MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-
QUR’AN
ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI
METODE KIBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang Tahun Pelajaran 2014/2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Menempuh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh Rita Mawarni
1009937
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-
QUR’AN
PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI
METODE KIBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang Tahun Pelajaran 2014/2015)
Oleh
Rita Mawarni
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
©Rita Mawarni 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-
QUR’AN
ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI
METODE KIBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang Tahun Pelajaran 2014/2015)
Rita Mawarni 1009937
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemukan di Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang yaitu kemampuan anak membaca Al-Qur’an masih belum optimal dan belum sesuai dengan target keberhasilan yang diharapkan. Permasalahan tersebut menuntut perlunya suatu metode pembelajaran untuk menanganinya. Metode pembelajaran Al-Qur’an yang dikembangkan adalah metode kibar. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang penerapan metode kibar dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an anak di Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 18 anak terdiri dari 9 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif dengan pelaksanaan beberapa tahapan diantaranya reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Kondisi awal kemampuan membaca Al-Qur’an anak di kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang berada pada kategori lancar (L) yaitu sebanyak 11%, cukup lancar (CL) sebanyak 22% dan tidak lancar (TL) sebanyak 67%. Namun setelah penerapan metode kibar, kemampuan membaca Al-Qur’an anak mengalami peningkatan. Siklus pertama kategori lancar (L) sebanyak 44%, cukup lancar (CL) sebanyak 28% dan tidak lancar (TL) sebanyak 28%. Siklus kedua kategori lancar (L) sebanyak 89%, cukup lancar (CL) sebanyak 11% dan tidak lancar (TL) sebanyak 0%. Kesimpulan peneliti tidak melanjutkan pada siklus berikutnya karena sudah mencapai target tingkat keberhasilan yaitu 80-99%. Rekomendasi yang diberikan untuk guru anak usia dini yaitu metode kibar ini dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an anak.
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
IMPROVING THE ABILITY TO READ AL-
QUR’AN
KINDERGARTEN CHILDREN THROUGH
METHODS KIBAR
(In The Classroom Action Research Group B2 State Pembina Sadang Serang Kindergarten Academic Year 2014/2015)
Rita Mawarni 1009937
ABSTRACT
This research is motivated by the problems found in Group B2 State Pembina Sadang Serang kindergarten namely children's ability to read the Qur'an is not optimal and does not meet the target of the expected success. These problems require the need for a method of learning to handle it. Qur'an learning methods developed is a method of kibar. The purpose of this study was to obtain an overview of the application of methods kibar to improve the ability to read the Qur'an kindergarten children in Group B2 State Pembina Sadang Serang. This study uses a class action research. Subjects in this study were 18 children consisted of 9 boys and 9 girls. Data collection techniques in this research through interviews, observation, and documentation. Technical analysis of the data used is descriptive quantitative data analysis with the implementation of several stages including data reduction, data display, and conclusion. Initial conditions the ability to read the Qur'an kindergarten children in group B2 State Pembina Sadang Serang is the current category (L) is as much as 11%, quite smoothly (CL) by 22% and non-current (TL) as much as 67%. However, after the application of methods kibar, the ability to read the Quran children has increased. The first cycle current category (L) by 44%, quite smoothly (CL) by 28% and non-current (TL) as much as 28%. The second cycle current category (L) as much as 89%, quite smoothly (CL) by 11% and non-current (TL) as much as 0%. The researchers' conclusion does not continue in the next cycle because it has reached the target level of success that is 80-99%. Recommendations are given for early childhood teachers are kibar this method can be used as an alternative to improve the ability of children to read the Qur'an.
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PERSEMBAHAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR DIAGRAM ... xi
DAFTAR GRAFIK ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Manfaat Penelitian... 5
E. Struktur Organisasi ... 6
BAB II KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN ANAK TK DAN METODE KIBAR ... 8
A. Konsep Kemampuan Membaca Al-Qur’an anak TK ... 8
1. Pengertian Kemampuan ... 8
2. Pengertian Membaca ... 8
3. Pengertian Al-Qur’an ... 10
4. Karakteristik Anak TK ... 12
5. Pentingnya Mengajarkan Membaca Al-Qur’an Kepada Anak ... 13
6. Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak ... 14
7. Tahapan Membaca Al-Qur’an ... 16
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2
1. Pengertian Metode ... 17
2. Pengertian Metode Kibar ... 18
3. Prinsif Metode Kibar ... 20
4. Kelebihan Metode Kibar ... 21
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 22
B. Desain Penelitian ... 22
C. Metode Penelitian... 24
D. Penjelasan Istilah ... 27
E. Instrumen Penelitian... 27
F. Teknik Pengumpulan Data ... 29
G. Teknik Analisis Data ... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35
A. Hasil Penelitian ... 35
1. Deskripsi Kondisi Awal ... 35
a. Kondisi Objektif Tempat Penelitian... 35
b. Kondisi Objektif Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Sebelum Diterapkan Metode Kibar ... 37
2. Penerapan Metode Kibar Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an di TK Negeri Pembina Sadang Serang ... 43
a. Proses Penerapan Metode Kibar pada Siklus 1 ... 44
b. Proses Penerapan Metode Kibar pada Siklus 2 ... 59
3. Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Setelah Diterapkan Metode Kibar ... 72
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74
1. Kondisi Objektif Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Sebelum Diterapkan Metode Kibar di TK Negeri Pembina Sadang Serang ... 74
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3
3. Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Setelah
Diterapkan Metode Kibar ... 78
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 80
A. Simpulan ... 80
B. Rekomendasi ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 83
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Komposisi Buku Kibar... 20
3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Pada Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang... 27
3.2 Pedoman Observasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Anak
Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang... 30
3.3 Pedoman Wawancara Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang... 32
4.1 Data Pendidik dan Kependidikan TK Negeri Pembina Sadang
Serang... 35
4.2 Jumlah Peserta Didik TK Negeri Pembina Sadang Serang... 36
4.3 Daftar Peserta Didik Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang
Serang... 37
4.4 Kriteria Tingkat Keberhasilan Kemampuan Membaca Al-Qur’an
Anak TK Negeri Pembina Sadang Serang... 39
4.5 Kondisi Awal Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang Sebelum Tindakan
(Pra Siklus)... 40
4.6 Kondisi Awal Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak TK Negeri Pembina Sadang Serang Sebelum Tindakan (Pra Siklus)
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5
4.7 Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak TK Negeri
Pembina Sadang Serang Sebelum Tindakan (Pra Siklus)... 42
4.8 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang Siklus 1... 55
4.9 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang Siklus 1 Berdasarkan
Kategorisasi... 55
4.10 Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak TK Negeri Pembina Sadang Serang Siklus 1...
56
4.11 Perbandingan Persentase Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak
Pra Siklus dan Siklus 1... 58
4.12 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang Siklus 2 ... 68
4.13 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang Siklus 2 Berdasarkan
Kategorisasi... 69
4.14 Indikator Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak TK Negeri
Pembina Sadang Serang Siklus 2... 70
4.15 Perbandingan Persentase Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 7
DAFTAR DIAGRAM
Diagram
4.1 Kondisi Awal Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang Sebelum Tindakan
(Pra Siklus)... 41
4.2 Hasil Observasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang Siklus 1... 56
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 8
DAFTAR GRAFIK
Grafik
4.1 Penilaian Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak TK Negeri Pembina Sadang Serang (Pra Siklus)... 42
4.2 Penilaian Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak TK Negeri Pembina Sadang Serang Siklus 1... 57
4.3 Penilaian Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak TK Negeri
Pembina Sadang Serang Siklus 2... 70
4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an
1
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha
dalam rangka membimbing anak didik terhadap perkembangan jasmani dan
rohaninya untuk menjadikan bekal kelak di masa depan yang mempunyai
kepribadian utama, kebaikan dan kegemaran pekerja untuk kepentingan tanah air
(Mansur, 2005). Salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan adalah
Pendidikan Anak Usia Dini yang menitikberatkan pada peletakkan dasar ke arah
pertumbuhan dan berbagai aspek perkembangan yang meliputi kognitif, bahasa,
sosial, emosi, fisik dan motorik. Salah satu kemampuan yang harus dikembangkan
adalah kemampuan berbahasa yang erat kaitannya dengan kemampuan membaca.
Membaca adalah aktivitas yang cukup kompleks, dimana sedikit masalah
yang timbul dapat memperlambat atau mengganggu proses ini. Tidak
mengherankan jika anak-anak menghadapi lebih banyak masalah dalam membaca
dibandingkan dengan keterampilan lainnya. Mengajari anak belajar membaca
bukan tugas yang mudah, khususnya membaca Al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw dengan perantara malaikat jibril, sebagai hujjah (argumentasi) baginya dalam
mendakwahkan kerasulannya dan sebagai pedoman hidup bagi manusia yang
dapat dipergunakan untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat serta
sebagai media untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah dengan
membacanya (Tim Dosen PAI UPI, 2009: 36).
Membaca Al-Qur’an ibarat sumber mata air yang tak pernah kering. Setiap
kali kita membaca dan merenungkannya, hati dan pikiran memperoleh sentuhan
inspirasional yang memperkaya hidup kita. Membaca Al-Qur’an memberikan
dampak psikologis yang menenangkan bahkan bagi mereka yang sama sekali tak
2
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sebagaimana penegasan Allah dalam Al-Qur’an, bahkan terulang
sebanyak empat kali dalam QS. Al-Qamar ayat 17, 22, 32, 40, yang antara lain
ialah :
”Dan sungguh telah Kami beri kemudahan bagi Al-Qur’an untuk
dipelajari. Maka, adakah yang mau mempelajarinya?”. (QS. Al-Qamar: 17)
Pentingnya belajar membaca dan menulis Al-Qur’an juga tertuang dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.55 tahun 2007 tentang Pendidikan
Agama dan Pendidikan Keagamaan pasal 24, menyatakan bahwa:
1) Pendidikan Al-Qur’an bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik
membaca, menulis, memahami, dan mengamalkan kandungan Al-Qur’an.
2) Pendidikan Al-Qur’an terdiri dari Taman kanak- kanak Al-Qur’an (TKQ),
Taman pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Talimul Al-Qur’an Lil Aulad (TQA)
dan bentuk lain yang sejenis.
3) Pendidikan Al-Qur’an dapat dilaksanakan secara berjenjang dan tidak
berjenjang.
4) Penyelenggaraan pendidikan Al-Qur’an dipusatkan di masjid, musholla,
atau tempat lain yang memenuhi syarat.
5) Kurikulum Pendidikan Al-Qur’an adalah membaca, menulis dan
menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, Tajwid serta menghafal doa-doa utama.
Membaca dan memahami Al-Qur’an sangat penting bagi umat islam
karena Al-Qur’an merupakan sumber utama bagi umat islam dalam menjalankan
kehidupannya sehari-hari. Al-Qur’an bagi manusia dapat berfungsi sebagai
petunjuk, sebagai sumber hukum, serta sebagai peringatan dan pelajaran.
3
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dihindarkan. Al-Qur’an sebagai sumber pokok ajaran islam berarti tempat dari
mana ajaran-ajaran islam berasal dan dikeluarkan. Sedangkan Al-Qur’an sebagai
peringatan dan pelajaran berarti memperingatkan manusia tentang Tuhannya yang
esa, tentang fungsinya dalam kehidupan, tentang tugasnya hidup didunia, tentang
tujuan hidupnya, tentang kehidupannya di dunia dan nasibnya setelah meninggal
dunia kelak (Tim Dosen PAI UPI, 2009: 44).
Hasil observasi peneliti yang dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 5
Desember 2014 di TK Negeri Pembina Sadang Serang masih banyak menemukan
berbagai permasalahan yang terjadi dikelas. Berdasarkan hasil observasi terdapat
2 anak yang sudah dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar, 4 orang anak bisa
membaca huruf hijaiyah tetapi masih sering tertukar dan 12 orang anak masih
belum mengenal huruf hijaiyah dan tidak dapat membedakan huruf yang satu
dengan yang lain. Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan
membaca Al-Qur’an perlu ditingkatkan. Kemampuan tersebut dapat mudah
ditingkatkan apabila metode yang digunakan mudah diingat anak dan menarik
untuk anak sehingga anak tidak mudah bosan dalam mengikuti proses
pembelajaran.
Berkaitan dengan masalah diatas untuk meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan
memilih dan menerapkan metode yang tepat dalam pembelajaran anak usia dini.
Penggunaan metode mendapat posisi yang penting di dalam proses pengajaran
yang berlangsung, karena keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan salah
satunya dengan penggunaan metode yang tepat. Menurut Usman (1993: 92),
semua strategi itu baik dan setiap strategi mengandung keaktifan belajar, hanya
kadar dan bobotnya saja yang berbeda.
Beberapa metode membaca Al-Qur’an yang telah banyak dikembangkan
di Indonesia antara lain adalah: 1) metode Iqro’, 2) metode Qiroaty, 3) metode Al
Barqy, 4) metode Struktural Analitik Sintetik (SAS), 5) metode Al Jabari, 6)
metode Taghona, 7) metode Al Bana, 8) metode Diponegoro, 9) metode Baqmi,
10) metode Kibar. Setiap metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
4
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Salah satu metode yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK adalah melalui Metode Kibar. Metode
Kibar adalah metode membaca Al-Qur’an yang lebih menekankan pada
penguasaan makharijul hurufnya. Metode yang dimulai dari huruf yang hampir
sama bunyinya, dan lafadznya. Metode akseleratif yang langsung mengenalkan
huruf sambungnya dan tidak banyak pengulangan contoh-contohnya, sehingga
lebih cepat dan fasih dalam membaca Al-Qur’an (Sholihuddin: 2011).
Metode Kibar muncul sebagai salah satu bentuk pengembangan dari
metode Iqro’ yang sudah ada sebelumnya. Pengenalan huruf pada buku Kibar
diawali dengan huruf-huruf yang hampir sama bunyi atau bentuknya. Oleh karena
itu, dua huruf tersebut selalu “didampingkan”, supaya anak lebih peka terhadap
perbedaan bunyi atau bentuk sejak awal belajar. Hal itu dapat menjadikan anak
lebih tepat dalam melafalkan makharijul huruf (Maimanati: 2003).
Metode Kibar memiliki keunikan dan kemudahan dalam pembelajaran
membaca Al-Qur’an. Penggunaan Metode Kibar diharapkan akan dapat
mengembangkan kemampuan dan secara tidak langsung akan menambah
pembendaharaan huruf hijaiyah anak dan dapat memberikan konstribusi pada
guru untuk meningkatkan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien. Dari permasalahan ini peneliti
mengangkat judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Metode Kibar”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi awal kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK?
2. Bagaimana penerapan Metode Kibar dalam meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an anak TK?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK setelah
penerapan Metode Kibar?
5
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK.
2. Untuk mengetahui penerapan Metode Kibar dalam meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK.
3. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK
setelah penerapan Metode Kibar.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman kepada peneliti mengenai cara melakukan
penelitian, sehingga dapat lebih terampil dalam melakukan penelitian
selanjutnya. Serta menambah pengetahuan mengenai cara mengembangkan
kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK.
2. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi guru
dalam menerapkan pembelajaran yang dapat lebih efektif guna meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an anak melalui Metode Kibar sehingga materi
yang disampaikan lebih bermakna. Serta dapat menjadi salah satu alternatif
kegiatan yang dapat digunakan dalam mengajarkan anak dalam meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK.
3. Bagi Anak Usia Dini
Hasil penelitian ini memberikan manfaat berupa pengalaman belajar yang
menyenangkan bagi anak, diharapkan anak menjadi lebih aktif dan kreatif dalam
kegiatan belajar, dan anak juga dilatih untuk dapat mampu membaca Al-Qur’an
sejak dini.
6
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penelitian ini sebagai sumber informasi dan referensi kajian dalam
pengambilan keputusan menyangkut peningkatan profesionalisme guru dan
pencapaian kualitas pendidikan sekolah, serta memberikan pengetahuan seputar
cara memfasilitasi anak sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya yang
disesuaikan dengan kondisi peserta didiknya.
5. Bagi Orang Tua
Penelitian ini diharapkan dapat membantu orang tua dalam mengajarkan
membaca Al-Qur’an pada anak. Serta memberikan pengetahuan mengenai
metode yang dapat digunakan guna meningkatkan kemampuan membaca
Al-Qur’an anak yang sesuai tahapan-tahapan tumbuh kembang anak dengan memahami kemampuan yang dimiliki anak berdasarkan tumbuh kembangnya.
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini dibagi dalam lima Bab.
Adapun rangkuman pembahasannya sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah
yang diangkat dalam penelitian ini, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan struktur penelitian.
Bab II Kajian Teori
Bab ini membahas tentang kajian-kajian pustaka mengenai konsep
kemampuan membaca Al-Qur’an anak seperti pengertian kemampuan,
pengertian membaca, pengertian Al-Qur’an, karakteristik anak TK,
pentingnya mengajarkan membaca Al-Qur’an kepada anak, indikator
kemampuan membaca Al-Qur’an anak, tahapan membaca Al-Qur’an.
Selain itu, dalam Bab ini akan dibahas juga mengenai konsep metode
kibar yang meliputi pengertian metode, pengertian metode kibar, prinsif
7
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Bab III Metode Penelitian
Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan untuk
melakukan penelitian yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode
penelitian, penjelasan istilah, instrumen penelitian, teknik pengumpulan
data, dan teknis analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini membahas mengenai pembahasan dan penjabaran tentang
pernyataan dalam rumusan masalah yang diperoleh dari penelitian yang
telah dilakukan peneliti selama berada di tempat penelitian.
Bab V Simpulan dan Rekomendasi
Bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan peneliti dan rekomendasi sebagai sumbangan pemikiran pada
22
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di TK Negeri Pembina
Sadang Serang Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah anak TK Negeri
Pembina Sadang Serang di Kelompok B2 yang bejumlah 18 orang, terdiri dari 9
orang anak perempuan dan 9 orang anak laki-laki.
B. Desain Penelitian
Beberapa ahli mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan
yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi
(Arikunto, dkk 2010: 16). Adapun penjelasan untuk masing-masing tahap adalah
sebagai berikut:
23
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan kelas
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap
menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa yang
perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah
instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi
selama tindakan berlangsung.
2. Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.
Hal yang perlu diingat adalah dalam pelaksana peneliti harus berusaha mentaati
apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar dan
tidak dibuat-buat. Ketika mengajukan laporan penelitiannya, peneliti tidak
melaporkaan seperti apa perencanaan yang dibuat karena langsung melaporkan
pelaksanaan. Oleh karena itu, bentuk dan isi laporannya harus sudah lengkap
menggambarkan semua kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan sampai
penyelesaian.
3. Tahap 3 : Pengamatan (observing)
Tahap ke-3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Pengamatan ini dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama. Ketika guru tersebut sedang melakukan
tindakan, peneliti yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan pengamatan
balik terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan
pengamatan balik ini, peneliti mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar
memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.
4. Tahap 4 : Refleksi (reflecting)
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata bahasa inggris reflection, yang
diterjemahkan dalam bahasa indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat
24
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi
rancangan tindakan.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (Clasroom Action Research) atau disingkat PTK yang dilakukan
secara kolaborasi antara peneliti dengan guru dalam melaksanakan penelitian.
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru mulai
dari perencanaan sampai dengan penilaian dengan tujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Menurut Harjodipuro dalam Agustin (2009: 7) penelitian tindakan kelas
adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan,
dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri,
agar kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya. Menurut
Hopkins dalam Wiriatmadja (2005: 12) penelitian tindakan kelas merupakan
kajian sistematis dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh
sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran,
berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Menurut Arikunto (2010: 129-130) penelitian tindakan kelas merupakan
suatu perencanaan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi
dalam sebuah kelas. Ciri utama dalam penelitian tindakan kelas adalah adanya
partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dan anggota kelompok sasaran. PTK
adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang dimanfaatkan tindakan nyata
dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang “dicoba sambil jalan” dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah.
Selain itu menurut Syamsudin, dkk (2009: 193), PTK adalah bentuk
penelitian yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Artinya, kita tidak
melakukan penelitian ini secara sendiri, tetapi akan berkolaborasi dan
berpartisipatif dengan sejawat yang berminat sama dalam hal permasalahan
25
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengetahui bagaimana sebenarnya melaksanakan PTK itu. Secara berpartisipatif
kita bekerja sama dengan mereka, sebagai mitra peneliti langkah demi langkah.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses yang terdiri 4
(empat) tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan: perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting). Tahapan-tahapan tersebut membentuk satu siklus sehingga dapat
dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga
dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an anak Taman Kanak-kanak
khususnya di TK Negeri Pembina Sadang Serang. Penelitian ini diharapkan dapat
menghasilkan suatu rumusan tentang sistematika pembelajaran membaca
Al-Qur’an dengan metode Kibar, sehingga menghasilkan perubahan, perbaikan dan
peningkatan dalam kemampuan membaca Al-Qur’an anak Taman Kanak-kanak.
Adapun prosedur dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah yang ada di TK Negeri
Pembina Sadang Serang. Berdasarkan hasil pengamatan di TK Negeri Pembina
Sadang Serang tersebut terdapat beberapa masalah dalam kemampuan membaca
Al-Qur’an anak yang masih rendah. Hal ini terlihat saat anak membaca huruf
hijaiyah masih sering diulang karena belum lancar dalam membaca huruf
hijaiyah. Salah satu faktor penyebabnya adalah penggunaan metode yang kurang
menarik dan membuat anak cepat bosan. Oleh karena itu, dibutuhkan metode
yang tepat dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK Negeri
Pembina Sadang Serang.
2. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti menetapkan kelas yang akan digunakan sebagai
kelas penelitian yaitu kelompok B2. Peneliti bersama guru merancang kegiatan
yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran anak. Perencanaan tindakan
tersebut berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH), mempersiapkan media
26
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tindakan, membuat lembar wawancara untuk Guru, menetapkan indikator,
mempersiapkan perekaman data seperti kamera digital atau video, melaksanakan
simulasi cara penerapan metode Kibar.
3. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Tahap pelaksanaan tindakan pembelajaran membaca Al-Qur’an dilakukan
dengan menggunakan metode Kibar. Penerapan metode kibar dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK. Pelaksanaan tindakan
yang dilakukan guru terhadap anak diantaranya adalah guru menentukan metode
yang akan diberikan yaitu metode Kibar A untuk anak TK, serta mempersiapkan
berbagai fasilitas yang diperlukan, baik berupa rancangan kegiatan atau media
pembelajaran.
4. Pengamatan (observasi)
Pada tahap ini peneliti menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan
anak. Peneliti mengamati segala aktivitas yang dilakukan guru dan anak. Peneliti
melakukan pengamatan dan mencatat semua proses yang terjadi dalam
pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an anak melalui
penerapan metode Kibar. Peneliti juga melakukan diskusi dengan guru tentang
pelaksanaan metode Kibar yang telah dilakukan, mencatat semua kelemahan, baik
ketidaksesuaian antara tindakan dengan skenario maupun respons anak yang
berbeda dengan yang diharapkan. Pengamatan yang dilakukan pada siklus I
memberikan pengaruh pada penyusunan tindakan siklus berikutnya, kemudian
hasil pengamatan didiskusikan bersama guru sehingga dapat memvariasikan
pengembangan membaca Al-Qur’an dengan penerapan metode Kibar.
5. Refleksi
Refleksi ini dilakukan untuk mengadakan evaluasi pelaksanaan
pembelajaran Al-Qur’an melalui penerapan metode Kibar, merumuskan dan
mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan dan respons anak pada siklus I.
Peneliti juga membuat rencana awal tindakan yang disempurnakan berdasarkan
hasil refleksi. Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran
bagaimana dampak dari penerapan metode Kibar, hal apa saja yang perlu
27
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu D. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memberikan arti terhadap
istilah yang digunakan dalam penelitian ini, perlu peneliti jelaskan
istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK adalah kemampuan membaca
huruf-huruf hijaiyah, dalam metode ini menggunakan buku Kibar A yaitu
dimulai dari huruf yang hampir sama bunyi dan bentuknya, membaca dengan
menyambung huruf hijaiyah, membaca dengan bacaan Mad (panjang),
membaca huruf hijaiyah berharakat Fathah tanwin, dan setiap halaman
terdapat huruf Hijaiyah sebagai pengingat.
2. Metode Kibar merupakan metode yang disusun secara aplikatif dan efektif,
sehingga memberikan kemudahan bagi anak untuk dapat membaca Al Qur’an
dengan baik dan benar dalam tempo relatif singkat. Metode Kibar
transformasi dari singkatan Kreatif, Inovatif, Brilian, Aktif, Religius
Sholihuddin ( 2011). Metode kibar pada penelitian ini adalah menggunakan
buku metode kibar A.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang
Variabel Sub Variabel
Indikator Kriteria Penilaian
28
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
29
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. huruf
30
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Sugiyono (2007), teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan
studi dokumentasi.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan
pengukuran dengan menggunakan panca indera penglihatan yang berarti tidak
mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Observasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Observasi partisipan (participant observation), pengamat ikut serta
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang
diamati seolah-olah merupakan bagian dari mereka (Undang, 2008: 56-57).
Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan membaca
Al-Qur’an anak TK Negeri Pembina Sadang Serang kelompok B2 sehingga dapat
menjadi tolak ukur sehingga dalam penerapan metode Kibar menjadi lebih efektif.
Tabel 3.2
Pedoman Observasi Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang
Nama Anak :
Usia :
Hari/Tanggal :
No Indikator Penilaian
L CL TL
Membaca huruf hijaiyah yang hampir sama bunyi dan bentuknya
Membaca dengan menyambung huruf hijaiyah
31
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 9.
10.
Membaca huruf hijaiyah dengan bacaan Mad (panjang)
11. 12. 13. 14. 15.
Membaca huruf hijaiyah berharakat Fathah Tanwin
16. 17. 18. 19. 20.
Keterangan:
L (Skor 3): Lancar (Anak bisa membaca huruf hijaiyah yang hampir sama
bunyi dan bentuknya, menyambung huruf hijaiyah, huruf hijaiyah
bacaan Mad (panjang) & huruf hijaiyah berharakat Fathah Tanwin)
CL (Skor 2): Cukup Lancar (Anak bisa membaca huruf hijaiyah yang hampir
sama bunyi dan bentuknya, menyambung huruf hijaiyah, huruf
hijaiyah bacaan Mad (panjang) & huruf hijaiyah berharakat Fathah
Tanwin tetapi masih sering tertukar)
TL (Skor 1): Tidak Lancar (Anak belum bisa membaca huruf hijaiyah yang
hampir sama bunyi dan bentuknya, menyambung huruf hijaiyah,
huruf hijaiyah bacaan Mad (panjang) & huruf hijaiyah berharakat
Fathah Tanwin)
2. Wawancara
Menurut Undang (2008: 54) Wawancara (interview) adalah pengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara
(pengumpul data) kepada responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau
32
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
wiriaatmadja (2012: 117) wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan
informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Sedangkan menurut
Hopkins dalam wiriaatmadja (2012: 117) wawancara adalah suatu cara untuk
mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti akan
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti akan mengetahui hal-hal dari respondennya
(Sugiyono, 2010: 157).
Wawancara dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran
umum mengenai kemampuan membaca Al-Qur’an anak di TK Negeri Pembina
Sadang Serang sehingga dapat menjadi acuan dalam penerapan metode yang
lebih efektif khususnya penerapan metode Kibar.
Tabel 3.3
Pedoman Wawancara Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Anak Kelompok B2 TK Negeri Pembina Sadang Serang
Nama :
Jabatan :
Hari/Tanggal :
No Pernyataan Keterangan
1. Bagaimana kondisi awal kemampuan membaca Al-Qur’an anak TK?
2. Metode apa yang ibu gunakan dalam pembelajaran
Al-Qur’an?
3. Apa pertimbangan ibu dalam pemilihan metode dalam pembelajaran Al-Qur’an?
4. Bagaimana respon anak terhadap penerapan metode yang ibu berikan?
5. Apa kendala ibu dalam penerapan pembelajaran Al-Qur’an?
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan menggunakan data
33
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dll. Pengumpulan data tersebut diperlukan sebagai dokumentasi yang
menggambarkan upaya peneliti dalam meningkatkan kemampuan membaca
Al-Qur’an anak Taman Kanak-kanak melalui penerapan metode Kibar.
G. Teknik Analisis Data
Data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah.
Analisis data merupakan suatu proses memilih, memilah, membuang dan
menggolongkan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik dengan melakukan beberapa tahapan, diantaranya reduksi data,
display data, dan verifikasi (Sugiyono, 2008: 337).
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak
perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan dicapai setiap akan mereduksi
data.
2. Display Data
Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowcart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif.
Dengan display data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3. Verifikasi
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan
dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah
dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di
lapangan. Pengambilan kesimpulan dilakukan melalui persentase data dari
34
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Mencari persentase dengan rumus :
F
P = X 100%
n
Keterangan:
P = Persentase (%)
F = Frekuensi
80
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan kemampuan membaca
Al-Qur’an anak melalui metode kibar di TK Negeri Pembina Sadang Serang dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kemampuan membaca Al-Qur’an anak di TK Negeri Pembina Sadang Serang
sebelum diterapkan metode kibar (pra siklus) terlihat belum optimal. Hasil
observasi awal menunjukkan bahwa pada kategori L (Lancar) 11%, kategori
CL (Cukup Lancar) 22% dan kategori TL (Tidak Lancar) 67%. Sebagian
besar anak kelompok B2 belum bisa membaca huruf hijaiyah yang hampir
sama bunyi dan bentuknya, membaca dengan menyambung huruf hijaiyah,
membaca huruf hijaiyah dengan bacaan Mad (panjang) dan membaca huruf
hijaiyah berharakat Fathah Tanwin. Selain itu, metode pembelajaran
Al-Qur’an yang digunakan masih belum optimal. Hal ini disebabkan kurang
variatifnya metode pembelajaran yang digunakan saat kegiatan pembelajaran
Al-Qur’an berlangsung sehingga membuat anak merasa jenuh dan tidak
menyenangkan.
2. Penerapan metode kibar dalam meningkatkan kemampuan membaca
Al-Qur’an di TK Negeri Pembina Sadang Serang dilaksanakan dalam dua siklus
dengan masing-masing dua tindakan. Pada siklus 1 pelaksanaan kegiatan
pembelajaran Al-Qur’an dengan metode kibar yaitu membaca huruf hijaiyah
yang hampir sama bunyi dan bentuknya, membaca dengan menyambung
huruf hijaiyah, membaca huruf hijaiyah dengan bacaan Mad (panjang) dan
membaca huruf hijaiyah berharakat Fathah Tanwin. Kemudian pada siklus 2
peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sama yaitu membaca
huruf hijaiyah yang hampir sama bunyi dan bentuknya, membaca dengan
menyambung huruf hijaiyah, membaca huruf hijaiyah dengan bacaan Mad
81
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Kemampuan membaca Al-Qur’an anak setelah diterapkan metode kibar di
TK Negeri Pembina Sadang Serang mengalami peningkatan yang signifikan
dari pra siklus hingga siklus kedua. Observasi awal menunjukkan bahwa
kemampuan membaca Al-Qur’an anak yang berada pada kategori lancar yaitu
sebanyak 11%, kategori cukup lancar sebanyak 22% dan kategori tidak lancar
sebanyak 67%. Pada siklus pertama menunjukkan bahwa kemampuan
membaca Al-Qur’an anak yang berada kategori lancar yaitu sebanyak 44%,
kategori cukup lancar sebanyak 28% dan kategori tidak lancar sebanyak 28%.
Siklus kedua menunjukkan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an anak
yang berada dalam kategori lancar yaitu sebanyak 89%, kategori cukup lancar
sebanyak 11% dan kategori tidak lancar sebanyak 0%. Hal ini di lihat dari
kemampuan membaca huruf hijaiyah yang hampir sama bunyi dan
bentuknya, membaca dengan menyambung huruf hijaiyah, membaca huruf
hijaiyah dengan bacaan Mad (panjang) dan membaca huruf hijaiyah
berharakat Fathah Tanwin yang sebagian anak sudah berada pada kategori
lancar.
B. Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan berkaitan dengan
peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an anak melalui metode kibar adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru hendaknya dalam mengajarkan Al-Qur’an kepada anak dapat
dengan teliti memperhatikan kemampuan anak karena setiap anak
berbeda. Pengajaran Al-Qur’an terlebih dahulu belajar huruf hijaiyah lalu
ketika anak sudah mampu membaca huruf hijaiyah selanjutnya guru dapat
mangajarkan ke tahap selanjutnya yaitu membaca Al-Qur’an.
b. Guru hendaknya belajar terlebih dahulu dalam mempelajari ilmu-ilmu
82
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan makharijul huruf sehingga pembelajaran membaca Al-Qur’an
yang diberikan dapat diajarkan secara baik dan benar.
c. Guru diharapkan dapat menggunakan media yang bervariatif dalam
penerapan pembelajaran Al-Qur’an sehingga anak menjadi tidak bosan
dan dapat menarik minat anak untuk belajar Al-Qur’an.
2. Bagi Pengelola TK Negeri Pembina Sadang Serang
a. Pengelola hendaknya dapat mengikutsertakan guru untuk mengikuti
pelatihan demi meningkatkan profesionalisme guru sehingga dapat
menerapkan pembelajaran Al-Qur’an yang benar dan tepat.
b. Pengelola diharapkan dapat menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh
guru dalam pembelajaran Al-Qur’an.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih
mendalam lagi terhadap penerapan metode kibar untuk meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an anak.
b. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode lain dan tindakan yang
berbeda dalam penelitian agar dapat memberikan temuan baru dalam
meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an anak pada Taman Kanak
83
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Agustin, Mubiar. 2009. Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rizqi Press
Akhadiah, Sabarti. 1993. Bahasa Indonesia I. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Ali, Muhammad. Kamus Bahasa Indonesia Modern. Pustaka Amani
Arikunto, Suharsimi. dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Brannon M. Wheeler. 2002. Prophets In The Qur’an: Introduction to the Qur’an and Muslim Exegesis. London: Library Cataloguing-in-Publication Data
Daradjat, Zakiah, dkk. 2011. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Daradjat, Zakiah. 2000. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Daud, Muhammad. 2002. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Dhieni Nurbiana, dkk. 2007. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka
Echols, John M dan Hasan Shadily. 2003. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia
Fatahudin. 1982. Pedoman Membaca dan Menulis Huruf Al-Qur’an Untuk Guru Agama Sekolah Dasar. Jakarta : Serajaya
Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Anak Usia Dini. Jakarta: Depdikbud
84
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ibn ‘Alawi Al-Maliki Hasani, Muhammad.____. Samudra Ilmu-Ilmu
Al-Qur’an Ringkasan Kitab al Itqan Fi ‘Ulum Al-Qur’an Karya Al Imam Jalal Al Maliki Al Hasani
Jalaluddin dan Usman Said. 2002. Filsafat Pendidikan Islam, Konsep dan Perkembangannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Maimanati, Erweesbe. 2003. Kibar A. Yogyakarta: Kibar Jogja
Madyan, Ahmad Shams. 2008. Peta Pembelajaran Al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mahmud, Abdul Halim. 2000. Tadarus Kehidupan di Bulan Al-Qur’an. Yogyakarta : Mandiri Pustaka Hikmah
Nata, Abuddin. 2003. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu
Qaradhawi, Yusuf. 2000. Bagaimana Berinteraksi Dengan Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Alkautsar
Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara
Rahman, Fazlur. 1980. Major Themes Of The Qur’an. Chicago: Bibliotheca Islamica
Sajirun, Muhammad. 2012. Membentuk Karakter Islami Anak Usia Dini. Surakarta: Era Adicitra Intermedia
Seonarto, Ahmad. 1988. Pelajaran Tajwid Praktis & Lengkap. Jakarta: Binatang Terang
Shofie, Ummi. 2008. Sayang Belajar Baca Yuk!. Surakarta: Afra Publishing
Sholihuddin, Muhammad. 2011. Mengoptimalkan Potensi Anak Menghafal
Al-Qur’an. [Online]http://metodeKibar.blogspot.com/2011/06/mengoptimalkan
potensi-anak-menghafal.html, diunduh tanggal 09 Mei 2014
85
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Solehuddin, Muhammad. 1997. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Depdikbud: IKIP Bandung
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: IKAPI
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Syafiie, Inu Kencana. 1996. Al-Qur’an dan Ilmu Politik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Syamsudin. dan Vismania. Damaianti. 2009. Metode Penelitian Tindakan Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tafsir, Ahmad. 2004. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
Tarigan, Henry Guntur. 1983. Membaca Sebagai Suatu Ketarampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Group
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Tampubolon. 1993. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa
Tim Dosen PAI UPI. 2009. Islam Tuntunan dan Pedoman Hidup. Bandung: Value Press
Umar, Muhammad Ali Chasanah. 1994. Al-Qur’an dan Pembangunan Nasional. Pekalongan: CV Bahagia
Undang, Gunawan. 2008. Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sayagatama
Usman, Basiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Pers
Usman, Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya
Vembrianto. 2002. Kamus Pendidikan. Jakarta: Grasindo
86
Rita Mawarni,2015
Meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran anak Taman Kanak Kanak melalui metode Kibar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Wiriatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya