• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

62 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini merupakan data tentang resiliensi siswa kelas VII SMP Negeri 7 Sukoharjo. Data tersebut diperoleh dari serangkaiaan kegiatan yang tersusun dalam prosedur pelaksanaan penelitian. Data tentang resiliensi siswa diperoleh dari hasil angket yang diisi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 7 Sukoharjo yang dijadikan subjek dalam penelitian ini. Berikut prosedur penelitian yang telah dilaksanakan:

1. Persiapan Penelitian

Persiapan penelitian merupakan langkah awal dalam penelitian.

Persiapan penelitian ini dimaksudkan agar penelitian dapat dilaksanakan dengan baik, sistematis dan runtut. Persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain:

a. Penyusunan Angket Resiliensi

Penyusunan angket resiliensi bertujuan untuk mengetahui tingkat resiliensi siswa yang berada di kelas VII SMP Negeri 7 Sukoharjo. Angket resiliensi diisi oleh seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 7 Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 6 kelas yakni A, B, C, D, E, dan F.

Penyusunan angket terdiri dari beberapa langkah:

1) Menyusun angket resiliensi yang berjumlah 56 item yang terdiri dari 28 item favourable dan 28 item unfavourable.

2) Uji coba angket untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket resiliensi. Angket tersebut di uji cobakan pada siswa kelas VII A dan B SMP N 7 Sukoharjo tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 64 siswa pada hari Senin, 25 Mei 2015. Hasil dari uji coba angket diketahui bahwa terdapat 34 item yang valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 20 dengan menggunakan analisis product moment, yang menghasilkan item valid dengan nilai batas 0,254. Item yang tidak valid berjumlah 22 butir, yaitu item nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 13, 15, 16, 23,

(2)

commit to user

3) 27, 29, 30, 32, 33, 34, 40, 46, 48, dan 53. Dari ke 34 item yang valid tersebut diketahui belum mewakili keseluruhan indikator, maka sebanyak 2 item pernyataan direvisi untuk memenuhi indikator yang belum terwakili. Kedua item yang direvisi tersebut diuji kevalidannya dengan profesional djugement. Sehingga untuk mengumpulkan data resiliensi siswa pada penelitian ini menggunakan 36 item pernyataan sebagai instrumen penelitian.

4) Menghitung reliabilitas angket

Berdasarkan perhitungan menggunakan aplikasi SPSS versi 20 dengan teknik Cronbach Alpha diketahui skor reliabilitas instrumen yang berjumlah 34 item yaitu 0,846. Skor tersebut berarti item-item dalam angket resiliensi tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian.

b. Penyusunan Panduan Eksperimen

Penelitian ini adalah implementasi model personal strengths melalui psikodrama untuk meningkatkan resiliensi siswa SMP Negeri 7 Sukoharjo.

Implementasi model personal strengths melalui psikodrama merupakan treatment yang akan diberikan kepada kelompok eksperimen. Sebelum melaksanakan treatment peneliti menyusun panduan eksperimen model personal strengths melalui psikodrama terlebih dahulu. Penyusunan panduan eksperimen model personal strengths melalui psikodrama ini bertujuan agar pelaksanaan treatment dapat berjalan secara sistematis, terorganisir, dan lancar. Panduan eksperimen ini berisikan latar belakang, tujuan, tahapan penelitian, satuan layanan psikodrama, dan naskah psikodrama. Naskah psikodrama dibuat sebanyak 6 naskah yang terdiri dari tiga topik bahasan yakni tentang optimis, bersyukur, dan humor. Ketiga topik bahasan psikodrama merupakan personal strengths yang dapat mewakili dan diperlukan dalam meningkatkan resiliensi siswa.

Selengkapnya panduan eksperimen dapat dilihat panduan eksperimen.

(3)

commit to user

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan tratment pada kelompok eksperimen berupa model personal strengths melalui psikodrama. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan memberikan pretest, perencanaan sebelum pelaksanaan treatment, treatment, dan posttest. Berikut ini penjabaran pelaksanaan penelitian dalam penelitian ini:

a. Pelaksanaan Pretest

Pretest dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Agustus 2015 dengan memberikan angket resiliensi kepada siswa kelas VII A, B, C, D, E, dan F SMP Negeri 7 Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 191 siswa.

Pretest bertujuan untuk memperoleh data tentang resiliensi yang dimiliki oleh siswa kelas VII SMP Negeri 7 Sukoharjo. Hasil pretest dijadikan pertimbangan untuk menentukan subjek penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang memiliki resiliensi rendah yakni siswa yang memiliki skor pretest yang berada pada K1.

b. Perencanaan pelaksanaan treatment

Perencanaan sebelum pelaksanaan treatment perlu dilakukan agar pelaksanaan treatment model personal strengths melalui psikodrama dapat berjalan dengan baik. Perencanaan ini dilakukan dari tanggal 6-11 Agustus 2015. Berikut ini perencanaan pelaksanaan treatment yang dilakukan antara lain sebagai berikut:

1) Pengambilan Subjek Penelitian yang akan di treatment

Pengambilan subjek penelitian menggunakan rumus kuartil.

Berdasarkan hasil pretest yang diberikan kepada 191 siswa diketahui terdapat 50 siswa yang terdapat dalam K1 dengan skor kurang dari 103,25. Hasil perhitungan kuartil terdapat pada tabel berikut:

(4)

commit to user

Tabel 4.1 Statistik Hasil Uji Kuartil

Statistics Resiliensi

N Valid 191

Missing 0

Mean 110,32

Median 110,55a

Std. Deviation 9,966

Range 53

Minimum 83

Maximum 136

Percentiles

25 103,25b 50 110,55 75 117,74 a. Calculated from grouped data.

b. Percentiles are calculated from grouped data.

Tabel 4.1 tersebut menunjukan dari 191 siswa diperoleh skor tertinggi 136, skor terendah 83, siswa yang terpilih menjadi subjek penelitian berada pada K1(K1= 83-103,25) sebanyak 50 siswa yang dapat dikategorikan sebagai siswa yang memiliki resiliensi rendah. Dari ke 50 siswa yang diketahui memiliki resiliensi rendah tersebut diambil 20 siswa yang memiliki nilai terendah untuk dijadikan subjek penelitian.

Pengambilan subjek penelitian yang hanya berjumlah 20 siswa tersebut dikarenakan pemberian treatment berupa model personal strengths melalui psikodrama ini akan lebih efektif jika menggunakan kelompok kecil karena dalam satu kelompok psikodrama hanya memerlukan 5-10 orang siswa, selain itu juga dikarenakan keterbatasan peneliti dalam hal waktu, dana dan tenaga maka dalam penelitian ini hanya menggunakan 2 kelompok penelitian yakni 10 siswa untuk kelompok kontrol dan 10 siswa untuk kelompok eksperimen sehingga jumlah subjek penelitian adalah 20 siswa. Pembagian kelompok dipilih berdasarkan matching dan bloking yakni siswa yang memiliki skor yang seimbang dan siswa yang berjenis kelamin sama yaitu 10 perempuan dan 10 laki-laki. Sehingga dalam masing-masing kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdapat 10 siswa (5 orang perempuan dan 5 orang laki-laki) untuk

(5)

commit to user

kelompok eksperimen dan 10 siswa (5 orang perempuan dan 5 orang laki-laki) untuk kelompok kontrol.

2) Perencanaan sebelum pelaksanaan treatment untuk kelompok eksperimen a) Penentuan kelompok eksperimen yang terdiri dari 10 orang siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1: ATBP, AJ, RW, DSA, ENH sedangkan kelompok 2: WB, RS, ARSP, TN, CIM.

b) Penentuan ketua kelompok. Kelompok 1: ATBP sedangkan kelompok 2: CIM

c) Penentuan tutor masing-masing kelompok. Kelompok 1: Mahmuddah Dewi E dan kelompok 2: Pradhita Nugraheni

d) Penentuan observer pertemuan 1: Nurul Enggar, pertemuan 2: Kurnia Rohmah, pertemuan 3: Nurul Enggar, pertemuan 4: Nurul Enggar.

e) Penentuan dalam pembagian naskah psikodrama yang terdiri dari 6 naskah psikodrama bertopik optimis, bersyukur, dan humor.

Kelompok 1 melaksanakan psikodrama 1, 3, 5 sedangkan kelompok 2 melaksanakan psikodrama 2, 5, 6.

f) Penentuan tempat dan waktu pelaksanaan model personal strengths melalui psikodrama. Implementasi model personal strengths melalui psikodrama dilaksanakan di perpustakaan SMP Negeri 7 Sukoharjo jam 8.00-10.00 pagi.

3) Perencanaan sebelum treatment untuk kelompok kontrol

a) Penentuan kelompok kontrol yang terdiri dari 10 siswa yakni AAA, DASA, ANH, NH, SDF, APW, AN, RDK MB, TAM

b) Mempersiapkan artikel tentang personal strenghs secara umum c) Menentukan tempat dan waktu pembagian artikel kepada kelompok

kontrol. Pembagian artikel dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2015 setelah pelaksanaan treatment kelompok eksperimen.

c. Treatment

Treatment berupa implementasi model personal strengths melalui psikodrama diberikan kepada kelompok eksperimen. Treatment dilaksanakan dalam empat kali pertemuan pada 12-15 Agustus 2015 selama

(6)

commit to user

120 menit setiap sesi pertemuannya. Treatment dilakukan di Perpustakaan SMP Negeri 7 Sukoharjo. Kelompok kontrol tidak mendapatkan treatment berupa model personal strengths melalui psikodrama melainkan hanya mendapatkan artikel tentang personal strengths secara umum yang diberikan pada tanggal 12 Agustus 2015 pukul 11.00 di Perpustakan SMP Negeri 7 Sukoharjo. Berikut ini uraian langkah-langkah implementasi model personal strengths melalui psikodrama yang diberikan kepada kelompok eksperimen:

1) Pertemuan pertama dilaksanakan di perpustakaan SMP Negeri 7 Sukoharjo pada hari Rabu, 12 Agustus 2015 jam 8.00-10.00 pagi. Pada pertemuan pertama ini dilakukan pembagian kelompok, pembagian tutor, perkenalan tutor dan anggota kelompok, penentuan ketua kelompok, pembagian naskah psikodrama dan latihan psikodrama. Uraian mengenai pelaksanaan layanan dapat dilihat di panduan eksperimen.

2) Pertemuan kedua dilaksanakan di perpustakaan SMP Negeri 7 Sukoharjo pada hari Kamis, 13 Agustus 2015 jam 8.00-10.00 pagi. Pada pertemuan kedua masing-masing kelompok menampilkan psikodramanya secara bergantian. Kelompok pertama menampilkan psikodrama 1 sedangkan kelompok kedua menampilkan psikodrama 2 yang bertopik optimis.

Ketika kelompok 1 tampil maka kelompok kedua menjadi audience begitu sebaliknya. Setelah salah satu kelompok selesai menampilkan psikodramanya maka kelompok yang menjadi audience menanggapi, mengomentari, dan memberikan pendapatnya tentang psikodrama yang telah ditampilkan. Setelah kedua kelompok selesai melakukan psikodrama maka tutor berdiskusi dengan masing-masing kelompok dan membagikan naskah psikodrama 3 kepada kelompok 1 dan naskah psikodrama 4 kepada kelompok 2 dan membagi peran kemudian berlatih untuk ditampilkan pada pertemuan selanjutnya.

3) Pertemuan ketiga dilaksanakan di perpustakaan SMP Negeri 7 Sukoharjo pada hari Jumat, 14 Agustus 2015 jam 8.00-10.00 pagi. Pada pertemuan kedua masing-masing kelompok menampilkan psikodramanya secara

(7)

commit to user

bergantian. Kelompok pertama menampilkan psikodrama 3 sedangkan kelompok kedua menampilkan psikodrama 4 yang bertopik bersyukur.

Ketika kelompok 1 tampil maka kelompok kedua menjadi audience begitu sebaliknya. Setelah salah satu kelompok selesai menampilkan psikodramanya maka kelompok yang menjadi audience menanggapi, mengomentari, dan memberikan pendapatnya tentang psikodrama yang telah ditampilkan. Setelah kedua kelompok selesai melakukan psikodrama maka tutor berdiskusi dengan masing-masing kelompok dan membagikan naskah psikodrama 5 kepada kelompok 1 dan naskah psikodrama 6 kepada kelompok 2 dan membagi peran kemudian berlatih untuk ditampilkan pada pertemuan selanjutnya.

4) Pertemuan keempat dilaksanakan di perpustakaan SMP Negeri 7 Sukoharjo pada hari Sabtu, 15 Agustus 2015 jam 8.00-10.00 pagi. Pada pertemuan keempat masing-masing kelompok menampilkan psikodramanya secara bergantian. Kelompok pertama menampilkan psikodrama 5 sedangkan kelompok kedua menampilkan psikodrama 6 yang bertopik humor. Ketika kelompok 1 tampil maka kelompok kedua menjadi audience begitu sebaliknya. Setelah salah satu kelompok selesai menampilkan psikodramanya maka kelompok yang menjadi audience menanggapi, mengomentari, dan memberikan pendapatnya tentang psikodrama yang telah ditampilkan. Setelah kedua kelompok selesai melakukan psikodrama maka tutor berdiskusi dengan masing-masing kelompok.

d. Pelaksanaan posttest

Postest dilaksanakan setelah pemberian treatment selesai. Angket yang digunakan pada posttest sama dengan angket yang digunakan pada pelaksanaan pretest hanya saja penempatan urutan itemnya dibedakan.

Tujuan posttest adalah untuk memperoleh data akhir tentang resiliensi siswa yang telah ditreatment dan siswa yang tidak mengalami treatment. Postest dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2015 pada pukul 10.00-10.30.

(8)

commit to user

3. Penyajian Data

Data dalam penelitian ini berupa data tentang resiliensi siswa kelas VII SMP Negeri 7 Sukoharjo yang diperoleh dari pelaksanaan pretest dan posttest.

Berikut ini disajikan data pretest, data posttest, dan data perbandingan skor pretest posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol:

a. Data pretest

Data pretest merupakan data awal tentang resiliensi siswa sebelum pemberian treatment. Data pretest diperoleh dari hasil tabulasi angket resiliensi yang diberikan kepada seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 7 Sukoharjo berjumlah 191 siswa. Berdasarkan hasil tabulasi angket pretest diketahui bahwa terdapat 50 orang siswa yang tergolong memiliki resiliensi rendah karena skor nya berada pada K1. Subjek penelitian yang diambil adalah yang memiliki resiliensi rendah maka dari ke 50 siswa yang tergolong memiliki resiliensi rendah diambil 20 siswa yang memiliki nilai terendah yang dibagi menjadi 10 siswa untuk kelompok eksperimen dan 10 siswa untuk kelompok kontrol.

Tabel 4.2 Skor Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol No Nama Kelas Skor No Nama Kelas Skor

1 CIM VII C 89 1 AAA VII A 89 2 WB VII C 97 2 DASA VII A 92 3 RS VII C 83 3 ANH VII A 97 4 ATBP VII C 92 4 NH VII A 97 5 ARSP VII C 93 5 SDF VII B 91 6 TN VII C 92 6 APW VII B 95 7 RW VII C 97 7 AN VII B 95 8 DSA VII E 84 8 RDK VII B 97 9 AJ VII E 93 9 MB VII F 91 10 ENH VII D 96 10 TAM VII F 97

Berdasarkan data skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tabel 4.2 diketahui skor tertinggi kelompok eksperimen adalah

(9)

commit to user

97 dan skor terendah 83. selanjutnya skor tertinggi kelompok kontrol adalah 97 dan skor terendah 89. Untuk lebih jelasnya maka disajikan grafik 4.1 sebagai berikut:

Grafik 4.1 Skor Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berikut disajikan deskripsi statistik skor pretest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol:

Tabel 4.3 Deskripsi Statistik Skor Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Statistics

Eksperimen Kontrol

N Valid 10 10

Missing 0 0

Mean 91,6000 94,1000

Median 92,5000 95,0000

Std. Deviation 4,94862 3,07137

Variance 24,489 9,433

Range 14,00 8,00

Minimum 83,00 89,00

Maximum 97,00 97,00

Sum 916,00 941,00

Deskripsi data pada tabel 4.3 menunjukan jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 10 dari kelompok eksperimen dan 10 dari kelompok kontrol. Mean pretest kelompok eksperimen adalah 91,6 sedangkan kelompok kontrol adalah 94,1. Standar Deviasi pretest kelompok eksperimen adalah 4,94862 sedangkan kelompok kontrol adalah 3,07137.

75 80 85 90 95 100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Axis Title

Axis Title

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

(10)

commit to user

Nilai Variansi pretest kelompok eksperimen adalah 24,489 sedangkan kelompok kontrol adalah 9,433.

b. Data posttest

Data posttest merupakan data akhir dari kelompok eksperimen yang diberi treatment pelatihan personal strengths melalui psikodrama dan dari kelompok kontrol yang tidak diberi treatment yang sama melainkan hanya diberi artikel tentang personal strengths secara umum. Data diperoleh dari pengisian angket yang sama dengan angket pretest hanya saja urutan penempatan itemnya dibedakan.

Tabel 4.4 Skor Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol No Nama Kelas Skor No Nama Kelas Skor

1 CIM VII C 101 1 AAA VII A 99 2 WB VII C 107 2 DASA VII A 95 3 RS VII C 102 3 ANH VII A 100 4 ATBP VII C 105 4 NH VII A 102 5 ARSP VII C 101 5 SDF VII B 88 6 TN VII C 103 6 APW VII B 92 7 RW VII C 102 7 AN VII B 103 8 DSA VII E 99 8 RDK VII B 86 9 AJ VII E 100 9 MB VII F 92 10 ENH VII D 104 10 TAM VII F 105

Berdasarkan data skor posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada tabel 4.4 diketahui skor tertinggi kelompok eksperimen adalah 107 dan skor terendah 99. Selanjutnya skor tertinggi kelompok kontrol adalah 105 dan skor terendah 86. Untuk lebih jelasnya maka disajikan grafik 4.2 sebagai berikut:

(11)

commit to user

Grafik 4.2 Skor Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berikut disajikan deskripsi statistik skor posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai berikut:

Tabel 4.5 Deskripsi Statistik Skor Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Statistics

Eksperimen Kontrol

N Valid 10 10

Missing 0 0

Mean 102,4000 96,2000

Median 102,0000 97,0000

Std. Deviation 2,41293 6,56252

Variance 5,822 43,067

Range 8,00 19,00

Minimum 99,00 86,00

Maximum 107,00 105,00

Sum 1024,00 962,00

Deskripsi data pada tabel 4.5 menunjukan jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 10 dari kelompok eksperimen dan 10 dari kelompok kontrol. Mean posttest kelompok eksperimen adalah 102,4 sedangkan kelompok kontrol adalah 96,2. Standar deviasi postest kelompok eksperimen adalah 2,41293 sedangkan kelompok kontrol adalah 6,56252.

Nilai variansi posttest kelompok eksperimen adalah 5,822 sedangkan kelompok kontrol adalah 43,067.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Axis Title

Axis Title

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

(12)

commit to user

c. Data Peningkatan Resiliensi Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Data Peningkatan resiliensi siswa adalah data yang menunjukan atau mendeskripsikan tentang peningkatan skor resiliensi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh skor rata-rata pretest dan posttest resiliensi siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat dari grafik berikut:

Tabel 4.6 Data Peningkatan Resiliensi Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

No Subjek Pre Post Gain (%) No Subjek Pre Post Gain (%)

1 CIM 89 101 12 8,3 1 AAA 89 99 10 6,9

2 WB 97 107 10 6,9 2 DASA 92 95 3 2

3 RS 83 102 19 13,2 3 ANH 97 100 3 2

4 ATBP 92 105 13 9 4 NH 97 102 5 3,4

5 ARSP 93 101 8 5,5 5 SDF 91 88 -3 -2

6 TN 92 103 11 7,6 6 APW 95 92 3 2

7 RW 97 102 5 3,4 7 AN 95 103 8 5,5

8 DSA 84 99 15 10,4 8 RDK 97 86 -11 -7,6

9 AJ 93 100 7 4,8 9 MB 91 92 1 0,69

10 ENH 96 104 8 5,5 10 TAM 97 105 8 5,5

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui terdapat peningkatan skor (gain skor) pada kelompok eksperimen sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 8 orang siswa yang mengalami peningkatan skor dan 2 orang siswa mengalami penurunan skor. Berikut ini disajikan tabel 4.7 akumulasi skor dan rata-rata pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu:

(13)

commit to user

Tabel 4.7 Skor Akumulasi dan Rata-rata Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

Pretest Rata- Rata

Postest Rata- Rata

Gain Pretest Rata- Rata

Postest Rata- Rata

Gain

916 91,6 1024 102,4 108 941 94,1 962 96,2 21

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa skor akumulasi pretest 916, posttest 1024, dan gain skor 108 untuk kelompok eksperimen. Sedangkan skor akumulasi kelompok kontrol yakni prestest 941, posttest 962, dan gain skor 21. Untuk lebih jelasnya disajikan grafik 4.3 sebagai berikut:

Grafik 4.3 Skor Rata-rata Pretest-Posttest Resiliensi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan grafik 4.3 diketahui terdapat peningkatan skor rata-rata hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

Skor rata-rata pretest dan posttest resiliensi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut terdapat perbedaan. Kelompok eksperimen mengalami peningkatan skor rata-rata resiliensi sebesar 10 poin, sedangkan kelompok kontrol mengalami peningkatan skor rata-rata resiliensi sebesar 2 poin. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan skor rata-rata resiliensi kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol.

91,6

102,4

94,1

96,2

86 88 90 92 94 96 98 100 102 104

Pretest Posttest

Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol

(14)

commit to user

Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan skor resiliensi kelompok eksperimen yang telah diberikan treatment berupa implementasi model personal strengths melalui psikodrama dan kelompok kontrol yang tidak diberikan treatment.

B. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu permasalahan.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji diterima atau tidaknya pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah implementasi model personal strengths melalui psikodrama efektif untuk meningkatkan resiliensi siswa kelas VII SMP Negeri 7 Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis klinis dan teknik analisis statistik non parametrik yaitu dengan uji Mann-Whitney U dan uji Wilcoxon.

Hasil analisis klinis menunjukan bahwa treatment model personal strengths melalui psikodrama mampu meningkatkan resiliensi yang diketahui bahwa sebelum diberikan treatment siswa memiliki sikap yang kurang optimis, pasif, malu-malu, pendiam, kurang berani, kurang yakin dapat memerankan perannya dalam psikodrama. Sesudah diberikan treatment menjadi optimis, lebih aktif, berani, humoris dan yakin dalam memerankan perannya dalam psikodrama.

Perhitungan analisis non parametrik dengan uji Mann-Whitney U dan Wilcoxon dihitung menggunakan SPSS versi 20 dengan nilai signifikansi 0,05.

Dibawah ini disajikan tabel hasil perhitungan uji Mann-Whitney U yang bertujuan untuk mengetahui mean Pretest dan Postest kelompok Eksperimen dan kontrol:

(15)

commit to user

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Skor Pretest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Menggunakan Uji Mann-Whitney U

Test Statisticsa

Pretest

Mann-Whitney U 37,500

Wilcoxon W 92,500

Z -,961

Asymp. Sig. (2-tailed) ,337 Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] ,353b

a. Grouping Variable: Kelompok Eksperimen dan Kontrol b. Not corrected for ties.

Berdasarkan tabel 4.8 pada halaman 71 dapat diketahui bahwa nilai Z hitung berdasarkan uji Mann Whitney U sebesar 37,5 dengan nilai signifikansi 0,353.

Oleh karena nilai signifikansi 0,353 lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan skor pretest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tidak adannya perbedaan tersebut dapat dimaknai bahwa skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki data yang seimbang.

Sehingga pemberian treatment model personal strengths melalui psikodrama diperlukan untuk meningkatkan skor resiliensi kelompok eksperimen.

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Skor Posttest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Menggunakan Uji Mann-Whitney U

Test Statisticsa

Posttest

Mann-Whitney U 22,000

Wilcoxon W 77,000

Z -2,125

Asymp. Sig. (2-tailed) ,034 Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] ,035b

a. Grouping Variable: Kelompok Eksperimen dan Kontrol b. Not corrected for ties.

Berdasarkan tabel 4.9 hasil pehitungan postest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut dapat diketahui bahwa nilai Z hitung berdasarkan uji Mann-Whitney U sebesar -2,125 dengan nilai signifikansi 0,035. Oleh karena nilai signifikansi 0,035 lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulannya adalah terdapat perbedaan skor postest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

(16)

commit to user

Perbedaan tersebut dapat dimaknai bahwa terdapat perubahan yang signifikan terkait resiliensi siswa setelah diberikan treatment.

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Skor Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dengan Menggunakan Uji Wilcoxon

Test Statisticsa

Postest Pretest

Z -2,805b

Asymp. Sig. (2-tailed) ,005 a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Berdasarkan tabel 4.10 pada halaman 72 dapat diketahui hasil perhitungan skor prestest-postest kelompok eksperimen dengan nilai Z hitung dari uji Wilcoxon sebesar -2,805 dengan signifikansi 0,005. Oleh karena nilai signifikansi 0,005 lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulannya adalah ada perbedaan resiliensi sebelum dan sesudah diberikan treatment model personal strenghts melalui psikodrama bagi kelompok eksperimen.

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Skor Pretest-Posttest Kelompok Kontrol Menggunakan Uji Wilcoxon

Test Statisticsa

Postest Pretest

Z -,844b

Asymp. Sig. (2-tailed) ,398 a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Berdasarkan tabel 4.11 tersebut dapat diketahui hasil perhitungan skor prestest-postetst kelompok kontrol dengan nilai Z hitung dari uji Wilcoxon sebesar -0,844 dengan signifikansi 0,398. Oleh karena nilai signifikansi 0,398 lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan resiliensi sebelum dan sesudah diberikan treatment model personal strenghts melalui psikodrama bagi kelompok kontrol.

(17)

commit to user

C. Pembahasan Hasil Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas implementasi personal strengths melalui psikodrama untuk meningkatkan resiliensi siswa kelas VII SMP Negeri 7 Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain non equivalent control group design.

Berdasarkan desain penelitian tersebut maka dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dijadikan subjek penelitian yakni kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang masing-masing terdiri dari 10 siswa sehingga keseluruhan subjek penelitian menjadi 20 siswa. Kelompok eksperimen dalam penelitian ini mendapatkan treatment berupa model personal strengths melalui psikodrama sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan treatment yang sama melainkan hanya diberikan artikel tentang personal strengths secara umum, hal tersebut bertujuan untuk menjaga validitas internal dalam penelitian.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan aplikasi SPSS versi 20 dengan teknik analisis non parametrik yakni uji Mann-Whitney U dan Wilcoxon, dapat disimpulkan bahwa implementasi model personal strengths melalui psikodrama efektif untuk meningkatkan resiliensi siswa. Hal tersebut terlihat dari hasil perhitungan skor posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji Mann-Whitney U yang menghasilkan Z hitung yakni -2,125 dengan signifikansi 0,035. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 maka terdapat perbedaan yang siginifikan antara kelompok yang mendapatkan treatment yakni kelompok eksperimen dan kolompok yang tidak mendapatkan treatment yakni kelompok kontrol. Selain itu berdasarkan hasil perhitungan dengan uji Wilcoxon yang menghasilkan Z hitung 2,805 dengan signifikansi 0,005 untuk kelompok eksperimen maka 0,005<0,05 yang berarti bahwa terdapat perbedaan skor pretest dan postest resiliensi kelompok eksperimen. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa ada perubahan yang signifikan pada resiliensi kelompok eksperimen setelah diberikan treatment.

Hasil analisis klinis menunjukan bahwa adanya perubahan sikap siswa yang pada awal pelatihan terlihat pasif, malu-malu, pendiam, kurang optimis, kurang

(18)

commit to user

berani, kurang yakin dapat memerankan perannya dalam psikodrama menjadi lebih aktif, optimis, berani, humoris dan yakin dalam memerankan perannya dalam psikodrama. Perubahan sikap siswa tersebut menunjukan bahwa teknik psikodrama mampu membuat siswa menjadi lebih mengerti tentang dirinya, menemukan konsep dirinya, menyatakan kebutuhan dan menyatakan reaksi terhadap tekanan dengan cara yang lebih (Romlah, 2006:107).

Selain itu juga dari perubahan sikap tersebut menunjukan bahwa siswa sudah mengetahui dan memahami personal strengths yang ada pada dirinya.

Siswa mampu menggunakan personal strengths yang ada dalam dirinnya ketika pelaksanaan psikodrama. Dengan mengetahui personal strengths yang ada pada dirinnya maka siswa dapat menggunakan personal strengths nya itu untuk menghadapi keadaan-keadaan yang merugikan dan siswa mampu memecahkan permasalahan-permasalahan yang dialami dengan lebih baik. Hal terebut relevan dengan pendapat Richardson and Waite (dalam Chung 2008: 34) yang In the face of crisis, the building of personal strengths can theoretically buffer the perceived severity of disruptions and facilitate effective yang berarti dalam menghadapi crisis, membangun personal strengths secara teoritis dapat menjadi penyangga dalam melihat kerasnya gangguan dan dalam memfasilitasi pengentasan masalah secara efektif. Maka personal strengths memang berperan sekali dalam kehidupan individu agar individu dapat menghadapi keadaan-keadaan yang sulit yang dapat menganggunya. Apabila individu sudah dapat menghadapi keadaan-keadaan sulit tersebut dengan baik maka individu tesebut dapat dikatakan sebagai individu yang resilien.

Pertimbangan pemilihan teknik psikodrama dalam penelitian tentang implementasi model personal strengths ini adalah karena psikodrama dapat merubah sudut pandang individu menjadi lebih baik dengan memainkan suatu permainan drama yang dapat menyadarkan dan menggali permasalahan yang sedang dihadapinnya. Teknik psikodrama juga diketahui efektif dalam mengembangkan aspek-aspek positif yang ada didalam diri individu. Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Affiyani Pramono (2013) yang berjudul mpok melalui Teknik Psikodrama untuk

(19)

commit to user

terbukti bahwa model bimbingan kelompok melalui teknik psikodrama efektif bagi pengembangan konsep diri positif siswa kelas IX SMP 2 Mejobo Kudus. Hal ini dapat dilihat dari skor perolehan konsep diri siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada skor perolehan kecerdasan emosi siswa kelompok kontrol setelah diberikan treatment.

Berdasarkan analisis dengan uji t kelompok eksperiment bahwa hasil pretest adalah 822 sedangkan posttest mengalami kenaikan sebesar 197 yakni 1019.

Maka berdasarkan hasil analisis, kemudian dikonsultasikan dengan tabel uji t dengan N = 10 taraf signifikan 5% = 2,228 ternyata hasil perhitungan lebih besar dari harga tabel (17,2>2,228) maka dapat dikatakan signifikan.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Linda Dwi Sholikhah (2013) yang untuk Meningkatkan Kestabilan Emosi pada Siswa Kelas XI SMK N 1 Trucuk Klaten Tahun Pe juga membuktikan bahwa bimbingan kelompok tenik psikodrama efektif untuk meningkatkan kestabilan emosi siswa kelas XI SMK N 1 Trucuk tahun ajaran 2013/2014. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan kestabilan emosi setelah dilakukan dua kali siklus pelaksanaan tindakan. Hasil penelitian tersebut menunjukan skor pretest sebesar 61.60, pada siklus pertama meningkat menjadi 75.26 ( 22.01 % ) dan secara signifikan meningkat setelah dilakukan siklus kedua sebesar 94.47 ( 53.31 % ).

Topik-topik yang diangkat dalam implementasi model personal strengths dalam psikodrama juga diketahui sudah dapat mewakili dalam peningkatkan resiliensi siswa. Topik personal strengths dalam psikodrama tersebut antara lain optimis, rasa syukur dan humor. Siswa yang memiliki optimisme, rasa syukur, dan humor merupakan siswa yang memiliki kemampuan resiliensi. Menurut Seligman (dalam Lower 2004: 21-22) menjelaskan bahwa bagian yang penting dalam meningkatkan resiliensi adalah dengan mempelajari bagaimana menjadi optimis dan bagaimana merubah pikiran pesimis menjadi lebih dapat disesuaikan dan berpola pemikiran yang rasional. Maka dari itu, memiliki pandangan yang optimis berhubungan dengan resiliensi. Selain itu berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Hsiu-fe Resiliency and Character

(20)

commit to user

Strengths Among College Students character strengths Appreciation of Beauty and Excellence, gratitude dan Humility/Modesty memiliki hubungan yang signifikan terhadap resiliensi. Lalu menurut Nicholas A. Kuiper (2012: 486-487) terdapat peran penting humor dalam resiliensi dalam pendekatan stress dan trauma. Menurutnya humor selalu dapat membantu individu untuk lebih sukses dalam mengatasi situasi yang membuat stress. Dalam kaitannya dengan resiliensi, keuntungan dalam meningkatkan humor dapat berkontribusi untuk peningkatan pengalaman hidup positif dan menuntun pada pengaruh positif yang lebih besar, dan psikologi well being.

Berdasarkan analisis data dan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa implementasi model personal strengths melalui psikodrama efektif untuk meningkatkan resiliensi siswa kelas VII SMP Negeri 7 Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dikatakan efektif karena sudah dapat menjawab hipotesis awal dengan dibuktikan oleh hasil pengujian hipotesis data penelitian.

Keterbatasan penelitian ini hanya dilakukan di SMP Negeri 7 Sukoharjo khususnya siswa yang diberikan treatment berupa model personal strengths melalui psikodrama. Hal tersebut dikarenakan keadaan subjek yang diberikan treatment berbeda dengan siswa lainnya sehingga treatment yang berupa model personal strengths melalui psikodrama dalam penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk siswa lainnya. Sedangkan kelebihan dari penelitian tentang implementasi model personal strengths melalui psikodrama untuk meningkatkan resiliensi ini adalah penelitian ini merupakan penelitian yang dalam pelaksanaannya menggunakan kontrak belajar sehingga siswa mengerti aturan- aturan ketika pelaksanaan pelatihan. Selain itu dalam proses analisis klinis siswa yang mengikuti penelitian ini juga menggunakan observer yang cukup untuk menganalisis masing-masing siswa dalam pelatihan ini.

Gambar

Tabel 4.1 Statistik Hasil Uji Kuartil
Tabel 4.2 Skor Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Grafik 4.1 Skor Pretest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol  Berikut  disajikan  deskripsi  statistik  skor  pretest  antara  kelompok  eksperimen dan kelompok kontrol:
Tabel 4.4 Skor Postest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
+6

Referensi

Dokumen terkait

Keterampilan komunikasi siswa dengan indikator: memberi penjelasan ide, melakukan pengaturan waktu presentasi, melakukan kontak mata dengan audiens, berbicara dengan suara

Tujuan Menganalisis besar pengaruh reaksi imunisasi campak terhadap sikap dan perilaku ibu dalam pelaksanaan imunisasi campak di kota Semarang Metode Penelitian observasional

Mengacu pada hasil pengujian dan perancangan prototype secara umum telah didapatkan kontruksi sebuah unit kontrol yang mampu mengolah sinyal keluaran dari sensor,

Hasil penelitian dokumen menunjukkan Kelengkapan lembar masuk dan keluar 40.22% dan tidak lengkap 59.78% untuk lembar Resume kelengkapan 29.88% tidak lengkap 70.12 % lembar

Pengadaan Pekerjaan Perencanaan Lanjutan Rehab Sesuai Proto Type Tahap III Gedung Kantor Pengadilan Negeri Waikabubak Tahun Anggaran 2014 telah melaksanakan

Dengan adanya robot ini dapat menggurangi pekerjaan pelayan hotel yang biasa mengantar dan mengangkut barang para tamu.. Dengan adanya robot ini pegawai hotel

Dari analisis deteksi perubahan dengan menggunakan citra satelit ALOS AVNIR-2 dan RapidEye didapat hasil perubahan luas tutupan mangrove yang terjadi dari tahun 2009

Gambar 4.2 Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung yang Dijadikan Sampel...68. Gambar 4.3 Perkembangan Volume Usaha Koperasi Simpan Pinjam di Kota Bandung