HUBUNGAN MINAT BERWIRAUSAHA
DENGAN HASIL UJI KOMPETENSI
PADA PESERTA UJIAN KURSUS MENJAHIT
(Studi Kasus di KURSUS KERIAHEN MEDAN)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MAEKA EPI ULINA 509343023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Maeka Epi Ulina, 509343023 (2014), Hubungan minat berwirausaha dengan hasil
uji kompetensi peserta kursus menjahit Keriahen Medan, Skipsi, Medan :
Program studi Tata busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang positif dan signifikan antara Minat Berwirausaha dengan Hasil Uji Kompetensi pada peserta ujian kursus menjahit Keriahen Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta kursus menjahit Keriahen Medan, yang berjumlah 60 peserta. Sampel penelitian diambil dengan teknik proporsional random sampling sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 pesertan. Data penelitian dikumpul dengan menggunakan angket minat berwirausaha dan pengamatan hasil uji kompetensi.
Berdasarkan data hasil uji coba instrument penelitian terhadap 20 responden, untuk uji validitas angket Minat Berwirausaha peserta diperoleh sebanyak 40 butir angket dinyatakan valid dan 5 butir angket tidak valid. Dengan demikian, butir angket yang valid digunakan untuk menjaring data penelitian minat berwirausaha sebanyak 40 butir. Kemudian uji reliabilitas angket Minat Berwirausaha peserta diperoleh indeks sebesar 0,481 dan setelah dikonsultsikan dengan indeks korelasi termasuk dalam kategori sangat tinggi. Selanjutnya, untuk uji validitas angket minat berwirausaha peserta diperoleh sebannyak 40 butir angket dinyatakan valid dan 5 butir angket dinyatakan tidak valid. Dengan demikian, butir angket yang valid digunakan untuk menjaring data penelitian minat berwirausaha peserta adalah sebanyak 40. Kemudian uji reabelitas angket minat berwirausaha 0,96 dan setelah dikonsultasikan dengan indeks korelasi termasuk dalam kategori Sangat Tinggi.
Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh hasil analisis data korelasi minat berwirausaha (X) terhadap hasil uji kompetensi (Y), ternyata memiliki bentuk hubungan linier yaitu : Y = 47,72 + 0,04 X yang dibuktikan dengan nilai FHitung 0,46
< FTabel 8,70 sehingga persamaan regresi tersebut adalah linier. Selanjutnya untuk uji
keberartian regresi diperoleh FHitung 3,92 < FTabel 4,41 sehingga persamaan regresi Y
atas X adalah berarti. Apabila dilanjutnkan pada analisis koefisien korelasi antara Y dan X, maka nilai koefisien korelasi sebesar 0,421 dan rTabel untuk jumlah
respondens sebanyak 20 orang sebesar 0,444 pada taraf signifikan 5 %. Dengan 0,421 < rTabel 0,444 sehingga koefisien korelasi antara variabel X dengan Y diperoleh
nilai tHitung sebesar 1,92 dan dikonsultasikan dengan nilai tTabel (dk=18;α=0,05)
sebesar 1,73 sehingga diperoleh tHitung > tTabel (1,92>1,73). Sesuai dengan hal
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kasih,
dimana atas segala limpahan kasih karuniaNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skipsi ini.
Penulisan skipsi ini merupaka persyaratan untuk mengadakan ujian meja
hujau, adapun judul skipsi ini adalah “ Hubungan Minat Berwirausaha Dengan
Hasil Uji Kompetensi Pada Peserta Kursus ( studi kasus di kursus Keriahen
Medan)” Dalam penulisan skipsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing yaitu Ibu
Dra.Nurmaya Napitu, M.Si dan Ibu Dra. Rosita Carolina, M.Pd Maka dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamit, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan beserta stafnya.
2. . Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selakun pembantu Dekan I Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan beserta stafnya.
3. Ibu Dra. Lely Fridiarty, M.Pd selaku ketua jurusan PKK
4. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Si selaku sekretaris jurusan PKK serta Dosen
penguji.
5. Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd selaku Dosen Pembibing Akademik
6. Seluruh dosen- dosen PKK, khususnya dosen Tata Busana yang telah
memberikan ilmu yang banyak kepada penulis.
7. Ucapan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada suamiku terkasih
Binner Julianto Simanungkalit, ST yang selalu mendukung, membantu
dan memenuhi segala kebutuhan dalam penulisan skipsi ini.
8. Ucapan terimakasih yang sebesar- besarnya juga kepada orang tuaku
dan memberi dukungan dan kasih sayangnya, beserta seluruh keluarga
besar.
9. Semua teman- teman angkatan 08 dan 09 yang tidak bisa disebut
namanya satu persatu.
Penulis telah berupaya dalam penyelesaian skipsi ini, namun penulis
menyadari bahwa masih banyak yang jauh dari kesempurnaan. Ahir kata penulis
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis, biar
Tuhan Yang Maha Kasih membalas segala kebaikan beliau, kiranya skipsi ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca,
Medan, Maret 2014
Maeka Evi Ulina
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTERSIS PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Pengertian Minat Berwirausaha ... 12
3.2 Bentuk Standart Kompetensi ... 26
B. Kerangka Konseptual ... 26
C. Pengajuan Hipotetis ... 27
BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitin ... 29
B. Populasi dan Sampel ... 29
1. Populasi Penelitian ... 29
2. Sampel Penelitian ... 29
C. Metode Penelitian ... 30
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Penelitian ... 30
E. Instrumen Penelitian ... 31
BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 43
1. Minat Berwirausaha ... 43
2. Hasil Uji Kompetensi ... 44
3. Tingkat Kecenderungan Variabel ... 46
1. Uji Normalitas ... 46
2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ... 47
C. Analisis Statistik ... 48
D. Pengujian Hipotetis ... 49
1. Hubungan Minat Berwirausaha dengan Hasil Uji Kompetensi ... 49
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50
B. Implikasi ... 51
C. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Model Rok Suai ... 20
2. Hitogram Distribusi Frekuensi Variabel Minat Berwirausaha ... 44
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1. Skor Alternatif Jawaban ... 32
3.2. Lembar Kisi-kisi Angket Minat Berwirausaha ... 32
3.3. Kisi-kisi Pengamatan Hasil Jahitan Rok ... 33
4.1. Distribusi Frekuensi Variabel Minat Berwirausaha ... 43
4.2. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Uji Kompetensi ... 44
4.3. Tingkat Kecenderungan Minat Berwirausaha Pada Peserta Kursus .. 45
4.4. Tingkat Kecenderungan Hasil Uji Kompetensi ... 46
4.5. Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas ... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lampiran 1 Anket Minat Berwirausaha ... 53
2. Lampiran 2 Pedoman Lembar Pengamatan Rok ... 57
3. Lampiran 3 Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket ... 61
4. Lampiran 4 Penilaian Hasil Jahitan Rok ... 70
5. Lampiran 5 Distribusi Frekuensi Data Hasil Penelitian ... 74
6. Lampiran 6 Perhitungan Tingkat Kecenderungan ... 76
7. Lampiran 7 Uji Normalitas Sebaran Data ... 78
8. Lampiran 8 Perhitungan Regresi, Uji Kelinieran X dan Y ... 81
9. Lampiran 9 Perhitungan Koefisien Korelasi ... 85
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan (IPTEK)
mengalami kemajuan yang sangat pesat dan pembangunan di segala bidang
sedang giat-giatnya di laksanakan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
ini berdampak pada segala aspek kehidupan dan dalam tata cara serta perubahan
nilai kehidupan manusia. Tantangan yang makin kompleks ini, menuntut manusia
untuk lebih kreatif dan mandiri serta memiliki minat yang tinggi dalam
mengembangkan kreatifitas dan kemampuan diri
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan memperbaiki
dan mengembangkan berbagai usaha yang dapat meningkatkan mutu sumber daya
manusia (SDM) .Dalam menjaga keseimbangan dan penyelesaian pembangunan
di atas dibutuhkan sumber daya manusia yang handal. Salah satu upaya yang
dilakukan pemerintah adalah dengan memperbaiki dan mengembangkan mutu
sumber daya manusia, adalah melayani pendidikan baik formal, non formal
maupun informal. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah melayani program
pendidikan non formal dan salah satu pendidikan luar sekolah. Hal ini terdapat
pada Undang-Undang Pendidikan No. 20 2009, dimana tujuan pendidikan luar
sekolah antara lain : (1).Melayani warga belajar supaya tumbuh dan berkembang
mungkin sepajang hayatnya guna meningkatkan martabat dan mutu
2
keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan
diri bekerja mencari nafkah atau melanjutkan ke tingkat atau jenjang
pendidikan yang lebih tinngi.(3). Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat
yang tidak dapat dipenuhi dalanm jalur sekolah ( pendidikan formal).
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di asumsikan bahwa
pendidikan luar sekolah bertujuan untuk memberikan peluang kepada
masyarakat untuk mendapatkan pendidikan sehingga memiliki
pengetahuan dan keterampilan pada bidang-bidang tertentu dan
bermanfaat untuk mengembangkan diri bekerja mencari nafkah. Salah satu
pendidikan luar sekolah adalah kursus keterampilan yang dapat menjadi
alternative bagi masyarakat ingin mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan di bidang –bidang tertentu, misalnya kursus kecantikan
(salon), kursus computer, kursus memasak (boga), kursus menjahit dan
lain sebagainya. Keterampilan menjahit adalah salah satu solusi untuk
masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Kursus keterampilan menjahit
Keriahen menyediakan berbagai keterampilan bagi masyarakat umum dari
berbagai jenjang pendidikan dan disiplin ilmu, baik putus sekolah maupun
belum mempunyai kesempatan memperoleh lapangan pekerjaan serta
menjadi tenaga kerja yang terampil. Kursus keterampilan menjahit
Keriahen merupakan salah satu kursus yang terkenal luas di masyarakat di
kota Medan melalui berbagai media massa seperti brosur dan iklan radio
serta promosi langsung dari siswa- siswa yang telah lulus dari kursus
3
Kursus keterampilan menjahit Keriahen berdiri sejak tanggal 19
Nopember 1995. Kursus keterampilan menjahit Keriahen berpusat di Jalan
Binjai KM. 8,5 Pasar V No.9 serta memiliki enam (6) buah cabang kursus
keterampilan menjahit. Salah satu di antarnya berdomisi di Jalan Letjen
Jamin Ginting Gang Pembangunan Padang Bulan Medan. Pelajaran yang
diberikan kepada peserta meliputi cara penganbilan ukuran badan,
membuat pola, cara memotong kain pakaian wanita baik secara teori dan
praktek serta pakaian pria secara teori dan praktek. Pada tiap tinggkat/
kelas kursus menjahit dilakukan ujian secara lokal, maupun pada tingkat
akhir untuk memperoleh setiap kelulusan di dalam uji kompetensi yang
diadakan secara lokal di kota Medan. Sebagai gambaran umum dan hasil
observasi awal yang dilakukan penulis ( 13 Januari 2014) di ketahui
bahwa latar belakang siswa yang belajar terdiri dari beberapa tingkat usia,
yaitu umur 16-19 tahun, umur 20-25 tahun, 25-30 tahun dan di atas 30
tahun, dan dengan jenjang pendidikan yang berbeda-beda, yaitu jenjang
Sekolah Mengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan
sampai perguruan tinggi (Data Kursus keterampilan menjahit Keriahen,
2012). Sedangkan waktu belajar yang digunakan terdiri dari 4gelombang
yaitu pukul 8.00- 10.00; 10.00- 12.00; 13.00-15.00; dan 15.00-17.00 WIB
berlajar pada setiap hari kerja.
Kursus keterampilan menjahit Keriahen mengembangkan sistem
praktis, yakni teori dan langsung praktek sehingga lebih mudah di
mengerti oleh para siswa. Sehingga dapat menamatkan/meluluskan tenaga
4
memberikan pelajaran tambahan yaitu cara berwirausaha dan motivasi
kerja yang diwujudkan dalam bentuk beban belajar pada mata pelajaran
Kewirausahaan dan Pengelolaan Usaha Busana yang meliputi perencanaan
dalam pengelolaan usaha busana, baik dari bentuk usaha, dana, penentuan
tempat usaha dan lain sebagainya yang dapat menumbuhkan minat
berwirausaha. Berdasarkan uraian di atas maka tujuan kursus keterampilan
menjahit Keriahen adalah memberikan pengajaran kepada warga sehingga
dapat mengembangkan diri untuk dapat bekerja dan membuka usaha
sendiri.(Berwirausaha)
Bahwa para peserta kursus berusaha untuk mendapat sertifikat,
melalui uji kompetensi, bisa jadi salah satunya persyaratan untuk
berwirausaha. Jika mengacu pada tujuan kursus keterampilan menjahit
Keriahen dan kondisi kursus kererampilan menjahit Keriahen di atas maka
diharapkan bahwa lulusan dapat bekrja mandiri (berwirausaha) sesuai
kompetensi yang dimiliki. Adapun jumlah peserta dalam kursus menjahit
Keriahen untuk T.A 2012/ 2013 adalah sebanyak 60 orang, di antaranya
tingkat dasar 15 orang, tingkat mahir 20 orang dan tingkat terampil 25
orang.
Namun berdasarkan data yang diperoleh dari kursus keterampilan
menjahit Keriahen, diketahui bahwa 63,43% dari jumlah lulusan pada
tingkat dasar dan mahir blum bekerja tetap dan mengelola usaha busana
hannya untuk mengisi waktu luang. Sedangkan mengelola usaha busana
secara serius merupakan lahan bisnis yang sangat potensial dalam
5
ketidakmampuan lulusan untuk mengelola usaha di tentukan oleh beberapa
faktor antara lain kurikulum, tenaga pengajar, dana, latar belakang
pedidikan, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kemandirian
belajar, uji kompetensi dan lain sebagainya.
Kursus keterampilan menjahit Keriahen berdiri sejaktanggal 19 Nopember
1995. Kursus keterampilan menjahit Keriahen berpusat di Jalan Binjai KM.8,5
Pasar V No.9 serta memiliki enam (6) cabang kursus keterampilan menjahit yaitu
di Jalan Letjen Jamin Ginting. Pembangunan No. 2 Padang Bulan, Jalan Aksara
No. 154B Medan, di Jalan S.M Raja/ Garu 6 Simpang Marendal Medan, di Jalan
Kesatria No. 12 Kota Binjai, di Jalan Pajak Baru No 60 Stabat dan di Jalan Medan
No. 53 Lubuk Pakam. Kursus keterampilan menjahit “Keriahen” telah berhasil
mengembangkan system praktis, yakni kombinasi system Jepang dan Eropa, teori
dan langsung praktek serta lebih mudah dimengerti oleh para siswa/siswi. Sampai
saat ini, kursus menjahit Keriahen telah banyak menamatkan/ lulusan tenaga
terampil dan mahir yang telah berhasil berkat bimbingan belajar yang
berpengalaman. Ketentuan pelajaran yang diterapkan pada kursus keterampilan
menjahit Keriahen adalah: (1). Lama belajar selama 3 bulan untuk setiap tingkat,
baik tingkat dasar maupu terampil dan mahir. (2). Siswa dapat mengikuti
pembelajaran ke tingkat lebih tinggi jika telah melalui tingkatan sebelumnya (3).
Meliputi pelajaran sebagai berikut : (a). Cara mengambil ukuran badan, membuat
pola. (b). Cara memotong kain. (c). Pakaian wanita, teori dan praktek menjahit
rok, kebaya dasar, blus, daster, baju anak, merubah model dan sebagainya (4)
6
Program pendidkan kursus keterampilan menjahit Keriahen
mempunyai tingkat-tingkat yang menjadi petunjuk tinggi rendahnya keterampilan
siswa untuk belajar. Adapun tingkat- tingkat golongan dalam kursus dapat dibagi
menjadi:
a. Tingkat Dasar
Pada tingkat ini diberikan pengetahuan dasar cara memotong dan
menjahit pakaian misalnaya mengukur badan, membuat pola dasar badan,
lalu merubahnaya menjadi pola blus/ baju, membuat pola dasar rok dan
merubah pola untuk pakaian sederhana modelnya. Dengan demikian
ahirnya siswa lulusan tingkat terampil dapat menghasilkan penjahit yang
masi sederhana yang dapat menjahit pakaian sendiri.
b. Tingkat Mahir
Pada tahap ini haruslah terlebih dahulu lulus pada tingkat dasar, model
pakaian yang diajarkan sudah mulai sulit, dimana model pakaian sudah
mulai diajarkan dengan berbagai variasi yang sulit. Misalnya menjahit
gaun wanita yang memakai garis hias, lipit, macam-macam kerah dan
berbagai macam lengan dan saku. Dengan kata lain dapat menjahit pakaian
pesta maupun kerja. Siswa yang lulus dari kursus ini merupakan tenaga
menegah dan sanggup menerima jahitan dari orang lain. Kusus ini berguna
bagi siswa yang ingin mengisi waktu senggangnya dan dapat menambah
nafka yang disebut sebagai modiste.
7
Tingkat mahir merupakan lanjutan dari tingkat terampil, disini model
pakaian yang dijahit lebih sukar dari tingakat terampil. Diajarkan sebagai
cara untuk merubah model dan menyelesaikan pakaian-pakaian seperti:
jas, mantel pak, macam model celana panjang, garis-garis hias yang
digunakan lebih bervariasi. Disamping itu pada tingkat mahir siswa
diajarkan membuat busana selalu memakai bahan lapis. Tingkat ini
menghasilkan tenaga ahli yang suda berhak membuka usaha busana seperti
spesialisasi seperti usaha atelier khusus untuk pakaian wanita dan
anak-anak.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa untuk menyelesaikan
tinkat-tingkat ini perlu diadakan ujian untuk melanjutkan ke satu tingkatan
berikutnya. Pada penelitian ini dibatasi pada siswa yang belajar pada tingkat
mahir, hal ini disebabkan oleh pada tingkat terampil siswa yang telah lulus
merupakan tenaga menegah yang dapat mencari nafka dengan membuka usaha
modiste dan pada tingkat mahir siswa merupakan tenaga ahli yang dapat
membuaka Atelier atau Taylor.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah
permasalahan yang terkait dengan judul penulisan ini cukup banyak, dan
dapat diidentifikasi masalahnya dalah sebagai berikut:
1. Faktor- faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi minat
berwirausaha pada siswa kursus keterampilan menjahit Keriahen
8
2. Apakah lama waktu mengikuti kursus mempengaruhi hasil uji
kompetensi pada siswa kursus keterampilan menhahit Keriahen Medan?
3. Apakah ketersediaan fasilitas belajar dapat mempengaruhi hasil uji
kompetensi pada peseta ujian kursus keterampilan menjahit Keriahen
Medan?
4. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi minat
berwirausaha pada siswa kursus keterampilan menjahit Keriahen
Medan?
5. Kendala-kendala apa sajakah yang dihadapi dalam menumbuhkan
minat berwirausaha?
6. Bagainama pola belajar yang dapat digunakan untuk menumbuhkan
Minat Berwirausaha?
7. Apakah terdapat hubungan minat berwirausaha dengan hasil uji
kompetensi pada peserta ujian kursus keterampilan menjahit Keriahen
Medan?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya permasalahan yang timbul, maka untuk mengatasi
melebarnya penelitian maka perlu diadakan pembatasan masalah. Pembatasan
9
1. Hasil uji kompetensi di ambil dari hasil jahitan membuat rok suai oleh
peserta kursus menjahit Keriahen Jalan Lenjen Jamin Ginting Gang
Pembangunan No. 2 Padang Bulan Medan
2. Peseta ujian kursus keterampilan menjahit Keriahen dibatasi pada tingkat
mahir sebanyak 20 orang.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana tingakat kecenderungan minat berwirausaha pada peserta ujian
kursus keterampilan menjahit Keriahen Jalan Lenjen Jamin Ginting Gang
Pembangunan No. 2 Padang Bulan Medan T.A. 2012/2013?
2. Bagaimana tingkat kecenderungan hasil uji kompetensi pada peserta ujian
kursus keterampilan menjahit Keriahen Jalan Lenjen Jamin Ginting Gang
Pembangunan No. 2 Padang Bulan Medan T.A. 2012/2013.?
3. Bagaimana tingkat hubungan minat berwirausaha dengan hasil uji
kompetensi pada peserta ujian kursus keterampilan menjahit Keriahen
Jalan Lenjen Jamin Ginting Gang Pembangunan No. 2 Padang Bulan
Medan T.A.2012/2013?
E. Tujuan Penelitian
10
1. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan minat berwirausaha pada peserta
ujian kursus keterampilan menjahit Keriahen Jalan Jamin Ginting pasar VI
Padang Bulan Medan T.A 2012/2013.
2. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan hasil uji kompetensi Peserta ujian
kursus keterampilan menjahit Keriahen Jalan Jamin Ginting pasar VI
Padang Bulan Medan T.A.2012/203.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan dan berarti
antara Minat Berwirausaha dengan hasil uji kompetensi Pada Peserta ujian
kompetensi kursus keterampilan menjahit Keriahen Medan T.A 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilasanakan, diharapkan hasilnya dapat bermamfaat
membatu beberapa pikhak antara lain:
1. Bahan masukan bagi para mahasiswa pentingnya kompetensi sehingga
menumbuhkan minat berwirausaha.
2. Sebagai informasi kepada siswa untuk dapat menumbuhkan kemampuan
dan keterampilam agar dapat berwirausaha.
3. Sebagai baham masukan bagi pihak pengelola kursus menjahit untuk
meningkatkan pembelajaran baik secara teori dan praktek sehingga dapat
11
4. Sebagai bahan informasi kepada mahasiswa Jurusan PKK Program Studi
Tata Busana, untuk membuka usaha kursus keterampilan menjahit sehingga
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
5. Sebagai informasi bagi peneliti lebih lanjut dikemudian hari dan bahan
BAB V
KESIMPILAN, IMPLIKASA DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraiakan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Minat Berwirausaha Peserta Kursus Menjahit Keriahen Medan kelas mahir
cenderung tinggi dimana harga XHitung 124,75 > harga Xideal 100 hal ini
didukung jumlah responden pada kategori tinggi dan cukup (80%) > dari pada
responden pada kategori kurang dan rendah (20%).
2. Hasil Uji Kompetensi peserta kursus menjahit Keriahen Medan kelas mahir
cenderung tinggi dimana harga YHitung (42,80) > YTabel (32,50) hal ini didukung
data jumlah responden pada tingkat kategori tinggi dan cukup (80%) >
disbanding jumlah kategori kurang dan rendah (20%).
3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara Minat Berwirausaha dengan
Hasil Uji Kompetensi peserta kursus menjahit Keriahen Medan yaitu harga
rHitung = 0,421 > rTagel (5%) = 0,213, sementara signifikan diperoleh harga tHitung
(1,92) > tTabel (5%) = 1,034). Hubungan tersebut berarah positif yang berarti
bahwa semakin tinggi Minat Berwirausaha semakin tinggi pula Hasil Uji
51
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan
implikasi yaitu dengan diterimanya hipotesis penelitian, maka perlu kiranya
menjadi pertimbangan bagi para peserta kursus menjahit Keriahen untuk
meningkatkan minat berwirausaha dalam hubungannnya dengan hasil uji
kompetensi . Dengan minat wirausaha yang tinggi dapat di peroleh dari hasil
uji kompetensi akan dapat membantu mengembangkan wirausaha yang akan
didirikan.
C. Saran
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, kesimpulan dan implikasi
penelitian ini, dapat diberikan saran penelitian sebagai berikut:
1. Minat berwirausaha tidak dapat dilepaskan dari kompetensi khususnya
kompetensi dalam dunia kerja nyata. Dengan berhadapan langsung dengan
dunia kerja nyata maka akan memberikan pengetahuan yang berarti dan dapat
dijadikan sebagai pertimbangan untuk membentuk wirausaha yang efisien dan
efektif sehingga dunia usaha yang di bentuk akan lebih cepat berkembang
2. Bagi peneliti lanjutan yang melakukan penelitian lanjutan sejenisa agar lebih
memperhatikan karakter para peserta kursus menjahit Keriahen khususnya
yang terkait dengan minat berwirausaha dengan hasil uji kompetensi.
52
DAFTAR PUSTAKA
Adikriyo. (1995). Minat Kecenderungan : Gramedia
Ahmad Norani. (2003). Uji Kompetensi : Alfabeta
Arikunto, Suarsimin. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta :Rineka Cipta
Alma, Buchari. (2011). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta
Arikunto, Suarsimin. (2009). Pengantar Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta : Bumi Aksara
Ambiyar. (2000). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha
Siswa-siswi Menengah Kejuruan Teknologi di Kota Madya Yogyakarta.
Jakarta ; IKIP Jakarta
Gultom. (2009). Faktor-faktor Kesulitan Dalam Menghadapi Ujin Kompetensi.
Siswa-siswi SMK N 8 Kelas XII Jurusan Tata Busana Medan T.A
2008/2009. Unimed Skripsi
Hadjar, Ibnu. (1996). “Dasar-dasar Metode Penelitian Kuantitatif Dalam
Pendidikan, Surabaya.
Http://www.zalora.co.id/Rok-Suai-104944.html (diunduh pada tanggal 20
Februari 2014)
Purba, Rasita Diktat. (2009). Kewirausahaan UNIMED.
Soekarno. (2009) Membuat pola busana tingkat dasar : Gramedia
Suhairiah. (2009). Minat Kecenderungan : Gramedia
Sibarani, Kristina (2013). Hubungan Pengetahuan Peserta Prankin (praktek kerja
industry) Dengan Minat Berwirausaha dengan kelas XII SMK Negeri 10
53
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 23. (2003). Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Bandung : Fermana
Suryo, Danim. (1998). Transformasi Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bina
Aksara
Tedjasutisna (2004). Minat Berwirausaha Jasa Konstruksi. Medan : Politeknik
USU.
Winkel, W.S. (2001). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo
Wikipedia. (2012). Minat Kecenderungan. Jakarta : Grasindo