• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT VINA ESTETICA MEDAN TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT VINA ESTETICA MEDAN TAHUN 2015"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT VINA ESTETICA

MEDAN TAHUN 2015

SKRIPSI

OLEH :

MARTHA REGINA SINAGA NIM: 131021042

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

(2)

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT VINA ESTETICA

MEDAN TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH :

MARTHA REGINA SINAGA NIM: 131021042

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT VINA ESTETICA

MEDAN TAHUN 2015 SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan umtuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Medan, 11 Januari 2017

Martha Regina Sinaga

(4)
(5)

ABSTRAK

Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada uterus, pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ditemukan 142 kasus kanker serviks.

Untuk mengetahui karakteristik penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan dilakukan penelitian bersifat deskriptif dengan desain case series. Jumlah sampel 142 data (total sampling), data yang digunakan merupakan data sekunder dari rekam medis, diolah dengan program SPSS menggunakan analisa uji Chi Square, uji Exact Fisher dan uji Kolmogorov-Smirnov.

Ditemukan distribusi proporsi karakteristik berdasarkan sosiodemografi paling banyak pada umur >50 tahun 57,8%, suku Batak 55,6%, tamat SD 41,5%, bekerja sebagai IRT 59,2%, sudah menikah 81,7%, umur nikah pertama < 21 tahun 87,3%, Multipara 55,6%, Luar Kota Medan 62,7%. Distribusi proporsi karakteristik berdasarkan riwayat dan keadaan penderita terbanyak dengan perdarahan pervaginam 90,8%, stadium IIIB 50,0%, pemberian Radioterapi + Kemoterapi 64,1%, asuransi kesehatan 85,9%. Hasil uji Exact Fisher menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi umur berdasarkan stadium klinik (p=0,743) dan tidak ada perbedaan proporsi paritas berdasarkan stadium klinik (p=0,308). Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan tidak ada perbedaan proporsi keluhan utama berdasarkan stadium klinik (p=0,778) dan ada perbedaan proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik (p<0,001).

Disarankan kepada wanita yang sudah menikah untuk mau memeriksakan diri secara dini dan teratur melalui pemeriksaan pap smear dan disarankan juga kepada pihak Rumah Sakit dan unit pelayanan kesehatan lainnya perlu mensosialisasikan kanker serviks dalam upaya pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.

Kata kunci : Penderita Kanker Serviks, Karakteristik

(6)

ABSTRACT

Cervical cancer is that occurs in uterus exactly on female reproductive organ as the entrance towards the uterus located between uterus with vagina.

There were 142 cases of servical cancer found at Vina Estetica Medan Hospital in 2015.

In order to find the characteristics of patients with cervical cancer at Vina Estetica Hospital Medan, a descriptive study has been carried out using case serical design. Total sample of 142 samples, the data used are secondary data from medical record, collected data were using SPSS programme and the collected data were then analyzed by Chi Square test, Fisher's Exact test and Kolmogorov-Smirnov test.

It is found the distribution of sociodemographic characteristics by majority of the age group of more than 50 years as of 57.8%, 55.6% of Batak ethnic with primary education of 41.5%, 59,2% of housewives, 81.7% of married, 87.3% of the age of first marriage less than 21 years, 55.6% of multipara, and 62.7% of those who came from out out Medan. The distribution of the characteristics based on history and condition of the majority of patients were with those with complaint of vaginal bleeding as of 90.8%, stage IIIB 50,0%, 64.1% of providing Radiotherapy + Chemotherapy and 85.9% of health insurance.

The results of Fisher’s Exact test show that there was not difference of age based on clinical stage (p=0,743)and there was not difference of the parity based on clinical stage (p=308). The results of Kolmogorov-Smirnov test show that there was not difference of main complaint based on clinical stage (p=0,778) and there is difference of medical management based on clinical stage (p<0,001).

It is suggested that any married woman to want to make an early and regularly by a Pap smear and suggested too for Vina Estetica Medan Hospital and another health care units need to socialize about servical cancer in an attempt preventively and early detection of servical cancer.

Keywords : The Patients with Servical Cancer, Characteristics

(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Martha Regina Sinaga

Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 21 Maret 1991

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Kawin

Jumlah Saudara : 3 (tiga) orang

Alamat Rumah : Jln. Perjuangan no. 47, Medan

Riwayat Hidup : 1. 1997-2003 : SD Methodist-7 Medan

2. 2003-2006 : SMP Budi Murni I Medan

3. 2006-2009 : SMA Santo Thomas 1 Medan

4. 2009-2012 : Akademi Kebidanan Sari Husada Medan

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karna atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Karakteristik Penderita Kanker Serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu prasyarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) di Universitas Sumatera Utara (USU).

Skripsi ini penulis persembahkan kepada orangtua tercinta D. Sinaga dan Mama tersayang M. Saragi yang telah membesarkan, mendidik, membimbing penulis dengan penuh kasih sayang. Terima kasih atas kesabaran, dukungan, nasihat serta doa yang penulis terima selama ini.

Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada dr. Rahayu Lubis, M.Kes, PhD sebagai dosen pembimbing I dan drh. Rasmaliah, M.Kes sebagai dosen pembimbing II yang telah sabar membimbing penulis dalam proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih kepada dr. Fazidah A. Siregar, M,Kes. PhD dan Drs. Jemadi, M.Kes sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan pengarahan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

(9)

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M. Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. drh. Rasmaliah, M.Kes selaku Ketua Departemen Epidemiologi FKM USU.

4. Ir. Etti Sudaryati, MKM. sebagai Dosen Penasehat Akademik yang telah setia membimbing penulis selama menjalani perkuliahan di FKM USU.

5. Direktur Rumah Sakit Vina Estetica yaitu Dr. Vanny M. Sembiring, MARS yang telah memberikan saya izin penelitian dan Kak Ira yang telah membantu dalam penelitian penulis.

6. Seluruh dosen dan staff / pegawai Fakultas Kesehatan Masyarakat USU yang telah banyak membantu dalam proses perkuliahan di FKM USU.

7. Buat teman seperjuangandi peminatan Epidemiologi yang telah membantu penulis di kala menghadapi kesulitan dalam penyusunan skripsi ini, teman PBL, teman LKP serta teman-teman FKM USU Ekstensi 2013 terima kasih atas dukungan, doa, semangat dan kebersamaan selama ini.

Penulis menyadari masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun agar kedepannya bisa menjadi lebih baik.

(10)

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapakan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas,pengembangan ilmu dan masyarakat.

Medan, 11 Januari 2017

Martha Regina Sinaga

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Tujuan Umum ... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Definisi Kanker Serviks ... 5

2.2 Anatomi ... 5

2.3 Patofisiologi ... 6

2.4 Gejala ... 7

2.4.1 Gejala Klinis ... 7

2.4.2 Gejala Dini ... 7

2.4.3 Gejala Stadium Lanjut ... 7

2.5 Klasifikasi Histopatologi dan Stadium Klinik Kanker Serviks ... 8

2.5.1 Klasifikasi Histopatologi ... 8

2.5.2 Stadium Klinik Kanker Serviks ... 9

2.6 Penatalaksanaan Medis ... 10

2.7 Epidemiologi Kanker Serviks ... 12

2.7.1 Distribusi dan Frekuensi ... 12

2.7.2 Determinan ... 13

2.8 Pencegahan ... 15

2.8.1 Pencegahan Primer ... 15

2.8.2 Pencegahan Sekunder ... 16

2.8.3 Pencegahan Tersier ... 17

2.9 Kerangka Konsep ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

3.1 Jenis Penelitian ... 19

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

(12)

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 19

3.2.2 Waktu Penelitian ... 19

3.3 Populasi dan Sampel ... 19

3.3.1 Populasi ... 19

3.3.2 Sampel ... 19

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 20

3.5 Variabel dan Defenisi Operasional ... 20

3.6 Analisis Data ... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 24

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 24

4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Vina Estetica Medan ... 24

4.1.2 Visi Rumah Sakit Vina Estetica Medan ... 24

4.1.3 Misi Rumah Sakit Vina Estetica ... 24

4.1.4 Falsafah Rumah Sakit Vina Estetica Medan ... 25

4.1.5 Motto Rumah Sakit Vina Estetica Medan ... 25

4.1.6 Fasilitas Rumah Sakit Vina Estetica Medan ... 25

4.2 Analisis Deskriptif ... 26

4.2.1 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sosiodemografi ... 26

4.2.2 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Keluhan Utama ... 29

4.2.3 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Klinik ... 29

4.2.4 Penderita kanker Serviks Berdasarkan Penatalaksanaan Medis 30 4.2.5 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sumber Biaya ... 31

4.3 Analisis Statistik ... 32

4.3.1 Umur Berdasarkan Stadium Klinik ... 32

4.3.2 Paritas Berdasarkan Stadium Klinik ... 33

4.3.3 Keluhan Utama Berdasarkan Stadium Klinik ... 34

4.3.4 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium Klinik ... 35

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif ... 37

5.1.1 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sosiodemografi ... 37

5.1.2 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Keluhan Utama ... 46

5.1.3 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Klinik ... 47

5.1.4 Penderita kanker Serviks Berdasarkan Penatalaksanaan Medis 48 5.1.5 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sumber Biaya ... 49

5.2 Analisis Statistik ... 50

5.2.1 Umur Berdasarkan Stadium Klinik ... 50

5.2.2 Paritas Berdasarkan Stadium Klinik ... 52

5.2.3 Keluhan Utama Berdasarkan Stadium Klinik ... 53

5.2.4 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium Klinik ... 54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 56

6.2 Saran ... 57

(13)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

1. Master Data Penelitian 2. Output Data Penelitian

3. Surat Permohonan Izin Penelitian dari FKM USU

4. Surat Selesai Penelitian dari Rumah Sakit Vina Estetica Medan

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan

Sosiodemografi di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 27 Tabel 4.2 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Keluhan

Utama di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 29 Tabel 4.3 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium

Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 30 Tabel 4.4 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan

Penatalaksanaan Medis di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 30 Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sumber

Biaya di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 31 Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Serviks Berdasarkan

Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 .... 32 Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Paritas Penderita Kanker Serviks Berdasarkan

Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 .... 33 Tabel 4.8 Distribusi Proporsi Keluhan Utama Penderita Kanker Serviks

Berdasarkan Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 34 Tabel 4.9 Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Kanker Serviks

Berdasarkan Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 35

(15)

DAFTAR GAMBAR

Tabel 5.1 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 37 Tabel 5.2 Diagram Batang Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Suku

di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 38 Tabel 5.3 Diagram Batang Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan

Pendidikan di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 39 Tabel 5.4 Diagram Batang Proporsi Proporsi Penderita Kanker Serviks

Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 41 Tabel 5.5 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Status

Perkawinan di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 42 Tabel 5.6 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Umur

Nikah Pertama di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 .... 43 Tabel 5.7 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Paritas

di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 44 Tabel 5.8 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Daerah

Asal di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 45 Tabel 5.9 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Keluhan

Utama di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 46 Tabel 5.10 Diagram Batang Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan

Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 .... 47 Tabel 5.11 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan

Penatalaksanaan Medis di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 48 Tabel 5.12 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sumber

Biaya di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 50 Tabel 5.13 Diagram Batang Proporsi Umur Penderita Kanker Serviks

Berdasarkan Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 51 Tabel 5.14 Diagram Batang Proporsi Paritas Penderita Kanker Serviks

Berdasarkan Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 52

(16)

Tabel 5.15 Diagram Batang Proporsi Keluhan Utama Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 53 Tabel 5.16 Diagram Batang Proporsi Penatalaksanaan Medis Penderita Kanker

Serviks Berdasarkan Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 ... 55

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular menurut WHO (2005) dalam Data dan Informasi Kesehatan (2015). Diperkirakan 7,5 juta orang meninggal akibat kanker, dan lebih dari 70%

kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Menurut Emilia (2010), terdapat 493.243 jiwa per tahun penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini sebanyak 273.505 jiwa per tahun. Hampir semua (99%) kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV). Infeksi human papilloma virus sangat mudah terjadi, diperkirakan tiga per empat dari jumlah orang yang pernah melakukan hubungan seks. Menurut data WHO (2013), insidens kanker meningkat dari 12,7juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012. Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on Cancer (IARC) dalam Data dan Informasi Kesehatan (2015), diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan 8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia.

Insiden kanker serviks di Asia Pasifik pada tahun 2000, ditemukan sebanyak 510/100.000 wanita (Wijaya, 2010). Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2015, rata-rata setiap jam jumlah penderita kanker serviks bertambah 2 orang dan meninggal 1 orang. Diperkirakan pada 2030 insidens

(18)

2

kanker dapat mencapai 26 juta orang dan 17 juta diantaranya meninggal akibat kanker, terlebih untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya akan lebih cepat (Depkes, 2014).

Data yang berhasil dikumpulkan oleh Ikatan Dokter Ahli Patologi Indonesia (IAPI) pada tahun 1998 dari 13 rumah sakit di Indonesia, kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak yaitu 17.25 % diikuti kanker payudara (12.2%).

Sedangkan hasil sensus kesehatan rumah tangga (SKRT) Indonesia tahun 2001 menunjukkan kanker serviks menempati urutan kelima penyebab kematian (Nugroho, 2007). Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2002, Indonesia mempunyai angka insidensi dan mortalitas tertinggi di Asia Tenggara, yaitu sebesar 15.050 per 100.000 penduduk.

Hasil penelitian Dhani (2013) yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2011 dengan jumlah pasien kanker serviks sebanyak 367 orang, menurut umur yang paling banyak adalah golongan umur 40-55 tahun (58,3%) dan seluruh penderita berstatus kawin (100%). Status pendidikan yang paling banyak adalah SMP-SMA (57,2%). Menurut paritas yang paling sering adalah 3-5 anak (56,1%). Keluhan utama yang paling banyak dialami penderita adalah perdarahan pervaginam (77,9%), sedangkan stadium terbanyak adalah IIIB (39,5%).

Hasil penelitian dari Satya A. (2012) yang dilakukan di RSUP Dr. Karyadi Semarang tahun 2010, dengan jumlah pasien 137 penderita kanker serviks didapatkan penderita yang dirawat dengan stadium IIIB sebanyak 107 penderita

(19)

3

(78,1%). Berdasarkan jenis histopatologi terbanyak adalah epidermoid sebanyak 91 penderita (66,4%).

Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015, populasi penderita kanker serviks belum diketahui. Dari uraian diatas maka dilakukan penelitian tentang Karakteristik Penderita Kanker Seviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015.

1.2 Rumusan Masalah

Belum diketahui karakteristik penderita penyakit kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetika Medan tahun 2015.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui karakteristik penderita penyakit kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan sosiodemografi (umur, suku, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, umur nikah pertama, paritas, daerah asal).

b. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan keluhan utama.

c. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik.

(20)

4

d. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan penatalaksanaan medis.

e. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan sumber biaya.

f. Mengetahui distribusi proporsi umur berdasarkan stadium klinik.

g. Mengetahui distribusi proporsi paritas berdasarkan stadium klinik.

h. Mengetahui distribusi proporsi keluhan utama berdasarkan stadium klinik.

i. Mengetahui distribusi proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan stadium klinik.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dalam rangka, meningkatkan pelayanan bagi penderita kanker serviks yang berobat di Rumah Sakit Vina Estetica Medan

1.4.2 Dapat digunakan sebagai masukan atau referensi bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian ini

1.4.3 Bagi peneliti menambah wawasan pengetahuan dalam melakukan penelitian ilmiah

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kanker Serviks

Kanker serviks terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal) (Sarjadi, 1995). Kanker merupakan penyakit yang timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai jaringan organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita yang terdiri dari payudara, rahim, indung telur, dan vagina (Mangan, 2003).

Kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada uterus, pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk kearah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker leher rahim biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. Sebanyak 90% dari kanker leher rahim berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran servikal yang menuju ke rahim (Depkes, 2009).

2.2 Anatomi

Serviks uteri atau biasa disebut serviks terdapat di setengah hingga sepertiga bawah uterus, berbentuk silindris, dan menghubungkan uterus dengan vagina melalui kanal endoservikal. Serviks uteri terdiri dari portio vaginalis, yaitu bagian yang menonjol ke arah vagina dan bagian supravaginal. Panjang serviks uteri kira-kira 2,5-3cm dan memiliki diameter 2-2,5cm. Pada bagian anterior

(22)

6

serviks berbatasan dengan kantung kemih. Pada bagian posterior, serviks ditutupi oleh peritoneum yang membentuk garis cul desac (Snell, 2006).

2.3 Patofisiologi

Penyebab tersering kanker serviks adalah infeksi virus HPV.Risiko tinggi yang dapat ditularkan Virus HPV melalui hubungan seksual yaitu dengan tipe 7, 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 68, 69. Beberapa penelitian mengemukakan bahwa lebih dari 90% kanker leher rahim disebabkan oleh tipe 16 dan 18. Yang membedakan antara HPV risiko tinggi dengan HPV risiko rendah adalah satu asam amino saja. Asam amino tersebut adalah aspartat pada HPV risiko tinggi dan glisin pada HPV risiko rendah dan sedang (Gastout et al, 1996).

Lebih dari 90% kanker serviks jenis skuamosa mengandung DNA virus HPV dan 50% kanker serviks berhubungan dengan HPV tipe 16 (Ferlay J et al, 2002).

Kanker serviks mempunyai periode inkubasi bertahun-tahun. Selama masa itu, sel-sel abnormal muncul, terkadang berkelompok dalam sarang-sarang. Sel- sel tipis ini juga dapat menghilang karena mati dan diganti oleh sel-sel normal.

Pada stadium lebih lanjut, pemulihan spontan ini tidak mungkin lagi dan lama kelamaan berkembang suatu kanker dari dalamnya. Stadium awal dibagi menjadi berbagai tahapan; dari karsinoma yang belum tumbuh menyusup, karsinoma in situ (CIS), dan kanker leher rahim intraepitel (CIN). Tumor CIS 1 atau CIN 1 tidak selalu berkembang menjadi CIS 2 atau CIN 2, tetapi kecenderungan itu ada.

Kebanyakan kanker serviks merupakan kanker sel gepeng yang terjadi dari epitel di sebelah luar rahim (Rasjidi, 2010).

(23)

7

2.4 Gejala 2.4.1 Gejala Klinis

Dengan perjalanan yang panjang dan bentuk kliniknya memberikan manifestasi dari tanpa keluhan sampai menunjukkan metastase lokal ke dinding pelvis atau metastase jauh (Manuaba, 2004).

2.4.2 Gejala Dini

Gejala dini yang dapat ditunjukkan oleh adanya kanker serviks adalah : - Keputihan yang banyak dan berbau busuk

- Perdarahan sewaktu berhubungan seks (Contact Bleeding) - Terjadi perdarahan walaupun telah memasuki masa menopause

(Rasjidi, 2010).

2.4.3 Gejala Stadium Lanjut a. Lokal

 Gangguan fungsi ginjal menimbulkan uremia

 Gangguan aliran limfe menimbulkan edema tungkai

 Timbul fistula rektovagina atau vesika vaginal

 Perdarahan terus-menerus disertai bau

 Kadang-kadang terjadi perdarahan mendadak yang banyak

 Kencing berdarah

 BAB berdarah b. Metastase Jauh

 Gejala klinik lokal

(24)

8

 Gejala klinik yang ditimbulkan oleh organ yang terkena

metastase (Manuaba, 2004).

2.5 Klasifikasi Histopatologi dan Stadium Klinik Kanker Serviks 2.5.1 Klasifikasi Histopatologi menurut Rasjidi (2008) :

a. Karsinoma Sel Skuamosa

 Dengan pertandukan

 Tanpa pertandukan

 Tipe verukosa

 Tipe kapiler

 Tipe limfoepitelioma b. Adenokarsinoma

 Tipe musinosa

 Tipe mesonefrik

 Tipe sel jernih

 Tipe serosa

 Tipe endometrioid c. Karsinoadenoskuamosa

 Karsinoma glassy cell

 Karsinoma sel kecil

 Karsinoma adenoid basal

 Tumor karsinoid

 Karsinoma adenoid kistik

(25)

9

d. Tumor Mesenkim

 Karsinoma tidak berdiferensiasi

2.5.2 Stadium Klinik Kanker Serviks

Stadium klinik yang sering digunakan adalah klasifikasi yang dianjurkan oleh Federation International of Gynecology and Obstetricts (Rasjidi, 2010) yaitu seperti berikut :

Stadium 0 :Karsinoma insitu atau intraepitel, selaput basal masih utuh.

Stadium 1 :Karsinoma masih terbatas pada serviks

1A :Invasi kanker ke stroma hanya dapat dikenali secara mikroskopik, lesi dapat dilihat secara langsung walau dengan invasi yang sangat superfisial dikelompokkan sebagai stadium 1B. Kedalaman invasi ke stroma tidak lebih dari 5mm dan lebarnya lesi tidak lebih dari 7mm 1A1 :Invasi ke stroma dengan kedalaman tidak lebih dari 3mm

dan lebar tidak lebih dari 7mm

1A2 :Invasi ke stroma dengan kedalaman lebih dari 3mm tapi kurang dari 5mm dan lebar tidak lebih dari 7mm

1B :Lesi terbatas di serviks atau secara mikroskopis lebih dari 1A

1B1 :Besar lesi secara klinis tidak lebih dari 4cm 1B2 :Besar lesi secara klinis lebih dari 4cm

(26)

10

Stadium II :Telah melibatkan vagina, tetapi belum sampai 1/3 bawah atau infiltrasi ke parametrium belum mencapai dinding panggul

IIA :Telah melibatkan vagina tapi belum melibatkan parametrium

IIB :Menyebar melewati serviks, infiltrasi ke parametrium, tetapi belum mencapai dinding panggul

Stadium Ш :Telah melibatkan 1/3 bawah vagina atau adanya perluasan sampai dinding panggul. Kasus dengan hidroneprosis atau gangguan fungsi ginjal dimasukkan dalam stadium ini, kecuali kelainan ginjal dapat dibuktikan oleh sebab lain ШA :Keterlibatan 1/3 bawah vagina dan infiltrasi

parametrium belum mencapai dinding panggul

ШB :Perluasan sampai dinding panggul atau adanya hidroneprosis atau gangguan fungsi ginjal

Stadium ІV :Perluasan ke luar organ reproduktif

ІVA :Keterlibatan mukosa kandung kemih atau mukosa rectum ІVB :Metastase jauh atau telah keluar dari rongga panggul 2.6 Penatalaksanaan Medis

Bila diagnosa histopatologi telah dibuat, maka tindakan yang harus dilakukan tergantung pada beberapa faktor yaitu :

(27)

11

1. Letak dan luas lesi

2. Usia dan jumlah anak serta keinginan menambah jumlah anak 3. Adanya patologi lain dalam uterus

4. Keadaan sosial ekonomi 5. Fasilitas

Pengobatan kanker serviks tergantung pada tingkatan stadium klinis.

Secara umum dapat digolongkan ke dalam tiga golongan terapi (Indriyani D, 1991) yaitu:

1) Operasi

Operasi dilakukan pada stadium klinis І dan П, meliputi histerektomi radikal, histerektomi ekstrafasial dan limpadenotomi. Pada stadium klinis П, di samping operasi, dilakukan juga terapi radiasi untuk mengurangi risiko penyakit sentral yang terus berlanjut

2) Radioterapi

Terapi radiasi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Terapi radiasi dilakukan pada stadium klinis Ш. Selain radiasi terkadang diberikan pula kemoterapi sebagai kombinasi terapi

3) Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan bila terapi radiasi tidak mungkin diberikan karena metastase sudah sangat jauh. Umumnya diberikan pada stadium klinis ІV B dan hanya bersifat paliatif.

(28)

12

Prognosis Kanker Serviks

Faktor-faktor yang menentukan prognosis adalah umur, keadaan umum fisik, tingkat klinik, ciri-ciri histologik sel-sel tumor, kemampuan ahli yang menangani dan sarana yang tersedia. Kemampuan mempertahankan kelangsungan hidup pasien 5 tahun setelah pengobatan adalah sebagai berikut:

Tingkat Klinik І ≥ 85%

Tingkat Klinik П 42% - 70%

Tingkat Klinik Ш 26% - 42%

Tingkat Klinik ІV 0% - 12

2.7 Epidemiologi Kanker Serviks 2.7.1 Distribusi dan Frekuensi

Kanker serviks adalah kanker terbanyak kelima pada wanita di dunia. Penyakit ini terdapat pada wanita Amerika Latin, Afrika dan negara-negara berkembang lainnya di Asia, termasuk Indonesia (Rasjidi, 2010).

Sebagian infeksi HPV bersifat hilang timbul sehingga tidak terdeteksi dalam kurun waktu 2 tahun setelah infeksi. Hanya sebagian kecil saja dari infeksi tersebut menetap dalam jangka lama sehingga menimbulkan kerusakan lapisan lendir menjadi pra-kanker. Dari infeksi HPV sampai dengan terjadinya kanker memerlukan waktu cukup lama, yaitu hampir 20 tahun. Hanya sebagian kecil wanita pengidap HPV akan berubah statusnya menjadi fase pra-kanker. Apabila fase tersebut tidak

(29)

13

segera diobati maka setelah beberapa tahun mengidap infeksi maka kondisi pra-kanker berubah menjadi kanker (Wilopo, 2006).

2.7.2 Determinan

Menurut Rasjidi (2010), faktor yang mempengaruhi kanker serviks yaitu:

1. Hubungan Seksual

Kanker serviks dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Sel kolumnar serviks lebih peka terhadap metaplasia selama usia dewasa. Maka, wanita yang berhubungan seksual dibawah 18 tahun, akan berisiko terkena kanker serviks lima kali lipat.

Menurut etiologi infeksinya, baik usia saat pertama berhubungan dan jumlah partner seksual adalah faktor risiko kuat untuk terjadinya kanker serviks.

2. Karakteristik Pasangan

Penderita kanker serviks lebih sering menjalani seks aktif dengan pasangan yang melakukan seks berulang kali. Selain itu, pasangan dengan penderita kanker penis atau pasangan yang istrinya meninggal terkena kanker serviks juga akan meningkatkan risiko kanker serviks.

3. Paritas (Jumlah Kelahiran)

Beberapa literatur yang ada, seorang wanita yang sering melahirkan (memiliki banyak anak) termasuk golongan risiko tinggi untuk terkena penyakit kanker serviks. Dengan seringnya

(30)

14

seorang ibu melahirkan, maka akan berdampak pada seringnya terjadi perlukaan di organ reproduksinya yang akhirnya dampak dari luka tersebut akan memudahkan timbulnya Human Papilloma Virus (HPV) sebagai penyebab terjadinya penyakit kanker serviks.

4. Merokok

Tembakau mengandung bahan-bahan karsinogenik baik yang dihisap sebagai rokok atau yang dikunyah. Asap rokok menghasilkan Polycyclic aromatic hydrocarbons heterocyclic amine yang sangat karsinogen dan mutagen, sedangkan kalau dikunyah, menghasilkan nitrosamine. Bahan yang berasal dari tembakau yang dihisap terdapat pada getah serviks wanita perokok dan dapat menjadi ko karsinogen infeksi virus.

5. Agen Infeksius Human Papilloma Virus (HPV)

HPV tipe 16 dan 18 dihubungkan dengan displasia berat, yang jarang regresi dan seringkali progresif menjadi karsinoma in situ.

6. Umur Nikah Pertama

Menurut UU RI no 1 tahun 1974 yaitu umur ideal nikah pertama adalah umur 21 tahun. Menurut Rasjidi (2010), pada analisis retrospektif 2.628 pasien, ditemukan bahwa insiden derajat keganasan lebih tinggi pada kelompok usia muda.

(31)

15

2.8 Pencegahan

2.8.1 Pencegahan Primer

Pencegahan primer adalah pencegahan terhadap etiologi penyakit dan pencegahan ini adalah membatasi insidens penyakit dengan cara mengontrol faktor risiko dan mencegah timbulnya kembali penyakit serta melakukan pemantauan terhadap faktor risiko suatu penyakit termasuk faktor sosial, ekonomi dan budaya. Dalam riwayat alamiah penyakit, pencegahan primer dilakukan pada masa pre-patogenesis. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan dititikberatkan pada upaya promosi kesehatan secara umum agar optimum dan pencegahan spesifik pada elemen tertentu.

a. Promosi dan edukasi pola hidup sehat

 Menunda onset aktivitas seksual

Menunda aktivitas seksual sampai usia 20 tahun dan berhubungan secara monogami akan mengurangi risiko kanker serviks secara signifikan.

 Penggunaan kontrasepsi barier

Dokter menyarakan kontrasepsi metode barier seperti kondom, diafragma dan spermisida, yang berperan sebagai proteksi terhadap agen virus.

b. Penggunaan Vaksinasi HPV

Vaksinasi HPV yang diberikan kepada penderita dapat mengurangi infeksi Human Papilloma Virus, karena mempunyai kemampuan proteksi > 90%.

(32)

16

2.8.2 Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder secara umum meliputi diagnosis dini dan pengobatan segera dari penyakit. Diagnosis sering ditentukan berdasarkan gejala perdarahan saat terjadi kontak spontan. Keluhan ini sering dijumpai pada awal stadium invasif, biasanya timbul perdarahan setelah bersenggama. Hal ini terjadi akibat trauma pada permukaan serviks yang telah mengalami lesi (Rasjidi, 2008).

Oleh karena itu fokus utamanya adalah orang sakit. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah skrining dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Tujuan pencegahan sekunder adalah deteksi dini kanker serviks sehingga tidak berlanjut kepada fase progressif dan mematikan (Rasjidi, 2010).

Untuk kanker serviks pencegahan sekunder yang efektif adalah skrining.

Pap smear adalah semata-mata alat skrining dan peranannya terutama pada wanita - wanita asimptomatis. Pap smear berguna unutk mendeteksi kanker serviks pada stadium dini, khususnya pada wanita yang telah melakukan hubungan seksual (Grunberg, 2005).

Wanita yang berisiko tinggi sebaiknya menjalani pap smear lebih sering yaitu 2 kali dalam setahun dan dilakukan secara teratur selama 2 tahun. Jika hasilnya negatif, maka pemeriksaan selanjutnya dilakukan satu kali dalam 3 tahun sampai usia 65 tahun. Bila ada lesi pada serviks harus dilakukan biopsi sebab lesi dapat menunjukkan hasil pap smear negatif. Penting sekali untuk melakukan pemeriksaan sel-sel hasil biopsi. Jika terdapat sel-sel tidak normal, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut (Manan EL, 2011). Pengambilan biopsi dari tumor ini sesudah kolposkopi akan memberikan kepastian, dimana pemeriksaan biopsi

(33)

17

memerlukan prosedur diagnostik yang penting sekalipun sitologi apusan serviks menunjukkan karsinoma. Spesimen diambil dari daerah tumor yang berbatasan dengan jaringan normal. Jaringan yang diambil diawetkan dengan formalin selanjutnya diproses melalui beberapa tahapan hingga jaringan menjadi sediaan yang siap untuk diperiksa secara mikroskopis (Alimul A, 2004).

Kolposkopi adalah alat ginekologi yang digunakan untuk melihat perubahan stadium dan luas pertumbuhan abnormal epitel serviks. Metode ini mampu mendeteksi pra karsinoma serviks dengan akurasi diagnostik cukup tinggi.

Kolposkopi hanya digunakan selektif pada sitologi Tes Pap abnormal yaitu displasia dan karsinoma in situ atau kasus yang mencurigakan maligna (Erich,1991).

2.8.3 Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier dapat dilakukan berupa penyuluhan terhadap pasangan penderita kanker serviks khususnya yang telah menjalani histerektomi total agar tetap memperlakukan pasangannya sebagaimana biasanya, sehingga keharmonisan hubungan suami istri tetap terjaga. Konseling dapat dilakukan terhadap penderita stadium lanjut agar faktor psikologis tidak memperburuk keadaan (Grunberg, 2005).

(34)

18

2.9 Kerangka Konsep

Berdasarkan studi kepustakaan dan latar belakang, maka dapat dibuat kerangka konsep penelitian mengenai Karakteristik Penderita Kanker Serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan tahun 2015 seperti gambaran dibawah ini :

Karakteristik Penderita Kanker Serviks 1. Sosiodemografi

Umur Suku Pendidikan Pekerjaan

Status Perkawinan Umur Nikah Pertama Paritas

Daerah Asal 2. Keluhan Utama 3. Stadium Klinik

4. Penatalaksanaan Medis 5. Sumber Biaya

(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif dengan menggunakan desain case series.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Vina Estetica Medan. Pemilihan lokasi ini didasarkan adanya data kasus Kanker Serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan tahun 2015, serta belum pernah dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita Kanker Serviks di rumah sakit tersebut.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016 sampai Oktober 2016.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah data semua pasien kanker serviks yang datang berobat ke Rumah Sakit Vina Estetica Medan tahun 2015 dengan jumlah populasi 142 data.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah data penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015. Besar sampel adalah sama dengan populasi (Total Sampling).

(36)

20

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memakai data sekunder, diperoleh dari pencatatan kartu status (rekam medik) penderita Kanker Serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan tahun 2015.

3.5 Defenisi Operasional Variabel

3.5.1 Penderita kanker serviks adalah wanita yang dinyatakan menderita kanker serviks berdasarkan diagnosa dokter di RS Vina Estetica Medan yang tercatat dalam kartu status.

3.5.2 Sosiodemografi yang terdiri dari :

a. Umur adalah lama hidup penderita kanker serviks yang dihitung berdasarkan tahun sejak dilahirkan hingga saat penderita menjadi pasien di Rumah Sakit Vina Estetica yang tercatat pada kartu status dan dikategorikan atas : (Depkes, 2009)

1. ≤ 35 tahun

2. 36 tahun – 50 tahun 3. > 50 tahun

Untuk analisis statistik, stadium klinik dikategorikan atas : 1. ≤ 40 tahun

2. > 40 tahun

b. Suku adalah bagian dari kebudayaan dengan corak yang khas pada penderita yang terdapat pada kartu status yang digolongkan menjadi 4 golongan yaitu :

1. Jawa 2. Batak 3. Melayu 4. Lainnya

(37)

21

c. Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal yang tertinggi yang pernah ditempuh dan berhasil diselesaikan terdapat pada kartu status penderita yaitu :

1. Tidak Tamat 2. SD

2. SMP 3. SMA

4. Perguruan Tinggi / Akademi

d. Pekerjaan penderita adalah kegiatan utama yang dilakukan penderita kanker serviks yang terdapat pada kartu status, dikategorikan atas:

1. Wiraswasta 2. Pegawai Swasta

3. Pegawai Negeri Sipil (PNS)/Polisi 4. Petani

5. Ibu Rumah Tangga 6. Pensiunan

e. Status perkawinan adalah keterangan yang menunjukkan riwayat pernikahan penderita kanker serviks yang tercatat dalam kartu status penderita yang dikelompokkan atas :

1. Belum Kawin 2. Kawin

3. Janda

f. Umur nikah pertama adalah usia pertama sekali penderita kanker serviks menikah yang tercatat dalam kartu status dikelompokkan atas : (UU RI no. 1 tahun 1974)

1. < 21 tahun 2. ≥ 21 tahun

(38)

22

g. Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh penderita kanker serviks yang tercatat pada kartu status penderita yang dkelompokkan atas : (Nursalam, 2002)

1. Nulipara yaitu wanita yang belum pernah melahirkan anak

2. Primipara yaitu wanita yang telah melahirkan seorang anak (Varney, 2006)

3. Multipara yaitu wanita yang telah melahirkan anak 2-4 kali

4. Grandemultipara yaitu wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih (Manuaba, 2007).

Untuk analisis statistik, paritas dapat dikategorikan atas : (Program BKKBN, 2014)

1. ≤ 2 anak 2. > 2 anak

h. Daerah asal adalah daerah dimana penderita kanker serviks tinggal menetap sesuai dengan alamat yang tercatat dalam kartu status yaitu : 1. Dalam Kota Medan

2. Luar Kota Medan

3.5.3 Keadaan dan riwayat penderita meliputi :

a. Keluhan utama adalah apa yang dirasakan penderita sehingga dibawa berobat ke rumah sakit sesuai yang tercatat dalam kartu status dikategorikan atas : (Rasjidi, 2010)

1. Perdarahan pervaginam

2. Keputihan yang banyak dan berbau busuk 3. Nyeri yang menjalar ke pinggul

b. Stadium klinik adalah keadaan penderita pada waktu diperiksa untuk mendapatkan pengobatan berdasarkan diagnosa dokter yang tercatat di kartu status dikategorikan atas : (Rasjidi, 2010)

1. Stadium IA 2. Stadium IB 3. Stadium IIA

(39)

23

4. Stadium IIB 5. Stadium IIIA 6. Stadium IIIB 7. Stadium IVA 8. Stadium IVB

Untuk analisis statistik, stadium klinik dikategorikan atas :

1. Stadium Awal ( IA, IB, IIA)

2. Stadium Lanjut ( IIB, IIIA, IIIB, IVA, IVB)

c. Penatalaksanaan medis adalah usaha yang dilakukan terhadap penderita kanker serviks sehubungan dengan tindakan penyembuhan yang dikategorikan atas :

1. Operasi

2. Operasi + Radioterapi 3. Radioterapi

4. Radioterapi + Kemoterapi 5. Kemoterapi

d. Sumber biaya adalah sumber pembayaran yang digunakan penderita kanker serviks sesuai yang tercatat pada kartu status dikelompokkan atas:

1. Biaya sendiri 2. Biaya perusahaan

3. Asuransi kesehatan (BPJS, Jamkesmas, Kartu Indonesia Sehat) 3.6 Analisis Data

Data diolah dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Data dianalisa secara deskriptif dengan menggunakan uji Chi- Square, uji Exact Fisher dan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi frekuensi, diagram pie dan batang.

(40)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Vina Estetica Medan

Rumah Sakit Vina Estetica Medan adalah rumah sakit kelas C sebagai rumah sakit yang menampung pelayanan rujukan dari puskesmas. Luas lantai bangunan Rumah Sakit Vina Estetica Medan yaitu ± 3000 m2, terdiri dari 5 tingkat diatas lahan ± 3017 m2. Lokasi Rumah Sakit Vina Estetica Medan berada di pusat kota yaitu di Jalan Iskandar Muda no. 119, lebih kurang 2 km ke sebelah Barat dari Kantor Pos Medan.

4.1.2 Visi Rumah Sakit Vina Estetica Medan

Menjadi salah satu Rumah Sakit yang mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan terbaik dengan keunggulan dalam pelayanan Radiotherapy pada tahun 2017.

4.1.3 Misi Rumah Sakit Vina Estetica Medan

1. Memberikan pelayanan terbaik kepada semua golongan masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan profesionalitas dan kerja sama tim yang baik.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, fasilitas dan sarana pendukung serta meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan.

(41)

25

4.1.4 Falsafah Rumah Sakit Vina Estetica Medan

1. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna kepada segala lapisan masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas serta kuantitas sumber daya manusia di Rumah Sakit sehingga mampu melayani dengan senyum, sapa dan terampil.

3. Memberikan lingkungan pelayanan konduktif kepada seluruh pelanggan dan SDM di Rumah Sakit

4.1.5 Motto Rumah Sakit Vina Estetica Medan

Melayani seperti melayani diri sendiri

4.1.6 Fasilitas Rumah Sakit Vina Estetica Medan

1. Pelayanan Medis

Rumah Sakit Vina Estetica Medan telah melakukan berbagai jenis pelayanan medis. Pelayanan medis di Rumah Sakit Vina Estetica Medan terdiri dari 11 poliklinik (Bedah Plastik, Bedah Tumor, Bedah Tulang, Bedah Urologi / Saluran Kemih, Bedah Saluran Pencernaan, Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Penyakit Dalam, Penyakit Anak, THT, Gigi dan Mulut, Kulit dan Penyakit Kelamin).

Jumlah fasilitas tempat tidur di Rumah Sakit Vina Estetica Medan sebanyak 119 tempat tidur meliputi 3 tempat tidur untuk ICU, 1 tempat tidur untuk Suite Room, 1 tempat tidur untuk kelas Super VIP, 6 tempat tidur untuk kelas VIP, 15 tempat tidur untuk kelas I, 24 tempat tidur untuk kelas II,

(42)

26

40 tempat tidur untuk kelas III, 5 tempat tidur untuk ruang Isolasi dan 24 tempat tidur untuk ranjang bayi.

2. Pelayanan Penunjang Medis

Rumah Sakit Vina Estetica Medan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan medis juga didukung oleh pelayanan medis antara lain : Pelayanan Radiologi ( X Ray, USG, CT-SCAN ), Pelayanan Laboratorium ( Sysmex KX-21, Mindray BS-120, Cornely AFT 300, Centritus, Mikroskop, Unlux.s), Ruang Radiasi, Ruang Fisioterapi, Pelayanan Farmasi, Ruang Kemoterapi, Instalasi Gizi / Dapur, Instalasi Sanitasi.

4.2 Analisis Deskriptif

4.2.1 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sosiodemografi

Distribusi proporsi penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan sosiodemografi dapat dilihat pada tabel berikut :

(43)

27

Tabel 4.1 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sosiodemografi di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Sosiodemografi f Proporsi

(%) Umur (tahun)

≤ 35 36-50

> 50

5 55 82

3,5 38,7 57,8 Suku

Jawa Batak Melayu Lainnya

56 79 1 6

39,5 55,6 0,7 4,2 Tingkat Pendidikan

Tidak Tamat SD

SMP SMA

Perguruan Tinggi / Akademi

14 59 34 23 12

10,0 41,5 24,0 16,0 8,5 Pekerjaan

Wiraswasta Pegawai Swasta

Pegawai Negri Sipil (PNS) Petani

Ibu Rumah Tangga (IRT) Pensiunan

13 6 12 26 84 1

9,2 4,2 8,4 18,3 59,2 0,7 Status Perkawinan

Kawin Janda

116 26

81.7 18,3 Umur Nikah Pertama

< 21 tahun

≥ 21 tahun

124 18

87,3 12,7 Paritas

Nulipara Primipara Multipara Grandemultipara

7 10 79 46

5,0 7,0 55,6 32,4 Daerah Asal

Dalam Kota Medan Luar Kota Medan

53 89

37,3 62,7

Jumlah 142 100

(44)

28

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa penderita Kanker Serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan sosiodemografi adalah sebagai berikut : proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan kelompok umur adalah pada kelompok umur > 50 tahun sebanyak 82 orang (57,8%) sedangkan proporsi terkecil berada pada kelompok umur ≤ 35 tahun sebanyak 5 orang (3,5%); proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan suku adalah suku Batak sebanyak 79 orang (55,6%) sedangkan proporsi terkecil adalah suku Melayu sebanyak 1 orang (0,7%) ; proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan tingkat pendidikan adalah pendidikan SD sebanyak 59 orang (41,5%) sedangkan proporsi terkecil adalah Perguruan Tinggi / Akademi sebanyak 12 orang (8,5%) ; proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan pekerjaan adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 84 orang (59,2%) sedangkan proporsi terkecil adalah Pensiunan sebanyak 1 orang (0,7%) ; proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan status perkawinan adalah status Kawin sebanyak 116 orang (81,7%) sedangkan proporsi terkecil adalah status Janda sebanyak 26 orang (18,3%) ; proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan umur nikah pertama adalah < 21 tahun sebanyak 124 orang (87,3%) sedangkan proporsi terkecil adalah ≥ 21 tahun sebanyak 18 orang (12,7%);

proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan paritas adalah Multipara sebanyak 79 orang (55,6%) sedangkan proporsi terkecil adalah Nulipara sebanyak 7 orang (5,0%) ; proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan daerah asal adalah Luar Kota Medan sebanyak 89 orang (62,7%) sedangkan proporsi terkecil adalah Dalam Kota Medan sebanyak 53 orang (37,3%).

(45)

29

4.2.2 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Keluhan Utama

Distribusi proporsi penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan keluhan utama dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Keluhan Utama di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Keluhan Utama f Proporsi

(%)

Perdarahan pervaginam 129 90,8

Keputihan yang Banyak dan Berbau Busuk

7 5,0

Nyeri yang Menjalar ke Pinggul 6 4,2

Total 142 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa penderita Kanker Serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan keluhan utama adalah sebagai berikut : proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan keluhan utama adalah Perdarahan pervaginam sebanyak 129 orang (90,8%) sedangkan proporsi terkecil adalah Nyeri yang menjalar ke Pinggul sebanyak 6 orang (4,2%).

4.2.3 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Klinik

Distribusi proporsi penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan stadium klinik dapat dilihat pada tabel berikut :

(46)

30

Tabel 4.3 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Stadium Klinik f Proporsi

(%)

IA 1 0,7

IB IIA IIB IIIA IIIB IVA IVB

7 15 33 5 71

8 2

5,0 10,6 23,2 3,5 50,0 5,6 1,4

Total 142 100

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa penderita Kanker Serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan stadium klinik adalah sebagai berikut : proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan stadium IIIB 71 orang (50%) sedangkan proporsi terkecil pada stadium IA sebanyak 1 orang (0,7%).

4.2.4 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Penatalaksanaan Medis

Distribusi proporsi penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan penatalaksanaan medis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Penatalaksanaan Medis di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Penatalaksanaan Medis f Proporsi

(%)

Operasi 2 1,4

Operasi + Radioterapi Radioterapi

16 33

11,3 23,2

Radioterapi + Kemoterapi 91 64,1

Total 142 100

(47)

31

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa penderita Kanker Serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan penatalaksanaan medis adalah sebagai berikut : proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan penatalaksanaan medis adalah Radioterapi + Kemoterapi sebanyak 91 orang (64,1%) sedangkan proporsi terkecil adalah Operasi sebanyak 2 orang (1,4%).

4.2.5 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sumber Biaya

Distribusi proporsi penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan sumber biaya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sumber Biaya di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Sumber Biaya f Proporsi

(%)

Biaya Sendiri 20 14,1

Asuransi Kesehatan 122 85,9

Total 142 100

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa penderita Kanker Serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan sumber biaya adalah sebagai berikut : proporsi terbesar penderita Kanker Serviks berdasarkan sumber biaya adalah Asuransi Kesehatan sebanyak 122 orang (85,9%) sedangkan proporsi terkecil adalah Biaya Sendiri sebanyak 20 orang (14,1%).

(48)

32

4.3 Analisis Statistik

4.3.1 Umur Berdasarkan Stadium Klinik

Distribusi proporsi umur penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan stadium klinik dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Umur Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Stadium Klinik Umur (Tahun) Total

≤ 40 > 40

f (%) f (%) f (%)

Awal 4 17,4 19 82,6 23 100,0

Lanjut 16 13,5 103 86,5 119 100,0

p = 0,743

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat dari 23 penderita kanker serviks pada stadium awal yang berusia ≤ 40 tahun sebanyak 4 orang (17,4%) dan proporsi stadium awal yang berusia > 40 tahun sebanyak 19 orang (82,6%). Dari 119 penderita kanker serviks pada stadium lanjut yang berusia ≤ 40 tahun sebanyak 16 orang (13,5%) dan proporsi stadium lanjut yang berusia > 40 tahun sebanyak 103 orang (86,5%).

Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena terdapat 1 sel (25,0%) dengan expected count kurang dari 5.

Maka dilakukan uji Exact Fisher sebagai uji alternatif.

Hasil analisis uji Exact Fisher diperoleh nilai p = 0,743 (p > 0,05) yang berarti tidak ada perbedaan proporsi umur penderita kanker serviks berdasarkan stadium klinik.

(49)

33

4.3.2 Paritas Berdasarkan Stadium Klinik

Distribusi proporsi paritas penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan stadium klinik dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Paritas Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Stadium Klinik Paritas Total

≤ 2 anak > 2 anak

f (%) f (%) f (%)

Awal 1 4,4 22 95,6 23 100,0

Lanjut 16 13,5 103 86,5 119 100,0

p = 0,308

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat dari 23 penderita Kanker Serviks dengan stadium awal pada kelompok paritas ≤ 2 anak sebanyak 1 orang (4,4%) dan kelompok paritas > 2 anak sebanyak 22 orang (95,6%). Dari 119 penderita Kanker Serviks dengan stadium lanjut pada kelompok paritas ≤ 2 anak sebanyak 16 orang (13,5%) dan proporsi stadium lanjut pada kelompok paritas > 2 anak sebanyak 103 orang (86,5%).

Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena terdapat 1 sel (25%) dengan expected count kurang dari 5. Maka dilakukan uji Exact Fisher sebagai uji alternatif.

Hasil analisis uji Exact Fisher diperoleh nilai p = 0,308 (p > 0,05) yang berarti tidak ada perbedaan proporsi paritas berdasarkan stadium klinik.

(50)

34

4.3.3 Keluhan Utama Berdasarkan Stadium Klinik

Distribusi proporsi keluhan utama penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan stadium klinik dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Distribusi Proporsi Keluhan Utama Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Klinik di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Stadium Klinik

Keluhan Utama Total

Perdarahan pervaginam

Keputihan yang Banyak dan Berbau Busuk

Nyeri yang Menjalar ke

Pinggul

f (%) f (%) f (%) f (%)

Awal 18 78,3 4 17,4 1 4,3 23 100,0

Lanjut 111 93,3 3 2,5 5 4,2 116 100,0

p = 0,778 Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat dilihat dari 23 penderita Kanker Serviks pada stadium awal dengan Perdarahan pervaginam 18 orang (78,3%), proporsi stadium awal dengan Keputihan yang banyak dan berbau busuk 4 orang (17,4%), dan proporsi stadium awal dengan Nyeri yang Menjalar ke Pinggul 1 orang (4,3%). Dari 119 penderita Kanker Serviks pada stadium lanjut dengan Perdarahan pervaginam sebesar 111 orang (93,3%), proporsi stadium lanjut dengan Keputihan yang banyak dan berbau busuk 3 orang (2,5%) dan proporsi stadium lanjut dengan Nyeri yang Menjalar ke Pinggul 5 orang (4,2%).

Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena terdapat 2 sel (33,3%) dengan expected count kurang dari 5.

Maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov sebagai uji alternatif.

(51)

35

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p = 0,778 (p > 0,05) yang berarti tidak ada perbedaan proporsi keluhan utama berdasarkan stadium klinik.

4.3.4 Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Stadium Klinik

Distribusi proporsi penatalaksanaan medis penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan stadium klinik dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9 Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Stadium Klinik di Rumah Sakit

Vina Estetica Medan Tahun 2015 Stadium

Klinik

Penatalaksanaan Medis Operasi Operasi

+Radioterapi

Radioterapi Radioterapi +Kemoterapi

Total

f (%) f (%) f (%) f (%) f (%)

Awal 2 8,7 16 69,6 3 13,0 2 8,7 23 100

Lanjut 0 0 0 0 30 25,2 89 74,8 119 100

p<0,001

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, dapat dilihat dari 23 penderita Kanker Serviks pada penatalaksanaan medis penderita kanker serviks di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015 berdasarkan stadium klinik dapat dilihat dari 23 penderita Kanker Serviks pada stadium awal dengan Operasi sebesar 2 orang (8,7%), proporsi stadium awal dengan Operasi + Radioterapi 16 orang (69,6%), proporsi stadium awal dengan Radioterapi 3 orang (13,0%) dan proporsi stadium awal dengan Radioterapi + Kemoterapi sebesar 2 orang (8,7%). Dari 119 penderita Kanker Serviks pada stadium lanjut dengan Radioterapi sebesar 30 orang (25,2%) dan proporsi stadium lanjut dengan Radioterapi + Kemoterapi sebesar 89 orang (74,8%).

(52)

36

Analisa statistik dengan menggunakan uji Chi-Square tidak dapat dilakukan karena terdapat 3 sel (37,5%) dengan expected count kurang dari 5.

Maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov sebagai uji alternatif.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai p < 0,001 (p < 0,05) yang berarti ada perbedaan proporsi penatalaksanaan berdasarkan stadium klinik.

(53)

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Analisis Deskriptif

5.1.1 Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Sosiodemografi a. Umur

Distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan umur di Rumah Sakit Vina Estetica Medan tahun 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5.1 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Berdasarkan gambar 5.1 diatas dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks berdasarkan umur terbanyak pada kelompok umur > 50 tahun sebanyak 82 orang (57,7%) dan pada kelompok umur ≤ 35 tahun sebanyak orang (3,5%). Hal ini dikarenakan dari infeksi HPV sampai dengan terjadinya kanker memerlukan waktu yang cukup lama hampir 20 tahun sehingga dari gejala awal

(54)

38

tampak sampai pasien mencari tindakan medis yang datang ke Rumah Sakit Vina Estetica Medan lebih banyak pada kelompok umur > 50 tahun.

b. Suku

Distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan suku di Rumah Sakit Vina Estetica Medan tahun 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5.2 Diagram Batang Distribusi Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Suku di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Berdasarkan gambar 5.2 diatas dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks berdasarkan suku terbanyak pada suku Batak sebanyak 79 orang (55,6%) dan paling sedikit pada suku Melayu sebanyak 1 orang (0,7%).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ginting (2012) di RSU DR. Pirngadi Medan yang menyatakan bahwa penderita kanker serviks berdasarkan suku terbanyak pada suku Batak sebesar 48,9%.

(55)

39

Pada penelitian ini proporsi penderita kanker serviks, banyak pada suku Batak karena pasien yang berobat di Rumah Sakit Vina Estetica Medan mayoritas adalah suku Batak. Hal ini bukan menunjukkan bahwa suku Batak merupakan faktor risiko untuk menderita kanker serviks dan suku tidak berhubungan langsung dengan kejadian kanker serviks pada wanita.

c. Pendidikan

Distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan pendidikan di Rumah Sakit Vina Estetica Medan tahun 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5.3 Diagram Batang Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Berdasarkan gambar 5.3 diatas dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks berdasarkan pendidikan terbanyak pada Sekolah Dasar (SD)

(56)

40

sebanyak 59 orang (41,5%) dan paling sedikit pada Perguruan Tinggi / Akademi sebanyak 12 orang (8,5%).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irianti (2012) di RSUP H. Adam Malik Medan yang menyatakan bahwa pendidikan penderita kanker serviks terbanyak pada kelompok dengan pendidikan SD sebesar 60,71%.

Pada penelitian ini proporsi penderita kanker serviks paling banyak pada yang berpendidikan SD. Hal ini bukan berarti yang berpendidikan SD lebih berisiko untuk menderita kanker serviks namun hanya menunjukkan bahwa penderita kanker serviks yang datang ke Rumah Sakit Vina Estetica Medan tahun 2015 lebih banyak yang berpendidikan SD. Tetapi status pendidikan yang sangat rendah sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap terhadap adanya gejala kanker serviks, seperti perdarahan sewaktu berhubungan seksual dan adanya discharge vagina abnormal. Tingkat pendidikan formal merupakan dasar pengetahuan intelektualyang dimiliki seseorang.

d. Pekerjaan

Distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan pekerjaan di Rumah Sakit Vina Estetica Medan tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini :

(57)

41

Gambar 5.4 Diagram Batang Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Berdasarkan gambar 5.3 diatas dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks berdasarkan pekerjaan terbanyak pada Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 84 orang (59,2%) dan paling sedikit pada Pensiunan sebanyak 1 orang (0,7%).

Pada penelitian ini proporsi penderita kanker serviks paling banyak pada Ibu Rumah Tangga (IRT). Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Hasibuan (2015) di RSU. Dr. Pirngadi Tahun 2014 dimana proporsi penderita kanker serviks berdasarkan pekerjaan paling banyak pada Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 22 orang (73,3%). Hal ini bukan berarti IRT lebih berisiko untuk menderita kanker serviks namun hanya menunjukkan bahwa penderita kanker serviks yang datang ke Rumah Sakit Vina Estetica Medan tahun 2015 lebih banyak pada Ibu Rumah Tangga (IRT).

(58)

42

e. Status Perkawinan

Distribusi proporsi penderita kanker serviks berdasarkan status perkawinan di Rumah Sakit Vina Estetica Medan tahun 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5.5 Diagram Pie Proporsi Penderita Kanker Serviks Berdasarkan Status Perkawinan di Rumah Sakit Vina Estetica Medan Tahun 2015

Berdasarkan gambar 5.5 diatas dapat dilihat bahwa proporsi penderita kanker serviks berdasarkan status perkawinan terbanyak pada Kawin sebanyak 116 orang (81,7%) dan yang Janda sebanyak 26 orang (18,3%).

Pada penelitian ini proporsi penderita kanker serviks paling banyak pada status Kawin. Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian Siboro (2013) di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2001-2005 dimana proporsi penderita kanker serviks berdasarkan Status Perkawinan sebanyak 127 orang (70,6%). Hal ini bukan berarti bahwa status janda tidak berisiko pada kanker serviks.

Gambar

Gambar  5.1  Diagram  Pie  Distribusi  Proporsi  Penderita  Kanker  Serviks  Berdasarkan  Umur  di  Rumah  Sakit  Vina  Estetica Medan Tahun 2015
Gambar 5.2   Diagram Batang Distribusi Proporsi Penderita Kanker  Serviks  Berdasarkan  Suku  di  Rumah  Sakit  Vina  Estetica Medan Tahun 2015
Gambar 5.3   Diagram  Batang  Proporsi  Penderita  Kanker  Serviks  Berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Vina Estetica  Medan Tahun 2015
Gambar 5.4   Diagram  Batang  Proporsi  Penderita  Kanker  Serviks  Berdasarkan Pekerjaan  di Rumah Sakit Vina Estetica  Medan Tahun 2015
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sehubungan hal tersebut di atas, maka Pokja akan melakukan verifikasi terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir isian kualifikasi dengan memperlihatkan dokumen

The publication has been prepared by Phillip Futures Sdn Bhd on the basis of publicly available information, internally developed data and other sources believed to be

By considering that every connecting path (street) has different degree of traffic in time domain function, the problem is how to find the quickest paths if the car departures at a

Sayangnya, pengurangan atau bahkan pengeliminasian kontribusi manfaat tidak nyata terhadap implementasi SI/TI telah menurunkan nilai ekonomis dari investasi.Berdasarkan persoalan ini,

inferred global lightning r deep cloud index which is positively correlated with global temperature. Thus, there is a consistent picture of warmer temperatures leading to more

[r]

[r]

dibawah ini yang merupakan contoh bentuk kasih sayang pada adik adalah