• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPERTY RIGHT (HAK KEPEMILIKAN) DALAM EKONOMI KELEMBAGAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPERTY RIGHT (HAK KEPEMILIKAN) DALAM EKONOMI KELEMBAGAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROPERTY RIGHT

(HAK KEPEMILIKAN)

DALAM EKONOMI KELEMBAGAAN

• Banyak yang mengartikan property sebagai benda (a thing).

• Namun penelusuran ilmiah oleh para ahli hukum, ekonomi, politik, dll, menunjukan bahwa property merupakan hak atas sesuatu bukan

PENGERTIAN PROPERTY RIGHTS

sesuatu itu sendiri.

• Hak mengandung pengertian klaim atas sesuatu yang dapat ditegakkan (enforceable) atau dihormati oleh pihak lain. Klaim atas sesuatu tanpa adanya perlindungan hukum atasnya atau tanpa bisa ditegakkan tidak akan bermakna dan memberikan manfaat apa-apa.

• Oleh karena itu, unsur terpenting dari property adalah penegakan (enforcement).

• Walaupun pengertian property sudah mengandung makna hak (rights)Walaupun pengertian property sudah mengandung makna hak (rights) tapi banyak ditemukan adanya penggandengan kata property dengan right sehingga muncul frase property rights (hak-hak kepemilikan). Ini merupakan penegasan atas kandungan makna hak yang ada dalam kata property.

• Dengan kata lain, property dapat diartikan sebagai kepemilikan atas sesuatu yang didalamnya terkandung makna hak untuk (paling tidak) mengambil manfaat dari sesuatu tersebut.

(2)

Karena property merupakan hak yang harus ditegakan/dihormati oleh pihak lain, maka property merupakan

PENGERTIAN lanjutan....

institusi/lembaga/aturan main, yang dalam penegakannya memerlukan badan/lembaga yang berwenang menjamin tegaknya hak-hak tersebut.

Ada juga yang beralasan mengapa property right perlu ditegakan karena property dianggap sebagai hak azasi manusia. Hak manusia untuk memiliki merupakan hak yang paling mendasar. Bila hak ini tidak ada, maka manusia kehilangan eksistensinya. Oleh karena itu pihak berwenang (pemerintah lembaga adat Oleh karena itu, pihak berwenang (pemerintah, lembaga adat, atau lembaga yang mendapatkan mandat) harus berupaya agar property manusia atas sesuatu bisa tegak.

• Property rights atau hak kepemilikan atas sesuatu mengandung pengertian hak untuk mengakses, memanfaatkan (utilize), mengelola atas sesuatu, mengubah atau mentransfer sebagian atau seluruh hak atas sesuatu tersebut pada pihak lain

PENGERTIAN lanjutan....

atas sesuatu tersebut pada pihak lain.

• Sesuatu yang dimaksud bisa berupa barang (fisik), jasa atau pengetahuan/informasi yang bersifat intangible.

• Pengertian property seperti ini sangat dekat dengan menguasai sesuatu secara ekslusif.

• Bromley (1989) mendefinisikan propety right sebagai hak untuk mendapatkan aliran laba/keuntungan secara aman (secure) karena orang lain respek terhadap aliran laba tersebut (terekait dengan transaksi). • Dari penjelasan di atas, property right merupakan klaim seseorang

secara ekslusif atas sesuatu untuk memanfaatkan (utilize), mengelola atas sesuatu, mengubah atau mentransfer sebagian atau seluruh hak tersebut. Transfer bisa dalam bentuk menjual, menghibahkan, menyewakan, meminjamkan dll

(3)

9 Property

sangat

penting

dalam

ekonomi

karena

berkaitan dengan kepastian penguasaan faktor-faktor

URGENSI PROPERTY RIGHT

g

p

p

g

produksi.

9 Faktor-faktor produksi harus mendapat prioritas utama

untuk memperoleh kepastian karena kalau tidak proses

produksi akan terganggu yang akan menyebabkan

perekonomian macet.

9 Karena itu, kepastian penguasaan atas lahan dan

t

k j

b

i f kt

d k i

t

t l h

tenaga kerja sebagai faktor produksi utama telah

mendapatkan perhatian penting dalam sejarah ekonomi

dari masa ke masa.

TEORI PROPERTY RIGHTS

• Furubotn dan Richter (2000) melacak teori kepemilikan dan bermuara pada dua teori, yaitu teori kepemilikan individu dan teori kepemilikan sosial.

T i k ilik i di id k d k i h k h k

• Teori kepemilikan individu merupakan penopang utama doktrin hak-hak alamiah (natural rights) dari ekonomi klasik yang mengarah pada lahirnya private property right/individualistis.

• Sedangkan teori kepemilikan sosial mendorong lahirnya commons property atau state property yang dianut secara ekstrim oleh negara-negara sosialis.

• Caporapo dan Levine (1992) menjelaskan dua teori yang berbeda mengenai property rights.g p p y g

• Menurutnya, aliran positivis menganggap hak-hak kepemilikan lahir melalui sistem politik. Sistem politik/kekuasaan mendesain hak kepemilikan dan menegakkannya melalui pengadilan hukum.

• Kedua, aliran alamiah yang mengatakan bahwa hak kepemilikan melekat pada seseorang sejak lahir. Kelahiran individu disertai dengan kelahiran atas hak-haknya yang tidak bisa dipisahkan. Ditegakan atau tidak

(4)

TEORI PROPERTY RIGHTS lanjutan....

• Hak kepemilikan tidak merujuk pada hubungan antar manusia dengan sesuatu tapi hubungan antar manusia dengan manusia yang muncul dari keberadaan sesuatu dan penggunaannya.

• Kepemilikan atas sesuatu menjadi penting manakala sesuatu tersebut bersifat langka.

• Kepastian kepemilikan atas sesuatu yang langka sangat penting untuk dapat berlangsungnya proses transaksi.

• Semakin tinggi kepastian tersebut, biaya transaksinya semakin rendah Dalam konteks property rights biaya transaksi meliputi biaya transfer • Dalam konteks property rights, biaya transaksi meliputi biaya transfer hak-hak kepemilikan dan perlindungan kepemilkan tersebut dari klaim pihak lain

KARAKTERISTIK PROPERTY RIGHTS

Tietenberg (1992) mengidentifikasi karakteristik property right sbb: 1 Ek l i it f t il i f t d i t d bi 1. Ekslusivitas: pemanfaatan, nilai manfaat dari sesuatu dan biaya

penegakan, secara ekslusif jatuh ke tangan pemilik termasuk keuntungan yang diperoleh dari transfer hak kepemilikan tersebut 2. Transferability: seluruh hak kepemilikan dapat dipindahkan dari satu pemilik ke pemilik yang lain secara suka rela melalui jual beli, sewa, hibah dll

3. Enforceability: hak kepemilikan bisa ditegakan, dihormati dan dijamin dari praktek perampasan/pembeslahan pihak lain

(5)

TIPE ROPERTY RIGHTS

Tipe Pemilik Pemilik/pemegang akses Hak Kewajiban Hak Kewajiban

Kepemilikan private Individu

Akses, pemanfaatan, kontrol

Mencegah pemanfaatan yang merugikan sosial

Kepemilikan Bersama Kolektif

Akses, pemanfaatan, kontrol (pengecualian kepada non pemilik)

Merawat, mengatur tingkat pemanfaatan Kepemilikan Negara Negara/warga

Akses, pemanfaatan,

kontrol (menentukan Menjaga Kepemilikan Negara

negara kontrol (menentukan aturan)

Menjaga

tujuan/manfaat sosial Akses terbuka (tanpa

kepemilikan) Tidak ada Pemanfaatan Tidak ada Hanna, 1995

REZIM KEPEMILIKAN

Bromley (1991) membagi rezime kepemilikan menjadi empat: 1 Rezime kepemilikan individu/pribadi (private property regime) 1. Rezime kepemilikan individu/pribadi (private property regime),

yakni kepemilikan pribadi atas sesuatu dimana hak atas sesuatu tersebut melekat pada pemiliknya, sehingga aturan berkenaan dengan sesuatu tersebut ditetapkan sendiri dan hanya berlaku untuk pemiliknya.

2. Rezim kepemilikan bersama (common property regime), yakni kepemilikan oleh sekelompok orang tertentu dimana hak, kewajiban dan aturan ditetapkan dan berlaku untuk anggota kelompok tersebut

kelompok tersebut

3. Rezim kepemilkan oleh negara, hak kepemilikan dan aturan-aturannya ditetapkan oleh negara, individu tidak boleh memilikinya

4. Rezim akses terbuka, tidak ada aturan yang mengatur mengenai hak dan kewajiban

(6)

HAK KEPEMILIKAN DAN SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi dunia di dominasi oleh tiga: 1 Sistem ekonomi kapitalis

1. Sistem ekonomi kapitalis

Seluruh kepemilikan diserahkan kepada swasta. Sistem ekonomi ini percaya, penyerahan kepemilikan kepada swasta yang diatur oleh mekanisme pasar akan menghasilkan pencapaian ekonomi yang efisien. Hal ini karena setiap pemilik memiliki kepastian atas kepemilikannya sehingga menjadi insentif untuk melakukan aktivitas transaksi.

Namun, pencapaian efisiensi pemerataan akan terhambat, p p p karena kepemilikan atas aset tidak merata, adanya eksternalitas, informasi yang tidak merata, dll sehingga aset hanya akan menumpuk pada segelintir orang. Setiap individu memiliki insentif untuk mengambil manfaat atas sumberdaya langka yang ada pada domain publik sehingga akan menyebabkan sumberdaya tersebut over used.

HAK KEPEMILIKAN DAN SISTEM EKONOMI

2. Sistem sosialis

Hak kepemilikan diserahkan kepada negara dimana negara berhak memiliki dan mengelola seluruh sumberdaya yang ada. Penganut sistem ini yakin bahwa dengan menyerahkan hak kepemilikan pada negara efisiensi distribusi akan mudah dicapai. Namun faktanya, efisiensi itu sulit dicapai karena:

a. Ekonomi dikendalikan oleh birokrat yang umumnya tidak reponsif terhadap kebutuhan masyarakat,

b. Penempatan kaum usahawan pada perusahaan publik kurang termotivasi (kurang insentif) untuk mencari keuntungan;

c. Kontrol negara atas faktor produksi menyebabkan kekuasaan politik berada ditangan orang yang ditunjuk negara;

d. Ketiadaan pasar menempatkan perencanaan ekonomi secara terpusat dimana supply, demand, preferensi konsumen ditentukan oleh negara.

(7)

HAK KEPEMILIKAN DAN SISTEM EKONOMI

3. Sistem ekonomi campuran

Kepemilikan pribadi dijamin keberadaannya tapi negara juga berhak iliki d l l b d t t i k t memiliki dan mengelola sumberdaya strategis yang menyangkut kepentingan umum, seperti sumberdya air, lahan, laut, hutan dll. Sistem ini muncul karena baik kapitalis maupun sosialis memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.

Sistem campuran ini dikenal dengan welfare economic system/social

market economy dimana peran kelembagaan sangat dominan dalam

mendistribusikan kesejahteraan pada masyarakat. Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial, namun kepemilikan dapat pula diserahkan kepada negara manakala pasar tidak responsif atau mengalami kegagalan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial.

Penyerahan kepemilikan pada swasta pada saat pasar tidak reponsif atas sumberdaya tersebut hanya akan menimbulkan kesejangangan kesejahteraan. Disinilah peran negara diperlukan untuk mengintroduksi kelembagaan sebagai pengganti pasar yang mengalami kegagalan.

PROPERTY RIGHTS DAN EKONOMI KELEMBAGAAN

Masih ingat eksternalitas?

Keberadaanya diakui oleh ekonomi klasik/neoklasik, pasar tidak Keberadaanya diakui oleh ekonomi klasik/neoklasik, pasar tidak dapat menyelesaikannya sehingga diperlukan intervensi pemerintah.

Ronald Coase menolak kehadiran intervensi pemerintah dalam menyelesaikan persoalan eksternalitas.

Menurutnya, eksternalitas dapat diselesaikan melalui mekanisme pasar asalkan hak kepemilikan telah diatur dengan baik. Artinya, semua komoditas dan jasa telah memiliki status kepemilikan yang jelas

jelas.

Contoh: jika industri akan membuang limbah ke sungai maka ia harus membayar/memberikan kompensasi kepada pihak yang dirugikan. Hal ini dapat dilakukan jika hak masyarakat atas jasa lingkungan sungai telah mendapatkan pengakuan. Peran pemerintah mempertegas/menjamin hak-hak masyarakat atas jasa lingkungan tersebut

(8)

Kriteria AS Jerman Jepang Institusi Politik Demokrasi liberal Demokrasi sosial Demokrasi pembangunan,

birokrasi k at reciprocal

Perbandingan Kelembagaan Kapitalis antara AS,

Jerman dan Jepang

birokrasi kuat, reciprocal consent antara negara pasar Institusi

Ekonomi

Desentralisasi, pasar terbuka, pasar modal yang tdk terkonsentrasi, tradisi antitrust,

kepemilikan swasta, tidak ada r ang bagi BUMN

Pasar yang terorganisir, pasar modal terpusat pada bank, ada kepemilikan negara untuk SD ekonomi

Pasar terpimpin, sulit melakukan penetrasi ke pasar, jaringan bisnis ketat (jika ada

perusahaan yang kurang efisien pemerintah turun tangan). Kebijakan pemerintah mempengaruhi pasar, negara mengadakan kordinasi integratif

ruang bagi BUMN ekonomi strategis

mengadakan kordinasi integratif dengan pihak swasta. Ada kepemilikan negara Ideologi Ekonomi Dominan Kebebasan usaha (free enterprise liberalism) Kemitraan sosial (social partnership) Technonationalism (paham/keyakinan bahwa negara harus dikelola oleh para teknokrat)

DINAMIKA PROPERTY RIGHTS

Dinamis: mengalami perubahan seriring dengan perubahan sistem li ik i l b d d k l i

politik, sosial, budaya dan teknologi.

Ketika jumlah manusia masih sedikit sementara sumberdaya masih melimpah tidak perlu adanya kepemilikan, tidak perlu adanya aturan main yang mengatur kepemilikan

Kepemilikan bersama yang secara tradisional hidup dan efektif menjaga keseimbangan pemanfaatan sumberdaya alam mengalami tekanan hebat seiring dengan meningkatkan jumlah populasi manusia sehingga kepemilikan individu menjadi alternatif yang dipilih manusia sehingga kepemilikan individu menjadi alternatif yang dipilih

(9)

PERUBAHAN PROPERTY RIGHTS

Common Property Regime

Kepemilikan negara Kepemilikan privat dan kepemilikan lain Open access regime (no ownership claim) Open group: voluntery membership Closed group: compulsary membership

PROPERTY RIGHTS DAN EFISIENSI EKONOMI

Efisiensi: upaya untuk memperoleh output yang lebih banyak dengan input yang sama

Dapat ditempuh melalui tiga cara:

1. Meningkatkan spesialisasi tenaga kerja 2. Meningkatkan kapasitas dan inovasi teknologi 3. Meningkatkan kepastian status kepemilikan

1. Pemberian status/perlindungan hak kepemilikan atas temuan teknologi ata prod ksi barang bar berimplikasi terhadap teknologi atau produksi barang baru berimplikasi terhadap peningkatan produktifitas dan efisiensi ekonomi

2. Ketidakjelasan kepemilikan terhadap SDA menyebabkan terjadinya kecenderungan eksploitasi besar-besaran yang dalam jangka panjang akan menurunkan efisiensi ekonomi

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan peranan pegadaian dalam ikut memberikan penjaminan dan melindungi hak asasi sosial ekonomi masyarakat

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan peranan pegadaian dalam ikut memberikan penjaminan dan melindungi hak asasi sosial ekonomi masyarakat (Study

Kepastian hukum hak-hak atas tanah, khususnya mengenai status kepemilikan hak atas tanah yang berkaitan dengan sertifikat tanah akan memberikan kejelasan mengenai

Apakah perlindungan hak ekonomi pencipta buku terhadap Budaya Hukum Right To Copy dengan mesin fotokopi menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 TentangHak Cipta

Apakah perlindungan hak ekonomi pencipta buku terhadap Budaya Hukum Right To Copy dengan mesin fotokopi menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 TentangHak Cipta

dan penemuan-penemuan lain yang sejenis.19 Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu