• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS HASIL OBSERVASI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP/MTs MUHAMMADIYAH KABUPATEN BANYUMAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS HASIL OBSERVASI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP/MTs MUHAMMADIYAH KABUPATEN BANYUMAS."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 14 Lampiran 15 Lampiran 16 Lampiran 17 Lampiran 18 Lampiran 19 Lampiran 20 Lampiran 21 Lampiran 22 Lampiran 23 ...

Homogenitas Data Posttes

...

Uji Normalitas Data Awal

...

Homogenitas Data

Awal...

Data Posttes Kemampuan Menulis Teks Hasil Observasi...

RPP

(STAD)...

RPP (

GI)...

RPP (

CIRC)...

Hasil Analisis Variasi Dua Jalan ...

Hasil Uji Lanjut Menggunakan Metode

Scheffe... 251 276 280 \ BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia. Mempunyai karya dalam bidang menulis merupakan salah satu cara

untuk memerankan diri dalam sejarah kehidupan. Seorang dengan menulis dapat

menaikkan pangkatnya dan mahasiswa dengan menulis dapat mengakhiri studinya.

Menulis merupakan suatu karya awal yang harus dimiliki oleh seorang pelajar. Salah satu

kompetensi awal siswa yang harus dimiliki dalam taraf sekolah menengah pertama yaitu

dapat menulis teks hasil observasi. Menulis adalah suatu keterampilan yang melatih

(2)

commit to user

menulis merupakan hal yang bermanfaat dalam kehidupan. Manusia tanpa tulisan adalah

manusia yang tertinggal dari peradapan.

Menulis merupakan hal yang penting dalam peradapan manusia. Namun, terdapat

berbagai permasalahan dalam bidang menulis di dunia pendidikan. Berdasarkan hasil

wawancara dengan guru-guru bahasa indonesia di Kabupaten Banyumas kegiatan menulis

masih kurang diikuti baik oleh siswa maupun oleh guru. Dikalangan guru-guru sendiri

masih sangat kurang dalam mengikuti kegiatan menulis. Banyak yang mengeluh bahwa

menulis itu merupakan suatu kegiatan yang sulit dan melakukannya membutuhkan waktu

yang lama sehingga membuat mereka malas untuk menulis.

Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa pada bulan April dan Mei terkait

dengan kompetensi menulis laporan dan di dalam kurikulum 2013 disebut dengan teks

hasil observasi siswa SMP/MTs. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa

kemampuan siswa dalam menulis masih rendah. Hal itu terlihat pada nilai-nilai yang

diperoleh siswa terkait dengan kemampuan dalam menulis terutama menulis teks hasil

observasi. Dalam wawancara tersebut menunjukkan bahwa dalam pembelajaran menulis

teks hasil observasipada siswa belum mampu mewujudkan kompetensi menulis teks hasil

observasiyang baik. Hal tersebut dapat dikarenakan oleh beberapa faktor misalnya, model

pembelajaran yang dipilih guru kurang menarik, motivasi dalam diri siswa kurang, sarana

dan prasarana yang kurang mendukung kemampuan siswa dalam menulis teks hasil

observasi.

Biasanya guru dalam mengajarkan kompetensi menulis teks hasil observasi yaitu

dengan menggunakan contoh yang sudah ada. Siswa hanya diberi kerangka sistematika

tentang laporan saja dan penugasan dilakukan secara kelompok. Oleh karena itu siswa

labih fokus pada contoh yang diberikan oleh guru. Sehingga, hasilnyapun tidak jauh dari

contoh bahkan ada yang hanya copy paste dari internet. Hasil copy paste tersebut langsung

dikumpulkan oleh siswa tanpa membacanya lebih dalam. Banyak isi yang tidak sesuai

dengan pengetahuan anak SMP/MTs. Dalam pembuatan secara kelompok membuat hal

tersebut menjadi bias karena seharusnya hal tersebut dapat dikuasai oleh setiap individu.

Penelitian yang dilakukan oleh Hegelhud dan Kock (2003:75) menyimpulkan bahwa

rendahnya keterampilan menulis siswa selain disebabkan oleh faktor pembelajaran di

sekolah, juga disebabkan oleh faktor dalam diri siswa dan faktor lingkungan. Faktor

ketertarikan dan kesiapan dalam diri siswa sendiri memiliki pengaruh yang cukup

signifikan dalam menentukan keberhasilan dalam menulis. Jika siswa memiliki

(3)

commit to user

keterampilan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam

menulis laporan.

Salah satu faktor penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa adalah kurang

siapnya siswa dalam menerima pembelajaran. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Bruner

(2006: 47), faktor kesiapan sebagai readiness yang merupakan bekal awal bagi seseorang

untuk belajar. Kesiapan organisme akan berimbas pada lebih mudahnya seseorang dalam

merespon sesuatu yang akan dipelajarinya. Jika seseorang siap untuk belajar maka proses

belajar akan mudah untuk dilakukan, sebaliknya jika organisme tidak siap akan mengalami

kesulitan dalam mempelajari respon tersebut.

Selain faktor kesiapan siswa dalam melakukan kegiatan terampil menulis, juga perlu

proses yang memungkinkan ke arah itu. Suasana pembelajaran sangat mempengaruhi

kesungguhan siswa dalam melakukan suatu kegiatan. Namun, terkadang suasana

pembelajaran yang sudah berlangsung, dirasakan kurang kondusif. Selain itu, faktor

lingkungan juga mendukung adanya keterampilan menulis yang baik yaitu dengan

memberikan dukungan aktivitas pembelajaran menulis adalah model pembelajaran yang

dapat menarik siswa. Ketersedian sumber bacaan dalam perpustakaan sebagai referensi

untuk menulis itu juga mempengaruhi motivasi siswa dalam menulis. Latihan menulis

secara teratur dalam sekolah didorong dengan motivasi internal dan eksternal pada diri

siswa tersebut.

Faktor penting yang menyebabkan motivasi siswa kurang dalam pembelajaran

menulis adalah kurang tepatnya penerapan model pembelajaran yang dipilih oleh guru.

Pemilihan model pembelajaran yang tidak tepat dapat mengakibatkan proses pembelajaran

menjadi kurang optimal, bahkan cenderung membosankan. Hal tersebut membuat motivasi

siswa jadi kurang dalam mengikuti pembelajaran. Adanya model pembelajaran yang tepat

dapat menjadi stimulus siswa dalam pembelajaran menulis. Model pembelajaran yang ada

tentunya guru harus pintar memilih mana yang lebih tepat digunakan pada materi tersebut.

Upaya peningkatan kualitas pembelajaran harus terus diupayakan, baik oleh guru

maupun semua pihak yang terkait langsung dalam penyelenggaraan pendidikan di

Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan prestasi belajar siswa yang lebih baik

karena banyak anak yang masih kurang. Prestasi belajar siswa dipengaruhi banyak faktor,

dua diantaranya adalah motivasi belajar siswa dan model pembelajaran yang digunakan

guru. Sejalan dengan kurikulum 2013 yang menjadikan student center, seharusnya guru

dalam melaksanakan pembelajaran mempertimbangkan model pembelajaran yang sesuai

(4)

commit to user

kreatif. Menurut Karp dan Yoels (dalam Isjoni 2012:19) menyatakan bahwa strategi yang

paling sering dilakukan untuk membuat siswa menjadi lebih aktif adalah dengan diskusi

dalam kelas. Namun, pada kenyataanya diskusi kelas ini belum bisa membuat aktif semua

siswa, hanya siswa yang menonjol saja yang biasanya lebih aktif di dalam kelas. Diskusi

dapat mendorong siswa untuk saling bekerja sama. Cara belajar aktif merupakan cara

belajar yang dituntut dari siswa, agar mereka dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Oleh

karena itu, guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat untuk mendorong siswa

belajar melakukan penalaran. Salah satu model berkembang saat ini yaitu model

pembelajaran kooperratif. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang

berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar ( Sugiyanto, 2009:37).

Berdasarkan hasil penelitian Thomson (dalam Kusno, 2002 : 69) dapat dikemukakan

beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembelajaran kooperatif adalah meningkatkan

pencurahan waktu pada tugas, meningkatkan rasa harga diri, memperbaiki kehadiran,

saling memahami adanya perbedaan individu, mengurangi konflik antar pribadi,

mengurangi sikap apatis, memperdalam pemahaman, meningkatkan motivasi,

meningkatkan hasil belajar dan menguatkan retensi. Bertolak dari pokok

persoalan-persoalan itulah yang menjadi stimulus kepada peneliti untuk melakukan penelitian

tentang pengaruh model pembelajaran kooperative tipe Students Team Achievement

Division dan model pembelajaran Group Investigation terhadap kemampuan siswa dalam

menulis teks hasil observasiditinjau dari motivasi siswa. Pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran yang menekankan pada kerjasama dua orang atau lebih untuk

memecahkan masalah bersama-sama. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar

melalui penempatan siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling

bekerja sama dan membantu memahami suatu bahan pembelajaran. Tujuan model

pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi yang dapat memacu keberhasilan

individu melalui kelompoknya.

Salah satu bentuk model pembelajaran yang merupakan bagian dari pembelajaran

kooperatif adalah model Student Teams Achievement Division yang selanjutnya akan

peneliti sebut dengan STAD. Penelitian STAD telah dikembangkan searah dengan

munculnya paradigma baru dalam pembelajaran, yaitu konstruktivisme. STAD dianggap

mewakili keaktifan yang disyaratkan oleh konstruktivisme. Berdasarkan penelitian yang

(5)

commit to user

teams achievement divisions (STAD) mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa

dan meningkatkan kepekaan sosial.

Selain model pembelajaran STAD juga ada model pembelajaran Group Investigation

yang selanjutnya akan peneliti sebut dengan GI. Model GI seringkali disebut sebagai

model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Hal ini disebabkan oleh model

pembelajaran ini memadukan beberapa landasan pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan

konstruktivistik, democratic teaching, dan kelompok belajar kooperatif. Berdasarkan

pandangan konstruktivistik, proses pembelajaran dengan model GI memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam

proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik melalui

investigasi. Democratic teaching adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh

nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan,

menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keberagaman peserta didik.

Model pembelajaran selanjutnya adalah Cooperative Integrated Reading and

Composition yang sering disebut dengan CIRC. CIRC termasuk salah satu model

pembelajaran cooperative learning yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif

terpadu membaca dan menulis. CIRC termasuk salah satu tipe model pembelajaran

cooperative learning. Pada awalnya model CIRC diterapkan dalam pembelajaran bahasa.

Dalam kelompok kecil para siswa diberi suatu teks bacaan (cerita/novel) kemudian siswa

latihan membaca atau saling membaca, memahami ide pokok, saling merevisi, dan menulis

ikhtisar cerita atau tanggapan terhadap isi cerita atau untuk mempersiapkan tugas tertentu

dari guru.

Bertolak dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka identifikasi

permasalahannya adalah sebagai berikut: (a) bagaimanakah meningkatkan kemampuan

menulis teks hasil observasi; (b) faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi

kemampuan menulis teks hasil observasi; (c) apakah motivasi siswa dapat berpengaruh

dengan kemampuan siswa dalam menulis teks hasil observasi; (d) seberapa besar

pengaruh motivasi dalam model pembelajaran STAD, model pembelajaran Group

Investigation (GI) dan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap

kemampuan siswa dalam menulis teks hasil observasi; dan (e) apakah semakin tinggi

motivasi siswa dalam penerapan model pembelajaran Students Team Achievement Division

(STAD), model pembelajaran Group Investigation (GI) dan Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis

(6)

commit to user

menulis yang akan dikaji adalah menulis teks hasil observasi; (b) motivasi yang akan

dibahas adalah motivasi belajar dalam diri siswa itu sendiri (intern); (c) model

pembelajaran Students Team Achievement Division (STAD), model pembelajaran Group

Investigation (GI) dan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

B. Rumusan Masalah

Mendasarkan pada uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, diajukan

beberapa rumusan masalah sebagai berikut.

1. Apakah ada perbedaan kemampuan menulis teks hasil observasi siswa antara yang

belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Students Team

Achievement Division, Group Investigation, dan Cooperative Integrated Reading and

Composition?

2. Apakah ada perbedaan kemampuan menulis teks hasil observasi antara siswa yang

memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah?

3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran kooperative tipe Students Team

achievement Division, Group Investigation dan Cooperative Integrated Reading and

Composition dengan motivasi siswa terhadap kemampuan menulis teks hasil

observasi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

menemukan:

1. Perbedaan kemampuan menulis teks hasil observasi siswa yang lebih baik dengan

menggunakan model pembelajaran kooperative tipe Students Team Chievement

Division, Group Investigation dan Cooperative Integrated Reading and Composition.

2. Perbedaan kemampuan menulis teks hasil observasi siswa yang lebih baik antara siswa

yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah.

3. Interaksi antara model pembelajaran kooperative tipe Students Team Achievement

Division, Group Investigation dan Cooperative Integrated Reading and Composition

dengan motivasi siswa terhadap kemampuan menulis teks hasil observasi.

D. Manfaat Penelitian

(7)

commit to user

Secara teoretis hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan,

terutama keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menulis teks hasil observasi

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Lembaga Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

atau Madrasah Tsanawiyah. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan sebagai model

pembelajaran yang dapat membantu pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas

dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis terhadap

keterampilan menulis teks hasil observasi. Berikut manfaat yang dapat diperoleh dari hasil

penelitian ini:

a. Bagi siswa:

hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai upaya menumbuhkan dan

meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis teks hasil

observasi.

b. Bagi guru:

hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru, khususnya guru Bahasa Indonesia

yaitu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dalam menulis teks hasil

observasi.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KAJIAN PUSTAKA

Sejumlah penelitian yang relevan dengan penelitian ini telah dilakukan oleh

beberapa peneliti diantaranya yang terkait dengan keterampilan menulis. Hal tersebut

dikarenakan kegiatan menulis memiliki permasalahan dalam proses pembelajaranya

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengamati semua sampel, berilah nilai sesuai dengan tingkat kesukaan Anda terhadap rasa sampel yang tersedia.. Urutkan nilai sampel dari yang Anda paling sukai (=6)

The decreasing effect of polymer’s grains between soil particles and it expands and contracts with absorption and desorption of moisture and makes soil particles close to

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap kepemimpinan visioner dengan ETOS KERJA pada karyawan. Hipotesis yang diajukan adalah ada

Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel

Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu,

Untuk itu, kegiatan tersebut tentu saja bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta PPL untuk mempraktikan teori-teori yang telah diperoleh selama di kampus dan

The first is to find the characteristics of Eliot as the main character based on his view on humanity.. This study uses new criticism as the approach in analyzing the text content of

average precision dari jenis kueri dengan potongan tagging XML yang berbeda dari sistem pertanian dan sistem tanaman obat untuk memperoleh sistem