• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI DWI ISMAWATI NINGSIH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1435 H/ 2014 M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI DWI ISMAWATI NINGSIH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1435 H/ 2014 M"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)PENGARUH METODE MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA SISWA ARAB KELAS VIII SMP PONDOK PESANTREN PUTRI UMMUL MUKMININ AISIYAH WILAYAH SULAWESI SELATAN. SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I) pada jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. DWI ISMAWATI NINGSIH 105 24 00084 10. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1435 H/ 2014 M i.

(2) PERSETUJUAN PEMBIMBING. Judul Skrips. : Pengaruh Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi atau Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII SMP Pondok PesantrenUmmul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan. Nama penulis. : Dwi Ismawati Ningsih. Stambuk/NIM. : 105 24 00084 10. Fak/Jurusan. : Agama Islam/ Pendidikan Bahasa Arab. Setelah dengan seksama memeriksa dan meneliti, maka skripsi ini dinyatakan telah memnuhi syarat untuk diajukan dan dipertahankan dihadapan tim penguji ujian skripsi Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar. Makassar, 22 Syawal 18 Agustus. 1435 H 2014 M. Disetujui: Pembimbing I. Pembimbing II. (Dr. Abd. Rahim Razaq, M. Pd) NIND: 9909005374. (Dra. A. Fajriwati T, M.A., M. Pd) KTAM: 1035 363 ii.

(3) PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Dengan penuh kesadaraan, penulis/peneliti yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis/peneliti sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, dibuat atau dibantu secara langsung oleh orang lain baik keseluruhan, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.. Makassar,. 22 Syawal 1435 H 18 Agustus 2014 M Penulis. Dwi Ismawati Ningsih. iii.

(4) FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Kantor:JL.SultanAlauddin No. 259 (GedungIqra’ Lantai IV) Tlp.0411-866972881593. Fax.0411 865588 Makassar 90223. PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Penerapan Metode Mengajar guru terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan” telah diujikan pada hari sabtu 04 Dzulqaidah 1435 H, bertepatan dengan 30 Agustus 2014 M dihadapan tim penguji dan dinyatakan telah dapat diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Makassar,04 Dzulqaidah 1435 H 30 Agustus 2014 M. DEWAN PENGUJI : 1. Ketua. : Drs.H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I. (…………………………). 2. Sekretaris. : Dr. Abd Rahim Razaq., M.Pd. (…………………………). 3. Tim Penguji : 1.Dr. Abd Rahim Razaq., M.Pd. (…………………………). 2. Dra.A.Fajriwati T.,MA.,M.Pd. (…………….…….…..…). 3. Mahlani Sabae.,S.Th.I.,MA. (…………………….……). 4. Dra.Fatmawati., M.Pd. (………………………….). Disahkan Oleh: Dekan Fakultas Agama Islam. Drs. H.Mawardi Pewangi, M Pd.I NBM: 554 612. iv.

(5) FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Kantor:JL.SultanAlauddin No. 259 (GedungIqra’ Lantai IV) Tlp.0411-866972881593. Fax.0411 865588 Makassar 90223. BERITA ACARA MUNAQASYAH Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar,telah mengadakan sidang Munaqasyah pada: Tanggal : 04 Dzulqaidah 1435 H/ 30 Agustus 2014 M Tempat : Kampus Unismuh Makassar Jl.Sultan Alaudin No. 259 (Gedung Al Ahwal Syahsiyah) MEMUTUSKAN Bahwa Saudara (i) Nama : Dwi Ismawati Ningsih NIM : 105 24 000 84 10 Judul Skripsi : Pengaruh Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan Dinyatakan Ketua. : LULUS : Drs. Mawardi Pewangi, M.Pd.I. (..……………………….). Sekrestaris. : Dr. Abd. Rahim Razaq, M. Pd. (…...………………...….). Pembimbing I. : Dr. Abd. Rahim Razaq, M. Pd. (…….….................……). Pembimbing II : Dra .A.Fajriwati T, MA. M.Pd. (…...………….........…..). Penguji. I. (….…...………….....….). Penguji. II : Dra. Fatmawati., M. Pd. : Mahlani Sabae.,S.Th.I.,MA. (….………......…….…...). 04 Dzulqaidah 1435 H 30 Agustus 2014 M Dekan, Fakultas Agama Islam Drs.H Mawardi Pewangi, M Pd.I NBM : 554 612. v.

(6) KATA PENGANTAR. ‫ت‬ ِ َ ‫ﺷر ُْورِ اَ ْﻧﻔُﺳِ ﻧَﺎ َوﻣِنْ ﺳَ ﱢﯾﺄ‬ ُ ْ‫ِ ﻧَﺣْ َﻣ ُدهُ َوﻧَﺳْ َﺗ ِﻌ ْﯾ ُﻧ ُﮫ َوﻧَﺳْ ﺗَﻐْ ﻔِ ُرهُ َو َﻧﻌ ُْو ُذﺑِﺎﷲِ ﻣِن‬. ‫اِنﱠ اﻟْﺣَ ْﻣ َد‬. ‫ﺷ َﮭ ُد اَنْ َﻻ ِاﻟَ َﮫ ا ﱠِﻻ‬ ْ َ‫أَﻋْ ﻣَﺎﻟِﻧَﺎﻣَنْ َﯾ ْﮭ ِد ِه ﷲُ ﻓ ََﻼ ﻣُﺿِ ل ﱠ ﻟَ ُﮫ َوﻣَنْ ﯾُﺿْ ﻠِلْ ﻓ ََﻼ ھَﺎدِىَ ﻟَ ُﮫ َوا‬ .ُ‫ اَﻣﱠﺎﺑَﻌْ د‬,‫ﺷ َﮭ ُد أَنﱠ ﻣُﺣَ ﱠﻣ ًد َﻋ ْﺑ ُدهُ َورَ ﺳ ُْوﻟَ ُﮫ‬ ْ َ‫اﻟﻠﮭ َُوﺣْ َدهُ َﻻﺷَرِ ْﯾ َك ﻟَ ُﮫ َوا‬ Alhamdulillahi Rabbil Alamin, peneliti haturkan kehadirat Allah Swt atas limpahan karunia yang diberikan kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Saw yang diutus ke permukaan bumi ini untuk menjadi suri tauladan dalam segenap aktifitas hidup dan kehidupan kita. Dengan izin Allah kami dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tugas akhir dari serangkaian perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Makassar.. Penulis. mengambil. judul. “Pengaruh. Penerapan. Metode. Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab Terhadap Motivasi Siswa Kelas VIII SMP Ummul Mukminin Makassar”. Keberadaan karya ini penulis menyadari bahwa banyak kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat pertolongan Allah yang tidak pernah meninggalkan hamba-Nya sedikitpun, kemudian bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga segala kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi dapat teratasi, oleh. vi.

(7) karena itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada: 1.. Kedua orang tua. penulis tercinta ayahanda Mahfud dan ibunda. Endang Supriati yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan tak kenal lelah dalam memotivasi dan memberikan semangat, yang penuh cinta serta pengorbanannya selama ini baik dari segi materi maupun tenaga untuk kepentingan penulis sehingga sampai kejenjang perkuliahan (S1) 2.. Bapak DR. H. Irwan Akib, M. Pd selaku Rektor beserta jajarannya yang telah memberikan pelayanan, pembinaan dan perhatiannya kepada penulis dalam menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Makassar.. 3.. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam beserta para pembantu Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar .. 4.. Ibu Dra. A. Fajriwati Tadjuddin, MA.,M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan. Bahasa. Arab. Fakultas. Agama. Islam. Universitas. Muhammadiyah Makassar. 5.. Bapak DR. Abd. Rahim Razaq, dan Ibu Dra. A. Fajriwati Tadjuddin, MA., M.Pd selaku pembibing yang penuh kesabaran dan ketulusan. vii.

(8) telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan, saran, motivasi, sejak penyusunan proposal hingga penyelesaian skripsi ini. 6.. Bapak kepala sekolah dan guru-guru SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan, dan saudara penulis Ahmad Makkulau, Muhammad Amin S.Pd,. yang telah. memberikan bantuan moral dan material selama penulis masih dalam jenjang pendidikan. 7.. Teman-teman seperjuangan penulis, Hamdiana, Hasriani, Herniyati, Hasdinar, Hajrah, Nur Fitri, St. Radiatul Adawiah, Rosnani, Rohana, Rita Wati Ishak, Ratu Firniatul, Miftahul Masyitah, Astuti, Kaka Nia, Kaka Unhy dan semua teman-teman yang berada di pondok sakinah, yang selama ini dalam suka dukanya menuntut ilmu kami jalani bersama serta rasa cinta mereka yang telah diberikan kepada penulis. Harapan. penulis. semoga. segala. bantuan,. motivasi. dan. pengorbanan yang telah diberikan oleh berbagai pihak bernilai ibadah dan memperoleh imbalan yang berlipat ganda disisi Allah SWT, Amin. Makassar, 22 Syawal 1435 H 18 Agutus 2014 M Penyusun Dwi Ismawati Ningsih. viii.

(9) ABSTRAK Dwi Ismawati Ningsih 105240008410 Pengaruh Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Ummul Mukminin Makassar. Pembahasan ini mengacu pada pokok bahan tentang Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Kelas VIII SMP Ummul Mukminin Makassar.Tujuan penelitian dari skripsi ini adalah diharapkan dapat menambah wawasan dan cakrawala berfikir penulis, dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran bahasa Arab dan sebagai salah satu karya ilmiah yang turut serta memberikan konstribusi pemikiran yang berorientasi pada masa depan. Dan juga sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Teknik análisis data menggunakananalisis kualitatif deskriptif dan rumus persentase sederhana, dan pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket yang dibagikan kepada responden, sampel sebagai wakil yang di teliti, yaitu siswa kelas VIII SMP Ummul Mukminin Makassar. Populasi ini sebanyak 181 0rang siswa sedangkan jumlah sampel yaitu 25% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 45 orang. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan metode mengajar guru dalam pembelajaran bahasa Arab di Kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan ternyata sangat menarik karena terbukti peserta didik menyenangi pelajaran dengan guru menggunakan metode langsung. Dipandang dari segi pemahaman bahwa tingkat pemahaman bahasa Arab siswa dengan metode yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar sangat bagus dan termotivasi, Hasilnya dapat diketahui dari hasil angket, 14(31,1%) sangat termotivasi untuk belajar bahasa Arab dengan metode yang digunakan guru, 28(62,2%) termotivasi, dan 3(6,7%) tidak termotivasi dengan metode yang diberikan guru dalam proses belajar dan juga dapat diketahui dalam hasil wawancancara langsung dari guru bidang studi Bahasa Arab.. ix.

(10) DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… HALAMAN PERSETJUAN PEMBIMBING ……………………… …… HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………… HALAMAN PERNYATAAN PENGESAHAN SKRIPSI ……………… HALAMAN BERITA ACARA MUNAQASYAH…………………........... HALAMAN KATA PENGANTAR ………………………………………. HALAMAN ABSTRAK ………………………………………………….. DAFTAR ISI ………………………………………………………………. i ii iii iv v vi ix x. BAB I. 1. : PENDAHULUAN ………………………………………. A. B. C. D.. BAB II. : TINJAUAN PUSTAKA ………………………………… A.. B. BAB III. Metode Pengajaran …………………………….... 1. Metode Tradisional ……………………..... 2. Metode Modern …………………………… Prestasi Belajar ……………………………………. : METODE PENELITIAN ……………………………….. A. B. C. D. E. F. G. H.. BAB IV. Latar Belakang ……………………….................. Rumusan Masalah ……………………............... Tujuan Penelitian ……………………………….. Manfaat/ Kegunaan Penelitian …………………. 1 11 11 12 13 13 16 16 23 28. Jenis Penelitian …………………………………. . Lokasi dan Objek Penelitian …………………….. Variabel Penelitian ………………………. ………. Defenisi Operasional Variabel …………………... Populasi dan Sampel …………………………….. Instrument Penelitian ……………………………... Teknik pengumpulan Data ……………………….. Teknik Analisis Data ……………………………….. 28 28 28 29 29 31 32 34. : HASIL PENELITIAN/ PEMBAHASAN …………………. 35. A.. Kondisi Objektif Lokasi Penelitian ………………. x. 35.

(11) 1.. 2. B.. BAB V. Selayang pandang SMP Pondok Pesantren Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan …………………………………………………... 35. Keadaan Guru dan Siswa…………………. 38. Pengaruh Metode Mengajar Guru terhadap hasil Belajar Bahasa Arab Siswa SMP Pondok Pesantren Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan ……... …………..... …………………………………….. 46. : PENUTUP ………………………………………………….. A. Kesimpulan ………………………………. ………… B. Saran-saran/ Implikasi penelitian ………………….. 60 60 61. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 62. LAMPIRAN ………………………………………………………................... 64. xi.

(12) DAFTAR TABEL Tabel 1. : Daftar guru menurut tahun 2013/2014 SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan .................... ... 39. : Keadaan siswa SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan........... 44. : Keadaan sarana dan prasarana SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan ................................................................... 45. Tabel 4. : Apakah ketika Guru Anda menjelaskan dengan bahasa Arab anda dapat memahaami……………………..….………... 46. Tabel 5. : Bagaimana usaha anda dalam memahami bahasa Arab Dengan metode mubasyarah atau metode langsung Yang digunakan oleh guru .................................... …………... 47. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 6. : Mana yang lebih anda sukai dan lebih anda pahami dalam pembelajaran bahasa Arab……………………………... 48. Tabel 7. : bagaimana pendapat anda tentang pelajaran Bahasa Arab…………………………………………………. Tabel 8. 49. : Bahasa apa yang digunakan guru Anda ketika Mengajar Bahasa arab…………………………………………………. 50. : Apakah Anda senang belajar bahasa Arab………………... 51. Tabel 10 : Apakah anda sering mempraktekkan percakapan bahasa Arab di Kelas…………………………………………………. 52. Tabe 11. 52. . Tabel 9. : Tabel Nilai siswa dari tes kosa kata……………….............. xii.

(13) BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Guru sebagai pelaku utama dalam penerapan program pendidikan di. sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan anak. Pendidik adalah orang yang mengajar dan membantu siswa dalam memecahkan masalah pendidikannya. Sedangkan menurut kajian Islam, menurut Imam al-Ghazali guru/pendidik adalah orang yang berusaha membimbing, meningkatkan, menyempurnakan, segala potensi yang ada pada peserta didik. Serta membersihkan hati peserta didik agar bisa dekat dan berhubungan dengan Allah SWT. Pendidik/guru di indonesia sendiri lebih dikenal dengan istilah pengajar,. adalah. tenaga. kependidian. yang. berpartisipasi. dalam. menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagi profesi pendidik. pendidik adalah orang-orang yang dalam melaksanakan tugasnya akan berhadapan dan Perinteraksi langsung dengan para peserta didiknya dalam suatu proses yang sistematis, terencana, dan bertujuan. 1.

(14) 2. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono (1991: 99), peran guru dalam proses belajar berpust pada : a. b. c.. Mendidik anak dengan memberikan pengarahan dan motivasi untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang; Memberi fasilitas, media, pengalaman belajar yang memadai; Membantu mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri. Peran utama seorang guru adalah menyampaikan ilmu pengetahuan. sebagai warisan kebudayaan masa lalu yang dianggap berguna sehingga harus dilestarikan. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran, bagaimana pun hebatnya teknologi, peran guru akan tetap diperlukan. Teknologi yang konon bisa memudahkan manusia mencari, mendapatkan informasi, dan pengetahuan, tidak mungkin dapat mengganti peran seorang guru. Ada beberapa peran guru dalam proses pembelajaran, antara lain : a. Guru sebagai Demonstrator Dengan peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya. serta. senantiasa. mengembangkan. dan. meningkatkan. kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan akan tercipta siswa yang unggul. Menurut The Liang Gie, yang dikutip oleh Sunardi Nur dan Sri Wahyuningsih (2002: 98) yaitu:.

(15) 3. “ karakteristik siswa yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang mantap, semangat maju yang menyala dalam menuntut ilmu dan kerajinan mengusahakan studi sepanjang waktu”. Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2011: 26) , yang dimaksud dengan peran guru sebagai demonstrator adalah: “peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan. Ada dua konteks guru sebagai demonstrator, yaitu : 1. Sebagai demonstrator guru harus menunjukkan sikap-sikap terpuji. Dalam setiap kehidupan, guru merupakan sosok yang ideal bagi setiap siswa. Biasanya apa yang dilakukan guru akan menjadi acuan bagi siswa. Dengan demikian, berarti dalam konteks ini guru berperan sebagai model dan teladan bagi setiap siswa. 2. Sebagai demonstrator guru harus dapat menunjukkan bagaimana caranya agar setiap materi pelajaran bias lebih dipahami dan dihayati oleh setiap siswa. Oleh karena itu, sebagai demonstrator erat kaitannya dengan perencanaan strategi pembelajaran yang lebih efektir. b. Guru sebagai pengelola kelas Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil belajar yang baik. Sebagai pengelola, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar siswa. c. Guru sebagai Fasilitator Sebagai fasilitator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar.

(16) 4. mengajar. Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar manusia.. Dalam. konteks. kepentingan. ini,. guru. harus. terampil. mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi. d. Guru sebagai Evaluator Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang sudah diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran serta keefektifan metode mengajar. Dalam peran ini, guru menyimpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Terdapat dua fungsi dalam memerankan perannya sebagai evaluator, yaitu : 1.. Untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah. ditentukan. atau. menentukan. keberhasilan. siswa. dalam. menyerap materi kurikulum. 2.. Untuk menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah dirancang dan diprogramkan.. e. Guru sebagai Motivator Dalam proses pembelajaran. motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan kemampuannya yang kurang, tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar. Dengan demikian, siswa yang berprestasi.

(17) 5. rendah belum tentu disebabkan oleh kemampuannya yang rendah pula, tetapi mungkin disebabkan tidak ada dorongan motivasi dalam dirinya. Oleh sebab itu, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, karena pada hakikatnya aktivitas belajar adalah aktivitas yang berhubungan dengan keadaan mental seseorang. Dengan demikian apabila peserta didik belum siap (secara mental) menerima pelajaran yang akan disampaikan, maka dapat dipastikan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan tersebut akan berjalan dengan sia-sia dan tanpa makna. Ada beberapa cara untuk memotivasi siswa dalam belajar, antara lain : 1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai; 2. Membangkitkan minat siswa; 3. Sesuaikan materi pelajaran dengan pengalaman dan kemampuan siswa; 4. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar; 5. Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa; 6. Ciptakan persaingan dan kerja sama. Pengetahuan guru tentang kedua problem itu penting agar guru dapat meminimalisasi problem tersebut dan dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. Sehingga apa yang diharapkan dari pengajaran bahasa Arab dalam batas-batas minimal dapat tercapai dengan baik. Mencermati. upaya. reformasi. pembelajaran. yang. sedang. dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk.

(18) 6. kepentingan penelitian (penelitian akademik atau pun penelitian tindakan) sangat sulit menemukan sumber-sumber literaturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang meruju kpada proses (beserta konsep dan teori dasar pembelajran sebagamana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencoba dan mengembangkan model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah metode pembelajaran yang telah ada. 54% Guru di Indonesia tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk mengajar. Guru merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas pendidikan, dimana guru akan melakukan interaksi landsung dengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas. Melalui proses belajar dan mengajar inilah berawalnya kualitas pendidikan. Artinya, secara keseluruhan kualitas pendidikan berawal dari kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di ruang kelas (Analisis Data Guru 2009, Ditjen PMPTK 2009). Secara kuantitas, jumlah guru di Indonesia cukup memadai. Namun secara distribusi dan mutu, pada umumnya masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih banyaknya guru yang belum sarjana, namun mengajar di SMU/SMK, serta banyaknya guru yang mengajar tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki. Keadaan ini cukup memprihatinkan, dengan prosentase lebih dari 50% di seluruh Indonesia (Analisis Data Guru 2009, Ditjen PMPTK 2009) Hal ini seharusnya menjadi salah satu titik berat perbaikan sistem pendidikan di Indonesia, mengingat semakin maju-nya suatu negara bermula dari pendidikan yang berkualitas, pendidikan yang berkualitas bermuara dari pembelajaran yang berkualitas, pembelajaran yang berkualitas dimulai dari pengajar yang berkualitas pula..

(19) 7. Metode pembelajaran yang menjadi favorit guru mungkin hanya satu, yaitu metode berceramah. Karena berceramah itu mudah dan ringan, tanpa modal, tenaga, dan tanpa persiapan yang rumit, Metode ceramah menjadi metode terbanyak yang dipakai guru karena memang hanya itulah metode yang benar-benar di kuasai sebagian besar guru. Pernahkah guru mengajak anak berkeliling sekolahnya untuk belajar? Pernahkah guru membawa siswanya melakukan percobaan alam lingkungan sekitar? Atau pernahkah guru membawa seorang ilmuwan langsung datang di kelas untuk menjelaskan profesinya? Mungkin hanya sebagian kecil guru yang melakukan hal-hal tersebut. Dan mungkin "BIAYA" yang menjadi alasannya. Indonesia telah mengalami beberapa pergantian kurikulum dari KBK menjadi KTSP. Hampir setiap menteri mengganti kurikulum lama dengan kurikulum yang baru. Namun adakah yang berbeda dari kondisi pembelajaran di sekolah-sekolah? 'TIDAK'. Karena pembelajaran di sekolah sejak jaman dulu masih memakai KURIKULUM BUKU PAKET. Sejak era 60-70an, pembelajaran di kelas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Apapun kurikulumnya, guru hanya mengenal buku paket. Materi dalam buku paketlah yang menjadi "ACUAN" pengajaran guru. Sebagian Guru tidak pernah mencari sumber refrensi lain sebagai acuan belajar. Kita semua tentu tahu, bahwa Indonesia adalah negara yang dikenal sebagai negara yang kaya raya, namun sumber daya manusianya masih lemah dalam pendidikan. Hal ini diakui oleh banyak orang di dunia, bahkan.

(20) 8. oleh masyarakat Indonesia sendiri. Dapat dikatakan bahwa, pendidikan di Indonesia adalah salah satu yang kurang maju dari semua negara di dunia. Hal ini disebabkan karena banyaknya masalah pendidikan di Indonesia yang masih sangat sulit untuk diatasi. Dalam belajar mengajar hal yang terpenting adalah proses, karena proses inilah yang menentukan tujuan belajar akan tercapai atau tidak tercapai. Ketercapaian dalam proses belajar mengajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku dan prestasi belajar. Perubahan tingkah laku dan prsetasi belajar tersebut baik yang menyangkut perubahan bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (efektif). Secara. sederhana,. metode. pengajaran. bahasa. Arab. dapat. digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode tradisional/klasikal dan kedua, metode modern. Metode pengajaran bahasa Arab tradisional adalah metode pengajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa sebagai budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar semakin mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik gramatik/sintaksis (qawaid nahwu), morfem/morfologi (qawaid as sharf) atau pun sastra (adab). Metode yang berkembang dan masyhur digunakan untuk tujuan tersebut adalah metode qawaid dan tarjamah. Metode tersebut mampu bertahan beberapa abad, bahkan sampai sekarang pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pesantren salafiah masih menerapkan metode tersebut..

(21) 9. Metode pembelajaran bahasa nampaknya sangat dipengaruhi oleh pendekatan atau al madhol apa yang mendasari seseorang terhadap persepsinya tentang bahasa. Banyak sekali asumsi tentang bahasa misalnya: bahasa. adalah. kebiasaan. (al. ‘adah). dan. kebiasaan. membutuhkan. pengulangan dan pembiasaan. Asumsi lain mengatakan bahwa bahasa adalah hebit (al malakah) sedang tulisan hanyalah symbol yang lain mengatakan bahasa adalah apa yang diucapkan. Masih banyak lagi asumsiasumsi lain menyangkut bahasa yang dari asumsi itu melahirkan cara baik cara belajar maupun cara mengajar. Dari sini para pakar mengatakan bahwa pendekatan adalah sejumlah asumsi tentang bahasa. Dengan ungkapan yang sederhana dapat dikatakan bahwa bila asumsi orang tentang bahasa adalah lisan maka ia akan mengajarkan bagaimana keterampilan berbahasa harus dicapai dan materi apa yang sesuai untuk itu. Sebaliknya bila asumsi orang tentang bahasa adalah yang tertulis atau tulisan, maka yang akan diajarkan adalah bagaimana memahami yang ditulis. Ada kategorisasi tentang metode yaitu metode tradisional seperti metode qawaid dan terjemah, dan kedua metode modern. Kategorisasi ini didasarkan pada ada tidaknya teori yang mendasari metode. Ada dua kerangka teori yang mendasari sebuah metode sehingga ia disebut modern yaitu: 1.. Teori linguistic yakni teori tentang bahasa itu sendiri. 2.. Teori psikologi pembelajaran bahasa.

(22) 10. Kedua landasan teori itulah yang digunakan untuk mengembangkan metode pembelajaran bahasa. Daya tarik pembelajaran biasanya di ukur dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar. Daya tarik pembelajaran erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang studi, di mana kualitas pembelajaran biasanya akan mempengaruhi keduanya. Saat guru mengajar di kelas baik pendekatan, maupun metode tidak akan Nampak,. karena keduanya menyatu di dalam seni mengajar atau. teknik mengajar. Sebagi seorang guru, mereka harus mampu mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran yang diberikan.Walaupun. demikian. guru. bahasa. harus. berbekal. dengan. kompetensi akademik yang di dalamnya adalah penguasaan metode, penguasaan materi, dan pemahaman tentang berbagai pendekatan.. B.. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas pengaruh metode terhadap prestasi belajar. siswa dalam bidang studi bahasa Arab siswa Kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah: 1.. Bagaimana metode mengajar guru bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan?.

(23) 11. 2.. Bagaimanaprestasibelajarbahasa Arab siswakelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan?. 3.. Bagaimana pengaruh metode terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa Kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan?. C.. Tujuan Masalah Dari. rumusan. masalah. diatas. penelitian. ini. bertujuan. untuk. mengetahui: 1. Mengetahui metode mengajar guru bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan 2. Menegtahui prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan 3. Mengetahui pengaruh metode pengajaran terhadap prestasi belajar siswa dalam bidang studi bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan D.. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:. 1.. Kegunaanteoritis.

(24) 12. a. Sebagai sarana untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang pengaruh metode mengajar guru terhadap prestasi belajar bahasa arab b. Sebagai referensi dalam kajian-kajian metode mengajar guru bahasa Arab khususnya terhadap prestasi belajar siswa 2.. Kegunaan praktis a. Bagi. pihak. sekolah,. sebagai. sumbangan. berharga. dalam. mengetahui pengaruh metode mengajar guru Bahasa Arab terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan b. Bagi guru, dapat menjadi bahan masukan bagi calon guru khususnya guru bidang studi bahasa Arab c.. Bagisiswa, dapat meningkatkan prestasi belajar khususnya pada bidang studi bahasa Arab..

(25) 13. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A.. Metode Pengajaran Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan tingkah. laku yang terjadi dari adanya interaksi antara seorang guru dengan lingkungannya. Proses pembelajaran seharusnya menekan pada metode atau cara bagaimana membelajarkan kepada siswa, proses pembelajaran dilaksanakan. dalam. rangka. memberi. kesempatan. kepada. siswa. memperoleh pengalaman belajar, proses pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk mempelajari mata pelajaran prosesnya dapat beraneka ragam mulai dari yang sederhana dengan menggunakan ceramah sampai kepada yang kompleks seperti dengan metode penemuan. “ Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun tercapai secara optimal. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode lebih bersifat procedural dan sistemik karena tujuannya untuk mempermudah pengerjaan suatu pekerjaan.” Metode mengajar adalah suatu alat yang merupakan perangkat atau bagian dari suatu strategi pengajaran. Strategi pengajaran juga merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan. Pengertian metode pengajaran juga ialah suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode mengajar tidak dapat diabaikan karena metode mengajar tersebut turut 13.

(26) 14. menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem. Mendidik dengan contoh (keteladanan) adalah satu metode pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. dalam kehidupannya, merupakan cerminan kandungan Alquran secara utuh, sebagaimana firman Allah swt. berikut: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. 33: 21). Uswatun hasanah pada ayat di atas adalah perbuatan baik yang dapat dicontoh. Dengan demikian, keteladanan menjadi penting dalam pendidikan, keteladanan akan menjadi metode yang ampuh dalam membina perkembangan anak didik. Keteladanan sempurna, adalah keteladanan Rasulullah SAW., yang dapat menjadi acuan bagi pendidik sebagai teladan utama, sehingga diharapkan anak didik mempunyai figur pendidik yang dapat dijadikan panutan. Dalam metode pembelajaran guru ada beberapa metode yang biasa digunakan oleh seorang guru, seperti metode Tanya jawab. Ini berkenaan dengan hadits Rasulullah saw yaitu “Hadis Qutaibah ibn Sa’id, hadis Lâis kata Qutaibah hadis Bakr yaitu ibn Mudhar dari ibn Hâd dari Muhammad ibn Ibrahim dari Abi Salmah ibn Abdurrahmân dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda; Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di depan pintu salah seorang di antara kalian. Ia mandi di sana lima kali sehari. Bagaimana pendapat kalian? Apakah masih akan tersisa kotorannya? Mereka menjawab, tidak akan tersisa kotorannya sedikitpun. Beliau bersabda; Begitulah perumpamaan salat lima waktu, dengannya Allah menghapus dosa-dosa.” (HR. Muslim). 14.

(27) 15. Metode tanya jawab, apakah pembicaraan antara dua orang atau lebih, dalam pembicaraan tersebut mempunyai tujuan dan topik tertentu. Metode dialog berusaha menghubungkan pemikiran seseorang dengan orang lain, serta mempunyai manfaat bagi pelaku dan pendengarnya.(anNahlawi, 1996: 205). Uraian tersebut memberi makna bahwa dialog dilakukan oleh seseorang dengan orang lain, baik mendengar langsung atau melalui bacaan. Nahlawi, mengatakan pembaca dialog akan mendapat keuntungan berdasarkan karakteristik dialog, yaitu topik dialog disajikan dengan pola dinamis sehingga materi tidak membosankan, pembaca tertuntun untuk mengikuti dialog hingga selesai. Melalui dialog, perasaan dan emosi akan terbangkitkan, topik pembicaraan disajikan bersifat realistik dan manusiawi. Metode pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi, dan sesuai juga dengan siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Metode yang bukan saja memberikan. kemudahan. kerja. guru. untuk. menyampaikan. pesan. pembelajaran. Metode dapat berfungsi untuk memberikan pernyataan singkat dan ransangan yang khusus mengenai isi materi dari mata pelajaran yang telah dipelajari dan contoh-contoh acuan ynag mudah diingat untuk setiap konsep, prosedur atau prinsip yang diajarkan. Secara sederhana, metode pembelajaran bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu:. 15.

(28) 16. 1. Metode Tradisional/klasikal Metode pembelajaran bahasa Arab tradisional adalah metode pembelajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa sebagai budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis (qawaid nahwu), morfem/morfologi (qawaid as sharf), ataupun sastra (adab). Metode yang berkembang dan masyhur digunakan untuk tujuan tersebut adalah metode qawaid dan tarjamah.. 2. Metode modern Metode pembelajaran bahasa Arab modern pembelajaran yang berorientasi pada tujuan bahasa Arab dipandang sebagai alat komunikasi dalam kehidupan modern, sehingga inti belajar bahasa Arab adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan mampu memahami ucapan/ungkapan dalam bahasa Arab. Metode yang lazim digunakan dalam pembelajaran adalah metode langsung (thariqah al-mubasyarah). Melihat pentingnya penggunaan metode pada setiap pembelajaran maka. mencoba. mengkaji. keaktifan. metodepembelajaran. dalam. membelajarkan pada siswa. Selain itu, factor yang sangat menentukan prestasi belajar siswa adalah motivasi itu sendiri untuk berprestasi. Sering dijumapai siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi tetapi prestasi belajar yang dicapainya rendah,akibat kemampuan intelektual yang dimilikinya tidak/kurang berfungsi secara optimal. Salah satu faktor pendukung agar kemampuan intelektual yang dimilki siswa dapat berfungsi secara optimal adalah adanya motivasi untuk berprestasi tinggi dalam dirinya. Motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri 16.

(29) 17. seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan dan merupakan bagian dari belajar. Pendapat lain mengatakan bahwa metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu: 1. Metode mengajar konvensional 2. Metode mengajar inkonvensional Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang lazim dipakai. oleh. guru. atau. sering. disebut. metode. tradisional.. Sedangkanmetode mengajar inkonvensional yaitu suatu teknik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti mengajar dengan modul, pengajaran berprogram, pengajaran unit, machine. program,. dan. masih. merupakan. metode. yang. baru. dikembangkan dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menanganinya (Usman, 2002: 3) Pengajaran menjadi pasif, jika guru tidak dapat memotivasi siswa, bahkan mungkin sekali siswa merasa jenuh dan merasa dongkol karena kata-kata. dan. kalimat. yang. dituturkan. guru. yaitu. tidak. pernah. dapatdimengerti, karena memang guru hanya menggunakan bahasa asing tanpa diterjemahkan ke dalam bahasa anak. “banyak pilihan metode yang dapat digunakan oleh seorang guru dalam memproses interaksi belajar untuk mencapai tujuan tertentu, tentu saja setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing”(Sudiyono dkk, 2008: 117).. 17.

(30) 18. Banyak factor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode yang tepat meliputi: tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran, guru dan waktu. Dan yang paling penting adalah fisiologi pendidikan. Hal ini penting. karena. kalau. menggunakan. pendekatan. konvensional. (pedagogis) akan berbeda kalau menggunakan pendekatan andragogis. Dalam pendekatan andragogis keterlibatan aktif siswa menjadi mutlak adanya, untuk itu maka metode-metode yang bersifatsatu arah untuk dihindari (Sudiyono dkk, 2008: 118). “Metode pengajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran” (Sudjana, 2005: 76). Dalam pengajaran ialah yang paling penting adalah metode, karena sukses tidaknya suatu pengajaran bahasa sering dinilai dari segi metode yang digunakan sebab hanya metode yang dapat menentukan isi dan cara mengajarkan bahasa (Muliyanto Sumardi, 1974: 2). Berdasarkan. defenisi/pengertian. metode. pengajaran. yang. dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkna bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara sistemik. Banyak metode yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran passing bawah bolavolli,. 18.

(31) 19. antara lain dengan menggunakan metode pembelajaran inovatif dan konvensional. Metode digunakan. pembelajaran. untuk. dapat. diartiakan. mengimplementasikan. sebagai. rencana. cara. yang. yang sudah. disusundalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan. untuk. mengimplementasikan. strategi. pembelajaran,. diantaranya, ceramah, demonstrasi, diskusi, dan sebagainya. Penerapan metode pengajaran tidak akan berjlan dengan efektif dan. efesien. sebagai. media. pengantar. materi. pengajaran. bila. penerapannya tanpa didasari dengan pengetahuan yang memadai tentang metode itu. Sehingga metode bias saja akan menjadi penghambat jalannya. proses. pengajaran,. bukan. komponen. yang. menunjang. pencapaian tujuan, jika tidak tepat aplikasinya. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami dengan baik dan benar tentang karakteristik suatu metode. Secara sederhana, metode pengajaran bahasa Arab dapat digolongkan. menjadi. dua. macam,. yaitu:. pertama,. metode. tradisional/klasikal, dan kedua metode modern. Metode pengajaran bahasa Arab tradisional adalah metode pengajaran bahasa arab terfokus pada “bahasa sebagai budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis (qawaid nahwu), morfem/morfologi (qawaid as sharf), ataupun sastra (adab). Metode yang berkembang dan masyhur 19.

(32) 20. digunakan untuk tujuan tersebut adalah metode qawaid dan tarjamah. Metode tersebut mampu bertahan bebrapa abad, bahkan sampai sekarang pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pesantren slafiah masih menerapkan metode tersebut. Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah paa kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri,. yang. tentunya. secara. teknis. akan. berbeda. dengan. penggunaanmetode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikia pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat bergantigantiteknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Berdasarkan. defenidi/pengertian. metode. pembelajaran. yang. dikemukakan tersebutu di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. “Tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”. Banyak metode yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran passing 20.

(33) 21. bawah bola volli, antara lain dengan menggunakan metode pembelajaran inovatif dan konvensional. Ada kategorisasi tentang metode yaitu: metode tradisional seperti metode qawaid dan terjemha,dan kedua metode modern.kategorisasi ini didasarkan pada ada tidaknyteori yang mendasari metode. Ada dua kerangkan teori yang mendasari sebuah metode sehingga ia disebut metode modern yaitu: 1. Teori Linguistik yakni teori bahasa itu sendiri 2. Teori Psikologi pembelajaran bahasa Kedua. landasan. teori. itulah. yang. digunakan. untuk. mengembangkan metode pembelajaran bahasa. Teori psikologi pembelajaran bahasa menegaskan bahwaorang belajar bahasa harus dengan stimulus-respon. Ini artinya belajar bahasa menuntut keaktifan pemeblajar. Namun, apa yang disebut stimulus tidak harus datang dari pihak luar atau dari orang lain, melainkan bisa diciptakan oleh pembelajar sendiri. Teori psikologi pembelajaran bahasa ada beberapa aliran atau madzhab anatar lain: 1. Madzhab behaviorisme yang tokohnya anatar lain: thorndike yang berpandangan bahwa belajar bahasa dilakukan dengan teori trial dan error yang bisa dilakukan oleh guru dengan melatihkan pembelajar secara berulang-ulang. Ini menuntut guru harus pandai merekayasa lingkungan pembelajar. 21.

(34) 22. Atas. dasar. pandangan. inilah. muncul. metode. al-samiyah. syafahiyyah (aural oral approach). Yakni metode yang melatihkan keahiran pendengarandan kemudian melatihkan pengucapan secara baik dan benar. Metode ini menitik beratkan pada kegiatan reinforcemen atau al-ta’ziz, yang medianya bisa menggunakan media tadribat, menghafal kosakata, dialog dan latihan pola-pola kalimat. 2. Madzhab. kognitif. yang. menyatakan. bahwalingkunyan. bukanlah. penentu hasil pembeajaran. Pembelajar pada saat menerima stimulus mepunyai hak untuk menentukan pilihan respon yang sesuai. Pengikut madzhab ini adalah Naom Chomsky yang berpandangan bahwa setiap orang memiliki kesiapan fitrah untuk belajar bahasa. Sejak lahir setiap orang telah dibekali Allah swt piranti pemerolehan bahasa (jihaz iktisab allughah). Karena itu dalam hal berbahasa ada dua istilah yang perlu dipahami yaitu (1) ta’allum al-lughah dan (2) iktisab al-lughah. Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, para guru dituntut menguasai berbagai metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, guru juga harus memperhatikan karakteristik. siswa.. Dengan. menguasai. berbagai. macam. metode. pembelajaran, guru dapat menguasai kelebihan dan elemahan masingmasing. metode. pembelajaran.. Selanjutnya. dengan. mengetahui. karakteristik siswa, guru dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik siswa.. 22.

(35) 23. B. Prestasi Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek dalam belajar.sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seorang guru sebagai pengajar. Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswadan guru terpadu dalam satu kegiatan. Diantara keduanya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa adanya intervensi orang lain sebagai pengajar. Belajar. merupakan. suatu. proses. untuk. mencapai. hasil. belajar.”Belajar merupakan proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang disebut hasil belajar, yaitu suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap” Abdurrahman (2003: 28). Perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspekaspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubunga sosial, jasmani, budi pekerti, dan sikap. “Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar (Dimiyati dan Mudjiono, 1990: 250).” 23.

(36) 24. Tingkat perkembangan mental tersebutterwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. “Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada seorang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2006: 30).” Berdasarkan teori taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psokomor. Perinciannya adalah sebagai berikut: 1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 (enam) aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. 2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai. 3. Ranah psikomotor, meliputi keterampilan motorik, manipulasi bendabenda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan dari pada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.. 24.

(37) 25. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau criteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi. Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar (Sudjana, 2005: 22); a. Keterampilan dan Kebiasaan. b. Pengetahuan dan Pengertian. c. Sikap dan cita-cita Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. Belajar merupakan salah satu factor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang diharapakan terjadi pada perilaku dan pribadi siswa setelah mengalami dan melalui proses belajar. 25.

(38) 26. Hasil belajar merupakan tingkah laku yang dimilki siswa setelah menempuh pengalaman belajar. Kondisi pembelajaran didefenisiskan sebagai factor yang empengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran dan hakikatnya tidak dapat dimanipulasi. Berbeda halnya dengan variel metode pembelajaran. Metode pembelajaran didefenisikan sebagai cara-cara yang berbeda di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda (Uno, 2006: 16). Dari penjelasan diatas, hasil pembelajaran dapat didefenisikan menjadi 3 (tiga) yaitu: 1. Keefektifan (effectiveness) 2. Efesiensi (efficiency) 3. Daya tarik (appeal) Keefektifan belajar biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si pembelajar. Ada 4 (empat) aspek penting yang dapat dipakai untuk mempreskripsikan keefetifan pemebelajar, yaitu: pertama, kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering disebut dengan tingkat kesalahan. Kedua kecepatan untuk kerja. Ketiga, tingkatalih belajar. Keempat, tingkat setensi dari apa yang dipelari. Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang diharapkan terjadi pada perilaku dan pribadi siswa setelah mengalami dan melalui proses belajar. Hasil belajar merupakan tingkah laku yang dimiliki siswa setelah menempuh pengalaman belajar. Hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah, yaitu: ranah kognitif yaitu berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam yaitu: pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi. Yang 26.

(39) 27. kedua ranah efektif, yaitu yang berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban, atau reaksi penelitian, organisasi dan internalisasi. Yang ketiga ranah psikomotorik yaitu yang berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yaitu gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretative. Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan: Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tidak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhir dengan proses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006:3). Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengarahan, sikap cita-cita (Sudjana, 2004: 22). Dari pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan siswa dalammenyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan dpat diketahui berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru. Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam proses 27.

(40) 28. belajar adalah hasil belajaryang diukur melalui tes. Hal ini sesuai dengan “Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam perwujudan prestasi belajar siswa yang dilihat pada setiap mengikuti tes” Ahmad dalam (Oemar, 2001). Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh melalui tes yang diberikan pada setiap akhir siklus.. 28.

(41) 29. BAB III METODE PENELITIAN A.. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif kuantitatif. Menurut. Moleong (Hardiansyah, 2010), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya. Secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan tentang urgensi media dan hakikat dari hasil belajar pada siswa kelas VII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan. B.. Lokasi dan Objek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah SMP Pondok. Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan, dan objek penelitian ini berfokus pada siswa kelas VII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan. C.. Variable Penelitian Pada judul penelitian ini adalah pengaruh metode pengajaran guru. terhadap hasil prestasi belajar pada bidang studi bahasa Arab siswa kelas VII 29.

(42) 30. SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan dan pada judul tersebut terdiri dari variable yaitu metode pembelajaran dan prestasi atau hasil belajar siswa. D.. Defenisi Operasional Variabel Metode merupakan salah satu sub system dalam pembelajaran yang. tidak bisa dilepaskan begitu saja. Metode adalah cara yang digunakan oleh fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan keseluruan system untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Acep Hermawan metode pembelajaran (thariqah at tadris) adalah perencanaan program yang bersifat menyeluruh yang berhubungan erat. dengan. langkah-langkah. penyampaian. materi. pelajaran. secara. prosedur, tidak saling bertentangan, dan tidak bertentangan dengan pendekatan. Metode pengajaran adalah cara pengajaran yang digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan dari pembelajaran yang memfokuskan pada tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan prestasi hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu pembelajaran dari siswa sebagai bentuk kerja keras siswa dalam belajar. E.. Populasi dan Sampel 1. Populasi Untuk mengetahui lebih jelas mengenai populasi, terlebih dahulu. penulis memberikan pengertian populasi berdasarkan rumusan yang dikemukakan oleh penulis, yaitu sebagai berikut: 30.

(43) 31. “Populasi adalah seluruh objek yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waku yang kita tentukan” (Margono, 2007: 118) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2011: 117. Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dijadikan sumber data yang memiliki karakteristik penelitian yang terdapat dilokasi penelitian.Dalam hal ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan Tahun Ajaran 2013/2014. 1. Sampel Setelah melihat populasi dalam penelitian ini, maka langkah berikutnya adalah menentukan sampel. Menurut Riyanto dalam “sampel adalah bagian dari populasi” (Musfiqon, 2012: 52) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu” (Sugiyono, 2011: 118) “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih” (Suharsismi Arikunto, 2006: 134) 31.

(44) 32. Jadi dalam penentuan penelitian tidak selamanya perlu meneliti secara keseluruhan populasi, karena hal tersebut membutuhkan dana, memiliki waktu yang agak lama serta pertimbangan keterbatasan yang dimiliki peneliti. Dengan demikian, teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah pengambilan bentuk teknik acak atau random sampling, pada teknik ini, semua anggota dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Karena jumlah populasi 180 orang maka penulis mengambil 25% dari siswa yang terdapat pada kelas VIII, sehingga sampel yang dibutuhkan 45 siswa. F.. Instrumen Penelitian Penelitian menggunakan instrumen, penelitian sebagai alat bantu agar. kegiatan penelitian berjalan secara sistematis dan terstruktur, dalam pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut: 1. Pedoman wawancara / interview Sebagai acuan yang digunakan ketika melakukan wawancara, yang berisi pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan. Pedoman wawancara ini disusun sebelum melaksanakan wawancara. 2. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis guna mengumpulkan data yang dibutuhkan tentang objek penelitian mengenai pengaruh metode pengajaran guru terhadap prestasi atau hasil belajar siswa kelas VIII SMP 32.

(45) 33. Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan. 3. Pedoman observasi Yaitu melakukan pengumpulan data dengan memperhatikan sesuatu atau hal-hal yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat indera, kondisi siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan. Melakukan. observasi. dengan. cara. menghimpun. bahan-bahan. keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Adapun. isi. dalam. lembar. observasi. adalah. tentang. proses. pembelajaran ketika berlangsung di kelas, bagaimana guru dan siswa sedang berinteraksi langsung, dari kegiatan pertama sampai kegiatan akhir. Selain itu juga mencatat aktifitas dan sejauh mana perkembangan siswa dalam pembelajaran bahasa Arab. 4.. Dokumentasi Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data lansung dari tempat. penelitian meliputi buku-buku, absensi, peraturan-peraturan, perangkatperangkat pembelajaran dan semacamnya. G.. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dan. metode untuk mengumpulkan data sebagai berikut: 33.

(46) 34. 1. Metode Wawancara Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih, terdiri dari pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interviewee) yang dilakukan dengan maksud menghimpan informasi dari interviewee, dalam hal informasi. Wawancara menggunakan seperangkat pertanyaan baku yang terdapat. dalam. pedoman. wawancara.. Bersifat. tersandar. karena. pewawancara telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaanpertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan. Bersifat terbuka karena wawancara dilakukan dengan subjek mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dengan maksud dan tujuan yang juga diketahui. 2. Angket Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada siswa yang bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi yang lengkap dari responden mengenai pengaruh metode pengajaran guru terhadap prestasi atau hasil belaja pada bidang studi bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan. 3. Metode Observasi Observasi adalah melakukan pengamatan langsung keobjek penelitian untuk melihat dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data kemampuan berbicara bahasa arab siswa yang ada 34.

(47) 35. selama. pembelajaran. berlangsung.. Observasi. ini. dilakukan. dengan. menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Obsevasi dilakukan oleh peneliti perseorangan. 4. Studi Dokumentasi Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data lansung dari tempat penelitian meliputi buku-buku, absensi, peraturan-peraturan, perangkatperangkat pembelajaran dan semacamnya. H.. Teknik Analisis Data Untuk mengolah data menjadi sebuah pembahasan, maka peneliti. menganalisis data dengan teknik analisis statistik yaitu : 1.. Analisis Kualitatif Deskriptif yaitu analisis pengolahan data yang digunakan terhadap data yang berupa uraian yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.. 2.. Analisis Kuantitatif Deskriptif yaitu analisis pengolahan data dengan menggunakan rumus statistik Rumus yang digunakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut: Rumus :. Keterangan :. P=. F × 100% N. F. : Frekuensi yang sedangdicaripersentase. N. : Jumlah frekuensi. P. : Hasil atau skor yang diperoleh 35.

(48) 36. BAB IV HASIL PENELITIAN A.. KONDISI OBJEKTIF LOKASI PENELITIAN. 1.. Selayang Pandang SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan Dalam era globalisasi ini, manusia senantiasa dituntut untuk memiliki. pengetahuan, keterampilan yang handal dan berjiwa besar,sehingga dapat berkompotisi dalam masyarakat global. pendidikan pada dasarnya mengarah pada tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai lembaga pendidikan Islam tentunya juga memiliki tanggung jawab besar dalam menyukseskan Pendidikan nasional.. Untuk itu Universitas Muhammadiyah Makassar. bekerja sama dengan Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan sebagai laboratorium sekolah bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar dalam praktikum akademik. Pendirian Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan dilontarkan dalam sebuah rapat Pimpinan Wilayah Sulawesi Selatan tanggal 36.

(49) 37. 8 Maret 1981 oleh ibu Dra. Hj. Ramlah Aziez yang ketika itu selaku ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Selatan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Selatan berhasil mendapatkan sebidang tanah wakaf dari Almarhumah Ibu Hj. Athirah Kalla, seluas 2 Ha dikelurahan Sudiang Kecamatan Biringkanaya. Penyerahan tanah secara resmi dilakukan dihadapan peserta rapat kerja Wilayah ‘Aisyah Sul-Sel yang dihadiri oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah se-Sulawesi Selatan pada tanggal 1 Dzulqaiddah 1401 H bertepatan dengan 30 Agustus 1981 di Ujung Pandang. Namun dalam perjalanan selanjutnya, Bapak Drs. H.M. Yusuf Kalla, selaku ahli waris Almarhumah Hj. Athirah Kalla memandang lokasi di kelurahan Sudiang itu tidak strategis, karena berdekatan dengan bandara Hasanuddin, maka tanah tersebut dipertukarkan dengan tanah yang berlokasi di kelurahan Bulurokeng kecamatan Biringkanaya yang luasnya kira-kira 2 hektar Acara pertukaran tanah wakaf ini dilaksanakan pada tanggal, 1 Muharram 1404 H bertepatan dengan tanggal 8 Oktober 1983, pihak ahli waris diwakili oleh Bapak Drs. H.Muh.Yusuf Kalla sedangkan pihak Pimpinan Wilayah Sulawesi Selatan diwakili oleh ibu Hj.St. Musyawarah Musa,SH,MS, yang juga sebagai ketua Pimpinan Wilayah pada saat itu. Acara tersebut disaksikan oleh para anggota Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sul-Sel, para ahli waris almarhumah Hj. Athirah Kalla, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Camat Biringkanaya dan sejumlah undangan. 37.

(50) 38. Berkat kerja keras dari panitia maka pada tahun 1984 diatas tanah wakaf ini dimulailah pembangunan sebuah Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan . Dan Alhamdulillah pada tahun 1987 Pondok Pesantren ini mulai menerima santri baru yang pada saat itu berjumlah 17 orang. Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan sejak dibukanya hingga sekarang ini telah berjumlah 1112 orang. Dan telah dipimpin oleh tiga orang direktur. Pada awal berdirinya pondok ini dipimpin oleh Ibu Dra. Hj. Ramlah Aziez sebagai direktur pertama hingga wafatnya tahun 1988, kemudian dilanjutkan oleh Al-Ustadz KH. Abdul Malik Ibrahim sebagai direktur kedua hingga wafatnya, 31 Mei 2001. Dan selanjutnya dipimpin oleh Drs. K.H. Jalaluddin Sanusi sebagai direktur yang ketiga hingga sekarang. Adapun Visi dan Misi SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan a.. Visi Unggul. dalam. kepeloporan. ketaqwaan,. intelektualitas,. kemandirian,. dan. dalam amal Ma’ruf Nahi Munkar yang berlandaskan. Alquran dan al-Sunnah. b.. Misi 1. Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Swt. dan berakhlak mulia 38.

(51) 39. 2.. Mempersiapkan. peserta. didik. menjadi. manusia. yang. berkepribadian, cerdas, terampil, berkualitas dan berprestasi 3. Mempersiapkan peserta didik menjadi kader- kader yang istiqamah dan bertanggung jawab dalam melaksanakan amar ma’ruf dan nahi. mungkar. serta. mampu. melanjutkan. amal. usaha. Muhammadiyah/ Aisyiyah khususnya dan amal usaha umat Islam pada umumnya. 4. Membekali peserta didik dengan life skiil dan vocational skill yang memadai untuk hidup layak dan mandiri 5. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi secara sehat dan mampu beradabtasi dengan lingkungan 6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 2. Keadaan Guru dan Siswa a. Keadaan Guru Guru dan siswa adalah dua komponen yang tidak bisa dipisahkan, keduanya saling mendukung dan melengkapi. Guru sebagai pendidik, pembimbing, dan pengarah dalam proses pembelajaran sedangkan siswa yang menjadi objek kerja seorang guru. Keberhasilan yang didapatkan oleh seorang. siswa. sangat. dipengaruhi. melaksanakan tugasnya. 39. oleh. kemampuan. guru. dalam.

(52) 40. Para guru yang mengabdi di SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan sebanyak 79 orang. Adapun nama-nama guru yang mengabdi di SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 1 DAFTAR GURU MENURUT SEKOLAH TAHUN 2013/2014 SMP PONDOK PESANTREN PUTRI UMMUL MUKMININ AISYIYAH NO 1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13. NAMA/NIP. JABATAN. Drs. H. Abd Kadir Amdani NBM. 503 805 Drs. H. Muh. Asrar M.Pd. I Nip. Dra. St. Raodah Rauf NUPTK. 3050741643300050 Tauhid, S.Ag NUPTK. 0753754656200042 Basdiana, SE Nip. Puji Pratiwi, S.Si Nip. A. Suhadah S.Ag Nip. 9954746650300002 H. Marjani, SS NUPTK. 903775565300073 Suraedah S.Kom NUPTK. 6541754655300023 Daulah Mawardi S. Ag NUPTK. 814676658300073 Muslimah Jalaluddin S. Pd. I Nip. Dra. St. Harming Ahmad 40. Kepala Sekolah Wakasek Kurikulum Wakasek Kesiswaan Kepala TU Staf TU Staf TU Kepala Perpustakaan Kord. LAB Bahasa Kord. LAB Komp Guru Guru Guru.

(53) 41. 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32. NUPTK. 7563742645300063 Rusmiati. S. Ag Nip. Nurmiyati Halim, S. Ag NUPTK. 7834751633000062 Nur Wahidah Illijas, S. Ag NUPTK. 2537754656300003 Dra. Raodah rauf NUPTK.3050741643300050 Sunarti, S. Ag NUPTK.1444375565300002 Nurmi alam bakri s. Ag NUPTK.1554751652300042 Dra. Nursema sake Nip. 131926189 A. Suhadah S. Ag NUPTK. 995476650300002 Sudir Nyengka, BA NUPTK. 5938736650300002 Dra. Siti sabriyani saleh Nip. 150304744 H. Siti Zohra Marzuki Nip. Drs. H. Wagiman NUPTK. 6442744668200033 Andi Hadi Ibrahim Ss. Mag Nip. Tauhid S. Ag NUPTK. 0753754656200042 Dra. Hj. Maemunah NUPTK.8563741644210480 Hj. Marjani, SS NUPTK. 9037755656300073 Erna, SS NUPTK. 7439753655300043 Dra. Mahirah. AP Nip.131640923 Muh. Zaelani S. Ip 41. Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru.

(54) 42. 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50. Nip. Athifah Noor, S.Pd.i Nip. Drs. Muh Taufan Nip. 196312311994121011 Drs. Ahmad Nip. 196504261997021002 Mulyana S. Pd, M. Pd Nip. 1947761662300002 Muskilaturahmi, S. Pd NUPTK. 9357753655300053 Mu’aliyah H Asnawi SS Nip. St. Khadijah S. Pd Nip. Rabiatul Adawiyah S. Pd Nip. Masriyah S. Pd Nip. Sahidah S. Pd Nip. 131678972 Andi Wafiyah S. Ag Nip. 580057677 Sabilah Sabah Jam’an S. Ag NUPTK. 1462754300063 Muh Ismail Said. SS Nip. Drs. Lasappe Nip. 1314445118 Nur Maya Ningsih S. Pd Nip. H. Murdhang. S. Pd Nip. 131568636 Dra. H. Herawaty Nip. 13141681 Dra. H. Rosnaeni Abu Nip. 131416826 42. Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru.

(55) 43. 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69. Dra. H. Jumriani Nip. 132058956 Hj. Dana Nier. M. Pd. Guru. Dita Eliana Artha. M. Pd Nip. Gustina, S. Pd Nip. Fatimah, S. Pd Nip. Ratnawati, S. Pd Nip. Ernawati, S. Pd Nip. Musliana. Ag, S. Pd Nip. Muh. Alimin Tahiyat, BA Nip. Anita Taurisia Putri, SE Nip. Muthmainnah, SE Nip. Ismaniar, S. Pd NUPTK. 4738756657300053 St. Maryati Rasyid, S. Pd NUPTK. 6736747649300120 Andi Hasyuni, S. Pd NUPTK. 5034750651300030 Nur Indah Sasmita, S. Pd Nip. Ratna Sari, S. Kom Nip. Suraedah, S. Kom NUPTK. 6541754655300023 Kahadiah, S. Pd. I Nip. Hernani Said, S. Pd Nip.. Guru. Guru. 43. Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru.

(56) 44. 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79. Darmawati BM. S. Ag Nip. Drs. H. Muh. Asrar, M. Pd. I Nip. Dra. Hj. Andi Nurhikmawati Nip. Hj. Darna Muis, S. Ag Nip. Nur Iffah, S. Pd Nip. Darnawati, S. Pd Nip. Hajra Thurua, ST Nip. Denta Baji, S. Pd Nip. Nur Inayah, S. Hum Nip. Rosdiana, S. Sos. Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru Guru. Sumber Data : Tata Usaha SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilyah Sulawesi Selatan b. Keadaan Siswa Siswa yang menjalani proses belajar di SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan saat ini memiliki jumlah siswa sebanyak 627 orang yang terbagi dalam 3 tingkatan kelas yang masing-masing tingkatan terdiri 1 kelas. Adapun keadaan siswa dapat dilihat pada tabel berikut:. 44.

(57) 45. Tabel 2 Keadaan Siswa SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan 2013/2014 No. Kelas. A. B. C. D. E. F. Jumlah. 1. VII. 38. 38. 38. 38. 38. 38. 228. 2. VIII. 32. 31. 32. 29. 27. 30. 181. 3. IX. 36. 34. 39. 38. 35. 36. 218. Jumlah. 627. Sumber Data: Tata Usah SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan c. Keadaan Sarana dan Prasarana Kelangsungan pendidikan tidak hanya didukung oleh tenaga pengajar dan siswa tetapi harus didukung pula oleh sarana dan prasarana belajar. Sarana dan prasarana belajar merupakan salah satu faktor pendukung dalam mewujudkan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Sarana dan prasarana dalam belajar yang memadai akan sangat membantu dalam proses pembelajaran, karena hal tersebut akan membuat siswa lebih nyaman dalam mengikuti dan memahami pelajaran yang diberikan, sehingga akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Berikut ini akan digambarkan fasilitas dan sarana prasarana SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Wilayah Sulawesi Selatan :. 45.

(58) 46. Tabel 3 Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan 2013/2014 No. Jenis Ruangan, Gedung Sekolah. Keterangan Baik. Jumlah. Buruk. 1. Ruangan Kepala sekolah dan wakil. 1. -. 1. 2. Ruangan untuk guru-guru. 1. -. 1. 3. Ruangan kelas untuk belajar. 18. -. 18. 4. Ruangan tata usaha. 1. -. 1. 5. Wc/ Kamar kecil. 20. -. 20. 6. Aula dan ruangan pertemuan. 1. -. 1. 7. Perpustakaan. 1. -. 1. 8. Ruang BK. 1. -. 1. 9. Masjid. 1. -. 1. 10. Laboratorium IPA. 1. -. 1. 11. Laboratorium Komputer. 1. -. 1. 12. Laboratorium Bahasa. 1. -. 1. 13. R. Tungu/Tamu. 1. -. 1. 14. R. Keterampilan. 1. -. 1. 15. R.Internet. 1. -. 1. 16. Depot Air Minum. 1. -. 1. 17. Rumah Yayasan. 6. -. 6. 18. Asrama. 7. -. 7. 19. Kantin. 1. -. 1. 20. R. Masak/Dapur. 1. -. 1. 21. Pos Satpam. 1. -. 1. Sumber Data: Tata Usaha SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan 46.

Referensi

Dokumen terkait

Interval nilai variable pendidikan agama islam dalam keluarga.. Sehingga dapat diketahui peranan perhatian orang tua terhadap perkembangan akhlak anak. Ini juga menunjukkan

Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan Dalam Pencegahan Terorisme Melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), dengan tagline #Di bawah sang merah putih (lomba

Di era globalisasi seperti sekarang ini, disadari atau tidak pengaruhnya semakin terasa dengan semakain banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk media. Media telah

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Tahun 1906, Dewi Sartika menikah dengan Raden Kanduruan Agah Suriawinata, seseorang yang memiliki visi dan cita-cita yang sama, guru di Sekolah Karang Pamulang, yang pada

)enghawaan alami merupakan proses sirkulasi udara yang melakukan perputaran, dan  pergantian udara di dalam suatu ruangan yang berfungsi untuk menjaga kualitas udara pada ruangan. Di

Data yang perlu dihimpun untuk menjawab pertanyaan dan rumusan masalah pada penelitian ini adalah data yang terkait dengan aplikasi manajemen pembiayaan qard} al-h}asan

Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa tegangan dihasilkan dari panel surya masuk ke rangkaian charger, rangkaian charger menggunakan modul TP4056 Li-ion