• Tidak ada hasil yang ditemukan

“KONTRIBUSI SUDUT PEMASANGAN PIN TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN TULANG PADA KASUS FRAKTUR TULANG OBLIQUE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "“KONTRIBUSI SUDUT PEMASANGAN PIN TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN TULANG PADA KASUS FRAKTUR TULANG OBLIQUE."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1 LATARBELAKANG

Kasuspatahtulangseringdijumpaipadakecelakaanlalulintas,kecelakaan

olahraga,manusiausialanjutdanadanyapenyakityangdapatmerusaktulang.

Sebagianbesarfrakturdisebabkanolehbebanyangtiba-tibadanberlebihanyang

dapatberupapenekukan,pemuntiran,patahmiringataupenarikan.Untukproses

pengembalian bentuk tulang ke kondisi awal diperlukan operasi dengan

pemasanganpenpadabagiantulangyangpatah.

Salahsatuhalyangperludiperhatikanadalahposisipemasangansudutpen

terhadaptulangyangpatah.Pemasanganpinyangtidakoptimumterhadapkondisi

tulangyangpatahdapatmenyebabkanprosespemulihanlebihlama.Olehkarena

ituperludilakukanpengujiansudutpemasanganpinterhadaptulangyangpatah

tersebut.

Namundalampengujiansampeltulangmanusiasangatsulituntukdidapatkan

sehinggatidakmemungkinkanuntukmelakukanpengujian.Untukitudiperlukan

tulang pengganti manusia yaitu tulang kaki ayam. Pemilihan tulang ayam

didasarkanpadatulangmudahdidapatkan,murahdandapatdilakukanpengujian

untuk sampel banyak serta didukung penelitian [1] yang membandingkan

komposisikepadatantulangpadahewanvertebratayangdapatdigunakanuntuk

penelitian tulang (manusia, anjing, sapi, babi, domba, ayam, tikus) dan ayam

merupakan salah satu dari hewan yang memiliki struktur mendekati tulang

manusia.

Kasusdalampenelitianiniadalahpatahtulangobliqueyaknipatahtulang

dengansudutpatahan450,kasuspatahtulangobliquebiasaterjadiakibattulang

terpuntir atau terpelintir dengan kuat. Patah tulang oblique ini kemudian

disambungkan dengan sebuah pin. Kekuatan dan kelenturan tulang pasca

(2)

Pendahuluan

bending. Struktur mikro tulang juga diperiksa untuk melihat hubungan antara

strukturtulangdengankekuatandankelenturansambungan.

1.2 TUJUANPENELITIAN

1. Untukmengetahuikekuatandankelenturansambungantulanguntukkasus

patahtulangoblique.

2. Mendapatkan optimasi sudut pemasangan pin terhadap patah tulang oblique.

3. Untuk mengetahui pola kerusakan tulang akibat pemasangan pin pada

kasuspatahtulangoblique.

4. Untukmengetahuiefektifitassambungantulangdengan1pin

1.3 MANFAAT

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan sambungan tulang

yangtepatuntukkasuspatahtulangmanusia.

1.4 BATASANMASALAH

Beberapahalyangmenjadibatasanmasalahdalampelaksanaantugasakhirini

adalah:

1. Jenistulangyangdigunakanadalahtulangkakiayampadabagiantungkai.

2. Ayamyangdigunakanadalahjenisayambroileryangberusia±1bulan,

tidakmempertimbangkanjeniskelamin,berat,nutrisi,danbesarayam

3. Pemilihanbahanpintidakmemperhitungkanbiokompabilitasbahandan

prosespemulihanpascapenyambungan

4. Sudutpemasanganpindenganarahtegaklurussumbutulang(450)dan

tegakluruspermukaanpatahan(900)

(3)

Pendahuluan

1.5SISTEMATIKAPENULISAN

Dalampenulisantugasakhirini,penulismembaginyamenjadi

5(lima)

bab.Adapunsistematikapenulisanadalahsebagaiberikut:

BabI

:Pendahuluan.Babinimenjelaskantentanglatarbelakangp

enelitian,

tujuanpenelitian,batasanmasalah,manfaatpenelitiandansistematika

penulisan

menjelaskantentangsegalasesuatuyangadahubungannyadenganopt

imasisudut

pemasanganpenpadatulangayamdengansudutpatah45o

BabIII:Metodologi Penelitian. Bab ini berisikan tentangmetode

penelitian

yangberisigambaralat,peralatanpengujian,alatukurpengujianserta

tahapan

prosedurpengujian.

Bab IV :Hasil dan Pembahasan, memaparkan dan membahas

data-data yang

didapatkandarihasilpengujiansebelumdansetelahpemasanganpinp

(4)

danpengujianyangdilakukanyaitudatapengujiantarik,pengujianbe

ndingdan

fotostrukturmikro.

BabV : Kesimpulan dan Saran, menjelaskan mengenai kesimpula

n akhir

penelitian dan

saran-saran yang direkomendasikan berdasarkan pengalaman di

lapanganuntukperbaikanprosespengujianselanjutnya.

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN

(5)

ABSTRAK

Kasus patah tulang atau fraktur sangat banyak dijumpai dalam kasus

kecelakaanlalulintas,kecelakaanolahraga, manusialanjutusia, sertaadanya

penyakit yang dapat merusak tulang. Sebagian besar fraktur disebabkan oleh

beban mekanik tiba-tiba dan berlebihan berupa penekukan, pemuntiran dan

penarikan.Salahsatubentukdaripatahtulangadalahpatahobliqueyaknipatah

tulangdengansudut45oterhadaparahlongitudinal.

Pemasanganpinmerupakansalahpenangananyangbisadilakukanuntuk

mengembalikanposisitulangkebentuksemula.Sayangnyaoperasibedahtulang

terkadangtidakmempertimbangkanbanyaknyajumlahdanposisipemasangan

pinyangtepat,sehinggamasaprosespenyembuhanmenjadilama.Dengandasar

iniperludilakukanpengujiansudutpemasanganpinterhadapkekuatanmekanik

tulangyangpatah.Sudutpemasanganpinyangterbaikseharusnyamemberikan

kekuatansambungantertinggi.Untukmengetahuipengaruhsudutpemasangan

pin,makadilakukanpemasanganpinpatahtulang450denganvariasisudut450

dan900terhadappermukanpatahanuntukkasuspatahtulangoblique.Kekuatan

dan modulus elastisitas sambungan tulang diuji dengan pengujian tarik dan

bending. Sedangkan pemeriksaan struktur tulang secara makro dan mikro

dilakukandenganSEM.

Hasilpengujianmenunjukkanbahwakekuatantulangayamadalah11,6MPa

padakeadaannormal.Kekuatantulangturundrastissetelahterjadinyapatah,

dansetelahdipasangkanpindengansudut450dan900.Kekuatansetelahpatah

tercatat 2,84 MPa (450) dan 3,64MPa (900). Sementara modulus elastisitas

tulangayampadakondisinormaladalah13,09GPa.Moduluselastisitas turun

menjadi1,6GPadan1,7GPauntukpemasangansudutpinmasing-masing450

dan 900. Pengamatan struktur mikro menggunakan SEM menunjukan bahwa

retakanterjadidisekitartulang.pelubangantulanguntuktempatpinbukansaja

merusak tulang namun juga menimbulkan retak disekitar lubang pin. Hal ini

terjadipadasudutpin450.Pemasanganpinpadasudut900sedikitmengurangi

retakandanjugakekuatanyangdihasilkanrelatiflebihtinggiyakni3,6MPa.

(6)

Olehkarenaitupenelitianmerekomendasikanpemasanganpinpadasudut900

untukkasuspatahtulangoblique

Katakunci:tulangpatahoblique,sudutpemasanganpin450dansudutpin900,

kekuatantulang,moduluselastisitastulang

(7)
(8)

TUGAS

AKHIR

“KONTRIBUSISUDUTPEMASANGANPINTERHADAPKEKUAT AN

SAMBUNGANTULANGPADAKASUSFRAKTURTULANGOBLIQ

UE”

DiajukanSebagaiSalahSatuSyaratuntukMenyelesaikan PendidikanTahapSarjana

Oleh

:

DEBBY NORITA SARI

NBP.0910912076

JURUSAN

TEKNIK

MESIN

FAKULTAS

TEKNIK

UNIVERSITAS

ANDALAS

(9)

DAFTAR

ISI

1.5 SistematikaPenulisan...3

BABIITINJAUANPUSTAKA 2.1 Tulang...4

2.2 Fraktur...4

2.3 KarakteristikFisikBiomaterialUntukAplikasiOrthopedi...6

2.4 KomponenFiksasiTulang...9

BABIIIMETODOLOGI 3.1 SkemaPenelitian...11

3.2 ProsedurPenelitian ...12

1.StudiLiteratur...12

2.PenyiapanSpesimenDanMaterial...12

3.PengujianMekanik...14

a.UjiTarik...14

b.UjiBending...15

4.PengamatanStrukturMikro...17

(10)

BABIVHASILDANPEMBAHASAN

4.1 KekuatanTarikTulangAyam ... 19

4.2 KekuatanTarikTulangAyamsetelahPemasanganPindengan

Sudut450dari PermukaanPatahan...20

4.3 KekuatanTarikTulangAyamsetelahPemasanganPindengan

Sudut900dariPermukaanPatahan...21 4.4 ModulusElastisitasTulangAyam ... 22

4.5 Modulus Elastisitas Tulang Ayam setelah Pemasangan Pin

denganSudut450dariPermukaanPatahan...24

4.6 Modulus Elastisitas Tulang Ayam setelah Pemasangan Pin

denganSudut900dariPermukaanPatahan ...24 4.7 Strukturmikro ...26

BABVKESIMPULANDANSARAN

5.1 Kesimpulan...31

5.2 Saran ...31

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

DAFTARGAMBAR

Gambar2.1Jenisfrakturtulang... 6

Gambar2.2Kurvateganganreganganteknis... 7

Gambar3.1Skemapenelitian... 12

Gambar3.2Prosesperendamandenganformalin;(a)formalin,(b)tulang ayam(c)tulangdirendamdalamformalin... 13

Gambar3.3(a)BorPCB(b)Prosespengeboranpadatulang(c)Pin terpasangpadatulang... 13

Gambar3.4(a)Patahtulangoblique(b)Posisipemasanganpinsudut450 (c)Posisipemasanganpinsudut900... 14

Gambar3.5Com-Tentestingmachine... 14

Gambar3.6Prosesujitariktulang(a)Klem;(b)Pemasanganklempada tulang;(c)Spesimenyangterpasangpadamesin... 15

Gambar3.7Fixtureuntukujibendingulang... 16

Gambar3.8Pengujianbendingtulang... 17

Gambar3.9ScanningElectronMicroscope... 17

Gambar3.10Lokasipengambilanspesimenuntukpengamatanpermukaan denganSEM... 18

Gambar4.1Hasildaripengujiantariktulangayam... 19

Gambar4.2Bentuktulangayamyangpatahdengansudut450... 20

Gambar43Perbandingankekuatantulangayamsebelumdansetelah pemasanganpin... 22

Gambar4.4Hasilpengujianbendingtulangayam... 23

Gambar4.5Perbandinganmoduluselastisitastulangayamsebelumdan setelahpemasanganpin... 25

(12)

Gambar4.7Retakandisekitartulang... 27

Gambar4.8Lubangtempatpemasanganpinpadatulang... 28

Gambar4.9Kerusakandisekitarlubangpemasanganpin... 28

(13)

DAFTARTABEL

Tabel 2.1 Karakteristikfisiksifatdanmekaniktulangmanusia...

... 8

sudut450terhadappermukaanpatahan.....

... 21

Tabel 4.3 Hasil pengujian kekuatan tarik tulang patah oblique da

n

disambung dengan menggunakan pin yang dipasang de

ngan

sudut900terhadappermukaanpatahan...

... 21

Tabel 4.4 Moduluselastisitastulangayampadakondisiawal...

... 24

Tabel4.5 Moduluselastisitaspadatulangayamsetelahpemasanganp

in

dengansudut450daripermukaanpatahan...

... 24

Tabel4.6 Moduluselastisitaspadatulangayamsetelahpemasanganp

in

dengansudut900daripermukaanpatahan...

(14)

Referensi

Dokumen terkait

1) Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat. Artinya, sebagai seorang guru, kita juga bertindak sebagai pendidik

Pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa, yaitu Menceritakan Kembali Isi cerita dengan teknik memori dapat membantu siswa dalam belajar Bahasa Indonesia sesuai

Untuk itu, berdasarkan kebutuhan seorang dokter dan masyarakat umum dalam mengatasi kekurangan dokter, dibutuhkan sebuah aplikasi sistem pakar yang mampu mendiagnosa

Konfigurasi jaring dirancang dengan mempertimbangkan efek perambatan kesalahan pada pengukuran sipatdatar. Pola jaring dalam suatu kawasan atau subsistem jaringan diusahakan

[r]

Hal ini menimbulkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh dinas khususnya petugas pengawas sekolah, antara lain kehilangan dokumen data pengawasan, dan sulitnya

[r]

Permendagri 13 / 2006 yang diubah dengan permendagri 21 / 2011 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;.. Sesuai Dengan Pergub APBD; Untuk memenuhi SPM; Apakah Usulan