79
BAB III
Metode Penelitian
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menyajikan gambaran atau deskripsi fenomena yang terjadi. Gambaran fenomena yang akan diungkapkan pada penelitian ini adalah mengenai realita kinerja, akar masalah kinerja guru dan solusi pemecahan masalah yang terjadi pada guru di Gugus Diponegoro Kecamatan Ungaran Barat.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di wilayah Gugus Diponegoro, UPTD Pendidikan Kecamatan Ungaran Barat. Wilayah Gugus Diponegoro terdiri dari 6 Sekolah Dasar yaitu: Sekolah Dasar Negeri Langensari 01, Sekolah Dasar Negeri Langensari 02, Sekolah Dasar Negeri Langensari 03, Sekolah Dasar Negeri Langensari 04, Sekolah Dasar Negeri Candirejo 01, serta Sekolah Dasar Negeri Candirejo 02. Sekolah dasar di Gugus Diponegoro tersebar dalam 2 kelurahan yaitu Kelurahan Langensari dan Kelurahan Candirejo. Kedua kelurahan tersebut masuk dalam satu wilayah Kecamatan Ungaran Barat.
1.3.
Prosedur Penelitian
80
pralapangan dimulai dari rancangan penelitian, dilanjutkan dengan memilih lapangan, mengurus ijin penelitian ke UPTD Pendidikan Kecamatan Ungaran Barat, menjajagi keadaan lapangan, memilih informan dalam hal ini orang yang menjadi sumber data, serta menyiapkan perlengkapan penelitian.
Tahapan berikutnya adalah tahapan pekerjaan lapangan dalam hal ini peneliti makin mendalami latar belakang, memasuki lapangan penelitian dengan memohon bantuan dan peran serta guru di Gugus
Diponegoro, melakukan FGD dalam rangka
pengumpulan data, serta mencatat semua hasil pengumpulan data.
Tahapan selanjutnya peneliti melakukan analisis data dari data yang terkumpul. Menganalisis data
berdasarkan rumusan masalah yang ada,
mengkonfirmasi dengan teori pada landasan teori, serta memeriksa keabsahan data melalui triangulasi data. Hal ini dilakukan dengan memadukan dengan dokumen pendukung, melakukan konfirmasi ulang dengan kepala sekolah serta mengkonfirmasi dengan bantuan pengawas sekolah. Prosedur tersebut dilakukan agar dapat diperoleh hasil penelitian yang baik karena dirancang dengan langkah yang baik.
1.4.Subjek dan Objek Penelitian
81 Negeri Langensari 04, SD Negeri Candirejo 01, dan SD Negeri Candirejo 02. Adapun jumlah pendidik atau guru di Gugus Diponegoro ada 56 yang terdiri dari: 6 Kepala Sekolah, 36 Guru kelas dan 6 Guru mata pelajaran Agama Islam, 4 Guru Pendidikan Jasmani dan 4 Guru Mulok.
Penentuan peserta yang ikut dalam FGD dengan menyertakan seluruh Kepala Sekolah sebagai pemangku kebijakan, guru mapel diwakili 6 orang serta 12 guru kelas yang terdiri dari 6 guru kelas rendah dan 6 guru kelas tinggi. Pelaksanaan FGD juga dipandu peneliti sebagai moderator, 1 orang pencatat. Jadi jumlah peserta secara keseluruhan berjumlah 26 peserta.
Objek penelitian adalah kinerja guru menyangkut 3 hal yaitu: 1) kinerja guru, yang membahas bagai-mana realita kinerja guru di Gugus Diponegoro. 2) Permasalahan serta akar masalah yang terjadi dalam kinerja guru di Gugus Diponegoro dalam hal ini dokonfirmasikan dengan sasaran kerja pegawai. 3) Upaya- upaya solusi pemecahan masalah yang ditemukan dalam kinerja guru di Gugus Diponegoro. Objek kinerja guru dibahas dalam FGD dan dilakukan analisis Fishbone dengan penuh ketelitian.
1.5.Metode Pengumpulan Data
82
Tabel 3.1. Matrik Pengumpulan Data
Prosedur Data Metode Sumber data
Keterangan
Tahap pra-lapangan
Data sekunder Pengamatan
Wawancara
83 berupa foto pelaksanaan FGD, ijin penelitian, undangan serta daftar hadir sebagai data pendukung.
Pelaksanaan FGD melibatkan Kepala Sekolah dan Guru di wilayah Gugus Diponegoro yang menjadi lokasi penelitian. FGD dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Peserta FGD tahap pertama diwakili 6 kepala sekolah, 6 guru mata pelajaran, 6 guru kelas rendah dan 6 guru kelas tinggi. Pada tahap kedua juga diwakili oleh 6 kepala sekolah, 6 guru mata pelajaran, 6 guru kelas rendah dan 6 guru kelas tinggi. Hal ini dilakukan dengan harapan hasil FGD lebih optimal serta terwakili semua unsur. Adapun peserta yang diajak ditentukan oleh kepala sekolah selaku pemangku kebijakan di sekolah. Utusan setiap sekolah terdiri dari: 1 kepala sekolah, 2 guru kelas dan 1 guru mapel.
Peserta FGD tahap pertama membahas serta mengungkapkan realitas kinerja serta permasalahan mengenai kinerja guru yang meliputi: a)Pembe-lajaran, b)Pengembangan Keprofesian, dan c)Penun-jang Tugas Guru. Peserta FGD tahap kedua melanjutkan hasil
FGD tahap pertama dengan membahas dan
84
mencari solusi pemecahan akar masalah yang ditemukan.
3.6. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh mengenai realita kinerja guru dan akar masalah kinerja guru melalui analisis fishbone dalam FGD, diklasifikasikan ke dalam kategori berdasarkan teknik diagram Ishikawa. Kategori dalam diagram dapat diubah sesuai dengan kebutuhan (Gaspersz, 2000:29). Kinerja guru dalam penilaian kinerja meliputi: 1) Pelaksanaan proses pembelajaran; 2) Pengembangan keprofesian berkelanjutan; dan 3) Pelaksanaan Penunjang Tugas Guru sesuai sasaran kerja pegawai (SKP). Sejalan hal tersebut maka dalam penelitian ini, klasifikasi data dibagi sesuai sasaran kerja pegawai menjadi 3 kategori , seperti yang tampak pada diagram ishikawa di bawah ini.
Gambar 3.1. Analisis Ishikawa
Fatimah, 2012 Hana Pramudiana, 2014
Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan Pengembangan
Keprofesian
Pelaksanaan Penunjang Tugas Guru
Cause Effec /
outcome
Permasalahan Kinerja
Solusi Pemecahan
85 Langkah – langkah teknik analisis data dengan diagram ishikawa dalam penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gaspersz yaitu sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi penyebab – penyebab masalah yang terjadi dengan menggunakan teknik brainstorming.
2) Menggambarkan diagram dengan pertanyaan – pertanyaan masalah yang ditempatkan pada sisi kanan dan kiri (membentuk kepala ikan) dengan kategori utama: pembelajaran, pengembangan keprofesian, dan penunjang tugas guru.
3) Menetapkan dan menempatkan setiap penyebab dalam kategori utama yang sesuai dengan cabang yang sesuai.
4) Mengajukan pertanyaan “mengapa” pada setiap
penyebab yang mungkin untuk menemukan akar penyebab, kemudian memasukkan akar-akar penyebab tersebut pada cabang-cabang yang sesuai dengan kategori utama (membentuk tulang – tulang kecil dari ikan).
5) Menginterpretasikan diagram sebab akibat (diagram ishikawa) dengan melihat penyebab – penyebab
yang muncul secara berulang, kemudian
mendapatkan konsensus tentang penyebab tersebut kemudian memfokuskan perhatian pada penyebab sesuai konsensus.
86
3.7. Keabsahan / Validasi Data
Validasi data dilakukan dengan triangulasi penyidik. Triangulasi penyidik dapat memanfaatkan pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data (Moleong, 1999: 178). Dalam hal ini baik dalam menyusun pedoman FGD serta pengecekan perolehan data, peneliti berdiskusi dengan pengawas untuk melakukan pengecekan.
Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan pemeriksaan. Pemeriksaan tahapan penelitian, dalam hal ini untuk memperoleh data yang valid melakukan tahapan penelitian mulai dari tahap pra lapangan. Tahap pra lapangan ditempuh peneliti dalam rangka memperoleh data sekunder. Data sekunder yang diperoleh melalui dokumen, pengamatan dan wawancara yang bersumber dari kepala UPTD, penga-was, kepala sekolah, laporan bulan. Dikumpulkan sebagai data pra penelitian yang mendukung penelitian termasuk menyusun rencana penelitian
87 muncul dimasukkan dalam analisis fishbone. Segala data yang terkumpul melalui FGD dicatat oleh notulis. Dalam hal ini peneliti berperan sebagai moderator FGD. Tahapan berikutnya adalah tahapan analisis dan kesimpulan. Dalam tahapan ini peneliti melakukan pemeriksaan data secara objektif yang diperoleh, melakukan analisis dengan melakukan konfirmnasi dengan teori yang telah ditentukan sesuai landasan teori yang menjadi kiblat masing-masing variabel. Analisis dilakukan secara berulang-ulang untuk memperoleh data yang valid. Dalam hal ini juga dilakukan uraian rinci serta auditing. Semua dilakukan dalam rangka memperoleh data yang sempurna dan valid. Konfirmasi data juga dilakukan dengan pengawas
dalam rangka membantu peneliti melakukan
pengecekan data yang diperoleh.
88