• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerapan Metode Job Order Costing dalam Menentukan Harga Pokok Produksi pada CV Jaya Mekar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penerapan Metode Job Order Costing dalam Menentukan Harga Pokok Produksi pada CV Jaya Mekar."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui analisis penerapan metode job order costing dalam menentukan harga pokok produk pada CV Jaya Jaya Mekar, yang memproduksi sweater rajut. Perusahaan melakukan produksinya berdasarkan pesanan dari pelanggan. Penelitian ini lebih memfokuskan pada produk sweater rajut yang berjenis Raglan Long Sleeve. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan metode job order costing dalam menentukan harga pokok produksi, tetapi penerapannya masih belum tepat sesuai dengan teori. CV Jaya Mekar dalam mengakumulasikan dan mengelompokan biaya-biaya produksi masih kurang tepat, karena tidak sesuai dengan pengelompokkan yang seharusnya. Perusahaan memasukan biaya bahan penolong ke dalam kelompok perhitungan biaya bahan baku, kemudian perusahaan tidak melakukan pemisahaan kelompok biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Perusahaan juga tidak mengelompokkan biaya-biaya lain ke dalam kelompok perhitungan biaya overhead pabrik . Seharusnya perusahaan memasukkan biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya lain-lain ke dalam kelompok biaya overhead pabrik. Dan sebaiknya perusahaan juga melakukan pemisahan kelompok biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Dalam perhitungan harga pokok produk yang dilakukan perusahaan masih kurang tepat. Perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi mengakumulasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya lain-lain. Seharusnya dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan mengakumulasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Perusahaan dalam mengakumulasikan biaya produksi tidak dicatat pada catatan job order cost sheet, karena memiliki catatan pembukuan tersendiri. Sebaiknya dalam mencatat setiap pesanan perusahaan menggunakan catatan job order cost sheet, agar pencatatan dapat lebih cermat dan dapat mengurangi tingkat kesalahan.

(2)

ABSTRACT

This research is done in order to know the analysis of application of job order costing method in establishing cost of the product at CV Jaya Mekar, which produces knit sweaters. The process of producing in the company is completed by costumers’ requests. This research is more to focus on the knit sweaters of Raglan Long Sleeve type. The result of the research shows that the company has been applying job order costing method in establishing cost of product but the application has not exactly fit the theory yet. CV Jaya Mekar has not exactly fit in accumulating and grouping the cost of product because it is not accordance with the proper grouping way. The company groups auxiliary material costs into raw material costs group, the company does not distinct both direct labor costs and indirect labor costs afterward. The company also does not group miscellaneous costs into factory overhead costs group. The company should group auxiliary material costs, indirect labor costs and miscellaneous costs into factory overhead costs. Moreover, the company should distinct both direct labor costs and indirect labor costs. The company has not been exact yet in accumulating the cost of good manufacture. In establishing the cost of good manufacture, the company accumulates the raw material costs, labor costs, factory overhead costs and miscellaneous costs. On the other hand, the company should accumulate raw material costs, indirect labor costs and factory overhead costs. The company does not note cost of the product on job order cost sheet because it has its own journal notes. The company should use job order cost sheet in noting each order in order to make it accurate and can decrease mistakes.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 5

2.1 Kajian Pustaka ... 5

2.1.1 Pengertian Biaya ... 6

2.1.2 Klasifikasi Biaya ... 6

2.1.3 Biaya Produksi ... 11

(4)

2.1.5 Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing) ... 14

2.1.6 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 18

2.1.7 Perhitungan Biaya Overhead... 19

2.1.8 Selisih Biaya Overhead ... 21

2.2 Kerangka Pemikiran ... 22

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

3.1 Objek Penelitian ... 24

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan...24

3.1.2 Struktur Organisasi... 25

3.2 Metode Penelitian yang Digunakan ... 29

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data...31

3.2.2 Jenis Penelitian...32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Hasil Penelitian ... 34

4.1.1 Kegiatan Perusahaan ... 34

4.1.2 Hasil produksi ... 35

4.1.3 Analisis Job Order Costing yang Ditetapkan Perusahaan ... 36

4.1.4 Perhitungan Harga Pokok Produk Menurut Perusahaan...38

4.2 Pembahasan ... 44

4.2.1 Perhitungan Menurut Penulis ... 44

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 55

5.1 Simpulan ... 55

5.2 Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

LAMPIRAN ... 60

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku... 39

Tabel 4.2 Biaya Tenaga Kerja... 39

Tabel 4.3 Biaya Overhead Pabrik ... 41

Tabel 4.4 Biaya Lain-lain... 42

Tabel 4.5 Biaya Bahan Baku Menurut Penulis ... 45

Tabel 4.6 Biaya Tenaga Kerja Langsung Menurut Penulis ... 46

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Cardigan ... 60

Lampiran 2 Raglan Long Sleeve...61

Lampiran 3 Kangaroo Pocket ... 62

Lampiran 4 Baby boys v neck vest...63

Lampiran 5 Surat Penelitian Perusahaan...64

(9)

Bab I Pendahuluan

Menurut http://beritadaerah.co.id pada 7 Juli 2014, Industri manufaktur menjadi salah satu sektor yang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat untuk dapat ditingkatkan kualitasnya agar mampu bersaing dengan industri dari negara lainnya ditengah persaingan yang semakin ketat.

Menurut http://bisnis.liputan6.com/ pada 7 November 2013, Sepanjang kuartal III-2013, sektor industri garmen mencatat perkembangan paling kuat diantara sektor bisnis lainnya. Kondisi ini akan membuka kesempatan kerja maupun peningkatan produktivitas tenaga kerja sehingga mampu menumbuhkan pasar dalam negeri. Data BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal ) menunjukan, dari total nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sepanjang Januari-September 2013 yang mencapai Rp 94,1 triliun, industri manufaktur dan jasa berkontribusi besar dengan nilai investasi masing-masing sebesar 40% dan 43%. Sedangkan pertambangan menyumbang 12% atau Rp 11,3 triliun dari keseluruhan nilai PMDN. Kedua sektor manufaktur dan jasa memang bertumbuh cukup cepat hingga mengalahkan pertambangan karena bukan yang terbesar lagi.

(10)

2 Bab I Pendahuluan

ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Pasar utama dari ekspor garmen Indonesia, yaitu Eropa dan Amerika. Pesaing Indonesia dalam bidang garmen ini yaitu China.

CV Jaya Mekar adalah perusahaan yang bergerak di bidang garmen yang memproduksi sweater rajut. Perusahaan memproduksi sweater rajut berdasarkan pesanan dari pelanggan. Sweater merupakan pakaian yang berfungsi untuk menutupi badan dan lengan, biasanya dipakai di atas kemeja, blus, atau kaos. Sweater terbuat dari rajutan benang wol, katun, benang sintetis, atau campurannya.

Untuk menghitung harga jual dari suatu produk, perusahaan harus mengetahui harga pokok produknya terlebih dahulu. Penentuan harga pokok produk dengan menggunakan Metode Job Order Costing, mengakibatkan perusahaan dapat mengambil keputusan apakah pesanan akan diterima atau ditolak dan digunakan untuk menentukan laba yang akan diperoleh perusahaan.

Perhitungan harga pokok produk harus dilakukan dengan tepat dan benar, agar mendapatkan informasi yang akurat. Dalam Jurnal Ilmiah menurut Hendra Setiawan, Tarida Marlin S. Manurung dan Yunita menyatakan peningkatan keakuratan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih bermutu tinggi, yang dapat di gunakan manajemen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam penetepan harga pokok produksi.

(11)

3 Bab I Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha

Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Menetukan Harga Pokok Produksi pada CV Jaya Mekar.”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:

1. Apakah CV Jaya Mekar sudah menerapkan metode job order costing dengan benar dalam perusahaannya.

2. Bagaimana pengklasifikasian biaya-biaya produksi yang dilakukan perusahaan CV Jaya Mekar.

3. Bagaimana menentukan harga pokok produk pada CV Jaya Mekar yang menerima job order.

4. Apakah perusahaan CV Jaya Mekar memiliki catatan job order cost sheet dalam mengumpulkan biaya produksinya.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penerapan metode job order costing yang di lakukan oleh perusahaan CV Jaya Mekar.

2. Untuk mengetahui yang dilakukan perusahaan dalam mengklasifikasikan biaya produksi.

3. Untuk menentukan harga pokok produk pada CV Jaya Mekar yang menerima job order.

(12)

Bab I Pendahuluan 4

1.4Kegunaan Penelitian

1. Bagi Akademisi

Dapat menjadi sumber informasi, referensi, sarana pengetahuan mengenai analisis penerapan metode job order costing dalam menentukan harga pokok produksi.

2. Bagi Praktiksi

(13)

Bab V Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di perusahaan CV Jaya Mekar mengenai analisis penerapan metode job order costing dalam menentukan harga pokok produksi, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut adalah:

1. CV Jaya Mekar sudah menerapkan metode job order costing, namun penerapannya masih kurang tepat tidak sesuai dengan teori. CV Jaya Mekar memproduksi produk sweater rajut berdasarkan pesanan yang diterima dari pelanggan, maka dari itu dalam menentukan harga pokok produksi CV Jaya Mekar menggunakan metode Job Order Costing.

(14)

56 Bab V Simpulan dan Saran

3. Untuk menentukan perhitungan harga pokok produksi, CV Jaya Mekar mengakumulasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya lain-lain. Penentuan perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh CV Jaya Mekar masih kurang tepat.

4. Biaya produksi yang diakumulasikan dari setiap produk tidak di catat pada catatan job order cost sheet.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Perusahaan CV Jaya Mekar sebaiknya mengelompokkan biaya produksi sesuai pengelompokkan biaya yang seharusnya berdasarkan teori, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Biaya bahan penolong seharusnya tidak dimasukkan ke dalam kelompok perhitungan biaya bahan baku, tetapi seharusnya biaya bahan penolong dimasukkan ke dalam kelompok biaya overhead. Biaya lain-lain seharusnya dimasukkan juga ke dalam kelompok biaya overhead.

(15)

57 Bab V Simpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha quality control 3, steam dan packing. Biaya tenaga kerja tidak langsung akan

dimasukkan ke dalam kelompok biaya overhead.

3. Dalam menentukan harga pokok produksi, seharusnya perusahaan mengakumulasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead, untuk biaya lain-lain sudah terkelompok di dalam biaya overhead.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, Eni. (2014). Persaingan Industri Manufaktur Semakin Ketat. Halaman1. http://beritadaerah.co.id

Ariyanti, Fiki. (2013). Garmen dan Tekstil Masih Butuh Tenaga Kerja Manusia. Halaman 1.http://bisnis.liputan6.com/

Bustami, B., dan Nurlela. (2006). Akuntansi Biaya : Teori & Aplikasi. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya. Buku 1. Edisi Empat belas. Krista. Jakarta:Salemba Empat.

Deny, Septian. (2014). Produk ini Jadi Andalan RI di Pasar Bebas Asean. Halaman1 http://bisnis.liputan6.com/

Garrison, Ray. H., Noreen, Eric. W., and Brewer, Peter. C. (2006). Akuntansi Manajerial. Edisi 11. Buku 1.Nuri Hinduan. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Horngren, Charles. T., Datar, Srikant. George. Foster. M.,. (2008). Akuntansi Biaya: Penekanan Manajerial. Edisi kesebelas. Desi Adhariani. Jakarta: PT INDEKS.

Horngren, Charles. T., Datar, Srikant. George. Foster. M., 2008. Akuntansi Biaya: Dengan Penekanan Manajerial. Edisi keduabelas. P.A. Lestari. Jakarta:Erlangga

Hansen, Don. R., Mowen, Maryanne. (2009). Akuntansi Manajerial. Edisi 8. Buku 1. Deny Arnos Kwary. Jakarta: Salemba Empat

Kholmi,. Masiyah dan Yuningsih. (2001). Akuntansi Biaya. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Cetakan sembilan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Setiawan, H., S. Manurung, T.M., dan Yunita. (2010). Evaluasi Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi (Studi Kasus pada

(17)

59 Universitas Kristen Maranatha Suwardjono. (2002). Akuntansi Pengantar: Proses Penciptaan Data Pendekatan Sistem.

Bagian 1. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

VIII Tata Cara Evaluasi Kualifikasi, serta hasil evaluasi terhadap Dokumen Isian Kualifikasi untuk pekerjaan sebagaimana subyek tersebutd. Direktur/pimpinan perusahaan;

Dalam kasus daerah 4 musim, tidak akan pernah sisi utara bangunan mendapatkan terang matahari bila bangunan berada di atas koordinat 23,5 derajat LU. Di koordinat ini, sisi

VIII Tata Cara Evaluasi Kualifikasi, serta hasil evaluasi terhadap Dokumen Isian Kualifikasi untuk pekerjaan sebagaimana subyek tersebut di atas, maka dengan ini kami mengundang

[r]

Perubahan yang dilakukan badan legislatif dengan batasan-batasan tertentu. By the people through a referendum, Perubahan oleh rakyat dengan referendum. By a majority of all units of

Membawa Dokumen Penawaran Asli dan Foto copy sesuai dengan yang telah di unggah.. dalam

Bisa juga muncul dari diri orang yang merasa diri mampu, namun tidak menampilkan kemampuannya dengan baik.. Hal ini membuat orang tidak memercayainya,

jumlah peserta yang Memasukkan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga), proses dinyatakan gagal dan dilakukan Pelelangan ulang. Demikian Berita Acara