• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Paper ID : MK13 Manajemen Konstruksi

501

ANALISIS FAKTOR BERPENGARUH PADA PERILAKU MANAJER PROYEK

DALAM PENCAPAIAN HASIL PROYEK KONSTRUKSI

Zaenal Arifin

Dosen FTSP UII Jurusan Teknik Sipil Kekhususan Manajemen Konstruksi, dan Direktur Utama PT. Prima Andalan Group; www.pag.co.id

Email: zaenal_pag@yahoo.com

ABSTRAK

Kepemimpinan seorang Manajer Proyek sangat penting dalam proses pelaksanaan suatu proyek, dimana keberhasilan proyek sangat ditentukan dari keberhasilan Manajer Proyek dalam mengatur semua potensi yang terlibat dalam siklus pelaksanaan proyek. Keunikan dari siklus proyek konstruksi ini, menuntut pemahaman yang luas seorang Manajer Proyek dalam menerapkan faktor-faktor perilaku mana yang harus mendapat prioritas dalam penerapannya, agar semua yang terlibat dalam proyek dapat melaksanakan semua tugas dengan benar dalam pencapaian hasil proyek yang memuaskan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh pada perilaku Manajer Proyek dalam pencapaian hasil proyek yang memuaskan. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner pada proyek-proyek yang dikerjakan di wilayah Yogyakarta dari kurun waktu Juni 2013 sampai dengan Juni 2014, sebanyak 60 proyek termasuk proyek yang dikerjakan peneliti (PT. Prima Andalan Group). Adapun responden yang mengisi kuisioner ini semuanya merupakan bawahan dari Manajer Proyek, mulai dari Site Engineer, Arsitek, Drafter, Logistik, Mandor dan Pengawas. Sedangkan data yang terkumpul di olah dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor perilaku Manajer Proyek yang memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap Keberhasilan proyek dapat diurutkan sebagai berikut:

Kemampuan memotivasi sumber daya manusia (X2), Kemampuan mengusahakan sumber daya yang memadai (X1), Kemampuan memandang timnya secara berimbang (X4), juga Kemampuan berkomunikasi dengan baik (X5), dan Kemampuan dalam bernegosiasi (X6), serta Kemampuan membuat keputusan yang tepat (X3).

Kata Kunci : perilaku, manajer proyek, faktor-faktor, keberhasilan proyek

1. PENDAHULUAN Latar belakang

Manajer proyek dalam kerangka manajemen merupakan sosok pimpinan yang memberikan implikasi pada baik buruk dari kinerja organisasi yang dipimpinnya. Makna yang tersirat berikutnya adalah bahwa kinerja pemimpin adalah sama dengan kinerja organisasi yang dipimpinnya, dan efektivitas organisasi merupakan cerminan efektifitas kinerja pemimpin (A. Andi, 2006).

Menurut S. Robbins (2003), sifat, sikap, perilaku dan keputusan yang dihasilkan oleh pemimpin suatu organisasai memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap keefektifan organisasi. Pengaruh secara tidak langsung adalah terhadap bawahan pemimpin, yang hasilnya dapat diukur dengan indikator mikro yang menunjukkan kinerja kepemimpinan seorang pemimpin. Bila kinerja tersebut baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka hasilnya adalah adanya efektifitas kepemimpinan.

Dalam pelakasaan proyek tentu mempunyai sasaran yang akan dituju. Menurut Iman Soeharto (1997), sasaran adalah tujuan yang spesifik di mana semua kegiatan diarahkan dan diusahakan untuk mencapainya. Dalam proses mencapai tujuan tersebut terdapat tiga sasaran pokok, yaitu besarnya biaya anggaran yang dialokasikan, jadwal kegiatan, dan mutu yang harus dipenuhi. Kinerja adalah kesuksesan yang dicapai individu di dalam melakukan pekerjaannya, di mana ukuran kesuksesan yang dicapai oleh satu individu tidak dapat disamakan dengan individu yang lain. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan suatu proyek, kepemimpinan seorang manajer proyek sangat berpengaruh karena berkaitan dengan keputusan dan wewenang yang diembannya selama mensukseskan pelaksanaan proyek.

(2)

Paper ID : MK13 Manajemen Konstruksi

502

Pada dasarnya pelaksanaan suatu proyek merupakan rangkaian dari mekanisme pekerjaan yang rumit, saling berkaitan antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya, untuk mewujutkan keterpaduaan dan pengendaliaan.

Dalam suatu proyek, semakin besar proyek yang dikerjakan, maka semakin kompleks masalah yang harus dihadapi.

Berkaitan dengan manajemen yang di terapkan, suatu proyek juga selalu mengandung resiko yang relatif besar.

Manajemen proyek yang asal–asalan akan berakibat buruk seperti keterlambatan penyelesaian proyek atau bahkan menyebabkan kegagalan sebuah proyek (Istimawan D., 1996).

Berkaitan dengan kepemimpinan Manajer Proyek, kepercayaan dan kepemimpinan yang sesuai seringkali dianggap sebagai hal yang menjadi jawaban kunci atas permasalahan kerjasama dan koordinasi dalam kerja tim apapun termasuk pekerjaan konstruksi.

Rumusan masalah

Rumusan masalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah perilaku kepemimpinan Manajer Proyek di Yogyakarta?

2. Bagaimanakah pengaruh perilaku kepemimpinan Manajer Proyek terhadap keberhasilan proyek?

Tujuan penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh pada perilaku kepemimpinan Manajer Proyek terhadap Keberhasilan suatu proyek.

2. METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dan metode pengumpulan data

Penelitian ini dilakukan pada beberapa proyek di Yogyakarta yang dilaksanakan pada kurun waktu Juni 2013 sd Juni 2014 oleh 60 perusahaan kontraktor. Data primer diperoleh langsung dari lapangan dengan menyebar kuisioner pada bawahan Manajer Proyek seperti Site Engineer, Arsitek, Drafter, Logistik, Mandor, dan Pengawas. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara mencari informasi dari media informasi lainnya

Analisa data

Dalam penelitian ini, digunakan analisa Statistik untuk mengolah data yang didapatkan dari kuisioner yang disebarkan untuk mengetahui pengaruh perilaku kepemimpinan Manajer Proyek terhadap keberhasilan proyek menggunakan analisis regresi regresi berganda, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat ketergantungan variabel terikat (Y) terhadap variabel bebas (X) dengan satu atau lebih variabel bebas. Hasil analisis ini adalah suatu model matematis berupa koefisien dari masing-masing variabel bebas (X). Model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = aX1 + b X2 + cX3 + dX4 + eX5 + f X6 + C Keterangan:

a – f = koefisien pengali variabel X1 – X6 C = kontanta

X1 = Kemampuan mengusahakan sumber daya yang memadai X2 = Kemampuan memotivasi sumber daya manusia

X3 = Kemampuan membuat keputusan yang tepat

X4 = Kemampuan memandang timnya secara berimbang (adil) X5 = Kemampuan berkomunikasi dengan baik

X6 = Kemampuan dalam bernegosiasi Y = Keberhasilan proyek

Responden penelitian

Responden penelitian diambil dari 60 perusahaan kontraktor yang mengerjakan pekerjaan konstruksi dari Juni tahun 2013 sampai dengan Juni tahun 2014. Adapun bentuk badan usaha responden penelitian adalah sebagai berikut:

(3)

Paper ID : MK13 Manajemen Konstruksi

503

Tabel 1. Bentuk badan usaha responden Jenis Perusahaan Jumlah %

CV 46 76,67

PT 14 23,33

Jumlah 60 100

Berdasarkan jenis Perusahaan sebagian besar (76,67%) adalah berbentuk CV. Sedangkan sisanya sebanyak 23,33%

berbentuk PT. adapun klasifikasi masing-masing responden sbb:

Tabel 2. Klasifikasi responden Klasifikasi Jumlah %

K 1 28 46,67

K 2 18 30,00

M 1 14 23,33

Jumlah 60 100

Berdasarkan klasifikasi kontraktor sebagian besar adalah kontraktor Klasifikasi Kecil, sebanyak 28 perusahaan atau 46,67% (K1) dan sebanyak 18 perusahaan atau 30% (K2). Sedangkan sisanya berasal dari kontraktor klasifikasi Non-Kecil/ Menengah (M) sebanyak 14 perusahaan atau 23,33%. Adapun jenis proyek konstruksi yang diamati adalah:

Tabel 3. Jenis proyek konstruksi penelitian

Jenis Konstruksi Jumlah %

Gedung 23 38,33

Jalan 37 61,67

Jumlah 60 100

Berdasarkan jenis kontruksi yang dibangun sebagian besar adalah konstruksi jalan sebanyak 61,67%. Sedangkan sisanya adalah kontruksi gedung sebanyak 38,33%.

3. HASIL PENELITIAN

Analisis regresi dan pembahasan

Regresi berganda merupakan metode analisis yang tepat bila masalah riset meliputi sebuah variable dependen, datanya metrik, diasumsikan berhubungan dengan dua atau lebih variable independent. Caranya adalah dengan memprediksi perubahan variabel melalui perubahan variable-variabel independent. Aturan yang dipakai adalah jumlah kuadrat terkecil (least squares).

Dengan metode ini kita dapat memprediksi besarnya variabel dependen. Pada penelitian ini model yang diajukan adalah

Y = aX1 + b X2 + cX3 + dX4 + eX5 + f X6 + C Adapun hasil regresi seluruh faktor X secara simultan adalah sebagai berikut:

(4)

Paper ID : MK13 Manajemen Konstruksi

504

Tabel 4. Rekap Persamaan Regresi Berganda Variabel

Bebas

Variabel Terikat

R R2 bo b1 F Probabilitas

(Sig.)

X1 Y 0,989 0,978 4,165 1,602 398,922 0,000

X2 2,010

X3 0,172

X4 1,504

X5 0,682

X6 0,620

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai R2 tinggi yaitu 0,978 yang berarti 97,8% variabel Keberhasilan proyek dapat dijelaskan oleh seluruh faktor X secara simultan. Regresi linear juga memberikan nilai F sebesar 398,922 dengan tingkat probabilitas 0,000. Tingkat probabilitas di bawah nilai 0,050 dinyatakan bahwa variabel X berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Y. Dari tabel koefisen persamaan regresi linear yang didapatkan maka dapat disusun persamaan sebagai berikut:

Y = 1,602.X1 + 2,010.X2 + 0,172.X3 + 1,504.X4 + 0,682.X5 + 0,620.X6 + 4,16

Besarnya pengaruh variabel Perilaku Manajer Proyek dapat diurutkan berdasarkan besarnya koefisien dalam persamaan simultan regresi linear sebagai berikut:

Tabel 5. Besarnya Pengaruh Faktor X terhadap Y

No Faktor Koefisien

1 Kemampuan mengusahakan sumber daya yang memadai (X1) 1,602

2 Kemampuan memotivasi sumber daya manusia (X2) 2,010

3 Kemampuan membuat keputusan yang tepat (X3) 0,172

4 Kemampuan memandang timnya secara berimbang (adil) (X4) 1,504

5 Kemampuan berkomunikasi dengan baik (X5) 0,682

6 Kemampuan dalam bernegosiasi (X6) 0,620

Berdasarkan hasil analisis dari enam faktor perilaku Manajer Proyek di atas masing-masing memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap tingkat Keberhasilan proyek konstruksi. Namun secara keseluruhan peningkatan masing- masing faktor perilaku Manajer Proyek akan meningkatkan pula masing-masing faktor Keberhasilan proyek itu sendiri.

Hal ini membuktikan bahwa faktor-faktor perilaku Manajer Proyek mampu menjadi parameter yang baik. Manajer Proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap organisasi induk proyeknya sendiri, dan tim yang bekerja dalam proyeknya (Ervianto, 2005). Oleh karena itu peningkatan perilaku Manajer Proyek otomatis akan meningkatkan tingkat Keberhasilan proyek konstruksi baik dari segi biaya, mutu, waktu, pelaksanaan K3, lingkungan, maupun kinerja secara keseluruhan.

Faktor perilaku Manajer Proyek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat Keberhasilan proyek konstruksi secara simultan. Jika diurutkan berdasarkan pengaruhnya terhadap tingkat Keberhasilan proyek konstruksi dapat dilihat dari besarnya koefisien regresi linear dari persamaan

Y = 0,689.X1 + 0,364.X2 + 0,377.X3 + 1,377.X4 + 0,209.X5 + 0,303.X6 + 1,843

(5)

Paper ID : MK13 Manajemen Konstruksi

505

Tabel 6. Urutan pengaruh faktor perilaku Manajer Proyek terhadap Tingkat Keberhasilan proyek konstruksi Secara Simultan

No Faktor Koefisien

2 Kemampuan memotivasi sumber daya manusia (X2) 2,010

1 Kemampuan mengusahakan sumber daya yang memadai (X1) 1,602

4 Kemampuan memandang timnya secara berimbang (adil) (X4) 1,504

5 Kemampuan berkomunikasi dengan baik (X5) 0,682

6 Kemampuan dalam bernegosiasi (X6) 0,620

3 Kemampuan membuat keputusan yang tepat (X3) 0,172

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor perilaku Manajer Proyek yang memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap keberhasilan proyek dapat diurutkan sebagai berikut: Kemampuan memotivasi sumber daya manusia (X2), Kemampuan mengusahakan sumber daya yang memadai (X1), Kemampuan memandang timnya secara berimbang (X4), juga Kemampuan berkomunikasi dengan baik (X5), dan Kemampuan dalam bernegosiasi (X6), serta Kemampuan membuat keputusan yang tepat (X3).

Berdasarkan hasil penelitian diatas, disarankan agar Manajer Proyek senantiasa meningkatkan kemampuan diri dalam pencapaian kelima faktor di atas agar pencapaian Keberhasilan proyek konstruksi dapat tercapai dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Andi, A (2006), “Potential Influence Of Project Managers’ Leadership Behaviors on Construction Team Trust”, Proceedings of EASEC-10, Bangkok, Thailand.

Dipohusodo, Istimawan (1996), “Manajemen Proyek dan Konstruksi”, Kanisius, Yogyakarta.

Ervianto, wolfram I (2005), “Manajemen Proyek Konstruksi”, Kanisius, Yogyakarta.

Robbins, S(2003), “Organizational Behavior”, Prentince Hall.

Soeharto, Iman (1997), “Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional”, Erlangga, Jakarta.

(6)

Paper ID : MK13 Manajemen Konstruksi

506

Gambar

Tabel 1. Bentuk badan usaha responden  Jenis Perusahaan  Jumlah  %
Tabel 4. Rekap Persamaan Regresi Berganda  Variabel  Bebas  Variabel Terikat  R  R 2 bo  b1  F  Probabilitas (Sig.)  X1  Y  0,989  0,978  4,165  1,602  398,922  0,000  X2  2,010  X3  0,172  X4  1,504  X5  0,682  X6  0,620
Tabel 6. Urutan pengaruh faktor perilaku Manajer Proyek terhadap Tingkat Keberhasilan   proyek konstruksi Secara Simultan

Referensi

Dokumen terkait

kelompok manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain,.. tetapi tidak

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor budaya, sosial dan pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen, sedangkan faktor budaya berpengaruh paling

1) Teori tentang kenyamanan termal dan perancangan pasif. • Standar kenyamanan termal dari buku bangunan tropis, Georg Lippsmeyer. • Tindakan arsitektural yang bisa dilakukan

Menurut Hausman (2000) menyatakan bahwa nilai hedonik adalah salah satu aspek dari perilaku konsumen yang berhubungan dengan aspek multi sensori, fantasi, dan emosi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 19 orang responden yang memiliki sikap positif yang melaksanakan tindakan triage berdasarkan prioritas yang sesuai

Program bimbingan dan konseling pribadi sosial untuk mengembangkan perilaku seksual sehat remaja .Tesis Program Magister SPs UPI.Bandung:tidakditerbitkan..

Model validation is done by comparison of the differences in the elevation among the photogrammetric point cloud and the GPS data along different beach profiles.. Results

Penelitian pengaruh bahan logam terhadap sifat elastic recovery permukaan bahan UHMWPE hasil pemesinan untuk kondisi kontak mekanik metal on polymer implan orthopedi