• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DIRECT INSTR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DIRECT INSTR"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

(DIRECT INSTRUCTION)

1. Apa Model Pembelajaran Langsung itu?

Model pembelajaran adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4)

lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Kritik terhadap penggunaan model ini antara lain bahwa model ini tidak dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran dan semua siswa.

2. Bagaimana Tahapan Model Pembelajaran?

Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil (1996), sebagai berikut:

o Orientasi. Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa: (1) kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa; (2) mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran; (3) memberikan

penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan; (4) menginformasikan materi/ konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran; dan(5) menginformasikan kerangka pelajaran.

o o

o Presentasi. Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa: (1) penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek; (2) pemberian contoh-contoh konsep; (3) pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas; dan (4)

(2)

o Latihan terstruktur. Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan

mengoreksi respon siswa yang salah.

o Latihan terbimbing. Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk mengases/menilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.

o Latihan mandiri. Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85-90% dalam fase bimbingan latihan.

Di lain pihak, Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.

o Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.

o Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru

mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.

o Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.

o Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep. o Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini, guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.

o Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.

o Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.

(3)

Beberapa situasi yang memungkinkan model pembelajaran langsung cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran:

o Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut.

o Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti.

o Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai

keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving).

o Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pedekatan intelektual (misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis)

o Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.

o Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik.

o Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik.

o Ketika guru ingin menyampaikan kerangka parameter-parameter untuk memandu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok atau independen.

o Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat terstruktur.

o Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada siswa atau ketika guru tidak memiliki waktu untuk melakukan pendekatan yang berpusat pada siswa.

4. Kelebihan dan Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung Kelebihan model pembelajaran langsung:

o Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.

o Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.

o Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.

(4)

o Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.

o Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.

o Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa.

o Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.

o

o Secara umum, ceramah adalah cara yang paling memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres bagi siswa. Para siswa yang pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tidak merasa dipaksa dan berpartisipasi dan dipermalukan.

o Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model

pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.

o Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner dalam memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif alternatif” yang menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari.

o Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.

o Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.

o Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat).

o Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut. o Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model

(5)

o Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.

Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung:

o Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk

mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.

o Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.

o Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.

o Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap,

berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.

o Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.

o Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif.

o Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.

o o

o Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai

bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.

(6)

o Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.

o Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat

membuat siswa tidak paham atau salah paham.

o Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.

o BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan pada hakekatnya adalah pemberian bantuan kepada orang lainsecara sadar dan terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan potensi oranglain, agar yang bersangkutan memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Musaheri, 2005:20).

Menurut La sula (2000:34) “pendidikan adalah suatu kegiatan yang

sistematik dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didikyang berlangsung di semua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah,

sekolah dan masyarakat)”.

Masalah interaksi di kelas, yaitu komunikasi antara guru dan murid

dalam proses belajar mengajar di kelas merupakan masalah pendidikan yang sangatmenarik untuk dibicarakan yang sampai kini tidak pernah ada habisnya. Olehkarena itu bagi para pendidik serta pengelola pendidikan senantiasa

diharapkan pemecahannya guna menuju proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.

Menurut Shachelford dan Fenak (dalam Ulfah, 2004:3), apa yang dikenalselama ini dalam proses belajar mengajar yaitu bahwa mengajar harus menguasai :

a.Apa yang diajarkan;

b.Teori pengajaran yang relevan;

c.Hal-hal baru (mau melakukan penelitian untuk memperkaya isi bahan ajar yang diajarkan);

d.Karakteristik siswa.

Setiap guru harus memiliki keahlian di dalam memilih model pengajaranyang dipakai sehari-hari dikelas. Pemilihan model yang tepat dalam pengajarantentu saja berorientasi pada tujuan pengajaran termasuk tujuan setiap materi yangakan diberikan pada siswa. Dari beberapa model pengajaran yang baru, salah

satu bentuk model penyajian materi yang penting untuk diketahui adalah model

Pengajaran langsung (Direct instruction)

(7)

(Nur, 2000:3).Model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk

mengembangkan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif. Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang sesuatu sedangkan pengetahuan prosedural

adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu yang keduanya berstrukturdengan baik dapat dipelajari selangkah demi selangkah (Nur, 2000:4-5).

A.Defenisi Model Pembelajaran Langsung Model Pembelajaran berasal dari kata

Model dan Pembelajaran

. ”Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan” (Nur, 1996 : 78). Hakikat pembelajaran atau hakikat mengajar adalah membentuk siswa untuk memperoleh informasi, ide, keterapilan,nilai, cara berfikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya, dan cara

bagaimana belajar (Joyce dan Weil dalam Nur, 1996 : 79).

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa model pembelajaran adalah kerangkak onseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan dapat ber fungsisebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pendidik dalammerencanakan dan melaksanakan aktifitas proses belajar mengajar.

Model pembelajaran yang menggunakan pendekatan mengajar yang dapatmembantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh pengetahuanlangkah demi langkah adalah model pengajaran langsung (direct intruction)

Menurut Arends (2001):”

A teaching model that is aimed at helping student learnbasic skills and knowledge that can be taught in a step-by-step fashion. For

our purposes here, the model is labeled the direct instruction model

”. Artinya:“Sebuah model pengajaran yang bertujuan untuk membantu siswa

mempelajariketerampilan dasar dan pengetahuan yang dapat diajarkan langkah-demi-langkah.Untuk tujuan tersebut, model yang digunakan dinamakan model

pengajaranlangsung.Model pengajaran langsung (direct instruction) dilandasi oleh teori belajar perilaku yang berpandangan bahwa belajar

bergantung pada pengalaman

termasuk pemberian umpan balik. Satu penerapan teori perilaku

dalam belajar adalah pemberian penguatan. Umpan balik kepada siswa dalam pembelajaran merupakan penguatan yang merupakan penerapan teori perilaku tersebut.

D.Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung

Secara umum setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan-kelebihanyang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan dibandingdengan model pembelajaran yang lainnya. Tetapi selain mempunyai kelebihan-kelebihan pada setiap model pembelajaran juga ditemukan keterbatasan-keterbatasan yang merupakan kelemahannya.

(8)

2.Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep danketerampilan-keterampilan kepada siswa yang berprestasi rendahsekalipun.

3.Model ini dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran

dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan bagaimana suatu permasalahan dapat di dekati, bagaimana informasi dianalisis, bagaimanasuatu pengetahuan dihasilkan.

4.Model pengajaran langsung menekankan kegiatan mendengarkan (melaluiceramah) dan kegiatan mengamati (melalui demonstrasi), sehinggamembantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.

5.Model pengajaran langsung dapat memberikan tantangan untukmempertimbangkan kesenjangan antara teori dan fakta.

6.Model pengajaran langsung dapat diterapkan secara efektif dalam kelas besar maupun kelas yang kecil

7.Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas.

8.Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat. 9.Dalam model ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik

10.Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat. 11.Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik.

12.Model pengajaran langsung dapat digunakan untuk menekankan butir- butir penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa.

13.Model pengajaran langsung dapat menjadi cara yang efektif untukmengajarkan informasi dan pengetahuan faktual dan terstruktur.

B.Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelemahan sebagaiberikut: 1.Karena dalam model ini berpusat pada guru, maka

kesuksesan pembelajaran bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan, pengetah uan, kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.

2.Model pengajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi guru.Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan menjadikan pembelajaran menjadi kurang baik pula.

3.Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak,

model pembelajaran langsung tidak dapat memberikan kesempatan pada siswauntuk cukup memproses dan memahami informasi yang disampaikan.

4.Jika terlalu sering menggunakan modelpengajaran langsung akan

membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua informasi yang perlu dike tahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawabmengenai pembelajan siswa itu sendiri.

(9)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural

dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan polakegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.Adapun pembahasan tentang aspek-aspek perencanaan model pembelajaran langsung ini meliputi:

(1) merumuskan tujuan pembelajaran; (2)memilih materi pembelajaran;

(3) melakukan analisis tugas (task analysis); (4)merencanakan alokasi waktu; dan

(5) merencanakan pengaturan ruang kelas.Model pengajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu

(1) Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa, (2) MendemonstrasikanPengetahuan atau Keterampilan, (3) Menyediakan Latihan Terbimbing,

(10)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

(KOOPERATIF LEARNING)

PONDASI Teori dan Pemikiran Deutsch (1949) menyatakan bahwa ada tiga struktur tujuan utama dalam pendidikan individualistik, kompetitif, dan kooperatif. Model seperti PSI (Bab sangat individualistis-siswa bekerja sendiri untuk mencapai pembelajaran rives keadan dan memiliki sedikit interaksi dengan orang lain, termasuk guru seperti Instruksi Langsung (Bab 8) sangat com karena siswa harus menegaskan diri mereka sendiri untuk mendapatkan perhatian guru dan memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk mempelajari isi, dan mereka kadang-kadang dinilai relatif terhadap prestasi siswa lain model Koperasi diwakili dengan baik dalam buku ini dengan yang dijelaskan dalam bab ini, di Sport Pendidikan (Bab 11), dan di peer Teaching Bab 12). Dasar dari model ini adalah memiliki siswa belajar dengan dan dari satu sama lain melalui hubungan saling tergantung terstruktur. Prestasi tujuan pembelajaran akademik adalah prioritv tinggi tetapi tidak lebih penting daripada proses pembelajaran sosial dan keterampilan. Jelas, model Cooperative Learning memiliki berdirinya pada jenis ketiga Deutsch untuk Struktur Pembelajaran Kooperatif model desain didasarkan pada konvergensi empat teori set utama: motivasi, kognisi, pembelajaran sosial, dan ini agak unik, karena kebanyakan model lainnya berasal dari hanya satu atau dua teori tentang belajar. Namun, semua empat teori memainkan peran sama dalam desain dan operasi dari model khusus ini.

l. teori motipasi 'digunakan untuk membuat struktur yang mendapatkan tim untuk mengakui bahwa satu-satunya cara tim dapat dicapai adalah untuk semua anggotanya untuk berkontribusi dan mencapai. Yang meminta masing-masing siswa untuk memberikan yang terbaik dan memulai interaksi kelompok untuk memenuhi tujuan bersama.

(11)

menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan. Jika tugas terlalu sulit, anggota tim akan henome prustasi, yang menyebabkan perbedaan pendapat dan bahkan penarikan dari tugas.

3. teori pembelajaran sosial ke dalam model sebanyak pembelajaran terjadi mendengarkan dan menonton anggota tim lainnya. Proses ini membuat lalu saham yang belajar menjadi timbal balik sebagai salah satu kemajuan siswa ng dengan orang lain, . paling sering dengan menunjukkan dan menjelaskan kepada mereka. Guru berkontribusi pada agenda pembelajaran sosial model ketika mereka menonton. contoh positif dan negatif dari keterampilan sosial dan menggunakannya sebagai "momen mengajar" untuk menyorot keterampilan interaksi yang diinginkan dan tidak diinginkan.

4. Teori Perilaku memberikan hubungan antara proses kooperatif, siswa pada keterlibatan tugas, dan imbalan prestasi tim. Baik tugas kandang erative membuat jelas kepada siswa keterampilan sosial (perilaku) yang dibutuhkan dalam situasi itu, Roals pembelajaran, dan konsekuensi untuk mencapai atau gagal ing di tugas yang diberikan. Perhatikan bahwa siswa tidak langsung diberitahu tentang bagaimana menyelesaikan tugas parameter di mana tugas yang akan ditempuh. Alasan di balik model Cooperative Learning sangat mudah, seperti yang dijelaskan oleh desainer utamanya, Robert Slavin (1990): (struktur Clooperative menciptakan situasi di mana anggota-satunya cara kelompok-anggota dapat mencapai tujuan pribadi NWN mereka adalah jika kelompok ini berhasil Oleh karena itu, untuk memenuhi tujuan pribadi mereka, anggota kelompok harus membantu rekan-rekan kelompok mereka untuk melakukan apa yang membantu kelompok untuk berhasil, dan mungkin lebih penting, mendorong pasangan kelompok mereka untuk mengerahkan usaha maksimal. (pp. 13-14) pemilihan hati-hati kelompok yang tinggal bersama-sama untuk jangka waktu yang lebih lama dan penataan tugas kelompok untuk mempromosikan hasil belajar akademik dan sosial adalah perbedaan utama antara Cooperative Learning sebagai model dan strategi hanya menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk belajar tugas tunggal di kelas .

(12)

l. Peran utama guru adalah untuk melayani sebagai fasilitator pembelajaran akademik dan sosial siswa Guru dapat mengambil peran sebagai fasilitator hanya setelah ia langsung tting, struktur, dan parameter dari tugas-tugas kelompok. Yang menetapkan dengan instruksi diarahkan dan kemudian menjadi odel sangat indi dimulai Recr sekali tim terlibat dalam tugas mereka ditugaskan 3 Guru adalah orang kry untuk memantau dan mengajar siswa proses tive reflektan untuk sosial belajar guru harus mencari keseimbangan antara sosial dan dewa belajar akademik. Proses pembelajaran socal sama pentingnya dengan produk akademik Asumsi leamine Tentang bekerja sama struktur Koperasi mempromosikan tingkat yang lebih tinggi dari indiviu struktur sosial dan akademik atau kompetitif.

2. Kelompok dapat, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

3. Tim belajar bekerja terbaik ketika kelompok-kelompok yang heterogen dalam semua tor fa kunci dan ketika kelompok yang sama dipertahankan selama beberapa periode kelas atau seluruh unit.

4. Semua anggota kelompok memiliki sesuatu untuk coltribute untuk pencapaian tujuan kelompok.

5. tugas Learning harus menentukan kriteria untuk akuntabilitas individu, kinerja sebuah anggota 'harus menghitung di skor penilaian tim.

6. "kemalasan Sosial" bisa, tapi tidak secara otomatis, bagian dari proses kelompok. Parameter harus dinyatakan untuk memastikan bahwa semua anggota tim con upeti kepada prestasi kelompok. Kelompok siswa dapat mengorganisir diri untuk mengejar dan menyelesaikan tugas yang diberikan

BELAJAR MENGAJAR FITUR

Keterusterangan dan inklusivitas

(13)

untuk menyelesaikan tugas kemudian guru belajar keterampilan sosial dengan siswa selama kelas dan pada akhir clas ini tiga struktur utama dalam pelajaran koperasi menentukan kelangsungan pro file untuk pembelajaran kooperatif. Exhibn 101 ates UNDI bagaimana setiap komponen protile dapat berubah sesuai dengan struktur yang berbeda. tions Pemaparan lebih lengkap dari komponen profil ikuti.

1. Isi seleksi. Komponen model Pembelajaran Kooperatif sangat langsung. guru menentukan serangkaian tugas yang tim akan menuntut di unit dan berkomunikasi mereka untuk siswa, A konten resmi daftar sulit untuk menentukan depan waktu karena guru tidak bisa sering pra dict dibutuhkan keterampilan pembelajaran sosial di muka. kebutuhan akan menjadi jelas sebagai tim bekerja pada tugas yang diberikan. Isi akademik juga sulit untuk daftar ke depan karena setiap tugas kemungkinan akan cukup besar untuk dari mengandung banyak hasil di dalamnya. Mengingat itu, daftar isi biasanya dibenci oleh serangkaian tugas pembelajaran guru akan konsultasi bagi kelompok sebagai unit berlangsung. Proses yang hampir selalu guru-diarahkan

2. kontrol manajerial. kontrol manajerial adalah sangat berpusat pada guru sebelum tim mulai pertunangan mereka pada belajar tas The mengajar er memilih tim. memutuskan apa yang sumber daya akan tersedia. menentukan jumlah waktu yang akan dialokasikan untuk setiap tugas, dan memutuskan parameter dengan di mana tim harus mematuhi. Setelah tim mulai mengejar tugas, kontrol thi bergeser dengan cepat kepada siswa dalam setiap kelompok koperasi. Mereka membuat keputusan tentang bagaimana mengatur themselve. bagaimana membagi pekerjaan yang harus dilakukan, dan bagaimana menggunakan waktu yang tersedia dan sumber daya.

3. presentasi Tugas. Tidak ada tugas presentasi oleh guru di Cooperative Learning. Sebaliknya, guru frame masalah dengan menjelaskan tugas yang diberikan dan tanah aturan tim harus mengikuti dalam mengejar itu. Setelah itu, terserah kepada siswa, dalam kelompok mereka, untuk menjelaskan satu sama lain apa yang perlu dilakukan dan derek untuk melakukannya. Diharapkan siswa akan menggunakan peer teaching sebagai modus utama mereka mengajar.

(14)

menggunakan pertanyaan untuk mengembangkan siswa 'keterampilan sosial terjadi masalah dan di review. Agar efektif, pengolahan ini harus memberikan waktu siswa untuk merefleksikan pola mereka saat ini dan untuk datang dengan solusi mereka sendiri ketika bekerja secara kooperatif dalam kelompok.

5. Interaksi G. Instructional. Seperti dua yang keterlibatan pola yang berbeda, akan ada dua jenis interaksi instruksional dengan Cooperative Learning. Interaksi akan ada dua jenis yang sama dengan tems keterlibatan tepuk: hampir sama sekali siswa-diarahkan sebagai tim bekerja pada tugas yang diberikan, dan interaktif ketika guru mencoba untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa Sementara siswa bekerja dalam tim mereka, guru mengambil pada peran Difasilitasi tor dan narasumber utama. Guru memfasilitasi proses kooperatif, mendapatkan tim untuk bekerja untuk kapasitas mereka sepenuhnya; guru juga berfungsi sebagai "ahli penduduk ketika tim membutuhkan saran atau ingin seseorang untuk mendengarkan ide-ide mereka. Para guru Pembelajaran Kooperatif paling efektif adalah mereka yang dapat memfasilitasi proses pembelajaran tanpa memberikan tim dengan banyak informasi atau bantuan.

6. Mondar-mandir. mondar-mandir kelas diarahkan oleh guru sebagai tim makan pilih masalah belajar ed dan dibingkai. Setelah guru telah memperkenalkan tugas produktif dan tim tentang berapa lama mereka harus menyelesaikan tugas informasi. dalam tim mereka, para siswa memutuskan berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan berapa lama mereka berencana untuk menghabiskan pada setiap bagian dari tugas. guru mengintervensi hanya jika rencana tim akan jelas tidak memungkinkan mereka untuk menyelesaikan tepat waktu.

(15)

kountable membuat kontribusi untuk succ tim sehingga ada motivasi yang kuat bagi siswa untuk mendukung, mendorong. dan mengajar setiap nther: n meer tujuan tim ini es participatior lebih lengkap oleh semua anggota tim. cess SUC ketiga, thr Taam adalah lebih mungkin ketika mengakui dan menggunakan berbagai bakat di antara para anggotanya, mempromosikan apprecianon untuk ANV kontribusi yang membantu tim mencapai tujuannya. Oleh karena itu, dalam kepentingan terbaik tim untuk menemukan wavs untuk menyertakan, tidak mengecualikan atau mengisolasi, siswa dengan kemampuan yang unik dan kisah

Kebutuhan IMPLEMENTASI DAN guru modifikasi

Guru Keahlian

Cooperative Learning perlu memiliki beberapa bidang keahlian tertentu untuk menggunakan model untuk kapasitas penuh. Peserta didik. Salah satu fungsi utama ini adalah pemilihan tim neous yang dicampur dengan beberapa cara: dengan tingkat keterampilan, pengalaman sebelumnya, jenis kelamin, berlari etnis, kemampuan komunikasi, kemampuan kepemimpinan, dan bersedia ness untuk berkontribusi terhadap upaya tim. Akibatnya, guru harus tahu setiap siswa pada semua dimensi-dimensi dan dapat memilih tim yang mencerminkan keragaman dalam bakat dan tim dinamika. Meskipun tidak mungkin untuk bal Ance semua tim di semua dimensi, tujuannya adalah untuk menyediakan semua tim dengan kesempatan yang adil untuk berhasil di ditugaskan.

teori Learning. Model Cooperative Learning menggabungkan empat teori utama pembelajaran: kognitif (du teanu pemecahan masalah), perilaku (dalam memenuhi kriteria kinerja), motivasi (dalam saling mendukung antara rekan satu tim), dan sosial (belajar dengan mengamati dan berinteraksi dengan anggota tim) Guru akan perlu mengenali mana teori yang paling menonjol di tempat kerja dalam setiap bagian dari model dan untuk memfasilitasi semacam itu belajar pada waktu yang tepat.

(16)

untuk setiap tim yang memungkinkan tim untuk berkenalan, untuk berhasil, dan berlatih bekerja sama. tugas STAD adalah permulaan yang baik dalam unit. Setelah tim bekerja dengan baik, tugas lagi dan lebih menantang, seperti Jigsaw dan investigasi Group, dapat diberikan.

Perkembangan yang sesuai intruksi. Ada kemungkinan bahwa tim siswa dapat siap untuk tantangan akademik tugas yang diberikan dalam psikomotor dan domain kognitif, tetapi tidak siap untuk jenis interaksi sosial dan koperasi diperlukan untuk membuat kerja tim sukses. Sebagai guru menentukan analisis tugas dan perkembangan melalui tugas yang diberikan, ia harus bertanya pada diri sendiri, "Apakah para siswa siap untuk jenis interaksi koperasi dibutuhkan untuk bekerja sama dengan baik pada tugas-tugas ini?" Untuk merancang Pembelajaran Kooperatif sesuai dengan tahapan perkembangan, guru harus cukup yakin bahwa siswa dapat membuat pilihan yang baik dan menganggap jenis tanggung jawab yang dibutuhkan untuk menjadi kontribusi anggota tim. Pertanyaan kunci lain untuk bertanya adalah, "Apa yang akan terjadi jika tim mengalami frustrasi, konflik, dan kegagalan?" Pengalaman-pengalaman bisa dan akan terjadi dalam menantang tugas Pembelajaran Kooperatif, sehingga guru harus siap untuk mengubahnya menjadi positif "saat-saat mengajar."

(17)

Membangun dan mempertahankan iklim sosial yang positif pada tim Efektivitas model Cooperative Learning tergantung keteraturan dan kualitas interaksi siswa pada tim karena mereka mengejar tugas yang diberikan. Ini membutuhkan keahlian guru di tiga bidang terkait: membangun lingkungan positif mendeteksi pola efektif yang mengarah ke lingkungan yang negatif, dan mengajar siswa bagaimana mengubah iklim negatif menjadi salah satu yang positif. Bagian yang sulit adalah bahwa guru tidak harus mendikte siswa bagaimana mereka harus bertindak terhadap cach lainnya sehingga siswa berperilaku baik untuk menghindari dihukum oleh guru. Guru harus menetapkan aturan-aturan dasar dan pilih tim dengan cara yang mengatur proses kooperatif dalam gerak-dan kemudian memungkinkan siswa untuk menemukan bagaimana mereka dapat terbaik di tim mereka untuk memenuhi tujuan mereka. Guru memonitor sebagai tim bekerja pada tugas-tugas, mencatat interaksi yang mengarah ke arah iklim positif atau negatif dalam kelas. interaksi positif dicatat dan diperkuat melalui pengakuan publik pada akhir kelas (mis. "Hari ini Honor Roll. tepuk tangan dari kelas, poin untuk hadiah). Interaksi negatif diproses di akhir kelas melalui analisis reflektif dipimpin.

Oleh guru Tujuan pengolahan adalah untuk menemukan sumber masalah-masalah ( "Apa yang terjadi ketika rekan mengkritik satu sama lain?") Dan untuk mendapatkan siswa untuk mencapai solusi sendiri di tim masing-masing ( "Jika rekan setimnya mengatakan sesuatu yang negatif kepada Anda, apa yang harus Anda lakukan? ") konten pendidikan fisik. Tidak langsung, jenis fasilitatif instruksi yang digunakan untuk tugas-tugas Pembelajaran Kooperatif panggilan untuk guru untuk mengetahui konten pendidikan jasmani dengan cara yang berbeda dari jenis yang lebih langsung dari instruksi. Dalam instruksi langsung, guru menunjukkan keahlian konten dengan teknik oper pemodelan (selama presentasi tugas) dan upaya praktek menganalisis siswa. Dalam model Pembelajaran Kooperatif, guru mendemonstrasikan keahlian dengan frame yang tepat, menantang, dan kreatif tugas-tugas belajar yang ditugaskan dan dengan mengenali berbagai cara di mana tim dapat mencapai solusi untuk masalah-masalah tertanam dalam tugas-tugas mereka. "Mengetahui barang-barang Anda" mengambil makna yang unik dalam Cooperative Learning dan model lain yang menggunakan fasilitatif, indi rect pendekatan untuk belajar siswa.

(18)

mana masing-masing siswa harus bertanggung jawab dalam kerja kelompok dan pada penilaian, baik untuk pencapaian kinerja dan pembelajaran sosial capaian ada harapan bahwa semua anggota tim akan memberikan kontribusi jumlah yang sama dari keterampilan dan pengetahuan, tapi ada setiap harapan bahwa semua anggota tim akan memberikan kontribusi upaya penuh mereka untuk kesuksesan tim Key pengajaran keterampilan seorang guru perlu mengembangkan repertoar unik keterampilan mengajar yang efektif untuk digunakan dalam model Pembelajaran Kooperatif. Perencanaan. Banyak dari perencanaan di Cooperative Learning terjadi di tingkat unit th, dalam menentukan tugas yang diberikan kepada tim dan kelas.

Guru harus membuat beberapa keputusan di depan waktu untuk setiap tugas

1. Apa yang yang "masalah yang ditimbulkan dalam setiap tugas? Apa kognitif, psy dan sosial pembelajaran tantangan akan tugas termasuk?

2. Yang Cooperative Learning strategi akan bekerja terbaik untuk tugas ini?

3, Bagaimana tim akan dipilih? faktor apa yang akan menentukan ukuran dan dia erogeneous campuran masing-masing tim.

4. Berapa lama tim harus menyelesaikan tugas?

5.sumber apa yang akan dibuat tersedia untuk tim untuk tugas?

6. apa yang hasil kinerja atau produk akan diproduksi oleh masing-masing tim?

7.Bagaimana kinerja masing-masing tim dan pembelajaran sosial dinilai?

8. Peran apa yang akan guru bermain sebagai tim bekerja pada tugas?

(19)
(20)

SISTEM INSTRUKSI PERSONAL

(PERSONAL SYSTEM INSTRUCTIONAL)

Fondasi PSI Untuk Pendidikan Jasmani

Teori dan Rasional

Ide pertama dalam mengembangkan PSI adalah dengan melakukan analisis tingkah laku. Cabang ilmu psikologi mengungkapkan bahwa pengajaran manusia dihasilkan dari adanya interaksi antara orang dengan lingkungannya. Konsekuensi dari perilaku tertentu, disebut penguatan, penambahan kemungkinan perilaku yang diulangi lagi. Konsekuensi lain, disebut hukuman, penurunan perilaku yang telah dilakukan. Ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku manusia didasari oleh interaksi antara manusia dengan lingkungannya. B. F. Skinner telah menggunakan berbagai teori psikologi dalam desain model pembelajaran dengan sekolah sebagai subjek. Bentuknya berupa Mesin Pengajaran yang menghasilkan penguatan positive kepada siswa yang membuat jawaban benar dengan menekan tombol, menyentuh layar atau dengan menarik tuas. Dasar dari desain ini adalah untuk memudahkan guru menentukan pertanyaan dan jawaban yang benar, tetapi harus terlebih dahulu memasukan data isi presentasi, umpan balik dan penguatan kepada mesin sebelum digunakan.

Keller dan Sherman (1974) mengakui bahwa PSI merupakan dasar dari empat fitur yang menyediakan jadwal penguatan bagai siswa yang tidak dimiliki oleh model lain:

1. Kemampuan untuk merancang materi pengajaran yang kreatif dan menarik 2. Biasanya, kemajuan kearah hasil pembelajaran

3. Umpan balik pengajaran dapat segera diketahui. 4. Perhatian setiap individu dari instruktur.

Asumsi Mengenai Pengajaran Dan Belajar

Asumsi mengenai pengajaran

1. Banyak fungsi pengajaran, khususnya tugas presentasi dan struktur tugas, dapat dibuat melakui printer, visual, dan media audio (tetapi bukan guru)

2. Guru mempunyai peran utama untuk berinteraksi dengan siswa untuk belajar dan memberi motivasi. Tidak untuk mengatur kelas. Manajemen kelas dapat dikomunikasikan kepada siswa melalui tulisan dan dilakukan siswa dengan sedikit peran dari guru.

3. Partisipasi siswa dan belajar lebih efektif dari pada peran yang besar dari guru. 4. Keputusan perencanaan dibuat dari data hasil belajar siswa.

5. Hal tersebut tidak cuma diinginkan tetapi memungkinkan untuk membuat desain yang berisi instruksi bagi setiap individu.

Asumsi mengenai belajar

(21)

3. Siswa memiliki sikap yang berbeda terhadap isi materi pengajaran

4. Jika diberikan waktu yang cukup dan untuk mencoba maka siswa akan memperoleh hasil yang diharapkan.

5. Siswa akan lebih termotivasi dan bertanggung jawab dalam belajar mandiri.

Tema pokok untuk PSI : Kemajuan siswa dapat dengan cepat sesuai dengan kemampuannya atau bias lambat sesuai dengan yang mereka butuhkan.

Desain dasar dari PSI adalah menyediakan bagi setiap siswa seperangkat instruksi mengenai materi termasuk manajemen kelas, tugas presentasi, struktur tugas aktivitas belajar dengan kriteria penampilan dan analisis kesalahan dan umpan balik. Siswa kemudian melakukan tugas berdasarkan urutan aktivitas belajar, menyelesaikan tugas samapai selesai kemudian berlanjut ke tugas berikutnya. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan sikapnya terhadap isi dari pelajaran. Siswa dengan kemampuan tinggi,

berpengalaman, dan memiliki sikap yang lebih baik dapat berkembang lebih cepat melalui isi pelajaran. Dan sebaliknya siswa dengan keterampilan rendah, tidak berpengalaman, dan sikap yang kurang akan berkembag lebih lambat dan dapat waktu tambahan sampai mereka dapat menyelesaikan seluruh aktivitas. Oleh karena itu tema untuk PSI adalah siswa dapat

berkembag lebih cepat jika mereka mampu dan dapat berkembang lebih lambat sesuai dengan yang mereka butuhkan. (metzler dan sebolt,1994)

Belajar Wilayah Prioritas Dan Interaksi Domain prioritas

PSI merupakan model yang menitikberatkan pada penguasaan dan perolehan siswa. Yang dimaksud dengan penguasaan adalah bahwa siswa harus menguasai terlebih dahulu tugas yang diberikan kaemudian diberikan tugas berikutnya. Perolehan mengandung maksud bahwa fokus outcome yang diharapkan melalui penampilannya, salah satu dari kognitif atau psikomotor. Oleh karena itu prioritas pokok belajar dari PSI adalah :

Prioritas Pertama : Psikomotor Prioritas Kedua : Kognitif Prioritas Ketiga : Afektif

Domain interaksi

Domain interaksi untuk PSI dapat dilakukan dengan berbagai cara. Siswa harus

menggunakan kemampuan kognitifnya untuk memahami tugas presentasi dan struktur tugas yang berupa tulisan dan media visual. Mereka juga harus menggunakan kemampuannya untuk merancang strategi penyelesaikan tugas. Bagaimanapun, pengajaran terjadi melalui penampilan domain psikomotor. Yang mana criteria penampilan telah ditentukan. Beberapa tugas ajar merupakan desain untuk domain kognitif seperti pemahaman kuis, test strategi, tetapi yang paling banyak adalah criteria penampilan untuk dalam bentuk tertulis untuk domain psikomotor. Dalam domain interaksi bukan berarti menghiraukan aspek afektif, tetapi hal tersebut tidak dilakukan secara langsung. Siswa yang merasa mampu akan senang dan merasa kuat bahwa dia bias berpindah ke tugas berikutnya. Pemindahan ini merupakan level tinggi dari kemandirian dan konsep diri siswa antar outcome dalam domain afektif.

Validasi terbagi menjadi dua yaitu :

(22)

PSI telah diterima secara luas dan sangat konsisten berdasarkan penelitian sebagai instruksi model yang efektif. Sepuluh tahun yang lalu Lowry dan Thornburg (1988) melalui 1500 artikel penelitian yang menggambarkan bagaimana mengimplementasikan PSI dan bagaimana efektifnya model ini untuk diterapkan dalam berbagai bidang seperti : Ilmu bumi, matematika, menulis, fisika, kimia, kesehatan, psykologi dan masih banyak lagi.

Validitas pengetahuan keterampilan

Fakta bahwa PSI telah digunakan hampir di setiap isi materi dan digeneralisasi sejumlah literatur tentang bagaimana mengimplementasikan sebagai suatu fakta dari validitas pengetahuan keterampilan. Jika hal tersebut tidak efektif dan jika tidak bisa diadaptasi terhadap isi materi maka hal tersebut tidak dapat diterima sebagai sutu literatur dalam pendidikan.

Validitas Intuisi

Pada saat memulai bab ini, saya sepakat bahwa instruksi individu dapat dijadikan alat oleh guru untuk mencapai tujuan dari pendidikan jasmani. Seluruh guru mengetahui bahwa beberapa murid dapat belajar lebih cepat dari pada yang lainnya, siswa yang terlibat dalam pendidikan jasmani memiliki berbagai variasi kemampuan. Hal tersebut merupakan fakta intuisi bahwa system instruksi buat individu merupakan model yang efektif untuk

mengajarkan pendidikan jasmani dalam bebagai seting. Selanjutnya, PSI menekankan pada perolehan belajar dasar pada ranah psikomotor secara dominan dalam suatu unit

pembelajaran.

Ciri Pengajaran Dan Belajar

Seleksi materi. Guru harus mengontrol isi dari materi dan urutannya dalam PSI. Guru memutuskan apa yang ada dalam suatu unit, urutan tugas belajar ditata dengan rapi dan kriteria penampilan yang digunakan untuk menilai setiap tugas. Siswa menerima daftar isi materi secara sederhana dari guru.

Kontrol manajerial. Guru menentukan rencara manajerial, kebijakan kelas, dan prosedur khusus dalam model PSI. Bagaimanpun, apa yang telah ditentukan, siswa mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengimplementasikan manajemen kelas dalam setiap tugas.

Presentasi tugas. Presentasi tugas dapat disampaikan kepada siswa melalui tulisan atau video. Hal tersebut berisi prosedur atau intruksi bagi siswa bagaimana cara melaksanakan tugasnya, bagaimana membetulkan kesalahan. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar mandiri dan memantau perkembangannya.

Pola keterikatan. Siswa berlatih mandiri selama mungkin dalam PSI. Kebanyakan tugas belajar didesain untuk latihan individu; beberapa tugas bersama siswa lain atau dalam kelompok kecil.

Instruksi Interaksi. Karena dalam PSI guru bertangungjawab dalam manajerial kelas, yang memungkinkan siswa dengan instruksi interaksi level tinggi, khususnya mengenai isi.

Loncatan. Siswa membuat pilihannya sendiri mengenai kapan memulai dan menghentikan latihan, berapa kali percobaan akan dilakukan dan waktu antara percobaan.

(23)

menyelesaikan tugas dan untuk berpindah ke tugas selanjutnya. Mereka bisa lebih cepat jika mereka bisa dan dapat lebih lambat jika belum mampu.

Salah satu hal yang diharapkan dari hasil pengajaran pendidikan jasmani adalah bagaimana menyediakan instruksi bagi setiap siswa dalam suatu kelas. Kelas yang besar, waktu yang terbatas, sarana dan prasarana yang minim dan beragamnya kemampuan setiap siswa membuat guru harus membuat perencanaan dan mengimplementasikan program

pembelajaran bagi setiap individu bagi siswa. Dari perspektif lain, hal tersebut seharusnya menjadi catatan bahwa instruksi yang strategis dan model pembelajarannya merupakan desain yang tidak simpel untuk instruksi individual dan pendidikan jasmani. Beberapa model lebih berhasil dari pada model yang lain, tetapi hanya satu model yang memulai dan diproses dari informasi bahwa sebenarnya instruksi individual tidak memungkinkan tetapi harus dapat dicapai. Model tersebut disebut Personalized System for Instruction atau PSI. Model ini juga disebut Keller Plan yang dikembangkan oleh Fred Keller.

Presentasi Tugas dan Struktur Tugas

Fitur yang paling penting dari PSI adalah bahwa membiarkan para siswa untuk sebagian besar tidak terikat pada guru di dalam manajemen kelas dan kemajuan melalui aktivitas pelajaran. Gagasan itu bukanlah untuk memiliki guru menyelesaikan banyak tugas yang rutin di dalam kelas bahwa menyingkirkan dari waktu dengan para siswa atau mengurangi

perikatan siswa yang aktif. Untuk memenuhi bahwa, model menggunakan beberapa pendekatan yang unik dalam menyediakan para siswa dengan informasi tentang presentasi tugas dan struktur.

Presentasi Tugas. Informasi tentang tugas-tugas yang pada umumnya disediakan kepada para siswa melalui ceramah atau demonstrasi diberikan kepada para siswa dalam PSI dengan media visual dan tertulis. Ingat fungsi-fungsi yang paling penting presentasi tugas: (1) untuk memberi para siswa sebuah "gambar" dari cara yang benar untuk melaksanakan suatu tugas atau ketrampilan, (2) untuk menyediakan isyarat pelajaran dalam unsur-unsur kunci dari ketrampilan, dan (3) siswa siaga kepada kesalahan umum bahwa terjadi ketika

mempraktekkan ketrampilan itu.

Teks Ditulis. Kebanyakan para siswa tidak bisa mendapat informasi presentasi tugas cukup dari teks bacaan saja. Perpindahan dari membacakan untuk sebuah "gambar pikiran" dari suatu ketrampilan psikomotor adalah juga memisahkan untuk nyaris beberapa pelajar, maka teks yang harus dilampirkan dengan pajangan-pajangan visual.

Foto-foto. Gambar-gambar dari model-model yang melaksanakan suatu ketrampilan dapat sangat menolong untuk banyak belajar. Foto-foto dapat menunjukkan detil baik dan dapat dilapiskan dengan teks dan grafik untuk informasi yang ditambahkan.

Ilustrasi-ilustrasi. Pekerjaan ini sama halnya memotret ketika yang digunakan sebagai

bingkai-bingkai tunggal, tetapi sudah potensi yang ditambahkan untuk menunjukkan gerakan melalui animasi bagian tubuh dan gerakan-gerakan urutan. Menumpukkan di atas teks dan grafik juga menambah ilustrasi-ilustrasi banyaknya keterangan dapat menyediakan pelajar-pelajar.

Siaran ulang tv dari video. Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan presentasi-presentasi tugas adalah siaran ulang tv dari video yang mempunyai kedua-duanya visual dan informasi audio tentang mereka.

CD ROM. Semakin banyak para guru pendidikan jasmani sedang menjadi komputer pribadi di dalam gymnasium mereka. Jika suatu komputer ada tersedia, dimungkinkan untuk

menggunakan suatu CD ROM di dalam cara yang hampir sama sebagai siaran ulang tv dari video untuk menyediakan informasi presentasi tugas.

(24)

mendaftarkan. Sebagai contoh, di suatu kursus tenis akan ada daftar aktivitas pelajaran di bawah masing-masing bidang untuk menjadi tercakup di unit: pengarah forehand, pengarah backhand, melayani, mengembalikan melayani, berondongan, aturan-aturan, membuat angka, dan strategi. Masing-masing tugas pelajaran termasuk informasi presentasi tugas yang diperlukan, analisis kesalahan, ukuran-ukuran kinerja, dan detil tentang struktur tugas. Informasi struktur tugas perlu termasuk:

1. Peralatan diperlukan

2. Kebutuhan ruang praktek atau lokasi spesifik 3. Mengatur tugas pelajaran (menempatkan target)

4. Ukuran-ukuran kinerja untuk ketelitian, konsistensi, waktu, dll. 5. Arah untuk mengejar tugas, termasuk keselamatan

6. Prosedur untuk membuktikan penyelesaian tugas (diri sendiri, teman)

Poole, Sebolt, dan Metzler (1996) menggunakan enam macam yang berbeda dari tugas-tugas untuk unit-unit PSI: (1) kesiap-siagaan, (2) pengertian dari tugas (3) ukuran tugas, (4)

tantangan dari tugas, (5) kuis, dan (6) permainan game atau pertandingan. Masing-masing jenis dari tugas mempunyai suatu struktur yang berbeda.

Task Presentation Dan Task Structure Untuk Suatu Badminton Skill High Deep Serve Untuk Badminton

Pandang segmen siaran ulang tv dari video. Pasti untuk mencatat aturan-aturan yang bisa diterapkan dan kunci unsur-unsur untuk ketrampilan bulu tangkis penting ini.

Peralatan: raket, 10 pintalan, 2 kerucut kecil, pensil untuk merekam mencetak prestasi. Beri tanda pada satu baris 8 kaki dari batas yang balik dari hasil layanan kebalikannya bertinju dan ditaruh 1 kerucut pada masing-masing sisi. Segiempat panjang yang hasilnya adalah mengarahkan bidang mu untuk tugas ini. Praktekkan ketinggian di dalam blok-blok dari 10 ditembakan, memelihara suatu catatan dari bagaimana banyak yang ditembak pada setiap kelompok mempunyai suatu jalan peluru dan lahan yang tinggi di dalam mengarahkan bidang. Ketika anda siap, mempunyai mitra dan usaha penguasaan nilai. Ketika anda

menjangkau ukuran, mempunyai mitra mu memaraf dan tanggali di dalam bidang-bidang yang ditunjuk.

Kesalahan umum di High Deep Serve dan Their Correction Tidak berjalan lurus

Pastikan cara mengatur kaki dengan benar. Ubah alur ayunan menjadi lebih vertikal. Service terlalu tinggi

Gunakan sedikit tenaga dan pergelangan tangan. Memukul dengan konsisten, tidak ada pola yang salah

Teliti lagi semua unsur-unsur kunci dari diri anda tanpa membentur pintalan. Praktekkan hal ini melayani tanpa adanya target sampai anda mendapatkan lebih banyak konsistensi.

Keahlian Guru dan Kebutuhan-kebutuhan Termasuk/Tergantung

Keahlian Guru

Para guru yang menggunakan PSI akan perlu untuk memiliki kekuatan-kekuatan yang tertentu di dalam beberapa bidang-bidang dari basis pengetahuan yang diusulkan yang diperkenalkan di Bab 2.

(25)

mana untuk menulis itu tugas-tugas. Dari satu sudut pandang intruksional, guru harus banyak mengetahui tentang kemampuan siswa di dalam teori dan psikomotor daerah-daerah sehingga ukuran-ukuran kinerja untuk tugas-tugas dapat ditetapkan pada yang dapat dicapai, tetapi bukan yang sederhana, tingkatan-tingkatan.

Belajar Sasaran hasil. Karena PSI bersandar pada urutan dari tugas-tugas pelajaran yang berbasis penguasaan, para guru harus mampu menulis membersihkan dan sasaran hasil pelajaran ringkas sering kali di dalam Mager (1984) bentuk. Belajar sasaran hasil yang harus ditulis di tingkatan tingkah laku di dalam daerah-daerah psikomotor dan teori.

Kemajuan Analisis Tugas dan Isi

Masing-masing modul isi di suatu unit PSI akan berisi suatu urutan terpelajar tugas-tugas melangkah maju dari sederhana ke kompleks. PSI para guru harus mempunyai pengetahuan kuat bagaimana caranya meneliti ketrampilan-ketrampilan ke dalam bagian komponen dan lalu urutan bagian ke dalam suatu kemajuan pelajaran koheren.

Penilaian. Seperti yang ditunjukkan di dalam Gambar 8.2, masing-masing tugas pelajaran PSI berisi satu komponen penilaian, paling sering kali menyatakan sebagai suatu ukuran kinerja. PSI para guru akan perlu untuk mengetahui bagaimana caranya menetapkan ukuran untuk masing-masing tugas dan cara terbaik untuk menilai kemampuan-kemampuan kinerja dalam satu rencana perkembangan yang berkelanjutan. Ketika mungkin untuk menulis penilaian-penilaian asli untuk tugas-tugas PSI, seperti Bermain Menurut Aturan Instrumen Penilaian Kinerja, kebanyakan cenderung penilaian-penilaian untuk bersifat statis atas pengetahuan siswa yang terpisah di dalam kognitif dan psikomotor. guru PSI harus mengetahui bagaimana caranya menulis penilaian-penilaian kinerja ke dalam struktur tugas diri sendiri.

Ketrampilan-Ketrampilan Pengajaran Efektif Berlaku Untuk PSI

Seorang guru akan menerapkan ketrampilan-ketrampilan pengajaran efektif di dalam jalan? cara yang unik selagi menggunakan suatu Personalized System untuk Instruction di dalam pendidikan jasmani.

Merencanakan. PSI memerlukan suatu jumlah yang substansiil tentang perencanaan di tingkatan unit. Rencana-rencana yang managerial, isi terdaftar di bursa, tugas analisis, aktivitas pelajaran, bahan-bahan presentasi tugas, dan ukuran-ukuran kinerja harus semua dirancang dan yang dihasilkan untuk buku catatan siswa sebelum unit itu dapat mulai. Seorang guru PSI akan perlu untuk melihat unit's "gambar besar" dengan jelas di dalam pikiran di dalam proses perencanaan. Sebaliknya, perencanaan pelajaran sehari-hari adalah sederhana di PSI. Karena rencana unit berisi semua rencana untuk masing-masing aktivitas belajar, guru memerlukan hanya untuk menentukan apa yang peralatan adalah yang penting bagi satu pelajaran yang akan datang dan menyusun untuk memiliki peralatan itu tersedia bagi kelas.

Waktu dan Class Management. Manajemen waktu adalah gampang di PSI. Karena para siswa mengetahui persisnya apakah mereka untuk merusak setiap kelas, dan semua informasi tugas di dalam buku catatan mereka, guru tidak mempunyai untuk memonitor atau membuat keputusan-keputusan managerial di dalam kelas. Yang sama mengambil manajemen kelas, ketika para siswa mempunyai semua informasi yang perlu pada pembuangan mereka di dalam buku catatan. Sangat utama, informasi di dalam buku catatan siswa berlari kelas untuk guru, sehingga ketrampilan guru di dalam merancang dan menulis buku catatan siswa adalah kritis di PSI.

(26)

bertanya kepada guru untuk klarifikasi atau menambahkan informasi. Merancang buku catatan siswa adalah sangat dimudahkan oleh suatu ketrampilan dan pengetahuan guru dengan pengolah kata dan teknologi informasi lain.

Komunikasi. Penulisan adalah gaya komunikasi kunci di PSI. Guru memutuskan apa yang para siswa informasi akan kebutuhan di dalam unit dan menulis bahwa ke dalam buku catatan siswa itu. Oleh karena itu, ketrampilan-ketrampilan penulisan baik di tingkat pengertian siswa diperlukan di PSI.

Informasi Intervi. Karena guru bebas dari hampir semua fungsi-fungsi managerial di PSI, ada lebih banyak waktu di dalam kelas untuk saling berhubungan dengan para siswa di pengembangan ketrampilan, strategi, dan game/match kinerja. Metzler et al. (1989) menemukan bahwa PSI para guru menyerahkan tiga kali jumlah dari umpan balik kepada para siswa dibanding para guru yang menggunakan Direct Instruction. Yang adalah mungkin karena PSI dapat menurunkan manajemen kelas untuk sekitar 1 persen dari kelas waktu the istirahat yang dapat digunakan untuk saling berhubungan dengan para siswa. Maka, PSI para guru harus mempunyai ketrampilan-ketrampilan baik di dalam mengamati kinerja siswa dan menyediakan beraneka macam dari umpan balik sehingga umpan balik tidak jadinya "basi" dan tidak efektip. Peluang yang ditingkatkan untuk interaksi juga meminta keahlian bertanya baik sehingga seorang guru PSI dapat dapat para siswa ke berpikir dengan bebas ketika mereka sedang mempraktekkan dibedakan dari yang lain belajar tugas-tugas. Para siswa akan manfaat lebih dari PSI jika mereka dapat menjangkau suatu titik terpelajar bwv untuk belajar tanpa guru.

Tinjauan ulang dan Closure. Karena para siswa dapat mempraktekkan beraneka tugas pelajaran di dalam pelajaran yang sama, tidaklah mungkin untuk menyediakan suatu tinjauan ulang kelas yang utuh. Sebagai tambahan, operasi tinjauan ulang managerial tidak usah setiap kali karena semua informasi managerial harus terdapat di buku catatan siswa itu. Maka, PSI pelajaran-pelajaran pada umumnya tidak memiliki tinjauan ulang dan penutup yang

direncanakan; ketika tujuan kelas para siswa kembalikan peralatan mereka, masuk buku catatan mereka kepada guru, dan cuti.

Persyaratan-persyaratan Pengembangan Siswa

PSI adalah suatu intervi yang unik model dengan beberapa kebutuhan-kebutuhan pengembangan yang berbeda untuk para siswa di dalam pendidikan jasmani.

Membaca. PSI para siswa akan perlu untuk mampu membaca yang managerial dan informasi tugas di dalam buku catatan pribadi mereka. Guru itu dapat menulis informasi itu untuk rerata yang membaca kemampuan di dalam kelas, tetapi less-than-average pembaca akan ditantang. PSI harus tidak digunakan di para siswa yang mempunyai kelemahan membaca kemampuan, dengan mengabaikan tingkatan kelas mereka.

Teknologi. Ada banyak teknologi bahwa dapat digunakan untuk menyajikan PSI informasi tugas dan struktur di samping mencetak media. Siaran ulang tv dari video, CD ROM, dan komputer membantu instruksi semua bisa digunakan untuk bahwa tujuan. Para siswa akan perlu untuk mampu operasikan setiap teknologi seperti itu yang digunakan di suatu unit PSI. Tanggung jawab Pribadi. Ketika Anda mengetahui sekarang juga, fitur desain kunci dari PSI adalah pelajaran siswa yang individu dengan sangat kecil bimbingan yang langsung oleh guru. PSI para siswa harus cukup dewasa untuk berhasil keputusan-keputusan sekitar

bagaimana mereka membelanjakan waktu mereka di dalam kelas. Mereka harus pula mampu mengasumsikan tanggung jawab praktek pemantauan mereka sendiri dan membuktikan penguasaan tugas mereka sendiri ketika self-checks diizinkan.

Meminta bantuan. Meski PSI fitur membedakan dari yang lain praktek, bahwa tidak berarti para siswa tidak memiliki satu untuk memutar untuk karena membantu ketika mereka

(27)

mendukung kesukaran bagaimanapun juga perlu untuk mengambil inisiatip untuk

menggunakan yang ditunjuk mengatakan kepada para siswa apa yang isyarat perhatian adalah dan sedang menantikannya di dalam kelas.

Konteks Yang Dibutuhkan Untuk PSI

PSI bisa digunakan dalam membentuk pendidikan fisik. Hal ini tidak dibatasi oleh factor fasilitas ataupun lingkungan, pokok persyaratan kontex tersebut bahwa tidak ada ruang yang cukup untuk pelajar yang bisa dijadikan praktek perseorangan, tanpa harus menunggu, hal ini juga perlu perlengkapan yang cukup jadi semua pelajar bisa mempraktekan task

pembelajarannya. PSI lebih banyak membutuhkan setiap objek or implement dengan contoh yang cukup banyak. Contoh, dalam unit golf PSI, beberapa pelajar bisa saja melakukan lemparan, pukulan cip, pukulan, dan yang lainnya menggunakan alat pemukul bola dengan jarak jauh, seluruhnya dilakukan pada waktu yang sama, hal ini tidak bisa untuk mencukupi tiap jenis2 klub untuk tiap tiap pelajar dikelas . bagaimanpun juga, penting untuk memiliki objek yang cukup. Sebagai struktur individual , bisa saja membolehkan para pelajar, untuk memperluas praktek percobaan.

Peranan Dan Tanggungjawab Guru Dan Pelajar Dalam Psi

Setiap bentuk instruksional akan melakukan beberapa operasi yang dibutuhkan untuk melengkapi fungsi berdasarkan designnya, beberapa operasi ini dilakukan oleh para guru, yang lainnya dibawa oleh satu pelajar atau lebih. Tabel dibawah ini menunjukan operasi yang utama dalam model PSI, dan mengindikasikan siapa yang bertanggungjawab untuk

melengkapi model tersebut tiap tiap pelajarannya.

OPERASI ATAU TANGGUNGJAWAB

SIAPA YANG MELAKUKANNYA DALAM PSI Kelas dimulai

Setiap murid mulai untuk melakukan praktek ketika dia telah tiba, tidak ada pernanan guru dalam memulai prosedur ini

Membawa pertengkapan kekelas

Guru memeriksa, untuk melihat task apa yang akan dipraktekan dikelas, dan membawa perlengkapan yang dibutuhkan

Mengedarkan dan mengembalikan pelengkaapannya

Pelajar mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkan, untuk task selanjutnya dan mengembalikannya ketika sudah seleai dipakai

Panggilan (absensi)

Pelajar menulis kehadirannya dibuku catatan, guru memeriksanya setelah pelajaran berkakhir

Persentasi task

Pelajar membacakan informasi persentasi seperti halnya mereka memulai tugas yang baru

Task structural

(28)

Penilaian

Pelajar memeriksa setiap task dibuku tugasnya, beberap tugas dapat di cek sendiri, dengan temanya atau oleh guru

Memonitor kemajuan pembelajaran

Pelajar memutuskan kalu mereka cukup cepat dalam melengkapi task dengan tepat waktu. Guru memonitor kemajuannya dengan memeriksa buku catatannya

Pembelajaran Dan Tanda Pembelajaran Untuk PSI

Para guru yang menggunakan PSI dapat mempelajari tanda untuk para pola tingkah

pelajarnya. Guru dan murid berikutnya member tanda pada pemeriksaannya yang bentuk PSI sudah dibentuk dan diimplementasikannya dengan tingkat yang dapat dipercaya dan diterima, hal ini memungkinkan peningkatan yang pembelajaran pelajarnya dapat dicapai sebagai berikutnya

Benchmark guru Bagaimana memeriksa

Bahan kursus PSI menjelaskan pada pelajar

Memonitor sejumlah dan jenis pertanyaan pertanyaan pelajar yang ditanyakan setelah membaca informasi dalam buku tugasnya

Guru memiliki persentasi yang rendah dlm penyusunan waktu didalam kelas Menggunakan stopwatch untuk mengukur berapa lama waktu guru berada dikelas

Guru memiliki rangking yang tinggi dari instruksi interaksi perseorangan dalam kelas

Pelajaran Audiotape dan menghitung persyarat, timbale balik dan pertanyaan secara langsung secara individu dikelas

Kriteria penampilan untuk task membentuk tingkat kesulitan

Pelajar secara langsung memperaktekan task (dengan 10 kali pemeriksaan) mencatat sejumlah pemeriksaan yang dianggap sukses setiap bloknya, kalau hampir semua pelajar menguasai satu atau 2 blok, berarti tasknya terlalu mudah, kalau pelajar merasa stuck dalam task berarti tasknya terlalu sulit, sesuaikan task menurut kriterianya

Guru tidak boleh menghabiskan banyak waktu dalam memeriksa

Penghitungan waktu guru dalam menguasai kelas. Bila hal ini berjalan dari petunjuk waktu maka harus memeprhatikan : 1. Memeriksa test dengan partnernya atau perseorangan, 2. Pelajar yang dapat dipercaya dibuat sebagai saksi

Guru harus membuat beberapa task persentasi

Menghitung jumlah persentasi task yag dibuat didalam kelas.kalau hal ini berasal dari instruksi waktu pelajar secara perseorangan, design dan dibuat melalui media maka hal ini berdasarkan test persentasi

Pelajar memahami tulisan Memeriksa pemahamannya

Test pemahaman yang yang pelajarnya secara langsung mendemonstrasikan kunci elemen dari persentasi task

(29)

Murid tinggal ditempat ketika task

Secara periodik memonitor dan menghitung jumlah pelajar yang sedang melakukan test didalam kelas

Murid mengadakan aktifitas pembelajaran dari informasi structural task tertulis

Meneliti setiap muris yang mengadakan pembelajaran, catatlah berapa lama setiap orang dari mereka selesai dan bisa melakukannya dengan tepat

Pelajar tidak boleh membuat perkembangan yang tidak tepat (contohnya, menyontek) Mengulang kemajuan pelajar melalui grafik setiap hari, perhatikan perkembangan yang diharapakan lebih cepat

Pelajar membuat dirinya maju(berkembang)

Memeriksa sejumlah pertanyaan yang ditanyakan guru. Guru yang terlalu percaya pada murid bisa membuat kemajuan pelajar lambat

Kurang atau lebihnya kemajuan pelajar

Pelajar melengkapi praktek blokuntuk memeriksa test apakah terlalu sulit atau mudah

Pelajar bisa membuat kesimpul untuk mengulang kmebali task sebelumnya ketika mengalami kegagalan dalam serangakaian tasknya

Penilaian Pembelajaran Dalam PSI

Menilai pembelajaran pelajar dalam PSI secara otomasis, hal ini bisa terjadi setiap waktu setiap seorang pelajar melengkapi setiap task pembelajaran yang berdasar kepada criteria performance yang dispesifikan, kalau task strukural yang secara langsung pelajar

kesuksesannya dalam setiap praktek, kemudian guru bisa dengan mudah mengetahui, berapa banyak setiap murid bisa menguasai setiap task. Hal ini bisa mebuat penilaian membuat guru mendapat informasi yang berguna :

Membiarkan guru mengetahui kalau tasknya terlalu sulit atau mudah, dari hal ini, guru dapat membuat penyesuian, menghapus, menambah atau mengkombinasikan task,

Hal ini bisa digunakan untuk menghitung jumlah rata rata dari pemeriksaan murid yang dibutuhkan untuk setiap task

Hal ini bisa digunakan untuk menentukan pemeriksaan tingkat yang telah dikuasai (terlalu sedikit atau banyak)

Membiarkan guru mengidentifikasi pelajar yang berkembang terlalu lambat atau membutuhkan perhatian extra

Keutamaan penilaian yang berlanjut ini juga bermanfaat bagi pelajar :

Mereka medapatkan hasil dari pengetahuannya dan bisa bercerita, ketika mereka membutuhkan bantuan extra dari para guru

Mereka merancang kalau ada jadwal untuk melengkapi kursus

Sering kali ada kekuatan untuk bisa sukses dan hal ini bisa diprediksikan

Menyeleksi Dan Memodifikasi PSI Untuk Pendidikan Fisik

(30)

Olahraga perorangan Tim olahraga

Mengkreasikan aktifitas

Menari dengan menentukan langkah (berbaris, segi empat) Konsep fitness personal

Program fitness personal

Tingkat Adaptasi

(31)

PEMBELAJARAN REKAN (PEER TEACHING)

Pengertian peer teaching/tutor sebaya

peer-teaching merupakan salah satu pendekatan mengajar yang menuntut seorang peserta didik mampu mengajar pada peserta didik lainnya. Dengan pendekatan peer-teaching siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dengan sesama temannya atau mengerjakan tugas-tugas kelompok yang diberikan oleh guru

4 istilah dalam yang sering digunakan dalam peer teaching

Tutor (pengajar) : seorang siswa tertentu yang sementara waktu di tugaskan berperan sebagai guru

Learner (pelajar): seorang siswa tertentu yang berlatih dalam pengamatan dan pengawasan tutor

Dyad (pasangan): sepasang tutor dan learner

Student (siswa) : istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan siswa di kelas ketika mereka tidak dalam peran guru dan pelajar

Fungsi peer teaching

dengan adanya pembelajran rekan siswa yang kurang aktif menjadi aktf karena tidak malu lagi untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara bebas, pergaulan antara para tutor dengan murid-muridnya mereka dapat mewujudkan apa yang terpendam dalam hatinya, dan khayalannya

Secara umum tujuan dari metode peer teaching yaitu:

1. Memberikan umpan balik sehingga siswa belajar secara aktif 2. Siswa lebih cenderung berani untuk bertanya / aktif

3. Memotivasi dan meyakinkan siswa

(32)

5. Meningkatkan keseluruhan perilaku, sikap, harga diri, komunikasi, ketrampilan interpersonal.

A. Dasar peer teaching a) Teori dan pemikiran

Peer teaching adalah model berbasis yang dikuasai oleh siswa berkemampuan di atas rata rata. Cara penataan proses belajar mengajar yang didirikan dan prinsip-prinsip pelatihan yang ada dikembangkan oleh psikolog perilaku. fitur utama dari mengajar rekan, memiliki

mahasiswa mengajar satu sama lain, berasal dari teori-teori yang sangat berbeda dari belajar manusia, terutama pada pembelajaran sosial, perkembangan kognitif, dan konstruktivisme.

b) Asumsi tentang pengajaran dan pembelajaranAsumsi tentang pengajaran

1. Guru harus dapat mengontrol atau mengatur beberapa keputusan dari beberapa bagian yaitu, manajemen kelas, tugas persentasi, dan perkembangan cara untuk memaksimalkan waktu dan sumber.

2. Guru dapat melatih tutor untuk melaksanakan fungsi utama menyediakan pelajar dengan informasi instruksional

3. Peer teeching mendorong pelajar untuk membangun 3 domains pembelajaran

Asumsi tentang pembelajaran

1. belajar dalam domain psikomotorik difasilitasi/dibantu oleh peningkatan monitoring dan umpan balik yang diberikan oleh tutor

2. belajar pada domain kognitif difasilitasi untuk tutor sebagai pengobservasi, analisa, dan instruksi pelatihan pembalajaran

3. pembelajaran sosial difasilitasi untuk kedua peserta karena mereka menganggap peran mereka dibedakan dalam proses belajar mengajar

(33)

c) Pembelajaran prioritas domain dan interaksi domain

Prioritas domain

 Jadi sebagai pelajar dalam model peer teaching, domain prioritas nya adalah

Prioritas pertama : pembelajaran keterampilan(psikomotor)

Prioritas kedua : pembelajaran ilmu pengetahuan(kognitif)

Prioritas ketiga : pembelajaran sikap/social(afektif)

 Jadi prioritas pengajar dalam peer teaching model adalah

pertama : pembelajaran ilmu pengetahuan

kedua : pembelajaran sikap

ketiga : pembelajaran keterampilan

interaksi domain

 interaksi domain untuk pelajar dalam model mengajar rekan bekerja dengan cara ini. ia harus menerima dan memproses verbal dan menerima informasi dari tutor untuk menguasai tugas psikomotor saat ini

 interaksi domain dimulai untuk pengajar dalam domain kognitif, seperti

memperoleh semua tugas dan informasi konten yang diperlukan untuk peran itu, sehingga pengetahuan kognitif pengajar akan menjadi sumber interaksi dengan peserta didik, disampaikan melalui kombinasi afektif / sosial dan kemampuan psikomotor

d) persyaratan perkembangan siswa

kesiapan siswa untuk belajar

(34)

penerimaan siswa terhadap model

guru yang menggunakan peer teaching harus mengharapkan bahwa beberapa siswa akan suka menjadi tutor tetapi tidak peserta didik, dan sebaliknya. tutor kemungkinan besar lebih memilih atribut/sifat yang partisipan(peserta aktif), kolaboratif, dan independen dari model. pelajar kemungkinan besar akan lebih memilih atribut yang partisipan,

kolaboratif, dan bergantung, seperti siswa dalam model pembelajaran langsung

B. fitur pengajaran dan pembelajaran

a) Kelangsungan pembelajaran dan pengajaranTemukan konten

guru mempertahankan kontrol penuh dari konten dan urutan dalam model rekan mengajar. semua siswa hanya menerima daftar kandungan dari guru dan dilanjutkan melalui itu

kontrol manajerial

guru menentukan rencana manajerial, kebijakan kelas, dan prosedur tertentu yang siswa ikuti dalam ajaran rekan

tugas presentasi

ini terjadi pada dua tingkat. tingkat pertama dikendalikan oleh guru, tingkat berikut nya oleh tutor sendiri saat menginformasikan tutor isyarat kinerja, struktur tugas, dan Kriteria penguasaan dan kemudian memeriksa pemahaman

pola keterlibatan

guru menetapkan siswa untuk setiap peran dan menentukan rencana rotasi dalam setiap tugas

interaksi instruksional

dua jalur digunakan untuk interaksi pembelajaran dalam model rekan mengajar. jalur pertama adalah antara guru dan Tudors, jalur kedua adalah antara tutor dan peserta didik

(35)

bersama dengan tutor, pelajar menentukan kapan setiap upaya praktek akan dimulai dan berapa lama akan bertahan

perkembangan tugas

memungkinkan bagi guru untuk membuat kriteria kinerja untuk setiap tugas dan

memungkinkan pasangan siswa untuk melanjutkan ke tugas berikutnya mereka, setelah mereka berdua telah menyelesaikan tugas saat ini

b) Tugas Belajartugas presentasi

proses presentasi pada dasarnya sama dengan yang di instruksikan langsung. sangat penting bahwa guru secara teratur memeriksa untuk pemahaman untuk memastikan tutor tahu apa dan bagaimana mengkomunikasikan informasi instruksional kepada peserta didik. guru dapat menggunakan media pembelajaran, seperti cd-rom, kaset video, gambar, dan foto-foto, untuk memberikan presentasi tugas ke tutor.

Tugas struktur

pola berpasangan dari mengajar rekan membatasi jenis struktur tugas bagi mereka yang memungkinkan satu pelajar untuk berlatih sementara satu guru mengamati. latihan, tugas mandiri ruang-, dan singkat dalam tugas-tugas kognitif kelas biasanya jenis struktur tugas yang digunakan dalam mengajar rekan.

perkembangan konten

guru menggerakan kelas melalui kegiatan pembelajaran yang direncanakan dengan cara yang sama seperti pada instruksikan langsung. unit yang rusak menjadi serangkaian tugas belajar yang semakin lebih sulit atau rumit.

c) Penilaian pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Isikan identitas Anda ke dalam Isikan identitas Anda ke dalam Lembar Jawaban Ujian Sekolah (LJUS) Lembar Jawaban Ujian Sekolah (LJUS) yang tersedia yang

Sinonim dengan nuansa makna dasar digunakan sebanyak 16 kali penggunaan dengan presentase 20,25%, sinonim dengan nuansa nilai rasa (emotif) digunakan sebanyak 2 kali

We suggest that the inter-membrane compartment composed of the plasma membrane and the endoplasmic reticulum, and isolated as a stabile plasma membrane associated membranes

Analisis Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Kelas V Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Studi Komparatif Pada

Mahasiswa mampu menjelaskanberbagai masalah danmacam- macam Lembaga Keuangan yang ada dalam sistem perekonomian, serta menjelaskan secara komprehensif mengenai lembaga

Ekstraksi dengan pelarut organik umumnya untuk mengekstraksi minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan uap dan air, terutama untuk mengekstraksi minyak atsiri yang berasal

Sebelum baja beton pratekan dan baja tulangan dirakit dengan cara dijepit dan di ikat pada kedudukan yang tepat, harus dibersihkan terlebih dahulu dari lapisan