Abstrak
Seiring dengan semakin dekatnya era globalisasi, persaingan di dunia industri semakin ketat dan hal ini memberi dampak yang besar pada perkembangan bisnis di Indonesia. Banyak perusahaan tekstil yang tidak mampu bersaing dan akhirnya bangkrut. Perusahaan harus mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara menjaga dan meningkatkan kualitas produknya.
Perusahaan Djarum Terbang merupakan perusahaan yang memproduksi kain sarung. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Maleber Barat, Bandung. Selama ini, perusahaan hanya melakukan inspeksi dengan cara memisahkan antara produk cacat dan tidak cacat, Perusahaan belum mencari akar penyebab terjadinya cacat tersebut, sehingga kesalahan dalam proses produksi dilakukan berulang-ulang dan hal ini mengakibatkan pemborosan sumber daya seperti tenaga, bahan baku yang digunakan dan sebagainya Oleh karena itu penulis melakukan penelitian untuk memecahkan permasalahan ini dan ditulis dalam laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “ Analisis dan Usulan Perbaikan dan Pengendalian Kualitas Kain Sarung CNI Pada Perusahaan Pertenunan Djarum Terbang “.
Data dikumpulkan dengan cara observasi dan pengamatan secara langsung di bagian produksi dan bagian inspeksi. Data yang dikumpulkan adalah data umum perusahaan, data sarana perusahaan , data proses produksi, data jenis jumlah cacat dan data hasil pengukuran lingkungan.
Dari jenis dan jumlah cacat dikumpulkan selama 30 hari. Kemudian digunakan stratifikasi dan diagram pareto diperoleh urutan dari frekuensi cacat terbesar sampai terkecil yaitu cacat sobek, pola, anyaman tidak sempurna, lusi putus, kotor, pakan putus, dan pakan berbulu. Dengan menggunakan diagram pareto diperoleh frekuensi yang telah dibobot dimulai dari frekuensi terbesar hingga terkecil dan prioritas penanganan cacat berdasarkan keinginan perusahaan yaitu sebesar kumulatif 90%. Cacat yang menjadi prioritas penanganan adalah cacat sobek, pola, anyaman tidak sempurna dan lusi putus. Setelah itu, dibuat peta kendali u dan diketahui bahwa proses tidak terkendali sedangkan untuk peta demerit diketahui bahwa terjadi cacat serius. Kemudian dengan menggunakan Fault Tree Analysis diketahui akar penyebab cacat yang terjadi. Nilai sigma produksi saat ini 3.7965.
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI………..iii
SURAT KETERANGAN……….iv
ABSTRAK………v
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ……….vi
DAFTAR ISI……….viii
DAFTAR TABEL……….xii
DAFTAR GAMBAR………xiv
DAFTAR LAMPIRAN……….xv BAB1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah ………..1-1 1.2Identifikasi Masalah ………..1-2 1.3Pembatasan Masalah dan Asumsi …….………..1-3 1.4Perumusan Masalah ……...………..1-3 1.5Tujuan penelitian ………..1-3 1.6Sistematika Penulisan………...1-3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kualitas Secara Umum...………..2-1 2.1.1 Pengertian Kualitas ………..2-1 2.1.2 Faktor-Faktor Yang Memperngaruhi Kualitas ………..2-1 2.1.3 Pengertian Pengendalian Kualitas ………..2-4 2.1.4 Proses Industri Dipandang Sebagai Suatu Peningkatan Terus Menerus ………....2-4 2.2 Alat Bantu Pengendalian Kualitas dari Seven Tools………..2-6 2.3 Pengertian Six Sigma ……….2-13
ix
2.4 Analisis Pohon Kesalahan (Fault Tree Analysis) ………..2-17 2.5 Menetapkan Suatu Rencana Tindakan (Action Plan) Untuk
Melaksanakan Peningkatan Kualitas Six Sigma ………...2-18 3.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi……….3-3 3.5 Perumusan Masalah ……….3-3 3.6 Penetapan Tujuan Penelitian ……….3-3 3.7 Pengumpulan Data ……….3-4
x
BAB 5 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
5.1 Pengolahan Data ……….……5-1 5.1.1 Stratifikasi Data ……….……5-1 5.1.2 Diagram Pareto …..……….…..5-2 5.1.3 Pembuatan Peta Kendali U …..……….…..5-4
5.1.3.1 Pembuatan Peta Kendali Untuk Jenis Cacat Sobek ………...5-4 5.1.3.2 Pembuatan Peta Kendali Untuk Jenis Cacat
Pola ………...5-6 5.1.3.3 Pembuatan Peta Kendali Untuk Jenis Cacat
Anyaman Tidak Sempurna ………...5-10 5.1.3.4 Pembuatan Peta Kendali Untuk Jenis Cacat
Lusi Putus ………..……...5-12 5.1.4 Pembuatan Peta Demerit ……….…5-13 5.1.5 Perhitungan Nilai Sigma .……….…5-20 5.1.6 Fault Tree Analysis (FTA) ………5-21 5.1.6.1 Fault Tree Analysis Untuk Cacat Sobek …….5-22 5.1.6.2 Fault Tree Analysis Untuk Cacat Pola ……....5-25 5.1.6.3 Fault Tree Analysis Untuk Cacat Anyaman
Tidak Sempurna ……….……….5-27 5.1.6.4 Fault Tree Analysis Untuk Cacat Lusi Putus...5-31 5.1.7 Analisis Prosedur Pengendalian Kualitas Perusahaan
Saat Ini ……….5-34
5.2 Usulan ……….………5-34
5.2.1 Usulan Berdasarkan Fault Tree Analysis ……….…….5-34 5.2.1.1 Usulan Berdasarkan Jenis Cacat Sobek ………5-34 5.2.1.2 Usulan Berdasarkan Jenis Cacat Pola ………5-35 5.2.1.3 Usulan Berdasarkan Jenis Cacat Anyaman
xi
5.2.3 Usulan Untuk Menentukan Jadwal Perawatan Mesin....5-46
BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan...………..6-1
6.2 Saran ……….6-2
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman 2.1 Tinjauan Strategi Perbaikan Proses 2-16
2.2 Penggunaan metode 5W-1H 2-19
2.3 Pemandu untuk kadar cahaya 2-20
2.4 Pemandu untuk kebisingan 2-21
4.1 Data Jenis dan Jumlah Cacat 4-14
4.2 Data Pengukuran Pencahayaan di Tenun 4-15 4.3 Data Pengukuran Pencahayaan di Mihane 4-16 4.4 Data Pengukuran Pencahayaan di Cucuk 4-16 4.5 Data Pengukuran Pencahayaan di Inspeksi
Dan Gunting Bulu 4-16
4.6 Data Pngukuran Pencahayaan di Finishing 4-17
4.7 Data Pengukuran Kebisingan 4-17
4.8 Data Pengukuran Suhu 4-18
5.1 Tabel Stratifikasi Data 5-1
5.2 Jumlah Cacat 5-2
5.3 Perhitungan Batas-Batas Kendali Untuk
Peta U Jenis Cacat Sobek 5-2
5.4 Perhitungan Batas-Batas Kendali Untuk
Peta U Jenis Cacat Pola 5-6
5.5 Perhitungan Batas-Batas Kendali Untuk
Peta U Jenis Cacat Pola Revisi 5-8 5.6 Perhitungan Batas-Batas Kendali Untuk
Peta U Jenis Cacat Anyaman Tidak
Sempurna 5-10
5.7 Perhitungan Batas-Batas Kendali Untuk
Peta U Jenis Cacat Lusi Putus 5-12 5.8 Perhitungan Rata-rata Keseluruhan Setiap
xiii
xiii
Tabel Judul Halaman
5-9 Perhitungan Batas –Batas Kendali Peta
Demerit 5-14
5-10 Perhitungan Rata-rata Keseluruhan Setiap
Jenis Cacat 5-17
5-11 Perhitungan Batas –Batas Kendali Peta
Demerit Revisi 5-18
5-12 Contoh Tabel Check Sheet 5-39
5-13 Meode 5W-1H 5-41
5-14 Penyebab Cacat dan Usulan Perbaikan 5-45 5-15 Kartu Pemakaian Komponen Dan Kondisi
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Proses Industri Dipandang sebagai Suatu Peningkatan
Terus Menerus 2-5
2.2 Penggunaan alat-alat Statistika 2-7 2.3 Pohon Keputusan Pemilihan Peta Kendali 2-10
2.4 Tiga Strategi Six Sigma 2-14
2.5 Model Perbaikan Six Sigma DMAIC 2-15
2.6 Simbol Pohon Kesalahan 2-18
3.1 Metodologi Penelitian 3-1
4.1 Struktur Organisasi 4-4
4.2 Proses Produksi 4-12
4.3 Posisi Lampu Dengan Mesin Tenun dan Operator 4-15
5.1 Diagram Pareto 5-3
5.2 Peta Kendali U Untuk Jenis Cacat Sobek 5-5 5.3 Peta Kendali U Untuk Jenis Cacat Pola 5-7 5.4 Peta Kendali U Untuk Jenis Cacat Pola Revisi 5-9 5.5 Peta Kendali U Untuk Jenis Cacat Anyaman Tidak
Sempurna 5-11
5.6 Peta Kendali U Untuk Jenis Cacat Lusi Putus 5-13
5.7 Peta Demerit 5-15
5.8 Peta Demerit Revisi 5-19
5.9 Fault Tree Analysis Untuk Jenis Cacat Sobek 5-22
5.10 Fault Tree Analysis Untuk Jenis Cacat Pola 5-25
5.11 Fault Tree Analysis Untuk Jenis Cacat Anyaman
Tidak Sempurna 5-30
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
1 Floor Space Required L1-1
xviii
DATA PENULIS
Nama : Airin Wuniardy
Alamat di Bandung : Gg. Adimaja No 28
No. Handphone : 0816 421 3883
Alamat email : wenayling@yahoo.com
Pendidikan : SMUK 1 BPK PENABUR , BANDUNG
Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha
Nilai Tugas Akhir : A
xvii
KOMENTAR DOSEN PENGUJI
Nama Mahasiswa : Airin Wuniardy
NRP : 0023017
Judul Tugas Akhir : Analisis dan Usulan Perbaikan dan Pengendalian Kualitas
Kain Sarung CNI Pada Perusahaan Pertenunan Djarum Terbang di Bandung
Komentar-Komentar Dosen Penguji :
1. Dasar-dasar pemilihan metode : perlu dijelaskan alasan pemilihan metode.
2. Langkah-langkah perhitungan jadwal perawatan mesin lebih diperjelas.
3. ‘Penulis’ sebisa mungkin dihindari dengan menggunakan kalimat pasif saja.
BAB 1 PENDAHULUAN .
1 - 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan semakin dekatnya era globalisasi, persaingan di dunia
industri semakin ketat, dan hal ini memberikan dampak yang besar pada
perkembangan bisnis di Indonesia. Banyak perusahaan tekstil yang tidak mampu
bersaing dan akhirnya tidak bisa bertahan ( bangkrut ) . Oleh sebab itu,
perusahaan harus mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya yaitu dengan
cara menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya.
Perusahaan pertenunan Djarum Terbang adalah sebuah perusahaan yang
memproduksi kain sarung. Dalam usahanya, perusahaan ini berusaha untuk
memberikan kualitas sarung yang terbaik. Hal ini dapat dilihat dari keseriusan
perusahaan dalam menyeleksi suplier bahan baku (benang) yang berkualitas baik,
yaitu melalui penelitian di Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Industri
Tekstil. Meski demikian, masih juga terdapat banyak produk cacat yang
disebabkan oleh kesalahan pada proses produksi. Produk yang cacat ini, harus
dijual dengan potongan harga dan kain sarung CNI sudah disepakati tidak dijual
maupun diberikan kepada pihak manapun.
Pada perusahaan Djarum Terbang, bagian QC melakukan pemeriksaan
100% artinya perusahaan melakukan pemeriksaan terhadap produk secara
menyeluruh dan hanya memisahkan produk mana yang cacat dan tidak cacat. Hal
ini menyebabkan kesalahan yang terjadi pada proses produksi dapat terulang
kembali dikarenakan perusahaan tidak mendeteksi kesalahan yang terjadi tersebut.
Dan hal ini menyebabkan pemborosan sumber daya (waktu, bahan baku, tenaga
dan sebagainya) . Masalah ini sekaligus menjadi tantangan bagi perusahaan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1-2
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang terjadi di perusahaan pertenunan Djarum Terbang
adalah cacat pada kain sarung dan hal ini lebih banyak disebabkan pada saat
proses produksi dibandingkan cacat pada bahan baku. Kain sarung yang cacat
merugikan bagi perusahaan, karena produk yang cacat mendapatkan potongan
harga.
Selain itu, di bagian QC hanya bertugas untuk melakukan pemeriksaan
100% dan memisahkan produk mana yang cacat dan tidak cacat. Hal ini
menyebabkan perusahaan sulit untuk mengetahui dan mengidentifikasi
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat secara terperinci dan mengontrol
produksinya agar mencapai target atau kualitas yang maksimal. Dengan demikian,
kesalahan yang sama tersebut, terus dilakukan berulang-ulang. Padahal dengan
banyaknya produk cacat yang dihasilkan pada saat proses produksi selain
menyebabkan penurunan kualitas produk tersebut juga mengakibatkan
pemborosan sumber daya perusahaan (waktu, bahan baku, tenaga dan
sebagainya).
Adapun jenis-jenis cacat yang ditimbulkan adalah cacat lusi putus, cacat
pakan putus , cacat anyaman tidak sempurna, cacat pakan berbulu, cacat sobek,
cacat pola, cacat kotor.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka penulis melakukan
penelitian yang diberi judul “ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN DAN
PENGENDALIAN KUALITAS KAIN SARUNG CNI PADA PERUSAHAAN
PERTENUNAN DJARUM TERBANG DI BANDUNG”
1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi
Dalam penyusunan laporan ini, penulis membatasi permasalahan yang
terjadi sehingga tidak menyimpang dari pencapaian tujuan penelitian dan lingkup
pembahasan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian dibatasi hanya pada kain sarung CNI.
2. Penelitian hanya dilakukan di bagian proses produksi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1-3
Asumsi dalam penelitian ini adalah jumlah cacat mengikuti distribusi normal
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang terjadi di atas , dapat dirumuskan permasalahan
yang akan dihadapi oleh penulis dalam penelitian ini, yaitu :
1. Prioritas jenis cacat apa yang mempengaruhi kualitas kain sarung CNI?
2. Bagaimana pengendalian kualitas yang telah dilaksanakan oleh perusahaan
pada saat ini?
3. Apa saja yang menjadi faktor-faktor penyebab terjadinya cacat pada kain
sarung CNI?
4. Apa saja usulan yang dapat diberikan sebagai upaya dalam perbaikan dan
pengendalian kualitas produk yang dihasilkan agar kesalahan yang sama
tidak terulang kembali untuk proses produksi selanjutnya?
1.5 Tujuan Penelitian
Mengusulkan perbaikan dan pengendalian kualitas yang dapat dilakukan
dalam mengantisipasi terulangnya kesalahan yang sama dalam proses produksi
untuk meminimasi cacat pada kain sarung CNI.
1.6 Sistematika penulisan
Untuk memudahkan pemahaman dan memberikan gambaran tentang
penyusunan penelitian ini, maka penulis menyusun bentuk penulisan laporan
tugas akhir sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang terjadi, identifikasi
masalah dan pembatasan masalah yang akan dibahas, perumusan masalah,
BAB 1 PENDAHULUAN 1-4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang uraian singkat teori yang berhubungan dengan
masalah yang terjadi dan digunakan untuk mendukung sebagai dasar
pemikiran dalam membantu untuk memecahkan masalah yang terjadi.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang kerangka pemikiran dan langkah-langkah sistematis
dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Bab ini berisi tentang data-data umum mengenai perusahaan baik struktur
organisasi, deskripsi produk ,data-data cacat yang akan digunakan untuk
penelitian, dan pengolahan data
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Bab ini berisi tentang pengolahan data dan analisis terhadap hasil
pengumpulan dan pengolahan data serta mengusulkan perbaikan dan
pengendalian kualitas .
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi rangkuman isi dari bagian analisis, jawaban atas masalah
yang telah dirumuskan pada bab 1 dengan jelas dan ringkas. Dan saran berisi
tentang saran untuk perusahaan agar masalah yang terjadi dapat diantisipasi
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .
6-1
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengolahan data dan analisis, maka dapat ditarik
kesimpulan sehubungan dengan penelitian yang dilakukan :
1. Prioritas penanganan cacat terdiri dari 4 jenis cacat dengan persentase
kumulatif cacat sebesar 92.801% dan 4 jenis cacat ini adalah cacat
sobek, cacat pola, cacat anyaman tidak sempurna, dan cacat lusi putus.
2. Pada saat ini, pengendalian kualitas yang dilakukan di perusahaan
adalah dilakukan pemeriksaan sebanyak 2 kali dan dilakukan
pemeriksaan 100%. Pada pemeriksaan ini, hanya dilakukan
pengklasifikasian grade dan perusahaan tidak ada upaya untuk
mencari akar penyebab terjadinya cacat.
3. Penyebab terjadinya cacat pada kain sarung adalah kurang ventilasi,
ruang kerja sempit, konsentrasi secara terus menerus, operator tidak
bertanggung jawab, skill operator kurang, letak lampu tidak tepat,
jumlah lampu kurang, kualitas komponen, cuaca panas, suara mesin
yang bising dan belum ada preventive maintenance.
4. Penyebab terjadinya cacat sobek pada kain sarung adalah teropong
rusak. Penyebab terjadinya cacat pola pada kain sarung adalah kartu
rusak dan kabel dobby putus. Penyebab terjadinya cacat anyaman tidak
sempurna pada kain sarung adalah petugas kebersihan kurang,
frekuensi membersihkan kurang, debu, faktor gen, gudang lembab
,bahan baku yang kurang baik, bahan baku kotor. Penyebab terjadinya
cacat lusi putus pada kain sarung adalah gudang lembab, otomatis
mesin tidak berfungsi dengan baik, bahan baku yang kurang baik,
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6-2
5. Usulan perbaikan dan pengendalian kualitas adalah :
• Dilakukan pelatihan terhadap operator setiap departemen.
• Lampu diletakkan dengan benar dan jumlah lampu sebaiknya
tersedia di setiap mesin.
• Melakukan pengawasan secara berkala pada masing-masing departemen yang dilakukan oleh masing-masing mandor.
• Memasang exhaust fan.
• Memberikan penyuluhan pentingnya untuk menggunakan earplug.
• Melakukan preventive maintenance.
• Mengganti komponen dengan kualitas yang lebih baik. • Mengganti benang dengan kualitas yang lebih baik
• Tempat penyimpanan benang dijaga kelembabannya dengan menggunakan Power Dry.
• Tempat penyimpanan benang diberi penutup .
• Membuat jadwal kebersihan agar kebersihan dalam lantai produksi dapat terjaga.
6.2 Saran
Saran agar perusahaan melakukan penelitian lebih lanjut antara lain adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan MTBF agar dapat dilakukan perawatan mesin secara
berkala.
2. Mengatur kembali tata letak mesin dengan memperhitungkan jarak
antar mesin sesuai dengan buku referensi.
3. Mencari probabilitas untuk Fault Tree Analysis.
4. Meneliti lingkungan kerja operator agar lebih nyaman.
xvi
DAFTAR PUSTAKA
1. Besterfield, E.H. ; “Quality Control”, Fourth Edition , Prentice-Hall,Inc.,
United States of America , 1994
2. Feigenbaum and Vallin, Armand.; Total Quality Control, Third Edition,
Mc Graw Hill Book, Inc., New York , 1986
3. Gaspersz , Vincent.; “Pedoman Implementasi Program Six Sigma
Terintegrasi Dengan ISO 9001 : 2000 , MBNQ , Dan HACCP “, PT
Gramedia Pustaka Utama , Jakarta , 2002.
4. Grant, Eugene L. and Leavenworth, Richard S.; “Statistical Quality
Control”, Fifth Edition , Mc Graw Hill Book Company, New York, 1981.
5. Miranda dan Widjaja Tunggal, Amin; “Six Sigma : Gambaran Umum,
Penerapan Proses dan Metode-Metode yang Digunakan untuk
Perbaikan” , Harvarindo, Jakarta, 2002
6. Pande , Peter S., Neuman, Robert P. and Cavanagh, Roland R.; “The Six
Sigma Way”, Mc Graw Hill, New York, 2000.
7. Pyzdeck, , Thomas T., “The Six Sigma Hand Book Panduan Lengkap
Untuk Greenbelts, Blackbelts & Managers Pada Semua Tingkat
“,Salemba Empat, Jakarta, 2002
8. Watanabe, Shigeru dan Hartanto, N. Sugiarto ; “Teknologi Tekstil “,
PT.Pradnya Paramita , Jakarta , 1993
9. Yudiantyo, Wawan , “Kumpulan-kumpulan Teori Praktikum Analisis
Perancangan Kerja & Ergonomi II “, Laboratorium Analisis