• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PEMBELAJARAN OLAH TUBUH DALAM KETERAMPILAN MENARI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 10 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI PEMBELAJARAN OLAH TUBUH DALAM KETERAMPILAN MENARI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 10 BANDUNG."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .……….………..………….…… i

KATA PENGANTAR ………...….. ii

DAFTAR ISI ……….…… iii

DAFTAR GAMBAR ……….……..….… iv

DAFTAR TABEL ………..………..………....…. v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ………....….. 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ……….…...….… 6

C. Tujuan Penelitian ……….………...…. 6

D. Metode Penelitian ………...…. 7

E. Manfaat Penelitian ………...…... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ………..…...…... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aplikasi Pembelajaran ……….…. 10

1. Pengertian Aplikasi ………... 10

2. Pengertian Pembelajaran ………... 11

3. Proses Belajar Mengajar ……….... 17

a. Pengertian Belajar ……….… 17

b. Pengertian Mengajar ……….… 18

B. Olah Tubuh ……….…... 25

1. Pengertian Olah Tubuh ……….……. 25

2. Tujuan dan Manfaat Olah Tubuh ……….…….. 27

a. Tujuan Olah Tubuh ………... 27

b. Manfaat Olah Tubuh ………... 33

C. Keterampilan Menari ………... 34

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian ………...….….… 41

B. Desain Penelitian ……….…... 42

C. Metode Penelitian ……….…….. 43

D. Definisi Operasional ……….….. 45

E. Instrumen Penelitian ……….. 48

F. Teknik Pengumpulan Data ………... 52

(2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ……….…... 59

1. Pembelajaran Olah Tubuh ……….. 59

2. Hasil Pembelajaran Olah Tubuh ……….… 87

B. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………....… 98

B. Saran ……….. 98

DAFTAR PUSTAKA ……… 100

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………... 102

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan suatu usaha atau sistem yang memiliki totalitas fungsional yang terarah dan memiliki suatu tujuan dalam mengembangkan kualitas hidup. Pendidikan sejatinya mampu mengarah pada suatu perubahan dari cara pandang atau sikap yang akan direalisasikan dalam kehidupan nyata, sebagai bukti bahwa pendidikan merupakan suatu usaha untuk merubah ke arah yang lebih baik. Dalam pendidikan terjadi suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran tersebut berkaiatan dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Kemampuan kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual atau kemampuan berpikir, seperti mengingat dan memecahkan masalah, sedangkan kemampuan afektif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan sikap maupun nilai, dan yang terakhir kemampuan psikomotor adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan keterampilan atau skill.

(4)

Salah satu proses pembelajaran yang membutuhkan praktik adalah pendidikan yang berhubungan dengan seni, dalam hal ini adalah seni tari. Pendidikan seni adalah sebuah cara atau strategi untuk menanamkan pengetahuan dan keterampilan dengan menjadikan peserta didik kreatif, inovatif, mampu mengenali potensi diri, dan memiliki sensitivitas terhadap perubahan sosial, budaya serta lingkungan.

Seni tari adalah bidang studi yang memiliki karakteristik yang khas terutama dalam proses pembelajarannya, yang mana dalam pengajaran seni tari ini lebih menekankan pada aspek psikomotoriknya, tetapi bukan berarti mengabaikan aspek kognitif dan afektifnya. (Sekarningsih, 9.4. Modul: Strategi Belajar Seni Tari).

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa seni tari memiliki karakteristik pengajaran yang menekankan pada aspek psikomotor, namun aspek kognitif dan afektif tidak diabaikan, hal ini dikarenakan, pendidikan seni tari merupakan sebuah strategi untuk menanamkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengasah potensi diri dalam berpikir kreatif dan inovatif. Dengan memiliki potensi diri dalam keterampilan menari, akan meningkatkan prestasi seorang penari dalam dunia tari, sehingga keterampilan gerak yang dimiliki seorang penari tidak diragukan lagi. Keterampilan menari, bisa diperoleh dengan terus berlatih mengolah anggota tubuh, yang bertujuan mengasah serta mengembangkan potensi diri yang dimiliki dalam kemampuan menari.

Ardjo (1984:48) mengatakan, “Dengan melatih badan dan menganggapnya sebagai alat ekspresi, maka jangkauan bentuk, gaya dan teknik menari akan lebih

luas”. Berdasarkan pernyataan tersebut bahwa melatih tubuh bagi seorang penari,

(5)

dibutuhkan latihan yang sungguh-sungguh dan maksimal agar memiliki tingkat keterampilan menari yang baik.

Cara berlatih yang paling baik ialah dengan bersungguh-sungguh, maksudnya, setiap gerakan latihan dilakukan sampai „habis‟, yaitu sampai usaha yang maksimal dari seluruh kemampuan badan untuk melakukan gerak tersebut sesempurna-sempurnanya, (Ardjo, 1984:30)

Latihan tersebut diarahkan kepada anggota tubuh seperti, kaki, tangan dan kepala yang masing-masing dilatih, disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam meningkatkan keterampilan menari. Latihan-latihan yang harus dilakukan bagi seorang penari, harus menuju kepada pembentukan sikap tubuh dalam gerak seperti kelenturan, kekuatan dan keseimbangan yang akan berdampak kepada daya tahan tubuh, serta kemampuan koordinasi gerak, sehingga seorang penari akan dikatakan terampil dalam menari, jika menguasai aspek-aspek tersebut dengan baik tanpa merasa kesulitan saat melakukannya.

Aspek-aspek tersebut tidak diperoleh secara langsung, namun butuh proses dan cara untuk mencapainya, tentunya disesuaikan dengan tujuan dan kemampuan dari setiap individu. Secara kodrati, bahwa setiap individu memiliki potensi yang berbeda-beda, ada yang awalnya sudah memiliki kemampuan gerak yang baik, ada juga yang memiliki kemampuan gerak yang terbatas. Keterbatasan kemampuan seseorang dalam menari, akan sedikit teratasi jika ada keinginan kuat untuk terus berlatih mengolah anggota tubuh untuk mencapai keterampilan dalam menari.

(6)

baik akan semakin lebih baik, dan seseorang yang memiliki kemampuan gerak terbatas, akan menjadi baik, bahkan bisa menjadi lebih baik, maka disinilah seseorang akan dikatakan terampil bergerak.

Melatih kelenturan, kekuatan dan keseimbangan, banyak gerak yang bisa dilakukan, dan semua itu ada dalam latihan olah tubuh. Olah tubuh itu sendiri merupakan latihan fisik yang berhubungan dengan kegiatan mengolah otot-otot anggota tubuh agar memiliki kelenturan, kekuatan dan keseimbangan, baik itu kebutuhan bagi seorang penari maupun kebutuhan seseorang diluar bidang tari.

Bagi penari kebutuhan akan olah tubuh sangat penting, karena berhubungan dengan peningkatan kualitas tubuh dalam bergerak, sehingga akan menjadi terampil. Keterampilan dalam menari berkaitan dengan bagaimana tubuh mampu bergerak dengan baik tanpa kesulitan, sehingga penari yang terampil akan terlihat ahli dan mudah menjiwai karakter tarian yang dilakukannya.

Dengan memfokuskan tujuan berdasarkan aspek yang ingin dicapai tersebut pada anggota tubuh dalam latihan olah tubuh, maka hal ini akan memfokuskan terhadap langkah yang akan diambil dalam proses latihan olah tubuh itu sendiri, sehingga olah tubuh yang dilakukan benar-benar tertuju pada aspek yang ingin dicapai, dengan begitu jelas akan kegunaan dari latihan olah tubuh terhadap kualitas gerak tubuh, yang nantinya akan berpengaruh terhadap keterampilan menari.

(7)

olah tubuh di bidang tari, maka tidak heran jika pendidikan di bidang praktik tari baik formal maupun informal akan mengutamakan yang namanya olah tubuh yang diperuntukan bagi para siswanya.

Salah satu lembaga pendidikan formal yang berhubungan dengan seni terutama didalamnya terdapat pendidikan seni tari, adalah SMKN 10 Bandung. Sekolah ini merupakan sekolah kejuruan yang memiliki peranan penting dalam melatih dan mengajarkan tentang pendidikan formal di bidang seni dan pendidikan pada mata pelajaran secara umum.

Pendidikan seni SMK Negeri 10 Bandung, terutama seni tari menuntut siswanya mampu bersaing dengan dunia luar dalam bidang seni tari, maka dari itu para pendidik seni tari SMK Negeri 10 Bandung mencoba untuk membentuk dan mengasah kemampuan siswa agar lebih baik sesuai dengan bidang tari yang dipilihnya. Mengasah kemampuan dalam menari bukan sesuatu yang mudah, namun dengan kerja keras dan latihan, terutama dalam hal mengolah tubuh, semua bisa tercapai sesuai apa yang diharapkan, terbukti siswa mampu menari dan bisa dikatakan baik, bahkan mampu bersaing di dunia luar dalam bidang seni tari.

Sesuai pertimbangan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang olah tubuh yang sangat berpengaruh terhadap keterampilan menari siswa. Atas dasar tersebut, maka peneliti mengangkat judul “APLIKASI PEMBELAJARAN OLAH TUBUH DALAM KETERAMPILAN MENARI

(8)

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu, pembelajaran olah tubuh dengan latihan gerak kelenturan, kekuatan dan keseimbangan yang disesuaikan dengan unsur-unsur tari, tenaga, ruang dan waktu dalam keterampilan menari siswa. Atas dasar itu, maka penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut.

1. Bagaimana tahap pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari pada siswa kelas X SMK Negeri 10 Bandung?

2. Bagaimana hasil pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari pada siswa kelas X SMK Negeri 10 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Sebuah penelitian berangkat dari adanya masalah, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Dari permasalahan di atas tujuan penelitian itu sendiri adalah sebagai berikut.

a. Tujuan umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban atas permasalahan yang sedang diteliti yaitu, aplikasi pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari pada siswa kelas X SMK Negeri 10 Bandung.

b. Tujuan khusus

1. Memperoleh data tentang tahap pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari pada siswa kelas X SMK Negeri 10 Bandung.

(9)

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif analisis yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang diperoleh dilapangan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan wawancara berupa pertanyaan yang diajukan kepada sumber informal. Pendekatan kualitatif merupakan cara untuk mendapatkan pemahaman terhadap kenyataan sosial terhadap perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, atau organisasi tertentu yang menjadi fokus dalam penelitian.

E. Manfaat Penelitian

1. Peneliti

Mendapatkan wawasan dan pengalaman yang berharga dalam proses pembelajaran olah tubuh, dan pengalaman tersebut dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pembelajaran lainnya dengan lebih baik, sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan berkesan.

2. Sekolah

Dari hasil penelitian ini diharapkan sekolah mampu mengembangkan cara pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dalam lingkungan pendidikan.

3. Jurusan Pendidikan Seni Tari

(10)

dijadikan dasar penelitian serupa untuk melaksanakan penelitian di masa yang akan datang.

F. Struktur Organisasi Skripsi

ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian

D. Metode Penelitian E. Manfaat Penelitian

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aplikasi Pembelajaran

1. Pengertian Aplikasi 2. Pengertian Pembelajaran 3. Proses Belajar Mengajar

a. Pengertian Belajar b. Pengertian Mengajar B. Olah Tubuh

1. Pengertian Olah Tubuh

2. Tujuan dan Manfaat Olah Tubuh a. Tujuan Olah Tubuh

b. Manfaat Olah Tubuh C. Keterampilan Menari

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian B. Desain Penelitian

(11)

F. Teknik Pengumpulan Data G. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Pembelajaran Olah Tubuh 2. Hasil Pembelajaran Olah Tubuh B. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

B. Saran

(12)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian yaitu, SMK Negeri 10 Bandung yang berlokasi di Jl. Cijawura Hilir No. 339, Cijawura/Bandung, Buah Batu, Kota Bandung 4028. SMK Negeri 10 Bandung bertekad menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, agar menjadi sekolah yang bermutu tinggi dengan mengacu pada profil sekolah bertaraf Internasional bidang seni pertunjukkan yang berorientasi global, produktif, kreatif, inovatif dan kejujuran pada semua kegiatan. Setiap Sumber Daya Manusia SMK Negeri 10 Bandung harus memiliki kepedulian dan bertanggung jawab dalam melaksanakan mutu layanan untuk memenuhi keinginan, dan kebutuhan pelanggan sehingga memberikan kepuasan yang berkesinambungan.

2. Populasi

“Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas:

(13)

3. Sampel Penelitian

“Sampel adalah sebagian dari populasi” (Sugiyono, 2010:297).

Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti mengambil sampel secara keseluruhan dari jumlah siswa kelas X, satu tari tiga (1T3) SMK Negeri 10 Bandung, yang berjumlah 21 siswa, yang terdiri dari satu siswa laki-laki, dan 20 siswa perempuan yang dianggap dapat mendukung dalam pelaksanaan penelitian.

B. Desain Penelitian

Penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan sebuah kebenaran. Penelitian juga dapat diartikan sebagai pencarian pengetahuan yang dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menemukan sesuatu yang baru terhadap sesuatu yang akan diteliti.

Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan itu harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian yang dilakukan itu mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan yang tidak meragukan. (Abdurrahmat 2006:10).

(14)

menemukan jawaban yang sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian yang dilakukan.

Penelitian ini memakai metode deskriptif analisis, yang bertujuan untuk memahami tindakan dari setiap individu. Selama penelitian berlangsung peneliti memposisikan diri sebagai human instrument yang meluangkan waktu banyak di lapangan. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif, dimana dalam memperoleh data terhadap tingkat keterampilan siswa dalam menari, peneliti melakukan tes, berupa test praktik gerak olah tubuh kepada siswa kelas X/1T3 SMK Negeri 10 Bandung, yang berkaitan dengan gerak kelenturan, kekuatan dan keseimbangan, yang bertujuan menormalkan kembali gerak pada sendi-sendi, memperbaiki dan meningkatkan kualitas gerak dari otototot anggota tubuh yang sudah normal, serta membentuk sikap gerak yang baik dalam keterampilan menari.

C. Metode Penelitian

Metode digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang terdapat dalam suatu penelitian. Dengan begitu penggunaan metode dalam penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting. Sugiyono (2010:3) mengemukakan “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu”. Dari pernyataan tersebut jelas bahwa, metode

penelitian digunakan untuk memperoleh data dengan kegunaan-kegunaan tertentu sesuai yang ingin dicapai dalam suatu penelitian.

(15)

tertentu yang menjadi objek penelitian. Dengan menggunakan metode deskriptif analisis, data-data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dan disajikan dalam bentuk uraian yang menggambarkan keadaan objek sesuai dengan fakta, maupun kondisi di lapangan dengan apa adanya, dan data yang disajikan akan lebih jelas dan mudah dimengerti.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif lebih kepada mendeskripsikan hasil yang diperoleh dalam suatu penelitian. Basrowi dan Suwandi (2008:21), mengatakan bahwa “Istilah penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang

temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lain”. Menurut Basrowi dan Suwandi (2008:21), berdasarkan pendapat Bodgan dan Taylor (1975:5) “mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati”. Dalam rancangan penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam mengumpulkan data dan menjawab permasalahan yang diangkat.

Penelitian kualitatif membutuhkan ketajaman analisis sehingga diperoleh data yang tepat terhadap fenomena yang terjadi atau yang diamati. Dalam penelitian kualitatif, seorang penelitilah yang harus aktif dan peka terhadap kondisi yang terjadi berdasarkan objek maupun subjek yang menjadi fokus penelitian. Rancangan dari model penelitian kualitatif diibaratkan oleh Bogdan (Sugiyono 2010:27) sebagai berikut.

(16)

orang yang ada di sekelilingnya, melakukan wawancara dan sebagainya. … ia akan tahu setelah ia melihat, mengamati dan menganalisis dengan serius.

Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti akan memperoleh data yang jelas terhadap objek yang diteliti, setelah melakukan observasi langsung serta menganalisis situasi dan kondisi yang terjadi secara serius, untuk menarik sebuah kesimpulan akhir dari hasil data-data yang diperoleh selama penelitian berlangsung, yang disusun secara sistematis agar lebih jelas.

D. Definisi Operasional

1. Aplikasi pembelajaran

Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan, lamaran atau penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat digunakan oleh sasaran yang dituju. (tersedia: http://berbagi-ilmu mifa309.blogspot.com/2012/05/pengertian-aplikasi.html). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

(17)

2. Olah Tubuh

Olah tubuh adalah aktivitas fisik yang mengolah bagian-bagian anggota tubuh agar berfungsi secara baik sesuai tujuan yang ditetapkan. Latihan olah tubuh dilakukan secara teratur dan telah dipikirkan guna dan manfaatnya.

Olah tubuh adalah kegiatan yang menunjukan suatu kegiatan mengolah tubuh. Mengolah adalah suatu perbuatan, suatu kegiatan yang dengan sengaja menjadikan barang yang mentah, barang yang belum jadi menjadi barang yang masak, barang yang jadi, barang yang siap untuk dipergunakan. (Santoso, 1986:2).

Olah tubuh dilakukan untuk mempersiapkan organ-organ tubuh agar selalu siap berfungsi dengan baik untuk menunjang peningkatan prestasi penari dalam menari. Olah tubuh merupakan langkah utama bagi penari untuk meningkatkan keterampilan menari. Tidak sedikit penari melakukan latihan olah tubuh, guna melatih organ-organ tubuh agar berfungsi secara baik, sehingga dalam melakukan gerak-gerak dalam tari tidak mengalami banyak kesulitan.

Olah tubuh bisa dilakukan oleh siapa saja, namun dalam melakukan latihannya dibutuhkan tahap-tahap yang sesuai dengan tujuan dan kegunaan yang ingin dicapai. Secara umum olah tubuh bertujuan untuk meningkatkan kamampuan dalam memelihara kondisi phisik. Bagi seorang penari, olah tubuh yang dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan kondisi phisik saja, namun memiliki tujuan untuk menunjang dan membantu meningkatkan prestasi diri dalam menambah kualitas gerak dalam menari.

(18)

terhadap peningkatan prestasi diri dalam menari, karena olah tubuh dapat membantu sebagai usaha pelemasan, penguatan serta keseimbangan dari otot-otot tubuh. Olah tubuh merupakan suatu dasar atau fondasi dalam belajar menari, namun tidak sedikit dari penari kurang kesadaran mengenai pentingnya olah tubuh padahal, dengan olah tubuh dapat meningkatkan prestasi penari dalam keterampilan menari.

3. Keterampilan Menari

Menari adalah ungkapan perasaan yang dilakukan melalui gerak tubuh secara berirama. Menari dilakukan melalui gerak tubuh yang indah yang dilakukan sebagai ungkapan dari perasaan manusia. Menari tidak hanya dilakukan oleh orang yang berbakat, melainkan yang penting adalah berlatih dengan tekun dan ulet, sehingga dengan begitu, dari yang tidak bisa menjadi bisa dan yang sudah bisa menjadi lebih bisa, bahkan akan lebih terampil dalam menari.

Orang yang terampil bisa dikatakan orang yang ahli, dalam melakukan sesuatu dengan mudah dan baik. Keterampilan berhubungan dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik bahkan dengan sangat baik. Soemarjadi et

al. (1992:2) menyatakan bahwa, “Terampil atau cekatan adalah kepandaian

melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat dan benar”. Berdasarkan pernyataan

(19)

gerak yang dimilikinya dengan penggunaan unsur tenaga, ruang dan waktu tanpa banyak kesulitan. Kemampuan gerak tersebut bisa dilihat dari kelenturan, kekuatan dan keseimbangan anggota tubuh.

E. Instrumen Penelitian

Meneliti adalah mencari data yang akurat, maka dari itu peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian yang tepat untuk menjawab permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri merupakan alat pengumpul data yang paling utama. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif, peneliti harus memahami tentang metode yang tepat untuk digunakan sesuai penelitian yang dikaji, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan peneliti memasuki objek penelitian.

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan menarik kesimpulan. (Sugiyono, 2010:307).

Instrumen merupakan alat pengumpul data yang ikut menentukan terhadap keberhasilan sebuah penelitian. Instrumen tersebut berupa.

(20)

kelenturan, kekuatan dan keseimbangan dalam pembelajaran olah tubuh. Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Persiapan Penelitian

Adapun tahap persiapan yang dilakukan peneliti adalah melalui langkah-langkah sebagai berikut.

1. Observasi langsung ke sekolah untuk melakukan pengamatan dan memperoleh data yang diajukan dalam penelitian. Observasi dilakukan untuk melihat situasi dan kondisi lingkungan sekolah baik ruangan kantor, maupun ruangan belajar mengajar. Observasi juga dilakukan untuk memperoleh data-data tentang pembelajaran olah tubuh. Observasi dilakukan pada siswa kelas X/1T3 SMK Negeri 10 Bandung selama 10 pertemuan.

2. Menentukan masalah dan mengidentifikasinya untuk diangkat sebagai objek penelitian. Permasalahan penelitian berawal dari kurangnya kesadaran siswa dalam olah tubuh, padahal siswa wajib menempuh mata pelajaran tari bentuk, sehingga diperlukan adanya kemampuan fisik, serta kesadaran gerak dalam melakukan kegiatan menari.

3. Mencari sumber, baik sumber lisan maupun sumber tertulis yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian. Sumber lisan ditujukan kepada pengajar olah tubuh jurusan seni tari, dan siswa kelas X/1T3 SMK Negeri 10 Bandung.

4. Penyusunan proposal penelitian melalui dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II.

(21)

6. Mengurus perizinan, mencari informasi tentang perizinan resmi kepada lembaga yang berwenang untuk memberikan izin dalam melakukan penelitian. Permohonan izin penelitian ditujukan kepada SMK Negeri 10 Bandung. 7. Menentukan sampel penelitian.

8. Menyusun instrumen penelitian sebagai alat pengumpul data.

b. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 10 Bandung yang berlokasi di Jl. Cijawura Hilir No. 339, Cijawura/Bandung, Buah Batu, Kota Bandung 4028. Pemilihan sekolah dilakukan dengan pertimbangan, bahwa SMK Negeri 10 Bandung merupakan sekolah yang bermutu tinggi, dengan mengacu pada profil sekolah bertaraf Internasional bidang seni pertunjukkan yang berorientasi global, produktif, kreatif, inovatif dan kejujuran pada semua kegiatan. Sekolah ini merupakan sekolah kejuruan yang memiliki peranan penting dalam melatih dan mengajarkan tentang pendidikan formal di bidang seni dan pendidikan pada mata pelajaran secara umum.

(22)

10 Bandung, yang dianggap dapat mendukung dalam pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini yaitu meliputi keterampilan menari siswa selama mengikuti pembelajaran olah tubuh dengan latihan gerak kelenturan, kekuatan dan keseimbangan.

Dalam pelaksanaannya penelitian ini terbagi dalam beberapa tahap, yaitu sebagai berikut.

1. Pembuatan proposal, yang diajukan saat mengontrak mata kuliah metode penelitian. Proses bimbingan awalnya dilakukan dengan dosen mata kuliah metode penelitian, setelah dilakukan uji sidang proposal penelitian, proses bimbingan dilakukan dengan dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II, hingga tahap akhir penyusunan laporan penelitian.

2. Pengumpulan data, berupa hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi seperti foto-foto saat proses belajar mengajar berlangsung.

3. Proses bimbingan, dilakukan dengan dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II setelah melakukan uji sidang proposal penelitian, hingga proses penyusunan laporan sebagai tahap akhir hasil penelitian, yang disusun secara sistematis, dalam bentuk karya ilmiah yang selanjutnya dapat dipertanggung jawabkan.

4. Penelitian lapangan, dilakukan kepada siswa kelas X/1T3 SMK Negeri 10 Bandung. Perihal yang diteliti yaitu, keterampilan menari siswa dalam pembelajaran olah tubuh, dari gerak kelenturan, kekuatan dan keseimbangan. 5. Pengolahan data, dilakukan bersamaan dengan proses penelitian lapangan dan

(23)

tentang keterampilan menari siswa dan pembelajaran olah tubuh yang dilakukan, yaitu gerak kelenturan, kekuatan dan keseimbangan.

2. Pedoman Wawancara, disusun untuk mengetahui proses pembelajaran olah tubuh pada siswa kelas X/1T3 SMK Negeri 10 Bandung, baik pada jam pelajaran, maupun di luar jam mata pelajaran olah tubuh.

3. Pedoman Studi Dokumentasi, disusun untuk mengamati proses pembelajaran olah tubuh pada siswa kelas X/1T3 SMK Negeri 10 Bandung, baik catatan harian maupun rencana program pembelajaran yang dilakukan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik atau metode dalam pengumpulan data sudah jelas pada umumnya ditandai dengan pengamatan yang dilakukan peneliti, serta membuat catatan-catatan mengenai apa yang diamati.

Metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian, karena metode ini merupakan strategi untuk mendapatkan data yang diperlukan. Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan dan informasi yang dapat dipercaya, (Basrowi dan Suwandi, 2008:93).

(24)

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari perbagai proses biologis dan psikologis. Sesuai dari pernyataan tersebut, observasi dilakukan guna mengamati objek, baik itu siswa, proses pembelajaran, tenaga pengajar, sarana prasaran maupun metode yang digunakan. Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2010:203).

Observasi sebagai teknik pengumpulan data sangat penting, hal ini dilakukan untuk memusatkan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan objek penelitian. Adapun observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Observasi langsung, adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya, dan langsung diamati oleh peneliti.

b. Observasi partisipasi, yaitu peneliti tidak hanya sebagai pengamat saja, namun ikut serta dalam proses kegiatan sebagai pengajar olah tubuh, dalam keterampilan menari pada siswa kelas X/1T3 SMK Negeri 10 Bandung. 2. Wawancara, merupakan tanya jawab kepada sumber untuk memperoleh informasi yang tidak dapat diperoleh melalui observasi. Susan Stainback (Sugiyono, 2010:318) mengemukakan, „Jadi dengan wawancara, maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi‟.

(25)

Wawancara yang dimaksud adalah dengan melakukan tanya jawab kepada siswa kelas X/1T3 SMK Negeri 10 Bandung dan pengajar olah tubuh. Tujuan dari wawancara tersebut untuk memperoleh informasi yang lebih luas, tentunya berkaitan dengan pembelajaran olah tubuh.

Wawancara yang dilakukan kepada siswa lebih difokuskan pada tanggapan siswa mengenai pembelajaran olah tubuh yang dilakukan oleh guru mata pelajaran olah tubuh di SMK Negeri 10 Bandung, serta tanggapan siswa mengenai pembelajaran olah tubuh yang dilakukan peneliti. Wawancara dengan guru lebih terfokus kepada, pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari. Dengan adanya wawancara diharapkan, mampu memberikan informasi yang akurat untuk peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.

3. Studi Pustaka, pengumpulan data tidak hanya didapat dari hasil observasi dan wawancara, tetapi juga didukung dengan sumber-sumber lain seperti, buku-buku maupun hasil laporan yang berkaitan dengan objek penelitian. Studi pustaka ini dilakukan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari.

4. Tes, adalah alat ukur yang diberikan kepada sampel untuk memperoleh jawaban atas permasalahan dalam penelitian. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes praktik gerak kelenturan, kekuatan dan keseimbangan dengan penggunaan unsur tenaga, ruang dan waktu dalam keterampilan menari pada siswa kelas X/1T3 SMK Negeri 10 Bandung.

(26)

saat proses pembelajaran. Studi dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan atau peristiwa yang menunjang, dalam memperoleh data-data penelitian.

G. Analisis Data

Pada prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu sebagai berikut.

1. Mengklasifikasikan data sesuai permasalahan dalam penelitian

2. Menyesuaikan data yang diperoleh di lapangan dengan sumber tertulis

3. Mengolah data, adalah langkah untuk menjawab seluruh permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Pemaparan data mengenai keterampilan menari siswa adalah data kualitatif, yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap hasil penelitian. Dalam hal ini, kriteria penilaian yang digunakan sebagai berikut. a. Menetukan bobot nilai huruf sebagai berikut.

A = Baik Sekali, dengan bobot 5 B = Baik, dengan bobot 4 C = Cukup, dengan bobot 3

(27)
[image:27.595.108.517.140.760.2]

Tabel 3.1

Aspek Penilaian Secara Individu

No Indikator Aspek Nilai Bobot Uraian Indikator

1 Kelenturan A 5

Siswa sangat terampil menari, siswa mampu melakukan gerak kelenturan berdasarkan penggunaan unsur tenaga, ruang dan waktu, siswa mampu memahami gerak yang peneliti berikan dan siswa cepat tanggap dalam proses pembelajaran.

B 4

Siswa terampil menari, siswa mampu melakukan gerak kelenturan berdasarkan penggunaan unsur tenaga, ruang dan waktu, dan siswa mampu memahami gerak yang peneliti berikan.

C 3

siswa kurang terampil menari, siswa mampu melakukan gerak kelenturan berdasarkan penggunaan unsur tenaga, ruang dan waktu, namun siswa kurang mampu memahami gerak yang peneliti berikan.

2 Kekuatan A 5

Siswa sangat terampil menari, siswa mampu melakukan gerak kekuatan berdasarkan penggunaan unsur tenaga, ruang dan waktu, siswa mampu memahami gerak yang peneliti berikan dan siswa cepat tanggap dalam proses pembelajaran.

(28)

berdasarkan penggunaan unsur tenaga, ruang dan waktu, dan siswa mampu memahami gerak yang peneliti berikan.

C 3

Siswa kurang terampil menari, siswa mampu melakukan gerak kekuatan berdasarkan penggunaan unsur tenaga, ruang dan waktu, namun siswa kurang mampu memahami gerak yang peneliti berikan.

3 Keseimbangan A 5

Siswa sangat terampil menari, siswa

mampu melakukan gerak

keseimbangan berdasarkan penggunaan unsur tenaga, ruang dan waktu, siswa mampu memahami gerak yang peneliti berikan dan siswa cepat tanggap dalam proses pembelajaran.

B 4

Siswa terampil menari, siswa mampu melakukan gerak keseimbangan berdasarkan penggunaan unsur tenaga, ruang dan waktu, dan siswa mampu memahami gerak yang peneliti berikan.

C 3

Siswa kurang terampil menari, siswa

mampu melakukan gerak

(29)

b. Perhitungan nilai rata-rata siswa.

Menurut Sudjana (1987:125) menyatakan bahwa, “nilai rata-rata bisa diperoleh dengan membagi jumlah nilai siswa”. Pernyataan tersebut merupakan

perhitungan untuk mencari nilai rata-rata siswa di kelas, dengan rumus sebagai berikut.

M = X

N

% = �� ���� � � ℎ

�� �� ���� �� X 100%

(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian pada siswa kelas X/1T3 di SMK Negeri 10 Bandung, maka dapat disimpulkan bahwa melalui olah tubuh dapat meningkatkan keterampilan menari siswa. Keterampilan tersebut dilihat dari kemampuan siswa melakukan gerak kelenturan, kekuatan dan keseimbangan. Waloupun tidak menghasilkan tingkat keterampilan gerak yang maksimal, namun siswa mampu menunjukan kemampuan gerak kelenturan, kekuatan dan keseimbangan. Siswa juga mampu memahami gerak yang peneliti berikan dan siswa cepat tanggap dalam proses pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian ini, bisa dijadikan sebagai langkah untuk pembelajaran olah tubuh guna meningkatkan keterampilan dalam bidang seni tari.

1. Sekolah

(31)

2. Guru

Melalui penelitian ini, diharapkan mampu memberi gambaran tentang strategi pembelajaran seni tari melalui pembelajaran olah tubuh dalam keterampilan menari siswa.

3. Siswa

Dari hasil yang diperoleh selama pembelajaran olah tubuh, diharapkan siswa mampu mencerna proses pembelajaran olah tubuh dengan baik, serta mampu mengaplikasikannya guna meningkatkan keterampilan menari. Dengan begitu potensi yang dimiliki siswa terasah, sehingga kemampuan dalam menari terus meningkat dengan baik.

4. Peneliti

Mendapatkan wawasan dan pengalaman yang berharga dalam proses pembelajaran olah tubuh, dan pengalaman tersebut dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pembelajaran lainnya dengan lebih baik, sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan dan berkesan.

5. UPI

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2008. Kebugaran Jasmani X-2. [Online].

Tersedia: http://www.docstoc.com/docs/2885744/KEBUGARAN- JASMANI-X-2 [12 Juli 2008]

Admin. 2012. Pengertian Media Pembelajaran. [Online].

Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ [21 Januari 2012]

Anfiqahras. 2011. Kelenturan (Fleksibiliti). [Online].

Tersedia: http://anfiqahras.blogspot.com/[1 Juli 2011]

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmaswanti, F. 2007. Implementasi Model Webbed Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Soreang. Skripsi Sarjana Pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Durban Ardjo, I. 1984. Olah Tubuh Tari. Bandung: STSI.

Fathoni, A. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Krisna. 2009. Pengertian dan Ciri-ciri Pembelajaran. [Online].

Tersedia: http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri pembelajaran [19 Oktober 2009]

Masunah, J. 2010. Paper: Konsep dan Teknik Unsur-unsur Tari dan Koreografi. Jurusan Pendidikan Seni Tari FPBS UPI Bandung.

Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Priasuuksess. 2011. Penilaian Aspek Kognitif. [Online].

Tersedia: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2199322- penilaian-aspek kognitif/ [13 Agustus 2011]

Racheedus. 2011. Pendidikan yang abay aspek afektif. [Online].

Tersedia: http://racheedus.wordpress.com/2011/08/29/pendidikan-yang-abai-aspek afektif/ [ 29 Agustus 2011]

(33)

Ruhimat, T. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kurtekpen FIP UPI. Santoso, S. 1986. tentang prinsip-prinsip latihan olah tubuh. Surakarta: Akademi

Seni Karawitan Indonesia.

Sarifudin, A. 1979. Olah Raga untuk SGPLB. Jakarta: C.V. Mutiara. Sekarnigsih, F. Modul: Strategi Belajar Seni Tari.

Snoopy. 2011. Definisi Ruang. [Online].

Tersedia: http://www.scribd.com/doc/66272878/DEFINISI-RUANG [25 September 2011]

Soemarjadi., Ramanto, M. dan Zahri, W. 1991. Pendidikan Keterampilan. Jakarta: Depdikbud.

Sudjana, N. 1987. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Supardjan, N. dan Gusti, N.S.I. 1982. Pengantar Pengetahuan Tari. Jakarta: Depdikbud.

Suryati, Y. 2011. Aplikasi Pembelajaran Gerak Dasar Tari Pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri I Sindang Kerta Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Sarjana Pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Syahroni dan Somantri, T. 2010. Terampil Menari. Bandung: C.V. Andira Putra. Syarifudin. 1997. Pokok-Pokok Pengembangan Program Pembelajaran

Gambar

Tabel 3.1 Aspek Penilaian Secara Individu

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana be- lajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

mendukung penelitian. Bab II terdiri atas empat subbab yaitu; Ihwal Dramatisasi Puisi, Ihwal Teknik LOTOV, Kerangka Berpikir, Hipotesis. 1) ihwal dramatisasi puisi berisi

Perumusan masalah merupakan bagian penting yang harus ada dalam penelitian karya ilmiah dengan tujuan agar proses penyelesaiannya akan terfokus dan

Pembelajaran keterampilan menulis teks anekdot pada siswa kelas X Usaha Perjalanan Wisata SMK Negeri 6 Surakarta memiliki proses pembelajaran yang kurang sesuai dengan

Penegasan istilah dalam pengembangan media pembelajaran buku saku diksi kreatif (Bukusitif) antara lain. 1) Pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untu mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya