• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN CAPAIAN KINERJA B-03 BALAI BESAR VETERINER WATES TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN CAPAIAN KINERJA B-03 BALAI BESAR VETERINER WATES TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2020"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN CAPAIAN KINERJA B-03 BALAI BESAR VETERINER WATES TRIWULAN I TAHUN ANGGARAN 2020

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR VETERINER WATES

2020

(2)
(3)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 iii DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 4

I. 1. Perjanjian Kinerja (PK) ... 4

I. 2. Realisasi Perjanjian Kinerja Triwulan Pertama 2020 ... 5

BAB II PELAKSANAAN KINERJA TRIWULAN I ... 6

II. 1. Meningkatannya Kualitas Layanan Publik Terhadap Layanan Balai Besar Veteriner Wates ... 6

II. 2. Program Pemenuhan Pangan Asal ternak dan Agribisnis Peternakan ... 7

II. 2. 1. Pengamatan dan Identifikasi Penyakit Hewan ... 7

II. 2. 2. Kelembagaan Veteriner ... 12

II. 3. Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) ... 13

II. 3. 1. Pengawasan Mutu dan Keamanan Produk ... 13

II. 3. 2. Dukungan Teknis Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan yang ASUH ... 14

II. 4. SERAPAN ANGGARAN TRIWULAN PERTAMA 2020 ... 14

BAB III KESIMPULAN ... 16

(4)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 4 BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. Perjanjian Kinerja (PK)

Perjanjian Kinerja di lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan suatu komitmen Kepala UPT terhadap Direktur Jenderal. Pemantauan pelaksanaan Perjanjian Kinerja dilakukan secara periodik untuk mengkontrol tingkat capaian serta hal-hal yang menjadi penghambat sehingga dapat dilakukan tindak-lanjut solusi dari permasalahan yang terjadi. Pada tahun anggaran 2020, Kepala BBVet Wates menandatangani Perjanjian kinerja dengan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam program/kegiatan sebagai berikut: Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan, Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan yang ASUH, serta Dukungan Manajemen Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Masing-masing program memiliki indikator dan target yang telah ditentukan oleh masing- masing UPT setiap triwulannya, sehingga capaian kinerjanya dapat terukur.

Sasaran Program/Kegiatan Kinerja Tahunan dikendalikan dengan tiga Indikator Kinerja yaitu (1) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Layanan Publik Balai Besar Veteriner Wates, (2) Meningkatnya Luas Wilayah yang Terbebas dari Penyakit Menular Strategis, dan (3) Terjaminnya kemanan pangan strategis nasional sebagaimana termuat dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Balai Besar Veteriner Wates. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Balai Besar Veteriner Wates sebagaimana tabel berikut.

Tabel 1 Perjanjian Kinerja BBVet Wates Tahun 2020

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya Kualitas Layanan

Publik terhadap BBVet Wates 1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Layanan pubkik BBVet Wates

3,5 Skala Likert 2 Meningkatnya Luas Wilayah yang

Terbebas dari Penyakit Menular Strategis

2 Pengamatan dan Identifikasi Penyakit Hewan

36.803 sampel 3 Kelembagaan Veteriner 1 unit 3 Terjaminnya kemanan pangan

strategis nasional 4 Pengawasan mutu dan

keamanan produk 2.000

sampel

(5)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 5 Sementara itu berdasarkan RKA-KL yang telah dilakkukan revisi, Balai Besar Veteriner Wates mengelola anggaran sebesar Rp. 34.203.887.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2 Rincian anggaran kegiatan BBVet Wates Tahun 2020

No Kegiatan Anggara

1. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Rp.19.709.795.000,00 2. Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk

Hewan yang ASUH Rp.1.200.000.000,00

4. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis

Lainnya Ditjen Peternakan Rp.13.294.092.000,00

TOTAL Rp.34.203.887.000,00

I. 2. Realisasi Perjanjian Kinerja Triwulan Pertama 2020

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2020, capaian Balai Besar Veteriner Wates selama triwulan pertama adalah sebagai berikut:

Tabel 3 Realisasi Perjanjian Kinerja Triwulan pertama Tahun 2020

No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Tahun 2020 Realisasi % 2020 B-03

1 Meningkatnya Kualitas Layanan Publik terhadap BBVet Wates

1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Layanan publik BBVet Wates

3.50 Skala Likert

pengumpul an

kuesioner

pengumpul an

kuesioner

100,0

2 Meningkatnya Luas Wilayah yang Terbebas dari Penyakit Menular Strategis

2 Pengamatan dan Identifikasi Penyakit Hewan

36.803

sampel 11.001 5.469 49,7

3 Kelembagaan

Veteriner 1 unit 0,225 0.342 152,1

3 Terjaminnya kemanan pangan strategis nasional

4 Pengawasan mutu dan keamanan produk

2.000

sampel 364 sampel 0 0

(6)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 6 BAB II

PELAKSANAAN KINERJA TRIWULAN I

II. 1. Meningkatannya Kualitas Layanan Publik Terhadap Layanan Balai Besar Veteriner Wates

Sejak tahun 2018, dalam Perjanjian Kinerja BBVet Wates memasukan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Besar Veteriner sebagai salah satu indikator kinerjanya. Indeks Kepuasan Masyarakat menjadi satu komponen penting sebagai parameter deteksi kinerja UPT yang bersangkutan. Target capaian di tahun 2020 adalah nilai 3,5 skala Likert Indeks Kepuasan Masyarakat. Penilaian IKM berdasarkan kepada empat parameter, yaitu Nilai Persepsi, Nilai Interval IKM, Nilai Interval Konversi IKM dan Nilai Mutu Pelayanan seperti dijelaskan pada tabel di bawah ini. Pada tahun 2018 dasar penilaian IKM di BBVet Wates menggunakan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78/Permentan/OT.140/8/2013, sedangkan mulai tahun 2019 dasar penilaian IKM menggunakan Permenpan RB No. 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Umum Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik yang memiliki perbedaan pada parameter penilaian dan jumlah unsur-unsur pelayanan yang dinilai.

Tabel 4 Parameter penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2020 NILAI

PERSEPSI

NILAI INTERVAL IKM

NILAI INTERVAL KONVERSI IKM

MUTU PELAYANAN

1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,97 D Tidak Baik

2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang Baik

3 3,064 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik

4 3,532 – 4,00 88,31 – 100,00 A Sangat Baik

IKM adalah faktor dan aspek yang dijadikan pengukuran kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik. IKM dimaksudkan sebagai acuan bagi BBVet Wates untuk mengetahui tingkat kinerja secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya bagi masyarakat. Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan

(7)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 7 pada unsur yang mempunyai nilai paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan.

Unsur-unsur pelayanan yang dinilai berdasarkan Menpan RB Nomor 14 tahun 2017 terdiri atas 9 unsur yaitu Kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanannya (U1), Kemudahan prosedur pelayanan (U2), Kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan (U3), Kewajaran biaya/tarif dalam pelayanan (U4), Kesesuaian produk pelayanan antara yang tercantum dalam standar pelayanan dengan hasil yang diberikan (U5), Kompetensi/kemampuan petugas dalam pelayanan (U6), Perilaku petugas dalam pelayanan terkait kesopanan dan keramahan (U7), Kualitas sarana dan prasarana (U8), Penanganan pengaduan pengguna layanan (U9).

Realisasi kegiatan hingga akhir triwulan pertama telah dilaksanakan proses kegiatan penilaian IKM semester pertama meliputi pembentukan tim IKM, penyusunan kuesioner IKM, pembuatan sistem pengedaran dan pengumpulan kuesioner IKM ke masyarakat/stake holder eksternal. Kuesioner yang telah berhasil dihimpun sampai dengan bulan Maret sejumlah kurang lebih 60 kuesioner dari target 100 kuesioner yang akan digunakan untuk penilaian IKM pada semester pertama (triwulan kedua).

Dari hasil pengukuran pelaksanaan IKM trimester pertama tahun 2020 didapatkan nilai capaian 100% (kriteria “baik”).

II. 2. Program Pemenuhan Pangan Asal ternak dan Agribisnis Peternakan II. 2. 1. Pengamatan dan Identifikasi Penyakit Hewan

Target tahunan kegiatan Pengamatan dan Identifikasi Penyakit Hewan adalah sejumlah 36.803 sampel, yang dibagi dalam 4 kegiatan yaitu (1) Penyidikan dan pengujian penyakit viral dengan jumlah target 18.002 sampel; (2) Penyidikan dan pengujian penyakit bakterial dengan target sejumlah 11.601; (3) Penyidikan dan pengujian penyakit parasiter dengan jumlah target 2.403 sampel; serta (4) Penyidikan dan pengujian penyakit hewan lainnya dengan target 4.770 sampel.

(8)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 8 Sampai dengan triwulan pertama telah dilakukan surveilans ke lapangan dan didapatkan sampel sejumlah 5.469 sampel sampai dengan akhir Maret 2020. Dengan demikian secara persentase target triwulan pertama untuk pengamatan dan identifikasi penyakit hewan telah tercapai 14,86% dari seluruh target tahunan. Apabila dibandingkan dengan target triwulan satu yaitu sejumlah 11.001 sampel didapatkan hasil capaian sejumlah 49,71%.

Perincian masing-masing output penyusun kegiatan Pengamatan dan Identifikasi Penyakit Hewan adalah sebagai berikut:

II. 2. 1. a. Penyidikan dan Pengujian Penyakit Viral

Kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit viral terdiri dari 11 sub output yaitu:

1. Surveilan Kompartemen Berbasis Penyakit AI pada Breeding Farm (Peternakan Perbibitan) Unggas,

2. Survei Penyakit Avian Influenza di Pasar Unggas Hidup (Live Bird Market) Wilayah Kerja BBVet Wates,

3. Surveilans Berbasis Resiko Penyakit Avian Influenza pada Pedagang/Pengepul Unggas Hidup di Propinsi Jawa Timur, 4. Pengembangan Jejaring Influenza Virus Monitoring (IVM) dan

IVM Online Laboratorium Rujukan Nasional Avian Influenza, 5. Monitoring Virus Avian Influenza (AI) pada Wilayah Kerja

BBVet Wates,

6. Monitoring Kesehatan Semen dan Embrio,

7. Pengamatan Kesehatan Hewan UPT Perbibitan Ternak Wilker BBVet Wates,

8. Surveilans Penyakit African Swine Fever (ASF) di wilayah kerja;

9. Monitoring kesehatan ayam Kegiatan Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera;

(9)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 9 10. Monitoring Penyakit Clasical Swine Fever (CSF) pada Daerah

Endemis di Wilayah Kerja Bbvet Wates;

11. Monitoring Penyakit Rabies di Daerah Bebas.

Pada triwulan pertama telah terkumpul sampel dari seluruh sub output sejumlah 1.979 sampel atau 10,99% dari seluruh target tahunan (18.002 sampel) telah tercapai.

Serapan anggaran untuk kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Viral pada triwulan pertama tahun 2020 telah tercapai sejumlah Rp. 248.320.000,- dari anggaran sejumlah 11.854.480.000,- dengan persentase sejumlah 2,09%.

Dibandingkan dengan target serapan anggaran triwulan pertama tahun 2020 yaitu sejumlah 29,17% diketahui bahwa realisasi serapan untuk kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Viral masih cukup jauh dari target realisasi serapan anggaran.

II. 2. 1. b. Penyidikan dan Pengujian Penyakit Bakterial

Kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit bakterial terdiri dari 9 sub out put yaitu:

1. Surveilan Brucellosis pada Sapi di Madura Pasca Pembebasan, 2. Survei Seroepidemologi Brucellosis pada Sapi Perah di Jawa

Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta,

3. Surveilan Anthrax Berbasis Resiko (Risk Base Surveilans/ RBS) di Daerah Endemis di Daerah Istimewa Yogyakarta,

4. Surveilan Salmonellosis pada Ayam Ras Petelur,

5. Monitoring Mycoplasmosis pada Ayam Layer di Jawa tengah 6. Surveilans SE pada Sapi Potong di Wiayah Sumber Bibit, 7. Surveilan Keamanan Pakan dan Bahan Pakan.

(10)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 10 Pada triwulan pertama telah terkumpul sampel dari seluruh sub output sejumlah 1.630 sampel atau 14,05% dari seluruh target tahun 2020 (11.601 sampel) telah tercapai.

Serapan anggaran untuk kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Bakterial pada triwulan pertama tahun 2020 telah tercapai sejumlah Rp. 467.425.853,- dari total anggaran Rp.

3.523.344.000,- atau secara persentase sejumlah 13,26%.

Dibandingkan dengan target serapan Perjanjian Kinerja (PK) anggaran triwulan pertama tahun 2020 yaitu sejumlah 29,17%

didapatkan hasil yang masih belum memenuhi target triwulanan.

Sebagai salah satu penyebab belum optimalnya serapan adalah adanya hambatan dalam pelaksanaan kegiatan lapangan selama Bulan Maret 2020, disebabkan adanya pembatasan perjalanan sebagai akibat penyebaran penyakit Pandemi coronavirus di Indonesia, sehingga tidaka realisasi serapan anggaran perjalanan surveilans Penyakit Bakterial.

II. 2. 1. c. Penyidikan dan pengujian penyakit Parasiter

Kegiatan Penyidikan dan pengujian penyakit parasiter terdiri dari dua sub output yaitu Pengamatan Kesehatan Hewan di Wilayah Sumber Bibit di Wilayah Kerja BBVet Wates dan Pemetaan Babesiosis pada Sapi Potong. Capaian sampai dengan akhir triwulan pertama tahun 2020 adalah 0 sampel 2.403 sampel dari target selama tahun 2020. Direncanakan kegiatan lapangan pengambilan sampel surveilans akan dilaksanakan mulai triwulan kedua tahun 2020.

Realisasi serapan untuk kegiatan Penyidikan dan pengujian penyakit parasiter sampai dengan triwulan pertama tahun 2020 adalah sejumlah Rp. 15.564.500,- dari target sejumlah Rp.

572.637.000,- atau tercapai 2,71%. Jika dibandingkan dengan

(11)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 11 target serapan anggaran triwulan pertama sejumlah 29,17%

didapatkan realisasi serapan yang belum memenuhi target serapan anggaran triwulan pertama.

Penyebab yang dapat dianalisis dari belum tercapainya target serapan anggaran ini adalah seperti dua kegiatan di atas yaitu adanya kasus pandemi coronavirus di Indonesia pada Bulan Maret 2020 yang mengakibatkan berhentinya kegiatan lapangan (surveilans) akibat pembatasan perjalanan ke luar kota untuk surveilans. Selain itu juga ada hambatan di proses pengadaan bahan uji untuk keperluan pengujian sebagai akibat dari wabahn penyakit corona virus.

II. 2. 1. d. Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan Lainnya

Kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan lainnya terdiri dari output Desain Biosecurity di UPT perbibitan dan Wilayah Sumber Bibit, Penyidikan Penyakit Bovine Spongiform Encephalopaty (BSE) pada Sapi, Kegiatan Penyidikan Wabah Penyakit Hewan; dan Investigasi Kasus Penyakit Hewan di Wilayah Kerja BBVet Wates.

Target kegiatan selama tahun 2020 untuk Kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan Lainnya adalah 4.770 sampel. Realisasi kegiatan sampai berakhirnya triwulan pertama tahun 2020 adalah sejumlah 1.332 sampel. Capaian selama triwulan pertama adalah 27,92%. Untuk realisasi terbanyak adalah dari penyidikan kasus penyakit dan investigasi outbreak yaitu sejumlah 1.332 sampel.

Realisasi serapan anggaran untu kegiatan penyidikan dan pengujian Penyakit Hewan Lainnya adalah Rp. 119.082.200,- dari total anggaran Rp. 1.327.475.000,- atau tercapai 8,97%. Jika

(12)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 12 dibandingkan dengan target serapan anggaran triwulan pertama tahun 2020 yaitu 29,17% maka didapatkan hasil bahwa realisasi serapan belum mencapai target yang disebabkan belum optimalnya pelaksanaan pengadaan bahan uji di triwulan pertama 2020 dan belum berjalannya pelaksanaan kegiatan surveilans Pengamatan Kesehatan Kesehatan Hewan di Wilayah Sumber Bibit dan Pemetaan Babesiosis pada Sapi Potong.

II. 2. 2. Kelembagaan Veteriner

Kegiatan kelembagaan Veteriner pada tahun 2020 ditargetkan sejumlah 1 kegiatan dengan realisasi anggaran sejumlah Rp. 620.021.600,- dari alokasi anggaran sejumlah Rp. 1.811.837.400,- dengan persentase sebesar 34,23% atau telah berhasil memenuhi target serapan anggaran triwulan pertama tahun 2020 yaitu 29,17%. Realisasi sub output kegiatan Kelembagaan Veteriner yang telah dilaksanakan di triwulan pertama tahun 2020 yaitu :

1. Bimbingan Teknis Puskeswan tahun 2020;

2. Rapat Koordinasi PHMS tahun 2020;

3. Pengadaan Makanan Hewan Percobaan BBVet Wates;

4. Pengadaan perlengkapan kandang hewan percobaan;

5. Pengelolaan lahan untuk HMT di IKHP;

6. Belanja honor output kegiatan;

7. Pembinaan Laboratorium Type B dan C;

8. Rapat Koordinasi Teknis Nasional;

9. Pertemuan NRCC;

10. Rakornas Kementerian Pertanian.

Faktor faktor yang menyebabkan keberhasilan capaian serapan adalah kecepatan pelaksanaan dua kegiatan yaitu Rapat Koordinasi PHMS dan Bimbingan Teknis Puskeswan yang dilaksanakan di awal tahun (Bulan

(13)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 13 Februari) sebelum munculnya pembatasan karena pandemi (wabah) corovnavirus.

II. 3. Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal)

Kegiatan Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan yang ASUH selama triwulan pertama tahun 2020 dilaksanakan dengan Pengawasan Mutu dan Keamanan Produk yaitu Monitoring dan Surveilans Produk Hewan serta Dukungan Advokasi dan Penerapan Kesejahteraan Hewan yaitu Pembinaan Kesrawan.

Rincian hasil pelaksanaan kegiatan di triwulan pertama 2020 adalah sebagai berikut:

II. 3. 1. Pengawasan Mutu dan Keamanan Produk

Kegiatan monitoring dan surveilans produk hewan didukung oleh sub output yaitu (1) Monitoring penyakit zoonosis dan monitoring antimikrobial resisten (AMR) dan (2) monitoring dan surveilans residu dan cemaran mikroba pada produk asal hewan.

Selama triwulan pertama tahun 2020, untuk kegiatan monitoring dan surveilans pengawasan mutu dan keamanan produk belum melaksanakan kegiatan lapangan. Pada awalnya di rencanakan di mulai kegiatan surveilans di Bulan Maret 2020, tetapi dikarenakan ada pembatasan kegiatan karena pandemi corona virus, akhirnya kegiatan surveilans diundur menunggu situasi dan kondisi menjadi lebih kondusif.

Untuk realisasi serapan anggaran kegiatan Pengawasan Mutu dan Keamanan Produk sampai selesai triwulan pertama tahun 2020 telah terealisasi Rp. 99.950.600,- dari jumlah target Rp. 1.150.725.000,- dengan persentase capaian sejumlah 8,68%. Jika dibandingkan dengan target serapan anggaran di triwulan pertama 2020 yaitu 29,17% maka disimpulkan untuk kegiatan Pengawasan Mutu dan Keamanan Produk

(14)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 14 belum dapat memenuhi target serapan anggaran triwulan pertama tahun 2020.

II. 3. 2. Dukungan Teknis Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan yang ASUH

Sub Output penyusun kegiatan ini adalah Dukungan Advokasi dan Penerapan Kesejahteraan Hewan yaitu Pembinaan Kesrawan. Pelaksanaan kegiatan ini adalah Pelatihan Komisi Etik Penggunaan Hewan dalam penelitian dan pengujian dan sosialisasi Penerapan Kesrawan. Realisasi serapan anggaran untuk kegiatan Pembinaan Kesrawab adalah Rp.

33.537.300,- dari total anggaran Rp. 49.275.000,- atau secara persentase sejumlah 67,69%. Dari target serapan triwulan pertama yaitu 29,17% maka disimpulkan kegiatan Pembinaan Kesrawan telah dapat mencapai dan melebihi target yang telah ditetapkan.

II. 4. Serapan Anggaran Triwulan Pertama 2020

Pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di triwulan pertama 2020 diamati dari tiga komponen utama kegiatan yaitu (1) Pengadaan bahan uji, (2) Pengambilan sampel dan (3) Pemetaan dan Pelaporan Kegiatan. Juga dengan pelaksanaan Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan. Realisasi keseluruhan serapan anggaran kegiatan triwulan pertama 2020 adalah Rp. 4.106.823.840,- dari total anggaran tahun 2020 sejumlah Rp.

34.203.887.000,- atau dalam jumlah persentase 12,01%. Pencapaian serapan anggaran yang belum memenuhi target serapan anggaran triwulan pertama 2020 ini disebabkan beberapa faktor yang dapat diamati yaitu:

1. Berhentinya surveilans oleh pembatasan perjalanan dan aktifitas, sehingga pemakaian bahan kimia untuk pengujian stoknya masih banyak, belanja bahan kimia dan peralatan habis pakai terhenti.

(15)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 15 2. Harga bahan kimia terpengaruh dollar, suplier sangat berhati-hati dalam

memberikan harga sehingga pelaksanaan pengadaan bahan kimia terhambat.

3. Import bahan kimia terganggu karena pembatasan transportasi sehingga kepastian barang datang tidak bisa diprediksi. Jika dipaksakan, pelaksana pengadaan terancam terkena denda karena keterlambatan barang yang dipesan melebihi batas yang ditentukan.

4. Belanja bahan kimia dan peralatan habis pakai lebih banyak membelanjakan barang-barang yang masih ada stok di dalam negeri kecuali ada kepastian kedatangan barang dari produsen dan distributor.

5. Langkanya beberapa bahan kimia dan peralatan habis pakai (masker, virus transport media, alkohol, swab polyester, reagen molekuler).

Untuk selanjutnya diharapkan di triwulan kedua tahun 2020 situasi pandemi penyakit karena coronavirus sudah membaik sehingga kegiatan kegiatan yang tertunda dapat segera dilaksanakan.

(16)

LAPORAN KINERJA BBVET WATES – B 03 16 BAB III

KESIMPULAN

Capaian target perjanjian kinerja BBVet Wates Tahun Anggaran 2020 hingga akhir Bulan Maret 2020 dari 4 indikator tercapai satu indikator melebihi target yaitu Kelembagaan Veteriner dengan kriteria “sangat baik”, kemudian satu indikator mencapai target dengan kriteria “baik’ yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Layanan Publik BBVet Wates, dan satu indikator belum mencapai target yaitu 49,7%

untuk kegiatan Pengamatan dan Identifikasi Penyakit Hewan, serta satu indikator masih belum terlaksana yaitu Pengawasan Mutu dan Keamanan Produk (0%).

Untuk target serapan anggaran telah tercapai 12,01% yang walaupun belum sesuai dengan target serapan anggaran triwulan pertama tahun 2020 yaitu sejumlah 29,71%. Untuk selanjutnya di triwulan kedua direncanakan peningkatan serapan anggaran dari pengadaan bahan uji.

Gambar

Tabel 1 Perjanjian Kinerja BBVet Wates Tahun 2020
Tabel 2 Rincian anggaran kegiatan BBVet Wates Tahun 2020
Tabel 4 Parameter penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2020  NILAI  PERSEPSI  NILAI  INTERVAL IKM  NILAI INTERVAL KONVERSI IKM  MUTU PELAYANAN  1  1,00 – 2,5996  25,00 – 64,97  D  Tidak Baik  2  2,60 – 3,064  65,00 – 76,60  C  Kurang Baik  3  3,064 –

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan menyelenggarakan pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada

Rencana aksi yang akan dilakukan pada triwulan selanjutnya yaitu melanjutkan kegiatan pengujian laboratorium pada setiap lokasi yang akan mendapatkan bantuan

KEGIATAN ANGGARAN TARGET REALISASI KINERJA PADA TRIWULAN REALISASI CAPAIAN..

Sampai akhir Triwulan IV Tahun 2020, meningkatnya kualitas laporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran dengan indikator kinerja nilai sistem akuntabilitas kinerja instansi

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 21 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota

INDIKATOR PROGRAM TARGET REALISASI KINERJA PADA TRIWULAN REALISASI CAPAIAN KINERJA TAHUN.. TINGKAT CAPAIAN KINERJA TAHUN

Sasaran Program/Kegiatan Kinerja Tahunan alai Besar Veteriner Wates berdasarkan PK 2019 yang mengalami revisi dikendalikan dengan 9 (sembilan) Indikator Kinerja yaitu (1)

Target kinerja dan Anggaran Renja SKPD Tahun berjalan (Tahun n) yang dievaluasi.. Realisasi Kinerja pada Triwulan Realisasi Capaian