• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNIK PENGOPERASIAN POLE AND LINE KM. JAYA BITUNG 89 DI PERAIRAN MALUKU UTARA TUGAS AKHIR. Oleh: AHMAD RENALDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TEKNIK PENGOPERASIAN POLE AND LINE KM. JAYA BITUNG 89 DI PERAIRAN MALUKU UTARA TUGAS AKHIR. Oleh: AHMAD RENALDI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK PENGOPERASIAN POLE AND LINE KM. JAYA BITUNG 89 DI PERAIRAN MALUKU UTARA

TUGAS AKHIR

Oleh:

AHMAD RENALDI 1622020251

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN JURUSAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2019

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

TEKNIK PENGOPERASIAN POLE AND LINE KM. JAYA BITUNG 89 DI PERAIRAN MALUKU UTARA

TUGAS AKHIR

Oleh:

AHMAD RENALDI 1622020251

Tugas Akhir ini Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Studi pada Program Studi Teknologi Penangkapan ikan

Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Telah diperiksa dan disetujui Oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Adam S. Pi. M. Si Dra Asti Sugiarti. M. Si

NIP.19680812.199512.1.001 NIP.19640408.199003.2.002

Mengetahui:

Direktur Ketua Jurusan,

Dr. Ir. Darmawan. M.P Syamsul Marlin Amir. ST. M. Si

NIP.19670202.199803.1.002 NIP.19790507.200501.1.001

Tanggal Ujian: 8 Agustus 2019

(3)

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Judul : Teknik Pengoperasian Pole and Line di KM. Jaya Bitung 89, Di Bitung Maluku Utara.

Nama : Ahmad Renaldi Nim : 1622020251

Program Studi : Teknologi Penangkapan Ikan Jurusan : Teknologi Penangkapan Ikan

Menyetujui, Tim Penguji:

1. Adam.S.Pi.,M. Si (………..) 2. Dra. Asti Sugiarti.M. Si (………..…)

3. Ir. Sultan Alam,M. Si (………..………)

4. Ir. Syatir Suaib.M. Si (..……….……...)

Mengetahui Ketua Prodi,

Muhammad Aras, S. Pi, M. Si NIP:19691231.199303.1.009

(4)

PERYATAAN

Saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar diploma disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Pangkep 10 juni 2019 Yang menyatakan,

Ahmad Renaldi

(5)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat dukungan dan arahan dari berbagai pihak. Ucapan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orangtua yang telah banyak memberi dorongan dan doa- doa yang tak pernah hentinya untuk memperoleh pendidikan yang terbaik.

Penulis yakin sepenuhnya bahwa dalam tugas akhir ini tidak akan mungkin dapat terwujud tanpa bantuan dan dukungan semua pihak. Karenanya penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Darmawan, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

2. Bapak Syamsul Marlin Amir, ST,.M.Si selaku Ketua Jurusan Penangkapan Ikan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

3. Bapak Adam,. S.Pi,. M.Si dan ibu Dra. Asti Sugiarti., M. Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Teman-teman seperjuangan angkatan XXIX program studi penangkapan ikan.

5. Semua pihak yang telah membantu penulis baik secara moril maupun materil selama penyusunan laporan.

(6)

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun dalam upaya perbaikan ataupun sebagai bahan kajian selanjutnya guna kesempurnaan tugas akhir ini, sehingga berguna bagi penulis.

Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pangkep, 10 Juli 2019

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUANPENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMANPERNYATAAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTARTABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRACT… ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan dan Kegunaan ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Pole and Line ... 3

2.2 Alat bantu penangkapan ikan ... 3

2.2.1 Rumpon ... 3

2.2.2 Penyemprotan air ... 4

2.2.3 Jaring tangguk/seser ... 4

2.3 Pengoperasian Pole and Line... 4

2.4 Hasil Tangkapan Pole and Line ... 5

2.5 Penanganan Hasil Tangkapan di Atas Kapal ... 5

(8)

2.6 Deskripsi Alat tangkap Pole and line ... 6

2.3.1 Joran ... 6

2.3.2 Tali ... 6

2.3.3 Mata Pancing ... 6

BAB III METEDOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat ... 7

3.2 Metode Pengambilan Data ... 7

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI 4.1 Keadaan Umum Lokasi Perusahaan ... 9

4.2 Jenis Usaha ... 9

4.3 Stuktur Organisasi ... 10

4.4 Sarana dan Prasarana ... 11

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Deskripsi KM. Jaya Bitung 89 ... 13

5.2 Persiapan Operasi penangkapan Ikan ... 14

5.3 Daerah Penangkapan ... 14

5.4 Pengoperasian Alat Tangkap Pole and Line ... 15

5.5 Teknik Penangkapan Dengan Cara mengejar gerombolan ikan ... 16

5.6 Teknik Penangkapan Ikan Didekat Rumpon ... 17

5.6.1 Olah Gerak Kapal ... 18

5.6.2 Penempatan Posisi Pemancing ... 18

5.6.3 Penggunaan Alat Tangkap ... 18

5.6.4 Pelemparan Ikan Umpan ... 19

5.6.5 Setting ... 20

5.6.6 Pemancingan (Hauling) ... 20

(9)

5.7 Deskripsi Alat Tangkap ... 21

5.8 Jumlah Hasil Tangkapan... 24

5.9 Penanganan Hasil Tangkapan Di Atas Kapal ... 24

5.10 Pembongkaran Hasil Tangkapan ... 26

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 28

6.2 Saran ... 28 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

(10)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 4.1 Struktur organisasi... 10 Table 5.1 Jumlah hasil tangkapan ... 24

(11)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 3.1 Peta lokasi (Fishing ground) ... 7

Gambar 5.1 Derah penangkapan ... 15

Gambar 5.2 Peroses pemancingan ... 20

Gambar 5.3 Joran(Tangkai pancing) ... 21

Gambar 5.4 Tali utama(Main line)... 21

Gambar 5.5 Tali skunder ... 22

Gambar 5.6 Mata pancing ... 23

Gambar 5.7 Bulu ayam ... 23

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Kapal Pole and Line ... 31

Lampiran 2 Mesin Induk dan Mesin Bantu ... 32

Lampiran 3 Pengoperasian Pole and Line………. 33

Lampiran 4 Hasil Tangkapan ... 34

Lampiran 5 Penanganan Hasil Tangkapan ... 35

(13)

ABSTRAK

AHMAD RENALDI 1622020251. Teknik Pengoperasian Pole and line di KM.

Jaya Bitung 89, di Perairan Maluku Utara. Di bawah bimbingan ADAM DAN ASTI SUGIARTI.

Huhate (pole and line) adalah alat tangkap yang terdiri atas joran atau bambu, tali pancing dan mata pancing. Alat tangkap ini khusus di pakai untuk menangkap cakalang (katsuwonus pelamis), sehingga seringkali juga disebut pancing cakalang (Abdullah, A. 2011). Alat tangkap pole and line ini cukup berkembang dengan pesat di kawasan timur Indonesia terutama di bitung sejak tahun 1970-an.

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah mendeskripsikan teknik penangkapan ikan pole and line pada KM. Jaya Bitung 89, mulai dari deskripsi alat tangkap sampai penanganan hasil tangkapan. Pengumpulan data lapangan untuk tugas akhir ini, dilakukan dari 21 Januari sampai 23 April 2019 di KM. Jaya Bitung 89., Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode observasi berupa pengamatan langsung di lapangan serta wawancaa dengan pihak terkait di lokasi pengambilan data.

Teknik pengoperasian yang dilakukan pada KM. Jaya Bitung 89, antara lain menggunakan cara penarikan cepat pada saat pancing mata sudah terkait pada mulut ikan sehingga ikan tidak dapat meloloskan diri dari mata pancing tersebut.

Hasil tangkapan pada KM. Jaya Bitung 89 selama tiga trip terdiri dari ikan cakalang dengan jumlah hasil tangkapan sebanyak 23.000 kg, ikan tongkol sebanyak 16.000 kg, dan ikan baby tuna dengan jumlah hasil tangkapan sebanyak 7.250 kg.

Kata kunci: Teknik Pengoperasian, Pole and line, Hasil Tangkapan

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Kabupaten Bitung adalah salah satu kabupaten dipropinsi Sulawesi utara, yang berkembang dengan cepat karena terdapat pelabuhan laut sehingga mendorong percepatan pembangunan. Wilayah Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada dikaki gunung dua saudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh. Pengembangan Bitung diarahkan menjadi kawasan industri, khususnya industri perikanan.

Dalam kaitannya dengan semakin berkembangnya industri perikanan di Bitung tersebut, maka salah satu faktor yang turut berkembang adalah aktifitas kegiatan penangkapan ikan, khususnya yang memanfaatkan alat tangkap pole and line atau Huhate. Huhate (pole and line) adalah alat tangkap yang terdiri atas

joran atau bambu, tali pancing dan mata pancing. Alat tangkap ini khusus dipakai untuk menangkap cakalang (Katsuwonus Pelamis), sehingga seringkali juga disebut pancing cakalang (Abdullah, A. 2011). Pole and line cukup berkembang dengan pesat dikawasan timur Indonesia terutama di Bitung sejak tahun 1970-an.

Sebagai alat tangkap, pole and line termasuk alat tangkap yang selektif karena pada umumnya hanya menangkap ikan jenis cakalang saja. Selain itu, jika diamati dari cara pengoperasian dan cara penangkapan, alat tangkap pole and line (huhate) termasuk alat tangkap yang bersifat ramah lingkungan. Ikan yang biasanya menjadi target tangkapan pole and line adalah kategori pelagis besar yaitu cakalang, namun adakalanya tuna berukuran kecil atau tongkol juga ikut

(15)

2

tertangkap. Berdasarkan beberapa uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulisan Tugas Akhir ini disusun dengan judul Pengoperasian Alat Tangkap pole and line pada KM. Jaya Bitung 89, Bitung. Sulawesi Utara.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah mendeskripsikan teknik penangkapan ikan pole and line pada KM. Jaya Bitung 89, mulai dari deskripsi alat tangkap sampai penanganan hasil tangkapan.

Kegunaan dari tugas akhir ini adalah diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai teknik penangkapan ikan pole and line KM. Jaya Bitung 89, diperairan Maluku Utara.

(16)

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Pole And Line

Pole and line (Huhate) merupakan salah satu jenis alat tangkap yang

umumnya berupa satu unit kapal penangkap ikan yang dalam operasi penangkapan ikan dibantu menggunakan alat tangkap bantu berupa pancing, umpan hidup dan rumpon. Peralatan lain yang diperlukan dalam usaha penangkapan ikan tuna/cakalang oleh alat pole and line adalah ketersediaan palka dalam kapal yang berfungsi sebagai penyimpan ikan umpan hidup, juga berfungsi sebagai penampung ikan hasil pancingan. Selain palka kapal, peralatan lain yang cukup penting adalah teropong yang berfungsi sebagai pencari lokasi rumpon, kompas dan alat-alat lain yang berperan secara tidak langsung (Syahrir,

2012).

Selanjutnya dikatakan bahwa pole and line terdiri dari joran, tali, dan mata pancing. Alat tangkap pole and line dalam pengoperasiannya juga sangat dipengaruhi oleh keterampilan dan pengalaman seorang pemancing. Selain itu untuk mencapai hasil yang optimal harus didukung tersedianya umpan hidup, keadaan air yang memungkinkan untuk melakukan operasi (kondisi cuaca). Ada tidaknya gerombolan ikan serta tingkat kepadatannya pada suatu fishing ground.

2.2 Alat Bantu Penangkapan Ikan 2.2.1 Rumpon

Rumpon merupakan alat bantu penangkapan yang digunakan dalam pengoperasian unit penangkapan pole and line terutama pada unit penangkapan

(17)

4

diperairan Maluku utara. Defenisi rumpon menurut kepmen kelautan dan perikanan No. Kep 30/Men/2004 adalah alat bantu penangkapan Ikan yang dipasang dan ditempatkan di perairan laut. Prinsip suatu penangkapan ikan dengan menggunakan alat bantu rumpon adalah untuk mengumpulkan ikan, sehingga nantinya ikan akan lebih mudah ditangkap. Diduga ikan tertarik dan berkumpul di sekitar rumpon berfungsi sebagai tempat untuk berlindung dan mencari makan. Adanya ikan disekitar rumpon menciptakan suatu hubungan makan dan dimakan, dimulai dengan tumbuhnya bakteri dan mikroalga sejak rumpon dipasang di perairan (Subani, 1986 ).

2.2.2 Penyemprotan Air

Penyemprot air yang biasa di sebut hujan buatan terbuat dari pipa dan terletak dibagian tepi kapal yaitu dibawah para-para. Penyemprot air/hujan buatan ini berguna untuk menyemprotkan air kearah kawanan ikan agar kawanan ikan tersebut mengira air jatuh adalah umpan yang disebar sehingga mudah untuk ditangkap/dipancing. (http://perikana38. Blongspot.com/2018.12:03).

2.2.3 Jaring Tangguk/Seser

Jaring tangguk/seser berguna untuk memojokkan umpan kesuatu sudut agar mudah ditangguk dengan churcill. Sedangkan sesar yang besar berguna untuk memindahkan umpan hidup ke ember dan seser kecil digunakan untuk menyebar umpan.

2.3 Pengoperasian Pole and line

Pole and line adalah cara pemancingan dengan menggunakan pancing yang dikhususkan untuk menangkap ikan cakalang yang banyak digunakan diperairan

(18)

5

Indonesia. Selanjutnya dikatakan juga menurut Ayodhoya, (1981), pole and line umum digunakan untuk menangkap ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) sehingga dengan kata perikanan pole and line sering pengertian kita ke arah perikanan cakalang, sungguhpun dengan cara pole and line juga dilakukan penangkapan albacore, mackerel dan lain sebagainya.

2.4 Hasil Tangkapan Pole and Line

Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang merupakan tujuan penangkapan alat tangkap pole and line adalah jenis tuna yang dapat ditemukan sepanjang tahun diperairan Indonesia. Menurut Nontji, (1993) bahwa daerah penyebaran ikan cakalang adalah diperairan Bitung, Ternate, Ambon, Sorong dan Weigeo.

Ditambah oleh Gunarso, (1985) bahwa kelompok ikan yang padat sering dijumpai diperairan sekitar Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, kepulauan Maluku dan Irian Jaya.

2.5 Penangan Hasil Tangkapan di Atas Kapal Pole and Line

Menurut Nainggolan, (2007) penangan hasil tangkapan dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan mutu ikan hasil tangkapan tetap baik. Perinsip mempertahankan mutu ikan adalah dengan cara mencegah dan menghambat peroses kemunduran mutu ikan. Penanganan ikan hasil tangkapan pada kapal Huhate, seperti juga halnya juga pada dikapal penangkapan ikan lainya adalah

dengan berpedoman pada hal-hal berikut:

1. Bekerja dengan cepat.

2. Bekerja dengan suhu rendah. Menghindari ikan yang sedang ditangani terkena sinar matahari secara langsung panas lainya.

(19)

6

3. Segera menurunkan suhu ikan agar peroses penurunan diminimalkan.

4. Menjaga agar tubuh ikan tidak memar, luka atau kekerasan fisik lainya.

2.6 Klasifikasi Alat Tangkap Pole and Line 2.6.1 Joran (Pole)

Joran bambu yang digunakan perahu kecil biasanya berukuran 2,40-3,00 m.

pada bagian pangkalnya berukuran diameter 50 mm dan meruncing kearah ujung.

Diantara ruasnya dililitkan tali yang diletakan degan pita perekat untuk mencegah patah. Pangkalnya dilapisi benang agar enak dipegang dan tidak licin sepeti bagian joran lainnya (Yami, 1989).

2.6.2 Tali

Tali untuk huhate biasanya dari bahan sintetis. Namun bahan alami juga dipakai dibeberapa tempat. Tali tradisional ini terdiri dari tali utama yang pendek dibuat dari rami dan tali cabang kawat. Namun dewasa ini kebanyakan terbuat dari nilon monofilament. Tali pendek biasanya 40 cm lebih pendek dari joran, bahkan bisa lebih pendek lagi untuk memudahkan nelayan mengayun ikan diatas kepala dan menanggalkan degan cara mengendorkan tali (Usemahu dan Tomasila (2001).

2.6.3 Mata Pancing

Mata Pancing adalah jenis pancing tanpa kait balik sehinga ikan yang tertangkap akan mudah dilepasakan. Sedangkan jenis pancing yang berkait di gunakan apabila target tidak dapat dipancing degan menggunakan jenis pancing tanpa kait balik (https://fiqrin.wordpress.com).

(20)

7

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat

Pengumpulan data lapangan untuk tugas akhir ini, dilakukan dari 21 Januari sampai 23 April 2019 di KM. Jaya Bitung 89. Daerah penangkapan selama pengambilan data dapat dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut :

Gambar 3.1 Peta lokasi (fishing groud) https://id.wikipedia.org/wiki/Google_Maps

3.2 Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode observasi berupa pengamatan langsung dilapangan serta wawancara dengan pihak terkait di lokasi pengambilan data. Adapun data-data yang dikumpulkan antara lain meliputi :

(21)

8

• Data primer, observasi langsung dilapangan dengan mengikuti secara seksama mekanisme pengoprasian alat tangkap pole and line.

• Interview melalui wawancara langsung dengan pembimbing lapangan atau nahkoda dan ABK KM. Jaya Bitung 89

• Dokumentasi berupa foto-foto dilapangan

• Data sekunder melalui kajian literature

Referensi

Dokumen terkait

Segera kembali mendekati kapal jika telah dilempar jauh dari kapal ke laut Dalam usaha penangkapan ikan cakalang dengan menggunakan huhate (Pole and Line) biasanya

Sedangkan kegunaan dari kegiatan yang akan dilakukan dalam ini adalah sebagai bahan informasi dan acuan dalam Pengoperasian alat tangkap pole and line serta penanganan

Jaya Bitung Mandiri (Jabima) dimana salah satu armada penangkapan ikannya yakni KM. Dalam upaya menangkap ikan, daerah operasi penangkapan ikan mulai dari yang paling

Ikan yang tertangkap dengan alat penangkapan purse seine adalah jenis-jenis ikan pelagis yang hidupnya bergerombol antara lain; Ikan Layang (Decapterus koheru),

Dalam usaha penangkapan ikan cakalang dengan menggunakan alat tangkap Pole and Line biasanya dibutuhkan jenis-jenis ikan umpan, baik berupa umpan tiruan maupun

Alat tangkap yang umum digunakan oleh para nelayan dikawasan Timur Indonesia salah satunya pole and line yang merupakan alat tangkap yang lebih produktif dalam hal

Ikan umpan hidup menjadi tidak tenang pada saat dipindahkan ke wadah yang lain, terutama jika kurang memperhitungkan kepadatan mereka di dalam kurungan penampungan

Dalam pembuatan kapal, para pengrajin ti- dak memperhatikan hubungan antara besar kapal, tenaga pendorong dan kecepatan kapal, sehingga sering terjadi benturan an- tara