• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI TERHADAP TAYANGAN STAND UP COMEDY KOMPAS TV SEBAGAI PROGRAM KOMEDI POPULER DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Skripsi PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI TERHADAP TAYANGAN STAND UP COMEDY KOMPAS TV SEBAGAI PROGRAM KOMEDI POPULER DI INDONESIA"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI TERHADAP TAYANGAN STAND UP COMEDY KOMPAS TV SEBAGAI

PROGRAM KOMEDI POPULER DI INDONESIA

OLEH : NURDIYANA

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017

(2)

PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI TERHADAP TAYANGAN STAND UP COMEDY KOMPAS TV SEBAGAI

PROGRAM KOMEDI POPULER DI INDONESIA

OLEH : NURDIYANA

E31112010

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Departemen Ilmu Komunikasi

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

2017

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan Inayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Ilmu komunikasi Terhadap Tayangan Stand up Comedy Kompas TV Sebagai Program Komedi Populer di Indonesia” ini terselesaikan guna memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi pada Departemen Ilmu Komunikasi Prodi Broadcast (Penyiaran) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik Universitas Hasanuddin.

Berbagai hambatan dan kesulitan penulis hadapi selama penyusunan skripsi ini. Namun berkat bantuan, semangat, dorongan, bimbingan dan kerjasama dari pihak sehingga hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi untuk itu perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Segala Puji dan Syukur Kepada Allah SWT yang telah memberikan Kemudahan serta Kelancaran terhadap segala usaha penulis dalam mewujudkan skripsi ini, Kedua orang tua, Ayah H. Ahmad dan Ibu Hj.

Haeriah BA yang senantiasa mendukung serta memberikan doa, motivasi serta kasih sayangnya demi keberhasilan penulis.

2. Pembimbing I, sekaligus Pembimbing Akademik Bapak Dr Hasrullah M.A, Pembimbing II yakni bapak Das‘ad Latief S.Sos.,S.Ag.,M.Si.,P.hd. yang telah

(6)

banyak membantu, membimbing dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini mulai dari awal dan hingga selesinya penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Moeh Iqbal, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi dan Bapak Andi Subhan Amir, S,Sos.,M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi. Terima kasih untuk semua kebijaksanaan yang telah diberikan.

4. Seluruh dosen – dosen Departemen Ilmu Komunikasi, untuk segala ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

5. Para pegawai Departemen Ilmu Komunikasi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah membantu pengurusan berkas untuk penyelesaian skripsi ini.

6. Keluarga besar Treasure 12 terkhusus Nurul Hidayah Mustami, sahabat saya atas segala cerita indah baik senang dan susah, canda tawa, segala perjuangan dan segala cerita manis yang yang telah kita rangkai bersama – sama.

7. Teman – teman KKN Unhas Gelombang 92, Desa Bonto Mate‘ne kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng Terima kasih atas kebersamaannya selama 2 bulan.

8. Dan seluruh pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Makassar, 20 Mei 2017

(7)

ABSTRAK

NURDIYANA, Persepsi Mahasiswaa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin Terhadap Tayangan Stand up Comedy Kompas TV Sebagai Program Komedi Populer di Indonesia (dibimbing oleh Hasrullah dan Das’ad Latief)

Skripsi ini bertujuan : (a) Untuk mengetahui gambaran secara umum Persepsi mahasiswa ilmu komunikasi terhadap tayangan stand up comedy. (b) Untuk mengetahui Faktor apa saja yang membuat tayangan stand up comedy begitu populer di kalangan mahasiswa khususnya di Indonesia.

Penelitian ini dilakukan selama dua bulan Maret hingga april 2017 dilaksanakan di Departemen Ilmu komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Tayangan Stand up comedy sangat banyak diperbincangkan oleh para penikmat humor dan program komedi di Indonesia.

Data primer diperoleh dari pengumpulan kuesioner yang telah dijawab oleh responden. Data sekunder berupa referensi dari buku, koran, dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian. Data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan mendeskripsikan data dalam bentuk tabel frekuensi serta grafik. Metode yang digunakan adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa darri berbagai persepsi mahasiswa yang telah diukur berdasarkan beberapa variabel pertanyaan menunjukkan bahwa sebanyak 92,5% responden mengaku terhibur dengan hadirnya tayangan stand up comedy, begitupula dengan beberapa kategori yang lain meliputi waktu penayangan, durasi dan tema, daya tarik & hingga penampilan komika. Adapun faktor—faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa adalah faktor eksternal seperti intensitas, ukuran, kontras, gerakan, pengulangan, keakraban, dan novelty. Sedanggkan faktor internal seperti kebutuhan psikologis, latar belakang, pengalaman, sekap, kepercayaaan umum, dan penerimaan diri.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HASIL PENERIMAAN TIM EVALUASI……… iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR GAMBAR ………. xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakan Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Kegunaan ... 6

D. Karangka Konseptual ... 7

E. Landasan Teori………... 11

F. Definisi Konseptual……… 15

G. Kerangka Penelitiann……….. 17

H. Defenisi Oprasional ... 18

I. Metode Penelitian... 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Massa……… 27

B. Televisi……….. 30

1. Fungsi Media massa………...………. 31

2. Televisi Sebagai Media Massa………... 32

3. Fungsi Televisi………. 33

(9)

4. Program Siaran………. 34

5. Audiens……… 39

6. Efek Media massa……… 40

C. Persepsi……… 41

1. Pengertian Persepsi………... 41

2. Proses Pembentukan Prsepsi.……….. 43

3. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi………... 44

4. Jenis – Jenis Persepsi………..………. 46

D. Deskripsi Teori………... 47

1. Teori S-O-R……….. 47

2. Teori Perbedaan Individu……… . ….. 49

3. Teori Komedi……… 50

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI A. Jurusan Ilmu Komunikasi UNHAS……….. 52

1. Sejarah Singkat Jurusan Ilmu Komunikasi Unhas…………... 52

2. Visi, Misi, dan Tujuan Jurusan Ilmu Komunikasi Unhas……….. 54

3. Sasaran Program Studi………..……….. 55

4. Jurusan Ilmu Komunikasi Unhas………... 55

5. Profil Lulusan Program Studi………... 57

6. Kompetensi Lulusan………...……… 58

B. Program Stand up comedy Kompas TV………... 66

1. Pengertian stand up comedy………. 68

2. Sejarah Stand up comedy...………...……… 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………..………. 70

1. Identitas Responden………. 70

1.1 Angkatan………..…….. 70

1.2 Jenis Kelamin………. 71

1.3 Usia………. 72

2. Variabel Penelitian………..……… 73

2.1 Durasi Menonton………... 73

(10)

2.2 Jenis acara yag disenangi penonton….……….………… 74

2.3 Stand up comedy merupakan proram hiburan……..…… 75

2.4 Pernah meonton stand up comedy……… 76

2.5 Tayang stand up comedy menghibur…………..……….. 77

2.6 Tayangan stand up comedy memberi informasi………… 78

2.7 Tayangan stand up comedy menambah wawasan……….. 79

2.8 Tayangan stand up comedy mengjarkan baik & buruk….. 80

2.9 Tayangan stand up comedy disukai penonton……...…… 81

3. Jadwal Penayangan………..………. 82

3.1 Waktu Penayangan………...…….. 82

3.2 Hari pnayangan………... 83

3.3 Durasi Penayangan………...…... 84

3.4 Penayangan stand up comedy……… 85

4. Komedian Stand up (comic)………... 86

4.1 Pengetahuan nama – nama komika………..…………. 86

4.2 komika memiliki kredibilitas.…..……….. 87

4.3 Komika tampil ahli dalam membawakan materi………….. 88

4.4 Ekspresi Komika………...…………. 99

4.5 Penggunaan gaya bahasa komika..………. 90

5. Tema dan kejelasan materi & setting studio…………...…... 91

5.1 Tema merupakan fenomena yang aktual……… 91

5.2 Tema merupakan fenomena yang factual……….. 92

5.3 Setting studio……….. 93

6. Daya Tarik………...………... 94

6.1 Daya Tarik Menonton Tayangan Stand up comedy…...……… 94

6.2 Tujuan Menonton Tayangan stand up comedy…..…..………. 95

6.3 Uji Validitas……… 96

6.4 Uji Reabilitas……….. 99

B. Pembahasan………...……….. 100

1. Identitas Responden………..…………. 100

2. Jadwal Penayangan………..………... 100

3. Penampilan komika………...… 102

(11)

4. Tema/materi & setting acara………. 103

5. Daya Tarik………...……….. 104

6. Persepsi………..……… 104

7. Faktor yang menyebabkan stand up comedy kian populer…….. 110

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………...…………..… 112

1. Interpertasi Hasil Penelitian……….. 112

B. Saran……….... 113

DAFTAR PUSTAKA……….. 113 LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Nomor halaman

1.1 Estimasi Rngking, UM 11 Kota…... 3

1.2 Definisi Konseptual…... 15

1.3 Jumlah Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi………. 24

1.4 Penentun Jumlah Sampel dan Populasi (Tabel issac)……... 25

1.5 Sampel per Angkatan………... 26

3.1 Jumlah mahsiswa Ilmu komunikasi Tahun... 66

4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Angkatan………. 71

4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………. 72

4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Usia………... 73

4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Durasi Menonton Televisi …….. 74

4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Daya Tarik Menonton tayangan stand up comedy ……….. 95

4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Menonton Tayangan stand up comedy ………... 96

4.13 Hasil Uji Validitas ……….….. 96

4.14 Hasil Uji Reabilitas……… 99

5.1 Hasil Penyeleksian Terhadap berbagai argument mengenai stand up comed……… 113

(13)

DAFTAR GRAFIK

Nomor halaman Grafik 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Acara……..……… 75 Grafik 2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Tayangan stand up comedy

Sebagai Program Hiburan……….. 76 Grafik 4.3 Distribusi Responden yang Pernah/tidak Pernah menonton

Tayangan stand up comey………. 77 Grafik 4.4 Distribusi Responden yang Tertawa/terhibur setelah menonton

Tayangan stand up comedy……… 78 Grafik 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian tayangan

stand up comedy dapat memberi informasi……….. 79 Grafik 4.6 Distribusi Responden mengenai Tayangan stand up comedy

yang dapat memberi wawasan……… 80 Grafik 4.7 Distribusi Responden mengenai Tayangan stand up comedy

mengajarkan hal yang baik & buruk……… 81 Grafik 4.8 Distribusi Responden yang Menyukai/tidak menyukai Tayangan

stand up comedy……… 82 Grafik 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan waktu penayangan

stand up comedy………. 83 Grafik 4.10 Distribui Responden Berdasarkan hari penayangan

stand up comedy………. 84 Grafik 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan durasi penayangan

stand up comedy………..……… 85 Grafik 4.12 Disrtibusi Responden Berdasargan hari penayangan

stand up comedy seminggu sekali ………...… 86 Grafik 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan seputar

nama – nama Komika (comic).……….. 87 Grafik 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Komika memiliki kredibilitas

sebagai seorang stand up comedy-an………. 88 Grafik 4.15 Distribusi Responden mengenai penyampaian jokes/lawakan

para komika (comic)………. 89 Grafik 416 Distribusi Responden Berdasarkan ekspresi yang menarik

dari para komika……… 90

(14)

Grafik 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan gaya bahasa

para komika (comic) stand up………. 91

Grafik 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Tema/materi stand up comedy yang aktual……… 92

Grafik 4.19 Distribusi Responden Berdasarkan Tema/materi stand up comedy yang faktual..……… 93

Grafik 4.20 Distribusi Responden Berdasarkan setting studio (backsound & background ) tayangan stand up comedy ...………. 94

DAFTAR GAMBAR Nomor halaman Gambar 1.1 Teori S-O-R... 14

Gambar 1.2 Kerangka Penelitian... 18

Gambar 2.1 Skema Pembentukan Persepsi……… 43

Gambar 2.2 The Stimulus Organism Respons Theory………... 49

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya fungsi dari media massa yakni menyediakan informasi, sebagai sarana edukasi, sarana untuk menghibur diri, serta sebagai alat untuk mempesrsuasi khalayak. Media massa khususnya televisi memiliki fungsi sebagai penyampai informasi. Pada umumnya tujuan utama khalaayak dalam menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan/relaksasi, selebihnya memperoleh informasi Ardianto (2004:128).

Televisi sebagai media massa elektronik, mempunyai banyak fungsi khususnya yang paling dominan ialah fungsi hiburan. Dari sekian banyak tayangan hiburan televisi yang ada yakni, sinetron, kuis/games, film, reality show hingga acara lawak, satu diantaranya yang mencuri perhatian adalah program yang kini masih terbilang baru didunia lawak tanah air. Ialah program ―stand up comedy‖, sebuah program yang menghibur sekaligus dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para penonton. Stand up comedy sendiri merupakan seni melawak tunggal yaitu salah satu genre profesi melawak yang pelawaknya membawakan materi lawakannya di atas panggung seorang diri, biasanya di depan pemirsa langsung, dengan cara bermonolog mengenai sesuatu topik.

(16)

Acara stand up comedy kini banyak diminati oleh penonton khususnya kalangan mahasiswa, hal ini diindikasikan oleh banyaknya stasiun TV yang menayangkan program stand up comedy diantaranya ialah Metro TV, Kompas TV, serta indosiar. selain itu program stand up comedy juga pernah menduduki rating 3 besar bersaing dengan sinetron yang juga populer di masyarakat. munculnya program stand up comedy juga menjadi awal lahirnya komunitas-komunitas stand up comedy

pada kota-kota besar seperti halnya di Makassar.

Beberapa penelitian sebelumnya yang membahas tentang stand up comedy yakni gaya komunikasi, konteks humor dalam materi stand up comedy, hingga retrorika dakwah yang terkandung dalam stand up comedy. Tayangan stand up comedy di kalangan masyarakat masih terbilang baru namun sudah mempunyai

tempat terbukti sejak populernya tayangan ini, rating program stand up comedy pun kian memuncak meskipun bersaing dengan beberapa sinetron yang juga populer di kalangan pemirsa. Direktur Utama Kompas TV Rikard Bagun menyatakan, ―Stand Up Comedy Indonesia merupakan salah satu program yang menjadi trade mark

KompasTV. Kesuksesan yang diraih SUCI dari tahun ke tahun memacu kami untuk terus menayangkan program ini. Tidak hanya itu, SUCI juga telah menjadi gerbang awal bagi komika di seluruh Indonesia untuk masuk ke dunia entertainment. Terbukti dari sejumlah alumni SUCI yang mampu meraih sukses di dunia entertainment Indonesia. Rating acara tv Indonesia versi KPI atau sebut saja Semi Rating KPI yang merupakan pemeringkatan terhadap program siaran yang di usulkan stasiun televisi

(17)

bdalam Semi Rating KPI ini ada 810 responden di tanya tentang program-program acara yang ditontonnya dan berikut ini adalah hasil jawaban dari responden untuk kategori program komedi berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam survey indeks kualitas program. (http://www.rose.blogspot.com)

Gambar 1.1 Rating acara TV versi KPI

sumber : Data primer 2016

Fenomena stand up comedy menjadi bentuk nyata adanya interaksi dengan berbagai macam ciri khas bahasa dan budaya yang ada di Indonesia hingga menghasilkan makna-makna dari materi lawakan yang khas dan cerdas. Program stand up comedy memandang gejala ini secara kritis. Mereka merasa penyampaian

kritik atau protes masyarakat terhadap suatu permasalahan yang berkembang kurang begitu efektif. Seperti aksi demonstrasi, bukan aspirasi yang tersampaikan justru masalah baru muncul akibat aksi tersebut, misalnya kemacetan, aksi anarkisme atau rusaknya fasilitas umum. Humor dalam materi stand up didapat dengan mengamati fenomena sosial, menganalisis, menyusun, lalu menyampaikannya lewat humor.

Stand up comedy merupakan bagian dari pertunjukan seni tunggal yang berakar dari

(18)

pertunjukan komedi namun mengangkat tema kritik sosial, budaya hingga politik di dalamnya.

Para pelaku ―stand up comedy‖ atau biasa disebut komika ‗comic‘ sangat lihai dalam menyampaikan materi hingga dapat mengundang tawa penonton. Talenta yang dimiliki oleh seorang komika tentunnya tak lepas dari penguasaannya terhadap ilmu komunikasi khususnya kajian ilmu retorika serta kemampuan public speaking. Cara seorang komika mempersuasi penonton sehingga penonton mampu memahami maksud lucu yang terkandung dalam pertunjukan stand up comedy tersebut.

kesuksesaan seorang komika bergantung pada strategi komunikasi yang digunakannya saat tampil di depan halayak.

Berangkat dari hal tersebut, ingin diketahui beragam persepsi yang mucul sehubungan dengan populernya tayangan stand up comedy terutama di lingkungan mahasiswa Departemen Ilmu komunikasi Universitas Hasanuddin (UNHAS), karena tayangan stand up comedy tersebut merupakan suatu seni atau teknik berbicara dengan beretorika, dan dari semua jurusan yang ada di Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (FISIP) mahasiswa Ilmu komunikasilah yang secara khusus membahas tentang retorika. Retorika adalah suatu gaya atau seni berkomunikasi baik yang dicapai berdasarkan bakat alami (talenta) dan keterampilan teknis. Dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik, yang dipergunakan dalam proses komunikasi antar manusia. Selain itu, stand up comedy juga sangat erat kaitannya dengan apa yang dipraktekkan oleh mahasiswa ilmu komunikasi

(19)

sehubungan dengan public speaking, dimana seorang pembicara dalam hal ini seorang komika membutuhkan pengetahuan dalam mempersuasi orang lain sehingga khalayak dengan mudah memahami maksud lucu dalam materi komedi yang disampaikan dan disajikan dalam stand up comedy. Banyak mahasiswa kini menjadi pecinta stand up comedy, bahkan turut menjadi pelaku dengan mengikuti berbagai komunitas hingga mengikuti ajang kompetisi (http://www.megapolitan.kompas.com).

Atas dasar ini lah dipilih Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik departemen Ilmu komunikasi sebagai objek penelitian sebagai pertimbangan juga karena departemen Ilmu Komunikasi Unhas telah berakreditasi, sehingga ditetapkanlah judul penelitian: Persepsi mahasiswa Ilmu Komunikasi terhadap tayangan stand up comedy sebagai program komedi popular di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas maka dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi (pengamatan, pemahaman, penyeleksian &

penafsiran) mahasiswa Ilmu komunikasi terhadap tayangan stand up comedy ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi Mahasiswa ilmu komunikasi terhadap tayangan stand up comedy yang kian populer sebagai program komedi hiburan ?

(20)

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini antara lain :

a. Untuk mengetahui gambaran secara umum serta persepsi mahasiswa Departemen Ilmu komunikasi terhadap tayangan stand up comedy.

b. Untuk mengetahui dan mempelajari berbagai macam faktor yang membuat stand up comedy begitu populer dan diminati oleh penonton khususnya mahasiswa di Indonesia.

2. Kegunaan yang diharapkan oleh penulis dengan adanya penelitian ini adalah :

a. Secara Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan mahasiswa dan peneliti lainnya yang membahas hal yang sama.

b. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penelit serta perbendaharaan karya ilmiah pengembangan Ilmu komunikasi khususnya media massa dalam bentuk penelitian khalayak.

c. Secara Praktis

Penelitian ini diharapka dapat menjadi masukan bagi program televisi berupa hiburan (Entertaiment) khususnya program komedi, untuk lebih memberikan informasi dalam sajian tayangan yang cerdas dan berkualitas.

(21)

D. Kerangka Konseptual 1. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, malainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak lepas dari proses penginderaan, dan proses penginderaan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat pendengar, hidung sebagai alat pembauan, lidah sebagai alat pengecapan, kulit pada telapak tangan sebagai alat perabaan, yang kesemuanya merupakan alat indera yang digunakan untuk menerima stimulus dari luar individu. Stimulus yang diindera itu kemudia oleh individu diorganisasikan dan di interprestasikan, sehingga individu menyadari, mengerti tentang apa yang di indera, dan proses ini disebut persepsi Walgito (2010:99).

1. a. Jenis-jenis Persepsi

Jenis-jenis persepsi pada manusia sebenarnya terbagi dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia (persepsi sosial), dan menurut Mulyana (2001:171), kedua persepsi tersebut mempunyai perbedaan, peredaan tersebut mencakup:

(22)

1.a. 1. Persepsi terhadap objek (lingkungan Fisik)

Persepsi fisik merupakan proses penafsiran terhadap objek-objek tidak beryawa yang ada di sekitar lingkungan kita. Dalam tayangan

"stand up comedy‖ persepsi lingkungan fisik terhadap objek dapat diliat dari segi kualitas program acaranya meliputi tema/materi acara, waktu penayangannya dan setting acara.

1.a. 2. Persepsi terhadap manusia (Lingkungan Sosial)

Pesepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena itu manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap orang akan mengandung resiko. Persepsi saya terhadap anda mempengaruhi persepsi anda terhadap saya, dan gilirannya persepsi anda terhadap saya juga mempengaruhi persepsi saya terhadap anda. Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas disekelilingnya.

Karena setiap orang mempunyai persepsi berbeda terhadap lingkungan sosialnya.

1. b. Proses Terjadinya Persepsi

Dengan demikan dapat dijelaskan terjadinya proses persepsi sebagai berikut :

Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses ini dinamakan proses kealaman (fisik). Stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses

(23)

ini dinamakan proses fisiologis. Kemudian terjadilah suatu proses di otak, sehingga individu dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptor itu, sebagai suatu akibat dari stimulus yang diterimanya. Proses yang terjadi dalam otak atau pusat kesadaran itulah yang dinamakan proses psikologis.

Dengan demikian taraf terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang apa yang diterima melalui alat indera atau reseptor Walgito (1997:54).

1. c. Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Persepsi

Persepsi yang dilakukan masing-masing individu tentunya berbeda-beda, dengan demikian dapat dikemukakan bahwa stimulus merupakan salah satu faktor yang berperan dalam persepsi. Berkaitan dengan beberapa faktor-faktor yang berperan dalam persepsi yaitu:

1.c. 1. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian besar stimulus datang dari luar individu.

1.c. 2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan

(24)

syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.

1.c. 3. Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau kosentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek.

Dari hal-hal tersebut dapat dikemukakan bahwa untuk mengadakan persepsi adanya beberapa faktor yang berperan, yang merupakan syarat agar terjadinya persepsi, yaitu objek atau stimulus yang dipersepsi, alat indera dan syaraf-syaraf serta pusat susunan syaraf, yang merupakan syaraf fisiologis, serta perhatian, yang merupakan syarat psikologis Walgito (2010:101).

2. Tayangan stand up comedy Kompas TV

Audience akan melihat apa yang ditampilkan dalam stand up comedy

tentu dengan efek-efek yang berbeda misalnya dengan materi-materi SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan). Dalam komedi, ini dikonstruksikan bahwa segalanya mungkin dilakukan untuk menghibur penonton. Mengkritisi kehidupan sosial bermasyarakat, menyindir tentang umat beragama lain, sampai kearah mengumpat dengan kasar yang ditujukan agama dan etnis tertentu. Komedi menjadi media ampuh mengungkapkan sesuatu baik itu untuk menghibur maupun sebagai penyampaian pesan yang diterima oleh

(25)

penonton. Audience mungkin akan memiliki pemaknaan yang kepada serupa dengan apa yang disampaikan comic dalam stand up comedy ini. Hasil dari latar belakang kultural dan hasil interaksi dengan lingkungan mempengaruhi pemaknaan informan. Audience memiliki pemahaman masing-masing dalam memaknai informasi, namun pengetahuan yang mereka terima dan latar belakang kultural yang mempengaruhi hal itu.

Barker mengatakan bahwa penonton adalah pencipta kreatif makna dalam kaitannya dengan televisi, yang berlaku juga untuk media yang lain (mereka tidak sekadar menerima begitu saja makna-makna tekstual) dan mereka melakukannya berdasarkan kompetensi kultural yang dimiliki sebelumnya yang dibangun dalam konteks bahasa dan relasi sosial Barker (2008:286).

E. Landasan Teori

1. Persepsi

Dalam Ilmu komunikasi Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Menurut Stephen W. Little John (2005 : 336), tentang studi fenomenologi persepsi : Fenomenologi adalah pendekatan yang beranggapan bahwa suatu fenomena bukanlah realitas yang berdiri sendiri. Fenomena yanng tampak merupakan objek yang penuh dengan makna yang transendental. Dunia sosial keseharian tempat

(26)

manusia hidup senantiasa merupakan suatu yang inter subjektif dan sarat dengan makna. Dengan demikian, fenomena yang di pahami oleh manusia adalah refleksi dari pengalaman transedental dan pemahaman tentangmakna. Dari penjelasan tersebut, dapat peneliti simpulkan beberapa kata kunci dalam fenomenologi yaitu objek, makna, pengalaman, dan kesadaran dari individu. Semua hal tersebut memainkan peranan penting dalam studi fenomenologi. Jadi penelitian ini berusaha mempelajari pengalama-pengalaman dari sudut pandang khalayak atau penonton utuk mengetahui persepsi lebih lanjut mengenai fenomena tayangan stand up comedy yang marak di berbagai TV.

2. Komunikasi Massa

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Dengan kata lain media massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan dengan peran media massa. Oleh karena itu massa disini menunjuk pada khalayak, audience, penonton, pemirsa, atau pembaca Nurudin (2007:2).

Definisi komunikasi massa paling sederhana dikemukakan oleh ahli komunikasi, Gebner, yang menyatakan bahwa komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkesinambungan serta paling luas yang dimiliki orang dalam masyarakat industri Ardianto (2004:4).

(27)

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar yang dilembagakan, yang ditunjukkan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak, selintas, khususnya media elektronik Mulyana (2002: 75).

3. Teori S – O – R

Kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir yang menunjukan dari sudut mana masalah yang dipilih akan disoroti Nawawi (1990:43). Teori S – O – R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Menurut teori ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu. Maksudnya adalah keadaan internal organism berfungsi menghasilakn respon tertentu jika ada kondisi stimulus tertentu pula.

Mar‘at (1981:30) dalam bukunya ―Sikap Manusia, Perubahan, serta Pengukurannya‖ mengutip pendapat Hovland, Jains dan Kelly yang mengatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru,ada tiga variable penting, yaitu :

a. Perhatian b. Pengertian c. Penerima

Dari Uraian diatas, maka proses komunikasi S-O-R dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(28)

Gambar 1.1 ( Teori S-O-R )

Sumber : Effendy (2003:255) Dalam hal ini kerangka teori S – O – R dengan tayangan “stand up comedy” juga dapat di jelaskan bahwa:

1. Stimulus (Pesan)

Diartikan sebagai suatu rangsangan atau sumber informasi. Stimulus yang dimaksud adalah program acara ―stand up comedy‖ yang berfungsi sebagai media yang memberikan informasi kepada khalayak.

2. Organisme (komunikan)

Diartikan Sebagai komunikan yang menerima pesan. Yang menjadi sasaran adalah pemirsa acara ―stand up comedy‖, dimana dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Ilmu komunikasi Unhas .

3. Respon (Efek)

Respon disini adalah tanggapan individu atau khalayak terhadap suatu hal. Dalam menanggapi pesan yang diterima khalayak, reaksi yang ditunjukkan terhadap stimulus sehingga seseorang dapat mempekirakan

Stimulus

(29)

kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan, yang kemudian di terima dan diolah sehigga membuat mereka dapat berpersepsi atas stimulus yang diterima.

F. Definisi Konseptual

Berdasarkan kerangka konsep dan landasan teori diatas, mengenai persepsi mahasiswa Ilmu komunikasi terhdap tayangan ―stand up comedy‖ sebagai program komedi populer, maka yang akan di ukur adalah :

Tabel 1. 2 Definisi Konseptual

Variabel Dimensi Indikator

Persepsi Terhadap manusia

Komika ―comic stand up comedy‖

1. Penampilan / Body language seorang komika saat sedang open mic di hadapan pemirsa.

2. Penampilan seorang komika saat sedang tampil menggunakan gaya bahasa yang khas.

3. Ekspresi wajah, gestur tubuh serta tutur kata komika saat sedang menampilakan materi stand up.

4. Wawasan yang dimiliki seorang komik sudah cukup untuk

(30)

menghibur penonton.

5. Pemandu acara (Host) dalam program stand up comedy dirasa sudah berkompeten dan menghibur.

Variabel Dimensi Indikator

Persepsi Terhadap Objek

Tema / materi acara dalam tayangan

―stand up comedy‖

1. Tema yang disampaikan dalam berbagai tayangan ―stand up comedy‖

sangat beragam.

2. Tema yang disampaikan dalam berbagai tayangan ―stand up comedy‖

sedang hangat di masyarakat.

3. Tema yang disampaikan dalam berbagai tayangan ―stand up comedy‖

sangat menghibur.

4. Tema yang disampaikan dalam berbagai tayangan ―stand up comedy‖

menarik simpati anda.

Waktu penayangan

―stand up comedy‖

di berbagai stasiun

1. Penempatan jam tayang ―stand up comedy‖ yakni pada sore atau malam hari dinilai cukup efektif dan cocok

(31)

TV.

Setting Acara

dengan pemirsa.

2. Durasi yang disediakan dalam berbagai tayangan ―stand up comedy‖

di berbagai TV dirasa sudah proporsional dengan isi acara.

a. Tata panggung dalam berbagai program ―stand up comedy‖ sudah menarik

b. Latar panggung (Background) dalam tayangan ―stand up comedy‖ sudah menarik

c. Latar musik (Backsound) dalam tayangan ―stand up comedy‖

membuat penonton merasa lebih menikmati acara tersebut.

G. Kerangka Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka konseptual diatas, maka dibuatlah kerangka penelitian sebagai berikut:

(32)

Gambar 1.2 Kerangka Penelitian

H. Definisi Operasional 1. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang diobservasi atau diamati. Dalam penelitian ini variabel bebas yakni Mahasiswa Ilmu Komunikasi.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh

Variabel Bebas Variabel Terikat

Control

Persepsi Mahasiswa Ilmu

Komunikasi

Tayangan Stand Up Comedy

Ekspresi

Gaya bahasa

Tema materi

Faktor – faktor apa yang membuat mahasiswa berminat menonton

stand up comedy

(33)

peneliti. Dalam penelitian ini variabel terikat meliputi ekspresi, gaya bahasa, tema dsb.

3. Mahasiswa

Mahasiswa adalah peserta didik yang masih terdaftar dan sedang menempuh pendidikan tingkat S1. Khususnya mahasiswa Ilmu komunikasi Unhas angkatan 2013 hingga 2015 yang sering atau pernah menonton acara stand up comedy.

4. Departemen Ilmu Komunikasi

Adalah salah satu jurusan di Universitas Hasanuddin yang termasuk dalam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang sekaligus menjadi objek peneitian dilandaskan oleh kajian ilmu yang sama yakni ―public speaking―.

5. Komika (Comic)

Komika atau comic, ialah sebutan bagi para pelaku stand up comedy.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat seperti apa persepsi mahasiswa Ilmu komunikasi terhadap seorang komika dilihat dari ekspresi, gaya bahasa maupun materi yang disampaikan.

6. Tayangan

Tayangan adalah suatu acara yang ditampilkan stasiun televisi untuk disaksikan oleh khalayak. Dalam penelitian ini tayangan hiburan menjadi

(34)

objek penelitian yaitu acara komedi bertajuk “stand up comedy Indonesia “ yang saat ini masih tayang di Kompas TV, pada hari Jumat pukul 22.30 WIB.

7. Stand Up Comedy

Stand up comedy dalam penelitian ini merupakan inti objek yang ingin

dikaji dan diteliti. Tayangan stand up comedy yang sedang tren dikalangan mahasiswa menjadi sangat populer hingga digemari dan dijadikan sebagai rutinitas / hobi.

8. Persepsi

Persepsi pada dasarnya merupakan suatu proses yang terdiri dalam pengamatan seseorang terhadap sesuatu informasi yang disamapaikan oleh orang lain yang sedang saling berkomunikasi, berhubungan, atau bekerjasama.

Dalam penelitian ini persepsi dimaknai suatu sudut pandang berupa kesan baik atau buruk mahasiswa dalam menyaksikan tayangan stand up comedy di televisi.

a. Persepsi baik & buruk

Persepsi yang baik merupakan suatu anggapan yang muncul apabila seseorang mengetahui dan memahami sesuatu secara baik. Persepsi dalam penelitian ini dikatakan baik apabila ekspresi, gaya bahasa, tema dsb dinilai oleh responden pada pilihan setuju dan sangat setuju. Begitu pula sebaliknya, Persepsi dikatakan buruk apabila responden menilai ekspresi, gaya bahasa,

(35)

tema dsb pada pilihan sagat tidak setuju dan tidak setuju. Persepsi baik &

buruk dapat diukur dari penilaian masing – masing mahasiswa terhadap suatu topik, khususnya dalam penelitian ini yaitu tayangan ―stand up comedy”.

9. Definisi Operasional Variabel meliputi : a. Ekspresi

Menurut KBBI ekspresi adalah pengungkapan ataupun suatu proses dalam mengutarakan maksud, gagasan, dan perasaan. Ekspresi juga biasa diartikan sebagai gambaa air muka yang menyatakan perasaan. Ekspresi dalam penelitian ini dinilai dari cara komika menyampaikan materi hingga mampu mengundang tawa penonton.

b. Gaya Bahasa

Menurut KBBI Gaya bahasa didefinisikan sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang secara khas hingga dapat menimbulkan kesan – kesan tertentu. Dalam penelitian ini, gaya bahasa dapat dilihat dari komika stand up comedy yang disaksikan di Kompas TV.

c. Tema

Menurut KBBI Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan, di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema. Begitupula dalam materi ―stand up comedy‖.

(36)

I. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009:11) menyatakan bahwa: ―Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain‖. Metode ini merupakan metode yang paling tepat dalam penelitian mengenai persepsi mahasiswa karena format deskriptif yang digunakan untuk penelitian kuantitatif yang tidak menguji hubungan sebab akibat antara variabel yang ada.

Metode atau strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Dimana metode survei merupakan pnelitian yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari tanggapan-tanggapan yang ada dan untuk mencari keterangan-keterangan secara faktual Nazir (2005:56).

Lebih lanjut, Nazir (2005:56) menambahkan bahwa metode survei mengulik untuk mengenali masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap suatu keadaan dan praktik-praktik yang sedang berjalan.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian berlangsung selama dua bulan, yakni pada bulan Maret hingga Mei tahun 2017. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komunikasi

(37)

Universitas Hasanuddin. Lokasi penelitian berada pada Kampus Tamalanrea, Jln. Perintis Kemerdekaan KM. 10, Makassar .

3. Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpuland data terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Data Primer merupakan data yang dikumpulkan dengan cara membagikan kuisioner yang memiliki beberapa pertanyaan yang berstruktur

b. Data Sekunder yang merupakan kumpulan dari studi pustaka, baik dari buku-buku, internet yang relevan dengan fokus permasalahan.

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek atau fenomena yang akan diriset.

Sedangkan sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati. Kriyantono (2010:153). Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiwa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin angkatan 2013 hingga angkatan 2015 Program Strata I (S1) yang aktif berkuliah dan terdaftar pada Semester Genap 2016/2017.

(38)

Tabel 1.3 Jumlah Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi yang Terdaftar pada Semester Genap Tahun 2016/2017

No. Tahun Angkatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2013 31 51 82

2 2014 23 43 66

3 2015 23 51 74

Total 222

Sumber: Data primer, 2017 Pada penelitian sampel, peneliti memakai metode penelitian pengambilan sampel secara probality sampling, kemudian teknik penarikan sampelnya berupa sampel strata proporsional. Adapun besaran sampel dengan menggunakan tabel Isaac dan Michael dalam buku Sugiyono (penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan syarat kesalahan 1%, 5%, 10%).

Dengan menggunakan tabel Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2013;69) dalam penentuan besaran sampel, maka diperoleh sampel sebesar 135 dengan memakai syarat kesalahan 5% dari populasi 222.

(39)

Tabel 1. 4 Penentuan jumlah sampel dan populasi yang diketahui jumlahnya, dengan taraf kesalahan (significance level) 1%, 5%, dan 10%

N

S

N

S

N

S

1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10%

10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247 15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248 20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251 25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254 30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255 35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257 40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259 45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261 50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263 55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263 60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263 65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266 70 63 58 56 500 285 205 176 20000 642 342 267 75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268 80 71 65 62 600 315 221 187 40000 563 345 269 85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269 90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270 95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270 100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270 110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270 120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270 130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270 140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270 150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270 160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270 170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270 180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270 190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270 200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270 210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270 220 165 135 122 1800 485 292 235 750000 663 348 270 230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271 240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271 250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271 260 187 149 133 2400 520 304 243 950000 663 348 271 270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000 663 349 271

664 349 272

(40)

Dengan jumlah populasi sebanyak 222 orang ini, dengan menggunakan teknik penarikan sampelnya berupa sampel beserta proporsional, maka diperoleh sampel per angkatan sebagai berikut :

Keterangan :

ni : Banyanknya sampel per angkatan N : Jumlah populasi per angkatan Ni : Total populasi

n : Penentuan jumlah per angkatan menurut tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%

Tabel 1.5 Sampel per angkatan sebagai berikut:

1. Angkatan 2013 : 82 / 222 X 135 = 50 2. Angkatan 2014 : 66 / 222 X 135 = 40 3. Angkatan 2015 : 74 / 222 X 135 = 45

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Data yang diperoleh dari kuesioner yang telah terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan tabel dan grafik frekuensi yang kemudian dijabarkan secara deskriptif. Penelitian ini memanfaatkan software SPSS versi 20.s dalam pengolahannya.

135

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul MOTIF MAHASISWA MENONTON TAYANGAN SHOWCASE DI KOMPAS TV (Studi pada mahasiswa Ilmu Komunikasi konsentrasi audiovisual Universitas Muhammadiyah

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP PROGRAM REALITY SHOW “BIG BROTHER INDONESIA” di TRANS TV (Studi pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh konten vlog dalam Youtube terhadap pembentukan sikap sosial Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Penelitian : Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.. Pieter, Herri Zan & Lubis,

UNIVERSTAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK. DEPARTEMEN

Tabel 3.21 Distribusi Responden Berdasarkan motif menonton tayangan Stand up comedy indonesia karena berharap bisa menemukan bahan percakapan dengan lingkugan sekitar ... 89

Judul Skripsi : Pemanfaatan Teknologi Komunikasi oleh Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Line Today di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Tayangan “Stand Up Comedy” dapat memberikan informasi mengenai fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekitar anda..