• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIR terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIR terhadap "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN INKUIRI

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ASAM DAN BASA

Widiawati

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia Unimed E-mail : widiawati57@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui pendekatan pembelajaran Inkuiri pada materi Larutan Asam dan Basa. Siswa SMA Negeri 2 Dumai-Riau Kelas XI yang mengikuti kegiatan belajar Kimia yang meliputi Kelas XI Jurusan Ilmu Alam (XI.IA) yang berjumlah 5 kelas. Sedangkan Sampel penelitian adalah Kelas XI.IA 2 berjumlah 35 orang sebagai kelas

eksperimen dan XI.IA 3 jumlah 40 orang sebagai kelas kontrol yang dipilih secara purposif. Pemilihan kelas XI.IA 2 dan XI.IA 3 dikarenakan kedua kelas ini memiliki tingkat akademis yang hampir sama. Masing-masing kelas dibagi menjadi dua kelompok yaitu Kelompok Tinggi (KT) yaitu siswa dalam kelas yang memiliki prestasi belajar cukup tinggi dan Kemlopok Rendah (KR) yaitu siswa dalam kelas yang memiliki prestasi belajar rendah dilihat dari nilai Rata-Rata Nilai Rapor Sekolah dan nilai pretest. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Intrumen tes dalam bentuk isian singkat untuk pretest dan pilihan berganda dengan jumlah soal sebanyak 20 soal untuk postest yang akan divaliditas isi dalam kategori baik, reliabel, tingkat kesukaran soal dalam kategori sedang, kriteria daya pembeda memenuhi syarat dan distruktor yang memenuhi syarat. Kata Kunci : Pendekatan Inkuiri, Larutan Asam dan Basa

Pendahuluan

Pendidikan pada dasarnya suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatan kreatif. Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan formal yang mempunyai aturan-aturan jelas atau lebih dikenal dengan GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) sebagai acuan proses pembelajaran dan guru sebagai fasilitator yang berperan dalam keberhasilan seorang siswa, sehingga guru harus tepat dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan.

(2)

hanya pembelajaran yang menitik beratkan pada konsep pengetahuan, akan tetapi lebih diutamakan pada proses penelitian dan penemuan sendiri.

Untuk menunjang hal tersebut dibutuhkan keterampilan bagi guru dalam menerapkan konsep dalam pembelajaran IPA. Dalam kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran Kimia guru harus betul-betul dituntut keahlian, keterampilan, dan kreativitas dalam menggunakan metode pembelajaran agar peserta didik mampu menyerap dengan cepat, dan akurat mengenai materi-materi yang dipelajari. Tugas guru bukanlah memberikan pengetahuan saja, melainkan menyiapkan situasi yang menggiring anak untuk bertanya, mengamati,

mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep sendiri.

Keberhasilan pengajaran ini ditentukan oleh besarnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, makin aktif siswa mengambil bagian dalam kegiatan pembelajaran, maka makin berhasil kegiatan pembelajaran tersebut.

Pada kenyataannya, guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dikelas cenderung berlangsung konvensional atau menggunakan strategi pembelajaran tradisional. Artinya guru mentransformasi ilmu pengetahuannya dengan menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran terpusat pada guru (Teacher Centered). Jika hal ini dibiarkan terus – menerus maka banyak siswa yang akan tidak fokus menyimak pelajaran yang diberikan oleh guru karena mereka sibuk melakukan hal lainnya untuk menghilangkan kebosanan nya. Hal ini juga dapat mengakibatkan kemerosotan prestasi siswa karena siswa jarang ikut aktif dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diupayakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk membuat pembelajaran yang lebih aktif. Salah satunya dengan menggunakan metode Inkuiri yang merupakan kegiatan penemuan dimana masalah dikemukakan guru kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut di bawah bimbingan guru secara intensif. Pendekatan Inkuiri ini tepat digunakan pada pembelajaran Kimia SMA yang melibatkan kegiatan praktikum, selain siswa berlatih untuk melakukan penemuan sendiri, siswa masih membutuhkan seorang guru agar arah pemahaman dapat tersusun menjadi sistematis.

Selain itu terdapat keuntungan – keuntungan mengajar menggunakan

pendekatan inkuiri Menurut Jerome Bruner dalam Ratna Wilis Dahar (1989: 103 ) yaitu : (a) pengetahuan dapat tahan lama di memori siswa, (b) dapat meningkatkan penalaran siswa dan dapat berpikir secara kritis, (c) dapat membangkitkan

(3)

akan terlatih dalam mengamati sesuatu sehingga dapat menemukan pola untuk memecahkan masalah, (e) motivasi belajar meningkat.

Permasalahannya adalah apakah pendekatan pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran kimia khususnya dalam pokok bahasan Larutan Asam dan Basa dan apakah efektif digunakan pendekatan inkuiri selama pembelajaran.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran kimia dan untuk mengetahui efektifitas pendekatan inkuiri dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam penelitian ini materi yang akan dibahas adalah larutan Asam dan basa.

Metode Penelitian

Penelitian direncanakan akan dilakukan di SMA Negeri 2 Dumai-Riau pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2016/2017. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMA Negeri 2 Dumai-Riau Kelas XI yang mengikuti kegiatan belajar Kimia yang meliputi Kelas XI Jurusan Ilmu Alam (XI.IA). Sedangkan Sampel penelitian adalah Kelas XI.IA 2 berjumlah 35 orang sebagai kelas

eksperimen dan XI.IA 3 jumlah 40 orang sebagai kelas kontrol yang dipilih secara purposif. Pemilihan kelas XI.IA 2 dan XI.IA 3 dikarenakan kedua kelas ini memiliki tingkat akademis yang hampir sama. Masing-masing kelas dibagi menjadi dua kelompok yaitu Kelompok Tinggi (KT) yaitu siswa dalam kelas yang memiliki prestasi belajar cukup tinggi dan Kemlopk Rendah (KR) yaitu siswa dalam kelas yang memiliki prestasi belajar rendah dilihat dari nilai Rata-Rata Nilai Rapor Sekolah dan nilai pretest .

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan pendekatan pembelajaran Inkuiri, Variabel terikat penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dalam pembelajaran pokok bahasan Larutan Asam-Basa, variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kesamaan dalam hal waktu, kurikulum, guru, dan instrumen tes nya.

(4)

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk test. Test digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap pokok bahasan Larutan Asam dan Basa. Dalam penelitian ini test terbagi menjadi dua yaitu : (a) pretest (sebelum pengajaran) digunakan untuk prestasi belajar siswa mengenai materi larutan asam dan basa, (b) postest (setelah pengajaran) dimaksudkan untuk menguji

pemahaman siswa mengenai asam dan basa yang telah dipelajari. Soal Pretest dan postest tersebut akan diukur tingkat kesukaran,daya beda, validitas dan

realibilitasnya.

Penelitian ini adalah bersifat eksperimen, dengan membuat perlakuan dengan pendekatan pembelajaran inkuiri, dibandingkan dengan klompok kontrol yang diberi pengajaran secara konvensional Ceramah. Disain penelitian

diperlihatkan pada tabel 2.

Tabel 2. Disain penelitian efektifitas pendekatan pembelajaran inkuiri Dalam meningkatkan prestasi belajar siswa berdasarkan hasil evaluasi belajar sebelum dan sesudah pengajaran.

No. Kelompok

KT = Siswa dengan prestasi belajar relatif tinggi KR = Siswa dengan prestasi belajar relatif rendah

*Rata-rata untuk total sampel kelompok tinggi dan kelompok rendah Dalam penelitian ini ada beberapa langkah yang digunakan dalam

pengumpulan data berdasarkan penelitian Sochibin, A., Dwijananti, P., Marwoto, P., (2009) yaitu:

(a) Tahapan Persiapan

(5)

pembelajaran Sains, pretest dan postest. Penyusunan perangkat

pembelajaran Sains dengan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri yaitu : Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Instrumen perangkat evaluasi dirancang untuk mengungkap pemahaman siswa.

1) Lembar Kegiatan Siswa (LKS).

Format bentuk LKS yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : a. Judul percobaan

b. Tujuan Percobaan : berisi indikator yang akan dicapai setelah melakukan percobaan

c. Alat dan Bahan : berisi alat yang digunakan selama praktikum dan bahan merupakan sesuatu yang akan diamati

d. Prosedur kerja : berisi langkah-langkah yang akan dilakukan selama praktikum

e. Data percobaan : berisi hasil pengamatan yang diperoleh selama praktikum.

f. Analisa Hasil percobaan : berisi perbandingan hasil pengamatan dengan kaidah teori yang sesuai

g. Simpulan : berisi hasil akhir atau kesimpulan yang diperoleh setelah praktikum sehingga bahan yang diuji dapat di golongkan berdasarkan tujuan.

(b) Pemberian Pengajaran menggunakan Pendekatan pembelajaran inkuiri dalam Praktikum Kimia mengenai pokok bahasan Asam Basa dan kontrol Metode Ceramah.

Pokok bahasan untuk pelajaran kimia pada semester genap di kelas XI IPA yaitu Larutan Asam dan Basa, Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam-Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Koloid. Dalam studi ini hanya pokok bahasan Larutan Asam dan Basa dengan sub pokok bahasan yang terdiri atas Konsep Asam Basa, Teori Asam Basa, Indikator Asam Basa, Kekuatan Asam dan Basa, dan Derajat Keasaman / pH. Dalam penelitian ini yang dianggap sulit untuk dipahami oleh siswa yang dipilih sebagai pembelajaran yang akan diajarkan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran inkuiri , yaitu materi konsep asam dan basa dan derajat keasaman / pH, terhadap pokok bahasan untuk pelajaran kimia yang lain dilakukan sebagai pembelajaran rutin tanpa diterapkan pendekatan pembelajaran inkuiri yang diamati melalui penelitian. Pemilihan pokok bahasan ini juga didasarkan pada keterbatasan waktu dalam pembuatan instrumen penelitian dan alokasi waktu yang tersedia untuk pertemuan sebanyak 5 minggu 10 kali pertemuan (25 les mata pelajaran kimia).

(c) Pelaksanaan Evaluasi Awal (Pretest) dan evaluai akhir (Post test).

(6)

Populasi

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Menggunakan Pendekatan

Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Konvensional CeramahMetode Pre test

Post test

Nilai Tes Prestasi Belajar, Nilai Proyek, Nilai Aktivitas Siswa, dan

Nilai Presentasi Hasil Proyek

Nilai Tes Prestasi Belajar

Analisis Data

Kesimpulan

basa sedangkan Evaluasi Hasil Akhir berisi soal essay mengenai asam dan basa.

Prosedur penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Desain prosedur penelitian efektifitas penerapan pendekatan pembelajaran inkuiri pada materi larutan asam dan basa.

(d) Tahap Analisis Data.

Setelah data-data terkumpul, maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

(7)

b) Mendeskripsikan peningkatan penguasaan konsep siswa pada setiap indikator hasil belajar dengan membandingkan persentase peningkatan penguasaan konsep pretes dengan postes.

c) Mendeskripsikan jawaban siswa pada saat pretes dan postes serta membandingkan jawaban siswa tersebut agar dapat diketahui adanya peningkatan pemahaman konsep siswa.

Teknik yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini yaitu : uji homogenitas, dan persen (%) peningkatan kemampuan siswa.Besarnya peningkat an kemampuan siswa dari setiap soal dapat dihitung dengan menggunakan persamaan.

1. Besar kemampuan siswa per indikator saat pretes atau postes (%)

% kemampuan siswa pada

setiap soal =

∑x

Skor tertinggi x jumlah siswa

Keterangan:

∑X = jumlah nilai yang dihasilkan seluruh siswa pada setiap soal 2. Besar peningkatan kemampuan siswa (%)

∆X = ∑X2 - ∑X1

Keterangan:

∆X = besarnya peningkatan kemampuan siswa dalam persen ∑X1 = kemampuan siswa setiap soal pada saat pretes (%)

∑X2 = kemampuan siswa setiap soal pada saat postes (%)

Daftar Pustaka

B. Uno, Hamzah, (2009), Model Pembelajaran : Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Keatid dan Efektif, Bumi Aksara, Jakarta.

Brady, James E, (1999), Kimia Universitas Asas dan Struktur, Binarupa Aksara, Jakarta.

Chang, Raymond, (2010), Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti Jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Mudalara, I.P., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Bebas Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gianyar Ditinjau Dari Sikap, Laporan Hasil Penelitian Program Studi Pendidikan IPA Program PascaSarjana Universitas Pendidikan Ganesha

(8)

Inkuiri Terpimpin Untuk Peningkatan Pemahaman dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SD, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5 : 96-101 Untari, E. (2010), Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah Melalui Metode

Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Kemampuan Memori dan Kemandirian Balajar, Tesis, Program Studi Pendidikan Sains, Program PascaSarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Y. Rustaman, N., Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri dalam Pendidikan Sains, Seminar Nasional II Himpunan Ikatan Sarjana

(9)

Gambar

Tabel 2. Disain penelitian efektifitas pendekatan pembelajaran inkuiri

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan kapasitas pompa dihitung menjadi dua tahapan: (a) Untuk seluruh total areal dengan berbagai jenis tanaman, dan (b) Untuk setiap jenis tanaman dan masing-masing

Staf dosen Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Bandung, terimakasih atas komitmen yang tinggi dalam mengajar dan memberi ilmu kepada para mahasiswanya terutama kepada

data cadangan dari Data Center, yang merupakan pusat penyimpanan data dengan server yang beroperasi 24 jam sehari, tujuh hari seminggu dan harus berada dalam kondisi lingkungan

Relative Strength Index Indicator give a signal consolidations momentum at overbought oscillator, The Index has pulled back at upper Bollinger bands and signaling a

Berbeda dengan hasil uji korelasi tersebut, pada kelas XI MIPA 3 diperoleh hubungan persepsi peserta didik dengan hasil belajar biologi berada pada kategori kuat yang ditunjukkan

Terlihat bahwa Respons dinamik kecepatan jembatan rangka baja dengan base isolator tipe LRB (Lead Rubber Bearing) lebih besar daripada jembatan rangka baja tanpa base

menimbulkan reaksi peradangan, dari reaksi peradangan tersebut akan melepaskan mediator kimiawi yang menyebabkan timbulnya nyeri hebat dan akut, nyeri yang timbul berkepanjangan

Jika dikerjakan maka desa itu akan menjadi desa emas," kata dia dalam Webinar Seri 2 dengan tajuk "Menciptakan Desa Sebagai Pusat Pertumbuhan dan Ekosistem Baru