PEMBELAJARAN KELAS OLYMPIADE DI SMP‐SMA NEGERI SRAGEN BILINGUAL BOARDING SCHOOL (SBBS) GEM OLONG SRAGEN
TAHUN P ELAJARAN 2011/2012
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan dalam Ilmu Manajemen Pendidikan
Oleh:
LEFIKA NOVITASARI NIM : Q. 100 100 175
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
PEMBELAJARAN KELAS OLYMPIADE DI SMP‐SMA NEGERI SRAGEN BILINGUAL
BOARDING SCHOOL (SBBS) GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh
Lefika Novi tasari1, Yetty Sa rjono2, dan Djalal Fuadi3
1Mahasiswa Pas ca Sa rjana UMS Sura ka rta
2Sta f Pengaja r UMS Suraka rta
3Sta f Pengaja r UMS Suraka rta
ABSTRACT
The paper addressed to des cribe and explain tea ching and lea rning process of
Ol ympiad Class. Subject of the resea rch consisted of pri ncipal, tea chers , pa rents ,
and s chools’ commi ttee of SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Sra gen. The da ta
ga thering was conducted by da ta documenta tion, i nterview, and observa tion.
Reduction da ta , da ta displa y, and concluding /da ta veri fi ca tion a re used to da ta
anal yzing. The resul t of the research indi cated teaching and lea rning process of
Ol ympiad Class could increase the s tudents ’ result of study. It was showed by
the a chievement of medals in SMP‐SMA Negeri SBBS al wa ys increased every
yea r. Appl yi ng of Ol ympiad class made SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong
awa rded by MURI (Museum of Indonesian‐ world record) as the younges t s chool
wi th more medals.
Key words: Olympiad class, boarding school, interactive teaching and learning.
Pendahuluan
Krisis pendidikan ya ng melanda Bangsa Indonesia saat ini membua t
kekha wati ran tersendi ri bagi ora ng tua dan piha k sekolah ya ng telah di perca ya
sebagai lembaga pendidikan. Lemahnya tingka t berfiki r siswa menjadi sebuah
tantangan besa r bagi pendidik. Oleh ka rena i tu guru sebagai pendidik di tuntut
ha rus mampu merancang dan melaksanakan program pembelaja ran dengan
tepa t, a ga r siswa memperoleh pengetahuan seca ra utuh sehingga pembela ja ran
menjadi bermakna . Bermakna di sini bera rti bahwa siswa mampu memahami
Salah satu sistem yang dapa t di terapkan yai tu siswa bela ja r dan mengalami apa yang dipela jari nya .
SDM yang berkualitas merupakan subyek yang mampu
mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya seca ra optimal . Seca ra mendasa r
di mensi kemanusiaan tersebut di jaba rkan dalam tujuan pendidikan nasional ,
yai tumengembangkan potensi peserta didik a ga r menjadi manusia yang beri man
dan berta kwa kepada Tuhan Yang Ma ha Esa, bera khlak mulia, seha t, berilmu,
cakap, krea tif, dan menjadi wa rga nega ra ya ng demokra tis serta bertanggung
jawab.
Tujuan pendidikan pa da hakika tnya menyentuh ra nah afektif, kognitif,
dan psikomotorik. Ranah afektif yang tercermin pada kualitas kei manan,
ketaqwaan, akhlak mulia (termasuk budi pekerti luhur, kepribadian unggul ),
serta kompetensi es tetis. Ranah kognitif tercermin pada kapasitas piki r dan da ya
intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Ranah psikomotorik tercermin pa da kemampuan
ketera mpilan teknis , kecakapan pra ktis, dan kompetensi kines tetis .
Tugas guru adalah memahami faktor‐faktor ins trinsik ya ng ada dalam di ri
siswa. Dengan demikian tugas guru bukan sema ta‐ma ta menci ptakan situasi
pembela jaran yang mena rik dan kondusif. Pada paradi gma behavioristik, tugas
guru adalah menciptakan lingkunga n belaja r ya ng kondusif. Guru ha rus
menciptakan alat reinforcement yang bagus. Sebaliknya , dalam pa radigma
kontruktivistik, siswa juga memiliki potensi instinsik dalam mencipta kan
lingkungan bela ja r ya ng kondusif (Maliki , 2008: 26).
Pendidikan merupa kan suatu sistem ya ng di dalamnya terdapa t beberapa
komponen ya ng menjadi sa tu kesa tuan fungsional yang saling berinteraksi ,
bergantung, dan berguna untuk mencapai tujuan. Komponen i tu adalah tujuan
pendidikan, pendidik, peserta didik, lingkungan pendidikan, dan ala t pendidi k.
Dengan demikian kelima komponen pendidikan tersebut, a kan
mengaja r. Seseorang dika takan telah belaja r apabila dalam di rinya telah terjadi
perubahan perilaku da ri tidak tahu menjadi ta hu yang meliputi aspek kogniti f,
afektif, dan psikomotorik.
Sei ring dengan perkembanga n zaman, masalah moral , etika , tata ka rma ,
dan nilai – nilai luhur bangsa sediki t demi sediki t mulai terkikis . Hal ini di tandai
dengan semakin meningka tnya kasus perkelahian anta r pelaja r, sex bebas ,
penyalahgunaan na rkoba dan ti ndak kriminal di kalangan pelaja r. Oleh ka rena
i tu sekolah di tuntut tidak hanya mampu menciptaka n siswa yang pandai seca ra
akademik na mun sekolah juga ha rus ma mpu menciptakan siswa yang bermoral
dan berbudi pekerti l uhur. Ma ka seka rang banya k bermunculan sekolah ‐ sekolah
yang menera pkan model asra ma a tau boarding. Tujuanya tidak lain adalah
untuk mendidik generasi muda ya ng ti dak hanya unggul dibidang akademi k
tetapi juga unggul budi pekertinya . Adanya fasilitas as rama a kan mempermudah
sekolah dalam mengontrol kegiatan bela ja r siswa dan perilaku keseha rian siswa
sehingga upa ya pembinanaan yang di lakukan a kan lebih efektif (PASIAD
Indonesia, 2010: 88).
Memperhati kan uraian diatas , peneli tian ini dilakukan bertujuan untuk
(1) mendeskri psikan Ka ra kteristi k Pola Pembela ja ran Kelas Ol ympiade di SMP‐
SMA Negeri SBBS Gemolong Ka bupa ten Sragen, (2) mendes kripsikan
Ka rakteris tik Penga ruh Pembela jaran Kelas Ol ympiade terha dap Pres tasi siswa di
SMP‐SMA Negeri SBBS Gemol ong Kabuapten Sra gen, dan (3) mendes kripsikan
Kendala‐kendala dan sol usi dalam Penerapan Pembelaja ran Kelas Ol ympiade di
SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Kabuapten Sra gen.
MetodePenelitian
Peneli tian ini mengguna kan pendeka tan kualita tif dengan rancangan
etnogra fi . Etnogra fi adalah upa ya untuk memperhatikan makna – makna tindakan
da ri kejadian yang menimpa orang ya ng ingin ki ta pahami (Spadley, 2007:5).
lama , berbentuk observasi dan wawanca ra seca ra alamiah dengan responden
dalam berbagai bentuk kegiatan serta mengumpulkan dokumen.
Peneli tian kuali tati f itu dilakukan seca ra intensif, peneli ti ikut
berpa tisipasi lama dilapangan, menca tat seca ra ha ti‐ha ti apa yang terjadi ,
melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan
dilapangan dan membua t laporan peneli tian secara mendetail . Ka rena menuntut
hasil yang mendalam da n deskripti f, maka jumlah informan yang diambil sediki t,
kurang lebih empa t sampai lima orang. Perlu diga risbawahi peneli tian kuali tati f
lebih menekankan makna da ri pada generalisasi. Ca ra ini di guna kan untuk
mendapa tkan da ta ya ng mendalam sua tu data ya ng mengandung makna . Ma kna
adalah data yang sebena rnya , da ta yang pasti yang merupakan sua tu nilai di balik
da ta yang ta mpak.
Sedangkan i nformasi yang dikumpulkan melalui tekni k‐teknik berikut. (1)
membua t ca ta tan‐ca tatan kecil ketika peneli ti berada di lapangan, ca ta tan ini
di fungsikan untuk melengkapi proses wawanca ra dan aka n digunakan lagi pada
saat analisis da ta . (2) melakukan wawanca ra mendalam dengan informan,
dilakukan seca ra indi vidu da n berkel ompok, dilakukan seca ra bebas dan sambil
lalu, tanpa disada ri oleh informan sendi ri . (3) observasi berperan serta sebagai
langkah untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam penelitian nanti .
Jenis da ta primer berupa ka ta‐ka ta atau ucapan lisan dan tindakan a tau
perilaku manusia. Ka ta‐kata dan tindakan orang‐orang yang menga mati dan
di wawanca rai merupa kan sumber da ta utama . Ka rakteris tik data sekunder
berwujud tulisan‐tulisan, rekama n, gamba r a tau foto yang berhubungan dengan
pengelolaan pembela ja ran. Da ta sekunder ini di gunaka n sebagai pelengka p da ta
pri mer.Subjek dalam peli tian ini adalah kepala sekolah, dewan guru, siswa dan
komi te sekolah.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis da ta dalam
situs yang di kembangkan oleh Miles and Huberma n. Da ta yang sudah terkumpul
seki ta r peristi wa a tau penggalan tertentu ya ng menyangkut da ta sebelum dan
sesudahnya . Setelah da ta dimasukkan kedalam ma tri ks selanjutnya dibua t da fta r
cek (Miles and Huberman, 2007: 139‐140). Analisis da ta dalam peneli tian ini
dilaksanakan pada saat wawanca ra , peneli ti sudah melakukan analisis terhadap
jawaban ya ng diwawanca rai . Apakah ja waban yang disampaikan oleh orang yang
di wawanca rai atau i nforma n telah dianalisis dirasa kurang memuaskan, maka
peneliti akan melanjutkan perta nyaan lagi sampai tahap tertentu sehingga
diperoleh da ta a tau informasi yang lebih kredibel .
Da ta lapangan yang didapat da ri lokasi penelitian dituangkan dalam
laporan yang lengkap dan terperinci , kemudian dilakukan analisis da ta melalui
reduksi da ta. Mereduksi da ta bera rti merangkum, memilih hal‐hal yang pokok,
memfokuskan pada hal‐hal yang penting, di ca ri tema , polanya , dan membuang
yang tidak perl u. Setelah da ta di reduksi, ma ka langkah selanjutnya adalah
menya jikan data , yai tu menyampaikan informasi berdasarka n da ta yang
diperoleh dan disusun dalam bentuk na ra tif.
Penya jian informasi berdasa r da ta yang diperoleh da ri SMP‐SMA Negeri
SBBS Gemolong sesuai dengan fokus penelitian untuk disusun seca ra baik,
sistemati k, jelas, mudah di liha t serta mudah dipaha mi tentang sua tu kejadian
yang terkait denga n ka rakteris tik pembelaja ran kelas ol ympiade meliputi pola
pembela jaranya , penga ruhnya terhadap pres tasi siswa serta kendala‐kendala
dan solusi dalam penerapan kelas ol ympiade. Peneli ti berusaha untuk
menganalisis dan menca ri pola, tema , hubungan persa maan, hal‐hal yang sering
timbul , hipotesis, dan sebagainya ya ng di tua ngkan dalam kesimpulan yang
tenta tif.
Berdasarkan data yang diperoleh da ri berba gai sumber da ta di SMP‐SMA
Negeri SBBS, peneli ti mengambil kesimpulan yang masih bersifa t sementa ra ,
tenta tif, dan a kan berkembang a tau berganti setelah peneli ti bera da di lapangan.
Dan a kan berubah bila tidak ditemukan bukti‐bukti yang kua t yang mendukung
di kemukakan pada tahap a wal, didukung oleh bukti‐bukti yang valid dan
konsisten saat ka mi peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan da ta maka
kesimpulan tersebut adalah disebut kesimpulan ya ng kredibel . Setiap kesimpulan
senantiasa terus dilakukan veri fikasi selama penelitian berlangsung seca ra terus
menerus dan di jadikan pedoman untuk menyusun rekomendasi.
Hasil dan Pembahasan
Karakteristik Pola Pembelajaran kelas Olympiade di SMP‐SMA Negeri SBBS
Gemolong Sragen.
Ka rakteris tik Pola Pembelaja ran kelas Ol ympiade di SMP‐SMA Negeri
SBBS Gemolong Sra gen merupakan model pembelaja ran ol ympiade ya ng telah
di terapkan di semua sekolah‐sekolah mi tra PASIAD di Indonesia.
Ka rakteris tik pola pembela ja ran kelas ol ympiade SBBS seja tinya dimulai
sejak penerimaan siswa ba ru dimulai . Dimana dalam peneri maan siswa ba ru
SBBS sekolah telah menyeleksi da n hanya mengambil siswa‐siswa yang memiliki
ba kat‐baka t khusus . Dalam proses kegiatan bela ja r mengaja rnya SBBS
menggunakan model bilingual khususnya untuk ma ta pelaja ran sains. Oleh
ka rena itu, sekolah mengadakan program matrikulation selama 3 bulan guna
meningka tkan ketrampilan berbahasa i nggris siswa‐siswanya aga r tidak menemui
kesuli tan dalam mengikuti pelaja ran sehari‐ha ri dan juga berguna untuk
presentasi lomba‐lomba di tingka t nasional maupun internasional.
Selanjutnya untuk dapat masuk kelas Ol ympiade, Siswa ha rus mengi kuti
Screming Test a tau tes penelusuran mina t‐baka t. Hal ini di maksudkan untuk
mengetauhi mi nat dan ba kat setiap siswa ka rena hanya siswa‐siswa yang
mempunyai mina t dan ba kat khusus dibidang ma tema tika , fisika, kimia , biologi
dan lain‐lain.
Ba gi siswa‐siswa yang memenuhi s ya ra t a kan dibimbing seca ra khusus
oleh guru‐guru SBBS, Dosen‐dosen S2/S3 dari perguruan tinggi mi tra SBBS (UNS,
Olympiade dan program pertuka ran pelaja r (Student Exchange). Camping Olympiade diadakan untuk mengintensifkan bi mbingan belaja r menuju sukses lomba .
Kemudian program bimbingan lainya adalah pertuka ran pela ja r
(Student’s Exchange). Tujuan program pertuka ran pelaja r ini adalah untuk
membekali siswa pengetauhan, pengalaman serta pergaulan internasional yang
berguna bagi pembentukan mental, s pi ritual, dan pembukaan ja ringan
persahaba tan anta ra Indonesia dan Turki .
Untuk meningka tkan pemaha man siswa a kan ma teri ya ng diaja rkan
di kelas SMP‐SMA Negeri SBBS mengada kan Program ” Project and science fair”.
Dengan bi mbingan pa ra guru yang berpengalaman dan inspi ra tif, pa ra siswa
SBBS diarahkan untuk berpi kir kri tis dan menghasilkan produk ilmiah. Diba wah
bi mbingan para pendidik da ri uni versitas ternama ya ng ada di Indonesia, pa ra
siswa dibimbing untuk membuat proyek‐proyek yang dapa t berguna bagi masa
depan bangsanya . Melalui kegiatan i ni, pa ra siswa memungkinkan
mengembangkan pengetahua n, percobaan‐percobaan, dan pengalamanya .
Temuan penelitian ini juga mendukung peneli tian yang dilakukan oleh Lesueur
(2011) yang menjelaskan bahwa dalam pemilihan peserta lomba ol ympiade yang
mewakili Aus tralia dalam “The international Science Olympiad” dilakukan
dengan ca ra menyelengga ra kan tes t untuk memilih 24 orang ya ng berba kat l ua r
biasa, membinanya seca ra khusus di Monash Uni versi ty dengan
menyelengga rakan “Summer School ” tiap bulan Janua ri , dan diakhi r progra m
“Summer School” dipilih lima terbaik yang akan mewakili Australia di a jang
Ol ympiade Internasional .
Persamaan dengan hasil penelitian Lesueur (2011), sa ma‐sama
menyi mpulka n bahwa untuk menyiapkan tea m ol ympiade diperlukan langkah‐
langkah khusus diantara nya dengan menyeleksi pesertanya sejak a wal masuk,
menguji kema mpuanya lewat lomba‐lomba ol ympiade tingka t daerah, nasional , ma upun internasional.
Karakteristik Pengaruh Pembelajara Kelas Olympiade dalam peningkatan
Prestasi Siswa‐siswa SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Sragen
Pembelaja ran Kelas Ol ympiade terbukti berpenga ruh besar terhadap
pres tasi siswa‐siswa SMP‐SMA Negeri SBBS Gemol ong . Hal ini tercermin da ri
sejumlah piala dan pengha rgaan yang di raih oleh SBBS. Seba gai bukti , dua tahun
berturut‐turut SMP‐SMA Negeri SBBS memperoleh Pengha rgaan da ri Museum
Rekor‐Dunia Indonesia (MURI) sebagai Sekolah termuda Peraih Prestasi
terba nyak tingka t Regional , Nasional maupun Internasional.
Selain pres tasi‐pres tasi dia tas dalam a jang Ol ympiade Sains Nasional
(OSN) ke 10 tahun 2011, SBBS juga berhasil menjadi sekolah dengan medali
terba nyak. Di sisi lain SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong tahun lalu juga
menca tatkan di rinya seba gai Peraih Peringka t 3 untuk nilai rata‐ra ta Ujian
Nasional SMP tertinggi Tingka t Ja wa Tengah dan untuk SMA peringkat perta ma
tingka t Kabupaten Sra gen. Dan sa tu lagi pres tasi SBBS adalah lulusan SMA Negeri
SBBS di terima di perguruan Ti nggi Negeri maupun s wasta ternama di dalam dan
dilua r Negeri .
Dengan demikian hasil peneli tian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Campbell and Walberg (2011) yang menjelaskan bahwa
Pembelaja ran kelas Ol ympiade sanga t penting dan berguna ba gi pengembangan
ba kat dan mina t siswa. Ada beberapa lata r belakang penyelengga raan kelas
ol ympiade dianta ranya , ana k ya ng memiliki talenta l ua r biasa (gifted) ha rus
dideteksi sedini mungkin dan perlu dibina seca ra khusus , perl unya ana k
berbaka t mengikuti l omba‐lomba ka rena dengan l omba‐lomba tersebut
ba katnya akan terasah, siswa akan mendapa t pengalaman ba ru, memupuk
ba kat‐baka t ya ng belum muncul , dan juga sebagai tolak ukur guru dalam
Dengan a danya kelas ol ympiade terbukti memberikan penga ruh besa r
pada peningkatan kualitas di ri siswa dan sekolah. Bahkan apabila seorang siswa
berhasil menjadi jua ra lomba ol ympiade a tau berhasil menemuka n penemuan
ba ru, maka seca ra otoma tis akan mengangka t ma rtaba t di rinya , sekolah,
kelua rga , bangsa dan nega ranya .
Persamaan dengan hasil peneli tian Campbell and Walberg (2011), sama‐
sama menyi mpulkan bahwa penyelengga raan kelas ol ympiade berpenga ruh
besa r terhadap peni ngkatan prestasi siswa , sekolah, bangsa dan Nega ra .
Kendala‐kendala dan solusi dalam penerapan Pembelajaran Kelas Olympiade di
SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Kabupaten Sragen.
Temuan dalam peneli tian ini menunjuka n bahwa seca ra umum
penerapan pembela ja ran di SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong Kabupa ten Sragen
menemui kendala anta ra lain, kebanyakan siswa‐siswa SBBS berasal da ri lua r
Sra gen. Penyebab utamanya adalah masih rendahnya kesadaran ora ng tua untuk
menyediakan pendidi kan yang bermutu. Memang diakui untuk bia ya sekolah di
SBBS rela tif mahal bila dibandingkan dengan sekolah‐sekolah Negeri di Sragen.
Solusinya Mana jemen SBBS menyediakan beasiswa sekolah gra tis khusus bagi
mas ya ra kat Sragen dengan quota 20% da ri total penerimaan siswa ba ru.
Selain i tu sebagai sekolah masih terkendala dengan kurangnya fasilitas
sekolah baik da ri media a tau alat pembela ja ran, buku‐buku referensi ,
labora tori um ‐ labora tori um serta As rama yang memadai . Namun hal ini tida k
menjadi kendala dalam berprestasi dengan kerjasama yang baik denga n piha k
komi te sekolah, orangtua dan sponsorship mas ya ra kat Turki melalui PASIAD
semua masalah dapat tera tasi dengan baik.
Dengan demikian hasil peneli tian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Sagy dan Hazzan (2007), ya ng menyimpulkan kesuksesan dalam
Aga ma , Jenis kelamin, Usia , Moti vasi , Pola piki r mas ya raka t, Kemauan, Sta tus
sosial, Guru dan dukungan orang tua .
Persamaan dengan hasil penelitian Sagy dan Ha zzan (2007), sa ma‐sama
menyi mpulka n bahwa leta k geogra fis, moti vasi , pola piki r masya ra kat, kemauan,
s tatus sosial, dan dukungan orang tua merupakan kendala‐kendala yang biasa
muncul dalam penyelengga raan kelas khusus seperti kelas ol ympiade.
Simpulan
Ka rakteris tik Pola pembela ja ran kelas ol ympiade SBBS seja tinya dimulai
sejak peneri maan siswa ba ru dimulai dengan menyeleksi dan hanya mengambil
siswa‐siswa yang memiliki ba kat‐baka t khusus. Dalam proses kegia tan bela ja r
mengaja rnya SBBS mengguna kan bilingual s ys tem khususnya untuk ma ta
pela ja ran sains, oleh ka rena itu sekolah mengada kan progra m ma trikulation
selama 3 bulan guna untuk meningka tkan ketra mpilan berbahasa inggris.
Untuk dapa t masuk kelas Ol ympiade, Siswa mengikuti Screming Test a tau
tes penelusuran mina t‐baka t. Hal ini dima ksudkan untuk mengetauhi mina t dan
ba kat dibidang ma tema tika, fisika , ki mia, biologi dan lain‐lain. Bagi siswa‐siswa
yang memenuhi s ya rat, mereka akan menjalani bi mbing seca ra khusus oleh
guru‐guru SBBS, Dosen‐dosen S2/S3 da ri penggurua n ti nggi mi tra SBBS,
mengikuti Camping Olympiade dan progra m pertuka ran pelaja r (Student
Exchange).
Untuk meningka tkan pemaha man siswa a kan ma teri ya ng diaja rkan
di kelas SMP‐SMA Negeri SBBS mengada kan Program ” Project and science fair”.
Diba wah bi mbingan pa ra guru dan pendidik da ri uni versitas terna ma yang ada di
Indonesia, pa ra siswa dibi mbing untuk mengembangkan pengetauhuan dan
pengalamanya melalui pembua tan proyek‐proyek dan percobaan‐percobaan
ilmiah lainya.
Pembelaja ran Kelas Ol ympiade terbukti berpenga ruh besar terhadap
berturut‐turut SMP‐SMA Negeri SBBS memperoleh Pengha rgaan da ri Museum
Rekor‐Dunia Indonesia (MURI) sebagai Sekolah termuda Peraih Prestasi
terba nyak tingka t Regional , Nasional maupun Internasional.
Selain pres tasi‐pres tasi dia tas dalam a jang Ol ympiade Sains Nasional
(OSN) ke 10 tahun 2011, SBBS juga berhasil menjadi sekolah dengan medali
terba nyak. Di sisi lain SMP‐SMA Negeri SBBS Gemolong tahun lalu juga
menca tatkan di rinya seba gai Peraih Peringka t 3 untuk nilai rata‐ra ta Ujian
Nasional SMP tertinggi Tingka t Ja wa Tengah dan untuk SMA peringkat perta ma
tingka t Kabupaten Sra gen. Dan sa tu lagi pres tasi SBBS adalah lulusan SMA Negeri
SBBS di terima di perguruan Ti nggi Negeri maupun s wasta ternama di dalam dan
dilua r Negeri .
Seca ra umum penerapan pembela ja ran ol ympiade di SMP‐SMA Negeri
SBBS Gemolong Kabupaten Sra gen menemui kendala anta ra lain, kebanya kan
siswa‐siswa SBBS berasal da ri lua r Sra gen. Penyebab utamanya a dalah masih
rendahnya kesada ran orang tua untuk menyediakan pendidi kan yang bermutu.
Memang diakui untuk bia ya sekolah di SBBS rela tif mahal bila dibandi ngkan
dengan sekolah‐sekolah Negeri di Sragen. Solusinya Mana jemen SBBS
menyediakan beasiswa sekolah gra tis khusus bagi mas ya raka t Sra gen dengan
quota 20% da ri total penerimaan siswa ba ru.
Selain i tu sebagai sekolah masih terkendala dengan kurangnya fasilitas
sekolah baik da ri media a tau alat pembela ja ran, buku‐buku referensi ,
labora tori um ‐ labora tori um serta As rama yang memadai . Namun hal ini tida k
menjadi kendala dalam berprestasi dengan kerjasama yang baik denga n piha k
komi te sekolah, orangtua dan sponsorship mas ya ra kat Turki melalui PASIAD
semua masalah dapat tera tasi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahn, Ma rk J, Adamson, John S A&Dornbus ch, Daniel . 2006. From Leader to
Leadership : Managing Change. Journal of leadership&Organizational studies(http://www. Proquest.umi .com).
Arikunto, S., 2007. Evaluasi Program Pendidikan, Ja karta : Bumi Aksa ra .
Di mya ti dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran, Jaka rta : Rineka Cipta
Engkosworo , 2010, Total Quality Ma nagement. Jaka rta.
Fa ttah, Nanang,2006. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Ba ndung: Rema ja
Rosdaka rya .
Hasibuan, Mala yu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jaka rta : Bumi
Aksa ra .
James Reed Campbell and Herbert J.Walberg. 2011. Ol ympiad Studies :
Competitions provi de al terna ti ve to developi ng talents that serve
na tional interes t (www.ProQuest resea rch libra ry.com).
Lesueur, Lilian. 2010. The Ol ympiad experience: In a class of i ts own
(www.ProQues t resea rch libra ry.com).
Ma rtono, 2007. Pembelajaran dan Efektivitas Pengembangan Kurikulum,
Suraka rta : Makalah dalam ra ngka Sosialisasi Pendidikan.
Ma tthew B.Miles dan Huberman, 2007. Analisis Data Kualitatif, Ja karta : UI Press.
Mia Alexander a nd Snow, 2010. Gra dua tion of a n His tori call y Black Boa rding
School and thei r Academic a nd Social Integra tion a t Two Tra di tionall y Whi te
Uni versi tas (www.proquest.com).
Moleong, 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rema ja Rosdaka rya
Mujta hid (2011) Total Quali ty Mana gement (TQM). http://www.scribd.com.
Diakses ha ri minggu tgl 20 mei 2012 jm 13.00.WIB.
Orni tSagi and Ori t Ha zza. 2007. Di versi ty in excellence fos tering progra ms : the
case of the informati cs Ol ympiad.
PASIAD Indonesia, 2010: Mengenal LebihDeka t Pasiad Indonesia.
Sallis, Edwa rd, 2006. Total Quality Management in Education. IrCiSoD.
Sugi yono, 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta .
Sukmadina ta, 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Ba ndung: Rema ja
Rosdaka rya .
Supri ya nto, Eko, 2007. Inovasi Pendidikan, Sura ka rta : UMS Press.
Ruben, Gazta mbide‐Fernandez. 2009. Wha t is an Eli te Boa rding School .
(http://rer.aera .net.com).
Za kuan, Norha ya ti . 2010. Confi rma tory Fa ctor Anal ysis of TQM Pra cti ces in
Mala ysia and Thailand Automati c Indus tries (www.ccsenet.org/i jbm.com).
Zeemers .2007. Manfaa t Sekolah Berasra ma ba gi Masa Depan Anak
(http://forumbebas.com/printthread).