• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA : Survey Pada Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XI PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN KUALITAS ASET TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT.BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA : Survey Pada Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XI PENGARUH KECUKUPAN MODAL DAN KUALITAS ASET TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT.BANK SYARIAH MANDIRI, Tbk."

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUS AHAAN DAN EFIKAS I DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUS AHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XIUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

(Survey Pada Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusunoleh:

RIZKI NOVIANTI 1005703

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKANEKONOMI DAN BISNIS

(2)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUS AHAAN DAN EFIKAS I DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUS AHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XIUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

(Survey Pada Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XI)

Oleh Rizki Novianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Rizki Novianti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

(3)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUS AHAAN DAN EFIKAS I DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUS AHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XIUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(4)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUS AHAAN DAN EFIKAS I DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUS AHA

(5)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUS AHAAN DAN EFIKAS I DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUS AHA

(6)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ...v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2.Rumusan Masalah Penelitian... 8

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4.Kegunaan Penelitian ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

2.1.Kajian Pustaka ... 11

2.1.1.Minat Berwirausaha ... 11

2.1.1.1. Pengertian Minat Berwirausaha ... 11

2.1.1.2. Faktor-Faktor Minat Berwirausaha ... 13

2.1.1.3. Indikator Minat Berwirausaha ... 15

2.1.2.Pengetahuan Kewirausahaan ... 17

2.1.2.1. Konsep Pengetahuan Kewirausahaan ... 17

2.1.2.2. Indikator Pengetahuan Kewirausahaan ... 20

2.1.3.Efikasi Diri ... 23

2.1.3.1. Konsep Efikasi Diri... 23

2.1.3.2. Sumber-Sumber Efikasi Diri... 24

2.1.3.3. Aspek-Aspek Efikasi Diri ... 25

(7)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]

2.2.Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan

dengan Minat Berwirausaha ... 28

2.3.Hubungan Pengetahuan Kewirausahaan dengan Efikasi Diri ... 30

2.4.Hubungan Efikasi Diri dengan Minat Berwirausaha ... 30

2.5.Hasil Penelitian Terdahulu ... 31

2.5.1.Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ... 35

2.6.Kerangka Pemikiran ... 36

2.7.Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

3.1.Desain Penelitian ... 40

3.2.Operasionalisasi Variabel ... 40

3.3.Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

3.3.1.Populasi ... 44

3.3.2.Sampel ... 44

3.4.Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.5.Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1.Gambaran Objek Penelitian ... 60

4.1.1.Identitas SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 60

4.1.2.Sejarah Perkembangan SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 61

4.1.3.Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 64

4.1.4.Visi, Misi, dan Tujuan SMK Pasundan 1 Kota Bandung... 65

4.1.4.1. Visi SMK Pasundan 1 Kota Bandung... 65

4.1.4.2. Misi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 65

4.1.4.3. Tujuan SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 65

4.2.Deskripsi Hasil Penelitian... 66

(8)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]

Per Jurusan ... 68

4.2.1.2. Gambaran Indikator Pengetahuan Kewirausahaan ... 71

4.2.2.Gambaran Umum Efikasi Diri ... 78

4.2.2.1. Gambaran Efikasi Diri Per Jurusan... 79

4.2.2.2. Gambaran Indikator Efikasi Diri... 82

4.2.3.Gambaran Umum Minat Berwirausaha... 89

4.2.3.1. Gambaran Minat Berwirausaha Per Jurusan ... 90

4.2.3.2. Gambaran Indikator Minat Berwirausaha... 93

4.3.Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 98

4.3.1.Uji Normalitas ... 98

4.3.2.Uji Linearitas ... 100

4.3.3.Uji Multikolinieritas ... 100

4.3.4.Uji Heteroskedastisitas ... 101

4.3.5.Analisis Jalur ... 101

4.4.Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 110

4.4.1.Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Efikasi Diri ... 110

4.4.2.Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Efikasi Diri terhadap Minat Berwirausaha... 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 117

5.1.Kesimpulan ... 117

5.2.Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 120

(9)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke

Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2012-2013 ...1

Tabel 1.2 Rekapitulasi Penelusuran Tamatan Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/2014 Bulan November...4

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...31

Tabel 2.2 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ...35

Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel...42

Tabel 3.2 Jumlah Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XI ...44

Tabel 3.3 Alokasi Distribusi Sampel...45

Tabel 3.4 Penilaian Numerical Scale ...46

Tabel 3.5 Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi ...48

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas untuk Variabel X1 (Pengetahuan Kewirausahaan) ...48

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas untuk Variabel X2 (Efikasi Diri) ...49

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas untuk Variabel Y (Minat Berwirausaha) ...49

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas ...51

Tabel 4.1 Kriteria Penilaian...66

Tabel 4.2 Pengetahuan Kewirausahaan ...67

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kewirausahaan ...67

(10)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]

Table 4.5 Pengetahuan Kewirausahaan (JurusanAdministrasiPerkantoran) ...69

Table 4.6 Pengetahuan Kewirausahaan (JurusanPemasaran)...70

Tabel 4.7 Merencanakan Usaha ...71

Tabel 4.8 Mempengaruhi Orang Lain ...72

Tabel 4.9 Mengendalikan Orang Lain...72

Tabel 4.10 Cara Memasarkan Produk ...73

Tabel 4.11 Cara Mendistribusikan Produk...73

Tabel 4.12 Mendesain Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur ...74

Tabel 4.13 Mendesain Produk Baru ...74

Tabel 4.14 Membuat Produk yang Bermutu ...75

Tabel 4.15 Membuat Pencatatan Akuntansi yang Tertib ...75

Tabel 4.16 Mengatur Keuangan ...76

Tabel 4.17 Menyusun Laporan Keuangan ...76

Tabel 4.18 Rekapitulasi Perhitungan per Indikator Pengetahuan Kewirausahaan ...77

Tabel 4.19 Efikasi Diri ...78

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Efikasi Diri...78

Tabel 4.21 Efikasi Diri (JurusanAkuntansi)...80

Tabel 4.22 Efikasi Diri (JurusanAdministrasiPerkantoran) ...80

Tabel 4.23 Efikasi Diri (JurusanPemasaran) ...81

Tabel 4.24 Memiliki Potensi Untuk Menjadi Seorang Wirausaha ...82

Tabel 4.25 Memiliki Kemampuan Untuk Menjadi Seorang Wirausaha ...83

Tabel 4.26 Memiliki Bakat Berbisnis/ Wirausaha ...83

Tabel 4.27 Memiliki Karakter yang Sesuai dengan Profesi Wirausaha ...84

Tabel 4.28 Mampu Membawa Usaha yang Dirintisnya Sukses...84

Tabel 4.29 Mampu Mengatasi Kesulitan yang Mungkin Timbul dalam Menjalankan Usaha ...85

Tabel 4.30 Mampu Bersaing dengan Lulusan SMK Lainnya ...85

(11)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]

Tabel 4.32 Yakin Akan Kelangsungan Hidup Usaha yang Dirintisnya ...86

Tabel 4.33 Yakin Bahwa Usahanya Akan Berkembang ...87

Tabel 4.34 Rekapitulasi Perhitungan per Indikator Efikasi Diri ...88

Tabel 4.35 Minat Berwirausaha ...89

Tabel 4.36 Distribusi Frekuensi Minat Berwirausaha...90

Table 4.37 Minat Berwirausaha (Jurusan Akuntansi) ...91

Table 4.38 Minat Berwirausaha (Jurusan Administrasi Perkantoran) ...91

Table 4.39 Minat Berwirausaha (JurusanPemasaran) ...92

Tabel 4.40 Perasaan Senang dalam Mempelajari Kewirausahaan ...93

Tabel 4.41 Perasaan Senang terhadap Kegiatan Wirausaha ...94

Tabel 4.42 Keinginan Untuk Lebih Mengetahui tentang Kewirausahaan Melalui Belajar ...94

Tabel 4.43 Keinginan Untuk Menjadi Seorang Wirausaha...95

Tabel 4.44 Keputusan Untuk Berwirausaha ...95

Tabel 4.45 Memanfaatkan Potensi yang Dimiliki Untuk Berwirausaha ...96

Tabel 4.46 Keberanian dalam Menghadapi Resiko dan Tantangan ...96

Tabel 4.47 Kemauan dan Kesungguhan Untuk Menjalankan Usaha ...97

Tabel 4.48 Rekapitulasi Perhitungan per Indikator Minat Berwirausaha ...97

Tabel 4.49 Uji Normalitas Variabel Pengetahuan Kewirausahaan ...99

Tabel 4.50 Uji Normalitas Variabel Efikasi Diri ...99

Tabel 4.51 Uji Normalitas Variabel Minat Berwirausaha ...99

Tabel 4.52 Hasil Uji Linearitas dengan fungsi Compare Means ...100

Tabel 4.53 Hasil Uji Multikolinieritas dengan Metode VIF ...100

Tabel 4.54 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Metode Spearman...101

Tabel 4.55 Uji Korelasi Antar Variabel X ...103

Tabel 4.56 Interpretasi Korelasi Antar Variabel ...104

(12)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [Type text]

Tabel 4.58 Tabel R Square VariabelPengetahuan Kewirausahaan

terhadap Efikasi Diri ...105

Tabel 4.59 Uji F (ANOVA) ...106

Tabel 4.60 Uji t Variabel Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Efikasi Diri ...107

Tabel 4.61 Uji t Variabel Pengetahuan Kewirausahaan, Efikasi Diri terhadap Minat Berwirausaha ...107

Tabel 4.62 Dekomposisi Analisis Jalur ...109

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Entrepreneurial Intention-Based Models ... 14

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir... 39

Gambar 3.1 Hubungan Struktur X1, X2 terhadap Y... 54

Gambar 3.2 Diagram Analisis Jalur Sub-Struktur 1 ... 55

Gambar 3.3 Diagram Analisis Jalur Sub-Struktur 2 ... 55

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 64

Gambar 4.2 Grafik Pie Pengetahuan Kewirausahaan ... 68

Gambar 4.3 Grafik Batang Pengetahuan Kewirausahaan Per Jurusan ... 70

Gambar 4.4 Grafik Pie Efikasi Diri ... 79

Gambar 4.5 Grafik Batang Efikasi Diri Per Jurusan ... 82

Gambar 4.6 Grafik Pie Minat Berwirausaha... 90

Gambar 4.7 Grafik Batang Minat BerwirausahaPer Jurusan... 93

Gambar 4.8 Hubungan Struktur X1 dan X2 terhadap Y... 103

(13)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

(Survey Pada Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XI)

Oleh

Rizki Novianti

Pembimbing : Dr. Kurjono, M.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengkaji pengetahuan kewirausahaan siswa, efikasi diri siswa, minat berwirausaha siswa, dan memverifikasi pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap efikasi diri, pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha, pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha, serta pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif dengan jumlah sampel 207 siswa. Data diperoleh melalui penyebaran angket dan dianalisis menggunakan analisis jalur dengan bantuan program SPSS v.20 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan siswa tergolong sangat tinggi, efikasi diri siswa tergolong tinggi, dan minat berwirausaha siswa tergolong tinggi. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap efikasi diri sebesar 41,8%. Pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri secara simultan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha sebesar 43,9%, dimana faktor yang berpengaruh paling besar adalah efikasi diri, dan sisanya dipengaruhi faktor lain. Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara langsung terhadap minat berwirausaha sebesar 5,1% dan pengaruh tidak langsung melalui hubungannya dengan efikasi diri sebesar 7,2% sehingga total pengaruh adalah sebesar 12,3%. Sementara itu efikasi diri berpengaruh terhadap minat berwirausaha sebesar 31,6%. Berdasarkan penelitian ini diharapkan siswa dapat terus belajar, berlatih meningkatkan kreatifitas dalam menciptakan produk, dan menerapkan karakter-karakter wirausaha dalam kehidupan sehari-hari.

(14)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE EFFECT OF ENTREPRENEURIAL KNOWLEDGE AND

SELF-EFFICACY TOWARD STUDENT’S INTEREST IN ENTREPRENEURSHIP

(Survey at SMK Pasundan 1 Kota Bandung Students Class XI)

By Rizki Novianti

Supervisor : Dr. Kurjono, M.Pd

ABSTRACT

The research which was conducted at SMK Pasundan 1 Kota Bandung batch

2013/2014. The purpose of this research is to describe and analyze the student’s

entrepreneurial knowledge, student’s self-efficacy, student’s interest in

entrepreneurship, and to verify the effect of entrepreneurial knowledge toward self-efficacy, the effect of entrepreneurial knowledge toward interest in entrepreneurship, the effect of self-efficacy toward interest in entrepreneurship, andthe effect of entrepreneurial knowledge and self-efficacy toward student’s interest in entrepreneurship. The research method that used is descriptive verification with amount of sample is 207 students. The data obtained through the questionnaire and analyzed use path analysis with the help of the program SPSS v.20 for windows. The result of this research showed that student’s

entrepreneurial knowledge is very high, student’s self-efficacy is high, and

student’s interest in entrepreneurship is high. Entrepreneurial knowledge has a

(15)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(16)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Salah satu permasalahan dasar yang kini melanda Indonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran terjadi karena banyaknya jumlah lulusan baik dari sekolah menengah maupun perguruan tinggi tidak sebanding dengan banyaknya jumlah lowongan pekerjaan yang ditawarkan (Saiman, 2009:22). Berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, angkatan kerja yang menganggur tersebar dalam berbagai tingka t pendidikan, mulai dari SD ke bawah hingga tingkat universitas.

Berikut ini adalah data tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi di Indonesia yang ditamatkan berdasarkan data publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) :

Tabel 1.1

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2012-2013

(persen) Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan

2012 2013

Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5)

(17)

Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung meningkat, dimana TPT Agustus 2013 sebesar 6,25%, naik dari TPT Februari sebesar 5,92% dan TPT Agustus 2012 sebesar 6,14%. Pada Agustus 2013, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi, yaitu sebesar 11,19%, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Atas sebesar 9,74%, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 3,51%. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2012, TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami penurunan, kecuali pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (bps.go.id).

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai satuan pendidikan kejuruan memiliki salah satu tujuan khusus sebagaimana tercantum dalam GBPP (Depdiknas, 2004:6), yakni menyiapkan peserta didik agar menjadi produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia jasa, dagang, dan dunia industri sebagai tenaga tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. Siswa siswi SMK tidak hanya dirancang untuk siap bekerja namun juga agar dapat membuka lapangan kerja sendiri atau berwirausaha.

Berdasarkan informasi dari BPS di atas, lulusan SMK menempati urutan pengangguran tertinggi. Padahal, lulusan SMK dirancang agar siap bekerja dan mampu mengembangkan dirinya dalam masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan dari SMK belum sepenuhnya tercapai. Jika masalah pengangguran tidak segera diatasi, maka akan memperparah kondisi perekonomian di Indonesia.

(18)

setiap warga negara atau perusahaan nasional sesuatu negara, baik yang berada di dalam maupun di luar negeri” (Kusnendi, 2002:20).

Pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, jika tingkat pengangguran terlalu tinggi, akan menyebabkan kekacauan politik, keamanan, dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. (id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran).

Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar, ada beberapa penyebab tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Salah satunya, keterbatasan kesempatan kerja baru serta tidak adanya link and match antara kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dengan pasar kerja (ekbis.sindonews.com).

Upaya yang dapat dilakukan diantaranya dengan melaksanakan program padat karya, pengembangan wirausaha produktif dan memperbanyak pelaksanaan bursa kerja (job fair) oleh pemerintah dan swasta. Muhaimin mengatakan, pemerintah mendukung dan mengembangkan program kewirausahaan khususnya kaum muda dengan mendayagunakan sumber daya yang ada, memfasilitasi permodalan, promosi serta mendukung usaha yang berkelanjutan (ekbis.sindonews.com).

Sukidjo (2005) pun dalam jurnalnya mengungkapkan bahwa :

Untuk mengatasi pengangguran dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mengatasi pengangguran secara langsung, pemerintah dapat langsung membuka lapangan kerja baik di bidang pemerintahan maupun perekonomian serta menciptakan proyek padat karya. Sedangkan cara tidak langsung yakni dengan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta menumbuhkan sikap kewirausahaan pada para pencari kerja melalui pengembangan kewirausahaan.

(19)

Beliau mengatakan bahwa untuk menjadi bangsa yang maju dan sejahtera, jika jumlah wirausahanya minimal 2 persen dari total jumlah penduduk (http://finance.detik.com). Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan seorang pakar

entrepreneur dari Amerika Serikat, David Mc.Clelland (Astamoen, 2008:11),

bahwa ‘suatu negara akan mencapai tingkat kemakmuran apabila jumlah

entrepreneur-nya paling sedikit 2% dari total jumlah penduduknya.’

Untuk melihat keadaan yang sebenarnya, penulis melakukan pra penelitian pada tanggal 7 Januari 2014 ke Bursa Kerja Khusus SMK Pasundan 1 Kota Bandung. SMK Pasundan 1 Kota Bandung merupakan sekolah yang memiliki visi menjadi SMK unggulan di Kota Bandung dalam bidang keahlian Bisnis dan Manajemen yang menghasilkan tamatan yang berkhlak mulia, berpengetahuan, dan terampil dalam bidangnya. Sekolah ini juga memiliki banyak prestasi yang telah diraih, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Beberapa diantaranya adalah juara 2 lomba olimpiade akuntansi antar SMA/SMK Kota Bandung tahun 2012, juara 1 lomba cerdas cermat ekonomi koperasi di Universitas Pasundan tahun 2013, dan juara 1 lomba tari kreasi nusantara tingkat kota Bandung tahun 2013.

Berdasarkan hasil pra penelitian tersebut, fenomena rendahnya jumlah wirausaha di Indonesia juga tergambarkan pada lulusan SMK Pasundan 1 sebagai berikut :

Tabel 1.2

Rekapitulasi Penelusuran Tamatan Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013/ 2014 Bulan November

No Kompetensi

(20)

Menurut informasi dari ketua Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Pasundan 1 Kota Bandung, Drs.S.A.Tirham,M.Si., tamatan belum efektif memberikan informasi ke BKK. Namun, data tersebut dapat digunakan sebagai gambaran lulusan tamatan secara keseluruhan. Adapun sasaran keterserapan lulusan yang ingin dicapai sekolah yaitu persentase siswa yang bekerja di dunia usaha/ industri adalah 55%, berwirausaha 10%, dan melanjutkan ke PTN/ PTS dan akademik sebesar 13%. Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa presentase lulusan SMK Pasundan 1 Kota Bandung yang berwirausaha, dan berarti minat siswa untuk berwirausaha setelah menamatkan pendidikan masih rendah, bahkan belum mencapai sasaran yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Hal ini tentunya perlu diteliti lebih lanjut mengenai pengaruh yang menyebabkan jumlah siswa yang berwirausaha sangat rendah.

“Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu” (Winkel, 2004:212). “Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses” (Suryana, 2009: 2). Minat wirausaha berdasarkan pendapat Fu’adi et al (2009:92) : Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.

Jadi, dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha merupakan perasaan senang dan ketertarikan seseorang untuk berkreativitas dan berinovasi dalam menciptakan peluang usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, minat berwirausaha yang rendah tidak dapat diabaikan begitu saja. Jika minat berwirausaha rendah, maka lapangan kerja baru pun tidak akan tercipta. Seperti yang dinyatakan oleh Krueger dan Carsrud (Indarti dan Rostiani, 2008:4), intensi telah terbukti menjadi prediktor yang terbaik bagi perilaku kewirausahaan. Jadi ketika minat berwirausaha rendah maka perilaku berwirausaha akan rendah dan tidak terciptanya lapangan kerja baru.

(21)

pengetahuan siswa menjadi modal mereka untuk melakukan wirausaha. Thompson (Nastiti et al, 2010:190) mengungkapkan bahwa minat (intens) bagian dari intensi (intention), dimana “Intens adalah minat berwirausaha yang dimiliki seseorang yang belum memiliki usaha namun suatu saat akan menciptakan usaha”.

Menurut Frinces (2011:66), seseorang yang menjadi wirausaha dipengaruhi oleh proses pendidikan formal/informal (pelatihan, workshop, pelatihan khusus, pendidikan bidang khusus seperti manajemen, bisnis, akuntansi, kewirausahaan, dan lain- lain). Dengan pendidikan, seseorang akan mendapatkan pengetahuan, termasuk pengetahuan kewirausahaan.

Berdasarkan Entrepreneurial Intention Based Models yang digagas oleh Linan (Linan et al : 2011), faktor- faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha seseorang yaitu sikapnya dalam memandang kewirausahaan (Personal Attitude) dan persepsinya tentang norma sosial yang mempengaruhinya dalam memandang kewirausahaan (Perceived Social Norms) yang merupakan bagian dari persepsi keinginan (Perceived Desirability), serta persepsi tentang kelayakan atau kemampuan dirinya dalam berwirausaha (Perceived Feasibility/ Self-efficacy). Selanjutnya faktor-faktor tersebut dipengaruhi oleh pengetahuannya tentang kewirausahaan. Secara umum, pengetahuan kewirausahaan yang lebih besar juga akan langsung mempengaruhi keputusan dalam penciptaan usaha.

Salah satu faktor yang mempengaruhi minat seseorang dalam berwirausaha ialah pengetahuan seseorang mengenai wirausaha dan tingkat keyakinan dirinya bahwa ia mampu untuk berwirausaha sehingga menimbulkan minatnya atau intensinya untuk berwirausaha. Menurut Hisrich (Nursito et al, 2013:152), ‘pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat di dalam diri individu.’ Adapun menurut Kuntowicaksono (2012:49), pengetahuan kewirausahaan adalah :

Pemahaman seseorang terhadap wirausaha dengan berbagai karakter positif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan usaha yang menguntungkan dirinya dan masyarakat atau konsumennya.

(22)

yang kemudian akan berkontribusi dalam menumbuhkan intensi atau minat berwirausaha. Hasil penelitian yang menyatakan bahwa minat berwirausaha dipengaruhi oleh pengetahuan kewirausahaan diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Aprilianty (Jurnal Pendidikan Vokasi, 2012) yang menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Semakin tinggi penge tahuan kewirausahaan, semakin tinggi pula minat berwirausaha siswa. Hasil ini juga diperkuat oleh penelitian Kiki Liasari (2013) dalam skripsinya bahwa pengetahuan kewirausahaan dan kemandirian secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Penelitian Nursito et al (Kiat Bisnis, 2013) pun memberikan hasil yang sama, yaitu pendidikan kewirausahaan diterima dan membentuk pengetahuan kewirausahaan mahasiswa berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap intensi kewirausahaan mahasiswa. Sementara itu, dalam jurnal Kuntowicaksono (Journal of Economic Education, 2012) menunjukkan hasil yang berbeda yaitu tidak ada pengaruh secara parsial pengetahuan kewirausahaan terhadap minat kewirausahaan siswa.

Efikasi diri menurut Bandura (2006:307) berkaitan dengan keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk menghasilkan pencapaian yang diinginkan. Bandura (1997) mengatakan bahwa efikasi diri pada dasarnya adalah hasil proses kognitif berupa keputusan, keyakinan, atau penghargaan tentang sejauh mana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau tindakan tertentu yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Berdasarkan Entrepreneurial Intention Based Models dari Linan, efikasi diri mempengaruhi minat berwirausaha. Semakin tinggi efikasi dirinya, maka minat berwirausahanya pun akan semakin tinggi.

(23)

diri memiliki peran terhadap niat berwirausaha mahasiswa, semakin tinggi rasa percaya diri mahasiswa dan kematangan mentalnya maka semakin tinggi perannya untuk membangkitkan niat berwirausaha mahasiswa.

Penelitian Nursito et al (Kiat Bisnis, 2013) menyebutkan bahwa selain pendidikan kewirausahaan, intensi kewirausahaan mahasiswa juga dipengarui oleh faktor internal dalam diri mahasiswa, yaitu efikasi diri. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis yang menunjukkan efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi kewirausahaan. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian dalam skripsi Ria Andriani (2013 ) bahwa pengetahuan kewirausahaan efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha mahasiswa FPEB UPI.

Berdasarkan teori Entrepreneurial Intention Based Models (Linan : 2004, Linan et al : 2011) dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki oleh seseorang maka akan meningkatkan efikasi dirinya dalam berwirausaha dan kemudian meningkatkan minatnya untuk berwirausaha. Begitu pentingnya minat berwirausaha dilihat dari aspek pengetahuan dan efikasi diri. Hal ini apabila dibiarkan maka akan menimbulkan dampak menambahnya jumlah pengangguran lulusan SMK dikarenakan tidak bekerja dan juga tidak menciptakan usaha sendiri.

Berdasarkan paparan mengenai pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri yang telah dijelaskan di atas, penulis merasa tertarik untuk mengkaji masalah ini dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan

Efikasi Diri Te rhadap Minat Berwirausaha (Survey Pada Siswa SMK

Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XI).”

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang penulis tuliskan di atas, maka permasalahan yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah gambaran pengetahuan kewirausahaan siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

(24)

3. Bagaimanakah gambaran minat berwirausaha siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

4. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap efikasi diri siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

5. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

6. Bagaimanakah pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

7. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis secara mendalam mengenai minat berwirausaha, selain itu juga dimaksudkan untuk meneliti faktor penting yang akan mempengaruhi minat berwirausaha yaitu pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan dan mengkaji pengetahuan kewirausahaan siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

2. Untuk mendeskripsikan dan mengkaji efikasi diri siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

3. Untuk mendeskripsikan dan mengkaji minat berwirausaha siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

4. Untuk memverifikasi pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap efikasi diri siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

5. Untuk memverifikasi pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

(25)

7. Untuk memverifikasi pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi sarana tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis khususnya mengenai teori pengetahuan kewirausahaan, efikasi diri, minat berwirausaha dari Fransisco Linan, dan aplikasinya bagi siswa-siswi SMK.

2. Kegunaan Praktis

a. Penulis berharap penulisan ini menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam upaya menumbuhkan minat berwirausaha siswa.

b. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang akan meneliti lebih lanjut mengenai penelitian sejenis.

(26)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan. “Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi” (Sukmadinata, 2012:52).

Berdasarkan permasalahan yang penulis ambil, penelitian ini termasuk penelitian survey dengan pendekatan deskriptif verifikatif Nazir (2005:54) mengemukakan bahwa “tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskriptif, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki.”Sementara itu yang dimaksud penelitian verifikatif menurut Arikunto (2006:8) adalah :

Penelitian yang bertujuan mengecek hasil penelitian lain inilah yang diberi nama verifikatif. Penelitian verifikatif dimaksudkan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.

Adapun metode survey adalah “penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau suatu daerah” (Nazir, 2005:56). Dalam penelitian ini, survey dilakukan pada siswa kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3.2. Operasionalisasi Variabel

(27)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diri. Sementara itu, variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat berwirausaha. Berikut ini adalah definisi dari masing- masing variabel :

a. Pengetahuan kewirausahaan merupakan “pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang mengenai bagaimana menghasilkan produk atau jasa baru, menghasilkan nilai tambah baru, merintis usaha baru, bagaimana melakukan proses teknik baru, dan mengembangkan organisasi baru” (Suryana, 2009:88). Semakin tinggi skor pengetahuan kewirausahaan berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang pengetahuan kewirausahaan. Berdasarkan beberapa pendapat dan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel pengetahuan kewirausahaan terdiri dari :

1) Dimensi manajerial dengan indikator merencanakan usaha, mempengaruhi orang lain, dan mengendalikan orang lain.

2) Dimensi pemasaran dengan indikator cara memasarkan produk dan cara mendistribusikan produk.

3) Dimensi proses produksi dengan indikator mendesain perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur, mendesain produk baru, dan membuat produk yang bermutu.

4) Dimensi keuangan dengan indikator membuat pencatatan akuntansi yang tertib, mengatur keuangan dan menyusun laporan keuangan.

b. Efikasi diri menurut Bandura adalah “keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk menghasilkan pencapaian yang diinginkan” (Bandura, 2006:307). Semakin tinggi skor efikasi diri berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang efikasi diri. Berdasarkan pengertian di atas dan dimensi serta indikator dari Linan yang dimodifikasi oleh Iskandar (2012), maka variabel efikasi diri terdiri dari :

(28)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Dimensi keyakinan akan kesuksesan usaha yang dirintisnya dengan indikator mampu membawa usaha yang dirintisnya sukses, mampu mengatasi kesulitan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha, mampu bersaing dengan lulusan SMK lainnya, dan mampu mendapatkan kepercayaan dari mitranya.

3) Keyakinan akan tetap survive dalam usahanya dengan indikator yakin akan kelangsungan hidup usaha yang dirintisnya dan yakin bahwa usahanya akan berkembang.

c. “Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.”(Fu’adi et al, 2009:92). Semakin tinggi skor minat berwirausaha berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang minat berwirausaha. Berdasarkan pengertian di atas danindikator yang dikutip dari Astuti (2013), maka variabel minat berwirausaha terdiri dari :

1. Dimensi pengungkapan/ ucapan rasa senang dengan indikator perasaan senang dalam mempelajari kewirausahaan, perasaan senang terhadap kegiatan wirausaha, keinginan untuk lebih mengetahui tentang kewirausahaan melalui belajar, dan keinginan untuk menjadi seorang wirausaha.

2. Dimensi tindakan/ perilaku dengan indikator keputusan untuk berwirausaha, memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk berwirausaha, keberanian dalam menghadapi resiko dan tantangan, dan kemauan dan kesungguhan untuk menjalankan usaha.

Manajerial 1. Merencanakan usaha 2. Mempengaruhi orang lain 3. Mengendalikan orang lain

(29)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA

Pemasaran 1. Cara memasarkan produk 2. Cara mendistribusikan produk

Interval

Proses Produksi

1. Mendesain perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur 2. Mendesain produk baru

3. Membuat produk yang bermutu

Interval

Keuangan 1. Membuat pencatatan akuntansi yang tertib

2. Mengatur keuangan

3. Menyusun laporan keuangan

Interval

1. Memiliki potensi untuk menjadi seorang wirausaha

2. Memiliki kemampuan untuk menjadi seorang wirausaha 3. Memiliki bakat berbisnis/

wirausaha

4. Memiliki karakter yang sesuai dengan profesi wirausaha

Interval

2. Mampu mengatasi kesulitan yang mungkin timbul dalam menjalankan usaha

3. Mampu bersaing dengan lulusan SMK lainnya

4. Mampu mendapatkan kepercayaan dari mitranya

Interval

1. Yakin akan kelangsungan hidup usaha yang dirintisnya

2. Yakin bahwa usahanya akan 2. Perasaan senang terhadap

kegiatan wirausaha 3. Keinginan untuk lebih

mengetahui tentang

kewirausahaan melalui belajar 4. Keinginan untuk menjadi

seorang wirausaha

(30)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA

Tindakan/ perilaku

1. Keputusan untuk berwirausaha 2. Memanfaatkan potensi yang

dimiliki untuk berwirausaha 3. Keberanian dalam menghadapi

resiko dan tantangan 4. Kemauan dan kesungguhan

untuk menjalankan usaha

Interval

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1. Populasi

Pengertian populasi menurut Riduwan dan Kuncoro (2013:37), “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas XI SMK Pasundan 1 Kota Bandung Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen yang telah memperoleh mata pelajaran kewirausahaan.

Tabel 3.2

Jumlah Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XI Jurusan

(31)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut” (Riduwan dan Kuncoro, 2013:41). Teknik sampling ini dipilih karena semua anggota populasi bersifat homogen dan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu :

� = �

�. � +

(Riduwan, 2012:65)

Keterangan:

n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi

d : Presisi yang ditetapkan (5%)

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampelnya adalah sebagai berikut :

� = �

�. � + = . , + = dibulatkan

Berdasarkan perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 207 orang. Setelah menentukan ukuran sampel keseluruhan, selanjutnya adalah menentukan ukuran sampel masing- masing kelas dengan rumus :

=��× �

Riduwan (2012:66)

Keterangan :

�� = Jumlah sampel menurut kelas � = jumlah sampel seluruh

= jumlah populasi menurut kelas

� = jumlah populasi seluruhnya

Maka, jumlah sampel untuk masing- masing kelas adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Alokasi Distribusi Sampel

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel

XI AK 1 40

(32)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Sampel

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner/ angket. Alat pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Kuesioner/ Angket

Menurut Riduwan (2012:71) “angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.” Kuesioner dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengukur variabel minat berwirausaha, pengetahuan kewirausahan, dan efikasi diri.

(33)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya.” Adapun pilihan jawaban dalam angket yang akan diberikan terdiri dari angka 1 sampai dengan angka 5.

Tabel 3.4

Penilaian Numerical Scale

No Item

Skor

5 4 3 2 1

Sumber : Sekaran (2006:33)

Keterangan :

 Angka 5 dinyatakan untuk pernyataan positif tertinggi

 Angka 4 dinyatakan untuk pernyataan positif tinggi

 Angka 3 dinyatakan untuk pernyataan positif sedang

 Angka 2 dinyatakan untuk pernyataan positif rendah

 Angka 1 dinyatakan untuk pernyataan positif terendah

3.5. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis

a. Uji Instrumen Penelitian

1) Uji Validitas

Arikunto (Riduwan, 2012:97) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan validitas adalah ‘suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.’

Rumus dalam menghitung validitas dengan menggunakan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson adalah sebagai berikut :

r n = n ∑ XY − ∑X . ∑ Y

√{n ∑ X − ∑X }. {n ∑ Y − ∑ Y }

(Riduwan, 2012:98)

Dimana :

r n = Koefisien korelasi ∑ � = Jumlah skor item

(34)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji coba angket/kuesioner kepada 33 orang responden. Hal ini dilakukan untuk mengetahui valid, reliabel, atau tidaknya pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. Setelah angket dinyatakan valid dan reliabel, selanjutnya akan diujikan kepada seluruh sampel. Untuk menguji validitas peneliti menggunakan program SPSS versi 20.

Selanjutnya, harga rhitung dikonsultasikan dengan rtabel dengan  = 0,05

dan derajat kebebasan (dk= n-2). Kaidah keputusan : jika �ℎ� �� > � berarti

valid sebaliknya �ℎ� �� berarti tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya ( r ) sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid) Riduwan dan Kuncoro (2013:217) Berikut ini adalah hasil perhitungan uji validitas dari setiap item :

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas untuk Variabel X1 (Pengetahuan Kewirausahaan)

(35)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

12 0,716 0,2913 Valid

13 0,640 0,2913 Valid

14 0,483 0,2913 Valid

15 0,604 0,2913 Valid

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 3.6 diketahui bahwa dalam item-item pertanyaan yang mengukur pengetahuan kewirausahaan terdapat item yang tidak valid yaitu item no.1. Item yang tidak valid akan dihilangkan, sedangkan 14 item lainnya semuanya valid dan akan digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas untuk Variabel X2 (Efikasi Diri)

No. Item Nilai Korelasi (rhitung)

Nilai rtabe l

(n=33, α=0,05) Keterangan

16 0,606 0,2913 Valid

17 0,535 0,2913 Valid

18 0,654 0,2913 Valid

19 0,665 0,2913 Valid

20 0,610 0,2913 Valid

21 0,704 0,2913 Valid

22 0,289 0,2913 Tidak Valid

23 0,552 0,2913 Valid

24 0,559 0,2913 Valid

25 0,602 0,2913 Valid

26 0,808 0,2913 Valid

27 0,495 0,2913 Valid

28 0,583 0,2913 Valid

Sumber : data diolah

(36)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak valid akan dihilangkan, sedangkan 12 item lainnya semuanya valid dan akan digunakan untuk penelitian selanjutnya.

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas untuk Variabel Y (Minat Berwirausaha)

No. Item Nilai Korelasi (rhitung)

Berdasarkan tabel 3.8 diketahui bahwa dalam item-item pertanyaan yang mengukur minat berwirausaha terdapat item yang tidak valid yaitu item no.35. Item yang tidak valid akan dihilangkan, sedangkan 11 item lainnya semuanya valid dan akan digunakan untuk penelitian selanjutnya.

2) Uji Reliabilitas

Menurut Sukmadinata (2012:229) :

Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya sama atau relatif sama.

Suatu skala dianggap reliabel yaitu dapat dipercaya, bila secara konsisten memberikan hasil yang sama jika diterapkan pada sampel yang sama pada waktu yang berbeda. Untuk menghitung reliabilitas, penulis menggunakan rumus alpha dengan rumus dan langkah- langkah sebagai berikut (Riduwan, 2012:115) :

(37)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(38)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis melakukan uji coba angket terlebih dahulu kepada 33 orang responden. Dalam menguji reliabilitas, penulis menggunakan alat bantu SPSS versi 20. Berikut adalah hasil uji reliabilitas :

Efikasi Diri 0,863 0,2913 Reliabel

Minat Berwirausaha 0,808 0,2913 Reliabel

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel 3.9, diketahui bahwa hasil uji reliabilitas variabel X1, X2, dan Y dinyatakan reliabel karena nilai r n >r e . Maka, angket dapat digunakan

untuk penelitian selanjutnya untuk semua sampel.

b. Teknik Analisis Data

1) Teknik Analisis Deskriptif

Kegiatananalisis data dalam penelitian ini (Sugiyono, 2011:169) adalah : a. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jurusan responden b. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden c. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti

d. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah

e. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan

2) Teknik Analisis Statistik

Data akan dianalisis dengan menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan bantuan program SPSS v.20 for windows. “Teknik analisis jalur merupakan suatu metoda yang digunakan pada model kausal yang telah dirumuskan peneliti atas dasar pertimbangan-pertimbangan teoritis dan pengetahuan tertentu” (Sudjana, 2003:293).

c. Uji Asumsi Klasik

(39)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji normalitas dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model statistik tertentu. Menurut Sujarweni (2007:55) “uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal.”

Adapun uji normalitas dalam penelitian ini akan menggunakan uji normal Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS v.20 for windows. Kriteria pengambilan keputusan dengan uji normal Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut :

Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal Jika Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal

2) Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antar variabel bersifat linier atau tidak. Dalam penelitian ini, penulis melakukan uji linearitas dengan bantuan program SPSS v.20 for windows dengan menggunakan fungsi

Compare Means dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut

(Priyatno, 2011) :

Jika Fhitung> Ftabel maka tidak bersifat linier Jika Fhitung< Ftabel maka bersifat linier

3) Uji Multikolinieritas

“Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model” (Sujarweni, 2007:95). Dalam mengaplikasikan analisis jalur (Path

Analysis), menurut Kusnendi (2008:160) “Ada satu asumsi klasik yang tidak

dapat dilanggar dalam mengaplikasikan analisis jalur, yaitu asumsi multikolinieritas. Pelanggaran terhadap asumsi ini akan menjadikan hasil estimasi parameter model kurang dapat dipercaya”. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya problem multikolinieritas yaitu dengan menghitung nilai Tolerance (TOL) dan

Variance Inflator Factor (VIF). Rumusnya adalah sebagai berikut :

(40)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VIF(β̂) =TOL = − Ri

Rohmana, 2010:149) Dengan ketentuan :

 Jika VIF>10, maka ini menunjukkan korelasi tinggi (adanya multikolinieritas).  JikaVIF<10, maka ini menunjukkan korelasi rendah (tidak ada

multikolinieritas).

4) Uji Heteroskedastisitas

Menurut Sujarweni (2007:96) “Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.” Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan uji heteroskedastisitas dengan uji Spearman dengan bantuan program SPSS v.20 for windows dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

Jika Sig > 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas Jika Sig < 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas

d. Analisis Jalur (Path Analysis)

“Analisis jalur akan digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X1, X2 terhadap Y” (Riduwan dan Kuncoro, 2013:115). Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan pengujian analisis jalur dengan menggunakan bantuan program SPSS v.20 for windows. Berikut ini langkah-langkah dalam menguji analisis jalur (path analysis) (Riduwan dan Kuncoro, 2013:116) :

1) Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural Hipotesis :

a) Pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh positif terhadap efikasi diri.

b) Pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri memiliki pengaruh positif terhadap minat berwirausaha siswa.

(41)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

2) Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

a) Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Berikut ini adalah model diagram jalur dalam penelitian ini :

Gambar 3.1

Hubungan Struktur X1, X2terhadap Y

Sesuai dengan model persamaan strukturalnya, diagram jalur tersebut dapat diidentifikasi menjadi dua buah sub-struktur yaitu sub-struktur 1 dan sub-struktur 2. Jika digambarkan secara terpisah maka bentuk diagram jalur untuk model sub-struktur 1 adalah sebagai berikut :

Persamaan sub-struktur 1 yang menjelaskan hubungan kausal antara pengetahuan kewirausahaan (X1) terhadap efikasi diri (X2).

Persamaannya adalah :

1

(42)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2

Diagram Analisis Jalur Sub-Struktur 1

Persamaan sub-struktur 2 yang menjelaskan hubungan kausal pengetahuan kewirausahaan (X1) terhadap minat berwirausaha (Y) dan hubungan

X1 = Pengetahuan Kewirausahaan X2 = Efikasi diri

2

ε = faktor residual

Gambar 3.3

Diagram Analisis Jalur Sub-Struktur 2

b)Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan.

Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Adapun maksud dari koefisien regresi dalam analisis jalur adalah sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2013:116) :

(43)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Khusus untuk program SPSS menu analisis regresi, koefisien path ini

ditunjukkan oleh output yang dinamakan Coefficient dalam kolom

Standardized Coefficient atau dikenal dengan nilai Beta” (Riduwan dan Kuncoro, 2013:116).

3) Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan) 4) Menghitung koefisien jalur secara individu

5) Meringkas dan menyimpulkan

e. Pengujian Hipotesis

Menurut Martono (2010:57), “hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenarannya harus diuji atau rangkuman kesimpulan secara teoritis yang diperoleh melalui tinjauan pustaka.” Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari hipotesis yang ditetapkan.

1) Hipotesis Statistik

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. H0 :

1 0 : Pengetahuan kewirausahaan tidak berpengaruh positif terhadap efikasi diri.

0 : 1 1  

H : Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap

efikasi diri.

2. H0 :

2 0 : Pengetahuan kewirausahaan tidak berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha siswa.

0 : 2 1  

H : Pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap

minat berwirausaha siswa.

(44)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0

: 4 1  

H : Pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri berpengaruh

positif terhadap minat berwirausaha siswa.

2) Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)

Pengujian F statistika untuk mengetahui pengaruh bersama dari variabel-variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel-variabel terikat.Kaidah pengujian signifikansi secara manual :

F = n − k − R

k − R

(Riduwan dan Kuncoro, 2013:117) Keterangan :

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel endogen

R = R Square

Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut : Ha :� = � >

Ho :� = �

Hipotesis bentuk kalimat :

Ha : Pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri secara simultan berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha.

Ho : Pengetahuan kewirausahaan dan efikasi diri secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha.

Untuk melakukan pengujian signifikansi, dalam penelitian ini menggunakan program SPSS v.20 for windows, dengan kriteria uji signifikansi :

a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig

atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

(Riduwan dan Kuncoro, 2013:117)

(45)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien determinasi ( ) menunjukkan besarnya pengaruh secara

bersama atau serempak variabel eksogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut :

R i k= ∑ ρY X rY X

Ketentuan :

R i k = besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis

r k = koefisien korelasi (zero order correlation)

k = variabel eksogen

Y = variabel endogen

Nilai (R2) berkisar antara 0-1 (0< R2<1), dengan ketentuan sebagai berikut : a. Jika R2 semakin mendekati angka 1 maka hubungan antar variabel eksogen

dengan variabel endogen semakin erat atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

b. Jika R2 semakin menjauhi angka 1 maka hubungan antar variabel eksogen dengan variabel endogen semakin jauh atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.

(Kusnendi, 2008:155) Adapun dalam mencari R2 penulis akan menggunakan bantuan program SPSS v.20 for windows.

4) Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Hipotesis pengujian individual dirumuskan sebagai berikut :

Hipotesis 1

Ha:� > : Secara individual X1 berpengaruh positif terhadap X2 Ho:� : Secara individual X1 tidak berpengaruh positif terhadap X2 Hipotesis 2

(46)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hipotesis 3

(Riduwan dan Kuncoro, 2013:117) Keterangan :

k

ρ = koefisien jalur yang akan diuji

k

t = t hitung untuk setiap koefisien jalur variabel Xk

k = jumlah variabel eksogen yang terdapat dalam substruktur n = jumlah sampel

se = standar eror koefisien jalur yang bersesuaian

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan pengujian secara parsial dengan menggunakan bantuan program SPSS v.20 for windows yaitu dengan membandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig. Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

(47)

RIZKI NOVIANTI, 2014

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

:S urvey Pada S iswa S MK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas X I

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Objek Penelitian

4.1.1. Identitas SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Nama sekolah : SMK Pasundan 1 Kota Bandung Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen

Jenis Sekolah : Swasta

Status Sekolah : SMK Non Teknologi Jenis Bidang : Bisnis dan Manajemen

Didirikan / Dibuka : Tahun 1968 (SK Pendirian Sekolah dari Kanwil) No. 16/AS/1974 tanggal 13 Mei 1974

Nomor Rekening Sekolah : 2700010015146 Bank Jabar Surat Izin Pendirian Sekolah

Dari

: Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat Nomor : 16/AS/1974 Tgl. : 13 Mei 1974 Nomor Data Sekolah : 430221003

Piagam tertangal 5 Mei 1998 No. Piagam : 52/DSS/SMK/V/1998 Nomor Statistik Sekolah : 34.2.02.60.14.013

NPSN : 20219137

Status/Jenjang Akreditasi : Program Keahlian Akuntansi Program Keahlian Adm. Perkantoran

Program Keahlian Penjualan :

Kelurahan : Balonggede

Gambar

Tabel 3.2 Jumlah Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung Kelas XI
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas untuk Variabel X
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas untuk Variabel Y (Minat Berwirausaha)
Gambar 3.1  Hubungan Struktur X, X
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat intelegensi dan motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMA Pasundan

(Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMK Pasundan 3 Kota Bandung). Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Media Fotografi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Efikasi diri dan Kompetensi Kewirausahaan terhadap Minat Bewirausaha siswa/siswi SMK Negeri 10 Medan..

Dalam rangka menyelesaikan skripsi yang akan menganalisis efikasi diri dan kompetensi kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada siswa/siswi SMK Negeri 10 Medan, saya

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan Self Efficacy, dan Karakter Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Depok Kabupaten

Rata-rata niat berwirausaha kelas kewirausahaan praktik adalah sebesar 11,97 sedangkan kelas kewirausahaan tanpa praktik adalah 11,45; sehingga hipotesis pertama

Rata-rata niat berwirausaha kelas kewirausahaan praktik adalah sebesar 11,97 sedangkan kelas kewirausahaan tanpa praktik adalah 11,45; sehingga hipotesis pertama