• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT 11 TM 11 PSD 327 MBS RATNAWATI SUSANTO STRATEGI IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PPT 11 TM 11 PSD 327 MBS RATNAWATI SUSANTO STRATEGI IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

PERTEMUAN 11

(2)

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

(3)

STRATEGI IMPLEMENTASI MBS

A. Strategi Implementasi MBS

(4)

Prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

.1. Keterbukaan, yakni manajemen dilakukan secara terbuka (transparan). 2. Kebersamaan, yakni manajemen dilaksanakan secara bersama-sama oleh pihak sekoloah dan masyarakat.

3. Berkelanjutan, yakni manajemen dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan tanpa dipengaruhi oleh pergantian kepala sekolah.

4. Menyeluruh, artinya manajemen dilakukan secara menyeluruh menyangkut seluruh komponen yang menjunjung dan mempengaruhi pencapaian tujuan.

(5)

• 6. Demokratis, yakni keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah antar komponen sekolah dengan masyarakat.

• 7. Kemandirian, yang sekolah memiliki prakarsa atau inisiatif, dan inovasi dalam rangka mencapai tujuan.

• 8. Berorientasi pada mutu, artinya upaya-upaya yang dilakukan sekolah selalu berdasarkan pada peningkatan mutu pendidikan.

• 9. Pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) berarti manajemen sekolah tersebut untuk mencapai standar pelayanan sekolah (SPM) secara total, bertahap dan berkelanjutan.

(6)

• Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya manusia yang professional untuk

(7)

strategi-strategi

• Sekolah harus memiliki otonomi terhadap empat hal, yaitu: otonomi dalam kekuasaan dan kewenangan, pengembangan pengetahuan dan

keterampilan secara berkeseimbangan, akses informasi ke segala bagian, dan pemberian penghargaan kepada setiap pihak yang berprestasi atau berhasil.

• · Adanya peran serta masyarakat secara aktif dalam hal pembiayaan, proses pengambilan keputusan terhadap kurikulum dan interuksional serta non-instruksional

• · Adanya kepemimpinan sekolah yang kuat sehingga mampu

menggerakkan dan mendayagunakan setiap sumber daya sekolah secara efektif terutama kepala sekolah harus menjadi sumber inspirasi atas

(8)

• Adanya proses pengambilan keputusan yang demokratis dalam kehidupan dewan sekolah yang aktif.

• · Semua pihak harus menyadari peran serta tanggung jawabnya secara sunggu-sungguh.

• · Adanya quidelines dari Departemen pendidikan terkait sehingga mampu mendorong proses pendidikan di sekolah secara efektif dan efisien. • · Sekolah harus memiliki transparansi dalam laporan pertanggung

jawaban setiap tahunnya.

(9)

B. Model MBS

1. Model MBS di Hong Kong

Kondisi yang kurang baik yang terjadi di Hong Kong mendorong

diberlakukannya MBS dengan tujuan terjadinya suatu perbaikan.[1] Di Hong Kong MBS disebut The School Management Initiative (SMI) atau manajemen sekolah inisiatif.

(10)

B. Model MBS

1. Model MBS di Hong Kong

Dengan adanya prinsip tersebut maka diperlukan suatu transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pendidikan. Taransparansi dan akuntabilitas di sini meliputi

(11)

2. Model MBS di Kanada

• Di kanada, pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi di mana pemerintah daerah/kota sebagai unit administratif dan pengambilan kebijakan.[2]

• Model MBS di sana disebut School-site decision making (SSDM) atau pengambilan keputusan diserahkan pada tingkat sekolah. Ciri-ciri MBS dikanada adalah sebagai berikut :

•Penentuan alokasi sumber daya ditentukan sekolah

•Anggaran pendidikan diberikan secara lupsum

•Alokasi anggaran pendidikan tersebut dimasukkan ke dalam anggaran sekolah

•Adanya program efektivitas guru

(12)

• Penekanan model MBS di kanada ini dalam hal pengambilan keputusan, yaitu pengambilan keputusan diserahkan kepada masing-masing sekolah secra langsung. Model ini pun hanya terbatas pada beberapa hal saja, yaitu yang menyangkut pengangkatan, promosi, penghargaan dan penghentian tenaga guru dan administrasi, pengadaan peralatan sekolah, pelayanan kepada sekolah. Sebelumnya ketiga hal tersebut ditentukan oleh pusat. • Yang menjadi ciri lain dari MBS model kanada adalah peningkatan dan

(13)

3. Model MBS di Amerika Serikat

• Sistem pendidikan di Amerika Serikat mula-mula secara konstistusional pemerintah pusat (state) bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan pendidikan dan pemerintah daerah hanya sebagai pembuatan kebijaksanaan dan administrasi. Pemerintah federal memiliki peran yang terbatas bahkan semakin berkurang perannya. Perannya hanya dibatasi terutama pada area khusus, yaitu dukungan pendanaan.

(14)

Mereka yakin dengan diadakannya MBS dimana penyerahan sumber daya ke tingkat sekolah akan membuat kemajuan. Hal ini karena sekolah memiliki

(15)

4

. Model MBS di Inggris.

• Model MBS di Inggris disebut Grant Maintained School (GMS). Atau manajemen swakelola pada tingkat lokal. Dinamakan seperti itu karena,

adanya undang-undang pendidikan tahun 1988, antara lain berisi adanya kurikulum inti nasional, adanya ujian nasional, serta pelaporan nasional. Kontrol terhadap anggaran sekolah diberikan kepada lembaga

pengelola/pengawas beserta para kepala sekoalah menengah keatas dan sebagian sekolah dasar dalam waktu lima tahun. Juga memberikan pilihan pada orang tua dengan cara membantu mengembangkan diversifikasi,

(16)

• Dengan adanya undang-undang pendidikan tersebut terjadi enam

perubahan struktural guna memfasilitasi pelaksanaan MBS sebagaimana dikemukakan oleh sungkowo (2002).

• kurikulum nasional untuk mata pelajaran inti ditentukan oleh pemerintah. • Ujian nasional dilaksanakan atau diterapkan pada siswa kelas 7,11,14 dan

16.

• MBS di bentuk untuk mengembangkan otoritas pemerintah. • Dibuatlah sekolah lanjutan tekhnik

• Kewenangan inner London Education dilimpahkan kepada tiga belas otoritas pendidikan.

(17)

5. Model MBS di Australia

• Karakteristik MBS di Australia dapat dilihat dari aspek kewenangan sekolah yang meliputi.

•menyusun dan mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa

•melakukan pengelolaan sekolah yang dapat dipilih diantara tiga kemungkinan yaitu standard flexbility option (SO), Enchanced Flexibility Option-1(EO1), dan enchanced Flexibility-2(EO2).

•membuat perencanaan, melaksanakannya dan mempertanggungjawabkannya. •adanya akuntabilitas dalam pelaksanaan MBS

•menjamin dan mengusahankan sumber daya manusia dan sumber daya keuangan.

(18)

6. Model MBS di Prancis.

• Di Prancis otoritas lokal memiliki tanggung jawab terhadap dukungan finansial. Kekuasaan badan pengelola sekolah menengah atas diperluas ke

beberapa area. Sementara itu pengangkatan guru masih dilakukan oleh pusat dengan ketat. Masing-masing sekolah menerima anggaran secara lumpsum terhadap jam mengajar guru. Kepala sekolah mentukan jenis staf yang

(19)

7. Model MBS di Nikaragua

• Model MBS di Nikaragua difokuskan pada pendesentralisasikan pengelolaan sekolah dan anggaran sekolah yang keputusannya diserahkan kepada dewan sekolah. Yang mencakup empat tahapan penting yaitu;

(20)

8. Model MBS di Selandia Baru

• Komite sekolah untuk sekolah dasar anggotanya terdiri dari warga setempat dan dipilih setiap dua tahun. Tetapi sebagian besar sekolah

menengah atas di kontrol dan dikelola oleh dewan gubernur yang

(21)

9. Model MBS di El Salvador

• Model MBS di El Salvador disebut dengan Community Managed Scholls Program yang kemudian dikenal dengan akronim bahasa spanyol, EDUCO ( Education participation de la comunidad) maksud dari model ini untuk mendesentralisasikan pengelolaan sekolah Negeri dengan cara

(22)

10. Model MBS di Madagaskar

• Model MBS yang diterapkan di sini difokuskan kepada pelibatan masyarakat pada pengontrolan pendidikan dasar. Implementasi MBS

(23)

11. Model MBS di Indonesia.

• Model MBS di Indonesia disebut Manajemen Peningkatan Mutu

(24)

C. Kaitan MBS dengan Kesejahteraan Guru

Peningkatan kapasitas dan komitmen seluruh warga sekolah, termasuk masyarakat dan orangtua siswa. Upaya untuk memperkuat peran kepala sekolah harus menjadi kebijakan yang mengiringi penerapan kebijakan MBS.

”An essential point is that schools and teachers will need capacity building if school-based management is to work”.

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terlihat dari dari jawaban dari para responden terhadap pelaksanaan program pelayanan lanjut usia itu sendiri mulai dari pelayanan kesehatan, pemberian makanan tambahan,

Selain itu dilakukan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan diri untuk mencegah penyebaran virus, seperti cuci tangan, cara merawat orang sakit

Untuk membuat Driver Motor DC dengan teknik H-Bridge menggunakan IC L293D seperti pada artikel “ Driver Motor DC H-Bridge Dengan IC L293D ” ini dapat dirakit pada PCB

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Sumber data kualitatif dalam penelitian ini adalah informan yang secara langsung memberikan data

initiate the teacher talk in the classroom during teaching learning process.. 1.4

Counterpurchase : Dua transaksi paralel dimana sebuah perusahaan mengekspor produk ke pembeli di luar negeri dengan janji untuk membeli dari pihak lainnya dari

Sedangkan dalam segi waktu eksekusi dapat disimpulkan bahwa pertama, penggunaan blockfull pada HDFS memberikan waktu eksekusi yang lebih baik, kedua, tidak ada

Dengan metode tanya jawab guru mengarahkan siswa untuk memahami materi sebelumnya yang berkaitan dengan volume tabung, kerucut dan bola.. Menginformasikan