TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN
KABUPATEN PESISIR SELATAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
YANMILA SARI NPM. 05010054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG 2016
TINJAUAN PELAKSANAAN PRATIKUM BIOLOGI KELAS XI IPA SMA N 2 PAINAN
KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh:
Yanmila Sari, Renny Risdawati, Gustina Indriati Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
yanmila@gmail.com
ABSTRACT
The background of this research is based on the average value of the subjects Biology class XI IPA SMAN 2 Painan with good criteria. The curriculum and learning resources that need to be developed to support the success of the curriculum include a laboratory. Therefore, in the process of learning biology, the teacher should help the understanding of the learning process through practical activities, so as to support students' understanding of the material studying. Have been done research aimed to find out how to review the implementation of the biology lab class XI IPA SMAN 2 Painan school year 2015- 2016. The sample is taken to cover all the population of class XI IPA SMAN 2 Painan which consists of 6 classes. From the analysis of data obtained by the average percentage seen in the Practical Implementation of indicators of students' perceptions about the activities of the laboratory, laboratory conditions, timing and practical implementation, preparation and practical implementation, reporting and evaluation lab that is 79.07% with good criterion.
Keywords: implementation, laboratory, biology
PENDAHULUAN
Saat ini kurikulum yang diimplementasikan adalah Kurikulum 2013 untuk mengganti Kurikulum 2006. Kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi.
Kompetensi yang harus di kuasai peserta didik perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar peserta didik yang mengacu pada pengalaman langsung.
Untuk menunjang keberhasilan pelaksana kurikulum, setiap sekolah khususnya pada sekolah tingkat lanjutan atas wajib mempunyai laboratorium, yaitu ruangan untuk melaksanakan kegiatan praktek tersebut. Dalam prakteknya, pemanfaatan ruangan laboratorium di setiap sekolah berbeda beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan, peralatan yang memadai, kemampuan guru dalam mengaplikasikan materi pembelajaran dan lain sebagainya.
Sekolah SMAN 2 Painan telah melaksanakan Kurikulum 2013. Dimana telah
dilakukan observasi bahwa nilai rata-rata mata pelajaran Biologi semester I kelas XI IPA SMAN 2 Painan Tahun pelajaran 2015- 2016 sebagai berikut: kelas XI A1- XI A6 dengan nilai rata-rata ( 3.75, 3.85, 3.87, 3.81, 3.96 dan 3.99 ). KKM yang ditetapkan di SMAN 2 Painan adalah 78. Berdasarkan dari nilai rata-rata tersebut, maka nilai praktikum biologi sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).
Berdasarkan dari nilai rata-rata pelajaran Biologi kelas XI IPA SMAN 2 Painan dengan kriteria baik dan sekolah tersebut telah menerapkan kurikulum 2013, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tinjauan pelaksanaan praktikum biologi kelas XI IPA SMAN 2 Painan Tahun Pelajaran 2015-2016.
METODE PENELITIAN
Jenis peneltian ini adalah deskriptif.
Penulis mendeskripsikan dan memusatkan
perhatian pada pelaksanaan praktikum biologi siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas XI IPA SMAN 2 Painan yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2015- 2016 dengan jumlah 210 orang dan terbagi dalam 6 kelas.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah total sampling, yaitu pengambilan sampel dari seluruh anggota populasi.
Secara rinci anggota populasi dan sampel penelitian ini dikemukakan pada tabel dibawah ini:
HASIL
Berdasarkan pengolahan data didapatkan hasil penelitian tentang pelaksanaan praktikum pada Tabel 3 dibawah ini :
Tabel 3. Persentase Pelaksanaan Praktikum Biologi Siswa Kelas XI
No Sub Variabel Persentase Kategori
1. Persepsi siswa tentang kegiatan laboratorium 94,60 Baik sekali
2. Keadaan laboratorium 74,77 Cukup
3. Waktu pelaksanaan praktikum 59,50 Kurang
4. Persiapan dan pelaksanaan praktikum 89,81 Baik sekali
5. Laporan dan evaluasi praktikum 76,71 Baik
Rata-rata 79,07 Baik
PEMBAHASAN
Dari tabel 3 diatas terlihat gambaran bahwa rata-rata persentase pelaksanaan praktikum biologi kelas XI IPA SMAN 2 Painan yaitu 79,07% dengan kriteria baik.
Dari analisis data penelitian tersebut maka dalam penelitian ini dapat diketahui gambaran umum Pelaksanaan Praktikum Biologi Kelas XI IPA SMAN 2 Painan diuraikan sebagai berikut :
1. Persepsi siswa tentang kegiatan laboratorium.
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada indikator pertama bahwa responden atau siswa setuju jika pembelajaran biologi diiringi dengan kegiatan laboratorium. Hasil angket menunjukkan bahwa siswa lebih memahami pembelajaran secara teori yang diiringi dengan adanya kegiatan praktek di laboratorium. Tarmizi (2009:14-15) menjelaskan bahwa fungsi laboratorium yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan laboratorium antara lain alat untuk membantu siswa belajar menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah. Teori yang disertai dengan praktek merupakan salah
satu pemecahan suatu masalah secara ilmiah.
2. Keadaan laboratorium.
Hal ini menunjukkan bahwa responden atau siswa menilai ruangan untuk kegiatan laboratorium kurang luas untuk melakukan kegiatan praktikum.
Menurut Wirjosoemarto (2004:40) sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m² dapat digunakan oleh sekitar siswa dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m² dari keseluruhan luas laboratorium.
Sedangkan laboratorium di SMAN 2 Painan hanya memiliki ruangan laboratorium seluas 15 m² dapat digunakan oleh setiap siswa dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 0,5 m², sehingga siswa kurang efektif dalam pelaksanaan praktikum. Peralatan praktikum yang tersedia di laboratorium sekolah tersebut kurang lengkap seperti:
mikroskop yang tersedia hanya sebanyak 15 buah untuk satu kelas, sedangkan banyak siswa selama praktikum berlangsung sebanyak 35 orang sehingga tidak mencukupi kebutuhan semua siswa di kelas untuk setiap pelaksanaan praktikum. Begitu juga dengan
penerangan ruangan laboratorium di sekolah tersebut kurang memadai, karena ruang laboratorium terletak disudut sekolah dan agak berdempet dengan rumah masyarakat. Oleh sebab itu cahaya matahari yang masuk keruangan laboratorium kurang maksimal sehingga ruangan laboratorium kurang memiliki pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan mengamati objek percobaan. Sekolah tersebut memiliki kebun biologi, tetapi kurang termanfaatkan karena belum terdapat petugas khusus yang mengelolahnya sehingga siswa tidak dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan praktikum. Menurut Amin (1988:41-47) laboratorium yang baik memenuhi ketentuan-ketentuan antara lain memiliki ruang persiapan, memiliki ruang penyimpanan, memiliki ventilasi untuk pertukaran udara, memiliki penerangan di dalam ruangan laboratorium dan instalasi air, agar siswa dalam melaksanakan praktikum dapat berjalan dengan baik, efektif dan efesien.
3. Waktu pelaksanaan praktikum.
Hal ini menunjukkan bahwa responden atau siswa menilai waktu untuk kegiatan praktikum yang dilakukan tidak cukup untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran.
Sedangkan di SMAN 2 Painan waktu praktikum diambil dari jam pelajaran sekitar 90 menit satu kali pertemuan.
Selain itu pelaksanaan praktikum kadang- kadang tidak terselesaikan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun.
Apabila dalam jam biologi tidak dimungkinkan dilaksanakan praktikum, maka tidak ada jam pengganti untuk pelaksanaan praktikum tersebut. Begitu juga jika terjadi kegagalan dalam pelaksanaan praktikum, maka tidak ada pengulangan kegiatan praktikum lagi di luar jam pelajaran. Menurut Amin (1998:91-92) pemakai laboratorium harus memperhatikan hal-hal antara lain disiplin dimana pemakai laboratorium harus mentaati dan mematuhi disiplin kerja di laboratorium. Misalnya pemakai
laboratorium harus bisa mandiri, bekerja sama, berkelompok dan tidak berbuat gaduh.
4. Persiapan dan pelaksanaan praktikum.
Hal ini menunjukkan bahwa responden atau siswa menilai tidak terdapat kekurangan dalam persiapan dan pelaksanaan praktikum. Begitu juga halnya di SMAN 2 Painan, sebelum kegiatan praktikum dilaksanakan, guru telah mempersiapkan semua alat dan bahan sesuai materi yang akan dipraktikumkan serta memberikan penjelasan-penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan sebelum praktikum berlangsung. Apabila akan dilaksanakan praktikum, guru selalu memberi tahu kepada siswa pada pertemuan sebelumnya, agar siswa dapat mempersiapkan apa-apa yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan praktikum tersebut. Pada kegiatan praktikum, guru selalu memberi penuntun praktikum dan menerangkan prosedur kegiatan praktikum serta menyampaikan tujuan dari setiap praktikum yang akan dilaksanakan secara jelas dan sistematis.
Begitu juga saat praktikum berlangsung, guru selalu mengawasi dan membimbing siswa selama proses kegiatan praktikum. Begitu juga dengan siswa, disaat kegiatan praktikum mereka selalu melaksanakan kegiatan praktikum sesuai dengan langkah-langkah yang diberikan oleh guru selama praktikum berlansung. Setelah kegiatan praktikum selesai, siswa diminta oleh guru untuk membersihkan ruangan laboratorium tersebut. Menurut Amin (1988:91-92) pemakai laboratorium harus dapat melakukan kegiatan percobaannya dalam iklim edukatif ilmiah sehingga pemakai benar-benar mendalami proses belajar sendiri secara aktif dan kreatif.
5. Laporan dan evaluasi praktikum.
Di SMAN 2 Painan selalu mengadakan tes tertulis sesudah kegiatan praktikum berlangsung. Begitu juga setelah
pelaksanaan praktikum biologi, siswa selalu mengumpulkan hasil laporan praktikum dan apabila selesai diperiksa, laporan hasil praktikun tersebut dikembalikan kembali kepada siswa.
Tarmizi (2009:16-19) menyatakan manfaat pelaksanaan praktikum biologi antara lain sebagai pembentuk sikap ilmiah dimana hal ini merupakan suatu unsur pembentukan mental manuasia. Sikap ilmiah yang dimiliki adalah bersikap rasional, bersifat ingin tahu, bersifat kritis, bersifat tabah dan ulet, sangat menghargai waktu, dan suka bekerja untuk kepentingan umum dan kemajuan ilmiah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang pelaksanaan praktikum biologi kelas XI IPA SMAN 2 Painan Kabupaten Pesisir Selatan dilihat pada indikator persepsi siswa tentang kegiatan laboratorium, keadaan laboratorium, waktu dan pelaksanaan praktikum, persiapan dan pelaksanaan praktikum serta laporan dan evaluasi praktikum dengan kriteria baik.
Disarankan: Bagi Sekolah diharapkan agar dapat melengkapi sarana dan prasana laboratorium demi terciptanya kelancaran proses kegiatan praktikum.Bagi guru, apabila ada waktu luang atau diluar waktu jam pelajaran, gunakan umtuk mengulang kegiatan praktikum yang belum terselesaikan.Calon guru biologi, diharapkan selalu meningkatkan kompetensi dalam menyelenggarakan kegiatan praktikum siswa di laboratorium mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Muhammad. 1998. Pedoman Laboratorium dan Petunjuk Praktikum Pendidikan IPA Umum (General Science) Untuk Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Rosdakarya.
Tarmizi. 2009. Manajemen
Laboratoruium. Padang: UNP Press.
Wirjosoemarto, Koesniadi. 2004. Teknik Laboratorium. Bandung: JICA.