• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Pendahuluan

Analisa produktivitas tenaga kerja pada setiap aktivitas proyek dilakukan agar dapat diketahui seberapa besar produktivitas yang dihasilkan oleh sekelompok pekerja pada proyek objek penelitian ini.

Jenis proyek pada penelitian ini merupakan bangunan mall. Gambar denah bangunan untuk masing- masing proyek dapat dilihat pada Lampiran XII. Gambaran umum tentang proyek tersebut adalah sebagai berikut:

Proyek “X”

Jenis proyek : Mall Jadwal mulai proyek : Mei 2003 Jadwal selesai proyek : April 2004 Luas bangunan : 1,3 hektar

Proyek “Y”

Jenis proyek : Mall

Jadwal mulai proyek : September 2003 Jadwal selesai proyek : November 2004 Luas bangunan : 250.000 m²

4.2. Proyek“X”

4.2.1. Gambaran Umum Proyek

Pengamatan dan survei pada proyek “X” dimulai pada tanggal 30 September 2003 dan selesai pada tanggal 3 November 2003. Pada saat awal penelitian pekerjaan proyek sudah sampai tahap pembangunan lantai 2 dan

(2)

diakhir penelitian ini kondisi proyek sudah mencapai pembangunan lantai 4.

Proyek ini direncanakan dibangun 4 lantai. Pada waktu penelitian ini terbentur dengan jadwal puasa, tapi dalam hal ini dianggap sama seperti saat sebelum puasa sebab para pekerja pada umumnya tidak menjalankan puasa. Informasi ini didapat langsung dari pekerja dalam proyek ini.

Dalam penelitian pada proyek ini, didapat 2 jenis pekerjaan yang diamati yaitu pekerjaan bekesting dan pengecoran (form work and concrete labours) serta pekerjaan pembesian (iron and rebar labours).

4.2.2. Analisa Total Pekerjaan Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Dari hasil penguraian jenis aktivitas masing- masing pekerja maka bisa didapat data-data yang ada pada proyek “X” sebagai berikut (Tabel 4.1). Dari data-data dibawah ini yang nantinya akan dihitung nilai labor utilization ratenya. Untuk mengetahui data-data tiap harinya dapat dilihat pada Lampiran II.

Untuk mengetahui berapa persen besaran untuk tiap-tiap jenis aktivitas maka dibuat dalam bentuk diagram pie dan diagram batang seperti yang terlihat dibawah ini. Gambar 4.1 menunjukkan total pekerjaan bekesting dan pengecoran, Gambar 4.2 menunjukkan total pekerjaan pembesian, Gambar 4.3 menunjukkan total pekerjaan bekesting dan pengecoran serta pekerjaan pembesian, dan Gambar 4.4 menunjukkan grafik batang proyek “X” untuk seluruh pekerjaan.

(3)

Tabel 4.1. Jenis Pekerjaan dan Observasi pada Proyek “X”

Total Pekerjaan Jenis aktivitas Aktivitas Jumlah % Total (%)

Effective Pekerjaan langsung 863 48 48

Contributory Membawa material dan alat 444 25

Instruksi 18 1

Berjalan dgn tangan kosong 135 8

Ineffective Menganggur 260 15 26

Waktu pribadi 45 3

Total 1765 100 100

Effective Pekerjaan langsung 784 48 48

Contributory Membawa material dan alat 411 25

Instruksi 19 1

Berjalan dgn tangan kosong 108 7

Ineffective Menganggur 272 17 26

Waktu pribadi 33 2

Total 1627 100 100

Effective Pekerjaan langsung 1647 49 49 Contributory Membawa material dan alat 855 25

Instruksi 37 1

Berjalan dgn tanga n kosong 243 7

Ineffective Menganggur 532 16 25

Waktu pribadi 78 2

Total 3392 100 100

Pekerj. Bekesting & pengecoran Total

48%

25%

1%

8%

15% 3% Pekerjaan langsung

Membawa material dan alat

Instruksi

Berjalan dgn tangan kosong

Menganggur Waktu pribadi

Gambar 4.1. Worksampling Total Pekerjaan Bekesting dan Pengecoran Total

Pekerjaan Bekesting &

Pengecoran

26

Total 26 Pekerrjaan Pembesian

Total Seluruh Pekerjaan

26

(4)

Pekerjaan Pembesian Total

48%

25%

1%

7%

17% 2%

Pekerjaan langsung Membawa material dan alat

Instruksi

Berjalan dgn tangan kosong

Menganggur Waktu pribadi

Gambar 4.2. Worksampling Total Pekerjaan Pembesian

Pekerj. Bekesting & pengecoran Pekerjaan Pembesian

Total

49%

25%

1%

7%

16% 2% Pekerjaan langsung

Membawa material dan alat

Instruksi

Berjalan dgn tangan kosong

Menganggur Waktu pribadi

Gambar 4.3. Worksampling Total Seluruh Pekerjaan

(5)

PROYEK "X"

48

25

1

8

15

3 48

25

1

7

17

2 0

10 20 30 40 50 60

Pekerjaan langsung Membawa material dan alat Instruksi Berjalan dgn tangan kosong Menganggur Waktu pribadi

Aktivitas

(%)

Pekerjaan bekesting & pengecoran Pekerjaan pembesian Gambar 4.4. Diagram Batang Total Pekerjaan Untuk Proyek “X”

Nilai labor utilization rate untuk masing- masing pekerjaan adalah sebagai berikut :

Pekerjaan Bekesting dan Pengecoran

Labor utilization rate:

Pekerjaan Pembesian

Labor utilization rate:

Total Kedua Pekerjaan

863 + ( 462 / 4 )

X 100 % = 55,44 % 1765

784 + ( 430 / 4 )

X 100 % = 54,79 % 1627

(6)

Labor utilization rate:

Dari hasil analisa gambar diatas pekerjaan bekesting dan pengecoran serta pekerjaan pembesian memiliki nilai persentase aktivitas pekerjaan yang hampir sama. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.4 dimana nilai persentase untuk total pekerjaan bekesting dan pengecoran pada aktivitas pekerjaan langsung (48%), membawa material dan alat (25%), instruksi (1%), berjalan dengan tangan kosong (8%), menganggur (15%), dan waktu pribadi (3%). Sedangkan nilai persentase untuk total pekerjaan pembesian pada aktivitas pekerjaan langsung (48%), membawa material dan alat (25%), instruksi (1%), berjalan dengan tangan kosong (7%), menganggur (17%), dan waktu pribadi (2%).

4.2.3. Analisa Total Pekerjaan Berdasarkan Waktu Pengamatan

Untuk mengetahui pada jam atau waktu yang mana proyek “X” ini tingkat produktivitas tenaga kerjanya lebih tinggi dapat dilihat pada diagram pie dibawah ini Tabel 4.2 (detail lihat Lampiran VII dan IX). Gambar 4.5 menunjukkan jenis aktivitas di pagi hari, Gambar 4.6 menunjukkan jenis aktivitas di siang hari, Gambar 4.7 menunjukkan jenis aktivitas di sore hari.

Tabel 4.2. Pembagian Jenis Aktivitas Berdasarkan Waktu

Jenis Aktivitas Pagi Siang Sore

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Effective 428 51 802 48 417 48

Contributory 224 27 444 26 224 26

Ineffective 182 22 445 26 226 26

TOTAL 834 LUR = 58,03 % 1691 LUR = 53,99 % 867 LUR = 54,56 %

1647 + ( 892 / 4 )

X 100 % = 55,13 % 3392

(7)

Total Pekerjaan Pagi

51%

27%

22%

Effective Contributory Ineffective

Gambar 4.5. Worksampling Berdasarkan Jenis Aktivitas Pagi

Total Pekerjaan Siang

48%

26%

26%

Effective Contributory Ineffective

Gambar 4.6. Worksampling Berdasarkan Jenis Aktivitas Siang

(8)

Total Pekerjaan Sore

48%

26%

26%

Effective Contributory Ineffective

Gambar 4.7. Worksampling Berdasarkan Jenis Aktivitas Sore

Dari data diatas dapat diketahui bahwa tingkat produktivitas pekerja pada pagi hari lebih tinggi yaitu 51 % effective, 27 % contributory, dan 22 % inffective dibandingkan dengan yang siang dan sore hari yaitu 48 % effective, 26 % contributory, dan 26 % inffective. Hal ini disebabkan karena mungkin pada pagi hari pekerja masih mempunyai semangat yang tinggi, tenaga yang masih kuat dan cuaca juga mendukung karena tidak terlalu panas dibandingkan dengan siang hari maupun sore hari.

4.3. Proyek “Y”

4.3.1 Gambaran Umum Proyek

Penelitian pada proyek ini dimulai pada tanggal 4 November 2003, pada saat itu pembangunan proyek ini pada tahap pekerjaan tanah dan pembangunan lantai 1. Selesai penelitian pada proyek ini tanggal 13 November 2003, pembangunan proyek ini sampai pada tahap pembangunan lantai 2 dan masih ada pekerjaan tanahnya. Proyek ini dibangun untuk didirikan mall dengan tinggi 16 lantai. Pada proyek ini semua pengamatan dilakukan pada saat puasa tapi dalam hal ini dianggap sama pada saat sebelum puasa karena sebagian besar pekerja tidak puasa.

(9)

Pada proyek ini didapat 3 ( tiga ) jenis pekerjaan yang diamati yaitu pekerjaan bekesting dan pengecoran (form work and concrete labours), pekerjaan pembesian (iron and rebar labours), serta pekerjaan tanah dan penggalian (earth and excavation worker).

4.3.2 Analisa Total Pekerjaan Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Pada proyek “Y” dilakukan penelitian terhadap jenis pekerjaan tanah dan penggalian. Data-data tersebut yang nantinya dapat diolah dan dihitung nilai labor utilization dilihat dibawah ini (Tabel 4.3). Untuk mengetahui data- data proyek “Y” lebih lengkap untuk setiap tanggalnya dapat dilihat pada Lampiran III.

Selain itu juga dapat dilihat dalam bentuk diagram pie dan diagram batang untuk mempermudah melihat persentase dari tiap-tiap aktivitas seperti yang terlihat dibawah ini. Gambar 4.8 menunjukkan total pekerjaan bekesting dan pengecoran, Gambar 4.9 menunjukkan total pekerjaan pembesian, Gambar 4.10 menunjukkan total pekerjaan tanah dan penggalian, Gambar 4.11 menujukkan total seluruh pekerjaan, dan Gambar 4.12 menunjukkan grafik diagram batang proyek “X” untuk seluruh pekerjaan.

(10)

Tabel 4.3. Jenis Pekerjaan dan Observasi pada Proyek “Y”

Total Pekerjaan Jenis aktivitas Aktivitas Jumlah % Total (%)

Effective Pekerjaan langsung 218 34 34

Contributory Membawa material dan alat 185 30

Instruksi 17 3

Berjalan dgn tangan kosong 43 7

Ineffective Menganggur 122 20 33

Waktu pribadi 38 6

Total 623 100 100

Effective Pekerjaan langsung 316 36 36

Contributory Membawa material dan alat 251 29

Instruksi 18 2

Berjalan dgn tangan kosong 82 9

Ineffective Menganggur 164 19 33

Waktu pribadi 47 5

Total 878 100 100

Effective Pekerjaan langsung 100 44 44

Contributory Membawa material dan alat 66 28

Instruksi 8 3

Berjalan dgn tangan kosong 10 4

Ineffective Menganggur 42 18 25

Waktu pribadi 6 3

Total 232 100 100

Effective Pekerjaan langsung 634 37 37 Contributory Membawa material dan alat 502 29

Instruksi 43 2

Berjalan dgn tangan kosong 135 8

Ineffective Menganggur 328 19 32

Waktu pribadi 91 5

Total 1733 100 100

Pekerj. Bekesting & pengecoran Total

34%

30%

3%

7%

20%

6% Pekerjaan langsung

Membawa material dan alat

Instruksi

Berjalan dgn tangan kosong

Menganggur Waktu pribadi

Gambar 4.8. Worksampling Total Pekerjaan Bekesting dan Pengecoran Total

Pekerjaan Bekesting &

Pengecoran

33

Total Pekerjaan Pembesian

31

Total Pekerjaan

Tanah &

Penggalian

31

Total Seluruh Pekerjaan

31

(11)

Pekerjaan Pembesian Total

29%

2%

9%

19%

5%

36%

Pekerjaan langsung Membawa material dan alat

Instruksi

Berjalan dgn tangan kosong

Menganggur Waktu pribadi

Gambar 4.9.Worksampling Total Pekerjaan Pembesian

Pekerjaan Tanah & Penggalian Total

44%

28%

3%

4%

18%

3% Pekerjaan langsung

Membawa material dan alat

Instruksi

Berjalan dgn tangan kosong

Menganggur Waktu pribadi

Gambar 4.10. Worksampling Total Pekerjaan Tanah dan Penggalian

(12)

Pekerj. Bekesting & Pengecoran Pekerjaan Pembesian

Pekerjaan Tanah & Penggalian Total

37%

29%

2%

8%

19%

5% Pekerjaan langsung

Membawa material dan alat

Instruksi

Berjalan dgn tangan kosong

Menganggur Waktu pribadi

Gambar 4.11. Worksampling Total Seluruh Pekerjaan

PROYEK "Y"

34

30

3

7

20

6 36

29

2

9

19

5 44

28

3 4

18

3 0

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Pekerjaan langsung Membawa material dan alat Instruksi Berjalan dgn tangan kosong Menganggur Waktu pribadi

Aktivitas

(%)

Pekerjaan bekesting & pengecoran Pekerjaan pembesian

Pekerjaan tanah & penggalian

Gambar 4.12. Diagram Batang Total Pekerjaan Untuk Proyek “Y”

(13)

Dari data hasil penga matan diatas dapat diketahui atau dihitung nilai labor utilization rate nya. Nilai labor utilization rate adalah sebagai berikut :

Pekerjaan Bekesting dan Pengecoran

Labor utilization rate:

Pekerjaan Pembesian

Labor utilization rate:

Pekerjaan Tanah dan Penggalian

Labor utilization rate:

Total Seluruh Pekerjaan

Labor utilization rate:

Dari hasil analisa gambar diatas pekerjaan bekesting dan pengecoran;

pekerjaan pembesian memiliki nilai persentase aktivitas pekerjaan yang hampir sama. Tetapi dibandingkan dengan pekerjaan tanah dan penggalian ada sedikit perbedaan yang menyolok yaitu pada pekerjaan langsungnya. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.12 dimana nilai persentase untuk total pekerjaan bekesting dan pengecoran pada aktivitas pekerjaan langsung (34%), membawa material dan alat (30%), instruksi (3%), berjalan dengan tangan kosong (7%), menganggur (20%), waktu pribadi (6%). Nilai persentase untuk

218 + ( 202 / 4 )

X 100 % = 43,10 % 623

316 + ( 269 / 4 )

X 100 % = 43,65%

878

100 + ( 74 / 4 )

X 100 % = 51,08%

232

634 + ( 545 / 4 )

X 100 % = 44,45%

1733

(14)

total pekerjaan pembesian pada aktivitas pekerjaan langsung (36%), membawa material dan alat (29%), instruksi (2%), berjalan dengan tangan kosong (9%), menganggur (19%), waktu pribadi (5%). Sedangkan untuk pekerjaan tanah dan penggalian nilai persentase untuk total aktivitas pekerjaan langsung lebih baik yaitu (44%), membawa material dan alat (28%), instruksi (3%), berjalan dengan tangan kosong (4%), menganggur (18%), waktu pribadi (3%). Pada proyek “Y” ini persentase effective work untuk pekerjaan tanah dan penggalian lebih baik daripada pekerjaan bekesting dan pengecoran serta pekerjaan pembesian.

4.3.3. Analisa Total Pekerjaan Berdasarkan Waktu Pengamatan

Untuk dapat menggetahui waktu pekerjaan yang mana yang lebih effective dapat dilihat dibawah ini (Tabel 4.4). Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada Lampiran VI dan VIII.

Untuk data diagram pie nya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.13 menunjukkan jenis pekerjaan di pagi hari, Gambar 4.14 menunjukkan jenis pekerjaan di siang hari, dan Gambar 4.15 menunjukkan jenis pekerjaan di sore hari.

Tabel 4.4. Pembagian Jenis Aktivitas Berdasarkan Waktu

Jenis Aktivitas Pagi Siang Sore

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Effective 171 41 317 36 146 34

Contributory 141 33 279 32 125 29

Ineffective 110 26 281 32 163 37

TOTAL 422 LUR = 48,87 % 877 LUR = 44,10 % 434 LUR = 40,84 %

(15)

Total Pekerjaan Pagi

41%

33%

26%

Effective Contributory Ineffective

Gambar 4.13. Worksampling Berdasarkan Jenis Aktivitas Pagi

Total Pekerjaan Siang

36%

32%

32%

Effective Contributory Ineffective

Gambar 4.14. Worksampling Berdasarkan Jenis Aktivitas Siang

(16)

Total Pekerjaan Sore

34%

29%

37% Effective

Contributory Ineffective

Gambar 4.15. Worksampling Berdasarkan Jenis Aktivitas Sore

Pada proyek ini para pekerja lebih giat bekerja pada pagi hari, karena pada pagi hari para pekerja masih mempunyai semangat dan tenaga yang lebih untuk melakukan pekerjaannya serta didukung oleh cuaca yang tidak terlalu panas. Dari data diatas dapat diketahui bahwa tingkat produktivitas pekerja pada pagi hari lebih tinggi yaitu pada pagi hari 41 % effective, 33 % contributory, dan 26 % inffective dibandingkan dengan yang siang 36 % effective, 32 % contributory, dan 32 % inffective dan sore hari yaitu 34 % effective, 29 % contributory, dan 37 % inffective.

4.4. Perbandingan Antara Proyek “X” dan Proyek “Y”

Untuk mengetahui diantara kedua proyek tersebut mana yang memiliki produktivitas yang lebih baik, maka dilakukan perbanding antara kedua proyek tersebut. Perbandingan kedua proyek ini dilakukan dengan cara membandingkan pekerjaan bekesting dan pengecoran, pekerjaan pembesian, dan total seluruh pekerjaan berdasarkan jenis aktivitas keduanya (tanpa pekerjaan tanah dan penggalian). Perbandingan kedua proyek tersebut disajikan dalam bentuk tabel dan gambar dibawah ini sebagai berikut. Tabel

(17)

4.5 menunjukkan total pekerjaan bekesting dan pengecoran berdasarkan jenis aktivitasnya, Tabel 4.6 menunjukkan total pekerjaan pembesian berdasarkan jenis aktivitasnya, dan Tabel 4.7 menunjukkan total seluruh pekerjaan berdasarkan jenis aktivitasnya. Sedangkan Gambar 4.16 menunjukkan total pekerjaan bekesting dan pengecoran berdasarkan jenis aktivitas pada proyek

“X”, Gambar 4.17 menunjukkan total pekerjaan bekesting dan pengecoran berdasarkan jenis aktivitas pada proyek “Y”, Gambar 4.18 menunjukkan grafik diagram batang total pekerjaan bekesting dan pengecoran berdasarkan jenis aktivitas untuk kedua proyek, Gambar 4.19 menunjukkan total pekerjaan pembes ian berdasarkan jenis aktivitas pada proyek “X”, Gambar 4.20 menunjukkan total pekerjaan pembesian berdasarkan jenis aktivitas pada proyek “Y”, Gambar 4.21 menunjukkan grafik diagram batang total pekerjaan pembesian berdasarkan jenis aktivitas untuk kedua proyek, Gambar 4.22 menunjukkan total seluruh pekerjaan berdasarkan jenis aktivitas pada proyek

“X”, Gambar 4.23 menunjukkan total seluruh pekerjaan berdasarkan jenis aktivitas pada proyek “Y”, Gambar 4.24 menunjukkan grafik diagram batang total seluruh pekerjaan berdasarkan jenis aktivitas untuk kedua proyek

Tabel 4.5. Total Pekerjaan Bekesting dan Pengecoran “X” dan “Y”

Jenis Aktivitas Proyek "X" (%) Proyek "Y" (%)

Effective 48 34

Contributory 26 33

Ineffecrive 26 33

Total 100 100

LUR 55,44 % 43,10 %

(18)

Proyek "X"

48%

26%

26%

Effective Contributory Ineffective

Gambar 4.16. Worksampling Total Pekerjaan Bekesting dan Pengecoran Berdasarkan Jenis Aktivitas Proyek “X”

Proyek "Y"

34%

33%

33%

Effective Contributory Ineffective

Gambar 4.17. Worksampling Total Pekerjaan Bekesting dan Pengecoran Berdasarkan Jenis Aktivitas Proyek “Y”

(19)

Total Pekerjaan Bekesting dan Pengecoran "X" dan "Y"

48

26 26

34 33 33

0 10 20 30 40 50 60

Effective Contributory Ineffective

AKTIVITAS

( % )

Proyek "X" Proyek "Y"

Gambar 4.18 Diagram Batang Total Pekerjaan Bekesting dan Pengecoran Berdasarkan Jenis Aktivitas

Tabel 4.6. Total Pekerjaan Pembesian“X” dan “Y”

Jenis Aktivitas Proyek "X" (%) Proyek "Y" (%)

Effective 48 36

Contributory 26 31

Ineffecrive 26 33

Total 100 100

LUR 54,79 % 43,65 %

(20)

Proyek "X"

48%

26%

26%

Effective Contributory Ineffective

Gambar 4.19. Worksampling Total Pekerjaan Pembesian Berdasarkan Jenis Aktivitas Proyek “X”

Proyek "Y"

36%

31%

33%

Effective Contributory Ineffective

Gambar 4.20. Worksampling Total Pekerjaan Pembesian Berdasarkan Jenis Aktivitas Proyek “Y”

(21)

Total Pekerjaan Pembesian "X"

dan "Y"

48

26 26

36 31 33

0 10 20 30 40 50 60

Effective Contributory Ineffective

AKTIVITAS

( % )

Proyek "X" Proyek "Y"

Gambar 4.21. Diagram Batang Total Pekerjaan Pembesian Berdasarkan Jenis Aktivitas

Tabel 4.7. Total Jenis Aktivitas Pada Proyek “X” dan “Y”

Jenis Aktivitas Proyek "X" Proyek "Y"

Effective 49 37

Contributory 26 31

Ineffecrive 25 32

Total 100 100

LUR 55,13 % 44,45 %

(22)

Proyek "X"

49%

26%

25%

Effective Contributory Ineffective

Gambar 4.22. Worksampling Total Seluruh Pekerjaan Berdasarkan Jenis Aktivitas Proyek “X”

Proyek "Y"

31%

32% 37%

Effective Contributory Ineffective

Gambar 4.23. Worksampling Total Seluruh Pekerjaan Berdasarkan Jenis Aktivitas Proyek “Y”

(23)

Total Pekerjaan "X" dan "Y"

49

26 25

37

31 32

0 10 20 30 40 50 60

Effective Contributory Ineffective

AKTIVITAS

( % )

Proyek "X" Proyek "Y"

Gambar 4.24. Diagram Batang Total Seluruh Pekerjaan Berdasarkan Jenis Aktivitas

Berdasarkan hasil analisa diatas dapat dilihat bahwa tingkat efektifitas tenaga kerja pada proyek “X” lebih tinggi daripada proyek “Y”. Pada proyek

“X” tingkat efektifitas pekerja sebesar 49%, contributory 26%, dan yang tidak efektif sebesar 25%, sedangkan pada proyek “Y” tingkat efektifitas pekerja 37%, contributory 31%, dan yang tidak efektif 32%.

Selain dari tingkat keefektifan pekerja dapat juga ditinjau dari nilai labor utilization rate seperti yang ada diatas. Nilai labor utilization rate proyek “X” sebesar 55,13% lebih tinggi dari proyek “Y” yang mempunyai nilai labor utilization rate sebesar 44,45%.

Untuk mengetahui mengapa nilai labor utilization rate pada proyek

“X” lebih tinggi dari proyek “Y”, maka diadakan analisa kuesioner pada

(24)

setiap proyek untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Pembahasan kuesioner dapat dilihat pada sub bab 4.6.

4.5. Perbandingan Antara Jam Pengamatan dan Jam di Luar Pengamatan pada Proyek “Y”

Selain membandingkan jenis pekerjaan antara kedua proyek tersebut diatas, penelitian ini juga membahas tentang perbandingan pekerjaan pada saat jam pengamatan dan jam di luar pengamatan pada proyek “Y”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah tingkat produktivitas pekerja pada jam-jam mendekati istirahat, pulang atau awal pekerjaan lebih rendah dibandingkan dengan jam pada saat pengamatan sesungguhnya.

Data untuk survei diluar jam pengamatan untuk setiap total jenis pekerjaannya dapat dilihat pada tabel (Tabel 4.8) dan grafik dibawah ini. Data jam diluar pengamatan untuk setiap tanggalnya dapat dilihat pada Lampiran IV sedangkan detail untuk perbandingan jam pengamatan dan jam diluar pengamatan dapat dilihat pada Lampiran IX. Sebagai pembandingnya yaitu data pada saat jam pengamatan dapat dilihat pada hal 32.

Selain tabel juga dapat dilihat diagram batang yang menunjukkan perbandingan antara pekerjaan bekesting dan pengecoran (Gambar 4.25), pekerjaan pembesian (Gambar 4.26), pekerjaan tanah dan penggalian (Gambar 4.27), total seluruh pekerjaan (Gambar 4.28), dan grafik perbandingan proyek

“Y” didalam jam kerja dan diluar jam kerja (Gambar 4.29).

(25)

Tabel 4.8. Total Pekerjaan dan Observasi pada Proyek “Y”

(diluar jam pengamatan)

Jenis Pekerjaan Jenis aktivitas Aktivitas Jumlah % Total (%)

Effective Pekerjaan langsung 195 32 32

Contributory Membawa material dan alat 150 25

Instruksi 18 3

Berjalan dgn tangan kosong 70 12

Ineffective Menganggur 124 21 40

Waktu pribadi 41 7

Total 598 100 100

Effective Pekerjaan langsung 293 32 32

Contributory Membawa material dan alat 244 27

Instruksi 19 2

Berjalan dgn tangan kosong 105 12

Ineffective Menganggur 175 19 39

Waktu pribadi 72 8

Total 908 100 100

Effective Pekerjaan langsung 94 43 43

Contributory Membawa material dan alat 51 23

Instruksi 8 4

Berjalan dgn tangan kosong 9 4

Ineffective Menganggur 45 20 30

Waktu pribadi 13 6

Total 220 100 100

Effective Pekerjaan langsung 582 33 33 Contributory Membawa material dan alat 445 26

Instruksi 45 3

Berjalan dgn tangan kosong 184 11

Ineffective Menganggur 344 20 38

Waktu pribadi 126 7

Total 1726 100 100

Total Pekerjaan Bekesting &

Pengecoran

Total Pekerjaan Pembesian

Total Pekerjaan

Tanah &

Penggalian

Total Seluruh Pekerjaan

29 27 29 28

(26)

Pekerj. Bekesting & Pengecoran

34

30

3 7

20

6 32

25

3

12

21

7

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Pekerjaan langsung Membawa material dan alat Instruksi Berjalan dgn tangan kosong Menganggur Waktu pribadi

Aktivitas

(%)

Jam Pengamatan Jam Di Luar Pengamatan

Gambar 4.25. Diagram Batang Perbandingan Pekerjaan Bekesting dan Pengecoran

Pekerjaan Pembesian

36

29

2

9

19

5 32

27

2

12

19

8

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Pekerjaan langsung Membawa material dan alat Instruksi Berjalan dgn tangan kosong Menganggur Waktu pribadi

Aktivitas

(%)

Jam Pengamatan Jam Di Luar Pengamatan

Gambar 4.26. Diagram Batang Perbandingan Pekerjaan Pembesian

(27)

Pekerjaan Tanah & Penggalian

44

28

3 4

18

3 43

23

4 4

20

6 0

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Pekerjaan langsung Membawa material dan alat Instruksi Berjalan dgn tangan kosong Menganggur Waktu pribadi

Aktivitas

(%)

Jam Pengamatan Jam Di Luar Pengamatan Gambar 4.27. Diagram Perbandingan Pekerjaan Tanah & Penggalian

Total Pekerjaan

37

29

2

8

19

5 33

26

3

11

20

7

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Pekerjaan langsung Membawa material dan alat Instruksi Berjalan dgn tangan kosong Menganggur Waktu pribadi

Aktivitas

(%)

Jam Pengamatan Jam Di Luar Pengamatan

Gambar 4.28. Diagram Batang Perbandingan Total Pekerjaan

(28)

Perbandingan Proyek "Y"

33

29 37 38

31 32

25 27 29 31 33 35 37 39

Effective Contributory Ineffective

Jenis Aktivitas

Total (%)

Jam di luar pengamatan Jam

pengamatan

Gambar 4.29. Grafik Perbandingan Antara Proyek “Y” Di Luar Jam Pengamatan Dan Di Dalam Jam Pengamatan

Dari hasil perbandingan diatas antara proyek “Y” pada jam pengamatan dan proyek “Y” diluar jam pengamatan dapat dilihat pada grafik bahwa pada saat mendekati jam istirahat, pulang, serta awal dimulainya pekerjaan, pekerja yang effective menurun sebesar 4%, contributory menurun sebesar 2%, sedangkan yang ineffective meningkat sebesar 6% dibandingkan dengan jam pada saat pengamatan.

4.6. Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Labor Utilization Rate 4.6.1 Gambaran Umum Responden

Kuesioner adalah salah satu metode untuk mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden. Adapun dat a-data identitas responden yang diperlukan untuk diketahui sebagai informasi antara lain :

1. Jenis kelamin

Jenis kelamin untuk data kuesioner tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu laki- laki dan perempuan. Dari data yang terkumpul dapat diketahui bahwa pada proyek “X” hanya ada 1 responden perempuan (6,67 %) dan

(29)

14 responden laki- laki (93,33 %) dari total 15 responden (lihat Gambar 4.30). Sedangkan pada proyek “Y” terdapat 15 responden laki- laki dari total 15 responden (lihat Gambar 4.31). Hal tersebut dikarenakan pekerja konstruksi pada umumnya adalah laki- laki.

Jenis Kelamin

7%

93%

Perempuan Laki-laki

Gambar 4.30. Jumlah Total Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Proyek “X”

Jenis Kelamin

0%

100%

Perempuan Laki-laki

Gambar 4.31. Jumlah Total Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Proyek “Y”

2. Status Pekerjaan

Status pekerjaan sangat berpengaruh terhadap jawaban kuesioner dimana setiap status pekerjaan yang berbeda akan memberikan jawaban

(30)

yang berbeda pula. Hal tersebut dikarenakan tanggung jawab dari setiap status pekerjaan yang berbeda-beda.

Status pekerjaan untuk data kuesuoner dibedakan menjadi 6 (enam) yaitu site engineering, project manager, site manager, drafter, mandor dan status lain selain kelima status diatas (lain- lain).

Dari data yang terkumpul dapat diketahui bahwa pada proyek “X” ada 2 responden yang berstatus site engineering (13,33 %), 1 responden berstatus project manager (6,67 %), site manager (0 %), drafter (0 %), 4 responden berstatus mandor (26,67 %), dan 8 responden untuk status pekerjaan yang lain (53,33 %) dari total jumlah 15 responden yang terkumpul (lihat Gambar 4.32).

Sedangkan pada proyek “Y” ada 6 responden yang berstatus site engineering (40 %), project manager (0 %), site manager (0 %), 3 responden yang berstatus drafter (20 %), 3 responden berstatus mandor (20 %), dan 3 responden untuk status pekerjaan yang lain (20 %) dari total jumlah 15 responden yang terkumpul (lihat Gambar 4.33).

Status Pekerjaan

13% 7%

0%

0%

27%

53%

Site engineering Project manager Site manager Drafter Mandor Lain-lain

Gambar 4.32. Jumlah Total Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Pada Proyek “X”

(31)

Status Pekerjaan

0%

20% 0%

20%

20%

40%

Site engineering Project manager Site manager Drafter Mandor Lain-lain

Gambar 4.33. Jumlah Total Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Pada Proyek “Y”

4.6.2 Kuesioner Ditinjau Berdasarkan Ranking untuk Masing-masing Proyek 1. Proyek “X”

Berikut ini adalah hasil jawaban yang diberikan oleh proyek “X”

berdasarkan urutan dari nilai mean terendah sampai yang tertinggi (Tabel 4.9).

Tabel 4.9. Faktor-faktor produktivitas Berdasarkan Nilai Mean “X”

Ranking Faktor Proyek "X"

Mean Standart deviasi

1 Informasi 3.4 1.2

2 Rework 3.6 1.5

4 Inspeksi 3.9 1.2

4 Absen 3.9 0.9

4 Moral & tingkah laku 3.9 0.8

6.5 Pemindahan kru 4.0 1.4

6.5 Menerima informasi 4.0 1.0

9 Material 4.1 1.1

9 Area penuh 4.1 0.9

9 Motivasi 4.1 0.5

11 Pergantian pekerja 4.3 4.3

12.5 Alat 4.4 4.4

12.5 Skill 4.4 4.4

14 Kepemimpinan 4.5 0.5

15 Schedule 4.6 0.5

16.5 Kontrol & pengawasan 4.7 0.5

16.5 Team work 4.7 0.5

18 Perancah 4.8 0.4

(32)

Berdasarkan urutannya dapat diketahui bahwa faktor informasi memiliki nilai mean yang paling rendah pada proyek “X” ini. Dalam hal ini faktor informasi yang dimaksud adalah faktor informasi dimana pekerja harus menunggu informasi dari kontraktor atau owner sehingga pekerja harus berhenti bekerja. Sedangkan berdasarkan nilai mean yang tertinggi dapat dilihat bahwa faktor perancah pada proyek “X” memiliki nilai mean yang cukup tinggi yaitu 4.8. Pada umumnya nilai mean untuk semua faktor yang ada pada proyek “X” sudah cukup baik karena sudah berada diatas rata-rata.

1. Proyek “Y”

Data untuk hasil kuesioner pada proyek “Y” dapat dilihat dibawah ini berdasarkan urutan nilai mean yang terendah sampai yang tertinggi (tabel 4.10)

Tabel 4.10. Faktor- faktor Produktivitas Berdasarkan Nilai Mean “Y”

Ranking Faktor Proyek "Y"

Mean Standart deviasi

1 Material 3.1 1.0

2 Rework 3.3 0.9

3 Pergantian pekerja 3.5 1.1

4.5 Inspeksi 3.7 1.0

4.5 Pemindahan kru 3.7 1.2

7 Alat 3.8 0.9

7 Area penuh 3.8 0.9

7 Skill 3.8 1.1

9.5 Motivasi 3.9 0.8

9.5 Moral & tingkah laku 3.9 0.6

12 Informasi 4.0 0.9

12 Schedule 4.0 1.0

12 Menerima informasi 4.0 1.0

14.5 Kontrol & pengawasan 4.1 1.0

14.5 Kepemimpinan 4.1 0.6

16.5 Perancah 4.3 0.6

16.5 Absen 4.3 0.8

18 Team work 4.5 0.6

(33)

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai mean untuk faktor material adalah yang paling rendah pada proyek “Y” ini yaitu dengan nilai mean 3,1. Sedangkan untuk nilai mean tertinggi pada proyek “Y” adalah faktor team work. Pada proyek “Y” pada umumnya juga menunjukkan nilai mean yang sudah cukup baik untuk semua faktor yang ada, hanya perlu ditingkatkan lebih lagi.

4.6.3. Perbandingan Hasil Kuesioner Proyek “X” dan Proyek “Y”

Dari hasil kuesioner yang didapat bisa dilihat bahwa hampir semua rata-rata dari pertanyaan yang dijawab oleh proyek “X” mempunyai mean yang lebih tinggi dibandingkan dengan proyek “Y”. Hal ini sudah menunjukkan adanya faktor- faktor yang menyebabkan perbedaan nilai labor utilization rate. Untuk mengetahui data-data perbandingan nilai mean dari kedua proyek dapat dilihat pada gambar berikut (Gambar 4.34).

Perbandingan Proyek "X" dan "Y"

2 3 4 5

Material Alat Perancah Rework Informasi Inspeksi Pemindahan kru Absen Area penuh Schedule Kontrol & pengawasan Informasi Motivasi Team work Moral & tingkah laku Kepemimpinan Skill Pergantian pekerja

FAKTOR

MEAN

Proyek X Proyek Y

Gambar 4.34. Grafik Perbandingan Nilai Mean Proyek “X” dan Proyek “Y”

(34)

Untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang memiliki perbedaan yang signifikan sehingga menyebabkan perbedaan nilai labor utilization rate dapat dilihat pada sub bab 4.6.4 berikut dibawah ini.

4.6.4. Analisa Kuesioner Menggunakan T-Test

Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh yang sangat membedakan antara proyek “X” dan proyek “Y”, maka dilakukan analisa dengan menggunakan program SPSS dengan cara T-Test (Lampiran X).

Dari proses pengolahan data dengan menggunakan T-Test didapatkan nilai P-Value nya. Hasil dari nilai P-Value berdasarkan urutan dari yang terkecil sampai yang terbesar dapat dilihat pada tabel dibawah ini (Tabel 4.11)

Tabel 4.11. Nilai P-Value

Faktor-faktor Mean Proyek "X" Mean Proyek "Y" P - Value a < 0,05

Material 4.1 3.1 0.013 OK !

Perancah 4.8 4.3 0.023 OK !

Schedule 4.6 4.0 0.048 OK !

Skill 4.4 3.8 0.053 NO !

Pergantian pekerja 4.3 3.5 0.053 NO !

Kepemimpinan 4.5 4.1 0.070 NO !

Kontrol & pengawasan 4.7 4.1 0.076 NO !

Alat 4.4 3.8 0.087 NO !

Informasi 3.4 4.0 0.145 NO !

Team work 4.7 4.5 0.201 NO !

Absen 3.9 4.3 0.288 NO !

Area penuh 4.1 3.8 0.430 NO !

Pemindahan kru 4.0 3.7 0.497 NO !

Inspeksi 3.9 3.7 0.502 NO !

Rework 3.6 3.3 0.561 NO !

Motivasi 4.1 3.9 0.580 NO !

Moral & tingkah laku 3.9 3.9 0.803 NO !

Menerima informasi 4.0 4.0 1.000 NO !

(35)

Dari nilai P-Value diatas terdapat 3 (tiga) faktor yang secara statistik signifikan mempengaruhi niali LUR antara proyek “X” dan “Y” yaitu faktor material, perancah, dan schedule proyek.

Material

Sering terlambatnya material seperti pengiriman tulangan dapat menurunkan nilai labor utilization rate karena pekerja harus sering menunda atau menunggu untuk melakukan pekerjaanya. Untuk itu perlu adanya perhatian khusus untuk mengatasi masalah ini, jangan sampai ada keterlambatan atau kekurangan material pada saat material dibutuhkan karena akan mempengaruhi nilai labor utilization rate.

Perancah

Kurangnya perancah dapat berpengaruh juga terhadap nilai labor utilization rate, karena pekerja harus menunggu perancah yang lain selesai digunakan baru dapat digunakan untuk mendirikan perancah selanjutnya.

Hal ini kurang efektif karena konstruksi proyek tidak akan cepat selesai dan pekerja juga banyak yang menganggur karena harus menunggu. Hal ini juga perlu mendapatkan perhatian karena mengingat hal ini dapat menur unkan nilai labor utilization rate. Sebisa mungkin perancah disediakan sesuai dengan kebutuhan atau lebih, sehingga pekerja tidak perlu menunggu.

Schedule

Schedule merupakan hal yang paling penting dalam suatu proyek.

Schedule merupakan tahap awal suatu proyek dalam mengatur kinerja pada proyek tersebut. Dengan adanya schedule yang baik diharapkan dapat meningkatkan nilai labor utilization rate. Untuk itu pembuatan schedule proyek harus benar-benar diperhatikan.

(36)

Dari data-data diatas dapat dilihat bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja pada proyek “X” lebih tinggi daripada tingkat produktivitas tenaga kerja pada proyek “Y”. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan yang signifikan antara kedua proyek yang harus diperhatikan dan diperbaiki untuk meningkatkan produktivitas para pekerja.

Gambar

Tabel 4.1. Jenis Pekerjaan dan Observasi pada Proyek “X”
Gambar 4.5. Worksampling Berdasarkan Jenis Aktivitas Pagi
Gambar 4.7. Worksampling Berdasarkan Jenis Aktivitas Sore
Tabel 4.3. Jenis Pekerjaan dan Observasi pada Proyek “Y”
+7

Referensi

Dokumen terkait

No. Penelusuran lebih lanjut atas 93 Kekayaan Intelektual tersebut pada SIMAK BMN dan website https://ki.bppt.go.id menunjukkan bahwa hanya 4 Kekayaan Intelektual yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek sitotoksik dan penghambatan kinetika proliferasi fraksi petroleum eter ekstrak etanolik tanaman ceplukan (Physalis angulata Linn.)

Hubungan antara pemilihan moda dengan jumlah kepemilikan kendaraan sebesar 0.312 artinya bahwa antara pemilihan moda dan jumlah kepemilikan kendaraan mempunyai korelasi yang

Untuk grafik struktur gedung blok B yang terlihat pada Gambar 4, kurva kapasitas pembebanan arah X dan arah Y menunjukkan gaya geser dasar yang lebih besar dengan

Pada Gambar 17 menunjukkan grafik perubahan dimensi WT pada T-shaped slot terhadap parameter return loss. Pada Gambar 18 menunjukkan grafik perubahan dimensi LT2

Di pernyataan X.2.11, memiliki nilai mean sebesar 4.25 dengan nilai standar deviasi sebesar 0.879808, yang artinya, pada umumnya semua responden setuju bahwa setiap produk

Warna : Kartu kumpulan gambar di cetak full colour, kartu angka, dan kartu nama bilangan menggunakan aneka warna yang

Jika dianalisis lebih lanjut ditemukan bahwa terdapat kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran.Mengapa para peserta didik berulang-ulang dalam kesalahannya ketika mereka