• Tidak ada hasil yang ditemukan

SALWA VALENSIA FIXED ASSET. PT. Ansa Sehati S M K N E G E R I 23 J A K A R T A. XI Akuntansi I. Jalan Mawar Indah No.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SALWA VALENSIA FIXED ASSET. PT. Ansa Sehati S M K N E G E R I 23 J A K A R T A. XI Akuntansi I. Jalan Mawar Indah No."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

S

ALWA

V

ALENSIA

XI Akuntansi I

FIXED ASSET

PT. Ansa Sehati

Jalan Mawar Indah No. 21, Jakarta Pusat

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memberikan

saya kesempatan untuk membuat makalah Aktiva Tetap ( Fixed Asset ) tepat pada

waktunya.

Makalah ini dibuat oleh Salwa Valensia dengan bimbingan Bu Lestari Manurung

S.Pd. Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan siswa. Agar siswa lebih kreatif dalam

belajar.

Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

saya dalam mengerjakan makalah ini :

1. Orang tua, kakak, dan adik tersayang atas restu dan dorongannya kepada

saya.

2. Bu Lestari Manurung S.Pd selaku guru yang membimbing saya dalam

mengerjakan makalah ini.

3. Teman teman tersayang yang telah memberikan semangat kepada saya.

4. Dan, semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung.

Saya menyadari bahwa penulisan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan

dan keterbatasan waktu, kemampuan dan pengetahuan bahkan masih jauh dari

kesempurnaan. Saran dan kritik saya perlukan untuk menyempurnakan makalah

ini.

Jakarta, November 2013

(3)
(4)

Pengertian aktiva tetap

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai

atau dengan cara dibangun, yang digunakan dalam operasional perusahaan,

tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan

mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Pengelompokan harta tetap

A. Dari sisi wujud harta tetap

- Tangible asset adalah harta tetap yang memiliki wujud kebendaan yang

nyata seperti : tanah, mesin, bangunan, peralatan, kendaraan dll.

- intangible asset adalah harta yang tidak memiliki fisik nyata, tapi memiliki

nilai ekonomis yang tinggi seperti : hak guna bangunan ( HGB ) hak guna

usaha ( HGU ), hak patent, hak cipta, franchise, organization cost, hak

pengusahaan hutan ( HPH ) dll.

B. Dari sudut disusutkan atau tidak, harta tetap dapat dibagi menjadi :

- Harta tetap yang disusutkan ( depreciated plant asset ) yang termasuk

kelompok ini adalah peralatan, gedung, kendaraan, mesin dll.

- Harta tetap yang tidak disusutkan ( undepreciated plant asset ) yang

termasuk kelompok ini adalah tanah.

(5)

 Straight Line Method

Metode ini menganggap bahwa harta tetap dimanfaatkan dengan cara yang sama dari tahun – ketahun, sehingga besar penyusutan harta tetap tiap periode akuntansi adalah sama. Penyusutan dengan cara ini dapat dilakukan dengan memakai rumus sebagai berikut :

P = HP - NS

UE

Keterangan :

P = Penyusutan per periode

HP = Harga perolehan dari harta tetap

NS = Nilai residu

UE = Umur ekonomis

Rumus ini bias dimodifikasi sebagai berikut

P

= 1 / UE x 100% x ( HP – NS )

 Example

1.) PT. Ansa Sehati on the 1 january 2008 purchased a machine at a price of Rp. 74.000.000,-. VAT 10%, freight Rp. 5.000.000, installation cost Rp. 2.000.000,-. This engine is expected to have a usefull life of 5 years with a residual value of Rp. 7.000.000,-. This machine is a able to work for 42 hours of work and be able to produce 30.000 units of goods.

Answer :

A. Depreciation expense per year the cost of this machine is :

purchase price Rp. 74.000.000

VAT 10% x Rp. 74.000.000,- = Rp. 7.400.000

freight = Rp. 5.000.000

installation cost = Rp. 2.000.000 +

Amount of surcharge Rp. 14.400.000 +

The cost of the machine Rp. 88.400.000

Depreciation / year = Rp. 88.400.000 - Rp.7.000.000 5 = Rp. 16.280.000 A. Depreciation Tables Year Acquaisition price Derpeciation expense Acc. depreciation Book value 2008 Rp. 88.400.000 Rp. 16.280.000 Rp. 16.280.000 Rp. 72.120.000 2009 Rp. 88.400.000 Rp. 16.280.000 Rp. 32.560.000 Rp. 55.840.000 2010 Rp. 88.400.000 Rp. 16.280.000 Rp. 48.840.000 Rp. 39.560.000 2011 Rp. 88.400.000 Rp. 16.280.000 Rp. 65.120.000 Rp. 23.280.000 2012 Rp. 88.400.000 Rp. 16.280.000 Rp. 81.400.000 Rp. 7.000.000 Jumlah Rp. 81.400.000

(6)

 The Sum Of The Year method

Penyusutan dengan metode ini dapat dicari dengan cara menjumlahkan semua angka dari umur ekonomis dari harta tetap yang bersangkutan. Jumlah angka tahun adalah jumlah dari digit umur ekonomis suatu harta tetap. Misalnya bila umur ekonomis harta tetap adalah :

a. Umur ekonomis 3 tahun maka JAT = 3 + 2 + 1 = 6

b. Umur ekonomis 8 tahun maka JAT = 8 + 7 + 6 + 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 36 Jumlah angka tahun juga dapat dicari dengan rumus :

JAT

= N ( N + 1 )

2

a. Umur ekonomis 3 tahun maka JAT = ( 3 x 4 ) / 2 = 6

b. Umur ekonomis 8 tahun maka JAT = ( 8 + 9 ) / 2 =36

Rumus ini dapat dimmodifikasi sebagai berikut :

Sisa umur aktiva tetap

x jumlah yang harus di

susutkan

jumlah angka tahun umur aktiva tetap

 Example

1.) PT. Ansa Sehati a on the 1 january 2000 to buy a car with a price of Rp. 140.000.000,- containers. Dated 2 september 2000 issued under the name of cost Rp. 3.000.000,- making body oof the car Rp. 2.100.000,-, vehicle operation Rp. 2.500.000,-. This vehicle has a usefull life of 5 years with a residual value of Rp. 4.200.000,- . and based on this vehicle tax classification indude the accounts of non first building.

Answer :

A.

Depreciation expense per year

the cost of this machine is :

purchase price Rp40.000.000

cost under the name = Rp. 3.000.000

making body of the car = Rp. 2.100.000

operation of the vehicle = Rp. 2.500.000 +

Amount of surcharge Rp. 7.600.000 +

(7)

B. Depreciation / year

x Rp. 143.400.000 = Rp. 47.800.000

x Rp. 143.400.000 = Rp. 38.240.000

x Rp. 143.400.000 = Rp. 28.680.000

x Rp. 143.400.000 = Rp. 19.120.000

x Rp. 143.400.000 = Rp. 9.560.000

C. Depreciation tables

Year

Acquisition

price

Depreciation

expanse

depreciation

Acc.

Book value

2000 Rp.

147.600.000

Rp. 47.800.000

Rp.

47.800.000

Rp.

99.800.000

2001 Rp.

147.600.000

Rp. 38.240.000

Rp.

86.040.000

Rp.

61.560.000

2002 Rp.

147.600.000

Rp. 28.680.000

Rp. 114.720.000 Rp.

32.880.000

2003 Rp.

147.600.000

Rp. 19.120.000

Rp.

133.840.000

Rp.

13.760.000

2004 Rp.

147.600.000

Rp. 9.560.000

Rp.

143.400.000

Rp.

4.200.000

Jumlah

Rp. 143.400.000

(8)

 Double Declining Balance Method

Penyusutan tiap tahun penggunaan aktiva tetap ditentukan berdasarkan

persentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan.

Persentase penyusutan ditetapkan sebesar dua kali persentase penyusutan

menurut metode garis lurus .

Penyusutan pertahun : 2 x persen garis lurus x nilai buku

Persentase penyusutan : 2 x 20% = 40%

Example

1.) Pt. Ansa Sehati on the of 1 april 1998 to buy a machine with a price Rp.

90.000.000,- . transportation cost Rp. 5.200.000,-, insrallation cost Rp.

3.800.000 and cost of tes Rp. 3.000.000,-. This machine has the estimated

usefull life of 5 years with residual value of

Rp. 10.000.000,- machine during its utilization is estimated to be able to work

for 38 hours and can produce goods 420.000 units.

Answer :

A. Depreciation expense per year

The cost of this machine is :

purchase price

Rp. 90.000.000

transportation cost Rp. 5.200.000

installation cost

Rp. 3.800.000

trail cost

Rp. 3.000.000 +

Amount of surcharge

Rp. 12.000.000 +

the cost of the machine Rp. 102.000.000

B. The percentage of straight line :

x 100% = 20% x 2 = 40%

C. Year depreciation :

I =

x 40% x Rp. 102.000.000 = Rp. 30.600.000

II =

40% x Rp. 71.400.000 = Rp. 28.560.000

III = 40% x Rp. 42.840.000 = Rp. 17.136.000

IV = 40% x Rp. 25.704.000 = Rp. 10.281.000

V =

40% x Rp. 15.422.400 = Rp. 6.168.960

VI =

x 40% x Rp. 9.253.440 = Rp. 925.344

(9)

D. Depreciation tables

Yea

r

Explation

Depreciation

expense

depreciation

Acc.

Book value

I

Depreciation

year 4/12

Rp. 30.600.000 Rp. 30.600.000 Rp. 71.400.000

II

Depreciation

year 1999

Rp. 28.560.000 Rp. 59.160.000

Rp. 42.840.000

III

Depreciation

year 2000

Rp. 17.136.000

Rp. 76.296.000 Rp. 25.704.000

IV

Depreciation

year 2001

Rp. 10.281.000

Rp. 86.577.000

Rp. 15.422.400

V

Depreciation

year 2002

Rp. 6.168.960

Rp. 92.745.960 Rp. 9.253.440

VI

Depreciation

year 2003

Rp. 925.344 Rp. 93.671.304

Rp. 8.328.096

Jumlah

Rp. 93.671.304

(10)

 Methods of working hours

Adalah metode perhitungan penyusutan harta tetap yang didasari pada perkiraan kemampuan harta tetap yang bersangkutan pekerja, selama umur manfaatnya. Metode ini paling banyak diaplikasi pada perhitungan penyusutan harta tetap mesin. Cara perhitungan penyusutan dengan cara ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Penyusutan per tahun = Jam kerja tahun ke - n x ( Harga perolehan - Residu )

Total Jam Kerja

Rumus ini juga bias dibuat dengan terlebih dahulu memperhitungkan penyusutan per unit barang. Lalu setelah itub dikalikan dengan unit produksi masing – masing tahun.

Perhitungannya adalah sebagai berikut :

Harga perolehan - Residu x ( Jam kerja tahun ke - n )

Total Jam Kerja

Example :

Pt. Ansa Sehati on 2 january 2007 to buy a machine with price Rp. 70.000.000. dated 4 january 2007, the costs incurred until the machine can be used are : transportation costs Rp. 2.400.000, the cost of installing Rp. 2.000.000 and expenses Rp. 1.700.000 trials. This machine has the estimated useful life of 5 years with a residual value of Rp. 5.000.000. this machine is able to work for 24.000 hours and produce 600.000 units. Summary of work hours and the number of items to be produced during its economic life is :

Year Office hours Production unit

2007 4000 80.000 2008 6.000 220.000 2009 4.500 98.000 2010 4.300 97.000 2011 5.200 105.000 Jumlah 24.000 600.000

(11)

Answer :

A. Depreciation expense per year

The cost of this machine is

Purchase price Rp. 44.000.000 Transportation costs Rp. 2.300.000

Installation costs Rp. 2.000.000 Trial costs Rp. 1.700.000

Amount of surcharge Rp. 6.000.000 + The cost of the machine Rp. 50.000.000

B.

Depreciation / year :

Depreciation year 2007 = 4.000 x Rp. 45.000.000 = Rp. 7.500.000 24.000 Depreciation year 2008 = 6.000 x Rp. 45.000.000 = Rp. 11.250.000 24.000 Depreciation year 2009 = 4.500 x Rp. 45.000.000 = Rp. 8.437.500 24.000 Depreciation year 2010 = 4.300 x Rp. 45.000.000 = Rp. 8.062.500 24.000 Depreciation year 2011 = 5.200 x Rp. 45.000.000 = Rp. 9.750.000 24.000

c.

Depreciation tables

Year

Acquisition

Price

Depreciation

Expense

Accumulated

Depreciation

Book Value

2007

Rp. 50.000.000 Rp. 7.500.000 Rp. 7.500.000 Rp. 42.500.000

2008

Rp. 50.000.000 Rp. 11.250.000

Rp. 18.750.000

Rp. 31.250.000

2009

Rp. 50.000.000 Rp. 8.437.500 Rp. 27.187.500

Rp. 22.812.500

2010

Rp. 50.000.000 Rp. 8.062.500 Rp. 35.250.000 Rp. 14.750.000

2011

Rp. 50.000.000 Rp. 9.750.000 Rp. 45.000.000 Rp. 5.000.000

Jumlah

Rp. 45.000.000

Referensi

Dokumen terkait

Gejala tersebut : dorongan untuk sering buang air kecil , peradangan pada alat kelamin atau vagina , pembakaran dan sensasi gatal pada vagina yang disertai

tersebut sesuai dengan hasil penelitian efek fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi terhadap aktivitas fagositosis makrofag dari cairan peritoneum mencit jantan

Bahan organik mempunyai peranan penting dalam pembentukan dan stabilitas agregat tanah dan penambahan sisa- sisa tanaman secara terus- menerus dapat meningkatkan kandungan

Penyusunan skripsi ini akan dilakukan dengan mempelajari mengenai gambaran kemiskinan yang ada di Indonesia, terutama mengenai golongan masyarakat miskin yang menjalankan usaha

Perumusan masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah dapat menentukan kondisi optimum suhu dan waktu reaksi metanolisis minyak curah, dan mengetahui hasil produk

1 Abdullah Fitriantoro & Rekan Andhika Plasa Blok A3, Surabaya Surabaya 031 - 5473634 021 5471072 Rudi Ardiyanto, S.T.. Citra Wisata Blok

Zat warna bejana yang dirubah menjadi zat warna bejana larut umumnya adalah zat warna bejana jenis IK yang molekulnya relatif kecil, sehingga afinitas zat

Beberapa pembelajaran yang bisa diambil dari penelitian Asuransi Indeks Iklim menurut Boer (2014) adalah: 1) mitra lokal dan penyuluh pertanian harus terlibat dalam desain