• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prof. Fasli Jalal, Ph.D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prof. Fasli Jalal, Ph.D"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Birth rates and death rates are high

Death rate declines due to increased food production and improved medical care

Birth rates declines due to increased opportunities and acces to birth control

Birth rates and death rates are low

INDONESI A

Bagaimana proses Bonus Demografi terjadi?

TRANSISI DEMOGRAFI

• Proses transisi demografi karena penurunan fertilitas dan mortalitas

• Terjadi perubahan struktur umur penduduk:

 penurunan fertilitas akan menurunkan proporsi penduduk usia muda

 penurunan mortalitas akan meningkatkan harapan hidup, proporsi

penduduk usia kerja dan lansia.

• Rasio ketergantungan menurun karena penurunan proporsi penduduk

(3)

0 50 100 150 200 250 P opu la si da la m Ju ta Tahun

Tren Jumlah Anak-Anak, Usia Kerja dan Manula, Indonesia, 1950-2050

Anak-anak 0-14

Manula 65+

Usia Kerja

Transisi Demografi akan menciptakan

Peluang BONUS DEMOGRAFI pada 2012-2045

Sumber : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo SE MA PhD Head of Masters Program on Population and Labor University of Indonesia; 2011

(4)

BONUS DEMOGRAFI AKAN

TEREALISIR BILA:

 Suplai tenaga kerja yang besar dan

berkualitas akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat

 Perempuan yang semakin terdidik

memasuki pasar kerja lebih banyak shg membantu peningkatan

pendapatan keluarga

 Tabungan masyarakat meningkat

dan diinvestasikan secara produktif

 Kebijakan investasi pemerintah dan

swasta yg membuka lapangan kerja

(5)

1971 2000 2010 2020-2030 Windows of Opportunity >2045 86 Anak dan lansia per 100 usia produktif 54 Anak dan lansia per 100 usia produktif 51 Anak dan lansia per 100 usia produktif 44 Anak dan lansia per 100 usia produktif >50 Naik terus karena naiknya proporsi lansia

Rasio ketergantungan dan Bonus Demografi

Source : Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo SE MA PhD Head of Masters Program on Population and Labor University of Indonesia; 2011

2028-2031 >2045 47 Anak dan lansia per 100 usia produktif >50 Naik terus karena naiknya proporsi lansia. Berdasarkan proyeksi SP2010 Window of Opp menyempit dan Angka ketergantungan tidak lagi serendah yang diharapkan

(6)

Pengalaman Internasional

6 1960 - 2000 Pert. GDP/th (%) Kontribusi (%) Bonus Demografi thd pert. ekonomi Cina 7.0 9.2 Korsel 7.3 13.2 Singapura 8.2 13.6 Thailand 6.6 15.5 Turunnya dependency ratio

berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi

Sumber: 1. UN Population Prospect Rev. 10 dan Mawson &

Kinugasa 2005

2. Mawson, A and Kinugasa T, 2005. East Asian Economic Development: Two Demographic Dividend

(7)

AKAN MENJADI BONUS

ATAU BENCANA?

(8)

• MENJADI BENCANA BILA KUALITAS

SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA

RENDAH SEHINGGA TIDAK PRODUKTIF

(9)

Sudahkah kita Menyiapkan

(10)

Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka 45.93 43.55 41.20 38.34 30.57 20.01 10.75 5.43 1.58 0.28 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90+ K el o mpo k u mur

Jumlah Penduduk (juta)

Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045) Strukutur Penduduk Indonesia

Tahun 2010

45-54 tahun 35-44 tahun

Periode Bonus Demografi 2012-2045

Paud HI Pendidikan karakter Pendidikan Menengah Universal

Pendidikan karakter

Strategi Pembangunan Keluarga Indonesia

Generasi yang cerdas komprehensif: a.l produktif, inovatif, damai dlm interaksi sosialnya, sehat dan

menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan

berperadaban unggul

Sasaran Kelompok Strategis

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011

23.6 22.3 20.5 19.3 15.4 10.3 5.2 2.4 0.7 0.1 22.3 21.3 20.7 19.0 15.2 9.7 5.6 3.1 0.9 0.2 30 20 10 0 10 20 30 0-9 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90+ Laki-laki Perempuan PEMBANGUNAN KELUARGA : balita dan anak, remaja, lansia

(11)

ANGKA KEMATIAN BAYI DAN ANAK DI INDONESIA TAHUN 1991-2012

Sumber data: SDKI Tahun 1991, 1994, 1997, 2002, 2007 dan 2012

(12)

Pertumbuhan massa tubuh dan komposisi badan

Metabolisme

glukosa, lipids, protein Hormon/receptor/gen Perkembangan otak Kognitif dan Prestasi belajar Kekebalan Kapasitas kerja Diabetes, Obesitas, Penyakit jantung dan

pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas lansia

Gizi pada

1000 hari pertama kehidupan

(janin dan bayi 2 tahun)

Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

Mati

Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN,

PENTING!!!

(13)

ANALISIS MASALAH KESEHATAN

DAN FAKTOR DETERMINAN

(14)

Transisi Epidemiologi

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)

• Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat

• Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku

hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll)

Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015

14 Cedera 7% Penyakit Tidak Menular 37% Penyakit Menular 56% Cedera 8% Penyakit Tidak Menular 49% Penyakit Menular 43% Cedera 9% Penyakit Tidak Menular 58% Penyakit Menular 33% 1990 2000 2010 2015

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur

Cedera 13% Penyakit Tidak Menular 57% Penyakit Menular 30%

(15)

Perubahan Beban Penyakit

Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)

15

Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015

1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke

2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin

3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik

4 Stroke 4 Diare 4 Kanker

5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus

6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis

7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi

13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis

• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian dan kesakitan terbesar

• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes)

• Tanpa upaya kuat, tren peningkatan PTM ke depan masih terjadi

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs)  hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur

(16)

Akibat Pernikahan Usia Dini

“Early marriage is associated with a number of poor social and physical outcomes for young women and their offspring. They attain lower schooling, lower social status in their husbands’ families, have less reproductive control, and suffer higher rates of maternal mortality and domestic violence. They are often forced out of school without an education, their health is affected because their bodies are too immature to give birth.”

Consequences of Early Marriage for Women in Bangladesh, Erica Field

Harvard University, September 2004. Pernikahan Dini Lama Sekolah Rendah Subordinasi Keluarga Hak Kespro Rendah Peluang Kematian Ibu Tinggi KDRT Drop Out Sekolah tinggi 16

(17)

PENDEWASAAN USIA KEHAMILAN

Pendewasaan usia kehamilan menurunkan kejadian stunting, bayi berat lahir rendah dan angka kematian bayi

(18)

Rencana Remaja dalam berkeluarga

BAIK , jika

 umur menikah rencananya

laki-laki >= 25 tahun dan wanita >= 20 th

keinginan punyai anak =< 2 anak  Jarak kelahiran >= 2 tahun

merencanakan memakai suatu cara kontrasepsi

18

(19)

 Remaja wanita berpeluang memiliki rencana kehidupan berkeluarga lebih baik 1,9 kali dibandingkan laki-laki

 Remaja yang mempunyai pengetahuan alat/cara KB

berpeluang memiliki rencana kehidupan keluarga lebih baik 10 kali dibandingkan yang tidak mempunyai pengetahuan

 Remaja umur 20-24 tahun berpeluang memiliki rencana

kehidupan berkeluarga lebih baik 1,2 kali dibandingkan umur 15-19 th

 Remaja yang terpapar informasi pendewasaan umur

perkawinan berpeluang 1,67 klai lebih baik dibandingkan yang tidak terpapar

 Remaja yang terpapar informasi KB berpeluang memiliki rencana kehiudupan berkeluara lebih baik 1,59 kali lebih dibandingkan yang tidak terpapar 19

(20)

 Remaja yang pernah menghadiri pertemuan masyarakat

membahasa Kes pro berpeluang memiliki rencana kehidupan berkeluarha lebih baik 1,5 kali dibandingkan yg tidak pernah hadir

Faktor yang paling berpengaruh terhadap perencanaan remaja

dalam kehidupan berkeluarga yaitu pengetahuan tentang alat/cara KB.

 Remaja yang mengetahui minimal 1 metode/cara kontrasepsi berpeluang 7 kali mempunyai rencana kehidupan berkeluarga lebih baik dibandingkan yang tidak mengetahui.

20

(21)

Hubungan seks pranikah

8,3% remaja laki-laki dan 1% remaja perempuan usia 15-24 tahun melakukan hubungan seks

pranikah

2,7% remaja usia 15-19 tahun dan 9,9% remaja usia 20-24 tahun melakukan hubungan seks pranikah

Perilaku dalam berpacaran

Hampir 80% pernah berpegangan tangan

48,2% remaja laki-laki dan 29,4% remaja perempuan pernah berciuman

29,5% remaja laki-laki dan 6,2% remaja perempuan pernah saling merangsang

(22)

21% remaja laki-laki dan 2% remaja perempuan

memiliki teman yang pernah melakukan hubungan seks pranikah

Sekitar 70% remaja terpapar terhadap semua jenis media  paling banyak televisi

Sekitar 60% remaja terpapar terhadap informasi tetang HIV-AIDS dan <30% terpapar terhadap informasi tentang PUP dan IMS.

Sekitar 7% remaja pernah mengikuti kegiatan

kemasyarakatan yang berkaitan dengan Kespro

(23)

Determinan hubungan seks pranikah Umur

Jenis kelamin

Sikap terhadap hubungan seks pranikah Perilaku dalam berpacaran

Keterpaparan terhadap informasi tentang HIV-AIDS

Pengaruh teman sebaya Peran masyarakat

(24)

Investasi pendidikan dgn skill dan kompetensi serta ETOS yg tinggi utk penyerapan tenaga kerja

Menurunnya angka kelahiran,

meningkatnya penduduk usia kerja

Bonus demografi dan pertumbuhan

ekonomi

Good governance kondusif utk investasi

penciptaan lapangan kerja

Pekerja sehat produktif dimulai dari kecukupan pangan dan gizi, kespro

Kebijakan ekonomi kondusif utk penciptaan

lapangan kerja dan kredit mikro

Pemanfaatan Bonus Demografi :

Dengan Meningkatkan Kualitas Penduduk

Source: SM Adioetomo, diadaptasi dari Population Reference Bureau (PRB), 2013

Peningkatan peluang kerja perempuan dan

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan bangsa kambing di dunia mengarah kepada tiga produk utama yaitu daging, susu dan bulu (mohair). Di Indonesia, daging kambing dihasilkan terutama oleh jenis kambing

Karena ada hubungan antara paritas dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan, maka perlu koping efektif pada ibu hamil untuk menanggulangi

Aspek yang diukur dalam pelaksanaan penyuluhan adalah efektifitas penyuluhan, pengetahuan, sikap dan keterampilan petani terhadap pemanfaatan mikroorganisme lokal keong

Dalam rangka menjamin pasien memperoleh pelayanan asuhan keperawatan berkualitas, maka perawat sebagai pemberi pelayanan harus bermutu, kompeten, etis

3.3 Pengaruh Pretreatment Asam Nitrat Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan produksi biogas antara sekam padi yang diberikan perlakuan awal dengan suasana asam

Dalam bab ini membahas tentang Pemeliharaan Papan Hubung Bagi Tegengan Rendah (PHB-TR) pada jaringan distribusi pada PT PLN (Persero) Unit Layanan Salatiga.. BAB

Jadi saya tidak menyalahkan siapa-siapa, yang tadi harapan saya sebenarnya yang paling terakhir itu mengecualikan untuk Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014, saya

Walaupun, kemungkinan sumber bola tersebut tidak merepresentasikan driving force  untuk aliran fluida pada sistem geotermal, namun memberikan pengetahuan untuk