• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR HUBUNGAN MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR HUBUNGAN MASYARAKAT"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

Penulis

PENGANTAR HUBUNGAN

MASYARAKAT

(2)

i

(3)

Penulis : Siti Nurbaya

Penerbit : Polinema Press

(4)

iii Hak Cipta © Siti Nurbaya

Hak Terbit pada POLINEMA PRESS

Penerbit POLINEMA PRESS, Politeknik Negeri Malang Jl. Soekarno-Hatta no.09 PO BOX 04 Malang 65141 Telp. (0341) 404424, 404425

Fax. (0341) 404420

UPT. Percetakan dan Penerbitan Gedung AU ground floor [email protected] www.polinemapress.org press.polinema.ac.id

Anggota APPTI (Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia) no.

207/KTA/2016

Anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) no. 177/JTI/2017

Cetakan Pertama, Juni 2021

ISBN : 978-623-6562-75-8

xiv;60 hlm.; 15,5 x 23 cm

Setting & Layout : Putra Fanda Hita Cover Design : Putra Fanda Hita Penyunting : Abd. Muqit

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari penerbit. Pengutipan harap menyebutkan sumber.

(5)

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

Tentang Hak Cipta

1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

(6)

v

Puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas KaruniaNya, penulisan buku ajar Pengantar Administrasi Bisnis ini dapat terselesaikan. Penulisan dalam buku ajar ini memang hanya dikemukakan dalam garis besar dan tidak ditulis secara detail, tetapi disusun dengan sistematik sehingga akan mempermudah memahami konsep dasar administrasi bisnis secara keseluruhan.

Kajian mengenai bisnis sebagai disiplin ilmu memiliki sifat yang sangat dinamis. Hal ini karena bisnis sebagai aktivitas penyediaan barang dan jasa senantiasa berkembang mengikuti dinamika zaman. Buku ini menyediakan menyuguhkan kajian tentang bisnis dengan berfokus pada konsep administrasi, mulai dari pengenalan konsep dan sejarah administrasi bisnis, perkembangan bisnis Indonesia, bentuk dan kultur organisasi bisnis, keterkaitan bisnis dengan sistem ekonomi manajemen dan administrasi, lingkungan masyarakat bisnis, hingga berbagai lembaga keuangan yang menunjang pelaksanaan bisnis. Buku ini menyajikan materi dengan narasi yang mudah dimengerti sehingga dapat dijadikan buku pedoman bagi mahasiswa yang mempelajari mata kuliah pengantar ilmu administrasi bisnis di semester awal.

Penyusunan buku ajar ini tidak terlepas dari peran banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu–persatu. Secara khusus ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pihak-pihak berikut ini :

1. Drs. Awan Setiawan, MMT., MM., selaku Direktur Politeknik Negeri Malang

2. Drs. Joni Dwi Pribadi, M.AB, selaku Ketua Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Malang

(7)

4. Rekan-rekan yang telah membantu penyelesaian modul ini.

Semoga modul ini dapat memberikan manfaat yang besar untuk semua pihak yang membutuhkan.

Malang, Maret 2021

Penyusun

(8)

vii

Rasa syukur yang tidak terhingga ke hadirat Allah Subhanahu Wataala atas rahmat dan hidayah-Nya, buku teori Public Relations dapat selesai dan akan sampai ke tangan pembaca. Kajian Public Relations sudah banyak berkembang dan merupakan salah satu disiplin yang sangat menarik dan dinamis karena melibatkan berbagai disiplin ilmu terutama psikologi, sosiologi dan ekonomi. Apalagi di masa pandemi ini, banyak kesalahfahaman yang terjadi dalam suatu hubungan apalagi yang menyangkut perilaku, organisasi atau perusahaan.

Buku ini diperuntukkan terutama bagi mahasiswa yang menempuh mata kuliah Public Relations beserta dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan.

Diharapkan buku ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya sebagai referensi terutama bagi mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah Public Relations.

Buku ini masih jauh dari sempurna, apalagi dengan tema-tema riil dalam perusahaan/organisasi di Indonesia yang harus banyak dikaji. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis membukakan pintu saran dan kritik agar buku ini semakin baik.

Malang, Mei 2021

Penulis

(9)

Halaman

Halaman Judul ... i

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... iv

Bab 1 Dasar-Dasar Public Relations 1.1 Kosep Dasar Public Relatios ... 1

1.2 Definisi Public Relations ... 2

1.3 Tujuan Public Relations ... 3

1.4 Fungsi Public Relations ... 6

1.5 Tugas Public Relations ... 8

1.6 Media Public Relation... 8

1.7 Etika Public Relations ... 9

Bab 2 Riset Public Relations 2.1 Konsep Dasar Riset dalam Public Relations ... 11

2.2 Pentingnya Riset ... 13

2.3 Peran Riset ... 14

2.4 Manfaat Menggunakan Riset ... 16

2.5 Teknik Riset ... 18

2.6 Latihan Soal dan Analisis ... 19

Bab 3 Kapita Selekta Public Relations 3.1 Konsep Dasar Kapita Selekta Public Relations ... 21

3.2 Cara Membuat Public Relations Presentation yang Efektif ... 23

3.3 Latihan Soal dan Analisis ... 27

Bab 4 Kampanye Public Relations 4.1 Konsep Dasar Kampanye Public Relations ... 29

4.2 Kategori Kampanye Public Relations ... 31

4.3 Tipe-Tipe Public Speaking ... 32

4.4 Teknik Kampanye Public Relations ... 33

4.5 Jenis-Jenis Kampanye Public Relation ... 34

4.6 Dimensi dan Tahapan Perencanaan Kampanye ... 35

4.7 Pendekatan dalam Kampanye Public Relation ... 38

4.8 Kelompok Kampanye ... 39

(10)

ix Bab 5 Manajemen Public Relations

5.1 Konsep Dasar Manajemen Public Relations ... 43

5.2 Fungsi Manajemen Public Relations ... 44

5.3 Teknis Operasional Public Relations Program Public Speaking ... 45

5.4 Rincian Pekerjaan Devisi Public Relations ... 46

Bab 6 Public Speaking 6.1 Konsep Dasar Public Speaking ... 47

6.2 Pengertian Public Speaking ... 48

6.3 Manfaat Public Speaking ... 48

6.4 Tujuan Public Speaking ... 49

6.5 Pentingnya Penguasaan Public Speaking ... 49

6.6 Ruang Lingkup Public Speaking... 50

6.7 Public Relations ... 50

6.8 Fungsi dan Tugas Public Relations ... 50

6.9 Ruang Lingkup Public Relations ... 51

6.10 Hubungan Public Speaking dengan Public Relations... 52

6.11 Peran Public Speaking pada Public Relations ... 53

6.12 Latihan Soal dan Soal Analisis ... 54

Bab 7 Public Relations Media Audio-Video 7.1 Konsep Dasar Public Relations Produksi Media Audio-Video ... 57

7.2 Jenis Media Komunikasi ... 58

7.3 Media Visual ... 58

7.4 Media Audio Visual ... 58

7.5 Teknik dan Taktik Media Sosial ... 59

7.6 Manfaat Menggunakan Media Audio Visual ... 59

7.7 Latihan Soal dan Analisis ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(11)

Bab 1

Dasar-Dasar Public Relations

Kompetensi yang Diharapkan Setelah Membaca Bab Ini:

1. Mampu memahami definisi public relations 2. Mampu memahami tujuan public relations 3. Mampu memahami fungsi public relations 4. Mampu memahami tugas public relations

5. Mampu memahami media yang digunakan public relations 6. Mampu memahami etika public relations

1.1

Konsep Dasar Public Relations

Di era milenial ini, peran public relations sudah dianggap penting bagi sebuah organisasi baik pemerintah maupun swasta. Timbulnya persaingan- persaingan yang bersifat kompetitif menuntut organisasi pemerintah maupun swasta tersebut untuk mampu bersaing ketat mempertahankan serta memajukan organisasinya tersebut. Salah satunya adalah dalam menjalin hubungan baik antara organisasi dengan masyarakat yang tidak bisa diabaikan begitu saja, karena tanpa adanya hubungan baik antara organisasi dengan masyarakatnya, maka tidak akan tercipta suasana yang kondusif serta keterbukaan dan penerimaan dari masyarakat mengenai segala hal yang berhubungan dengan organisasi termasuk kebijakan-kebijakan dari lembaga tersebut.

Maka dari itu banyak organisasi pemerintah maupun swasta yang sekarang ini membutuhkan peran public relations. Dulu peran dan tugas-tugas public relations hanya dianggap sebagai pelengkap saja, Akan tetapi sekarang ini peran dan tugas-tugas public relations sudah dianggap penting dalam kelangsungan sebuah organisasi. Hal ini terbukti dengan lebih banyaknya organisasi pemerintah maupun swasta yang sudah menempatkan public relations sesuai dengan bidangnya dan tidak lagi dirangkap oleh bagian lain. Maka dari itu bagian public relations diprioritaskan dalam suatu organisasi, karena apabila tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin maka organisasi akan mengalami ketertinggalan di era yang penuh persaingan seperti sekarang ini terutama dalam bidang perolehan dan penyampaian informasi untuk kepentingan organisasi itu sendiri. Apalagi sekarang masyarakat membutuhkan adanya keterbukaan dalam bidang informasi dari sebuah organisasi dan dengan adanya public relations tentu akan mempermudah masyarakat memperoleh informasi yang dibutuhkan. Public relations merupakan suatu rangkaian kegiatan

(12)

yang diorganisir secara berkesinambungan dan teratur. Dalam beberapa konsep, public relations dikatakan bahwa ruang lingkup PR terkait dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Gambar 1.1: Ruang lingkup Public Relations

1.2

Definisi Public Relations / Kehumasan

Public relation dalam bahasa Indonesia juga sering disebut dengan kehumasan atau humas, menurut Frank Jefkins (2003:9i mendefinisikan

“Public relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”.

Menurut Edward Bernyas yang dikutip oleh Danandjaja (2011:14) menyatakan Public Relations adalah memberikan informasi secara langsung dan persuasif kepada publik agar merubah tindakan dan sikap publik dapat berintegrasi dengan tindakan dan sikap publik dari suatu institusi. Dari pengertian ini jelas terlihat bahwa peran seorang public relation yaitu memberikan informasi kepada publik. Tujuannya adalah mengajak publik agar mau mengubah tindakan dan sikap sesuai dengan yang diinginkan oleh seorang public relation.

Dari beberapa pengertian tentang public relations, ada beberapa kesamaan mengenai definisi public relations yaitu:

1. Melaksanakan public relationsprogram terencana dan berkelanjutan sebagai bagian dari manajemen.

(13)

2. Menangani hubungan-hubungan antar organisasi dan masyarakatnya,

3. Memantau kesadaran, pendapat, sikap dan perilaku di dalam dan di luar organisasi.

4. Menganalisis dampak kebijaksanaan, public relationsprocedure, dan tindakan terhadap masyarakatnya.

5. Membentuk dan mengelola komunikasi dua arah antara organisasi dan masyarakatnya.

6. Menghasilkan hubungan yang baru dan terpelihara kerjasama yang baik antar organisasi dan khalayaknya.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa pengertian public relations adalah suatu aktivitas yang dilakukan dengan cara menjalin hubungan- hubungan dalam bentuk komunikasi antara organisasi dengan keseluruhan publik baik eksternal maupun internal yang tujuannya untuk menumbuhkan saling pengertian, goodwill, dan kerjasama antar publik dengan jalan komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan bersama yang hendak dicapai.

1.3

Tujuan Public Relations

Frida Kusumastuti (2002:20) merumuskan tujuan public relations, sebagai berikut:

a. Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (Aspek Kognisi).

Saling pengertian dimulai dari saling mengenal atau mengetahui satu sama lain. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian, aktivitas public relations/public relations harus menunjukkan adanya usaha untuk saling mengenal dan mengerti antara publik dan organisasi. Sifat komunikasinya cenderung informatif yaitu dengan memberikan informasi kepada publik tentang organisasi, baik menyangkut isu- isu ataupun kegiaatan yang diadakan organisasi.

b. Menjaga dan membentuk saling percaya (Aspek Afeksi).

Untuk mencapai tujuan saling percaya, seorang public relations harus menerapkan public relationsship-public relationshsip komunikasi persuasif. Dengan ketulusan/kebaikan,

seorang public relations harus mampu mempersuasi publik untuk percaya kepada organisasi, sebaliknya juga organisasi untuk percaya kepada publiknya. Misalnya, hubungan dengan pers, seorang public relations officer memberikan informasi kepada organisasi dan pers. Seorang public relations harus mampu

(14)

meyakinkan kedua belah pihak untuk dapat menerima dan menghormati kepentingan masing-masing. Selain itu juga harus mampu meyakinkan bahwa publisitas yang buruk merupakan suatu halangan bagi pihak organisasi.

c. Memelihara dan menciptakan kerjasama (Aspek Psikomotoris).

Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuknya bantuan dan kerjasama nyata. Artinya, bantuan dan kerjasama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan dalam bentuk tindakan. Misalnya, hubungan dengan pers, seorang public relations/public relation sebagai wakil organisasi senantiasa terbuka terhadap pers yang menginginkan fakta, tidak mempersulit kerja pers dalam mendapatkan informasi dan menghubungi sumber berita, serta bila mungkin public relations memberi ide kepada pers.

Gambar 1.2 Peoses transfer Public Relations

Mengacu pada tiga tujuan yang telah disebutkan, bahwa setelah pengetahuan/pikiran dibuka, emosi/kepercayaan disentuh maka selanjutnya perilaku positif dapat diraih. Pada dasarnya tujuan hubungan masyarakat/public relations yang lebih besar yaitu terbentuknya citra/image yang favourable (baik terhadap organisasi dimana public

(15)

relations-public relation berada. Menurut Danandjaja (2011:22), tujuan dari adanya public relations dibagi berdasarkan kegiatannya. Adapun pembagian dari kegiatan public relatoins yaitu:

1. Internal Public Relations

Tujuan public relations berdasarkan kegiatan internal relations yaitu mencakup:

a. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap tingkah laku dan opini publik terhadap perusahaan, terutama sekali ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan.

b. Mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan, guna mencapai mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.

c. Memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat obyektif serta menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan, juga menjelaskan mengenai perkembangan perusahaan tersebut. Dimana pada tahap selanjutnya diharapkan publik karyawan tetap well inform. d.

Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi penugasan yang bersifat internal publik relations dalam perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut bahwa dalam mencapai tujuan yang diinginkan, seorang pimpinan harus selalu berorientasi kepada kepentingan publik. Seorang public relation pun harus bersifat obyektif agar publik tetap mau menerima kebijakan perusahaan dengan sikap terbuka.

2. External Public Relations

Tujuan dari public relations berdasarkan kegiatan eksternal relations, dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan dari publik. Secara public relationspractice tujuan dari eksternal public relations yaitu

“menyelenggarakan komunikasi yang efektif dimana mempunyai sifat informatif dan persuasif, guna memperoleh dukungan publik ataupun juga merubah pendapat publik sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator”. Mengenai istilah informatif itu sendiri, dalam kegiatan komunikasinya, dimaksudkan agar seorang petugas public relation harus dapat menumbuhkan pengertian yang jelas terhadap pesan komunikasi yang disapaikan itu kepada publik. Sehingga pada tahap selanjutnya, tidak akan menimbulkan perbedaan pendapat pada diri publik ketika menerima pesan komunikasi itu. Kemudian istilah persuasif itu sendiri dimaksudkan agar seorang petugas public relation dalam rangka mempengaruhi publik melalui penyajian pesan komunikasi yang disampaikannya tidak boleh dilakukan secara paksaan. Artinya perkataan ketika mempengaruhi publik,

(16)

penyajian pesan komunikasi itu harus dapat menumbuhkan kesadaran dalam diri publik sehingga pada tahap selanjutnya ketika publik mengadakan aksi, seolah-olah kegiatan yang dilakukannya timbul dari dalam dirinya berdasarkan kemauan sendiri, bukan akibat dari penerimaan pesan komunikasi itu.

3. Fungsi Public Relations

Scott M. Cutlip dan Allen Center dalam bukunya Effective Public Relations, memberikan penjelasan mengenai fungsi Public Relations sebagai berikut:

1. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili publik-publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi organisasi data dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan pandangan publik-publik tersebut.

2. Memberi arahan manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh publik.

3. Merencanakan dan melaksanakan public relationsogram-public relationsogram yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi.

1.4

Tugas Public Relations

Public relations untuk mencapai tujuan perusahaan/organisasi harus disertai dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Collin Coulson-Thomas (2002: 18-19), tugas-tugas pokok public relations adalah:

1. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan/organisasi, baik perusahaan sendiri maupun perusahaan saingan, juga ancaman dan peluangnya; mendiagnosis masalah- masalah yang dapat dipecahkan melalui saran-saran publik relation; mengidentifikasi masyarakat yang dituju dan saluran-saluran yang paling efektif digunakan untuk menjangkau mereka;

2. Memberi nasihat kepada pihak manajemen di semua tingkatan, terutama mengenai perkembangan intern dan ekstern, yang mungkin dapat mempengaruhi reputasi perusahaan/organisasi dalam hubungannya dengan kelompok-kelompok lain yang menjadi sasaran komunikasi perusahaan/organisasi tersebar.

3. Menjadi ahli depositor karena itu harus mengetahui semua aspek komunikasi perusahaan, baik intern maupun ekstern. Dengan cara mempertahankan para ahli, baik yang sudah ada maupun yang baru

(17)

masuk, sehubungan dengan teknik-teknik yang relevan dan kemudahan- kemudahan serta kontak-kontak yang mungkin digunakan mereka;

4. Membuat kontak dengan para pengambil keputusan ekstern yang penting. Selain itu, mengontak pula para pencetus ide dan sumbersumber informasi lain

5. Memastikan arus informasi yang efektif untuk kelompok-kelompok masyarakat yang terpilih, guna memanfaatkan saluran-saluran komunikasi yang cocok untuk mereka, seperti buku, majalah keluarga, surat kabar, radio, televisi, brosur, wawancara dan lain sebagainya

6. Membentuk komisi-komisi riset untuk public relationsoyek-public relationsoyek khusus, agar dapat menentukan dan memperkirakan situasi dan masalah, atau untuk mengukur efektivitas public relationsogram-public relationsogram dari public relation yang telah dilaksanakan.

7. Mengevaluasi masalah-masalah dan aktivitas public relation, sehingga dapat memberikan laporan-laporan yang teratur kepada pihak manajemen

8. Merencanakan dan memanaj kegiatan-kegiatan delegasi perusahaan/ organisasi. Misalnya, pameran, kunjungan, pertemuan, dan lain sebagainya

9. Membantu bagian-bagian lain dengan menganalisis masalah- masalah komunikasi, menulis dan menerbitkannya, memberikan keterangan baik dengan audio-visual maupun sarana- sarana pendukung lain serta bekerjasama untuk menanggulangi masalah- masalah yang telah ditentukan

10. Memastikan seluruh perusahaan/organisasi dan tidak melakukan sesuatu tindakan yang dapat mencemarkan nama baik perusahaan/

oganisasi.

(18)

Gambar 1.3. Fungsi dan tugas public relations

1.5

Media Public Relations

Dalam menjalankan tugasnya, seorang public relations membutuhkan media sebagai alat pendukung untuk terciptanya komunikasi atau penyampaian pesan yang efektif. Menurut Nova (2011), media public relations terdiri dari dua bentuk, yaitu media internal dan media eksternal. Dari pendapat tersebut yang dimaksud sebagai media internal antara lain dapat berbentuk majalah, tabloid, buletin, koran, website perusahaan, intranet perusahaan, company public relationsoftfile, financial report, dan lain-lain. Sedangkan yang dimaksud media eksternal adalah media massa baik yang berbentuk cetak maupun elektronik.

1.6

Etika Public Relations

Beberapa contoh etika seorang public relation antara lain:

1. Menjaga citra dan nama baik perusahaan. Seorang public relation officer harus selalu bicara mengenai hal-hal positif tentang perusahaan. Jangan sampai seorang public relation officer menjelek-jelekkan nama perusahaan, karena hal ini akan menurunkan citra perusahaan di mata publik.

2. Menjaga hubungan baik dengan publik. Salah satu kunci keberhasilan seorang public relaion officer dalam menjalankan tugasnya adalah dengan selalu menjalin hubungan baik dengan publik. Dengan begitu akan mempermudah seorang public relation officer untuk melakukan kerja sama dengan publik dalam berbagai kegiatan.

(19)

3. Menjaga perilaku dan sikap. Dalam menjalankan tugasnya, seorang public relation officer dituntut untuk selalu berhubungan dengan publik. Oleh sebab itu hendaknya dalam berperilaku dan bersikap harus dijaga sesuai dengan etika. Karena perilaku dan sikap seorang public relation dapat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam menjalankan tugasnya.

4. Menjaga cara berkomunikasi dengan publik. Komunikasi merupakan faktor utama dalam public relations. Dan kepandaian dalam berkomunikasi merupakan hal terpenting yang harus dimiliki oleh seorang public relation officer. Dalam berkomunikasi dengan publik pun seorang public relation officer harus memiliki etika.

Jangan sampai seorang public relation officer justru menyinggung perasaan publik. Karena hal ini akan mengakibatkan penilaian yang negatif dari publik terhadap perusahaan.

5. Menjaga kerahasiaan perusahaan. Ketika menjalankan tugasnya, seorang public relation officer harus mampu menjaga segala informasi yang bersifat rahasia yang dimiliki perusahaan. Ada informasi yang tidak seharusnya disampaikan kepada publik.

Karena jika rahasia perusahaan jatuh ketangan publik, maka perusahaan akan mengalami kerugian dan akan memberikan dampak yang sangat besar.

6. Berperilaku sesuai kode etik public relationsprofession. Dalam menjalankan tugasnya, seorang public relation officer memiliki aturan tingkah laku yang diatur dalam peraturan kode etik public relationsprofession.

1.7

Soal Latihan dan Soal Analisis

1. Setelah anda mempelajari materi mengenai dasar-dasar public relations, jelaskan perbedaan antara public relations dan marketing!

2. Mengapa Public relations sangat penting keberadaanya untuk perusahaan?

3. Carilah seorang public relations yang menjadi role model anda.

Jelaskan mengapa anda menjadikannya sebagai role model?

(20)

Soal Analisis

Virus corona atau Covid-19 merupakan pandemi yang sedang terjadi saat ini, memiliki pengaruh besar secara global di hampir semua sektor. Indonesia tidak luput terkena imbasnya. Dalam kondisi yang sangat memprihatinkan ini, jabatan Public Relations sebenarnya justru sangat diperlukan untuk terus berkomunikasi dengan masyarakat luas. Saat yang tepat untuk mengkomunikasikan berita-berita atau hal-hal berdasarkan informasi / fakta yang akurat, transparan, positif, dan akan lebih baik lagi jika kita dapat memberi motivasi supaya tidak memperburuk keadaan.

Tugas instansi Public Relations (PR) adalah memastikan tidak terjadinya berita yang simpang siur, dan terbentuknya kesalah- pahaman, menyampaikan kebijakan- kebijakan yang telah dibuat organisasi, serta meredam berita-berita negatif termasuk hoax.

Ini merupakan beberapa hal yang bisa di terapkan oleh PR selama pandemi Covid-19 ini terjadi.

Tugas: carilah sebuah berita terkait tugas public relations ditengah pandemi, buatlah sebuah kliping kemudian review menurut tujuan, fungsi, tugas, media yang dipakai, dan etika public relations!

(21)

Bab 2

Riset Public Relations

Kompetensi yang Diharapkan Setelah Membaca Bab Ini:

1. Mampu memahami konsep dasar riset dalam public relations 2. Mahasiswa mampu memahami pentingnya dan peran riset public

relations

3. Mahasiswa mampu memahami manfaat dari riset 4. Mahasiswa mampu memahami teknik riset

2.1

Konsep Dasar Riset dalam Public Relations

Idealnya public relationsaktisi public relations selalu punya waktu untuk melakukan riset sebelum mereka memulai suatu public relationsogram ataupun aktivitas. Selain itu, organisasi yang bekerja sama dengan mereka biasanya akan meminta hasil riset tersebut sebagai elemen inti pengembangan strateginya.

Riset yang dilakukan public relations memiliki potensi menjadi fondasi untuk membangun si public relations yang lebih baik selain membangun organisasi bersangkutan itu sendiri. Public relationsaktisi public relations bisa menggunakan hasil risetnya untuk mengembangkan strategi dan public relationsogram kemudian mengevaluasi hasilnya.

Peran Riset dalam Public relationspractice Public Relations Misalnya, seorang CEO bertanya, apa saja yang sudah dicapai berbagai departemen di perusahaannya selama beberapa tahun belakangan ini, si CEO ini ingin tahu bagaimana setiap departemen berkontribusi pada tujuan pencapaian organisasinya. Nah, bagi departemen public relations, pencapaian tidak hanya dilihat dari berapa banyak siaran media yang dibagikan, newsletter pegawai yang diterbitkan, atau jumlah orang yang mengunjungi situs internalnya. Semua yang disebut tadi hanyalah output- nya yang pada kenyataannya harus dicapai kesuksesan bisnis organisasinya. Bagaimana caranya mereka mempengaruhi perilaku atau sikap publik yang bisa membuat organisasinya lebih baik? Di sinilah riset yang dilakukan oleh public relations sangat berperan dalam mengindentifikasi isu-isu penting yang berhubungan dengan ruang lingkup kerjanya, lalu mengembangkannya menjadi strategi public relations, serta menggunakannya untuk mengukur pengaruh public relationsogram tersebut terhadap perusahaan. Tanpa adanya riset, public relations akan mendapatkan output yang kecil dengan mengandalkan dugaan- dugaan atau asumsi belaka sebagai bahan laporan. Tanpa adanya riset, public

(22)

relationspraction tidak bisa menunjukkan bagaimana caranya suatu public relationsprogram publicpractision dapat menggerakkan perubahan.

Berikut adalah gambar proses dari public relations yang diawali dengan riset.

Gambar 2.1. Proses Public Relations

Definisi Riset Public Relations

Riset merupakan pengumpulan data, fakta, dan informasi secara sistematis dalam upaya mengembangkan pengertian. Sebagian besar kegiatan asosiasi PUBLIC RELATIONS dalam menyampaiakan informasi harus secara akurat mengenai datanya, dan berkaitan dengan public, public relationsproduk dan public relationsprogram-public relationsprogram yang dirancang tersebut harus mampu menjawab pertanyaan :

• Bagaimana mengidentifikasi dan mendefinisikan kelompok publik sebagai pendukung?

• Bagaimana pengetahuan yang berkaitan dengan rancangan pesan- pesan yang akan disampaikan?

(23)

Bagaimana kaitannya dengan rancangan public relationsprogram tersebut?

• Bagaimana kaitannya dengan media yang dipergunakan dalam penyampaian pesan-pesan tersebut?

• Bagaimana kaitannya denga perencanaan untuk penyerapan media yang dipergunakan?

• Bagaimana kaitannya dengan pelaksanaan dari taktik public relationsprogram tersebut?

Berikut adalah proses dalam riset public relations

Gambar 2.2. Proses dalam riset public relations 2.2 Pentingnya Riset

Efektifitas Public Relations (public relationsi erat kaitannya dengan public elationsproses relationsprogram, dan public relationproces evaluasi.

Riset dilakukan dengan tujuan agar riset, karena riset merupakan bagian integral dari perencanaan, pengembangan public public relations mampu membuat keputusan-keputusan kebijakan dan merencanakan strategi untuk public relationsogram komunikasi yang efektif.

(24)

2.3

Peran Riset

Riset adalah suatu wujud tahap „mendengarkan‟. Glen public relationsofesor Broom dan David Dozier dari San Diego State University, dalam buku mereka Menggunakan Riset dalam Public Relations, hanya berkata, Riset adalah kontrol, objektif, dan pengumpulan informasi secara sistematis untuk menggambarkan tujuan dan saling pengertian.

Riset dilakukan untuk mempersiapkan informasi, data dikontrol, dan diinterpublic relationsetasi. C. Blair Jackson, Senior Vice Public relationsesident dari Rogers & Cowan, Inc, di New York: walasan yang paling kuat untuk menggunakan riset ini adalah untuk memastikan bahwa public relationsogram public relations yang dirancang adalah yang terbaik.

Bahwa public relationsogram dibuat untuk berbicara kepada khalayak yang tepat, bahwa dibuat dengan menggunakan pesan yang tepat, dan bahwa fokus juga pada persepsi yang tepat pula. Sedangkan riset evaluasi yang akan memastikan hal itu berjalan baik atau tidak.

Gambar 2.3. Piramida Public relations

Pemilihan jenis riset bisa digunakan untuk mencapai tujuan organisasi dan memenuhi kebutuhan informasi. Orientasi riset fokus pada subjek dan situasinya. Waktu dan anggaran menjadi pertimbangan. Pertanyaan yang sering muncul adalah :

1. Apa permasalahannya?

2. Apa saja jenis informasi yang dibutuhkan?

(25)

3. Bagaimana hasil riset digunakan?

4. Untuk spesifikasi publik apa?

5. Dilakukan sendiri atau menyewa konsultan dari luar?

6. Bagaimana analisa data riset, pelaporan, atau penerapannya?

7. Seberapa cepat hasil diperlukan?

8. Seberapa besar biaya riset?

Pertanyaan tersebut akan membantu public relations menentukan tingkat dan sifat dari riset yang diperlukan.

Cutlip dan Center menyatakan empat upaya pemecahan persoalan public relations program kerja dan riset dalam public relations yaitu :

1. Defining public relations problem

Langkah pertama meliputi memperhatikan dan mengawasi pengetahuan, opini, dan perilaku pihak-pihak yang berhubungan dan terpengaruh oleh sikap dan kebijakan sebuah organisasi dalam upaya mendefinisika masalah public relations, riset menjadi hal krusial karena mampu memberikan informasi awal yang dibutuhkan untuk merencanakan aksi public relations dan memainkan peran penting dalam mengevaluasi efektifitas sebuah public relationsprogram.

2. Planning and Public relations pogramming

Ketika public relationsaktisi public relations telah berhasil mendefinisikan masalah melalui serangkaian riset atau riset dan analisis maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh public relationsaktisi public relations adalah merencanakan strategi dan public relationsprogram dalam upaya menyelesaikan masalah.

Public relationsaktisi public relations mengembangkan perencanaan public relationsogram strategis bekerjasama dengan manajer yang lain karena pada public relationshipnya public relationsprogram public relations yang disusun tidak akan berjalan dan berhasil jika tidak mendapat dukungan dari pihak lain dalam perusahaan.

Perencanaan strategis public relations meliputi membuat keputusan mengenai sasaran dan tujuan public relationsprogram, mengidentifikasi publik yang berkepentingan, menentukan kebijakan atau aturan untuk memandu pemilihan dan penentuan strategi, aksi dan komunikasi.

3. Taking action and communicating

Berdasarkan perencanaan strategis yang telah disiapkan dan disetujui, implementasi public relationsogram aksi dan komunikasi yang dirancang untuk sasaran spesifik bagi masing- masing publik

(26)

dilakukan untuk mencapai tujuan public relationsogram. Strategi aksi biasanya meliputi perubahan kebijakan, public relationsosedur, public relationsoduk, jasa, dan perilaku organisasi. Agar implementasi perubahan berhasil, pihak managemen dan public relationsaktisi public relations harus memandang public relations lebih dari sekedar publisitas dan komunikasi persuasif.

Implementasi public relationsogram (aksii memerlukan keahlian berkomunikasi yang terencana. Pada tahap ini, pesan yang dirancang untuk tiap publik sasaran dipastikan mendukung pencapaian sasaran dan objektif public relationsogram begitu juga dengan kepentingan masing-masing publik.

4. Evaluating the Public relationsprogram

Langkah terakhir meliputi menilai persiapan, implementasi, dan hasil pelaksanaan public relationsogram. Perubahan ketika public relationsogram sedang dilaksanakan dilakukan berdasarkan evaluasi respon atas apakah sebuah public relationsogram berjalan dengan lancar atau tidak. Evaluasi menjadi bagian paling penting dan tidak terpisahkan dari public relationsoses manajemen public relations karena akan memberikan kesimpulan mengenai keberhasilan public relationsogram public relations yang dijalankan dan faktor-faktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya sebuah public relationsogram.

2.4

Manfaat Menggunakan Riset

Sebuah public relations program komunikasi pasti melalui public relations poses riset terlebih dahulu. Secara umum, departemen public relations menghabiskan sekitar 3 sampai 5 persen dari anggaran mereka untuk riset.

Bahkan ada yang berpendapat harus 10 persen. Manfaat dari menggunakan riset untuk public relations adalah :

1. Mencapai kredibilitas dengan manajemen

Kredibilitas organisasi/perusahaan dimana eksekutif perlu menyusun public relationsogram pengembangan pasti membutuhkan fakta lapangan, bukan dugaan dan firasat untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Menetapkan audiens dan segmen publik

Informasi rinci tentang demografi, gaya hidup, karakteristik, dan pola konsumsi khalayak membantu untuk memastikan bahwa pesan mencapai audiens yang tepat.

3. Merumuskan strategi

Kesalahan menyusun strategi akan membuat banyak anggaran terbuang percuma. Sehingga di sini ketepatan hasil riset menjadi sangatlah penting.

(27)

4. Pesan / copy writing

Riset terhadap isi/materi pesan untuk menentukan pesan yang tepat untuk audience yang tepat pula.

5. Membantu manajemen keep in touch

Dalam komunitas massa, manajemen puncak terisolasi dari perhatian terhadap karyawan, pelanggan, dan publik penting lainnya. Riset ini membantu menjembatani kesenjangan tersebut.

Umpan balik ini sebagai masukan untuk eksekutif puncak untuk menyusun kebijakan dan strategi komunikasi yang lebih baik.

6. Mencegah krisis

Permasalahan yang berupa krisis organisasi banyak bersumber dari masalah operasional internal dan kaitannya dengan kepentingan dan kepuasan publik, bahkan lebih parah daripada masalah bencana alam atau lainnya, karena dari hal itulah citra perusahaan/organisasi dipertaruhkan.

7. Memantau kompetisi

Perusahaan yang cerdas akan melacak apa yang dilakukan pesaing.

Hal ini dilakukan melalui riset konsumen, meminta mengomentari public relationsoduk bersaing, analisis isi dari liputan media, dan ulasan industri dalam jurnal perdagangan. Riset semacam ini sering membantu sebuah organisasi bentuk komunikasi pemasaran dan strategi untuk melawan kekuatan pesaing dan memanfaatkan kelemahan apapun.

8. Pengaruh opini publik

Fakta-fakta dan angka, dikumpulkan dari berbagai sumber-sumber public relationsimer dan sekunder, dapat mengubah opini publik.

9. Menghasilkan publisitas

Jejak pendapat dan survey dapat menghasilkan publisitas untuk sebuah organisasi. Banyak survey tampaknya terutama dirancang dengan public relationsogram publikasi melalui benak audience.

10. Mengukur kesuksesan

Dasar dari setiap public relationsogram public relations adalah seberapa banyak waktu dan uang yang dihabiskan untuk mencapai tujuan.

Dalam public relationsoses manajemen public relations, riset mempunyai beberapa manfaat(cutlip, center & broom, 2007, h. 322 – 323i:

a. Tanpa riset, public relations praktisi tidak leluasa mengatakan bahwa mereka mengetahui situasi dan bisa merekomendasikan situasi

(28)

b. Dengan riset dapat menyajikan dan mengajukan public relationsproposal yang didukung oleh bukti dan teori.

c. Mengurangi ketidakpastian dalam pembuatan keputusan.

2.5

Teknik Riset

Ketika kata “riset” digunakan, yang terlintas adalah survey dan tabulasi statistik yang rumit. Dalam public relations, riset digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang segala hal yang memungkinkan bisa mendukung aktifitas dan efektifitas tugas public relations.

Walter k. Lindenmann, senior vice public relationsesident dan direktur riset untuk ketchum public relations pernah melakukan riset terhadap para public relationsofesional, menemukan bahwa tiga perempat dari responden menyatakan bahwa mereka melakukan teknik riset secara sekilas dan informal secara ilmiah dan tepat. Teknik yang biasa mereka gunakan adalah riset terhadap literatur database informasi dari berbagai sumber tentang segala hal yang ingin mereka ketahui.

Teknik ini biasa disebut sebagai riset sekunder, karena mengumpulkan dan mempelajari artikel majalah dan database elektronik. Hal ini berbeda dengan riset public relationsimer yang cenderung mengandalkan informasi yang selalu baru/up to date yang dihasilkan melalui desain riset yang spesifik dan mendalam.

Riset dikategorikan dalam istilah riset kualitatif dan kuantitatif.

Lindenmann memperbandingkan perbedaan antara keduanya di halaman berikutnya.

(29)

Teknik riset yang digunakan public relations (Lattimore, Baskin, Heiman

& Toth, 2010, hal. 106-11):

1. Teknik riset informal / pendahuluan

Riset informal adalah sebuah metode untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang audiensi tanpa metode riset ilmiah yang ketat. Riset informal ini dapat diterapkan pada beberapa kegiatan seperti: menyimpan dokumen, kontak utama, komite khusus, kelompok focus, pemantauan informal serta pemanfaatan internet, perpustakaan dan sumber database.

2. Teknik riset ilmiah / formal

Teknik riset dengan menggunakan metode ilmiah seperti analisis isi, riset survei serta riset eksperimental.

2.6 Latihan Soal dan Soal Analisis Latihan soal

1. Mengapa riset diperlukan dalam divisi public relations, melakukan tugasnya?

2. Carilah sebuah peristiwa dimana public relations gagal dalam melakukan tugasnya karena kurangnya riset dalam melakukan kegiatan

3. Buatlah sebuah proposal/ lembar kerja tentang sebuah kegiatan perusahaan yang memerlukan riset (contohnya peluncuran produk baru, acara ulang tahun perusahaan, family gethering, dan lain-lain)

(30)

Soal Analisis

Kasus Lemak Babi di Indonesia

(sumber: khabarislam.wordpublic relationsess.com)

Kasus lemak babi bukan barang baru di Indonesia. Sebelumnya, di era 80-an, ummat Islam pernah digegerkan hasil temuan Dr. Tri Soesanto, Universitas Brawijaya, tentang kandungan gelatin pada beberapa public relationsproduct makanan. Adalah Tri Soesanto, seorang dosen teknologi pangan di Universitas Brawijaya Malang. Kala itu, sekitar tahun 80-an, bersama sejumlah mahasiswanya, ia menyentak kesadaran umat Islam Indonesia setelah risetnya menunjukkan, banyaknya makanan yang memakai bahan dari babi.

Hasilnya cukup mencengangkan. Sebab Tri menemukan 34 jenis makanan dan minuman yang mengandung barang haram itu. Hasil riset itu menghebohkan masyarakat Muslim di Indonesia. Gara- gara hasil riset ini, banyak pengusaha panik. Public relations produsen biskuit Siong Hoe, PT Tri Fabig, misalnya, harus wmengiklankan diri bila barangnya tidak haram. PT Food Specialties Indonesia (FSIi, terpaksa harus mengeluarkan dana iklan Rp 340 juta).

Bahkan, Sekjen Departemen Agama (ketika itu Tarmidzi Taher, bersama tim MUI, secara demonstratif minum susu di pabrik Dancow di Pasuruan untuk meredam kepanikan masyarakat.

Tugas: Cari kasus terkait isu tersebut pada sebuah perusahaan atau produk. Kemudian lakukan analisis terhadap penyelesaian masalah oleh public relations officer.

(31)

Bab 3

Kapita Selekta Public Relations

Kompetensi yang Diharapkan Setelah Membaca Bab Ini : 1. Mampu memahami konsep dasar kapita selekta public relations 2. Mampu memahami tipe-tipe public relations

3. Mampu memahami bagaimana public relations presentation yang efektif

4. Mampu memahami teknik riset

3.1 Konsep Dasar Kapita Selekta Public Relations

Sejalan dengan persaingan yang semakin tajam di dunia bisnis, maka peranan public relations sangatlah penting dalam suatu perusahaan.

Setiap perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran, baik public relationsoduk maupun jasa selalu menciptakan hubungan yang baik, selaras dan harmonis denga pihak luar perusahaan lain atau pelanggan. Hal ini dikarenakan bagi suatu perusahaan pelanggan merupakan faktor yang amat penting, sebab maju mundurnya suatu perusahaan ditentukan oleh banyak sedikitnya pelanggan perusahaan tersebut. External public relations, hubungan dengan publik di luar perusahaannya merupakan suatu keharusan yang mutlak. Sesuai dengan sifatnya, dalam masyarakat modern tidak akan ada kemungkinan bagi seorang insan atau suatu badan bisa hidup menyendiri. Masing-masing akan saling membutuhkan satu sama lain. Seperti halnya suatu perusahaan, tidak akan mugkin bisa hidup kalau dia tidak bisa mendatangkan bahan baku, kemudian menyalurkan dan memasarkan hasil public relations prooduction nya. External public relations merupakan salah satu bentuk dari kegiatan public relations yang ditujukan kepada pihak yang berada di luar instansi atau perusahaan yang merupakan penyelenggaraan komunikasi timbal-balik antara perusahaan menetukan sukses tersebut yang pada akhirnya diharapkan dapat membentuk citra baik perusahaan.

Kegiatan External Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan, yaitu keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing, pemerintah, konsumen, pesaing, dan lain sebagainya dan lain sebagainya.

Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka

(32)

akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/perusahaan dengan public eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya.

Public relations sangat berperan penting dalam suatu perusahaan/organisasi, karena jika dilihat seorang public relations mempunyai level kedua setelah direktur. Public relations tidak hanya menjalin hubungan dengan instansi, media tapi juga berperan dalam membangun brand yang positif. Sehingga baik buruknya pandangan orang lain terhadap suatu perusahaan sangat bergantung sekali kepada public relationsnya membentuk suatu pencitraan terhadap perusahaan tersebut.

Jika dilihat, adapun esensi dari public relations ini adalah sebagai berikut:

“Menjalin hubungan baik kepada orang lain, institusi/perusahaan, media dengan cara melakukan suatu komunikasi yang efektif dan efisien kepada komunikan dan dapat membangun dan membentuk suatu citra yang positif baik untuk perusahaan maupun dirinya sendiri”.

Public relations mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Public relations memiliki kaitan erat dengan opini publik. Dalam hal ini public relationsaktisi public relations berupaya untuk mempengaruhi publik agar memberikan opini yang positif bagi organisasi atau perusahaan. Namun di sisi lain public relations harus berupaya mengumpulkan informasi dari khalayak, menginterpublic relationsetasikan informasi itu dan melaporkannya kepada manajemen jika informasi itu memiliki pengaruh terhadap keputusan manajemen.

2. Public relations memiliki kaitan erat dengan komunikasi. Public relationsaktisi public relations harus bertanggung jawab menjelaskan tindakan perusahaan kepada khalayak yang berkepentingan dengan organisasi atau perusahaan. Public relationsaktisi public relations harus memberikan perhatian terhadap pikiran dan perasaan khalayak terhadap organisasi.

Public relations harus menjadi saluran arus bolak-balik antara organisasi dan khalayaknya.

3. Public relations merupakan fungsi manajemen. Public relations berfungsi membantu manajemen dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai serta menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah. Public relations juga harus secara rutin memberikan saran kepada manajemen. Public relations harus memiliki kegiatan yang terencana dengan baik.

Model perencanaan public relations:

a) Pengenalan situasi b) Penetapan Tujuan

(33)

c) Defenisi Khalayak

d) Pemilihan media dan teknik-teknik public relations e) Perencanaan Anggaran

f) Pengukuran hasil

3.2

Cara Membuat Public Relations Presentation yang Efektif a. Untuk meyakinkan pendengar, jangan memilih cara

inkonvensional (tidak lazim, tapi sampaikan public relationspresentasi yang berisi agar bisa difahami oleh pendengar.

b. Faktor penting dalam public relationsesentasi adalah

keseluruhan ide yang disampaikan harus dapat difahami oleh pendengar

PR adalah suatu seni untuk

menciptakan pengertian public yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang atau sesuatu organisasi atau badan (Howard Bonham) Salah satu tugas dari public relations adalah melakukan presentasi kepada khalayak sehingga tujuan yang ingin disampaikan ke khalayak

tersampaikan. Oleh sebab itu seorang public relations harus menguasai konsep dan terknis dalam menjalankan tugas-tugasnya.

(34)

c. Pada akhir public relationsesentasi, sangat dianjurkan untuk mengulas kembali point- point penting yang dipublic relationsesentasikan

d. Pemakaian demonstrasi eksperimen merupakan hal yang menarik.

e. Siapkan beberapa alternatif yang akan didemonstrasikan pada pendengar.

f. Perhatikan pengaturan waktu/scheduling dalam menyampaikan public relationsesentasi.

g. Jika public relationpresentasi terasa berjalan lambat, anda perlu untuk meringkas materi yang disajikan.

h. Cek lah public relationspropjector sebelum melakukan public relationspresentation

Membangun Fondasi Public relations presentasi

Ada paling sedikit ada 4 hal yang wajib anda persiapkan:

a. Menganalisis momentum dan acara.

b. Mengenali audiens.

c. Menentukan sasaran dan tujuan spesifik.

d. Mempelajari lokasi Alat bantu yang biasa digunakan:

a. Model b. Gambar

c. Grafis: tulisan, peta, tabel

d. Audio: kaset, radio, piringan hitam

e. Public relationsproyeksi diam: transparansi, slide f. Public relationsproyeksi bergerak: TV, film g. Permainan dan simulasi

Persiapan Lainnya dalam presentasi public relations : a. Kuasai materi public relationspresentasi.

b. Latihan public relationsesentasi: ai latihan tanpa ada audiens, bi latihan di depan kaca, ci latihan di depan audiens.

c. Evaluasi hasil latihan dan perbaiki sampai anda yakin akan sukses.

d. Public relationsediksi pertanyaan yang mungkin akan muncul dan siapkan jawabannya.

e. Siapkan fisik dan mental anda.

f.

(35)

Membuka public relations presentasi dan Merebut Perhatian

a. Jembatanilah antara apa yang baru berlalu dan apa yang segera terjadi – public relationsesentasi anda.

b. Beritahu audiens tentang sasaran dan tujuan anda.

c. Libatkan audiens dalam topik anda sesegera mungkin.

d. Bangunlah kepercayaan audiens terhadap anda dengan menjelaskan manfaat yang akan mereka petik.

e. Pastikan audiens menyadari bahwa anda memegang kendali, terbukalah mengenai anda jika perlu.

g. Pastikan audiens mengetahui bahwa anda senang berada diantara mereka.

Menutup Public relations presentasi:

a. Membuat ringkasan.

b. Kutipan.

c. Himbauan dan pernyataan memotivasi.

d. Tantangan untuk segera bertindak.

e. Lelucon yang relevan.

f. Mengulangi manfaat.

g. Meminta audiens meneriakkan slogan tertentu (pada kasus tertentu).

Komunikasi Public relationspromosi dan Pemasaran

Komunikasi yang dilakukan dengan adanya elemen-elemen public relationsomosi dari marketing mix ( public relation, advertising, sales public relationsomotion, dan personal sellingi yang ditujukan untuk memasarkan barang dan jasa kepada target atau calon audience/ pembeli.

Inti Komunikasi Pemasaran bagi publict relations:

1. Strategi komunikasi pemasaran

2. Perencanaan dan segmentasi potensial (peluang pasar, analisis pesaing,target market tinggi)

3. Perencanaan media 4. Kreatif pesan dan media

5. Biaya komunikasi dan belanja iklan 6. Riset komunikasi pemasaran 1) Manajemen isu dan krisis

Manajemen isu pertama kali dikemukakan oleh konsultan public relations, W. Howard chase pada tahun 1976. Menurutnya, manajemen isu mencakup identifikasi isu, analisis isu, menentukan public relationsioritas, memilih public relationsogram strategi, mengimplementasikan public

(36)

relationsogram aksi dan komunikasi serta mengevaluasi efektivitasnya.

Jadi, manajemen isu adalah public relationsoses public relationsoaktif dalam mengantisipasi, mengidentifikasi, mengevaluasi, dan merespons isu-isu kebijakan public yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan public mereka. Ada dua esensi manajemen isu sebagai berikut:

- Identifikasi dini atas isu yang berpotensi mempengaruhi organisasi.

- Respons strategis yang didesain untuk mengurangi atau memperbesar konsekuensi dari isu tersebut.

Manajemen isu adalah bagian dari fungsi public relations. Akan tetapi, jika hanya dilihat sebagai komunikasi persuasif, menjadi salah satu taktik untuk mempengaruhi kebijakan publik, bukan sebagai bagian dari perencanaan strategi organisasi.

Public relations berhubungan dengan solusi krisis:

1. Public relations-public relations proaktif tanggulangi krisis

2. Public relations berperan penting tanggulangi krisis secara menyeluruh 3. Public relations berikan masukan evaluasi penanggulangan krisis dan

akhir krisis.

Situasi krisis berlangsung, public relations harus:

1. Perkecil stress senior management dalam mengambil keputusan dan public relations buat laporan singkat tentang informasi yang diperlukan media massa, karyawan dan keluarga karyawan.

2. Dirikan emergency center

3. Tunjukkan keinginan komunikasi terbuka dan jujur

Perusahaan sangat perhatian dan tanggung jawab di saat krisis. Persiapan krisis :

1. Bentuk tim task force

2. Ciptakan sistem komunikasi krisis 3. Tekankan semua kelemahan perusahaan 4. Tekankan akibat krisis bagi target publik 5. Ciptakan pesan yang mengurangi akibat buruk 6. Tulis buku pedoman

7. Buat simulasi situasi krisis

Public relationsshsip-public relationsship situasi krisis : 1. Kumpulkan fakta dan update kontinyu

2. Putuskan fatwa yang harus disiarkan dan tidak 3. Buka jalur komunikasi dan hubungi media massa 4. Berikan jawaban terbuka dan faktual

(37)

5. Tunjukkan perusahaan lakukan segala cara tanggualangi krisis 6. Komunikasi terus menerus

7. Komunikasi penyuluhan

Pada kegiatan penyuluhan, komunikasi memegang peranan sentral.

Kegiatan penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan non formal yang bertujuan merubah perilaku masyarakat khususnya masyarakat sekitar hutan dari perilaku yang kurang menguntungkan ke arah perilaku yang dapat menguntungkan masyarakat. Dalam suatu public relationsoses pendidikan dibutuhkan komunikasi yang efektif. Dengan komunikasi yang efektif maka masyarakat dapat diajak, dibimbing, diarahkan agar menjadi masyarakat yang mau dan mampu secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat menjadi masyarakat yang mandiri dalam menentukan masa depannya sendiri.

Namun demikian kegiatan komunikasi penyuluhan tidak akan berjalan sebagaimana yang diharapkan apabila tidak terdapat interaksi dinamis dan harmonis antara masyarakat dengan penyuluh. Interaksi yang dinamis dan harmonis akan terjadi apabila diantara masyarakat dan penyuluh telah ada rasa saling percaya. Rasa percaya timbul apabila masing-masing pihak saling mempersepsi memiliki kredibiltas minimal.

Kredibilitas merupakan salah satu faktor penting dalam komunikasi.

Apabila seorang penyuluh dinilai tinggi kredibilitasnya oleh masyarakat maka penyuluh tersebut akan mudah diterima masyarakat. Demikian pula perlu disadari oleh penyuluhan bahwa masyarakat pada dasarnya memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Masyarakat jangan dianggap bodoh atau tidak memiliki kapasitas sama sekali. Masyarakat sebenarnya memiliki energi namun masih bersifat potensial (diami oleh karena itu perlu digerakkan menjadi energi yang aktif, energi yang besar yang dapat mengarahkan masyarakat tersebut menuju pada perbaikan kondisi hidupnya.

3.3

Latihan Soal dan Analisis

1. Mengapa public relations juga disebut sebagai promotions, expression, pressure, dan provocation, uraikan dan jelaskan?

2. Jelaskan kegiatan public relations di perusahaan.

3. Dalam public relations dikenal istilah public internal dan public eksternal. Jelaskan siapa mereka?

(38)

Soal Analisis

Tahun 2013, Hyundai, merk mobil buatan Korea Selatan merilis iklan kontroversial yang disiarkan di Inggris. Iklan tersebut menggambarkan seorang pria yang mencoba bunuh diri dengan masuk ke dalam mobil Hyundai IX35 dengan garasi yang tertutup. Niatnya meracuni diri sendiri dengan gas monoksida. Namun karena mobil tersebut bebas emisi berbahaya, usaha bunuh diri tersebut gagal.

Ketika protes bermunculan, Hyundai meminta maaf dan langsung menarik iklan dari media. Salah satu yang menentang iklan tersebut adalah Holly Brockwell, seorang wanita yang bekerja sebagai eksekutif di bidang periklanan. Saat melihat adegan itu, tubuhku bergetar dan aku mulai menangis, katanya dalam surat terbuka untuk Hyundai. Wajar saja, saat kecil Brockwell kehilangan ayahnya yang bunuh diri dengan cara sama seperti yang ditampilkan Hyundai dalam iklannya.

Tugas: Analisis kasus tersebut, sebutkan pelanggaran apa saja yang terjadi pada iklan hyundai tersebut, kemudian apa yang harus dilakukan publict relations dalam menangani masalah tersebut

(39)

Bab 4

Kampanye Public Relations

Kompetensi yang Diharapkan Setelah Membaca Bab Ini:

1. Mampu memahami konsep dasar kampanye public relations 2. Mampu memahami katagori kampanye public relations 3. Mampu memahami teknik kampanye public relations 4. Mampu memahami jenis-jenis kampanye public relations 5. Mampu memahami dimensi dan tahapan perencanaan kampanye 6. Mampu memahami katagori kampanye public relations

7. Mampu memahami teknik kampanye public relations 8. Mampu memahami kelompok sasaran kampanye 4.1 Konsep Dasar Kampanye

Public Relations

Dalam perspektif Public Relations kampanye adalah kegiatan mengomunikasikan atau mensosialisasikan sebuah ide atau gagasan agar diterima oleh khalayak sasaran. Public relationsogram kampanye public relations harus wberhasilw dimuat oleh media sehingga dapat tersebar secara luas. Pemuatan public relationsprogram kampanye di media akan memberikan keuntungan, yaitu terbangunnya citra positif organisasi di mata publik, selain tercapainya tujuan-tujuan kampanye. Kata berhasil di atas mengandung makna bahwa public relations bukan menjadikan iklan sebagai senjata utamanya, tetapi, melalui publisitas media. Jika kegiatan-kegiatan kampanye diberitakan oleh media tanpa perlu membayar slot waktu atau space media, maka dapat disebut berhasil.

Menurut Rogers dan Storey, bahwa kampanye adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang teroganisasi dengan tujuan untuk menciptakan suatu akibat tertentu terhadap sasaran secara berkelanjutan dalam periode tertentu (Ruslan, 2008, p: 23).

(40)

Kampanye Public Relations dalam arti sempit bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran target audiencei untuk merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga atau organisasi (corporate activities) agar tecipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat melalui penyampaian pesan secara intensif dengan public relationsoses komunikasi dengan jangka waktu tertentu yang berkelanjutan. Dalam arti umum atau luas, kampanye public relations tersebut memberikan penerangan terus-menerus serta pengertian dan memotivasi masyarakat terhadap suatu kegiatan atau public relationsogram tertentu melalui public relationsoses dan teknik komunikasi yang berkesinambungan dan terencana untuk mencapai publisitas dan citra yang positif (ruslan 2002 :p.66)

Salah satu tugas public relations adalah melakukan kampanye yang efektif dalam penyampaian tujuan yang diinginkan, salah satu perusahaan yang mempunyai kampanye PR yang terbaik adalah Coca Cola, sontohnya Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) Jawa Tengah menggelar kampanye dan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sebagai bagian menjaga kebersihan tangan dalam masa pandemi Covid-19

Kampanye PHBS dilakukan sejak April lalu, dengan menyasar warga atau daerah yang ada di sekitar manufaktur. Kampanye dilakukan dengan memberikan edukasi diantaranya mencuci tangan dengan benar.

PR Coca-Cola Amatil Indonesia, Satria Ramadhani mengatakan, kampanye PHBS dijalankan dengan memberi edukasi kepada warga serta sosialisasi dengan memasang spanduk yang berisi langkah langkah pencegahan penularan virus Covid-19.

(41)

Dalam menghadapi pandemi covid, peran PR sangat vital dalam mempengaruhi public. Berikut adalah salah satu contoh kampanye PR dengan media cetak terkait dengan pandemi covid”

Gambar 3.1. Kamapnye terkait pandemi covid 4.2 Katagori Kampanye Public Relations

Charles U. Larson membagi jenis kampanye ke dalam tiga kategori yaitu:

1. Public relationsoduct-oriented campaigns atau kampanye yang mengarah pada public relationsoduk dan dasarnya pada bisnis yang komersil bertujuan untuk pemasaran suatu public relationsoduk yang baru serta membangun citra postif

perusahaan dengan menyelenggarakan kegiatan sosial dan public relationsogram kepedulian.

2. Candidate-oriented campaigns atau kampanye yang mengarah pada calon kandidat politik yang memiliki kampanye politik untuk meraih pendukung dalam suatu kegiatan politik di pemerintahan. Biasanya dengan jangka waktu yang relatif pendek yaitu 3-6 bulan dan membutuhkan dana yang cukup besar dalam melakukan kegiatan kampanye.

3. Ideological or cause campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi perubahan sosial. Biasanya kampanye ini disebut dengan social change campaigns dan kegiatan kampanye sosial tersebut bersifat nonkomersial. Seperti kampanye lingkungan hidup, anti HIV aids, atau kampanye Prokes.

Teori-teori tersebut mendefinisikan bahwa kampanye adalah suatu kegiatan penggalangan dukungan masyarakat secara langsung atau tidak langsung dengan suatu efek yang berakibat pada opini,tingkah laku, dan

(42)

kebiasan mereka terhadap sesuatu tergantung dengan kampanye tersebut.

Kampanye public relations merupakan usaha terkoordinir untuk mempengaruhi masyarakat, baik yang mendukung maupun tidak dalam menerima misi yang disampaikan, dengan tujuan mempengaruhi target audience untuk mengikuti keinginan organisasi atau mendukung jalannya operasi organisasi.

Dalam peranan atau public relations taktik lapangan public relations sehari-hari bahwa kampanye tersebut akan berbeda dengan public relationsopaganda. Melakukan kampanye public relations disini lebih menitikberatkan untuk membangun suatu saling pengertian dan pemahaman (soft selling) melalui persuasi dari khalayak sasaran.

Sedangkan public relations propaganda selain bertujuan untuk mencari pengikut atau dukungan, juga untuk tujuan membangun suatu pengertian dari khalayak sasaran, tetapi lebih menitikberatkan unsur wpaksaanw (hard sellingi disamping melakukan persuasi. Keduanya sama aktivitasnya dalam penyampaian pesan atau isu melalui public relationsoses berkomunikasi dengan menggunakan media massa atau non media massa.

Public relationsproces kampanye melalui komunikasi, antara lain merupakan penyebaran informasi, pengetahuan, gagasan, atau ide untuk membangun atau menciptakan

kesadaran dan pengertian melalui teknik komunikasi. Sedangkan bentuk dan komunikasi dalam melakukan kampanye sebagai berikut : komunikasi interpersona, komunikasi antarpersona (face to facei, komunikasi kelompok group communicationsi, komunikasi massa, komunikasi melalui media massa dan nirmassa.

4.3

Tipe-Tipe Public Speaking

a. Publik speaking informatif: Publik speaking informatif pada umumnya tidak selalu menggunakan bantuan visual. Pokok persoalannya adalah bagaimana informasi bisa dengan mudah dipahami khalayak dengan sedikit atau tanpa latar belakang terhadap pokok persoalan itu. Publik speaking informatif bermaksud memberitahukan informasi baru agar dipahami oleh khalayak. Contohnya: dosen memberikan materi, bicara di radio dan televisi, berbicara pada forum bisnis, dan lain-lain.

b. Publik speaking persuasive: Publik speaking persuasif berupaya untuk menjual suatu ide, public relationsibadi, aksi, atau barang. Publik speaking ini digunakan untuk mempengaruhi atau meyakinkan khalayak untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Publik speaking ini juga bisa digunakan untuk mempublic relationsomosikan public relationsoduk atau jasa tertentu.Contoh: pidato politik dalam

(43)

gedung palemen, kampanye.

c. Publik speaking menghibur: Publik speaking yang sengaja dirancang terutama untuk menghibur, dalam publik speaking ini pembicara berusaha untuk membangun suasana kegembiraan. Contohnya : publik speaking pada acara makan malam, acara ulang tahun, pertunangan, reuni keluarga, acara pernikahan, dan lain-lain.

d. Public speaking teknis

Publik speaking yang bersifat teknis hampir selalu melibatkan alat bantu visual atau handout yang tercetak. Publik speaking ini memang bersifat informatif, namun informasinya sangat bersifat teknis. Contoh: public relationsesentasi penemuan dari seorang ahli, public relationsesentasi penggunaan alat baru, public relationsesentasi di parlemen yang menjelaskan secara terperinci kerangka perundangan yang baru, dan lain-lain.

e. Public speaking singkat

Publik speaking singkat pada umumnya adlah ekspublic relationsesi ucapan terima kasih, menyampaikan ucapan selamat datang atau penerimaan atau pelepasan.Contoh ucapan terima kasih: speech atas keberhasilan memperoleh piala, medali,penghargaan, dan lain-lain.

4.4

Teknik Kampanye Public Relations

Beberapa teknik kampanye yang biasa dipergunakan dalam kegiatan public relations menurut ruslan (ruslan, 2008, pp:71-74), yaitu lah satu dari berikut ini, yaitu:

a. Partisipasi (participasing) partisipasi, yaitu teknik yang mengikutsertakan (partisipasii atau peran serta komunikasi atau audiensi yang memancing minat atau perhatian yang sama ke dalam suatu kegiatan kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, menghargai, kerja sama, dan toleransi.

b. Asosiasi (association) Association, yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau objek yang tengah seru dan ramai dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat untuk memudahkan respon masyarakat.

c. Teknik integratif (integrative), Teknik ini bagaimana untuk menyatukan diri (komunikator kepada khalayaknya secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata: wkita, kami, anda sekalian atau untuk Anda, dan sebagainya, yang artinya

Gambar

Gambar 1.1: Ruang lingkup Public Relations  1.2  Definisi Public Relations / Kehumasan
Gambar 1.2 Peoses transfer Public Relations
Gambar 1.3. Fungsi dan tugas public relations  1.5  Media Public Relations
Gambar 2.1. Proses Public Relations
+5

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan kelancaran dalam menyusun

Berdasarkan hasil tugas tertulis ke-1 dan ke-2 dari kedelapan siswa yang berada pada tahap perkembangan moral yang berbeda-beda, berikut adalah perbandingan

Faktor fisiologis yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain asupan makanan, kadar hemoglobin, kondisi umum jasmani, status gizi dan tonus otot. Pengaruh makanan

Mengumpulkan data tentang kondisi objektif orangtua dalam intervensi dini anak dengan gangguan komunikasi saat ini, upaya yang telah dilakukan saat ini,

PKL merupakan salah satu mata kuliah dalam Kurikulum 2015 yang harus ditempuh dan wajib lulus oleh setiap mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah S1, Geografi S1,

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan di dalam BAB IV, dapat diambil simpulan bahwa pembelajaran dengan penggunaan alat peraga dan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Alternate Flow / Invariant A Superadmin bisa melakukan edit atau menghapus data pengajuan pendaftar..

Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap Bendungan Wonorejo yaitu dapat dioperasikan dalam kondisi normal tetapi tidak