MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA
DINI MELALUI KEGIATAN MERONCE
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelompok B TK Sejahtera
Jatisari Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Pendidik Anak Usia Dini
Oleh:
LILIS SUPRIATIN 1009768
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA
DINI MELALUI KEGIATAN MERONCE
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelompok B TK Sejahtera
Jatisari Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh
LILIS SUPRIATIN 1009768
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
©Lilis Supriatin 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
LILIS SUPRIATIN 1009768
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MERONCE
(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B TK Sejahtera Jatisari Tahun
Ajaran 2013-2014)
Disetujui dan Disahkan Oleh : Pembimbing I
HENI DJOHAENI, S.Pd, M.Si NIP.197007241998022001
Pembimbing II
ASEP DENI GUSTIANA, M.Pd NIP. 198409182012121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LILIS SUPRIATIN 1009768
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA
DINI MELALUI KEGIATAN MERONCE
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelompok B TK Sejahtera
Jatisari Tahun Ajaran 2013/2014)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Penguji I Penguji II
Dr. Badru Zaman, M.Pd Rita Mariyana, M.Pd
NIP. 197408062001121002 NIP. 197803082001122001
Penguji III
Leli Kurniawati, S.Pd, M.Mus NIP. 132252248
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Meronce
Oleh: Lilis Supriatin 1009768
Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya kemampuan kognitif anak pada kelompok B di TK Sejahtera Jatisari. Ditemukan permasalahannya yaitu masih banyak anak yang belum mampu mencapai indikator kemampuan kognitif, dan masih ada beberapa anak yang masih kesulitan dalam meronce. Hal ini disebabkan karena adanya penyebab yang mengakibatkan kondisi awal kemampuan meningkatkan kognitif anak kurang maksimal adalah proses belajar yang bersifat konvensional, yaitu guru masih menggunakan media buku yang menjenuhkan. Terdapat rumusan masalah dalam penelitian ini: (1) Bagaimana penerapan kegiatan Meronce untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak pada TK Sejahtera Jatisari kelompok B? (2) Apakah kegiatan Meronce dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik pada TK Sejahtera Jatisari kelompok B? (3) Apakah setelah mengikuti kegiatan Meronce, peserta didik dapat mengklasifikasikan bentuk, warna, dan ukuran pada TK Sejahtera Jatisari kelompok B? (4) Bagaimana implementasi penggunaan metode Meronce pada TK Sejahtera Jatisari kelompok B?. Tujuan secara umum penelitian ini adalah Mengetahui penerapan kegiatan Meronce untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak pada TK Sejahtera Jatisari kelompok B. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B TK Sejahtera Jatisari sebanyak 20 anak. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu melalui observasi dan dokumentasi. Kemampuan kognitif anak setelah diberikan kegiatan meronce mengalami peningkatan setelah diberikan tindakan dalam setiap siklusnya. Anak dapat meronce dengan baik, anak juga dapat membedakan bentuk geometri dan anak dapat mengklasifikasikan ukuran warna dan bentuk. Rekomendasi bagi guru dan peneliti selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui kegiatan meronce sesuai dengan (incaran) yang disarankan dan media–media gambar yang menarik.
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IMPROVING EARLY CHILDHOOD COGNITIVE ABILITY THROUGH MERONCE ACTIVITY
(Classroom Action Research To Student B2 Club In TK Sejahtera Jatisari)
Lilis Supriatin1, Heni Djohaeni2, Asep Deni Gustiana3 (Penulis, Penanggung jawab)
Early Chilhood Education Teachers Study Program Faculty of Science Education
Indonesia Universitas of Education
Abstract
This research is motivated still low cognitive abilities of children in group B in TK Sejahtra Jatisari. Found the problem is that there are still many children who have not been able to reach an indicator of cognitive abilities, and still there are some children who are still difficulties in meronce. This is due to the causes that led to the initial conditions improve children's cognitive abilities are less than the maximum conventional learning process, namely teachers still use books that saturate the media. There is a formulation of the problem in this study: (1) How does the application Meronce activities to improve cognitive abilities of children
in kindergarten Prosperous Jattānwāli group B? (2) Is Meronce activity can
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keywords: Early Childhood Cognitive Ability And Activity Meronce.
1
Penulis
2
Penenggung jawab 1
3
Penanggung jawab 2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan nikmat dan karunnia-Nya kepada penulis. Sholawat serta
salam senantiasa dilimpahkan kepada panutan dan tauladan kita yakni Nabi
Muhammad SAW. Dimana penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Meronce.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan , Universitas Pendidikan Indonesia.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti maupun
para pembacanya. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyusun skripsi ini. Adanya motivasi, dukungan
dan bimbingan melalui berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi sesuai waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam menyusun skripsi ini. Maka
dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan adanya koreksi dan
masukan yang positif dari pembaca untuk penyempurnaan penyusunan
dikemudian hari.
Wasalamu’alaikum Wr.Wb.
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penulis
Lilis Supriatin
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillahrobbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan karunnia-Nya kepada penulis.
Sholawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada panutan dan tauladan kita
yakni Nabi Muhammad SAW. Ucapan terima kasih yang begitu besar penulis
sampaikan kepada suami tercinta Wawan Ridwan dan Ibunda Karti yang tiada
hentinya selalu memberikan dukungan moril maupun maupun materil,
memanjatkan doa untuk kelancaran dan keberhasilan penulis, serta senantiasa
mencurahkan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah turut memberikan bantuan,
pengarahan, dan dukungan selama menyusun skripsi ini, yaitu kepada :
1. Ibu Dr. Ocih Setiasih, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini yang telah memberikan motivasi dan arahan
kepada setiap mahasiswa/i untuk menyelesaikan studi.
2. Ibu Heni Djohaeni, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembingbing I sekaligus selaku
Dosen Pembingbing Akademik yang selalu memberikan dukungan,
bimbingan,dan pengarahan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
3. Bapak Asep Deni Gustiana, M.Pd selaku Dosen Pembingbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan arahan, petunjuk, dan perhatian kepada
penulis selama penulisan skripsi ini.
4. Seluruh Staf pengajar, yaitu Dosen maupun Asisten Dosen Program studi
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Segenap Staf Administrasi PG PAUD, Bu Susi yang telah membantu penulis
dalam mengurus administrasi.
6. Pengurus Dual Modes Karawang, Bapak Nana Suryana, S.Pd dan Bu Yayah
Sopiah, S.Pd yang telah membantu penulis dalam mengurus perkuliahan dan
administrasi perkuliahan.
7. Anak-anak ku tercinta Sangga Hutama Ibnu Ridwan, Teguh Arief Ridwan,
Fauzan Maulana Ridwan dan Dheinda Nurbani Ridwan yang telah mendukung dan mendo’akan Ibu dalam menyelesaikan perkuliahan ini.
8. Kakak ku tercinta Siti Mariam, Sri Hartati dan keluarga besar penulis yang
tidak disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat teman seperjuangan Peni, Titi, Wiwi, Uun, Prapti, Nani,
Imas, E. Reni, Hj. Rodiah, Ea, Euis, Yati dan Tuti yang senantiasa saling
memberikan motivasi dan sebagai tempat bertukar pikiran selama
menyelesaikan skripsi ini. Semoga apa yang telah kita jalani selama ini dapat
menjadi berkah.
10.Kepala Sekolah dan seluruh Staf TK Sejahtera Jatisari
11.Dan kepada pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah begitu
banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis.
Semoga Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
senantiasa memberikan balasan yang berlipat ganda dan melimpahkan berkah
kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Bandung, Agustus 2014
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
E. Struktur Organisasi ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5
A. Karateristik Anak Usia Dini ... 5
1. Pengertian Anak Usia Dini ... 5
2. Karateristik Perkembangan Anak Usia 4 Sampai 6 Tahun ... 5
B. Perkembangan Kemampuan Kognitif ... 5
1. Pengertian Kemampuan Kognitif ... 5
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif ... 10
4. Ciri-Ciri Kemampuan Kognitif... 12
C. Meronce ... ... 13
1. Pengertian Meronce ... 13
2. Aspek Merangkai dan Meronce ... 3. Metode Pembelajaran Meronce ... 13 15 BAB III METODE PENELITIAN ... 16
A. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 16
B. Metode dan Desain Penelitian ... 16
C. Prosedur Penelitian ... 18
D. Definisi Operasional ... 19
E. Teknik dan Instrumen Penelitian ... 20
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 25
A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 25
1. Gambaran Umum TK Sejahtera Jatisari ... 25
2. Kurikulum di TK Sejahtera Jatisari ... 25
3. Keadaan Guru dan Siswa TK Sejahtera Jatisari ... 28
4. Sarana Prasarana ... 30
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 31
1. Kondisi Objektif Kemampuan Kognitif Anak Melalui Kegiatan Meronce di TK Sejahtera ... 31
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Kegiatan
Meronce ... .. 49
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50
1. Kondisi Objektif Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Sejahtra Jatisari ... 50
2. Implementasi Kemampuan Meningkatkan Kognitif Anak Melalui Kegiatan Meronce Pada Anak Kelompok B TK Sejahtra Jatisari . 51 3. Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Setelah Penerapan Kegiatan Meroce ... 52
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 54
A. Simpulan ... 54
B. Rekomendasi ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 56
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 58
RIWAYAT HIDUP ...
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI ... 96
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Desain Penelitian Rindakan Kelas ... 17
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 21
Tabel 3.3 Lembar Pedoman Observasi Kemampuan Kognitif ... 22
Tabel 3.4 Lembar Catatan Lapangan ... 23
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Dalam Kegiatan Meronce ... 24
Tabel 4.1 Tema-tema Dalam Pembelajaran di TK Sejahtera Jatisari ..,... 27
Tabel 4.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan TK Sejahtera Jatisari ... 29
Tabel 4.3 Keadaan Siswa TK Sejahtera Jatisari ... 29
Tabel 4.4 Jumlah Sarana Siswa TK Sejahtera Jatisari ... 30
Tabel 4.5 Data Anak Kelompok B2 TK Sejahtera Jatisari Tahun Ajaran 2013/2014 ... 31
Tabel 4.6 Hasil Observasi Awal (Pra Siklus) ... 33
Tabel 4.7 Hasil Observasi Siklus I ... 39
Tabel 4.8 Hasil Obsevasi Siklus II ... 45
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Observasi Awal Kemampuan Kognitif Anak ... 34
Grafik 4.2 Hasil Observasi Kemampuan Kognitif Anak Pra Siklus ... 36
Grafik 4.3 Observasi Siklus I Kemampuan Kognitif Anak ... 40
Grafik 4.4 Hasil Observasi Kemampuan Kognitif Anak Siklus I ... 42
Grafik 4.5 Observasi Siklus II Kemampuan Kognitif Anak ... 46
Grafik 4.6 Hasil Observasi Kemampuan Kognitif Anak Siklus II ... 48
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RKH (Rencana Kegiatan Harian) ... 59
Lampiran 2 Format Lembar Observasi ... 64
Lampiran 3 Pedoman Wawancara, Observasi Aktivitas Guru,
Catatan Lapangan ... 74
Lampiran 4 HasilPenelitian ... 85
Lampiran 5 Dokumentasi ... 89
Lampiran 6 Surat Izin Penelitian ...
Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup ...
Lampiran 8 Lembar Bimbingan Skripsi ... 94
96
1
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak usia dini merupakan anak yang berada dalam rentang usia 0 sampai
dengan 8 tahun (Solahudin, 1997:23). Rasa ingin tahu dan sikap antusias yang
kuat terhadap segala sesuatu merupakan ciri yang menonjol pada anak usia dini.
Anak usia pra sekolah adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan cepat dan sangat mendasar dalam kehidupan (Solahudin,
1997 : 42)
Pada hakekatnya taman kanak-kanak adalah tempat anak-anak bermain
sambil belajar atau belajar sambil bermain. Program Pendidikan Prasekolah bukan
usaha percepatan untuk menguasai pelajaran. Atas dasar konsep bermain sambil
belajar atau belajar sambil bermain dengan berbagai alat bantu belajar serta
metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan, minat, kemampuan serta tingkat
perkembangan anak (Depdikbud dalam DESPINA, 2005:2)Pendidikan di taman
kanak-kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan paling dasar dan memiliki
peranan sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta
mempersiapkan mereka memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.
Pendidikan di taman kanak-kanak merupakan jembatan antara
lingkungan keluarga dengan masyarakat yang lebih luas yaitu sekolah dasar dan
lingkungan lainnya. Sebagai salah satu bentuk pendidikan anak usia dini.
Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak
berkembang dan berfungsi sehingga dapat berpikir (Mansur, 2005: 33). Keat
menyatakan bahwa perkembangan kognitif merupakan proses mental yang
mencakup pemahaman tentang dunia, penemuan pengetahuan, pembuatan
perbandingan, berfikir dan mengerti (Endang Purwanti dan Nur Widodo, 2005:
40). Proses mental yang dimaksud adalah proses pengolahan informasi yang
2
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjangkau kegiatan kognisi, intelegensi, belajar, pemecahan masalah dan
pembentukan konsep. Hal ini juga menjangkau kreativitas, imajinasi dan ingatan.
Anak usia 5-6 tahun berada pada tahap praoperasional. Pada tahap ini
anak mulai menunjukan proses berfikir yang jelas. Anak mulai mengenali
beberapa simbol dan tanda termasuk bahasa dan gambar. Penguasaan bahasa anak
sudah sistematis, anak dapat melakukan permainan simbolis. Namun, pada tahap
ini anak masih egosentris. (Slamet Suyanto, 2005: 55).
Caroll Seefelt dan Barbara A.Wasik (2008: 81) menyatakan bahwa
imajinasi anak anak usia 5 tahun mulai berkembang, masih berfikir hal yang
konkret, dapat melihat benda dari kategori yang berbeda, senang menyortir dan
mengelompokan, pemahaman konsep meningkat, dan mengetahui tentang apa
yang asli dan palsu.
Perkembangan kognitif yang terdapat di TK Sejahtera Kecamatan Jatisari
Kabupaten Karawang, masih belum berkembang dengan baik dikarenakan
kurangnya penggunaan media untuk memotivasi anak dalam pengembangan
kognitif anak, karena menurut Piaget, perkembangan otak keemasan seseorang
berada pada periode praoperasional, sehingga sangat dikhawatirkan apabila
perkembangan otak seseorang tidak berkembang dengan baik, maka kemampuan
kognitif seseorang kedepannya tidak akan berkembang dengan baik pula.
Selain itu kegiatan meronce di sekolah tempat saya mengajar kegiatan
meronce sudah jarang dilakukan karena pembelajaran terpaku kepada buku paket
dan majalah. Oleh karena itu peneliti akan mencoba meningkatkan kemampuan
kognitif anak dengan cara melakukaan inovasi pembelajaran melalui kegiatan
meronce, dengan harapan kemampuan kognitif anak di TK Sejahtera Jatisari dapat
meningkat.
Kemampuan kognitif yang akan diteliti pada penelitian ini adalah
kemampuan mengenal ukuran seperti kurang dari, lebih dari, dan paling. Dan
3
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan kognitif anak pada saat ini?
2. Bagaimana penerapan kegiatan meronce untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak?
3. Bagaimana kemampuan kognitif anak dengan penerapan kegiatan meronce?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitiannya
adalah agar dapat:
1. Mengetahui kondisi objektif kemampuan kognitif anak TK Sejahtera Jatisari
kelompok B
2. Mengetahui penerapan kegiatan Meronce untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak pada TK Sejahtera Jatisari kelompok B
3. Mengetahui Bagaimana kemampuan kognitif anak dengan penerapan kegiatan
meronce pada TK Sejahtera Jatisari kelompok B
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoretis
1. Hasil penelitian ini dapat menjadi kerangka acuan dalam pengembangan
keilmuan, terutama dalam hal peningkatan kemampuan peserta didik di TK.
Manfaat Praktis
1. Bagi peserta didik
a. Dengan penggunaan metode Meronce, diharapkan dapat meningkatkan
perkembangan kognitif anak khususnya pada operasi penjumlahan,
4
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagi Guru
a. Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai pertimbangan bagi setiap guru dalam
menentukan metode yang tepat dalam upaya meningkatkan kemampuan
kognitif peserta didik di TK.
b. Memberikan pengalaman kepada guru dalam merancang pembelajaran yang
tepat
3. Bagi Peneliti
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan menambah pengalaman khususnya
dalam upaya meningkatkan kognitif peserta didik.
E. Struktur Organisasi Penelitian
Penulis menguraikan struktur penulisan secara lebih teratur sebagaimana
hal tersebut dapat memudahkan penulis dalam penulisan penelitian. Adapun
struktur penulisan pada penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB I, berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Hasil Penelitian, Struktur Organisasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada BAB II, penulis membahas mengenai konsep Karakter Anak Usia
Dini dan konsep Meronce.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada BAB III ini, penulis menguraikan mengenai subjek dan lokasi
penelitian, metode dan desain penelitian, prosedur penelitian, penjelasan istilah
dan teknik instrumen penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada BAB IV ini berisi tentang pengelolahan atau analisi serta
pembahasan atau hasil temuan dalam penelitian.
5
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V merupakan BAB terakhir yang berisi kesimpulan dan
16
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Lokasi Penelitian
Lokasi yang akan digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah di
TK Sejahtera Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang.Sekolah tersebut
beralamat di Komplek Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang.
Subjek pelaku tindakan adalah guru kelompok B dan subjek penerima
tindakan adalah anak kelompok B. Jumlah peserta didik yang diberi tindakan
dalam penelitian adalah sebanyak 20 orang.
B. Metode dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan
pengukuran. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan
kegiatan pembelajaran dalam mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas adalah proses investigasi terkendali untuk
merumuskan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Proses pemecahan
masalah tersebut dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran dikelas tertentu (Arikunto: 2008).
Model siklus yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang
dikembangkan oleh Arikunto (2008:3) yang terdiri dari:
1. Perencanaan (planning)
2. Tindakan (acting)
3. Pengamatan (observing)
4. Refleksi (reflecting)
Sejalan dengan itu, Arikunto juga mengungkapkan bahwa penelitian tindakan
kelas terdiri atas empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, empat
17
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan utama yang ada pada siklus yaitu (1) perencanaan , (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan dan (4) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Desain Penelitian Tindakan Kelas (Siklus)
Sumber: Arikunto (2006: 16)
Perencanaan
(Planning)
Pelaksanaan
(Acting) Refleksi
(Reflecting) Siklus I
Pengamatan
(Observing)
Perencanaan
(Planning)
Pelaksanaan
(Acting) Refleksi
(Reflecting) Siklus II
Pengamatan
(Observing)
18
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Prosedur Penelitian
Pada prosedur penelitian tindakan kelas terbagi ke dalam dua tahap yaitu
tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan.
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru kelompok B yang
bertindak sebagai guru mitra dalam penelitian ini dan melakukan wawancara
pertama tentang pembelajaran meronce di kelas serta permasalahan / kesulitan
yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung.
Kemudian peneliti mensosialisasikan penerapan meronce untuk
membantu memecahkan masalah kemampuan kognitif anak usia dini di kelas.
Guru mitra dan peneliti sepakat untuk menerapkan kemampuan kognitif melalui
pembelajaran meronce dengan langkah RKM dan RKH yang sudah dipersiapkan
oleh peneliti, setelah sepakat antara peneliti dan mitra merencanakan kelas yang
akan dijadikan objek penelitian yaitu kelompok B dengan jumlah murid 20 orang,
membicarakan penempatan jadwal serta membicarakan rencana pembelajaran
pada siklus.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi kepada murid dan
wawancara dengan guru tentang pembelajaran meronce untuk meningkatkan
kemampuan kognitif anak dengan menggunakan dua siklus.
Tahapan–tahapan siklus yang akan dilaksanakan dalam peningkatan kognitif anak usia dini dengan kegiatan meronce terbagi dalam empat tahapan
tindakan yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (acting), tahapan
19
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Kegiatan awal
1) Pengkondisian anak
2) Menyiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan untuk kegiatan meronce
3) Menjelaskan materi yang akan dilaksanakan.
4) Memperkenalkan media yang akan digunakan dalam meronce
b. Kegiatan inti
1) Guru melaksanakan kegiatan meronce untuk meningkatkan kemampuan
kognitif anak.
2) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk membuat ronceannya
sendiri.
3) Guru mengarahkan anak untuk mengulang membuat roncean dengan benar
dan rapih.
c. Kegiatan penutup
1) Mengadakan tanya jawab seputar kegiatan yang telah dilaksanakan.
2) Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan atau
menceritakan kembali kegiatan yang sudah dilakukan.
D. Definisi operasional
Pada penjelasan istilah bertujuan untuk membatasi istilah dalam
penelitian untuk itu penjelasan istilah dipaparkan sebagai berikut :
1. Kemampuan kognitif
Metode yang digunakan oleh guru adalah salah satu kunci pokok didalam
keberhasilan suatu kegiatan belajar yang dilakukan oleh anak. Pemilihan metode
yang akan digunakan harus relevan dengan tujuan penguasaan konsep, transisi
dan lambang dengan berbagai variasi materi, media dan bentuk kegiatan yang
akan dilakukan. Kemampuan kognitif yang akan ditingkatkan pada penelitian ini
20
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Meronce
Meronce adalah menata dengan bantuan mengikat komponen tadi
dengan utas atu tali. Dengan teknik ikatan seseorang akan memanfaatkan bentuk
ikatan menjadi lebih lama di bandingkan dengan benda yang ditata tanpa ikatan.
Meronce haruslah dengan memperhatikan bentuk, warna, dan ukuran. Kegiatan
meronce yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan media gambar bentuk
geometri, benang kasur,sedotan dengan berbagai ukuran.
E. Teknik dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
diantaranya :
a. Observasi, obsevasi dilakukan untuk melihat dan mengamati aktifitas anak
dalam kegiatan pembelajaran dan juga untuk mengamati kemampuan
siswa.
b. Catatan lapangan, catatan lapangan dilakukan untuk mencatat hasil temuan
/ kejadian penting selama pelaksanaan kegiatan meronce. Dalam kegiatan
ini hasil penemuan penulis dan guru didiskusikan setelah proses
pembelajaran selesai dilaksanakan. Adapun yang dicatat dan didiskusikan
dalam catatan lapangan adalah terkait persepsi guru, aktivitas dan sikap
anak-anak dalam kegiatan meronce.
c. Dokumentasi, pengumpulan data melalui dokumentasi tertulis yang
dikeluarkan oleh lembaga / pihak sekolah, sebagai sumber informasi atau
sumber data serta berupa foto-foto saat subjek dalam kegiatan meronce
dimana foto-foto tersebut dijadikan sebagai data pelengkap.
21
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengembangan instrument dalam penelitian ini menggunakan teknik
validasi data. Hopkins (1993, dalam Kunandar, 2012: 108) menyatakan bahwa
untuk menguji derajat kepercayaan atau derajat kebenaran penelitian ada
beberapa bentuk validasi data yang dapat dilakukan.Hal pertama yang dilakukan
adalah member check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber
yang relevan.
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Menggunakan Metode Meronce
Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan
Kemampuan lebih, dari, kurang dari,
paling ter.
22
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bentuk persegi panjang Sumber : Permen 58 Tahun 2009
Tabel 3.3
Pedoman Observasi Kemampuan Kognitif
SIKLUS I
Nama Anak :
Hari, tanggal :
No Pernyataan Hasil
BB MB BSH BSB
1. Anak dapat mengenal ukuran, lebih dari 2. Anak dapat mengenal ukuran kurang dari 3. Anak dapat mengenal ukuran paling besar 4. Anak dapat mengenal ukuran paling kecil 5. Anak dapat mengenal ukuran paling tinggi
6. Anak dapat mengenal ukuran paling rendah
7. Anak dapat mengenal bentuk lingkaran 8. Anak dapat mengenal bentuk persegi
9. Anak dapat mengenal bentuk persegi panjang
23
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11. Anak dapat mengenal bentuk setengah lingkaran
12. Anak dapat mengenal bentuk jajar genjang
Keterangan :
BB = Belum berkembang
MB = Mulai berkembang
BSH = Berkembang sesuai harapan
BSB = Berkembang sangat baik
Tabel 3.4
Lembar Catatan Lapangan
CATATAN LAPANGAN
Nama yang diobservasi :
Usia :
Hari/ tanggal :
Observer :
...
...
...
24
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
...
Kepala TK Sejahtra Observer
(Lilis Supriatin) (Lilis Supriatin)
Adapun prosedur penghitungan pada penelitian ini adalah setiap poin yang
didapat setiap anak dijumlahkan secara keseluruhan kemudian dibagi jumlah
indikator yang ada dengan begitu didapatkan nilai rata-rata setiap kategori yang
anak capai.
Tabel 3.5
Lembar Observasi Guru dalam Kegiatan Meronce
Hari/ Tanggal :
Nama Guru :
Nama TK :
No Uraian Ya Tidak Keterangan
1 Guru mempersiapkan RKH yang berisi: a. Tujuan pembelajaran
25
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menyiapkan Materi 3 Kegiatan inti
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
b. Menjelaskan media yang digunakan c. Memberi kesempatan kepada anak
untuk meronce sendiri
d. Mengulang materi pembelajaran 4 Kegiatan akhir
a. Melakukan tanya jawab seputar kegiatan yang telah dilakukan b. Memberi kesempatan pada anak
untuk mengemukakan pendapatnya selama mengikuti pembelajaran
Karawang
Guru Kelompok B2
26
Lilis Supriatin, 2014
54
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Meningkatkan Kemampuan
Kognitif Anak Usia Dini Dengan Meronce” yang dilaksanakan di TK Sejahtera
Jatisari kelompok B, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kondisi objektif kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Sejahtera
masih rendah. Dari hasil observasi sebelum diberikannya tindakan yaitu ma
sih banyak anak yang belum mampu mencapai indikator kemampuan
kognitif. Anak yang berada pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB)
1,24%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 5,81%, pada
kategori Mulai Berkembang (MB) 40,25%dan pada kategori Belum
Berkembang (BB) 52,70 %.
2. Kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Sejahtera setelah dengan
meronce menunjukan peningkatan dari sebelum diberikan tindakan (pra
siklus). Pada siklus I dan siklus II kemampuan kognitif anak berkembang
secara optimal. Pada siklus I anak yang berada dalam kategori Berkembang
Sangat Baik (BSB) 11,25%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan
(BSH) 42,10%, pada kategori Mulai berkembang (MB) 43,31%dan pada
kategori Belum Berkembang (BB) 3,34 %. Sedangkan pada siklus II
kemampuan anak mengalami peningkatan pad kategori Berkembang Sangat
Baik (BSB) 62,50%, pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
36,67%, pada kategori Mulai berkembang (MB) 0,83% dan pada kategori
Belum Berkembang (BB) 0 %. Berdasarkan dari hasil observasi dari setiap
tindakan pada siklus, dapat disimpulkan bahwa dengan meronce dapat
55
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan dari hasil penelitian
mengenai kemampuan kognitif anak dengan meronce terdapat beberapa
rekomendasi yang dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak yang terkait antara
lain :
1. Bagi Guru
a. Dapat memberikan alternative pembelajaran yang dapat digunakan dan
dikembangkan guru dalam proses pembelajaran meningkatkan kognitif
anak yang lebih menarik.
b. Dengan meronce, guru sebagai pendidik diharapkan mampu memberikan
materi pembelajaran yamg lebih variatif.
2. Bagi Sekolah
Mempasilitasi pembelajaran dengan menyediakan sarana dan prasarana
yang lebih lengkap dan memberikan kesempatan pada guru untuk menerapka
metode pembelajaran inovatif
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti yang akan datang, diharapkan dapat mengembangkan
kegiatan meronce ini dengan metode pembelajaran dan kegiatan meronce
yang lebih menarik dan variatif yang sesuai dengan tingkat perkembangan
56
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Arikunto, S. Suharjono. Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Djoehaeni, H. 92008). Kurikulum dan Perencanaan dan Pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Pengembangan Profesi Guru TK. Bandung: UPI
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Membaca, Menulis, dan Berhitung Permulaan. Bandung.
Depdiknas, Kurikulum 2004, Standar Kompetensi TK, Jakarta, Dikdas, 2004
Hasinida. 2014. Analisa Kebutuhan Anak Usia Dini. Jakarta: Luksima Metro Media
Hurlock, Elisabeth. B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Isjoni. 2011. Model Pembelajaran Anak Usia Dini.Bandung: Alfa Beta
Ismayani, A. 2010. Fun Math With Children. Jakarta: Elxmedia
Mulyasa. 2012. PeraktekPenelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Novikasari, Meli. (2012, Oktober 24). Merangkai dan Meronce Bagi Anak Usia Dini. [online]. Tersedia:
http://melyloelhabox.blogspot.com/2012/10/merangkai-meronce-bagi-anak -usia-_1253.html. Diakses pada tanggal 12 Juni 2014
Oktriyani, Nova (2012, Desember 15). Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini. [online].Tersedia:
http://novaoktryani.blogspot.com/2012/perkembangan-kognitif-anak-usia-dini.html. Diakses pada tanggal12 Juni 2014.
57
Lilis Supriatin, 2014
Meningkatkan kemampuan kognitif anak usia dini melalui kegiatan meronce Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Solahuddin, M. 1977. Konsep dasar Pendidikan Prasekolah. IKIP Banding: Depdikbud
Sukidin, Basrowi dan Suranto. 2002.Managemen Penelitian Tindakan Kelas: Insan Cendekia.