lain. Jadi pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didpat baik dari lembaga formal maupun non formal dalam membantu proses transformasi sehingga dapat menghasilkan kualitas yang diiginkan.

Pendidikan menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab II pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis.

Pendidikan disekolah difokuskan dalam bentuk pembinaan dalam aspek akademik, non akademik, dan sikap/mental spiritual. Pembinaan aspek akademik di sekolah meliputi kegiatan yang tergabung dalam kegiatan kurikuler, aspek non akademik meliputi kegiatan ekstrakurikuler, dan pembinaan untuk sikap mental/spiritual meliputi kegiatan sholat jamaah bersama dan doa bersama.

(Rahmawati 2013, hlm : 4).

Keberhasilan program Pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana Pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal. ( Pahlevi dkk, 2016, hlm. 88 ).

Sarana dan prasarana Pendidikan disekolah juga sebagai salah satu unsur manajemen pendidikan yang memiliki peranan dalam peroses belajar mengajar, sarana pendidikan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan, sarana dan prasarana pendidikan juga digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa

1

(21)

tentang materi yang disampaikan dengan menggunakan sarana dan prasarana pendidikan yang tepat.

Sekolah memiliki dua sumber daya yang secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran. Sumber daya yang pertama yaitu manusia, dalam hal ini meliputi guru, staf, dan karyawan. Sumber daya selanjutnya yaitu sarana dan prasarana yang berfungsi menunjang kinerja guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran. (Fuad, 2015 hlm. 4).

Standar sarana dan prasarana pendidikan berdasarkan ketentuan yang terdapat pada lampiran permendiknas No. 24/2007 tentang standar sarana dan prasarana sekolah dibedakan menurut jenjang sekolah yaitu sarana prasarana untuk jenjang SD, jenjang SMP, dan jenjang SMA. Jenis-jenis sarana dan prasarana yang distandarkan tersebut meliputi: (1) satuan pendidikan; (2) lahan;

(3) bangunan gedung; dan (4) kelengkapan prasarana dan sarana. (Matin, fuad, 2016 hlm : 137).

Kegiatan pembelajaran IPA yang dilaksanakan selama ini masih terkesan formalitas dan belum menjadi media pembelajaran yang efektif. Siswa belum banyak terlibat aktif dalam kegiatan laboratorium, pembelajaran dilaboratorium lebih menekankan pada kegiatan peraktik secara langsung, kemudian untuk pembelajaran dikelas siswa hanya bisa mendengarkan, mencatat dan menghafalkan konsep tanpa mengetahui fakta-fakta yang ada.

Untuk itu diperlukan kerjasama berbagai pihak sekolah untuk mengatur dan mengelola sarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses belajar mengajar khususnya pada pengelolaan sarana laboratorium. Pengelolaan sarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, dan indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada disekolah.

Disamping itu juga diharapkan tersedianya sarana pendidikan belajar yang memadai secara relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses belajar mengajar baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid sebagai pelajar.

(22)

3

Pemerintah sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan telah berupaya memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan. Pemerintah mewujudkan tanggung jawab tersebut dengan membuat berbagai peraturan mengenai sarana dan prasarana serta anggaran untuk belanja dan memelihara sarana dan prasarana pendidikan. Peraturan dan anggaran yang dibuat oleh pemerintah tidak selamanya berjalan sesuai harapan. (Fuad, 2015, hlm. 4).

Dengan adanya sarana pendidikan, guru dapat mengajar dengan menggunakan metode secara bervariasi dan dapat menggunakan sarana yang bermacam-macam. Akan tetapi penggunaan sarana pendidikan didalam proses belajar mengajar masih belum optimal. Penggunaan sarana yang masih belum otimal ini dikarenakan ketersediaan sarana pendidikan dalam mendukung kegiatan belajar mengajar masih kurang.

Kesulitan mengelola sarana dan prasarana pendidikan akan menjadi semakin besar jika sistem dan prosedur pengelolaannya tidak jelas, termasuk jika kemauan dan kemampuan pengelolaannya tidak ada dan tidak sesuai seperti yang diharapkan. Keberhasilan melakukan pembangunan pendidikan ditentukan oleh banyak faktor yaitu: oleh keberhasilan mengelola sumber daya manusia, uang, sarana dan prasarana dan metodenya. (Matin, Fuad, 2016 hlm. 2).

Pengelolaan pemeliharaan atau perawatan media pendidikan terdiri atas:

pembersihan media, penyimpanan media, penambahan media, perbaikan media, mencegah terjadinya ke rusakan, dan pengawasan terhadap pemeliharaan media;

dan pengelolaan penghapusan media pendidikan terdiri atas: inventarisasi media, pengawasan terhadap penghapusan media, dan penghapusan terhadap media yang rusak.

Pengelolaan laboratorium IPA berkaitan dengan pengelola dan pengguna fasilitas laboratorium yang tersedia (bangunan, peralatan laboratorium, bahan- bahan penunjang praktikum IPA), serta aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna.

(23)

Laboratorium termasuk prasarana disekolah yang sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar karena laboratorium sebagai tempat untuk melakukan berbagai aktifitas atau kegiatan praktikum atau percobaan maupun penelitian, dimana untuk melakukan kegiatan tersebut harus memperhatikan aspek-aspek keselamatan kerja serta aspek tatakelolanya (manajemen). (Sitorus, Sutiani, 2013 hlm : 1).

Praktikum merupakan salah satu kegiatan laboratorium yang sangat berperan dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Praktikum memungkinkan siswa mempelajari pelajaran melalui pengamatan langsung terhadap gejala-gejala maupun proses, melatih keterampilan berfikir ilmiah, menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, serta menemukan dan memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah.

Berdasarkan studi awal yang dilakukan oleh penulis, bahwa disekolah tersebut memiliki akreditasi A, terdapat laboratorium IPA, yang gedung tersebut dijadikan sebagai tempat peraktikum, diantaranya seperti peraktek pelajaran biologi ,kimia, dan fisika jadi, Tentunya dengan satu gedung labor yang dijadikan sebagi tempat peraktik Biologi,Kimia, dan Fisika harus memerlukan pengelolaan yang optimal. Keberadaan laboratorium IPA di sekolah memiliki peranan penting dalam menunjang kegiatan belajar siswa. Laboratorium IPA Sekolah Menegah Atas Negeri 3 ini sendiri tidak luput dari masalah berdasarkan observasi yang dilakukan penulis menemukan beberapa permasalahan antara lain sebagai berikut, diantaranya: sarana dan prasrana laboratorium kurang dikelola dengan baik, sehingga memberikan dampak pada pemanfaatan dan keefektifan laboratorium itu sendiri.

Melihat Fenomena yang terjadi diatas, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengelolaan Sarana dan prasarana Laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur”.

(24)

5

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas, yang menyebabkan pembahasan menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang penulis buat, maka penulis memberikan Batasan masalah dengan masalah ini dengan memfokuskan pada pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur mulai dari perencanaan, pemeliharaan, dan penghapusan sarana prasarana.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses perencanaan sarana dan prasarana laboratorium IPA yang adadi Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur?

2. Bagaimana pemeliharaaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur?

3. Bagaimana Penghapusan Sarana dan Prasarana Laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur?

D. Tujuan dan kegunaan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui proses perencanaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur.

2. Untuk mengetahui pemeliharaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur.

3. Untuk mengetahui penghapusan sarana dan prasrana Laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tanjung Jabung Timur.

(25)

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini diharapkan Dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai hasil dari pengamatan langsung serta dapat memberikan pemahaman terhadap pembaca dan penulis.

2. Diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran guna dalam meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium IPA di Sekolah Menengah Atas Negegri 3 Tanjung Jabung Timur.

3. Bagi penulis merupakan pelajaran yang sangat berharga dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.

(26)

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan adalah suatu usaha mengendalikan sesuatu sehingga menjadi teratur. Dalam suatu pengendalian, maka tidak terlepas dari pemeliharaan yaitu bagaimana supaya objek yang dikelolaselalu eksis yang terindikasi pada fungsi keberadaannya. Proses pengelolaan mempunyai dua hasil sistem kerja yaitu:

pemeliharaan agar teratur danpemeliharaaan agar dapat digunakan atau bermanfaat sesuai dengan keberadaaanya. Oleh sebab itu, sesuatu objek yang teratur terindikasi melalaui penempatan yang sesuai dengan pengguna atau pemanfaatannya. Kalau dikaitkan pengelolaan dengan manajemen, maka segala proses kerja dari pengelolaan baik pengaturan dan pemanfaatan menggunakan “pendekatan manajemen” (Ramayulis, Mulyadi, 2017 hlm.95).

Pengelolaan itu sendiri akar katanya adalah “kelola” istilah lain dari pengelolaan adalah “manajemen” manajemen adalah kata yang aslinya dari Bahasa inggris, yaitu management, yang artinya ketalaksanaan, tata pimpinan, penglolaan. Manajemen atau pengelolaan dalam pengertian umum menurut suharsimi arikunto (1990: 2) dalam buku strategi belajar mengajar karangan Syaiful Bahri Djamarah adalah pengadministrasian, pengaturan, dan penataan suatu kegiatan ( Syaiful Bahri Djamarah, 2006, hlm. 175).

Bersumber pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 kemudian muncul Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya dilakukan perubahan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 disebutkan lingkup standar nasional pendidikan meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Salah satu standar tersebut adalah standar sarana dan prasarana yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24

7

(27)

Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana sebagai upaya yang berkelanjutan dalam pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/ MI), Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/ MTs), dan Sekolah Menengah Atas/

Madrasah Aliyah (SMA/ MA). (Fardiyono, 2015 hlm.2).

Terkait dengan proses pelaksanaan manajemen, dalam pelaksanaan manajemen terlihat fungi-fungsi yang ditampilkan oleh seorang manager atau pemimpin, yaitu: perencanaan (planning) pengorganisasian (Organizing) pelaksanaan (actuating), dan pengawasan(controlling). Oleh karena itu, manajemen diartikan sebgagai proses merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan, dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.

Sebagai mana dijelaskan di dalam Al-Qur’an

Artinya:

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Qs- Al- Insyirah, 6-8)

Maksud Ayat diatas adalah ketika kita diberikan keperarcayaan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh agar pekerjaan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Pengelolaan sarana dan prasarana sangat penting karena dengan adanya pengelolaan sarana dan prasaran pendidikan akan terpelihara dan jelas kegunaannya. Dan pihak sekolah harus dapat memelihara dan memperhatikan sarana dan prasarana yang sudah ada.

Pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan dan memperatahankan kodisi yang optimal bagi terjadinya proses pembelajaran, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan

(28)

9

teknologi maka dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan usaha pengelolaan dalam sarana dan prasarana Pendidikan, sebagai indikator berhasil atau tidaknya proses pencapaian suatu tujuan Pendidikan antara lain dipengaruhi oleh pengelolaan sarana dan prasarana sekolah oleh pihak sekolah. Sarana dan prasarana pendidikan perlu untuk dikelola demi lancarnya proses pembelajaran disekolah. (Megasari, 2014 hlm. 639-831).

Pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah juga mendukung terhadap keberhasilan proses kegiatan yang ada di sekolah dan juga pembelajaran dibutuhkan pengelolaan sarana prasarana secara optimal. Semakin baik dalam pengelolaan sarana dan prasarana maka semakin terjamin juga dalam proses kegiatan yang ada di sekolah.

Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap proses pembelajaran di sekolah dalam upaya pengadaan dan pendayagunaan sarana di sekolah, dibutuhkan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang ada pada umumnya yaitu mulai dari perencanaan, pengadaan, pengaturan, penggunaan, dan penghapusan. (Indrawan 2015, hlm. 9).

Pengelolaan merupakan terjemahan management, karena adanya perkembangan dalam bahasa indonesia, maka management tersebut menjadi manajemen.

Dalam kamus besar bahasa indonesia bahwa pengelolaan ialah:

a. Proses, cara, pembuatan mengelola

b. Proses melakukan kegiataan tertentu dengan menggerakkan tenaga orang lain.

c. Proes membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi.

d. Proses yang memberikan pada semua hal yang terlibat dalam pelakanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.

Pengelolaan ini meliputi banyak kegiatan dan bersama-sama menghasilkan suatu hasil yang berguna untuk mencapai tujuan. Lebih rincinya, pengelolaan pendidikan merupakan keseluruhan proses perencanaan, pengadaan,

(29)

pendayagunaan, dan pengawasan peralatan yang digunakan untuk menunjang tercapinya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

2. Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Tujuan pengelolan sarana dan prasarana adalah menyangkut orang yang berwenang dalam pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan yang disebut administrasi perlengkapan sarana dan parasana di sekolah dimana tujuan pengelolaan sarana dan prasarana adalah untuk memberikan layanan secara professional di bidang sarana dan prasarana dalam rangka terselenggaranya proses Pendidikan secara efektif dan efisien, secara rinci tujuan dari pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan adalah:

1) Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana Pendidikan melalui perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama dengan pergertian bahwa diharapkan semua perlengkapan yang didapatkan sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi, ssesuai kebutuhan sekolah dengan dana yang efisien.

2) Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana Pendidikan secara efektif dan efisien.

3) Mengupayakan sarana dan prasarana Pendidikan di sekolah, sehingga keberadaan selalu dalam kondisi siap pakai saat diperlukan oleh semua personel.

3. Pengertian Sarana dan prasarana

Manajemen sarana dan prasarana terdiri dari tiga kata, yaitu manajemen, sarana, dan prasarana. Manajemen yaitu proses kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisian. Sarana adalah perlengkapan yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan dan keberadaaanya tidak dapat digantikan, sehingga jika perlengkapan tersebut tidak ada, maka proses pendidikan tidak dapat terlaksana,karena sarana tersebut tidak dapat diganti secara fungsional. Sedangkan prasarana adalah perlengkapan yang secara tidak langsung digunkan dalam proses pendidikan dan keberadaaanya dapat digantikan.

(30)

11

Sarana dan prasarana sangat mendukung dan memperlancar proses Pendidikan. Untuk mencapai tujuan Pendidikan maka keberadaan sarana dan prasrana tidak dapat diabaikan,melainkan harus dipikirkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya di suatu lembaga Pendidikan. (kompri, 2014, hlm.

192).

Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat dan media pengajaran. (Gunawan, Benty, 2017 hlm. 316-317).

Ditinjau dari fungsi dan peranannya terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar, maka sarana Pendidikan (sarana material) dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: 1) Alat pelajaran. 2) Alat peraga. 3) Media pengajaran.

Pada garis besarnya manajemen sarana dan prasarana meliputi 5hal yaitu:

1) Penentuan kebutuhan

Sebelum mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas yang lain lebih dahulu harus melalui prosedur penelitian yaitu melihat kembali kekayaan yang telah ada. Dengan demikian baru bias ditentukan sarana apa yang diperlukan berdasarkan kepentingan Pendidikan di sekolah itu.

2) Proses pengadaan

Pengadaan sarana Pendidikan ada beberapa keungkinan yang akan ditempuh:

a. Pembelian dengan biaya pemerintah b. Pembelian dengan biaya SPP

c. Bantuan dari BP3 dan,

d. Bantuan dari masyarakat lainnya 3) Pemakaian

Dari segi pemakaian (penggunaan) terutama sarana alat perlengkapan dapat dibedakan atas:

a. Barang habis pakai b. Barang tidak habis pakai

(31)

Penggunaan barang tidak habis dipakai harus secara maksimal dan dipertanggungjawabkan pada tiap triwulan sekali, sedangkan penggunaan barang tetap dipertanggungjawabkan satu tahun sekali, maka perlu pemeliharaan dan barang-barang itu disebut barang inventaris.

4) Pengurusan dan pencatatan

Untuk keperluan pengurusan dan pencatatan ini disediakan instrumen administrasi berupa antara lain:

a. Buku inventaris b. Buku pembelian c. Buku penghapusan d. Kartu barang.

5) Pertanggungjawaban

Penggunaan barang-barang inventaris sekolah harus dipertanggungjawabkan dengan jalan membuat laporan penggunaan barang- barang tersebut yang ditujukan kepada instansi atasan (kanwil) departemen Pendidikan dan kebudayaan. (Suryosubroto, 2010, hlm. 114-115).

Sedangkan prasarana Pendidikan didefinisikan sebagai semua perangkat perlengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses Pendidikan di sekolah. Prasarana Pendidikan adalah semua perangkat perlengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses Pendidikan di sekolah. Dalam Pendidikan misalnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya. Sedangkan menurut keputusan Menteri P dan K No.079/1975, sarana Pendidikan terbagi menjadi 3 kelompok besar yaitu:

a. Bangunan dan prabot sekolah.

b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukuan dan alat-alat peraga laboratorium.

c. Media Pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audiovisual yang menggunakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.

(32)

13

Sarana merupakan sebuah ruh dalam sebuah organisasi, karena organisasi akan tetap eksis apabila mempunyai sarana yang akan dikelola dan sebaliknya organisasi itu tidak akan berkembang, kalau tidak mempunyai sarana khususnya sarana yang ada di laboratorium

4. Kebijakan Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Dalam perspektif pemerintah, kegiatan manajemen sarana prasarana pendidikan setidak-tidaknya memiliki delapan mata rantai kegiatan yaitu:

a. Perencanaan sarana

b. Pengadaan sarana dan prasarna Pendidikan c. Penyaluran sarana dan prasarana Pendidikan d. Penyimpanan sarana dan prasarana Pendidikan e. Pemeliharaan sarana dan prasarana Pendidikan f. Pendayagunaan sarana dan prasrana Pendidikan g. Inventarisasi sarana prasarana pendidikan dan

h. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan dengan tujuan untuk mencapai tingkat pengamanan yang semaksimal mungkin terhadap kekayaan milik Negara. (Matin, Fuad, 2016 hlm.3).

5. Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dalam mengelola sarana dan prasarana Pendidikan terdapat sejumlah yang perlu diperhatikan agar tujuan dapat tercapai dengan maksimal. Prinsip-prinsip tersebut menurut bafadal yaitu:

1) Prinsip pencapaian tujuan

Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah dilakukan dengan maksud agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai.

Oleh sebab itu, manajemen perlengkapan sekolah dapat dikatakan berhasil bilamana fasilitas sekolah itu selalu siap pakai setiap saat, pada setiap ada seorang personel sekolah akan menggunakannya.

2) Prinsip efisiensi

Dengan prinsip efisiensi berarti semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana sekolah dilakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa memperoleh fasilitas yang berkualitas baik dengan harga

(33)

yang relatif murah. Selain itu juga berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan. Dalam rangka itu maka perlengkapan sekolah hendaknya dilengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaannya. Petunjuk teknis tersebut dikomunikasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya, bilamana dipandang perlu, dilakukan pembinaan terhadap semua personel.

3) Prinsip Administratif

Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang berkenaan dengan sarana dan prasarana pendidikan. Sebagai contohnyaadalah peraturan tentang inventarisasi dan penghapusan perlengkapan milik negara. Denganprinsip administratif berarti semua perilaku pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah itu hendaknya selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi dan pedoman yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sebagai upaya penerapannya, setiap penanggung jawab pengelolaan perlengkapan pendidikan hendaknya memahamisemua peraturan perundang-undangan tersebut dan menginformasikan kepada semua personel sekolah yang diperkirakan akan berpartisipasi dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan.

4) Prinsip kejelasan tanggung jawab

Indonesia tidak sedikit adanya lembaga pendidikan yang sangat besar dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat banyak sehingga manajemennya melibatkan banyak orang. Bilamana hal itu terjadi maka perlu adanya pengorganisasian kerja pengelolaan perlengkapan pendidikan. Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung jawab semua orang yang terlibat itu perlu dideskripsikan dengan jelas.

5) Prinsip kekohesifan

Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan pendidikan di sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak. Oleh karena itu, walaupun semua orang

(34)

15

yang terlibat dalam pengelolaan perlengkapan itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, namun antara yang satu dengan yang lainnya harus selalu bekerja sama dengan baik. (http://pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan. Selasa, 26 november-2019:11:12 wib).

6. Manajemen Sarana Dan Prasarana

Istilah manajemen berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari kata kerja “to manage” yang sinonimnya antara lain “to hand” berarti mengurus, “tocontrol”

memeriksa, “to guide” memimpin. Jadi, bila dilihat dari asal katanya manajemen dapat diartikan sebagai: mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola. (Ramayulis, Mulyadi,2017 hlm. 23).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidayah, SMP dan SMA menyatakan sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat berpindah-pindah. (Gunawan, Benty, 2017 hlm. 317).

Perencanaan adalah proses mendefisnisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan hal terpenting dalam semua proses manajemen, karena tanpa perencanaan, proses manajemen yang lain tidak akan dapat berjalan.

1) Perencanaan sarana dan prasarana

Barnawi dan Arifin (2012:51) dalam buku Imam Gunawan, Djum Djum Noor Benty berpendapat perencanaan berasal dari kata rencana, yang memiliki arti rancangan atau kerangka dari suatu yang akan dilakukan pada masa depan. Perencanaan sarana dan prasana Pendidikan merupakan proses perancanagan upaya pembelian, penyewaan, peminjaman, penukaran, daur ulang, rekondisi, rehabilitasi, distribusi atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.

Perencanaan pengadaan barang bergerak dan tidak bergerak sekolah, harus memenuhi beberapa syarat agar setelah pengadaan barang dapat digunakan secara efektif dan efisien seta berkontribusi bagi pencapaian tujuan Pendidikan sekolah.

(35)

Selain itu langkah-langkah dalam membuat perencanaan, barang bergerak hendaknya melewati tahap-tahap meliputi:

1) Penyusunan daftar kebutuhan 2) Estimasi biaya

3) Menetapkan skala prioritas 4) Penyusunan rencana pengadaan

Sedangkan perencanaan barang tidak bergerak seperti tanah dan bangunan. Tanah yang dipilih untuk mendirikan sekolah hendaknya memilliki kelebihan tertentu, kelebihan yang tertentu yang dimaksud ialah kelebihan yang dapat mendukung proses Pendidikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilihan tanah secara cermat.

2) Pengorganisasian sarana dan prasarana

Fungsi pengorganisasian harus dikelola sedemikian rupa agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah bertanggung jawab dalam hal:

a. Hubungan antara peralatan dan pengajaran dengan program pengajaran b. Tangggung jawab kepala sekolah dan kaitannya dengan pengurusan dan

prosedur

c. Beberapa pedoman administrasi peralatan dan d. Administrasi Gedung dan perlengkapan sekolah

Hal ini menunjukan bahwa sarana dan prasarana yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran disekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan, dan mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang, seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang

(36)

17

pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.

Pengorganisasian sarana dan prasrana merupakan proses untuk menjelaskan secara rinci mengenai tujuan dari adanya sarana dan prasarana serta memberikan tanggung jawab kepada orang yang telah diberikan tugas sebagai penanggung jawab yang sudah terstruktur.

Kepala sekolah harus dapat mengorganisasikan dengan menetapkan orang-orang yang melaksanakan tugas atau pekerjaan, membagi tugas, dan menetapkan kedudukan serta hubungan kerja satu dengan yang lainnya agar tidak terjadi benturan dan kesimpangsiuran satu dengan yang lainnya. Orang-orang yang diperlukan untuk mengelola kegiatan sarana dan prasrana di sekolah adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bidang sarana dan prasarana, guru dan tenaga administrasi sekolah.

3) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Pemeliharaan adalah kegiatan merawat, memelihara dan menyimpan barang-barang tersebut awet dan tahan lama. Pihak yang terlibat dalam pemeliharaan barang adalah semua warga sekolah yang terlibat dalam semua pemanfaatan barang tersebut. Pemeliharaan sarana dan prasarana termasuk aspek krusial dalam pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan, karena bukan lagi rahasia umum, bahwa sarana dan prasrana yang tidak terpelihara dirasakan sangat tidak nyaman oleh para penggunanya.Pemeliharaan sarana dan prasarana Pendidikan di sekolah dimaksudkan untuk mengkondisikan sarana dan prasarana tersebut senantiasa siap pakai dan tidak mengalami masalah ketika sedang dipergunakan. Oleh karena itu, pemeliharaan sarana dan prasarana Pendidikan di sekolah harus dilakukan secara teratur, sistematis dan kontinu.

Ada dua jenis pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolah, yakni pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan secara berkala. Pemeliharaan sehari-hari adalah jenis pemeliharaan yang hampir sama setiap hari

(37)

dilakukan agar sarana dan prasrana tersebut siap, aman, dan nyaman dipakai. Contohnya menyapu lantai, mengepel lantai, dan membersihkan computer dari debu. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikandi sekolah secara berkala ditujukan kepada jenis sarana dan prasarana yang memang membutuhkan pemeliharaan secara berkala.

Nurabadi (2014:66) dalam buku Imam Gunawan dan Djum Djum Noor Benty mengemukakan tujuan dari pemeliharaan adalah:

a) Untuk mengoptimalkan masa pakai perlengkapan

b) Untuk menjamin kesiapan operasional perlengkapan sekolah dalam mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan sekolah sehingga akan memperoleh hasil yang optimal

c) Untuk menjamin ketersediaan perlengkapan yang diperlukan melalui pengecekan secara rutin dan teratur

d) Untuk menjamin keselamatan atau keamanan pemakai perlengkapan tersebut

Sedangkan manfaat dari pemeliharaan sarana dan prasarana adalah:

a) Masa pakai akan relatif lama sehingga tidak perlu pengadaan dalam waktu yang singkat

b) Perlengkapan jarang terjadi kerusakan, sehingga biaya perbaikan dapat ditekan seminimal mungkin

c) Akan memudahkan control terhadap perlengkapan sekolah dalam menghindari kehilangan

d) Perlengkapan akan enak digunakan dan dilihat dan e) Akan memberikan hasil pekerjaan yang baik dan optimal.

4) Penghapusan sarana dan prasarana Pendidikan

Penghapusan adalah aktivitas manajemen sarana dan prasarana Pendidikan yang bermaksud meniadakan barang-barang inventarisasi lembaga dengan mengikuti tata kaidah, perundang-undangan, dan peraturan yang berlaku. Tujuan sarana dan prasarana Pendidikan menurut bafadal (2004) dalam buku Imam gunawan dan Djum Djum Noor benty adalah:

(38)

19

a) Mengurangi dan mencegah kerugian yang lebih besar sebagai akibat dari adanya dana yang dikeluarkan untuk pos perbaikan

b) Mengurangi dan mencegah terjadinya pemborosan dana sebagai akibat dari biaya pengamanan, penggudangan dana sarana dan prasarana yang tidak dapat digunakan lagi.

c) Mengurangi beban dan kalua perlu membebaskan intuisi dari tanggung jawab pemeliharaan dan pengamanan barang-barang yang sudah tidak dapat dipakai lagi

d) Mengurangi beban pekerjaan inventarisasi yang secara terus menerus atau berkala yang harus dilakukan

e) Menghapuskan barang-barang yang out of date dari lembaga agar tidak memboroskan tempat atau ruangan

f) Agar barang-barang sekali pakai (tidak dapat diperbaharui lagi) tidak menumpuk dilembaga Pendidikan

g) Agar ada alasan juga untuk mengadakan barang baru yang lebih sesuai dengan tuntunan kebutuhan dari anggaran pengadaan.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar barang-barang di sekolah dapat dihapus, yaitu:

1) Barang-barang tersebut diklasifikasikan mengalami kerusakan berat sehingga dipandang tidak dapat dimanfaatkan lagi

2) Barang-barang yang akan dihapus tersebut sudah dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan

3) Barang-barang disekolah tersebut sudah dipandang kuno sehingga ketika digunakan sudah tidak efektif dan efisien lago

4) Barang-barang tersebut menurut aturan tertentu karena terkena larangan

5) Barang-barang tersebut mengalami penyusutan yang berada di luar kekuaasaan pengurus barang

6) Barang-barang tersebut jumlahnya melebihi kapasitas sehingga tidak dipergunakan lagi

(39)

7) Barang-barang yang dari segi utilitasnya tidak seimbang dengan kerumitan pemeliharaanya

8) Barang-barang yang dicuri

9) Barang-barang yang diselewengkan

10) Barang -barang yang terbakar atau musnah akibat adanya bencana alam.

Adapun prosedur penghapusan perlengkapan sekolah adalah:

1) Manajemer Pendidikan membentuk tim penghapusan sarana dan prasarana Pendidikan

2) Tim penghapusan sarana dan prasarana Pendidikan diberikan mandate untuk mengidentifikasi jenis-jenis barang yang akan di hapuskan 3) Berdasarkan hasil identifikasi atas sarana dan prasarana Pendidikan

tersebut, tim kemudian mengumpulkan sarana dan prasarana Pendidikan yang akan dihapus pada suatu tempat (dapat di Gudang transit)

4) Sarana dan prasarana yang telah dikumpulkan tersebut kemudian di inventarisasi dengan cara mencatat jenisnya, jumlahnya, tahun pembuatannya, tahun aggarannya, dan sumber anggarannya

5) Manajer Pendidikan mengajukan usulan penghapusan ke instansi yang berada di atasnya, dengan dilampiri dengan barang yang akan dihapus 6) Setelah usulan disetujui, yang ditandai dengan keluarnya surat

keputusan usulan penghapusan, tim yang ditunjuk memeriksa kembali barang-barang yang dihapus dan mencatatnya dalam berita acara penghapusan

7) Tim yang ditunjuk melakukan penghapusan.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.06/2016 Tentang cara pelaksanaan pemuusnahan dan penghapusan barang milik negara Menimbang:

(40)

21

a. Bahwa dalam rangka mewujudkan akuntabilitas pengelolaan barang milik negara, pemusnahan dan penghapusan milik negara perlu dilaksanakan secara efisien dan akuntabel.

b. Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 80 peraturan pemerintah Nomor 27 tahun 2014 tentang pengelolaan barang milik negara/daerah, perlu mengatur ketentuan menganai tata cara pelaksanaan pemusnahan barang milik negara.

c. Bahwa dalam rangka menyikapi perkembangan kondisi dan praktik pengelolaan barang milik negara, diperlukan adanya penyempurnaan pengaturan mengenai penghapusan barang milik negara yang sebelumnya diatur dalam peraturan Menteri keuangan nomor 50/PMK.06/2014 tentang tata cara pelaksanaan penghapusan barang milik negara.

d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan c perlu menetapkan peraturan Menteri keuangan tentang tata cara pelaksanaan pemusnahan dan penghapusan barang milik negara.

1. Pemusnahan Barang Milik Negara dilakukan dalam hal:

a. Barang Tidak dapat digunakan , tidak dapat dimanfaatkan, dan atau tidak dapat dipindahtangankan atau

b. Terdapat alasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

2. Pemusnahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1):

a. Dilakukan dengan:

1. Dibakar 2. Dihancurkan 3. Ditimbun 4. Ditenggelamkan 5. Dirobohkan, atau

6. Cara lain sesuai dengn ketentuan perundang-undangan b. Dituangkan dalam berita Acara pemusnahan, dan

c. Dilaporkan kepada pengelola barang, untuk Barang Milik Negara yang berada pada pengguna barang.

(41)

Tata cara pelaksanaan pemusnahan Barang Milik Negara yang berada pada pengelola barang.

1. Pengelola barang melakukan penelitian terhadap barang milik negara yang akan dimusnahkan

2. Penelitian sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) meliputi:

a. Penelitian Administratif, meliputi penenlitian data dan dokumen, dan

b. Penelitian fisik, untuk mencocokan fisik Barang Milik Negara yang akan dimusnahkan dengan data administrative.

3. Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam hasil penelitian

4. Dalam hal berdasarkan hasil laporan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) BMN tersebut layak dan memenuhi syarat untuk dimusnahkan, pengelola barang menetapkan keputusan pemusnahan Barang Milik Negara.

5. Berdasarkan keputusan BMN sebagaimana dimaksud dalam ayat(4) pengellola barang melakukan pemusnahan BMN paling lama satu bulan sejak tanggal keputusan pemusnahan BMN ditetapkan.

6. Pelaksanaan pemusnahan BMN sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dituangkan dalam berita acara pemusnahan

7. Berita acara pemusnahan BMN sebagaimana dimaksud pada ayat (60 disusun dengan format sebagaiman tercantum dalam lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan Menteri ini.

Berkenaan dengan manejemen sarana dan prasarana pemerintah memberikan acuan tentang pelaksanaan dalam bidang sarana dan prasarana Pendidikan sebagai berikut:

1) Sekolah/madrasah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana.

(42)

23

2) Program sarana dan prasarana mengacu pada standar sarana dan prasarana dalam hal:

a. Merencanakan,memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana

b. Mengevaluasidan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses Pendidikan

c. Melengkapi fasilitas pelajaran pada setiap tingkat kelas disekolah/madrasah

d. Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan Pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat

e. Pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkugan.

3) Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.

4) Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah/madrasah

a. Direncanakansecara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik dengan mengacu standar sarana dan prasrana b. Dituangkan dalam rencana pokok (master plan) yang meliputi

gedung dan laboratorium serta pengembangannya. (Suparlan, 2014, hlm. 83).

Pentingnya sarana dan prasarana untuk menunjang proses pendidikan, diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional “Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kewajiban peserta didik”

(Undang-Undang RI Tahun 2003). Juga Peraturan Pemerintah RI No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII pasal 42 ayat 1 dan 2: 1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi: perabot,

(43)

peralatan pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. 2) Dari setiap satuan pendidikan meliputi: lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang guru, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, kantin, tempat berolah raga dan tempat beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi, dan ruang tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pemmbelajaran yang teratur dan berkelanjutan.(PP RI Tahun 2005). (Megasari 2014, hlm. 637-831).

7. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di Sekolah

Setiap lembaga Pendidikan bertanggung jawab dalam mengusahakan sarana dan prasrana Pendidikan yang dibutuhkan. Sarana dan prasarana merupakan faktor yang secara langsung maupun tidak langsungikut menentukan kelancaran kegiatan Pendidikan, sarana dan prasarana yang kuran mendukung, maka penyelangaraan atau pelaksanaan proses Pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik. Begitupun sebaliknya, sarna dan prasarana yang medukung dan lengkap akan memudahkan proses Pendidikan.

Setiap lembaga Pendidikan di era modern sangat tergantung dengan kehadiran sarana dan prasarana, tidak ada satu sekolah pun yang mengabaikan sarana dan prasarana bagi proses Pendidikan.

Standar Nasional pendidikan pada pokok pemaparannya juga membicarakan standar sarana dan prasarana. Hal ini dapat dilihat pada peraturan pemerintah republik indonesia nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 42:

1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang memiliki prabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belaja lainnya, bahan habis pakai,serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

(44)

25

2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi tanah, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidikan, ruang tata usaha, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berekreasi, dan ruang atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Menempatkan sarana dan prasarana pendidikan sebagai faktor penentu bagi peningkatakan mutu pendidikan tentu bukan perhitungan yang salah.

Hanya saja disini setiap lembaga pendidikan harus memahami beberapa hal:

1) Sarana dan prasarana pendidikan haruslah mampu membantu proses pendidikan secara menyeluruh.

2) Sarana da prasarana pendidikan harus dihadirkan sesuai dengan kebutuhan 3) Sarana dan prasarana pendidikan harus disesuaikan dengan kualitas dan

kuantitasnya sesuai tuntutan daerah.

4) Setiap lembaga pendidikan harus memiliki personil yang menguasai dan memahami prinsip penggunaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada 5) Sarana dan prasarana pendidikan harus memnuhi tuntutan normatif standar

nasional pendidikan.

Prinsip-prinip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sarana dan prasarana Pendidikan adalah:

a. Prinsip pencapaian tujuan yaitu sarana dan prasarana Pendidikan di sekolah harus selalu dalam kondisi siap pakai apabila akan didayagunakan oleh personel sekolah dalam rangka pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah.

b. Prinsip efesiensi yaitu pengadaan sarana dan prasarana Pendidikan di sekolah harus dilakukan melalui perencanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan prasarana Pendidikan yang baik dengan harga yang murah, demikian juga pemakaiannya harus dengan hati- hati sehingga mengurangi pemborosan waktu dan penggunaan barang.

(45)

c. Prinsip administrative yaitu manajamen sarana dan prasarana Pendidikan di sekolah harus selalu memperhatikan undang-undang peraturan, intruksi, dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh pihak yang berwenang.

d. Prinsip kejelasan atau tanggung jawab yaitu manajemen sarana dan prasarana di sekolah harus didelegasikan kepada personel sekolah yang mampu bertanggung jawab.

e. Prinsip kekohesifan yaitu manajemen sarana dan prasarana di sekolah itu harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak. (Kompri, 2014 hlm. 198).

Standar sarana dan prasarana selain sebagai sebuah standar baku yang telah ditetapkan dalam peraturan menteri, dalam konteks sistem penjaminan mutu, standar sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen vital yang harus dimiliki dan dikelola dengan baik.Dengan demikian, maka diperlukan sebuah kebijakan khusus terkait dengan pengelolaannya yang dituangkan secara rinci melalui sebuah dokumen kebijakan pengelolaan sarana prasarana.

Dokumen kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana diperlukan untuk menjamin terlaksananya pengelolaan sarana dan prasarana yang ada secara baik dan optimal serta memenuhi syarat-syarat pengelolaan seperti yang diamanatkan dalam peraturan yang ada. Kebijakan pengelolaan sarana dan prasarana meliputi perencanaan, pengadaan barang/jasa, inventarisasi, legal audit, penilaian, prosedur penggunaan dan pemeliharaan, pengawasan pengendalian, pengalihan dan penghapusan sarana dan prasarana yang ada.

Harus diperhatikan pula bahwa laboratorium yang ada di sekolah harus memadai jumlah dan kualitasnya. Hal ini ditegaskan oleh peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 43: 1) standard keragaman jenis peralatan laboratorium pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal peralaan yang harus teredia, 2) standard jumlah peralatan sebagaimana dimaksud pada

(46)

27

ayat (1) dinyatakan dalam rasio minimal jumlah peralatan peserta didik.

(Kompri, 2014 hlm. 84).

Jadi pengelolaan terhadap sarana dan prasarana harus lebih ditekankan lagi dalam lembaga Pendidikan seperti sekolah. Dan harus ada yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarana dan prasarana tersebut, dengan pengelolaan sarana dan prasarana yang ada disekolah kepala sekolah dapat merenanakan dan mendata apa saja sarana dan prasrana yang harus digunakan di sekolah tersebut. Jika semua langkah-langkah pengelolaan telah berjalan dengan baik seperti yang diharapkan maka akan berdampak positif terhadap siswa-siswa dalam proses belajar-mengajar dan tercapainya tujuan Pendidikan secara efektif dan efisien, maka penyelenggara penddidikan baik itu pemerintah, kepala sekolah, guru, personil sekolah yang lainnya maupun masyarakat perlu terus berusaha untuk meningkatkan kualitas Pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman.

Pentingnya sarana dan prasarana untuk menunjang proses Pendidikan diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional“setiap satuan Pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan Pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kewajiban peserta didik” (Undang-Undang RI Tahun 2003). Juga Peraturan Pemerintah RI No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab VII pasal 42 ayat 1 dan 2:

a) Setiap satuan Pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi: perabot, peralatan Pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta perlengkapan yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

b) Dari setiap satuan Pendidikan meliputi: lahan, ruang kelas, ruang guru, ruang pimpinan, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, kantin, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat berekreasi, dan ruang tempat yang

(47)

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (PP RI Tahun 2005). (Megasari, 2014, hlm. 637-832).

Keberhasilan program pendidikan melalui proses Pendidikan melalui proses pembelajaran sangat dipengaruhi, salah satu diantaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana Pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal. Sarana dan prasarana Pendidikan merupakan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran disekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

8. Tujuan dan Fungsi Laboratorium Sekolah

Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 mengenai standar Nasional Pendidikan dan dijabarkan dalam permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pegujian teoritis, pembuktian uji coba penelitian dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.

Tujuan penyelenggaraan layanan laboratorium sekolah secara umum adalah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar,terutama dalam peraktik, penyelidikan atau percobaan di sekolah. Wiyono(1999) kemudian merinci tujuan khusus dari penyelenggaraan laboratorium sekolah sebagai berikut:

a. Menunjang penguasaan mata pelajaran yang diajarkan guru b. Memupuk keberanian pribadi peserta didik untuk mencari hakikat

keberaian ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungan alam dan social c. Melatih dan mengembangkan keterampilan peserta didik dalam

pembelajaran dan guru dalam mengembangkan profesinya

d. Membiasakan peserta didik untuk belajar inovatif, baik secara individu maupun kelompok. (Zulkarnain, 2018 hlm. 41).

(48)

29

9. Standar Ruang Laboratorium Sekolah

Sarana dan prasarana ruang laboratorium dapat dibedakan di setiap jenjang pendidikan. Untuk itu, standard sarana dan prasarana laboratorium mengikuti kebutuhan di setiap jenjang pendidikannya (Barnawi, Arifin, 2012 hlm).

Ruang laboratorium di SMA/MA dibedakan menjadi lima jenis ruang, yaitu ruang laboratoium biologi, fisika, kimia, komputer, dan bahasa. Ruang laboratorium biologi, fisika, dan kimia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi, fisika, dan kimia secara peraktik memerlukan peralatan khusus. (Zulkarnain, 2018 hlm. 46).

10. Ruang Laboratoriuum IPA SMA

Sebagai bagian integral proses pembelajaran IPA, laboratorium sekolah memiliki fungsi yang sangat strategis dalam pencapaian kompetensi siswa. Kegiatan laboratorium akan sangat mendukung pelaksanaan proses pembelajaran IPA, terutama karena Ilmu Pengetahuan Alam dibangun dari berbagai eksperimen. Disamping merupakan salah satu aspek penilaian penjaminan mutu pendidikan nasional (PP No. 19 Tahun 2005), pentingnya praktikum dalam pendidikan IPA juga mensyaratkan bahwa keberadaan laboratorium IPA benar-benar penting. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 42 ayat (2) serta Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2) mensyaratkan bahwa pendidikan wajib memiliki prasarana termasuk ruang laboratorium untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Demikian pula Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006) menyatakan bahwa sekolah harus memiliki sarana prasarana laboratorium disamping perabot dan peralatan pendidikan lainnya. Keberadaan peralatan dan bahan laboratorium dalam pembelajaran IPA merupakan sarana yang harus diupayakan guna meningkatkan mutu pembelajaran IPA di sekolah.

Oleh karena itu untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. (Subamia 2014, hlm.

447).

(49)

Ruang laboratorium adalah ruang yang digunakan untuk berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi secara peraktik yang memerlukan peralatan khusus, ruang ini dapat menampung minimum satu rombongan belajar. Ruang minimum luas ruang adalah 2,4 m²/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang maka luas minimum adalah 48 m² termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m². lebar minimum 5 m.

dilengkapi fasilitas pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan mengamati objek percobaan, dan tersedia air bersih. Ruang laboratorium biologi harus dilengkapi sarana sebagai alat bantu pendukung kegiatan pembelajaran seperti berikut ini. (Matin,Fuad, 2016 hlm.183-190).

No JENIS SARANA RASIO DESKRIPSI

1 Prabot

Kursi 1 buah/peserta

didik ditambah 1 buah/ guru

Kuat, Stabil dan mudah

dipindahkan Meja peserta didik 1 buah / 7 peserta

didik

kuat dan stabil.

Ukuran memadai untuk

menampung kegiatan peserta didik secara berkelompok maksimum7 orang

Meja demonstrasi 1 buah/lab kuat dan stabil.

Luas meja memungkinkan untuk melakukan demonstrasi dan menampung peralatan dan bahan

yangdiperlukan.

Tinggi meja memungkinkan seluruh peserta didik dapat mengamati percobaan yang didemonstrasikan.

(50)

31

Meja persiapan 1 buah/lab kuat dan stabil.

Ukuran memadai untuk menyiapkan materi percobaan.

Lemari Alat 1 buah/lab ukuran memadai

untuk menampung semua alat, tertutup dan dapat dikunci

Lemari Bahan 1 buah/lab ukuran memadai

untuk menampung semua bahan dan tidak mudah berkarat. Tertutup dan dapat dikunci.

2 Peralatan Pendidikan Alat Peraga

Model kerangka Manusia 1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm.

Model Tubuh Manusia 1 buah/lab Tinggi minimum 150 cm, organ tubuh terlihat dan dapat dilepaskan dari model dapat diamatidengan mudah oleh seluruh peserta didik.

No Jenis Sarana Rasio Deskripsi

Preparat Mitosis 6 buah/lab

Preparat Maeosis 6 buah/lab

Preparat AnatomiTubuh 6 set/lab Berupairisan melintangakar, batang,daun, dikotil,dan monokotil.

Preparat Anatomi Hewan 6 set/lab Berupa irisan otot rangka, otot jantung, otot polos, tulang keras, tulang rawan, ginjal, testis, ovarium,

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Studi Deskriptif Relevansi Antara Kondisi Sarana dan Prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dengan Standar Sarana dan Prasarana Menurut

Sagala (2007:219) mengatakan seringkali dijumpai pemeliharaan atau pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah tidak berjalan dengan baik. Inventarisasi perlengkapan,

Tujuan dilaksanakannya pengelolaan sarana prasarana pendidikan yaitu untuk menciptakan sekolah bersih, rapi, indah, sehingga menyenangkan bagi guru maupun siswa, serta untuk

Menurut Fardiyono (2015), perencanaan sarana dan prasarana pendidikan terbagi menjadi perencanaan sarana dan prasarana program dan perencanaan sarana dan

Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk

Penelitian ini memiliki 5 tujuan yaitu untuk mendeskripsikan: pengadaan, menginventarisasi, pemanfaatan, pemeliharaan, dan penghapusan sarana dan prasarana Sekolah

Pemeliharaan adalah kegiatan terus-menerus untuk mengusahakan agar barang/bahan kantor tetap dalam keadaan baik atau siap untuk dipakai. Tujuan pemeliharaan sarana dan

• Prasarana adalah fasilitas pokok yang sifatnya mempunyai masa pakai yang cukup lama yang artinya fasilitas pokok yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan meja, kursi, ruang