KARYA TULIS ILMIAH (KEDISPLINAN SISWA DI KELAS XI IPS 2)
Karya Tulis ILmiah ( Kedisiplinan Siswa XI IPS2 )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang mana berkat rahmatdan karunia-Nya lah kami dapat menyesaikan penulisan Makalah Laporan Penelitian Sosial ³
DISIPLIN SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BOJONGSOANG yang kami susun untuk memenuhi
salah satu tugas mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi Dan Komunikasi) tentang pembuatan karya
ilmiah. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad
SAW,kepada keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya.Besar harapan kami dengan terselesaikannya
makalah ini dapat menjadi bahan tambahan bagi penilaian guru bidang studi TIK (Tenologi Informasi
Dan Komunikasi) dan mudah-mudahan isi dari makalah dan penelitian kami ini dapat di ambil
manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini.Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan karya ilmiah ini.Kami sangat menyadari apa
yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sanga mengharapkan adanya
kritik yang bisamembangun kami dalam upaya memperbaiki karya-karya kami selanjutnya.
Bandung,20 November 2012
Penyusun DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...i.
DAFTAR ISI ...ii.
BAB I PENDAHuluan... 1
1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 1
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan Penelitian ...2
1.5 Manfaat Penelitian ...2
1.6 Sistematika makalah ...2
BAB II PEMBAHASAN ... 3
2.2 Disiplin di Sekolah ... 3
2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa... 5
BAB III PEMBAHSAN HASIL PENELITIAN ...7
3.1 Jenis Penelitian ... 7
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ...7
3.3 Populasi dan Sampel ...7
3.4 Sumber Data ... 8
3.5 Metode Pengumpulan Data ...8
3.6 Analisa Data ...8
BAB IV PEMBAHASAN... 9
4.1 Hasil Penelitian ...9
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ...10
BAB V PENUTUP ... 11
5.1 Kesimpulan ...11
5.2 Saran ... 11
DAFTAR PUSTAKA...12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepasdari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiapsiswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yangyang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagaiaturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplinsiswa.Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya
disiplin sekolah kadangkala diterapkan pulauntuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari pelanggaranterhadap aturan, meski kadangkala menjadi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis (psychologicalmaltreatment), sebagaimana diungkapkan oleh Irwin A. Hyman dan Pamela A.Snock dalam bukunya
³Dangerous School´ (1999).
1.2 Rumusan masalah
Adanya tindakan kurang disiplin yang di lakukan siswa di Sekolahmenimbulkan berbagai pertanyaan, diantaranya:
1. Apa penyebab utama perilaku tidak disiplin siswa.
2. Perilaku siswa apa saja yang dinilai tidak atau kurang disiplin. 3. Faktor penyebab terhambatnya penerapan disiplin di sekolah.
4. Apa saja upaya-upaya yang bisa di lakukan warga sekolah dalam meningkatkan penerapan disiplin di sekolah.
1.3 Batasan Masalah
Pada makalah ini kami hanya mengambil kesimpulan dari penelitian yangdiambil dari siswa kelas XI SMAN 1 Bojongsoang
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penyusunan karya ilmiah ini adalah: 1.Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin siswa terhadap perkembangan prestasi dan tingkah laku di sekolah.
3. Ikut serta dalam upaya mengembangkan penanaman disiplin pada diri siswa.
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Sistematika Makalah
Adapun system penulisan dan Makalah Laporan Penelitian Sosial ini adalah :BAB I, berisi tentang pendahuluan membahas tentang latar belakang, rumusanmasalah, tujuan, manfaat, alat, data, populasi dan sampel, lokasi danwaktu, metode dan sistematika. BAB II, Berisi tentang pembahasan pengerian disiplin dan beberapa factor yangmempengaruhinya.BAB III, Tentang pembahasan hasil penelitian, gambaran umum responden,gambaran responden tentang penerapan kedisiplinan di sekolah.BAB IV, berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata initimbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan.Dan sekarang katadisiplin mengalami
perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama,disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuanmengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib.Dalam kehidupan sering kita dengar orang mengatakan bahwa si XI IPS 2 adalahorang yang memiliki disiplin yang tinggi, sedangkan si Y orang yang kurang disiplin.Sebutan orang yang memiliki disiplin tinggi biasanya tertuju kepada orang yangselalu hadir tepat waktu, taat terhadap aturan, berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku, dan sejenisnya. Sebaliknya, sebutan orang yang kurang disiplin biasanya ditujukan kepada orang yang kurang atau tidak dapat mentaati peraturandan ketentuan berlaku, baik yang bersumber dari masyarakat (konvensi-informal), pemerintah atau peraturan yang ditetapkan oleh suatu lembaga
tertentu(organisasional-formal).
2.2 Disiplin di Sekolah
pun pelanggaranterhadap berbagai aturan dan tata tertib sekolah masih sering ditemukan
yangmerentang dari pelanggaran tingkat ringan sampai dengan pelanggaran tingkat tinggi,seperti : kasus bolos, perkelahian, nyontek, pemalakan, pencurian dan bentuk-bentuk penyimpangan perilaku lainnya.Tentu saja, semua itu membutuhkan upaya pencegahan dan penanggulangganya, dan di sinilah arti penting disiplin sekolah.
Perilaku siswa terbentuk dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lainfaktor lingkungan, keluarga dan sekolah.Tidak dapat dipungkiri bahwa sekolahmerupakan salah satu faktor dominan dalam membentuk dan mempengaruhi perilakusiswa.Di sekolah seorang siswa berinteraksi dengan para guru yang mendidik danmengajarnya.Sikap, teladan, perbuatan dan perkataan para guru yang dilihat dandidengar serta dianggap baik oleh siswa dapat meresap masuk begitu dalam ke dalamhati sanubarinya dan dampaknya kadang-kadang melebihi pengaruh dari orangtuanya di rumah. Sikap dan perilaku yang ditampilkan guru tersebut pada dasarnyamerupakan bagian dari upaya pendisiplinan siswa di sekolah.Brown dan Brown mengelompokkan beberapa penyebab perilaku siswa yangtidak disiplin, sebagai berikut :
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh guru
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh sekolah; kondisi sekolah yangkurang menyenangkan, kurang teratur, dan lain-lain dapat menyebabkan perilaku yang kurang atau tidak disiplin.
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh siswa , siswa yang berasal darikeluarga yang broken home.
Perilaku tidak disiplin bisa disebabkan oleh kurikulum, kurikulum yang tidak terlalu kaku, tidak atau kurang fleksibel, terlalu dipaksakan dan lain-lain bisamenimbulkan perilaku yang tidak disiplin, dalam proses belajar mengajar pada khususnya dan dalam proses pendidikan pada umumnya.
dimaksud sebagai upayamenyadarkan, mengoreksi dan mendidik. Dalam disiplin sekolah yang demokratis,kemandirian dan tanggung jawab dapat berkembang. Siswa patuh dan taat
karenadidasari kesaadaran dirinya. Mengikuti peraturan yang ada bukan karena terpaksa,melainkan atas kesadaran bahwa hal itu baik dan ada manfaat
Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada siswa atau warga sekolahlainnya yang melanggar tata tertib atau kedisiplinan yang telah diatur oleh sekolah,yang secara eksplisit berbentuk larangan-larangan. Hal ini menurut Depdiknas(2001:10), ³Sanksi yang diterapkan agar bersifat mendidik, tidak bersifat hukumanfisik, dan tidak menimbulkan trauma psikologis.´ Sanksi dapat diberikan secara bertahap dari yang paling ringan sampai yang seberat-beratnya. Sanksi tersebut dapat berupa:
1.Teguran lisan atau tertulis bagi yang melakukan pelanggaran ringan terhadapketentuan sekolah yang ringan.
2. Hukuman pemberian tugas yang sifatnya mendidik, misalnya membuatrangkuman buku tertentu, menterjemahkan tulisan
berbahasa Inggris dan lain-lain.
3. Melaporkan secara tertulis kepada orang tua siswa tentang pelanggaran yang dilakukan putera-puterinya.
4.Memanggil yang bersangkutan bersama orang tuanya agar yang Bersangkutan tidak mengulangi lagi pelanggaran yang diperbuatnya.
5.Melakukan skorsing kepada siswa apabila yang bersangkutan melakukan pelanggaran peraturan sekolah berkali-kali dan cukup berat.
6. Mengeluarkan yang bersangkutan dari sekolah, misalnya yang
bersangkutantersangkut perkara pidana dan perdata yang dibuktikan oleh pengadilan.
2.3 Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
1.Konsep diri; untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilaku disiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima,hangat dan terbuka;
2.Keterampilan berkomunikasi; guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan siswa;
3.Konsekuensi-konsekuensi logis dan alami; guru disarankan dapatmenunjukkan secara tepat perilaku yang salah, sehingga membantu siswa
dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah; 4.Klarifikasi nilai; guru membantu siswa dalam menjawab pertanyaannyasendiri tentang nilai-nilai dan membentuk sistem nilai-nilainya sendiri;
5.Analisis transaksional; guru disarankan guru belajar sebagai orang dewasaterutama ketika berhadapan dengan siswa yang menghadapi masalah;
6.Terapi realitas; sekolah harus berupaya mengurangi kegagalan danmeningkatkan keterlibatan. Guru perlu bersikap positif dan bertanggung jawab; dan
7.Disiplin yang terintegrasi; metode ini menekankan pengendalian penuh olehguru untuk mengembangkan dan mempertahankan peraturan;
8.Modifikasi perilaku; perilaku salah disebabkan oleh lingkungan. Oleh karenaitu, dalam pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang kondusif;
9.Tantangan bagi disiplin; guru diharapkan cekatan, sangat terorganisasi, dandalam pengendalian yang tegas. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa peserta didik akan menghadapi berbagai keterbatasan pada hari-hari pertamadi sekolah, dan guru perlu membiarkan mereka untuk mengetahui siapa yang berada dalam posisi sebagai pemimpin
BAB III
METODE PENELITIAN
dapat dan sesuai dengan kebutuhan karena berhasiltidaknya penelitian tergantung pada sesuai tidaknya memilih dan menerapkanmetode penelitiannya.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakanmetode kualitatif yang dapat diartikan sebagai prosedur penulisan yag menghasilkan data data deskriptif kata-kata tertulis atau lisandari perilaku orang-orang yang diamati.Sedangkan penulisan karya ilmiah inibersifatdeskriptif,yaitu memberikan gambaran suatu keadaan tertentu secara rinci disertaidengan bukti.
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini bertempat di SMAN 1 BOJONGSOANG,sedangkan waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 15-20 November 2012.
3.3 Populasi dan Sampel
A. Populasi
Menurut kelompok saya yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemenyang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sesuai dengan permasalahan untuk menemukan jawaban dari penelitianini,maka penelitian ini mengambil populasi dari kelas XI IPS.
B. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil yang diteliti.Dalam penelitianini,peneliti mengambil sampel sebanyak 25 siswa dari kelas XI IPS.
3.4 Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu yang diperolehdari hasil angket/lembar pengisian soal.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menyusun karya ilmiah iniadalah dengan metode angket.Angket merupakan lembaran yang berisi soal-soalserta bersagkutan dengan masalalah yang diteliti,untuk diisi oleh pihak-pihak yangdimaksud oleh peneliti.
3.6 Analisa Data
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dengan metode angket/lembar pengisian soal dari sampel sebanyak 25 siswakelas XI IPS2 di SMA Negeri1 Bojongsoang,peneliti berhasil mengumpulkan data dibawahini:
A. Pemahaman siswa tentang disiplinHasil : dari penelitian 80 % siswa memahami arti dari disiplin sememtara sisanyakurang memahaminya.
B. Sudahkah siswa menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hariHasil : dari hasil penelitiam di dapat:
Sudah menerapkannya 60 %
Sedikit/ kadang-kadang 30 %
Belum 10%
C. Pernahkah siswa terlambat masuk ke sekolahHasil : sebagian besar siswa (70%) pernah terlambat datang ke sekolah.
D. Alasan siswa terlambatHasil : hasil jawaban terbanyak adalah factor jarak yang jauh antara rumah dansekolah, dan ketersediaan angkutan umum.
E. Pernahkah siswa bolos sekolahHasil : 20% dari responden menjawab ya, dan sisanya tidak. F. Alasan jika bolosHasil : 30 % menjawab karena iseng, 20 % menghindari salah satu mata pelajaranDan sisanya menjawab hanya mengikuti ajakan teman.
G. Pernahkah siswa ditegur langsung oleh guru saat melakukan tindakan yang dinilaikurang disiplin.Hasil : 30% menjawab sering, 50% menjawab pernah, sisanya belum pernah.H. Peringatan yang diberikan guru terhadap siswa yang dinilai kurang disiplinHasil :
30% Di tegur saja 30 % Di marahi
20 % Di laporkan kepada orang tua 15%Di Skorsing
.I. Pernahkah pihak sekolah mengingatkan tentang pentingnya pelaksanaan disiplinHasil : semua siswa menjawab pernah. Berarti pihak sekolah selalu mengingatkansiswa tentang pentingnya kedisiplinan
.J. Bagaimana cara sekolah mengingatkan siswa pada kedisiplinanHasil : adanya hasil yang hampir seragam, yaitu m sekolah mengingatkan siswadengan pemberian amanat Pembina
upacara pada saat upacara dan pelaksanaan penyuluhan langsung, serta penerapan peraturan yang langsung ditindak lanjutioleh kesiswaan.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian, kita dapat mengetahui bahwa tingkat kedisiplinan setiapsiswa ternyata berbeda-beda, perlu usaha yang lebih serius dari pihak sekolah dalamupaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap kedisiplinan.Bukan hanya dengan peraturan yang terkesan mengikat siswa, kedisiplinan bisa tumbuh bila siswa seringdiberikan penyuluhan dan pengarahan ±pengarahan oleh berbagai pihak terutamalingkungan sekolah.Beberapa siswa terbukti
mempunyai tingkat kedisiplinan yang baik, itu berarti factor utama dalam pelaksanaan disiplin adalah adanya kesadaran, bukanhanya sebuah aturan.Tinggal bagaimana pihak sekolah selaku pembimbing dan pelaksana pendidikan di sekolah, mensiasati permasalahan ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
hal-hal yangmembahayakan hidup kalangan pelajar.Sementara itu, Komensky menggambarkan pentingnya kedisiplinan disekolah dengan mengungkapkan, "Sekolah tanpa kedisiplinan adalah seperti kincir tanpa air."
5.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa, ada beberapa upaya yangmungkin bisa dilakukan diantaranya:1.
Untuk menumbuhkan konsep diri siswa sehingga siswa dapat berperilakudisiplin, guru disarankan untuk bersikap empatik, menerima, hangat danterbuka;2.
Guru terampil berkomunikasi yang efektif sehingga mampu menerima perasaan dan mendorong kepatuhan siswa;3.
Guru disarankan dapat menunjukkan secara tepat perilaku yang salah,sehingga membantu siswa dalam mengatasinya; dan memanfaatkan akibat-akibat logis dan alami dari perilaku yang salah; DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Disiplinhttp://tarmizi.wordpress.com/2008/12/12/kedisiplinan-siswa-di-sekolah/
NO URAIAN PENILAIAN
SS S STS
1. DI TEGUR SAJA
2. DI MARAHI
3. DILAPORKAN KEPADA
ORANGTUA
4. DI SKORSING
5. DI KEMBALIKAN